flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas Proses Rendering Pada NextJS di BuildWithAngga

Proses Rendering Pada NextJS

NextJS merupakan salah satu framework yang populer digunakan untuk mengembangkan sebuah website. NextJS juga merupakan framework yang berbasis Javascript serta dibangun di atas library ReactJS. Salah satu keunggulan dari NextJS yaitu kemampuannya dalam membuat sebuah aplikasi website yang memiliki performa SEO (Search Engine Optimization) yang tinggi sehingga jika kamu membuat website menggunakan NextJS, website kamu akan lebih mudah untuk dikenali oleh mesin pencari Google. Proses Rendering Pada NextJS Saat mengakses sebuah website, pengguna akan melakukan sebuah permintaan untuk mengakses website tersebut. Permintaan tersebut akan dikrim ke dalam sebuah server dan server akan merespon permintaan pengguna dan akan mengirim balik respon tersebut ke pengguna. Seperti jika pengguna ingin mengakses tampilan dari sebuah website maka server akan mengirimkan data berupa file HTML, CSS, dan Javascript kepada pengguna sehingga pengguna dapat melihat visual dari website yang diakses. Proses untuk menampilkan dari kode HTML, CSS, dan Javascript menjadi tampilan visual itu disebut sebagai rendering. NextJS menyediakan rendering dapat dilakukan dalam dua sisi, yang pertama dari sisi klien/pengguna dan dari sisi server. Proses Rendering pada Sisi Klien Rendering pada sisi klien berarti proses rendering dilakukan pada sisi klien, artinya server hanya bertugas untuk mengirimkan file HTML dan Javascript dari suatu website ke perangkat client. Setelah kode tersebut diterima oleh browser klien, kode tersebut baru akan diproses sehingga klien bisa melihat visual dari website tersebut. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan berupa website menjadi lebih interaktif terhadap pengguna dan menjadi lebih responsif. Jika sebuah website memiliki konten yang kompleks atau memiliki banyak interaksi karena proses rendering dilakukan di sisi klien sehingga server dapat lebih fokus untuk memproses pengolahan data dan memberikan data yang diperlukan. "use client" import React, { useEffect } from 'react' import { useState } from 'react'; import axios from 'axios'; export default function CsrPage() { const [dateTime, setDateTime] = useState(); const [loading, setLoading] = useState(true); useEffect(() => { const fetchData = async () => { try { const response = await axios .get('https://worldtimeapi.org/api/ip') .then((res) => { setDateTime(res.data.datetime); }) console.log(response.data.datetime); } catch (error) { console.error(error); } finally { setLoading(false); } } fetchData(); }, []); return ( <div> {loading ? ( <p>Loading...</p> ) : ( <div> <h1>{dateTime}</h1> </div> )} </div> ) } Pada kode tersebut menggunakan useEffect sebagai indikator bahwa program tersebut mengambil data dengan memprosesnya pada sisi klien. Jika program tersebut dijalankan maka ketika browser mencoba untuk mengambil data maka akan menampilkan tulisan loading selama beberapa detik baru browser akan menampilkan data dari suatu API. Proses Rendering di Sisi Server Berbeda dengan sebelumnya rendering pada sisi server memproses kode HTML dan Javascript. Jadi sebelum data dikirimkan ke klien server akn memproses terlebih dahulu kode berupa HTML dan Javascript dari website yang akan diakses. Setelah selesai maka server akan mengirimkan hasil proses tersebut ke sisi klien. Hal ini dapat memeberikan keuntungan berupa proses memuat tampilan website menjadi lebih cepat karena tampilan website telah diproses sebelumnya pada server. Selain itu mesin pencari juga dapat dengan mudah mengakses konten yang dihasilkan oleh server sehingga membuatnya menjadi SEO-friendly. import React from 'react' import axios from 'axios'; export default function SsrPage({dateTime} ) { return ( <div> <h2>{dateTime}</h2> </div> ) } export const getServerSideProps = async () => { const res = await axios.get('https://worldtimeapi.org/api/ip'); const dateTime = res.data.datetime; return { props: { dateTime }, }; }; Pada contoh di atas, fungsi getServerSideProps() adalah sebuah fungsi async yang digunakan untuk melakukan fetching data pada sisi server. Data diambil melalui permintaan ke endpoint API menggunakan Axios. Data yang telah diambil kemudian dikembalikan sebagai objek dengan properti props, dan properti tersebut akan menjadi properti yang dikirimkan ke komponen SsrPage untuk dirender dengan data yang telah diambil pada sisi server. Dengan menggunakan getServerSideProps(), proses fetching data akan dilakukan pada sisi server untuk setiap permintaan yang masuk, sehingga halaman dapat dirender dengan data yang selalu terbaru. Kesimpulan Dalam prakteknya, kombinasi dari rendering pada sisi klien dan rendering pada sisi server dapat digunakan untuk memanfaatkan keuntungan dari masing-masing pendekatan. Pendekatan ini dikenal sebagai Hydration, di mana rendering pada sisi server digunakan untuk tampilan awal yang cepat dan SEO-friendly, sementara rendering pada sisi klien mengambil alih untuk interaksi selanjutnya dan memperbarui tampilan secara dinamis di browser. Jika kamu tertarik untuk belajar pengembangan website, kamu bisa mengikuti kelas NextJS Basic bisa meggunakan NextJS kamu juga perlu pengetahuan dasar tentang Javascript dan ReactJS kamu bisa mempelajari hal tersebut di buildwithangga.com

Kelas Pertanyaan Interview Product Manager yang Perlu Kamu Ketahui di BuildWithAngga

