flash sale
hamburger-menu

Tips Code

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Git Tutorial: Git Cheat Sheets Bahasa Indonesia di BuildWithAngga

Git Tutorial: Git Cheat Sheets Bahasa Indonesia

Hai Sobat BWA!🙌 Git adalah salah satu alat yang dibutuhkan untuk mempermudah proses pengerjaan sebuah proyek terutama jika dilakukan dalam sebuah tim. Banyak command git yang harus kalian pahami agar mempermudah pengerjaan. Beberapa command ini dapat dijalankan pada direktori proyek kalian melalui terminal atau command prompt. Simak artikel berikut sampai habis ya! Dasar-Dasar Git git init <nama-direktori> : Membuat repositori baru pada direktori tertentugit clone <nama-repositori> : Kloning sebuah repositori github ke lokal atau komputer kitagit add <nama-direktori> : Menambahkan semua perubahan pada file yang berada dalam direktori tertentu ke dalam staging area (juga dikenal sebagai index)git commit -m “<pesan commit>” : Digunakan ketika akan melakukan commit perubahan yang telah dilakukangit status : Menampilkan daftar file mana yang diubah pada working directory kitagit add : Untuk menambahkan file yang akan di commitgit diff : Menampilkan perubahan yang belum dilakukan antara indeks dan work directory kita Git Branches git branch : Menampilkan semua list branch yang ada pada suatu repositorigit branch -b <nama-branch> : Membuat branch baru dan tetap berada pada branch yang samagit checkout -b <nama-branch> : Membuat branch baru bernama <nama-branch>, sedangkan -b digunakan untuk memeriksa cabang yang sudah adagit merge <nama-branch> : Menggabungkan <branch> ke dalam branch saat inigit branch -d <nama-branch> : Untuk menghapus branch Melakukan Remote Repository git remote add <name> <url> : Untuk membuat sambungan ke repositori yang akan di remote. Setelah menambahkan remote, kalian dapat mengguanakan <name> sebagai pintasan untuk <url> pada command laingit fetch <remote> <branch> : Fetching <branch> tertentu dari sebuah repositori. Jangan gunakan <branch> jika ingin fetching semua referensi jarak jauhgit pull : Memperbarui local repository ke commit terbarugit push <remote> <branch> : Mengirimkan perubahan yang terjadi pada branch lokal ke branch sesuai pada remote repository yang ditentukan Membatalkan Perubahan yang Telah Dilakukan git revert <commit> : Membuat commit baru yang membatalkan semua perubahan yang dibuat, lalu diterapkan pada branch saat inigit reset <file> : menghapus perubahan yang belum di-commit pada file tertentu dalam repositori Gitgit clean -n : Menampilkan file mana yang akan dihapus dari working directorygit clean -f : Untuk menghapus file yang akan dihapus dari working directory Melihat Riwayat Perubahan git log : Melihat daftar riwayat revisi untuk branch saat inigit log --follow <file> : Melihat daftar riwayat perubahan untuk pada sebuah file, termasuk penggantian namagit diff <first-branch>…<second-branch> : untuk melihat perbedaan antara dua branchgit show <commit> : Menampilkan perubahan dan metadata dari commit tertentu Menulis Ulang Riwayat Git git commit --amend : mengubah atau memperbarui commit terakhir yang dilakukan dalam repositorigit rebase <base> : Mengabungkan atau memindahkan commit dari satu cabang ke cabang lainnyagit reflog : melihat riwayat referensi (reference logs) dalam sebuah repositori Kesimpulan Itulah beberapa command git yang dapat kalian sebagai acuan ketika berkolaborasi dalam pengerjaan sebuah proyek. Git memungkinkan developer untuk melacak perubahan source code dalam sebuah proyek, menyimpan riwayat perubahan, dan mengelola cabang (branch) kode dengan mudah. Sehingga para developer bisa bekerja secara bersama-sama pada berbagai fitur atau perbaikan bug tanpa mengganggu kode inti. Selain itu, Git memfasilitasi manajemen konflik, penggabungan (merge), serta penyelidikan kesalahan dengan mudah. Command git yang paling sering digunakan ketika berkolaborasi dalam mengerjaka proyek adalah git clone, git add, git branch, git commit -m “pesan commit”, git add, git pull, dan git push. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Git, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌

Kelas Kreatif dengan Text Field: 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter di BuildWithAngga

