Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas PHP vs Golang: Harus Pilih yang Mana? di BuildWithAngga

PHP vs Golang: Harus Pilih yang Mana?

Hello, people with the spirit of learning! Setiap kali ingin membuat proyek, pasti kita akan terlebih dahulu menentukan tech stack (kombinasi teknologi) yang ingin digunakan. Setiap teknologi yang tersedia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dianalisa dengan teliti demi terciptanya proyek yang dapat berjalan dengan baik. PHP dan Golang merupakan salah satu teknologi populer dalam banyak bidang, salah satunya Backend Web Development. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Kapan harus memilih PHP? Kapan harus memilih Golang? Kita akan bahas poin-poin tersebut dalam artikel ini. Namun, kita harus mengenal dulu apa itu PHP dan Golang, serta mengetahui perbedaannya. PHP (Preprocessor Hypertext) PHP adalah sebuah bahasa scripting bertipe dinamis yang diciptakan oleh programmer asal Denmark bernama Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Penggunaan umum bahasa PHP adalah untuk mengembangkan aplikasi web terutama di bagian server-side scripting dan juga dapat di-embed dalam kode HTML. Pada saat artikel ini ditulis, implementasi referensi PHP aktif diproduksi oleh The PHP Group. Repositori resmi PHP dapat dilihat di https://github.com/php. Golang (Go Language) Bahasa Go, atau yang biasa disebut Golang merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dibuat di Google oleh Robert Griesemer, Rob Pike, dan Ken Thompson pertama kali pada tahun 2009. Penggunaan bahasa Golang lebih fleksibel dibandingkan PHP yang secara umum terbatas untuk pengembangan aplikasi web, karena Golang juga sangat umum digunakan untuk mengembangkan cloud dan networking service. Sama seperti PHP, Golang bersifat open source sehingga seluruh programmer dapat berkontribusi untuk pengembangannya. Kunjungi repositorinya di https://github.com/golang/go. Perbedaan PHP dan Golang Berikut adalah perbedaan teknis antara PHP dan Golang: PHP: Bahasa scripting yang interpretedBertipe dinamis dalam implementasinya Golang: Bahasa pemrograman high-level yang dapat dicompileBertipe statis dalam implementasinya Melalui poin pertama, kita dapat melihat bahwa Golang adalah bahasa yang dapat dicompile. Artinya, sebuah compiler dapat melakukan translasi kode Golang menjadi kode mesin yang dapat dijalankan dengan sangat cepat oleh CPU dalam komputer kita. Hal tersebut menjadi alasan utama mengapa Golang dapat bekerja jauh lebih cepat dibandingkan PHP yang dijalankan baris per baris menggunakan interpreter. Itulah perbedaan antara bahasa yang compiled dengan interpreted. Melalui poin kedua, kita dapat melihat bahwa Golang bertipe data statis dalam implementasinya. Artinya, kita harus dengan teliti menentukan tipe data sebuah variabel agar sesuai dengan nilai yang akan disimpan didalamnya. Dalam konteks ini, performa Golang lebih unggul dibandingkan bahasa yang bertipe dinamis karena tidak perlu mengalokasikan waktu di tahap runtime (saat aplikasi berjalan) untuk menentukan tipe data apa yang sesuai dengan data di dalamnya karena itu sudah dilakukan saat proses compile. Sedangkan bahasa yang dinamis seperti PHP akan menuntut interpreter untuk menentukan tipe data yang ada pada tahap runtime. Walaupun kode Golang juga mendukung penulisan kode yang dinamis, penulisan statis tetap menjadi implementasi yang paling umum dilakukan oleh para programmer Golang. Pros and Cons Berikut adalah kelebihan dan kekurangan secara umum antara bahasa PHP dan Golang: PHP: ProsConsDukungan yang luas untuk deployment menggunakan platform shared-hosting.Dukungan komunitas yang sangat besar karena merupakan bahasa yang sudah lama dikembangkanIndependen terhadap platform. Dapat dijalankan di atas UNIX, Linux, Windows, dan lain-lain.Minim error-handling karena debugging tools yang sangat sedikit jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainTidak memerlukan terlalu banyak “ceremony” (setup awal inisialisasi) proyek karena arsitektur aplikasinya dapat dirancang secara fleksibelCenderung sulit untuk maintenance karena tidak bersifat modular seperti bahasa Java atau Golang. Golang: ProsConsDukungan Garbage Collection yang memudahkan manajemen memori programBahasa pemrograman yang masih muda sehingga dukungan library masih sedikitDukungan multi-threading dalam eksekusi programCenderung lebih sulit untuk refactoring kode karena sifatnya yang statisAdanya implementasi concurrency melalui goroutines sehingga dapat menjalankan banyak task di waktu yang bersamaanPenggunaan resource yang tinggi di beberapa skenario pengembangan aplikasi When to use & when not to use PHP / Golang? Dengan kelebihannya yang dinamis, platform-independent, library yang melimpah, dan tidak memerlukan banyak setup diawal, maka PHP akan sangat cocok kita gunakan untuk melakukan Rapid Development and Prototyping (pengembangan dan prototyping yang cepat) pada proyek kita. Namun, pertimbangan terkait keamanan aplikasi PHP juga dapat membuat kita berpikir beberapa kali untuk menggunakan PHP dalam pengembangan proyek kita. Selain itu, jika kita mempertimbangkan aspek performa aplikasi dalam menangani traffic yang sangat besar, maka ada baiknya kita menghindari pengembangan aplikasi menggunakan PHP. Jika kita ingin mengembangkan aplikasi seperti real-time chat atau microservice, maka Golang adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan PHP. Karena implementasi dari kedua aplikasi tersebut sangat erat kaitannya dengan concurrency yang sangat mendukung aplikasi kita untuk menjalankan banyak task dalam waktu yang bersamaan. Namun, arsitektur aplikasi yang diimplementasikan dengan Golang biasanya akan memakan lebih banyak waktu dibandingkan PHP pada tahap inisialisasi project. Perlu diingat bahwa Golang bersifat modular dan kita harus menerapkannya dengan cermat. Selain itu, Golang juga memakan lebih banyak resource demi menjaga keunggulan performanya. Hal tersebut dapat menjadi alasan untuk kita tidak memilih Golang apabila kita memiliki keterbatasan dalam penyediaan resource. Kesimpulan Pada akhirnya, pilihan kita akan tergantung pada kebutuhan dari aplikasi. Baik PHP maupun Golang akan sangat baik digunakan apabila disesuaikan dengan kebutuhan. Artikel ini dapat menjadi referensi bagi para programmer untuk menentukan teknologi apa yang harus dipakai dan dihindari dalam pengembangan proyeknya. BuildWithAngga menyediakan kelas gratis untuk kalian yang mau belajar menjadi programmer Golang dan pastinya akan membantu kalian untuk paham implementasi pengembangan aplikasi website menggunakan Golang. Ayo, akses kelasnya di sini!