Pertanyaan Interview Product Manager yang Perlu Kamu Ketahui

Hi, people with the spirit of learning. Mendapatkan pekerjaan impian menjadi salah satu tujuan hidup oleh kebanyakan orang. Sebelum mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan, biasanya kita melewati proses yang panjang, salah satunya interview. Interview merupakan salah satu tahap lanjutan dalam proses seleksi lamaran pekerjaan. Interview biasanya diletakkan pada tahap akhir karena perusahaan ingin mengevaluasi lebih lanjut terhadap kemampuan, pengetahuan, dan kepribadian calon pelamar secara langsung. Tentunya tahap ini dijadikan penentuan apakah calon pelamar layak untuk diterima atau tidak. Oleh karena itu, sebelum kamu melaksanakan interview sebaiknya kamu memerlukan persiapan yang matang, salah satunya mencari tahu pertanyaan seputar interview product manager. Pertanyaan Interview Product Manager yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum membahas tentang pertanyaan seputar interview product manager, terlebih dahulu kamu harus mengetahui tentang jobdesk product manager. Product Manager Product manager merupakan suatu profesi yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan produk atau layanan perusahaan. Sebagai mini CEO, product manager berperan sebagai jembatan antara tim pengembangan produk, tim pemasaran, tim desain, dan tim manajemen eksekutif. Product manager memiliki jobdesk sebagai berikut. Perencanaan produk Product manager akan merumuskan rencana pengembangan produk yang mencakup fitur, fungsionalitas, dan jadwal peluncuran. Mengidentifikasi dan mengelola prioritas pengembangan berdasarkan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Perencanaan produk sebagai salah satu tugas product manager Riset pasar dan pengguna Seorang product manager juga melakukan riset pasar untuk memahami tren industri, kebutuhan pengguna, dan peluang pasar. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendapatkan wawasan yang mendukung pengambilan keputusan strategis. Strategi produk Product manager akan membuat rencana strategi jangka panjang dan jangka pendek untuk produk atau layanan. Hal ini melibatkan analisis pasar, pemahaman kebutuhan pengguna, dan pemantauan persaingan. Strategi produk merupakan salah satu tugas dari product manager Jenjang Karir Product Manager Dalam era digital yang terus berkembang, perusahaan-perusahaan semakin menyadari pentingnya pengelolaan produk yang efektif untuk tetap bersaing. Hal ini menciptakan permintaan yang tinggi untuk product manager yang dapat mengarahkan pengembangan dan peluncuran produk yang sukses. Karir sebagai product manager dapat memberikan peluang untuk pertumbuhan karir yang cepat, tentunya dengan skill yang yang memadai. Berikut ini jenjang karir product manager yang umum ditemukan pada perusahaan. Associate Product ManagerProduct ManagerSenior Product ManagerDirector of ProductVP of ProductChief Product Officer Setiap perusahan memiliki jenjang karir yang berbeda-beda. Pada entry hingga mid level, kamu akan mulai dari assosiate product manager atau product manager terlebih dahulu untuk mengumpulkan banyak pengalaman agar bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. Melihat jenjang karir yang begitu menggiurkan tentunya kamu makin tertarik untuk menjadi product manager. Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan diri, salah satunya dengan mengetahui pertanyaan seputar interview product manager. Berikut ini pertanyaan seputar product manager. Pertanyaan Interview Product Manager - General Proses interview product manager Dalam proses interview, biasanya recruiter akan memulai dengan pertanyaan yang umum. Meski terlihat dasar, kamu harus tetap mempersiapkan jawaban dengan matang. Ceritakan tentang diri anda.Sebutkan rencana jangka pendek dan jangka panjangmu.Mengapa kamu memilih posisi product manager?Mengapa kamu tertarik bekerja di perusahaan kami?Mengapa kami harus menerima Anda?Sebagai Manajer Produk, bagaimana kamu mendefinisikan kesuksesan produk?Apa salah satu ide terbaik yang pernah kamu miliki sebagai product manager?Jelaskan pengalaman kerja kamu sebelumnya.Apa saja kesibukan kamu saat ini? Pertanyaan Interview Product Manager - Keterampilan Umum Selain pertanyaan general, biasanya recruiter juga suka menanyakan tentang keterampilan yang dimiliki oleh calon product manager. Mereka ingin melihat keterampilanmu untuk melihat pemahaman holistik tentang bagaimana kamu bekerja nantinya dan bagaimana kontribusimu terhadap posisi yang kamu lamar. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang produk baru?Bagaimana Anda mengelola prioritas dan mengambil keputusan dalam mengembangkan produk?Di mana Anda menemukan inspirasi untuk visi produk?Apa pendekatan Anda untuk mengevaluasi jika pengguna puas dengan produk Anda?Apa pendekatan Anda untuk mengembangkan strategi produk?Bagaimana Anda mengintegrasikan fitur-fitur baru ke dalam peta jalan produk yang sudah ada?Bagaimana Anda menghadapi tantangan yang muncul dalam mengelola produk?Ceritakan tentang proyek produk yang paling menantang yang pernah Anda kerjakan dan bagaimana Anda mengatasinya.Bagaimana Anda mengatasi kegagalan produk atau respons negatif dari pengguna?Apa kualitas dari Manajer Produk yang hebat?Bagaimana Anda mengelola konflik kepentingan antara kebutuhan pengguna, tujuan perusahaan, dan keterbatasan sumber daya?Bagaimana Anda mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan menggunakan wawasan tersebut untuk meningkatkan produk?Ambil salah satu produk kami. Bagaimana Anda mendesain ulang produk itu?Apa yang membuat peluncuran produk sukses? Pertanyaan Interview Product Manager - Teknis Technical interview product manager Wawancara jenis ini biasanya digunakan saat kamu melamar sebagai technical product manager atau di perusahaan yang membutuhkan keahlian teknologi tingkat tinggi. Karena seorang product manager perlu memahami konsep teknis dan menerjemahkannya ke audiens non-teknis. Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan. Apa elemen penting dari analisis kompetitif?Bagaimana kamu menentukan harga produk?Bagaimana Anda mengelola siklus hidup produk yang matang atau produk yang tengah menghadapi penurunan permintaan?Apakah Anda memiliki sertifikasi manajemen produk?Untuk membangun roadmap produk, input apa yang kamu gunakan?Pada perusahaan kami ketika membangun roadmap produk menggunakan metodologi X, apakah kamu pernah menggunakan metodologi tersebut di pekerjaan sebelumnya?Jelaskan perbedaan antara C++ dan Java.Bagaimana Anda mendefinisikan peluang pasar dalam rencana bisnis? Pertanyaan Interview Product Manager - Product Management Pertanyaan jenis ini digunakan untuk mengukur pemahaman kamu di bidang product management dan melihat kecocokan budaya kerja kamu dengan tim product management. Pendekatan apa yang Anda gunakan dalam mengembangkan strategi produk jangka panjang?Pikirkan produk apa yang Anda rasa tidak berguna. Bagaimana Anda akan memperbaikinya?Aspek apa dari product management yang menurut kamu paling menarik dan tidak menarik?Menurut kamu, bagaimana kualifikasi product manager yang berkualitas?Bagaimana Anda berkolaborasi dengan tim pemasaran untuk merancang strategi pemasaran dan kampanye produk?Ceritakan tentang sebuah proyek produk yang sukses yang Anda kelola dan jelaskan kontribusi Anda dalam kesuksesan tersebut. Pertanyaan Interview Product Manager - Leadership dan Komunikasi Skill leadership yang harus dimiliki product manager Sebagai seorang product manager tentunya skill leadership dan komunikasi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, recruiter biasanya juga menanyakan perihal ini untuk menilai kemampuan kamu dalam menjadi seorang leader. Bagaimana cara kamu menjaga komunikasi agar hubungan antar tim tetap solid walaupun bekerja secara remote?Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam memimpin tim lintas fungsi dalam pengembangan produk.Bagaimana Anda berkomunikasi dengan manajemen eksekutif dan mempengaruhi keputusan strategis perusahaan?Bagaimana Anda membangun dan memelihara hubungan yang kuat dengan klien atau pelanggan?Bagaimana Anda berkolaborasi dengan departemen lain seperti penjualan, layanan pelanggan, dan operasi?Bagaimana Anda mengatasi konflik kepentingan antara kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis perusahaan? Kesimpulan Dalam era digital dan berbasis teknologi saat ini, permintaan akan product manager yang berkualitas tinggi terus meningkat. Melihat prospek karir product manager yang bagus tentunya banyak orang yang mengincar posisi ini. Oleh karena itu, kamu jangan sampai ketinggalan. Kamu bisa mempersiapkan diri dengan matang dan mencoba belajar lebih dalam tentang product manager pada kelas yang telah disediakan oleh BuildWithAngga, seperti Kelas Online Complete Product Management: Vision, Strategy, and Framework.