Kreatif dengan Text Field: 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Apa itu Text Field? Text Field adalah sebuah widget pada Flutter yang digunakan untuk menerima inputan berupa teks dari pengguna. Widget ini dapat memungkinkan kita sebagai pengguna aplikasi untuk dapat memasukkan teks dengan menggunakan keyboard. Manfaat menggunakan Text Field ini sangat beragam, biasanya penggunaan Text Field ini digunakan pada formulir, kuesioner, dan input lainnya. 4 Ide Dekorasi yang Wajib Dicoba pada Flutter showCursor merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat mengontrol tanda penunjuk atau kursor pada tempat untuk memasukkan teks. Developer juga bisa memilih apakah kursor tersebut ingin ditampilkan atau tidak pada kolom Text Field dengan cara menambahkan “True” atau “False” pada Flutter. Tidak hanya itu, developer juga dapat menambahkan warna pada kursor sesuai dengan keinginan developer.Text Align merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat mengontrol posisi teks di dalam Text Field. Posisi ini dapat diatur untuk memulai tulisan dari kiri, tengah, atau kanan. Text Align juga dapat mengontrol tata letak penulisan dengan menambahkan “TextAlignVertical”. Kemudian Text Align juga dapat mengatur huruf kapital pada penulisan teks dengan cara menambahkan “TextAlignCapitalization”.Style merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat menyesuaikan berbagai aspek seperti warna, ukuran, ketebalan, dan jenis huruf. Sehingga dengan menggunakan Style, dapat berguna untuk menyesuaikan tampilan Text Field yang sesuai dengan desain UI aplikasi teman-teman.Decoration merupakan properti pada widget Text Field yang memiliki fungsi untuk dapat menambahkan dekorasi visual ke dalam Text Field. Properti Decoration mampu menambahkan dan menyesuaikan berbagai aspek seperti border, ikon, dan properti tambahan lainnya untuk meningkatkan fungsionalitas pada aplikasi Flutter. Dengan properti Decoration, teman-teman juga dapat menambahkan Hint Text yang berfungsi sebagai placeholder dan teks yang tidak fokus. Cara Penggunaan 4 Dekorasi pada Text Field: import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text("Text Field BuildWithAngga"), ), body: const Center( child: Padding( padding: EdgeInsets.all(20), child: TextField( autocorrect: false, showCursor: true, cursorColor: Colors.amber, textAlign: TextAlign.start, textAlignVertical: TextAlignVertical.center, textCapitalization: TextCapitalization.none, style: TextStyle( color: Colors.black, fontSize: 20, ), decoration: InputDecoration( icon: Icon(Icons.person), hintText: "Silakan masukkan nama", hintStyle: TextStyle(color: Colors.grey), border: OutlineInputBorder(), focusedBorder: OutlineInputBorder( borderSide: BorderSide(color: Colors.amber, width: 2.0), ), enabledBorder: OutlineInputBorder( borderSide: BorderSide(color: Colors.black, width: 1.0), ), ), ), ), ), ), ); } } Output Penggunaan 4 Dekorasi diatas: Contoh Penggunaan showCursor Contoh Penggunaan TextAlign & Style Contoh Penggunaan Decoration Kesimpulan Dengan menggabungkan penggunaan properti showCursor, TextAlign, Style, dan Decoration. teman-teman dapat membuat halaman Text Field menjadi sesuai dengan keinginan desain UI masing-masing dan memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi yang teman-teman kembangkan. Developer dapat menentukan dengan mudah posisi teks, tampilan kursor pada Text Field, gaya teks yang ditampilkan, dan dekorasi visual pada aplikasi yang dikembangkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Mengenal Fitur Text Field Pada Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Fitur Text Field Pada Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Fitur Text Field pada Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Mengenal Fitur Text Field pada Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Apa itu Text Field? Text Field adalah sebuah widget pada Flutter yang digunakan untuk menerima inputan berupa teks dari pengguna. Widget ini dapat memungkinkan kita sebagai pengguna aplikasi untuk dapat memasukkan teks dengan menggunakan keyboard. Manfaat menggunakan Text Field ini sangat beragam, biasanya penggunaan Text Field ini digunakan pada formulir, kuesioner, dan input lainnya. Manfaat Penggunaan Text Field pada Flutter TextField pada Flutter sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dalam pengembangan aplikasi. Berikut manfaat penggunaan Text Field dalam pengembangan aplikasi mobile: Text Field dapat memberikan interaksi secara langsung dengan pengguna aplikasi seperti edit profil, bantuan pencarian, serta memasukkan data pada saat login ke aplikasi.Text Field dapat membantu untuk pengumpulan data yang lebih efisien. Biasanya data dapat dikumpulkan saat pengguna memasukkan data pada Text Field. sehingga