Kelas Memulai dengan Go: Panduan dasar untuk pemula di BuildWithAngga

Memulai dengan Go: Panduan dasar untuk pemula

1. Pendahuluan Go, atau dikenal juga sebagai Golang, adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google. Proyek pengembangannya dimulai pada tahun 2007 oleh Robert Griesemer, Rob Pike, dan Ken Thompson, tiga insinyur yang bekerja di Google, dengan tujuan untuk mengatasi beberapa masalah yang dihadapi dalam pengembangan perangkat lunak di perusahaan tersebut. Sejarah pengembangan Go dimulai dari kebutuhan Google untuk bahasa pemrograman yang lebih efisien dalam mengatasi permasalahan skala besar yang dihadapi oleh sistem-sistem mereka. Beberapa masalah yang ingin mereka atasi meliputi kompleksitas dan waktu kompilasi yang lambat pada bahasa-bahasa pemrograman yang ada, terutama pada proyek-proyek dengan skala besar dan tim yang besar pula. Tujuan pengembangan utama dari Go adalah untuk menciptakan bahasa pemrograman yang sederhana, efisien, dan mudah dipahami bagi para pengembang. Go dirancang dengan fokus pada produktivitas, keterbacaan kode, dan kinerja yang baik, sehingga memungkinkan pengembang untuk menulis kode yang efisien dan mudah di-maintain. 2. Persiapan Berikut adalah panduan langkah-demi-langkah untuk menginstal Go compiler dan tools terkait: Unduh Paket Instalasi Go: Kunjungi situs web resmi Go di https://golang.org/dl/.Unduh paket instalasi Go yang sesuai dengan sistem operasi dan arsitektur komputer Anda. Go tersedia untuk berbagai sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux, serta untuk arsitektur 32-bit dan 64-bit. Buka paket instalasi Go yang telah Anda unduh (.msi untuk Windows)Ikuti langkah-langkah panduan instalasi yang muncul di layarPilih direktori tempat Go akan diinstal. Secara default, Go akan diinstal di C:\\Go. Anda bisa mengubahnya jika diperlukanTunggu hingga proses instalasi selesai Verifikasi Instalasi: Buka terminal atau command promptKetikkan perintah ***go version*** untuk memastikan bahwa Go telah terinstal dengan benar. Anda seharusnya melihat versi Go yang telah diinstal. 3. Dasar-dasar Bahasa Go: Variabel dan Tipe Data: Di Go, Anda mendefinisikan variabel menggunakan kata kunci ***var***. Tipe data variabel dinyatakan setelah namanya. Go juga memiliki kemampuan untuk menyimpulkan tipe variabel secara otomatis menggunakan operator :=. Tipe Data Dasar: Go memiliki tipe data dasar seperti string, integer, float, boolean, dan beberapa tipe data lainnya. Tipe data numerik dapat dinyatakan dengan presisi tertentu seperti *int*, *int64*, *float32*, dll. Operator Dasar: Go mendukung operator-aritmatika (+, -, *, /, %), operator-perbandingan (==, !=, >, <, >=, <=), operator-logika (&&, ||, !), dan beberapa operator lainnya yang umumnya digunakan dalam bahasa pemrograman. Struktur Dasar Program: Program Go diawali dengan fungsi *main()* yang merupakan titik masuk eksekusi program. Program Go diorganisir dalam paket, dan setiap file Go harus dimulai dengan deklarasi paket. Arrays, Slices: Perbedaan antara array dan slice dalam Go Array: Array adalah struktur data dengan ukuran tetap yang terdiri dari elemen-elemen dengan tipe data yang sama.Setelah sebuah array dideklarasikan, ukurannya tidak dapat diubah. Contoh : Slice: Slice adalah struktur data yang fleksibel dengan ukuran dinamis yang memungkinkan penambahan atau pengurangan elemen sesuai kebutuhanSlice merupakan tampilan (view) atau bagian dari array yang sesungguhnya Contoh kode untuk slice: Perbedaan utama antara array dan slice adalah bahwa array memiliki ukuran tetap, sedangkan slice memiliki ukuran dinamis dan dapat tumbuh atau menyusut sesuai kebutuhan. Dalam contoh kode di atas, Anda dapat melihat bahwa slice memungkinkan penambahan elemen dengan menggunakan fungsi append(), sedangkan array tidak memiliki fungsi serupa karena ukurannya tetap. Semoga dengan pemahaman Go, Anda lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan aplikasi Go yang lebih kompleks. Jangan ragu untuk terus belajar dan menjelajahi fitur-fitur menarik dalam bahasa Go! Dan untuk pengalaman belajar yang lebih mendalam, yuk bergabung di Build with Angga dan kembangkan keterampilan pemrograman Go Anda bersama komunitas yang solid dan dukungan dari instruktur ahli. Mari bergabung dan berkembang bersama-sama! 🚀 https://buildwithangga.com/