Kelas Langkah-Langkah Memulai Karir Sebagai Product Manager di BuildWithAngga

Langkah-Langkah Memulai Karir Sebagai Product Manager

Mungkin kamu salah satu orang yang memiliki minat yang kuat dalam pengembangan produk dan memimpin tim. Memulai karir sebagai seorang Product Manager bisa menjadi pilihan menarik dan penuh tantangan bagi kamu yang memiliki keahlian teknis, strategis, dan skill leadership. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk memulai karir yang sukses sebagai Product Manager. Langkah-langkah memulai karir sebagai Product Manager Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan terus berkembang, pengembangan produk yang sukses memainkan peran krusial dalam kesuksesan perusahaan. Di balik setiap produk yang sukses, ada sosok yang berperan penting dalam mengarahkan pengembangan dan manajemen produk tersebut yaitu Product Manager. Product Manager memaparkan kepada tim Product Manager adalah sosok yang memiliki visi yang kuat, keahlian teknis yang mendalam, dan kemampuan leadership. Mereka bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai tim, seperti tim pengembangan, tim pemasaran, dan tim manajemen produk, guna mencapai tujuan bisnis dan menghadirkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebagai penghubung antara tim pengembangan dan pelanggan, Product Manager berfungsi sebagai pengarah utama dalam merancang, mengembangkan, dan memperbaiki produk agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan memadukan pemikiran strategis, analisis data, dan kreativitas, mereka mengawasi proses pengembangan produk mulai dari tahap konseptual hingga peluncuran dan pemasaran. Seberapa penting peran seorang Product Manager? Product Manager menjadi role yang sangat penting dalam dunia bisnis, terutama dalam pengembangan dan manajemen produk. Sebuah perusahaan startup perlu memahami akan pentingnya pengembangan dan memiliki inovasi produk sehingga dapat bersaing dengan kompetitornya. Rapat Product Manager bersama tim Tanpa adanya pengembangan dan inovasi, sebuah startup berisiko terjebak dan bahkan berpotensi bangkrut. Oleh karena itu, dibutuhkan peran seorang Product Manager untuk melakukan hal tersebut. Product Manager memiliki tanggung jawab melakukan riset produk, menciptakan solusi yang dibutuhkan oleh pasar, merumuskan strategi produk, dan berkomunikasi secara efektif baik secara internal maupun eksternal. Keberhasilan didapatkan ketika sebuah perusahaan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh konsumen sehingga berpeluang besar produk tersebut akan diminati oleh konsumen. Apabila Product Manager mengerti visi produk yang jelas dan pemahaman yang baik tentang pasar, mereka dapat mengarahkan pengembangan produk dengan tepat, mengoptimalkan kesempatan bisnis, dan menghindari risiko yang tidak perlu. Langkah menjadi seorang Product Manager 1. Pahami Peran Product Manager Product Manager membahas ide produk Kamu bisa mulai dengan memahami peran dan tanggung jawab seorang Product Manager. Kamu perlu memahami bagaimana seorang Product Manager bekerja sebagai penghubung antara tim teknis, tim pemasaran, dan pelanggan. Pelajari tugas-tugas yang biasanya dilakukan seperti merencanakan strategi produk, mengembangkan road map produk, mengawasi pengembangan produk, dan lain-lain. 2. Perluas Pengetahuan Produk Memiliki pemahaman yang mendalam tentang produk dan pasar adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan sebagai seorang Product Manager. Penting untuk secara teliti mempelajari produk yang akan kamu kelola. Kenalilah dengan baik kebutuhan pelanggan, persaingan di pasar, tren industri, dan inovasi terbaru yang ada dalam industri tersebut. Semakin mendalam pengetahuan tentang produk, maka semakin mampu kamu mengarahkan pengembangan produk. Product Manager sedang mempelajari ide produk yang akan dikembangkan 3. Tingkatkan Keterampilan Manajemen Proyek Sebagai Product Manager, kamu akan terlibat dalam mengelola proyek pengembangan produk. Dengan begitu kamu perlu meningkatkan keterampilan manajemen proyek, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pelaporan proyek. Kenali metodologi pengembangan perangkat lunak seperti Agile atau Scrum yang banyak digunakan dalam pengembangan produk. 4. Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting sebagai Product Manager. Sebagai Product Manager kamu dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan tim teknis, tim pemasaran, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Tingkatkan keterampilan presentasi, negosiasi, dan pemecahan masalah, serta pelajari cara bekerja secara efektif dalam tim untuk membangun hubungan yang baik dengan anggota tim. Rapat instan oleh Product Manager dan tim 5. Perluas Pengetahuan Bisnis Mengembangkan pemahaman tentang aspek bisnis dan strategi adalah penting untuk menjadi Product Manager yang sukses. Kamu dapat mempelajari tentang keuangan, analisis pasar, model bisnis, dan konsep dasar bisnis lainnya. Dengan memahami tujuan bisnis perusahaan dan bagaimana produk, kamu akan terlatih untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 6. Tingkatkan Kualifikasi Pendidikan formal atau sertifikasi tambahan dapat meningkatkan kualifikasi kamu sebagai Product Manager. Ada program sertifikasi yang tersedia, seperti Certified Product Manager (CPM) atau Certified Scrum Product Owner (CSPO). Selain itu, kamu juga dapat mengikuti kursus online, seminar, atau webinar tentang topik yang relevan. Dengan melengkapi diri dengan pendidikan dan sertifikasi yang sesuai, kamu akan memperoleh kepercayaan diri dan landasan yang kuat untuk memulai karir sebagai seorang Product Manager. 7. Dapatkan Pengalaman Pemaparan produk yang dilakukan Product Manager Cobalah mendapatkan pengalaman kerja misalnya dengan menjadi anggota tim produk, bekerja sebagai analis bisnis, atau terlibat dalam proyek pengembangan produk. Pengalaman praktis ini akan memberikan kamu pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan seorang Product Manager. Selain itu, pengalaman kerja ini juga akan memperkaya portofolio, memperkuat latar belakang, dan memberikan bukti konkret tentang kemampuan kamu dalam manajemen produk. Kesimpulan Dalam perjalanan memulai karir sebagai Product Manager, langkah-langkah di atas akan membantu kamu membangun fondasi yang terkait profesi ini. Ingatlah bahwa menjadi seorang Product Manager membutuhkan komitmen, kerja keras, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Jangan ragu untuk melangkah maju dan terus belajar. Kamu juga dapat mengikuti kelas terkait product management untuk memperdalam pemahaman kamu. BuildWithAngga kini menyediakan kelas Complete Product Management: Vision, Strategy, and Framework yang dapat kamu pelajari.

Kelas Mengenal Beberapa Fase Penting Project Management Lifecycle di BuildWithAngga

Mengenal Beberapa Fase Penting Project Management Lifecycle

Project management yang baik dapat memberikan kesuksesan besar pada suatu program pada perusahaan tersebut. Tentunya akan mendatangkan pertumbuhan revenue dan customer acquisition lebih baik dan besar lagi dari pada sebelumnya. Ketika awal belajar project management maka bisa saya sarankan untuk mengenal ketiga fase yang berada pada project management lifecycle, dengan begitu kita bisa beradaptasi dan menerapkan project management lebih awal demi kesuksesan sebuah projek dan program. 1) Initiation Project Pada fase awal ini biasanya kita akan berdiskusi dengan stakeholder pada perusahaan seperti designer, marketer, developer, business owner, dan lainnya untuk membahas projek yang akan dibuat nantinya secara details. Kita dapat menggunakan software seperti Trello, Jira, atau Notion dalam proses brainstorming projek tersebut. Kita akan menyusun tujuan utama dari projek dibangun lalu untuk siapa, setelah itu dapat melakukan riset mendasar terkait kebutuhan pengguna dari projek tersebut sehingga segala sesuatu berupa fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di tahap awal ini juga kita akan membuat sebuah project charter yang berisi judul projek, deskripsi singkat, hardware dan software yang dibutuhkan, hasil akhir dari projek berbentuk seperti apa (fisik/digital), dan juga poin penting lainnya sehingga seluruh stakeholder memiliki gambaran jelas untuk memulai projek tersebut. 2) Timeline Planning Setelah seluruh informasi dasar dari projek tersebut sudah lengkap maka kita bisa lanjut mempersiapkan timeline dari projek tersebut, pada timeline tersebut kita juga akan menyusun beberapa milestones dan tenggat waktu dalam setiap tugas. Penyusunan timeline tidak boleh sembarangan dan wajib dibarengi dengan lead dari setiap divisi karena setiap leader mengerti kemampuan dari setiap team member pada divisi tersebut. Pada proses ini biasanya akan memakan waktu 5-10 hari dan tergantung dari besar kecilnya sebuah project scope yang akan dikerjakan. Project manager bersama dengan stakeholder lainnya juga perlu menyusun sebuah risk management untuk setiap kendala yang akan datang misalnya perubahan kebutuhan pengguna, tersedianya pembeharuan teknologi yang digunakan, atau budget yang terbatas pada projek tersebut, wajib disusun sedari awal sebagai prediksi utama. 3) Tasks Execution Pada fase ini seluruh orang bekerja berdasarkan tugas yang diberikan oleh team leader dari setiap divisi, project manager juga akan terus memantau setiap harinya demi menjaga kestabilan dalam kerja sama antar divisi. Project manager selalu berkomunikasi dengan team leader pada setiap harinya untuk pantau progress yang telah dibuat oleh masing-masing divisi dan apabila adanya sebuah masalah maka perlu mencari solusi terbaik pada projek tersebut. Keahlian kepemimpinan (leadership) dari seorang project manager memiliki peran penting demi kesuksesan selama fase task execution, karena jika jiwa kepemimpinannya rendah maka sulit mendapatkan solusi terbaik dari setiap kendala yang ada. Selain itu juga project manager perlu mengasah skills quality assurance demi memastikan bahwa setiap task yang sudah selesai sesuai kriteria dari projek tersebut. 4) Closure Moment Projek dapat dikatakan selesai apabila project manager bersama setiap leader dari divisi telah meng-checklist seluruh kriteria dari projek tersebut. Project manager juga perlu membuat dokumentasi terkait projek tersebut yang di dalamnya berisi kendala apa saja yang dialami lalu solusinya seperti apa, lalu juga ada informasi tentang merawat projek tersebut agar bisa terus berjalan sebagaimana mestinya. Pada tahap ini juga kita akan mengundang seluruh stakeholder lainnya termasuk business owner atau klien dari projek tersebut untuk menyaksikan final demo projek sehingga business owner atau klien dapat memberikan feedback pada saat itu juga. Apabila seluruh point sudah sesuai maka klien atau business owner dapat memberikan tanda tangan pada dokumen serah terima yang mengartikan bahwa projek tersebut sudah selesai, biasanya nanti akan ada dokumen lanjutan di mana setiap team masih memiliki tanggung jawab dalam menjaga projek tersebut tetap berjalan. Kesimpulan Sebagai seorang project manager yang memiliki tanggung jawab besar seperti di atas, penting untuk terus melatih soft skills seperti public speaking, leadership, sales, dan lainnya. Orang lain akan melihat pekerjaan kita mudah ‘ah cuma nyuruh-nyuruh doang’, tapi sebenarnya lebih dari sekedar itu yang di mana kita perlu menjaga dan memastikan projek dapat selesai.