data yang masuk secara real-time dapat disimpan dan diolah secara lanjut.Text Field dapat membantu pengguna untuk memvalidasi data yang diinput sudah sesuai. Contohnya seperti data email yang dimasukkan pada saat login, data email tersebut akan di validasi melalui Text Field, apakah data tersebut sudah sesuai dengan format dan tidak ada bagian yang kosong.Text Field dapat membantu developer dalam memasukkan atau menginput data seperti email pengguna untuk dapat didata dengan baik dan efektif. sehingga dengan adanya Text Field developer dapat menginput data dengan baik dan benar. Cara Penggunaan Text Field pada Flutter: import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text("Text Field BuildWithAngga"), ), body: const Center( child: Padding( padding: EdgeInsets.all(20), child: TextField( autocorrect: false, autofocus: false, enableSuggestions: true, enableInteractiveSelection: false, ), ), ), ), ); } } Fitur-fitur pada Text Field di Flutter: autocorrect merupakan properti text field yang digunakan untuk memperbaiki teks yang salah secara otomatis. Jika teman-teman membuat autocorrect dengan setelan “true”, maka sistem akan memperbaiki kata-kata yang diinput pengguna berdasarkan kamus yang tersedia.autofocus merupakan properti text field yang bertujuan untuk memberikan fokus secara otomatis pada halaman text field yang ditampilkan. Jika teman-teman membuat autofocus dengan setelan “true”, maka sistem akan langsung memfokuskan halaman yang ditampilkan pada aplikasi.enableSuggestions merupakan properti text field yang digunakan untuk menampilkan saran teks saat pengguna mengetik. Jika teman-teman membuat enableSuggestions dengan setelan “true”, maka sistem akan langsung memberikan saran teks atau kata yang mungkin ingin ditulis oleh pengguna.enableInteractiveSelection merupakan properti text field yang digunakan untuk membantu pengguna menentukan apakah pengguna dapat menyalin teks dari text field. Jika teman-teman membuat enableInteractiveSelection dengan setelan “true” maka pengguna dapat memilih, menyalin, dan membuat teks dalam text field. Output Penggunaan Text Field: Kesimpulan Dengan Text Field, pengembang aplikasi Flutter dapat dengan mudah membuat halaman untuk input teks yang interaktif dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi Flutter. Text Field juga memberikan banyak properti yang dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasinya. Sehingga dengan beragamnya properti yang diberikan Text Field membuat developer bisa mengontrol dengan penuh sesuai dengan desain dan fungsi yang diinginkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas 7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer di BuildWithAngga

7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas 7 Website yang Harus Diketahui oleh Flutter Developer. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Sebagai Flutter Developer, kita perlu untuk mengetahui website yang dapat membantu kita dalam memulai dan memahami konsep dasar dari Flutter. Ada beberapa situs website yang telah dirangkum dan wajib kamu ketahui sebagai Flutter Developer untuk belajar Flutter. Berikut adalah 7 Website yang harus diketahui oleh Flutter Developer: Flutter.dev Flutter.dev merupakan situs resmi Flutter yang tujuannya adalah untuk mendapatkan panduan dan tutorial lengkap untuk memulai belajar Flutter. tidak hanya tutorial saja, disini teman-teman akan banyak menemukan dokumentasi yang berhubungan dengan Flutter. 2. Pub.dev Pub.dev merupakan situs resmi dari Flutter dan Dart yang tujuannya untuk sebagai repositori resmi dari publikasi, penemuan, hingga manajemen packages Flutter dan Dart. Packages yang ada di Pub.dev ini langsung ditemukan dan dikembangkan oleh komunitas yang bekerjasama dalam membantu developer lainnya dalam mengembangkan aplikasi. 3. Flutter Documentation Flutter Documentation merupakan situs resmi dari Flutter yang bertujuan sebagai penyedia informasi lengkap tentang penggunaan Flutter. Flutter Documentation juga merupakan website yang dikembangkan langsung oleh tim pengembangan Flutter. Tidak hanya informasi tentang penggunaan Flutter saja, tapi juga berisi tentang konsep dasar Flutter, penggunaan widget, API, dan lain-lain. Sehingga dengan adanya website Flutter Documentation ini diharapkan dapat membantu developer untuk memahami framework Flutter dan dapat mengembangkan aplikasi dengan baik. 4. BuildWithAngga BuildWithAngga merupakan sebuah platform dengan media pembelajaran online yang lengkap. BuildWithAngga juga menyediakan kursus belajar Flutter, kursus ini mencakup tutorial lengkap dalam memulai dan memahami konsep dasar Flutter. Dalam proses memahami konsep dasar Flutter, developer Flutter juga dibantu untuk membuat proyek-proyek yang relevan dengan kebutuhan aplikasi Flutter saat ini. Sehingga banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan dengan belajar Flutter di BuildWithAngga. 