Kelas Autoflow: Plugin yang Membantu Para UI/UX Designer di BuildWithAngga

Autoflow: Plugin yang Membantu Para UI/UX Designer

Plugin adalah tambahan perangkat lunak yang dapat meningkatkan fungsi atau kemampuan dari perangkat lunak utama. Salah satu plugin yang sangat bermanfaat bagi desainer UI/UX adalah Autoflow. Autoflow membantu desainer dalam menjelaskan alur dari desain mereka agar lebih mudah dipahami. Dengan menggunakan Autoflow, desainer dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dalam pengembangan berdasarkan desain yang telah mereka buat. Proses penggunaan Autoflow pada platform Figma cukup sederhana. Setelah menginstal plugin Autoflow, desainer hanya perlu memilih opsi Autoflow dari panel plugin di Figma dan mengikuti petunjuk yang diberikan untuk mengatur alur desain sesuai kebutuhan. Dengan demikian, Autoflow menjadi alat yang sangat berguna bagi desainer UI/UX untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Langkah 1: Buka resource Langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah mencari panel utama Autoflow dan perhatikan dengan seksama untuk menemukan tombol 'Resources' yang terletak di salah satu sudut panel tersebut. Langkah 2: Cari autoflow pada bagian pluggin Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah membuka menu Plugins. Setelah itu, telusurilah dengan cermat daftar Plugin yang tersedia hingga kamu menemukan 'Autoflow' di antara opsi-opsi yang ada. Langkah 3: Pilih Run Untuk mengaktifkan Autoflow, langkah selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah memilih opsi 'Run Autoflow' yang terdapat dalam menu plugin perangkat lunak desainmu. Dengan melakukan hal ini, kamu akan siap untuk menggunakan fitur Autoflow yang powerful dan membantu dalam alur kerja desainmu. Langkah 4: Apabila sudah terbuka akan ada tampilan seperti ini Dengan menggunakan pengaturan ini, kamu memiliki kontrol penuh untuk menyesuaikan berbagai aspek desain, mulai dari mengatur garis, menentukan ukuran yang tepat, memilih palet warna yang cocok, hingga menyesuaikan elemen-elemen lainnya sesuai preferensi dan kebutuhan desainmu. Langkah 5: Klik fitur dan halaman Dengan menekan dan menahan tombol Shift pada keyboard komputer kamu saat mengklik fitur atau halaman yang ingin dituju, Autoflow akan segera memberikan respons dengan menampilkan garis panduan yang memudahkan penempatan dan penataan elemen desain. Selain itu, kamu juga memiliki fleksibilitas untuk menambahkan teks secara langsung ke dalam desain tersebut, menyesuaikan dengan kebutuhan dan konsep yang ingin disampaikan. Dari penataan teks yang rapi hingga alur yang terstruktur, Autoflow membantu desainer dalam mengoptimalkan kreativitas mereka dalam setiap tahap proyek desain. Dengan beragam fitur yang disediakan, Autoflow memungkinkan desainer untuk menciptakan alur desain yang mudah dipahami dan diterapkan. Berikut adalah beberapa keunggulan dari fitur Autoflow: Penambahan Teks yang Mudah: Autoflow memudahkan pengguna untuk menambahkan teks ke dalam frame tanpa harus repot mengatur ulang atau memindahkan teks secara manual. Pengguna hanya perlu mengetik teks, dan teks akan mengalir secara otomatis ke dalam frame sesuai dengan batasnya.Fleksibilitas dalam Penyesuaian: Autoflow memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menyesuaikan aliran teks dengan mengubah ukuran atau mengedit teks, tanpa harus khawatir tentang penataan ulang teks secara manual.Menghindari Overlapping: Dengan Autoflow, pengguna tidak perlu khawatir tentang overlapping teks atau kekacauan dalam penataan teks. Autoflow akan secara otomatis mengatur aliran teks sehingga tidak ada tumpang tindih antara teks satu dengan yang lain.Peningkatan Efisiensi: Fitur "Mudah mengatur flow" pada Autoflow membantu meningkatkan efisiensi dalam penataan teks, karena pengguna dapat dengan cepat dan mudah mengatur aliran teks tanpa harus repot melakukan penyesuaian manual. Mau mencoba memperkaya desain-desainmu dengan bantuan Autoflow? Kamu bisa segera menggunakannya dalam proyek-proyek desainmu dan melihat bagaimana Autoflow membantu menghadirkan ide-ide kreatifmu menjadi nyata. Jangan ragu untuk eksplorasi dan manfaatkan fitur-fitur Autoflow untuk membawa desainmu ke level berikutnya! Siap untuk mengasah kemampuan desainmu dengan lebih baik? Jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dengan kelas-kelas gratis tentang UI/UXdesign di platform BuildWithAngga! Dapatkan pengetahuan baru, latihan praktis, dan tambahkan kualitas portfolio desainmu dengan mendaftar sekarang! 🚀