Kelas Mengenal Apa itu Hukum Proximity dalam Desain UI di BuildWithAngga

Mengenal Apa itu Hukum Proximity dalam Desain UI

Hi people with the spirit of learning! Dalam pengebangan produk digital tentunya sangat memperhatikan aspek desain seperti UI/UX. Sebagai seorang Desainer penting untuk memahami bagaimana aplikasi yang akan kita rilis dapat disukai pengguna baik dari segi tampilan dan pengalaman saat menggunakannya. Dalam artikel ini akan membahas apa itu hukum proximity dan bagaimana pengaruhnya terhadap pengguna. Mengenal Apa itu Hukum Proximity dalam Desain UI Hukum Proximity atau disebut dengan Hukum Kedekatan adalah prinsip desain grafis yang menyatakan bahwa elemen-elemen yang ditempatkan dekat satu sama lain cenderung dianggap sebagai kelompok yang berkaitan atau memiliki hubungan yang erat. Dalam desain user interface (UI), hukum ini berbicara tentang bagaimana penempatan elemen-elemen UI dapat mempengaruhi cara pengguna memahami dan memproses informasi. Hukum Proximity didasarkan pada asumsi bahwa pengguna cenderung mencari pola dan hubungan antara elemen-elemen visual. Contoh penggunaan Whitespace dalam hukum Proximity untuk memisahkan elemen menjadi dua pengelompokan yang berbeda Ketika elemen-elemen ditempatkan dekat satu sama lain, pengguna akan cenderung mengasosiasikan mereka sebagai satu kelompok dan menganggap bahwa mereka memiliki fungsi atau makna yang berkaitan. Sebaliknya, ketika elemen-elemen ditempatkan secara terpisah, pengguna mungkin menganggap mereka sebagai elemen yang terpisah dengan fungsi yang berbeda. Mengapa hukum ini penting dalam desain UI? Hukum Proximity penting dalam desain antarmuka pengguna (UI) karena memiliki dampak signifikan pada pemahaman dan interaksi pengguna. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Hukum Proximity penting dalam desain UI. Pembuatan wireframe untuk desain UI 1. Memudahkan pemahaman informasi Dengan menempatkan elemen-elemen yang berfungsi serupa secara dekat satu sama lain, akan membantu pengguna dalam memahami hubungan dan hierarki informasi yang ada dalam interface. Pengguna akan mengasosiasikan elemen yang berdekatan sebagai kelompok yang berkaitan dan memiliki fungsi yang serupa. Hal ini mengurangi kebingungan dan mempermudah pemahaman informasi yang disajikan. 2. Mempercepat navigasi Hukum Proximity membantu pengguna dalam menemukan tindakan yang mereka cari dengan lebih cepat. Ketika elemen-elemen yang memiliki hubungan fungsi ditempatkan dekat satu sama lain, pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengidentifikasi pilihan yang relevan. Ini mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari dan mempercepat proses navigasi pada produk. 3. Meningkatkan fokus pengguna Contoh hukum Proximity yang emnempatkan elemen terkait secara berdekatan Dengan menggunakan Hukum Proximity, desainer dapat mengarahkan perhatian pengguna pada elemen yang penting atau perlu diperhatikan. Dengan menempatkan elemen-elemen terkait dalam jarak yang dekat, Desainer dapat menciptakan kelompok visual yang menarik perhatian pengguna. 4. Meningkatkan pengalaman pengguna Dengan menerapkan Hukum Proximity secara konsisten dalam desain UI, pengguna akan lebih cepat memahami pola dan aturan dalam tata letak UI, sehingga meminimalkan kesalahan dan memperkuat interaksi yang efektif. Hal ini meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan dan meningkatkan kepuasan pengguna terhadap produk atau layanan yang disediakan. Bagaimana implementasi hukum Proximity dalam desain UI? Terdapat beberapa cara konkrit untuk menerapkan Hukum Proximity dalam desain UI. Berikut adalah beberapa contoh implementasinya: 1. Kelompokkan elemen terkait Contoh penerapan hukum Proximity pada tampilan UI Email Jika kita memiliki beberapa elemen yang berhubungan atau memiliki fungsi yang serupa, kita dapat mengelompokkannya secara visual. Misalnya, dalam sebuah aplikasi email, kita dapat mengelompokkan tombol-tombol yang terkait dengan tindakan pada email (misalnya, 'Kirim', 'Balas', 'Teruskan') di sekitar kotak pesan atau di panel samping. 2. Berikan jarak pada elemen yang tidak terkait Contoh penerapan hukum Proximity pada halaman artikel Elemen-elemen yang tidak berhubungan sebaiknya ditempatkan dengan jarak yang cukup jauh. Misalnya, pada halaman artikel atau blog, kita dapat memberikan jarak yang cukup antara paragraf-paragraf teks, judul, gambar, dan elemen lainnya. Ini membantu pembaca memahami struktur konten dengan lebih baik dan memudahkan mereka dalam membaca dan menyerap informasi. 3. Gunakan Whitespace secara efektif Contoh penerapan hukum Proximity dengan menggunakan Whitespace Whitespace adalah area kosong antara elemen-elemen di UI. Dengan menggunakan whitespace secara efektif, kita dapat menciptakan kelompok dan pemisahan visual antara elemen-elemen yang berbeda. Misalnya, dalam website, kita dapat menggunakan whitespace untuk memisahkan header dari konten utama atau untuk memberikan jarak yang jelas antara menu navigasi dan area konten. 4. Buat elemen terkait menyatu Contoh penerapan hukum Proximity pada UI Figma Jika terdapat elemen yang dianggap sebagai satu kesatuan, kita dapat mengelompokkannya dengan menggunakan elemen visual seperti bingkai atau latar belakang yang sama. Misalnya, dalam sebuah aplikasi grafis, dapat dikelompokkan alat-alat penggambaran seperti pensil, kuas, dan penghapus dengan memasukkannya dalam satu panel dengan latar belakang yang sama. 5. Pertimbangkan hirarki visual Contoh penerapan hukum Proximity pada website BuildWithAngga Selain menyatukan elemen-elemen yang terkait, kita juga perlu mempertimbangkan hirarki visual untuk mengkomunikasikan tingkat pentingnya atau hubungan yang lebih dekat. Gunakan ukuran, warna, dan penempatan untuk menunjukkan tingkat pentingnya elemen-elemen tersebut. Kesimpulan Nah itu dia penjelasan mengenai hukum Proximity dalam desain UI. Dengan memperhatikian hukum Proximity ini akan membantu pengguna mengenai cara menyajikan informasi dan fungsi yang terkait secara visual dan memperkuat struktur dan pengorganisasian elemen-elemen dalam desain UI menjadi lebih efektif. Kamu juga dapat mengikuti kelas terkait UI/UX desain untuk memperdalam pemahaman kamu dibidang ini. BuildWithAngga menyediakan kelas UI/UX Design: Gestalt Principle untuk kamu coba.