5. Reso Coder Reso Coder merupakan website yang dibuat untuk menjadi media pembelajaran Flutter yang sangat lengkap. Reso Coder dibuat untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi Flutter melalui tutorial dan contoh proyek, sehingga dapat memudahkan developer dalam memahami konsep dasar Flutter. 6. Codelabs Flutter Codelabs Flutter merupakan website resmi yang dikembangkan oleh tim Flutter untuk dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi dan menguasai Flutter dengan cara yang interaktif. Codelabs Flutter berisi tutorial yang dirancang untuk dapat memberikan pengalaman belajar dengan cara membuat proyek-proyek yang sudah ada dan dengan mudah untuk diikuti langkah demi langkahnya. 7. Stack Overflow Stack Overflow merupakan salah satu website yang terkenal dalam bidang pemrograman komputer dan pengembangan aplikasi. Platform ini dibuat dalam bentuk tanya-jawab serta jaringan antar komunitas developer, developer Flutter dapat memposting pertanyaan seputar Flutter pada website Stack Overflow. Tidak hanya bertanya, teman-teman juga bisa membantu developer lainnya untuk menjawab permasalahan yang ada saat mengembangkan aplikasi Flutter. Kesimpulan Dengan teman-teman memanfaatkan website yang ada diatas, teman-teman dapat memulai belajar Flutter dengan baik. Panduan dan tutorial lengkap yang ada pada website diatas akan sangat membantu teman-teman dalam mengembangkan aplikasi Flutter. Tidak hanya panduan konsep dasar Flutter saja, teman-teman juga akan belajar mengenal Flutter melalui proyek-proyek Flutter yang relevan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows di BuildWithAngga

Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Flutter? Flutter merupakan sebuah framework open-source yang dibuat oleh Google yang bertujuan untuk dapat membuat aplikasi antarmuka yang responsif dan konsisten di berbagai platform, contohnya seperti IOS, Android, Web maupun Desktop. Satu kode yang digunakan sebagai sumber utama bagi developer agar aplikasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik, yaitu dengan menggunakan bahasa pemrograman Dart. Dengan menggunakan Flutter dapat membantu developer dalam membuat aplikasi yang kaya akan fitur, kinerja dan tampilan yang baik. Cara Install dan Menjalankan Aplikasi Flutter di Emulator pada Windows Lalu, bagaimana caranya untuk install dan menjalankan Flutter di emulator pada Windows? berikut langkah-langkahnya: Download dan Install Flutter - Pertama-tama silahkan kunjungi terlebih dahulu website resmi Flutter di flutter.dev.- Klik pada “Get Started” lalu silahkan pilih “Windows” pada bagian “Choose your development platform to get started”. - Selanjutnya silahkan pilih “Desktop” lalu download ZIP file Flutter untuk Windows.- Ekstrak file ZIP dan masukkan path Flutter ke Path Environment. Buka “Control Panel” > “System and Security” > “System” > “Advanced system settings” > “Environment Variables”. - Teman-teman akan menemukan “Path” di bagian User Variables, dan selanjutnya silahkan klik “Edit” > “New” untuk menambahkan path ke direktori Flutter, misalnya “C:\Flutter\bin”. Jangan lupa untuk menyimpan path yang ditambahkan. Tambahan untuk teman-teman: - Jalankan “flutter doctor” pada Command Prompt (CMD) atau PowerShell, untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul dan aplikasi siap digunakan. 2. Download dan Install Android Studio - Silahkan kunjungi website resmi Android Studio di developer.android.com/studio.- Kemudian klik “Download” untuk mengunduh installer Android Studio untuk Windows. Lalu Install Android Studio sesuai dengan instruksi yang ada. - Pastikan versi SDK Platform dan SDK Tools terbaru yang telah diinstall. Kemudian pastikan plugin “Flutter” telah di Instal di dalam “Plugins”. 3. Menginstall dan Menjalankan Emulator pada Windows - Buka Android Studio yang telah diinstal. - Buat emulator melalui “AVD Manager” dari toolbar > klik “Create Virtual Device” > Silahkan pilih perangkat yang ingin digunakan sebagai emulator > Jangan lupa untuk memilih sistem operasi yang ingin digunakan pada emulator > Klik “Next” dan “Finish” untuk membuat emulator. Tambahan untuk teman-teman: - Pastikan sebelum menggunakan emulator, Running Devices sudah sesuai dan dapat digunakan untuk menjadi emulator dari aplikasi yang sedang dikembangkan. 