Kelas Cara Mudah Bikin Website Interaktif Tanpa Koding di BuildWithAngga

Cara Mudah Bikin Website Interaktif Tanpa Koding

Hello, people with the spirit of learning! Pernahkan kalian terpikirkan untuk menciptakan website interaktif yang menarik tanpa harus menulis kode-kode rumit? Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan salah satu metode pengembangan web tanpa perlu penulisan kode yang panjang dan rumit. Bayangkan, sekarang orang yang masih awam dalam pemrograman pun dapat merancang dan mengembangkan website yang menarik dan interaktif tanpa perlu jago koding!😊✨ Sebelum itu, mari kita pelajari dasar no-code dan beberapa alat desain no-code yang dapat kalian gunakan untuk membuat website! Apa itu no-code? No-code adalah istilah yang merujuk pada pengembangan aplikasi atau situs web tanpa perlu menulis kode pemrograman secara manual. Pendekatan ini menggunakan antarmuka visual berbasis drag-and-drop untuk membuat aplikasi, bukan berbasis kode. Hal ini memungkinkan siapa pun, termasuk yang tidak mempunyai skill programming untuk bisa mengembagkan sebuah aplikasi atau situs web. Secara konvensional, pembuatan kode melibatkan proses penulisan menggunakan IDE (Integrated Development Environment) oleh seorang pengembang atau pemrogram. Menguasai keterampilan menulis kode memerlukan waktu yang cukup lama, terutama mengingat banyaknya bahasa pemrograman dan framework yang perlu dikuasai. No-code memberikan solusi alternatif dengan menghilangkan kebutuhan untuk menulis kode saat membuat aplikasi web, situs web, database, dan sebagainya. Tidak diperlukan alat pengkodean tradisional yang meminta penulisan kode secara manual; sebaliknya, pengguna dapat berinteraksi dengan antarmuka pengguna grafis (GUI) yang intuitif. Alat pembuat situs web No-code Dalam pengembangan no-code, kalian dapat memanfaatkan alat-alat seperti platform web builder, page builder, atau plugin WordPress untuk membuat tampilan frontend yang menarik dan responsif tanpa perlu menguasai bahasa pemrograman. Alat-alat ini menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuat tampilan frontend yang responsif, seperti sistem grid untuk desain responsif, tata letak yang fleksibel, dan kueri media untuk membuat situs yang menyesuaikan dengan ukuran layar yang sedang dilihat. Berikut beberapa alat pembuat situs web tanpa koding yang dapat membantu kalian menciptakan website interaktif dengan cepat dan mudah. 1. Wordpress WordPress tetap menjadi salah satu platform pembuatan situs web yang paling banyak digunakan. Wordpress memiliki keunggulan dalam memberikan fleksibilitas kepada berbagai pengguna, terlepas dari tingkat keahlian mereka dalam pengembangan web. Meskipun memberikan opsi untuk melakukan kostumisasi kode, situs web juga dapat dibangun tanpa coding dengan menggunakan plugin seperti Elementor dan Divi, dll. Berikut beberapa fitur kunci pada WordPress termasuk: Post dan Pages: Memungkinkan pengguna untuk membuat postingan (artikel, video, galeri, dll.) dan halaman statis.Appearance: Menyediakan kontrol atas tampilan situs, termasuk tema, kustomisasi, dan widget.Plugins: Memungkinkan pengguna untuk menambahkan fungsionalitas tambahan ke situs web mereka.Media: Memungkinkan pengguna untuk mengelola file media seperti gambar, video, dan audio.Comments: Memungkinkan interaksi pengguna melalui komentar.User Management: Memungkinkan pengguna untuk mengatur peran dan hak akses penggunaSettings: Menyediakan kontrol atas berbagai pengaturan situs, termasuk umum, tulisan, media, dan privasi. FYI! BuildWithAngga menyediakan kelas gratis untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai WordPress loh! Kalian bisa ikutan “Kelas Online GratisWordpress.com Website Development” untuk membuat website tanpa membutuhkan keahlian khusus koding. 