Kelas Hierarki Visual di UI UX Design di BuildWithAngga

Hierarki Visual di UI UX Design

Hi, people with the spirit of learning. Pernah ga sih kamu melihat halaman website yang dipenuhi berbagai elemen desain sehingga kamu sulit untuk mengetahui harus mulai melihatnya dari mana? Jika kamu pernah dan merasa kesulitan menemukan fokus pada layar, kemungkinan tata letaknya tidak memiliki hierarki visual yang jelas. Sebelum memulai desain halaman web atau aplikasi, penting untuk memerhatikan hierarki visual terlebih dahulu. Karena hierarki visual halaman dapat mengontrol penyampaian informasi dari sistem ke pengguna. Sehingga pengguna mengetahui ke mana harus memusatkan perhatian mereka. Hierarki Visual di UI/UX Design Sebelum kita membahas konsep hierarki visual dari segi penggunaan size, color, contrast, dan spacing, terlebih dahulu kamu harus mengetahui apa itu hierarki visual dan mengapa hierarki visual sangat penting. Apa itu Hierarki Visual? Hierarki visual mengacu pada prinsip dasar desain untuk mengatur elemen dan menunjukkan urutan kepentingannya. Hierarki visual dapat membantu pengguna memahami struktur informasi, mengarahkan fokus mereka, dan memberikan pengalaman yang lebih intuitif dan efektif. Dengan menggunakan hierarki visual yang tepat, elemen yang paling penting dan relevan dapat menonjol, sementara elemen yang kurang penting diberi penekanan yang lebih rendah. Tampilan hierarki visual di website BuildWithAngga Contohnya, dalam desain tampilan sebuah halaman web, elemen judul biasanya diberi bobot yang lebih besar, tampil dengan gaya huruf yang mencolok, atau ditempatkan di posisi yang lebih menonjol untuk menarik perhatian pengguna. Elemen-elemen sekunder, seperti teks isi atau tombol aksi, dapat memiliki ukuran atau gaya huruf yang lebih kecil dan penekanan yang lebih rendah. Dengan menggunakan hierarki visual ini, pengguna dapat dengan mudah memahami struktur halaman dan mengarahkan perhatian mereka ke elemen yang paling relevan. Mengapa Hierarki Visual Penting di UI UX Design? Visualisasi dari UI Hierarchy By Chris Berridge Hierarki visual penting dalam UI UX design karena perilaku pengguna sebagian besar didasarkan pada harapan pengguna dari interaksi sebelumnya dengan produk digital. Singkatnya, hierarki visual berperan dalam perencaan struktur informasi. Hierarki visual digunakan untuk memastikan bahwa elemen-elemen yang relevan dengan tujuan utama atau pesan inti situs web atau aplikasi terlihat dengan jelas. Pengguna akan langsung melihat dan memahami pesan penting, membantu menghindari kebingungan atau kehilangan informasi yang penting. Sehingga pengguna dengan mudah menemukan apa yang mereka cari. Konsep Dasar Hierarki Visual Kini kamu telah mengetahui apa itu hierarki visual dan mengapa hierarki visual sangat penting di UI UX design. Hierarki visual dapat memengaruhi psikologis pengguna untuk melakukan sebuah aksi. Oleh karena itu, sebelum menerapkan konsep dasar hierarki visual, sebagai seorang designer kamu harus memerhatikan beberapa konsep berikut. 1. Size Hierarki visual untuk penerapan perbedaan ukuran di web W3Schools Jika kita membicarakan tentang ukuran, kita pasti tahu bahwa pengguna lebih suka melihat elemen yang lebih besar terlebih dahulu dibanding elemen kecil. Karena elemen yang lebih besar terlihat jelas dan mudah dibaca. Memperbesar ukuran elemen yang penting akan menarik perhatian pengguna. Selain itu, ketika ingin membuat hierarki visual kita bisa menentukan perbedaan ukuran untuk menciptakan tingkatan dalam informasi yang disajikan. Dengan ukuran yang berbeda, pengguna lebih fokus pada elemen yang lebih relevan dan mengabaikan elemen-elemen yang kurang penting secara visual. 2. Color & Contrast Dalam dunia desain pemilihan kontras warna sangat penting untuk menarik perhatian pengguna. Warna-warna yang sangat kontras secara dramatis lebih menarik perhatian dan menyoroti elemen-elemen penting dalam suatu tampilan visual. Warna dapat digunakan untuk menonjolkan elemen yang penting atau memiliki prioritas tinggi dalam interface. Warna mencerminkan kepribadian dari brand kita. Pemilihan warna yang konsisten dengan merek atau tema desain dapat membantu menciptakan konsistensi visual. Dengan menggunakan warna yang serupa untuk elemen-elemen yang memiliki hubungan atau fungsi yang sama, pengguna dapat dengan mudah mengenali pola dan memahami bagaimana informasi disusun. Hierarki visual untuk penerapan pemilihan warna pada aplikasi workout by Outcrowd Dengan demikian, warna berfungsi sebagai salah satu alat penting untuk mengarahkan perhatian, mengorganisir informasi, dan memberikan makna tambahan pada elemen-elemen visual. Dengan memanfaatkan kekuatan warna dengan bijak, desain atau presentasi visual dapat menjadi lebih efektif dan memiliki dampak yang lebih besar pada pengguna. 3. Spacing Space atau spasi digunakan untuk mengatur tata letak elemen-elemen visual secara keseluruhan. Dengan memberikan ruang yang cukup antara elemen-elemen, baik dalam bentuk margin, jarak antara elemen, atau ruang kosong di sekitar elemen, kita dapat menciptakan tampilan yang terorganir. Spasi yang cukup antara elemen-elemen visual membantu meningkatkan keterbacaan dan pemahaman. Ruang yang memadai antara teks, gambar, atau grafik memungkinkan mata pengamat untuk memproses informasi dengan lebih baik, menghindari kebingungan atau kebingungan antara elemen-elemen tersebut. Hierarki visual untuk penerapan spacing di website BuildWithAngga Dengan demikian, spasi menjadi alat penting untuk mengatur, memisahkan, menghubungkan, dan memberikan penekanan pada elemen-elemen visual. 4. Proximity Proximity atau kedekatan berperan penting dalam mengorganisir elemen-elemen visual dan membentuk hierarki yang jelas. Proximity adalah gagasan bahwa elemen desain yang mirip dan ditempatkan dekat dianggap saling terkait. Elemen yang ditempatkan secara terpisah menandakan bahwa mereka termasuk dalam kelompok yang terpisah. Hierarki visual untuk penerapan proximity di website BuildWithAngga Proximity dapat ditentukan oleh ruang kosong atau warna. Contohnya pada gambar di atas. Dua elemen berisi tips. Kedua elemen tersebut saling terkait membahas Elementor, namun dipisahkan oleh ruang kosong karena kedua tips tersebut sudah berbeda sub topik. Dengan menggunakan whitespace, mata kita dipandu untuk melihat satu konten ke konten yang lainnya. 5. Texture & Style Menggunakan tekstur yang berbeda atau gaya yang mencolok dapat menarik perhatian pengguna dan mengarahkan mereka ke judul, ikon, atau elemen lainnya. Texture dan style memainkan peran penting dalam menciptakan estetika yang menarik dan pengalaman pengguna yang menyenangkan. Hierarki visual untuk penerapan texture and style pada marketing mobile app design by Ramotion Dengan menggunakan tekstur atau gaya yang konsisten dengan merek, pengguna dapat dengan mudah mengenali dan mengasosiasikan desain dengan merek tertentu. Hal ini dapat membangun kepercayaan pengguna terhadap produk atau jasa yang kita tawarkan. Kesimpulan Hierarki visual dalam UI UX design adalah sebuah konsep yang membantu kita mengembangkan produk dan mengoptimalkan pengalaman pengguna. Konsep hierarki visual berfungsi untuk membuat ide lebih jelas, memberikan struktur, menekankan elemen penting, dan meningkatkan pengalaman pengguna. Nah, untuk kamu yang ingin belajar UI UX designer lebih dalam lagi, kamu bisa mencoba belajar pada kelas yang sudah disediakan oleh BuildWithAngga, seperti Kelas Online Complete UI Designer: Visual Design, Prototype, Usability Testing.

Kelas Penggunaan Tipografi yang Efektif pada Desain User Interface di BuildWithAngga