4. Output penggunaan emulator via Android Studio: Kesimpulan Dengan langkah-langkah di atas, developer mampu untuk memulai membuat aplikasi Flutter dengan emulator Android pada Windows. Emulator merupakan hal yang wajib dimiliki oleh developer sebagai implementasi pada perangkat fisik untuk menguji aplikasi yang dikembangkan. Tentu dengan menggunakan emulator, developer dapat terus mengembangkan aplikasinya dengan keunggulan fitur-fitur emulator yang dimiliki seperti Hot Reload dan sebagainya. Flutter terus menjadi pilihan yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi hingga saat ini. Keunggulan menggunakan emulator Android pada Windows seperti Multi-Platform Development yang sangat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi Flutter, Akses yang luas dalam hal perbaikan bug dan pengujian lainnya, dan dengan menggunakan emulator dapat membantu developer dalam memastikan aplikasi berjalan dengan baik di berbagai platform. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Mengenal Responsive dan Adaptive Apps di Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Responsive dan Adaptive Apps di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Responsive dan Adaptive Apps di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Responsive dan Adaptive Apps di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Responsive dan Adaptive Apps? Responsive Responsive adalah kemampuan aplikasi Flutter dalam merespon adanya perubahan ukuran UI pada tampilan layar. Perubahan ukuran UI mengikuti pada device yang digunakan saat merespon ukuran UI pada tampilan layar, contohnya seperti Portrait, Landscape, dan ukuran layar yang lebih besar. Kebanyakan developer menggunakan widget ini pada MediaQuery, LayoutBuilder, Flexible Widget, Expanded, dan lainnya. Contoh Responsive pada penggunaan widget MediaQuery: Widget build(BuildContext context) { final screenWidth = MediaQuery.of(context).size.width; if (screenWidth > 600) { // Berfungsi untuk menampilkan tata letak yang berbeda untuk layar yang lebih besar return DesktopLayout(); } else { return MobileLayout(); } } Tambahan untuk teman-teman: Penggunaan MediaQuery ini digunakan untuk membuat desain yang berdasarkan dengan ukuran. sehingga dengan adanya MediaQuery dapat membuat bagian pada UI dapat diatur sesuai dengan ruang yang tersedia. Contoh Responsive pada penggunaan widget Layout Builder: Widget build(BuildContext context) { return LayoutBuilder( builder: (context, constraints) { if (constraints.maxWidth > 600) { return WideLayout(); } else { return NarrowLayout(); } }, ); } Tambahan untuk teman-teman: Penggunaan LayoutBuilder dapat membuat tata letak menjadi lebih baik dan responsif dan disesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. 2. Adaptive Adaptive adalah kemampuan aplikasi Flutter dalam menyesuaikan tata letak dan desain yang disesuaikan dengan platform atau perangkat yang digunakan oleh pengguna aplikasi. Pengguna IOS akan mendapatkan tampilan aplikasi yang sesuai dengan perangkat IOS, sedangkan pengguna Android akan mendapatkan tampilan aplikasi yang sesuai dengan perangkat Android. Flutter juga menyediakan widget platform yang dapat digunakan oleh developer dalam mengembangkan aplikasi. Cupertino untuk IOS dan Material untuk Android. Contoh Adaptive pada penggunaan widget platform: import 'dart:io'; import 'package:flutter/cupertino.dart'; import 'package:flutter/material.dart'; Widget build(BuildContext context) { return Platform.isIOS ? CupertinoButton(child: const Text('iOS Button'), onPressed: () {}) : ElevatedButton(child: const Text('Android Button'), onPressed: () {}); } Kesimpulan Dengan kita menggunakan responsive dan adaptive pada aplikasi Flutter, kita dapat membuat aplikasi Flutter menjadi lebih baik dan dapat digunakan di semua perangkat, tanpa perlu memikirkan ukuran layar yang berbeda dan tampilan UI menjadi tidak sesuai. Aplikasi yang kita buat juga dapat berjalan dengan baik di semua platform tanpa terkecuali. sehingga dengan adanya kombinasi antara responsive dan adaptive akan sangat membantu kita dalam mengembangkan aplikasi Flutter yang optimal. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension di BuildWithAngga

Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Cara Instalasi Dart Frog: CLI dan Extension. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Dart Frog? Dart Frog adalah sebuah package dari ekosistem Dart yang memiliki fungsi untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi server-side atau backend dengan Dart. Dart Frog dikenal juga sebagai package yang memiliki cara yang cepat, efisien, dan mudah untuk mengembangkan API, layanan web, atau aplikasi backend lainnya yang menggunakan Dart. Berbagai macam fitur-fitur yang dimiliki Dart Frog, seperti routing, middleware, autentikasi, dan integrasi database. Cara Instalasi Dart Frog Persiapan sebelum menginstall Dart Frog Pastikan sebelum menginstall Dart Frog, kita sudah menginstall Dart SDK. Dart Frog membutuhkan Dart versi ≥3.0.0 <4.0.0. Berikut cara untuk melihat versi Dart: dart --version 2. Instalasi Dart Frog Dart Frog membutuhkan Command Prompt atau Terminal yang ada pada Visual Studio Code. Kemudian kita perlu menjalankan perintah sebagai berikut: dart pub global activate dart_frog_cli 3. Membuat Proyek Dart Frog Setelah berhasil menginstall Dart Frog, Kita dapat membuat proyek baru dengan cara menjalankan perintah sebagai berikut: dart_frog create my_project 4. Menjalankan Server Pengembangan Menjalankan server pengembang ini ditujukan untuk kita dapat mengakses aplikasi web yang kita kembangkan melalui browser di alamat yang ada pada Dart Frog pada terminal contohnya seperti (http://localhost:8080). cd my_project dart_frog dev Kesimpulan Setelah belajar cara menginstall Dart Frog. Kita jadi lebih mengetahui apa itu Dart Frog yang dikenal oleh berbagai developer sebagai package yang memiliki cara yang cepat, efisien, dan mudah untuk mengembangkan API, layanan web, atau aplikasi backend lainnya yang menggunakan Dart. Berbagai macam fitur-fitur yang dimiliki Dart Frog, seperti routing, middleware, autentikasi, dan integrasi database. Kemudian utuk instalasi Dart Frog juga tergolong mudah, teman-teman hanya perlu memastikan apakah sudah menginstall Dart SDK sebelumnya, lalu install Dart Frog dengan menjalankan perintah di Command Prompt atau Visual Studio Code. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter di BuildWithAngga

Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Tips dan Trik Menampilkan Gambar dengan Image Widget di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu Image Widget? Image Widget adalah widget yang manfaatnya untuk menampilkan gambar di dalam aplikasi. Widget ini biasanya digunakan oleh developer yang ingin menampilkan gambar melalui berbagai sumber, seperti Image Widget bisa diaplikasikan melalui assets lokal yang ada didalam aplikasi, melalui jaringan dengan URL (Network), maupun file dari developer. Jenis-jenis penggunaan Image Widget di Flutter: Assets Assets dapat memungkinkan developer untuk menampilkan gambar melalui folder assets yang kita buat untuk aplikasi Flutter. Untuk menampilkan gambar dari assets lokal, teman-teman bisa menambahkan code ini: Image( image: AssetImage('assets/images/image01.jpg'), ) Tambahan untuk teman-teman: Setelah menambahkan image pada folder assets, perlu dipastikan untuk menambah asset image-nya pada pubspec.yaml 2. Network Network dapat memungkinkan developer untuk menampilkan gambar melalui URL, dan Network ini merupakan bagian dari ‘Image’ dari class ‘NetworkImage’. Untuk menampilkan gambar dari URL, teman-teman bisa menambahkan code ini: Image.network( 'https://www.example.com/image.jpg', ) Tidak hanya itu, dengan kita menambahkan image widget didalam aplikasi yang kita buat. Kita juga dapat menambahkan atribut fit yang berguna untuk menentukan tempat gambar yang kita tampilkan pada widget, antara lain: BoxFit.cover : Gambar yang ditampilkan akan diatur sepenuhnya untuk menutupi area kontainer, dengan tambahan tidak mengubah bentuk dari aspek rasio.BoxFit.fill : Gambar yang ditampilkan akan diatur untuk mengisi secara penuh kontainer, dengan tambahan akan menyebabkan distorsi pada aspek rasio gambar.BoxFit.contain : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan area di dalam kontainer dengan tambahan aspek rasio dipertahankan tanpa melebihi area kontainer.BoxFit.width : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan sesuai lebar dari kontainer, dengan tambahan aspek rasio tetap akan dipertahankan.BoxFit.height : Gambar yang ditampilkan akan disesuaikan dengan sesuai tinggi dari kontainer, dengan tambahan aspek rasion akan dipertahankan.BoxFit.none : Gambar yang ditampilkan tidak diubah ukurannya, sehingga gambar akan lebih besar dari kontainer dan bagian yang tidak dimuat akan