2. Webflow Secara garis besar, Webflow memiliki kesamaan dengan WordPress. Webflow menampilkan sistem manajemen konten (CMS) yang intuitif, yang berperilaku mirip dengan CMS WordPress tetapi dengan sentuhan modern. Webflow menonjol dengan antarmuka visual yang lebih modern dan intuitif, sehingga sangat cocok untuk desainer grafis, business owner atau developer yang ingin menghasilkan situs web tanpa harus mendalami kode. Berikut adalah beberapa fitur pada Webflow: Desain Visual: Webflow menyediakan alat desain visual tanpa kode yang memungkinkan pengguna untuk membuat situs web secara visual.CMS Bawaan: Webflow memiliki CMS bawaan yang memungkinkan pengguna untuk mengelola konten situs web mereka dengan mudah.Hosting: Webflow menyediakan layanan hosting untuk situs web yang dibuat melalui platform mereka.Generasi Kode Otomatis: Saat pengguna merancang situs web, Webflow secara otomatis menghasilkan kode HTML, CSS, dan JavaScript yang bersih.Desain Responsif: Webflow mendukung desain responsif, sehingga situs web yang dibuat dapat diakses dengan mudah dari berbagai perangkat. Kalian tertarik untuk mempelajari Webflow lebih lanjut? Gabung yuk ke “Kelas Online Gratis Web Development Menggunakan Webflow” atau kunjungi web BuildWithAngga untuk mendapatkan kelas gratis seputar Webflow Workshop lainnya.🚀 3. Elementor Elementor adalah sebuah plugin pembuat situs web untuk platform WordPress yang memungkinkan pengguna untuk membuat desain situs web secara visual tanpa perlu menulis kode. Berikut adalah beberapa fitur utama dari Elementor: Editor Visual: Elementor menyediakan editor visual yang intuitif, memungkinkan pengguna untuk membuat situs web WordPress dengan mudah dan cepat.Widget dan Template: Platform ini menawarkan beragam widget dan template yang dapat disesuaikan.Integrasi Eksternal: Elementor unggul dalam kemampuannya berintegrasi secara mulus dengan sejumlah besar layanan eksternal, plugin, dan sumber daya.Antarmuka Drag-and-Drop: Elementor menyediakan antarmuka drag-and-drop yang memudahkan pengembangan situs web.Skalabilitas: Elementor mendukung skalabilitas situs web WordPress untuk menangani pertumbuhan pengguna dan data.Theme Builder: Elementor menyediakan fitur Theme Builder yang memungkinkan pengguna untuk membuat tema WordPress yang sepenuhnya disesuaikan. Kalian bisa mempelajari mengenai plugin WordPress ini lewat kelas-kelas di BuildWithAngga salah satunya “Kelas Online Gratis Nocode Development: Build Website with WordPress & Elementor”. Di kelas ini kalian akan mendapatkan arahan terbaru tentang bagaimana membangun website company profile yang menarik tanpa harus menggunakan coding. 4. Bubble Bubble diakui sebagai salah satu platform pembuat situs web no-code paling canggih. Bubble memberikan kebebasan penuh kepada pengguna dalam membangun berbagai jenis entitas online, termasuk aplikasi software as a Service(SaaS), marketplace, dan social networks. Dengan editor visual-nya, Bubble memungkinkan untuk membuat aplikasi web lengkap dengan berbagai fitur, termasuk otentikasi pengguna, penyimpanan data, dan integrasi dengan layanan pihak ketiga. Berikut beberapa kunci fitur pada Bubble: Platform All-Inclusive: Menyediakan pengalaman pengembangan aplikasi yang lengkap dengan fitur seperti pengoptimalan SEO, kemampuan pengiriman email, dan integrasi pelacakan aktivitas.Fleksibilitas dan Konektivitas: Memberikan fleksibilitas untuk terhubung dengan berbagai layanan eksternal, API, dan sumber data, memungkinkan pembangunan aplikasi yang serba guna.Menyediakan beragam dokumentasi yang komprehensif meliputi fitur dasar hingga lanjutan, tutorial langkah demi langkah, solusi masalah, dan panduan praktik terbaik. Didukung dengan tutorial video untuk membimbing pengguna dalam perjalanan pengembangan mereka. 5. Wix Wix merupakan salah satu pembuat platform tanpa kode yang cukup populer, dengan fokus utama pada pembuatan situs web dan aplikasi web yang responsif. Wix termasuk dalam website builder yang lengkap dan memudahkan pembuatan situs web yang terlihat profesional. Platform ini menyediakan fitur termasuk: antarmuka pengguna yang intuitif dan fitur drag-and-drop.pilihan templete dengan 800 lebih desain templete yang berbeda.menyediakan berbagai fitur tambahan yang dapat meningkatkan fungsionalitas dan daya tarik situs web, seperti menambahkan formulir kontak, galeri foto, tombol berbagi media sosial, dan banyak lagi.menyediakan hosting dan domain terintegrasi, sehingga Anda tidak perlu mencari penyedia hosting terpisah.menyediakan alat bantu SEO yang memungkinkan Anda mengoptimalkan situs web Anda agar dapat ditemukan dengan mudah oleh mesin pencari. Penutup Melalui kemudahan pembuatan website interaktif tanpa koding, setiap individu kini memiliki peluang untuk meningkatkan keterampilan pengembangan web mereka secara signifikan dan menghemat waktu. So, tunggu apalagi, mulai kembangkan skill kalian dengan mengikuti pembelajaran bersama BuildWithAngga. Ikuti kelas-kelas seputar Nocode Development dan mulai bangun website-mu sendiri! See you at class friends!✨