Penggunaan Tipografi yang Efektif pada Desain User Interface

Hi, people with the spirit of learning. Kalian masih bingung gimana caranya memilih tipografi yang tepat? Well, pada artikel kali ini kalian akan menemukan jawaban tersebut. Di dalam desain user interface, 70% dari isi kontennya diisi oleh tipografi. Artinya, tipografi memegang peranan yang sangat penting. Tipografi bukan hanya sekadar memilih kata atau font yang tepat untuk desain user interface, tetapi tipografi juga memperhatikan kontras warna, hierarki teks, spasi kosong, dan visual lainnya untuk membantu menyampaikan pesan spesifik tentang brand kamu. Para designer menginvestasikan banyak waktu dan energi untuk membuat tipografi yang lebih baik, karena tipografi yang baik dapat menarik perhatian pembaca untuk memahami pesan yang ingin disampaikan. Penggunaan Tipografi yang Efektif pada Desain User Interface Sebelum kamu membuat desain interface, sebaiknya kamu mengetahui beberapa panduan dasar tentang tipografi, memilih font yang sesuai, ukuran font minimal, dan konsistensi dalam penggunaan tipografi. Yuk, simak penjelasan dibawah ini. Apa itu Tipografi? Dalam desain user interface, tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang, dan mengatur tampilan huruf-huruf cetak atau teks untuk membuat semua tulisan dapat dibaca. Tujuan utama tipografi adalah menciptakan tampilan yang mudah dibaca, mudah dipahami, dan menarik bagi mata. Tipografi tidak hanya digunakan pada web design, namun tipografi juga digunakan untuk berbagai bidang seperti periklanan, publikasi, dan desain grafis. Perkembangan teknologi juga telah membawa perkembangan dalam tipografi, termasuk penggunaan jenis huruf digital, desain responsif untuk berbagai perangkat, dan animasi tipografi. Contoh tipografi dalam dunia desain Elemen Dasar Tipografi Sebelum mengetahui cara menggunakan tipografi di UI design, terlebih dahulu kamu harus mengetahui elemen-elemen dasar apa saya yang harus diperhatikan. Font Font adalah sekumpulan karakter huruf, angka, tanda baca, dan simbol yang memiliki bentuk dan gaya tertentu. Setiap karakter dalam font memiliki desain grafis yang konsisten, termasuk bentuk, ukuran, ketebalan, dan properti visual lainnya. Contoh jenis font yang sering digunakan UI designer adalah serif fonts, sans serif fonts, slab serif fonts, script fonts, decorative fonts, dan lainnya. Typeface Typeface adalah keluarga font yang terkait, seperti Serif dan Sans Serif yang umum digunakan. Jadi, sebuah jenis huruf sering kali terdiri dari beberapa jenis huruf. Perbedaan typeface dan font Letter and Line Spacing Spasi huruf dan baris berfokus pada jarak antara huruf dan baris. Keduanya langsung memengaruhi tampilan dan kelegibilitasan teks. Perbedaan line height dan letter spacing Font weight, height, dan size Weight, height, dan size yang berbeda dapat membantu designer untuk membuat interface dengan gaya dan emotional tones yang berbeda. Kombinasi yang baik dari atribut-atribut ini dapat membantu meningkatkan keterbacaan, memperkuat hierarki visual, dan menciptakan tampilan yang menarik secara estetika. Setelah mengetahui elemen-elemen dasar pada tipografi, kamu juga harus mengetahui peran tipografi dalam desain UI. Peran Tipografi dalam Desain UI Dalam desain UI, tipografi berfungsi sebagai alat komunikasi visual untuk menyampaikan konten dalam hierarki yang jelas dan meyakinkan pengguna untuk stay di situs web atau aplikasi yang kamu bangun. Desain tipografi yang jelas dan informatif dapat mendorong pengguna untuk membeli sesuatu yang kita tawarkan. Tipografi dapat menjadi bagian penting dari identitas merek atau produk. Pemilihan jenis huruf yang konsisten dan desain tipografi yang memadai dapat membantu menciptakan nuansa dan identitas yang unik. Dalam desain UI, tipografi yang konsisten digunakan di seluruh aplikasi atau situs web untuk memberikan kesan yang terpadu dan profesional. Contoh tipografi pada website BuildWithAngga Setelah memahami konsep tentang tipografi, sekarang kamu bisa mengetahui bagaimana menggunakan tipografi di UI design. Cara Menggunakan Tipografi di UI Design 1. Pilih Font yang Sesuai Ketika memilih font ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti brand’s personality, produk yang ditawarkan, dan audiens. Setiap konteks akan membutuhkan font yang berbeda sesuai dengan suasana dan tujuan desain. Jika kita ingin merancang untuk merek atau mengomunikasikan pesan khusus, pilih font yang mencerminkan kepribadian dan karakteristik merek atau pesan tersebut. Misalnya, jika ingin merancang untuk merek yang bersifat formal dan profesional, font serif yang elegan mungkin lebih cocok daripada font yang lebih kasual. Sebagai pemula dalam dunia tipografi, kamu bisa memulai dengan menggunakan font dari keluarga yang sama atau satu jenis huruf. Karena font dan jenis huruf yang sama diciptakan untuk bekerja sama secara harmonis. Ketika memilih jenis font penting untuk memastikan font kamu ramah browser web. Google fonts sebagai referensi untuk kamu mencari font yang akan digunakan 2. Perhatikan Ukuran Font Ukuran font sangat penting dalam tipografi karena mempengaruhi keterbacaan, penekanan, dan estetika dari teks yang ditampilkan. Dengan mengatur ukuran font yang berbeda untuk judul, subjudul, dan isi teks, kita dapat membedakan tingkat pentingnya setiap elemen dan membantu pembaca untuk membaca dengan lebih terarah. Ukuran font yang optimal dapat bervariasi tergantung pada konteks desain, media yang digunakan (cetak atau digital), dan preferensi target audiens. Untuk menentukan ukuran font minimal sebernarnya dapat bervariasi. Beberapa jenis font memiliki bentuk huruf yang lebih jelas dan mudah terbaca pada ukuran yang lebih kecil, sementara jenis font lain mungkin memerlukan ukuran yang lebih besar untuk mempertahankan keterbacaan. Selain itu, gaya font seperti tebal atau tipis juga dapat memengaruhi keterbacaan pada ukuran yang berbeda. Ukuran minimal font yang disarankan adalah sekitar 11-12 piksel untuk teks biasa pada layar komputer, dan 14-16 piksel untuk teks pada perangkat mobile. Namun, perlu diingat bahwa ukuran ini bisa disesuaikan berdasarkan jenis font yang digunakan dan kebutuhan desain. Berbagai ukuran font 3. Konsistensi dalam Penggunaan Tipografi Konsistensi adalah kunci dalam menciptakan desain tipografi yang kohesif. Konsistensi tipografi dapat membantu pengguna dalam menavigasi interface dan memahami informasi dengan cepat. Ketika elemen teks menggunakan gaya tipografi yang konsisten, seperti ukuran, jenis font, warna, dan gaya teks yang sama, pengguna dapat dengan mudah mengenali pola dan memahami arti dari setiap elemen. Konsistensi tipografi berkontribusi pada keterbacaan yang baik dan pengalaman pengguna yang lebih baik. Ketika pengguna terbiasa dengan jenis font, ukuran, dan gaya tipografi yang konsisten, mereka dapat dengan mudah membaca dan menginterpretasikan teks dengan nyaman. Kesimpulan Nah, pada penjelasan diatas kamu sudah mengetahui tentang tipografi. Selain dijadikan sebagai alat komunikasi visual, tipografi juga dapat meningkatkan keterbacaan, aksesibilitas user interface, dan meningkatkan penjualan karena desain tipografi yang informatif mendorong pengguna untuk berlama-lama pada situs webmu sehingga tertarik untuk membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Oleh karena itu, sebagai UI designer kamu harus menciptakan tipografi yang lebih baik lagi. Untuk kamu yang ingin belajar tentang tipografi maupun desain UI, kamu bisa mencoba mengikuti kelas yang sudah disediakan oleh BuildWithAngga seperti Kelas Online Complete UI Designer: Visual Design, Prototype, Usability Testing.