terpotong.BoxFit.scaleDown : Gambar yang ditampilkan akan diperkecil sehingga dapat memuat dengan area kontainer, dengan tambahan tidak akan diperbesar jika lebih kecil dari kontainer. Contoh penggunaan Image Widget : import 'package:flutter/material.dart'; void main() => runApp(const MyApp()); class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text('Latihan Image Widget'), ), body: Center( child: Image.network( 'https://picsum.photos/200/300', width: 200, height: 300, fit: BoxFit.cover, ), ), ), ); } } Output Image Widget : Kesimpulan Image Widget di Flutter ini mempunyai manfaat untuk menampilkan gambar dalam aplikasi mobile yang kita buat. Penggunaan image widget ini memungkinkan kita untuk menampilkan gambar dari berbagai sumber seperti assets, URL gambar yang ada di internet, hingga gambar dari file penyimpanan perangkat. Dengan menggunakan image widget di Flutter, kita dapat mengontrol dengan baik terhadap pengembangan aplikasi yang kita buat dalam menampilkan gambar dari berbagai sumber, sehingga dapat membuat pekerjaan kita menjadi lebih fleksibel dan aplikasi pun berjalan dengan sesuai dengan yang kita inginkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter di BuildWithAngga

Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas Tips dan Trik Desain Antarmuka yang Menarik dengan ListTile di Flutter. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Apa itu ListTile? ListTile adalah salah satu widget yang digunakan oleh Flutter Developer untuk mengembangkan aplikasi Flutter. ListTile mempunyai manfaat untuk membuat list yang berisi widget yang dapat membentuk sebuah daftar contohnya aplikasi layanan perpesanan instan. Widget utama pada ListTile: Title : Widget yang digunakan untuk membantu menampilkan judul dari item.Subtitle : Widget ini digunakan untuk menampilkan teks tambahan yang letaknya ada di bawah judul.Leading : Widget yang digunakan untuk menampilkan elemen di sebelah kiri item yang fungsinya adalah untuk menampilkan gambar atau avatar pada item.Trailing : Widget ini digunakan untuk menampilkan informasi waktu maupun angka yang dibutuhkan pada item. Manfaat ListTile dalam pengembangan aplikasi mobile: Widget ini dapat membantu developer untuk menampilkan tampilan item yang sama dan kompleks.Widget ini digunakan untuk mendukung fungsi interaksi antar pengguna, seperti mengembangkan aplikasi layanan perpesanan instan dan sebagainya.Developer dapat mengembangkan aplikasi dengan sangat mudah tanpa perlu mengatur setiap item dengan manual. Contoh penggunaan ListTile: import 'package:flutter/material.dart'; void main() { runApp(const MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( appBar: AppBar( title: const Text("BuildWithAngga"), ), body: ListView( children: const [ ListTile( title: Text("Nasrullah Firmansyah"), subtitle: Text("Yuk belajar Flutter di BuildWithAngga!"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.40"), ), Divider( color: Colors.black, ), ListTile( title: Text("Timbul Pradana"), subtitle: Text("Seru banget belajar Flutter di BuildWithAngga!"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.30"), ), Divider( color: Colors.black ), ListTile( title: Text("Heryanto Gunarto"), subtitle: Text("Kenapa ga dari dulu sih kenalin BuildWithAngga? HUHUHU"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.20"), ), Divider( color: Colors.black ), ListTile( title: Text("Ozy Waskita"), subtitle: Text("Info dong belajar Flutter yang lengkap?"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.15"), ), Divider( color: Colors.black ), ListTile( title: Text("Pranata Pradipta"), subtitle: Text("Belajar Flutter di BuildWithAngga lengkap banget sih!"), leading: CircleAvatar(), trailing: Text("09.00"), ) ], ), ), ); } } Tambahan untuk teman-teman : Divider dapat membantu menampilkan daftar item yang lebih terstruktur dengan membentuk garis pemisah.contentPadding dapat membantu untuk mengatur jarak baris horizontal dan vertikal pada setiap item. Sehingga item dapat terlihat lebih rapi. (Opsional)onTap dapat membantu untuk menambahkan fungsi item ketika di tap, contohnya seperti masuk ke chat room yang ada pada item. Output ListTile: Kesimpulan ListTile merupakan salah satu widget yang sangat penting dalam pengembangan aplikasi antarmuka. Dengan menggunakan ListTile, developer dapat dengan mudah membuat desain antarmuka yang lebih menarik, dan interaktif. Penggunaan ListTile ini dapat membantu kita mengembangkan aplikasi mobile yang kita buat, sehingga dapat memberikan pengalaman yang baik pada pengguna dalam menggunakan aplikasi yang kita kembangkan. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas 5 Extensions Visual Studio Code untuk Flutter Developer Part 2 di BuildWithAngga