Kelas 5 Rekomendasi Online Course Terbaik Untuk Belajar Graphic Design di BuildWithAngga

5 Rekomendasi Online Course Terbaik Untuk Belajar Graphic Design

Hello people with the spirit of learning! 👋. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengeksplorasi mengenai dunia graphic design. Graphic Design atau desain grafis seakan menjadi bahasa tersendiri di dunia visual. Dengan keahlian ini, kamu bisa berbicara dengan orang lain menggunakan karya seni yang kamu buat 😍, mirip dengan cara kita merangkai kata-kata untuk menyampaikan pesan yang kuat. Di era modern ini, di mana gambar dan visual semakin mendominasi, kemampuan dalam graphic design menjadi semakin penting. Kamu bisa memanfaatkannya untuk menyampaikan informasi dengan lebih jelas, membangun brand, bahkan membentuk persepsi orang tentang suatu hal. Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa harus belajar Graphic Design? Jawabannya simpel, karena ini adalah kunci untuk membuka pintu menuju dunia kreativitas kamu yang tidak terbatas secara visual. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi rekomendasi online course untuk belajar Graphic Design. Siap untuk terinspirasi? Let's begin! 🚀 1. Adobe Illustration: How To Create Icon For UI Menjelajahi dunia graphic design membuka berbagai kesempatan karir yang menarik untuk kamu di berbagai sektor industri. Dari periklanan hingga penerbitan, serta desain web dan multimedia, ada begitu banyak peluang yang tersedia. Salah satu bidang yang sedang berkembang pesat adalah desain icon, yang saat ini menjadi sangat diminati di industri. Dengan mengikuti kelas “Adobe Illustration: How to create Icon for UI”, kamu bisa mengembangkan wawasan dan keterampilanmu dalam menciptakan icon yang menarik dan fungsional 🤩. Kelas ini akan membahas berbagai hal, mulai dari: Memahami konsep dasar dan pentingnya icon dalam desain UI.Langkah-langkah untuk menyiapkan Artboard secara efisien dalam Adobe Illustrator.Teknik menggabungkan dan memodifikasi bentuk untuk menciptakan icon yang unik.Memahami prinsip-prinsip desain yang efektif untuk menciptakan icon yang menarik dan fungsional. Dengan mengikuti kelas ini, kamu akan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia graphic design 😊. Ayo, bergabunglah sekarang dan mulailah perjalanan kamu menuju kesuksesan! 2. Blender: Design 3D Illustration Dalam dunia graphic design, kamu punya kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas yang kamu miliki. Kamu bisa merancang berbagai karya yang unik dan bermakna sesuai dengan imajinasi kamu. Tapi, kalau kamu mau coba hal baru, misalnya buat desain 3D yang keren, ada kesempatan menarik buat kamu. Yuk, ikutan kelas “Blender: Design 3D Illustration”🌟. Di situ, kamu bakal belajar cara membuat desain 3D menggunakan Blender, alat yang oke banget buat bikin desain keren. Kamu juga bakal dapetin tips & tricks yang penting buat kamu dalam membuat design 3D. Di kelas ini, kamu bakal belajar tentang: Apa itu Blender dan cara pakainya.Gimana cara instal Blender dengan mudah.Tips shortcut keyboard yang penting buat bikin desain 3D. Semua pelajaran ini penting banget buat kamu biar lebih paham dan siap untuk bikin desain 3D yang keren. Jadi, kamu bisa mulai jelajahin dunia desain 3D yang seru dan bikin karya-karya yang keren banget. Yuk, gabung sekarang dan mulai petualanganmu dalam desain 3D yang seru! 