Kelas Pentingnya Konsistensi dalam Desain UI/UX di BuildWithAngga

Pentingnya Konsistensi dalam Desain UI/UX

UI/UX adalah hal yang sangat penting dalam pengembangan sebuah produk aplikasi. Pengguna akan betah berada di aplikasi lebih lama apabila ia merasa nyaman dengan tampilan interfacenya. Dalam prinsip atau preferensi membuat desain UI/UX tentunya akan berbeda untuk setiap orang. Pada artikel ini akan membahas pentingnya konsistensi dalam desain UI/UX produk aplikasi. Pentingnya Konsistensi dalam Desain UI/UX UI/UX merupakan akronim dari user-interface (UI) dan user-experience (UX). UI merujuk pada elemen visual yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan produk atau sistem. Ini mencakup tata letak halaman, tombol, ikon, warna, dan tipografi yang digunakan dalam desain. UI bertanggung jawab untuk menciptakan interface yang menarik, mudah dipahami dan digunakan. Proses pengembangan aplikasi dari tahap desain ke pengkodean UX mencakup keseluruhan interaksi dan pengalaman pengguna saat menggunakan produk atau sistem. Ini melibatkan aspek-aspek seperti kemudahan penggunaan, efisiensi, kepuasan pengguna, dan keterlibatan. UX merangkul aspek fungsional dan emosional pengalaman pengguna, termasuk navigasi, struktur informasi, dan responsivitas. Apa yang dimaksud konsistensi desain UI/UX? Konsistensi menjadi penting dalam proses desain karena memainkan peran dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik. Maka dari itu, seorang Desainer perlu untuk selalu mempertahankan konsistensi elemen pada UI aplikasinya. Konsistensi biasanya melibatkan penggunaan elemen desain yang seragam, seperti teks, button, dan object lainnya diseluruh komponen aplikasi. Pemilihan komponen untuk desain UI/UX Secara spesifik, konsistensi mencakup hal seperti gaya visual yaitu warna, ukuran, jenis huruf, ikon. Sedangkan konsistensi dalam interaksi yaitu ketika pengguna berinteraksi dengan tombol, menu, formulir, atau elemen interaktif lainnya. Selain itu pentingnya konsistensi tata letak yang berkaitan dengan penggunaan elemen seperti header, sidebar, footer, dan navigasi membantu pengguna memahami struktur informasi dan mencari konten dengan mudah. Sedangkan konsistensi konten berikaitan dengan penggunaan konten teks, seperti judul, paragraf, dan tautan. Mengapa konsistensi sangat penting dalam desain UI/UX? Kini kamu telah mengetahui sedikitnya mengenai apa itu konsistensi dalam desain UI/UX. Berikut alasan mengapa konsistensi menjadi salah satu hal penting dalam desain produk aplikasi. 1. Meminimalkan kebingungan pengguna Tampilan desain UI aplikasi mobile Konsistensi memungkinkan pengguna untuk dengan mudah memahami dan berinteraksi dengan UI aplikasi. Dengan menggunakan pola desain yang konsisten, pengguna dapat dengan cepat mengenali elemen dan tahu bagaimana cara menggunakannya. Ini mengurangi tingkat kebingungan dan meningkatkan traffic sebuah produk. Dengan menggunakan elemen desain yang konsisten, ini mempercepat pembelajaran pengguna dalam menggunakan aplikasi dan pengguna akan merasa lebih percaya diri dan dapat fokus pada tugas yang sebenarnya, tanpa terganggu oleh hambatan desain yang tidak konsisten. 2. Meningkatkan efisiensi penggunaan Tampilan desain UI aplikasi mobile Pengguna dapat memanfaatkan pengetahuan mereka sebelumnya tentang bagaimana sesuatu berfungsi dalam interface aplikasi yang sama. Mereka tidak perlu mempelajari ulang atau mencari tahu cara kerja elemen yang berbeda. Ini menghemat waktu dan usaha pengguna dalam beradaptasi dengan interface yang baru. 3. Meningkatkan kepercayaan pengguna Tampilan desain UI aplikasi pada tablet Kepercayaan pengguna adalah faktor kunci dalam kesuksesan produk. Dengan adanya konsistensi desain yang menciptakan rasa kepercayaan, pengguna cenderung lebih loyal dan mungkin merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Mereka merasa yakin bahwa mereka dapat mengandalkan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka. 4. Mencerminkan identitas brand Prototipe untuk desain UI/UX aplikasi Dengan desain UI/UX yang konsisten. maka memungkinkan merek untuk membangun identitas yang kuat dan dikenali oleh pengguna. Dengan mempertahankan konsistensi elemen desain seperti warna, gaya tipografi, dan ikon, pengguna akan mengaitkan desain dengan merek tersebut. Ini membantu dalam membangun hubungan emosional antara pengguna dan brand. 5. Meningkatkan efisiensi pengembangan Tahap pembuatan wireframe aplikasi Dengan mempertahankan konsistensi dalam desain UI/UX, pengembang dapat menggunakan kembali komponen, gaya, dan pola yang telah ada. Ini mengurangi kerumitan pengembangan, mempercepat waktu rilis, dan memungkinkan fokus pada inovasi daripada mengulang desain yang sama berulang kali. Kesimpulan Nah itu dia penjelasan mengenai konsistensi dalam UI/UX desain. Dengan menjaga konsistensi, pengguna dapat merasa nyaman, mudah beradaptasi, dan memahami dengan jelas cara menggunakan produk. Ini mengarah pada pengalaman pengguna yang lebih baik dan dapat meningkatkan kepuasan pengguna terhadap suatu produk. Kamu juga dapat mengikuti kelas terkait UI/UX desain untuk memperdalam pemahaman kamu dibidang ini. BuildWithAngga menyediakan kelas UI/UX Design: Gestalt Principle untuk kamu coba.

Kelas 5 Fitur Baru yang Layak Kamu Coba dari Elementor di BuildWithAngga

5 Fitur Baru yang Layak Kamu Coba dari Elementor

Mungkin sebagian dari kamu sudah familiar dengan elementor dan bahkan sudah pernah menggunakannya. Elementor merupakan salah satu page builder untuk WordPress yang populer serta memiliki komunitas yang besar dan aktif saat ini. Banyak developer memilih elementor sebagai tools utama untuk membangun websitenya. 5 Fitur baru yang layak kamu coba dari Elementor Elementor adalah sebuah plugin WordPress yang digunakan untuk membangun halaman website. Elementor ini sangat populer di kalangan pengguna WordPress karena memungkinkan pengguna yang tidak memiliki keahlian dalam pemrograman atau desain web untuk membuat tampilan halaman web yang menarik dan responsif. Dengan Elementor, kita dapat membuat halaman web menggunakan sistem drag-and-drop. Elementor memiliki user-interface yang mudah digunakan dan elemen desain yang beragam untuk pengembangan halaman websitemu, seperti judul, teks, gambar, tombol, formulir, slider, galeri, dan banyak lagi. Halaman website Elementor Elementor juga memiliki banyak fitur tambahan, seperti tema pra-desain yang dapat digunakan sebagai titik awal untuk membangun halaman web, dukungan untuk widget WordPress standar, integrasi dengan berbagai plugin populer, dan kompatibilitas yang baik dengan tema WordPress lainnya. Salah satu keunggulan utama Elementor adalah kebebasan dan fleksibilitas yang ditawarkannya. Tidak hanya memungkinkan untuk mengubah tampilan dan tata letak halaman web dengan mudah, tetapi juga menyediakan berbagai fitur dan opsi yang dapat disesuaikan. Pengguna dapat mengatur warna, ukuran, jarak, dan banyak lagi, sehingga dapat diubah sesuai dengan preferensi dan kebutuhan desain kita. 5 rekomendasi fitur baru dari Elementor. 1. Mega Menu Fitur ini memungkinkan kita untuk membuat menu navigasi yang lebih kompleks seperti pada website BuildWithAngga. Dimana navigasi bagian dropdown dapat memuat informasi yang lebih banyak, desain yang intutif serta eye-catching. Dengan Mega Menu memungkinkan kita untuk membuat tampilan submenu yang lebih terperinci. Contoh Mega Menu pada Elementor Kita juga dapat menambahkan berbagai jenis konten ke dalam submenu, seperti teks, gambar, video, widget, atau bahkan tata letak kustom yang dibuat dengan menggunakan fitur drag-and-drop dari Elementor. Ini berguna terutama untuk situs web yang memiliki banyak halaman atau kategori yang kompleks sehingga lebih terorganisir. 2. Container Flexbox Container Flex pada Elementor adalah opsi tata letak yang memungkinkan kita mengatur konten dalam container dengan menggunakan model tata letak flexbox. Flexbox adalah teknik CSS yang memungkinkan pengaturan tata letak yang fleksibel dan responsif untuk elemen-elemen di dalam suatu wadah. Seperti flex pada CSS, Container Flexbox dapat membuat layout yang lebih fleksibel dan memudahkan pengaturan responsiveness. Contoh penggunaan Container Flex dari Elementor Adapun beberapa fitur dari Container Flex yaitu: Flex Direction: Memungkinkan untuk memilih arah perataan elemen-elemen di dalam container, seperti horizontal (row) atau vertikal (column).Justify Content: Mengatur elemen di dalam container secara horizontal (row), seperti di tengah (center), di sebelah kiri (flex-start), di sebelah kanan (flex-end), atau merata (space-between, space-around).Align Items: Mengatur elemen di dalam container secara vertikal (column), seperti di tengah (center), di atas (flex-start), di bawah (flex-end), atau merata (stretch).Flex Wrap: Menentukan elemen di dalam container akan terbungkus secara otomatis ke baris atau kolom baru ketika ruang tidak cukup.Order: Mengubah urutan tampilan elemen-elemen di dalam container dengan memberikan nilai urutan (order) yang berbeda-beda. 3. Container Grid Container Grid pada Elementor adalah opsi tata letak yang memungkinkan untuk mengatur konten dalam container dengan menggunakan model grid. Grid adalah teknik membagi wadah menjadi kolom-kolom dan baris-baris, sehingga memungkinkan pengaturan tampilan yang terstruktur dan responsif. Contoh penggunan Container Grid dari Elementor Container Grid memungkinkan implementasi desain Figma yang lebih akurat dan sesuai di Elementor. Dengan fitur ini kita dapat membuat tata letak grid dengan jumlah kolom yang diinginkan, mengatur lebar kolom, dan mengatur perataan konten secara presisi. Dengan fitur ini pengguna memiliki kontrol penuh atas tata letak dan ukuran setiap elemen dalam container yang sesuai dengan kebutuhan desain situs web, serta mengatur tampilan yang responsif untuk berbagai perangkat dan ukuran layar. 4. Custom Font Dengan fitur ini kamu dapat menggunakan font premium yang tidak terdapat di library Elementor. Selain itu, Custom Font memungkinkan untuk mengunggah dan menambahkan font kustom yang sesuai dengan desain yang ingin diterapkan pada elemen-elemen konten di website kita. Contoh penggunan Custom Font dari Elementor Untuk menggunakan Custom Font, kita perlu mengunduh jenis huruf (font) yang ingin digunakan dalam format file yang sesuai (seperti .ttf atau .otf). Setelah mengunggahnya ke Elementor, pengguna dapat mengatur font ini pada elemen teks menggunakan panel pengaturan Elementor yang relevan. 5. Additional Custom Breakpoint Elementor telah menyediakan beberapa breakpoint bawaan yang dapat dikustomisasi, yang memungkinkan pengguna mengontrol tata letak dan tampilan halaman web pada ukuran layar yang berbeda. Fitur ini disebut dengan Additional Custom Breakpoint. Pengguna dapat menyesuaikan breakpoint ini untuk desktop, tablet, dan ponsel pintar untuk memastikan konten terlihat dan berfungsi dengan baik di berbagai perangkat. Kita cukup mengakses pengaturan responsif di panel elemen atau widget. Di sana, kita akan menemukan opsi untuk mengatur lebar piksel untuk setiap breakpoint yang ada. Contoh penggunan Additional Custom Breakpoint dari Elementor Kesimpulan Nah, itulah beberapa fitur menarik yang dapat kamu eksplorasi dalam Elementor untuk mengembangkan website kamu. Artikel ini diharapkan dapat memberikan bantuan dan pengetahuan tambahan seputar penggunaan Elementor. Bagi kamu yang ingin memperdalam pengetahuan WordPress dan Elementor, kamu dapat mengikuti kelas-kelas yang disediakan oleh BuildWithAngga. Salah satu kelas yang direkomendasikan adalah WordPress dan Elementor Mastery: Bikin Website Professional dan Menarik Untuk Portfolio.