5 Extensions Visual Studio Code untuk Flutter Developer Part 2

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu 5 Extensions Visual Studio Code Untuk Flutter Developer | Part 2. Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Pada pembahasan sebelumnya, kita telah membahas 5 Extensions Visual Studio Code Untuk Flutter Developer | Part 1. Selanjutnya kita akan membahas kembali extension Visual Studio Code apa saja yang dapat membantu Flutter Developer. Daripada penasaran, yuk kita bedah! Extension Visual Studio Code adalah program tambahan yang berfungsi untuk menambahkan fitur baru pada pembuatan kode di Visual Studio Code. Tidak hanya itu, manfaat yang bisa dirasakan ketika developer menggunakan extension Visual Studio Code pun juga banyak antara lain : Membantu untuk dukungan pada bahasa pemrograman baruMeningkatkan fungsionalitas bahasa pemrograman yang ada di Visual Studio CodeMembantu menjawab permasalahan dalam pengembangan perangkat lunakMenyesuaikan tampilan dan menambahkan fitur pada perangkat lunak yang dikembangkan Extension yang tersedia pada Visual Studio Code ini bisa dibilang cukup banyak, karena extension ini dibuat oleh seluruh komunitas pengembang Visual Studio Code, dan tersedia secara gratis untuk diunduh sesuai kebutuhan masing-masing developer. Tata Cara Menginstal Ekstensi Visual Studio Code : Buka Visual Studio Code.Pada bagian kiri Visual Studio Code, terdapat ikon Extensions.Cari extension yang ingin kamu instal dengan menggunakan fitur pencarian.Klik tombol install. Berikut 5 Extension Untuk Flutter Developer : Dart Dart adalah alat tambahan yang digunakan Flutter Developer untuk meningkatkan fungsi dari Visual Studio Code yang dapat mengembangkan Flutter dengan pengembangan bahasa Dart. Fitur-fitur yang disediakan sangat beragam yaitu mampu memberikan warna yang berbeda pada elemen syntax, membantu untuk memperbaiki permasalahan dalam kode yang kita buat (Debugging), serta dapat mengubah fungsi dari kode tersebut ke fungsi lainnya (Refactoring). 2. Flutter Intl Flutter Intl adalah extension yang dapat membantu kita untuk membuat aplikasi yang kita kembangkan dapat berjalan di berbagai macam bahasa, extension ini seperti pustaka Dart yang memiliki fitur seperti menerjemahkan aplikasi dengan bahasa tertentu, mempermudah proses lokalisasi yang membuat aplikasi kamu dapat digunakan dimanapun, dan sebagai tambahan untuk menambahkan widget terjemahan pada aplikasi kamu. 3. Remove Comments Pada artikel part 1 sebelumnya, kita sudah membahas tentang Better Comments yang dapat membantu kita untuk menambahkan komentar pada baris kode. Remove Comments merupakan alat tambahan yang fungsinya berbalik dengan Better Comments, alat ini dapat memudahkan kita untuk menghapus komentar yang ada pada baris kode. Fitur-fiturnya juga beragam dapat menghapus semua komentar, menghapus komentar berdasarkan jenis, menghapus komentar berdasarkan teks. Biasanya alat ini digunakan oleh developer untuk menghapus komentar bawaan yang ada pada baris kode. sehingga dapat mempermudah dan merapikan baris kode yang kita buat. Setelah menggunakan Remove Comments: 4. JSON to Dart JSON to Dart Model merupakan alat tambahan yang dapat membantu kita untuk membuat model Dart dari string JSON. Extension ini dapat membantu meningkatkan kinerja dan menghemat waktu, karena dengan menggunakan extension ini dapat menghasilkan secara otomatis kode boilerplate yang diperlukan untuk kita dapat mengubah JSON ke model Dart. 5. VS Code - Icons Extension ini merupakan salah satu extension yang paling populer di Visual Studio Code. Dengan kita menambahkan extension ini pada Visual Studio Code, alat ini akan menambahkan ikon pada file dan folder yang ada di menu explorer Visual Studio Code. Sehingga dapat membantu developer untuk mengenal jenis file dan folder dengan mudah. Kesimpulan Beberapa extension di atas merupakan extension yang banyak digunakan oleh Flutter Developer untuk mempermudah kinerja para developer. Dengan adanya extension seperti Dart, Flutter Intl, Remove Comments, JSON to Dart Model, dan VS Code - Icons. Dapat menambah produktivitas kita dalam belajar mengembangkan aplikasi mobile juga, sehingga kita tidak ragu lagi dalam menjawab semua permasalahan yang ada di Flutter. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.