🔑 3. Belajar Adobe Illustrator: How To Become Design Artist Dalam persaingan keras dunia kerja, memiliki keterampilan graphic design yang baik dapat menjadi kunci sukses yang membedakan diri kamu dengan orang yang lain. Untuk mengasah keterampilan kamu dalam menggunakan perangkat lunak desain, kamu bisa menjelajahi kelas “Belajar Adobe Illustrator: How to Become Design Artist” 🤩. Pasti kamu nggak mau ketinggalan kesempatan ini! Di dalam kelas ini, kamu akan diajak untuk memahami dasar-dasar menjadi seorang seniman desain yang handal dan cepat tanggap. Ayo, kita lihat apa saja yang akan dipelajari: Memahami segala dasar menjadi seorang seniman desain yang handal.Menguasai perangkat lunak keren seperti Adobe Photoshop dan Illustrator.Belajar trik-trik jitu seperti teknik tracing sketsa yang membantu kamu mendapatkan hasil yang akurat.Mengasah teknik pewarnaan yang nggak kalah pentingnya untuk menciptakan desain yang catchy. Dengan semua pembelajaran seru ini, dipastikan kamu bakal unggul di tengah persaingan ketat di dunia graphic design! So, tunggu apa lagi? Ayo, jadilah bagian dari kelas ini dan siapkan dirimu untuk terbang tinggi dalam career desain! 🌟🚀 4. How To Make A Simple Anorganic Model Sebagai seorang graphic design, fleksibilitas dalam pekerjaan menjadi salah satu keuntungan besar yang kamu miliki. Kamu bisa menjelajahi berbagai proyek menarik sebagai freelancer 💼. Namun, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, terus mengembangkan keterampilan menjadi suatu keharusan. Kamu mungkin sedang mencari peluang untuk memperdalam keahlian dalam menciptakan ilustrasi UI 3D yang mengesankan. Nah, jika iya, kelas "How To Make A Simple Anorganic Model" bisa menjadi pilihan tepat untuk kamu. Di dalam kelas ini, bukan hanya sekedar pembelajaran biasa. Kamu akan diajak untuk merasakan pengalaman yang mendalam, menjelajahi setiap langkah dengan penuh semangat dan antusiasme. Mulai dari memahami antarmuka software Blender, hingga menguasai teknik modeling yang canggih, semuanya akan dibahas secara detail. Namun, itu belum semua! Kamu juga akan belajar trik dan tips yang jarang diketahui, seperti: Cara memasukkan Add-Ons untuk meningkatkan fungsionalitas Blender.Teknik-teknik khusus dalam teksturisasi objek yang akan memberikan sentuhan realistis pada setiap karya kamu.Cara menciptakan pencahayaan yang dramatis dan atmosfer yang menakjubkan dengan menggunakan teknologi HDRI. Dengan mengikuti kelas ini, kamu tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga membuka pintu menuju kesempatan yang lebih luas di dunia desain grafis. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, bergabung sekarang dan mulai perjalanan kamu menuju kesuksesan dalam dunia kreatif ini! 🖥️🌳 5. Membuat Desain Portfolio Menarik dengan Adobe XD Sebagai seorang yang bergerak di bidang graphic design, kemampuan untuk menampilkan kreativitas melalui portofolio yang menarik adalah suatu keharusan. Kamu pasti paham kan pentingnya punya portofolio yang bikin klien terkesan? 😊 Tapi, seringkali menciptakan portofolio yang sesuai harapan seringkali jadi tantangan. Tapi jangan khawatir, karena ada solusi tepat untukmu! Dengan kelas “Membuat Desain Portfolio Menarik dengan Adobe XD” 😍, kamu akan dibimbing langkah demi langkah untuk menciptakan sebuah portofolio yang mengesankan dan profesional. Apa yang akan kamu dapatkan dari kelas ini? Memahami pentingnya memiliki portofolio yang bagus dan bagaimana membangunnya dengan Adobe XD.Cara mengunduh aset yang diperlukan dari situs web Pixel untuk digunakan dalam desain portofolio.Bagaimana merancang layout yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan portofolio.Cara mengunggah portofolio yang telah dibuat ke platform online. Dengan bergabung di kelas ini, kamu tidak hanya akan mengasah keterampilan dalam menggunakan Adobe XD, tetapi juga akan belajar bagaimana mempresentasikan setiap karya-karya yang kamu buat dengan lebih profesional. Jadilah bagian dari kelas ini dan buka pintu menuju kesempatan yang lebih luas dalam industri graphic design! 🎨💼 Penutup🤯 Jadi, itu dia rekomendasi online course untuk meningkatkan keterampilan desain grafis kamu! Dari dasar hingga strategi terkini, setiap kelas siap membawa kamu ke level berikutnya dalam dunia desain 💻 Jangan biarkan kesempatan ini terlewat begitu saja! Segera bergabung dengan kelas yang sesuai dengan minat dan kebutuhanmu, dan mari tingkatkan kreativitas kita bersama BuildWithAngga🚀 See you di kelas yaa! 🤗