Kelas 5 Cara Mengamankan Website yang Dibuat Menggunakan WordPress Elementor di BuildWithAngga

5 Cara Mengamankan Website yang Dibuat Menggunakan WordPress Elementor

Membuat dan mengelola website menggunakan WordPress Elementor adalah pilihan yang populer di kalangan pengembang dan pemilik bisnis online karena sangat mengasyikkan. Kita bisa mengatur semuanya, mulai dari pemilihan tema, font, hingga menulis postingan di blog kita. Di samping itu, ada hal yang jarang diperhatikan, yaitu keamanan. WordPress merupakan salah satu content management system (CMS) yang paling populer di dunia. Namun, siapa sangka ternyata berdasarkan data dari securi, sebuah perusahaan spesialist dalam bidang website security, menyatakan bahwa WordPress jauh lebih sering diserang dibanding CMS lain. 5 Cara Mengamankan Website yang Dibuat Menggunakan WordPress Elementor Sebelum mengetahui cara mengamankan website yang dibuat menggunakan WordPress Elementor, sebaiknya kamu harus mengetahui mengapa WordPress Elementor mudah untuk diserang. Yuk simak penjelasan di bawah ini. 3 Penyebab Website yang Dibuat Menggunakan WordPress Elementor Mudah Diserang 1. Popularitas dan penggunaan yang luas WordPress adalah platform CMS yang banyak digunakan oleh orang di seluruh dunia karena ramah bagi pemula dan mudah untuk dipelajari. Dengan popularitasnya, WordPress menjadi sasaran menarik bagi penyerang. Elementor sebagai plugin visual yang populer juga menarik perhatian penyerang yang mencari celah keamanan. Layanan keamanan Wordfence melaporkan adanya celah kerentanan di Elementor pada tanggal 29 Maret 2022 lalu. Elementor merupakan sebuah plugin WordPress untuk mendesain tampilan website dengan cara drag and drop. WordPress termasuk CMS yang populer 2. Tidak Memperbarui WordPress, Tema, dan Plugin Tidak memperbarui WordPress, tema, dan plugin secara teratur adalah salah satu penyebab umum serangan pada website. Pembaruan perangkat lunak seringkali berisi perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi website dari celah yang diketahui. Setelah pembaruan keamanan dirilis, informasi tentang kerentanan tersebut dapat tersebar di komunitas penyerang. Penyerang yang memiliki pengetahuan tentang kerentanan ini dapat secara aktif mencari website yang menggunakan versi lama dan memanfaatkannya. Dengan memperbarui WordPress, tema, dan plugin, kamu dapat mengurangi risiko terkena serangan karena kerentanan yang diketahui tersebut. 3. Tidak Menggunakan Plugin Keamanan Tambahan WordPress memiliki beberapa fitur keamanan bawaan, penggunaan plugin keamanan tambahan dapat memberikan lapisan perlindungan ekstra. Jika kamu tidak menggunakan plugin keamanan yang andal, websitemu mungkin lebih rentan terhadap serangan. Kamu bisa mengunduh beberapa plugin keamanan tambahan, seperti Wordfence Security, Sucuri Security, All In One WP Security & Firewall, dan plugin keamanan tambahan lainnya. Plugin WordPress tambahan untuk kemanan website Setelah kamu mengetahui beberapa penyebab website yang dibuat menggunakan WordPress Elementor gampang diserang, sebaiknya kamu harus mengetahui cara mengatasinya. 5 Cara Mengamankan Website yang Dibuat Menggunakan WordPress Elementor 1. Tidak Menggunakan Plugin Elementor Pro Bajakan Plugin bajakan tidak mendapatkan pembaruan keamanan atau dukungan resmi dari pengembangnya. Artinya, kerentanan keamanan yang ditemukan dalam plugin tidak akan diperbaiki atau diperbarui secara tepat waktu. Dalam beberapa kasus, plugin bajakan dapat mengandung kode berbahaya atau skrip yang dapat merusak website Anda atau membahayakan keamanannya. Sebagai gantinya, kamu disarankan membeli versi asli dan berlisensi dari plugin Elementor Pro. Dengan membeli lisensi resmi, kamu mendapatkan akses ke dukungan teknis yang kompeten, pembaruan perangkat lunak yang teratur, dan keamanan yang ditingkatkan. Fitur WordPress Elementor 2. Mengubah URL Login Dashboard Menjadi Custom Mengubah URL login dapat memberikan keamanan tambahakan karena banyak serangan otomatis di targetkan pada URL login default. Serangan brute force adalah upaya untuk menebak kata sandi dengan mencoba berbagai kombinasi secara otomatis. Dengan mengubah URL login menjadi sesuatu yang kustom, dapat mengurangi risiko serangan brute force karena penyerang tidak akan tahu URL login yang sebenarnya. Contohnya dari yourwebsite.com/wp-admin menjadi yourwebsite.com/mygate URL custom menggunakan WordPress Elementor 3. Mengaktifkan Two Factor Authentication TFA memberikan lapisan keamanan tambahan yang melibatkan verifikasi identitas menggunakan faktor kedua setelah kata sandi. Dengan mengaktifkan TFA, selain memasukkan kata sandi, pengguna juga harus memberikan faktor otentikasi kedua, seperti kode yang dihasilkan oleh aplikasi autentikasi atau SMS ke normor hp yang terdaftar. Mengaktifkan TFA pada website WordPress Elementor relatif mudah, dengan banyak plugin keamanan yang tersedia yang menyediakan fitur TFA. Dalam banyak kasus, plugin keamanan seperti Wordfence, iThemes Security, atau Google Authenticator menyediakan opsi TFA yang dapat diaktifkan dengan beberapa langkah pengaturan. Two Factor Authentication pada WordPress Elementor 4. Menggunakan Batasan Limit Login Menggunakan batasan limit login digunakan untuk membatasi jumlah upaya login yang gagal dari alamat IP tertentu dalam periode waktu tertentu. Ini menghambat penyerang dalam melakukan serangan brute force, karena mereka akan dibatasi dalam jumlah upaya yang dapat mereka coba. Batasan limit login sangat penting untuk melindungi akun administrator. Akun administrator memiliki akses penuh ke website, sehingga menjadi target utama serangan. Dengan mengaktifkan batasan limit login, dapat membatasi kemungkinan serangan pada akun administrator dan menjaga keamanan website secara keseluruhan. Limit login untuk mengamankan web di WordPress 5. Membuat Password Login yang Rumit Penyerang sering kali menggunakan daftar kata sandi yang umum dalam serangan mereka. Kamu bisa membuat password yang rumit dan hindari kata-kata umum, tanggal lahir, dan informasi pribadi yang mudah ditebak. Membuat password login yang rumit dapat mengurangi risiko serangan "Credential Stuffing". Serangan credential stuffing terjadi ketika penyerang menggunakan kombinasi email dan kata sandi yang dicuri dari pelanggaran data di situs web lain untuk mencoba mengakses akunmu. Dengan menggunakan password yang rumit dan unik, dapat mengurangi kemungkinan bahwa kombinasi tersebut akan berhasil digunakan dalam serangan tersebut. Password yang rumit untuk mengamankan website di WordPress Kesimpulan Nah itu dia beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan website yang kamu buat menggunakan WordPress Elementor. Kamu wajib memperhatikan keamanan websitemu dari para peretas. Untuk kamu yang ingin mendalami WordPress elementor kamu bisa coba belajar pada kelas yang sudah disediakan oleh BuildWithAngga, seperti kelas WordPress dan Elementor Mastery: Bikin Website Professional dan Menarik Untuk Portfolio.