Kelas Apa Itu Digital Marketing | Tutorial Digital Marketing Bahasa Indonesia di BuildWithAngga

Apa Itu Digital Marketing | Tutorial Digital Marketing Bahasa Indonesia

Digital marketing adalah ilmu penting yang perlu kita kuasai dalam membantu perusahaan menjangkau lebih banyak calon customer untuk mempromosikan jasa atau produk yang mereka jual secara online. Pada tutorial kali ini kita akan mengenal ilmu digital marketing dan apa saja manfaat utamanya sehingga persiapan karir kita sebagai seorang digital marketer menjadi lebih matang lagi. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.

Kelas Memahami Array Prototype dalam JavaScript di BuildWithAngga

Memahami Array Prototype dalam JavaScript

Hello, Spirit of Learning! 📖 Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Array Prototype dalam JavaScript! Apakah kamu pernah bertanya-tanya bagaimana cara JavaScript mengelola data dalam bentuk array? Atau mungkin kamu ingin memanfaatkan fitur canggih yang disediakan oleh Javascript untuk memanipulasi array dengan lebih efisien? JavaScript, sebagai bahasa pemrograman yang sangat populer dalam pengembangan web, menyediakan berbagai cara untuk mengelola dan memanipulasi array. Salah satu fitur yang paling kuat dan sering digunakan dalam JavaScript adalah yang disebut Array Prototype. Jadi, apa sebenarnya Array Prototype itu? Mari kita belajar bersama-sama pada artikel ini. Apa itu Array Prototype? Pikirkan oleh kamu bahwa Array Prototype itu sebagai koleksi alat canggih yang telah disediakan oleh JavaScript untuk membantu kamu mengelola daftar item dalam kode. Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Array Prototype? Bayangkan kamu memiliki sebuah kotak besar, yang kita sebut Array. Di dalam kotak ini, kamu dapat meletakkan banyak barang, seperti kata-kata, angka, atau bahkan objek kompleks seperti buku, mobil, dan makanan. Nah, Array Prototype adalah serangkaian intruksi atau method yang terdapat di dalam kotak tersebut. Contoh ilustrasi sebuah array yang menyimpan beberapa barang: Lalu apa itu method? Method ini seperti peralatan yang dapat kamu gunakan untuk mengatur, memanipulasi, atau menemukan item tertentu di dalam kotak. Misalnya, kamu ingin menggunakan metode untuk menambah barang baru ke dalam kotak. Contoh ilustrasi jika kamu menggunakan method untuk menambah barang: Nah, yang menarik tentang Array Prototype adalah bahwa kamu tidak perlu menciptakan semua alat-alat secara manual. JavaScript sudah mempersiapkan beberapa method yang siap digunakan begitu kamu membuat sebuah array. Kamu bisa memanggil beberapa method ini secara langsung pada array kamu dan menggunakan fungsinya sesuai kebutuhan. Macam-Macam Metode dalam Array Prototype Pada dasarnya, dalam pemrograman Javascipt, Array Prototype adalah kumpulan method bawaan yang disediakan oleh JavaScript untuk mempermudah manipulasi dan pengelolaan array, yang pada dasarnya adalah kumpulan data. Mari kita belajar beberapa metode penting yang disediakan oleh Array Prototype dan lihat bagaimana setiap method bisa membantu kita dalam memanipulasi dan mengakses data dalam array. 1. Manipulasi Array: push() : Method ini digunakan untuk menambah satu atau lebih elemen ke akhir array.pop() : Menghapus elemen terakhir dari array dan mengembalikan elemen itu.shift() : Menghapus elemen pertama dari array dan menggeser semua elemen lain ke index yang lebih rendah.unshift() : Menambahkan satu atau lebih elemen ke awal array dan menggeser elemen lain untuk membuat ruang. 2. Akses dan Pencarian indexOf() : Mengembalikan index pertama dari elemen yang cocok dalam array.lastIndexOf() : Mengembalikan index terakhir dari elemen yang cocok dalam array.includes() : Memeriksa apakah array berisi elemen tertentu atau tidak.find() : Mengembalikan nilai elemen pertama dalam array yang memenuhi kondisi yang ditentukan.findIndex() : Mengembalikan index elemen pertama dalam array yang memenuhi kondisi yang ditentukan. 3. Transformasi dan Iterasi map() : Membuat array baru dengan hasil panggilan fungsi untuk setiap elemen dalam array.filter() : Membuat array baru dengan semua elemen yang lulus pengujian yang disediakanforEach() : Menjalankan fungsi yang diberikan sekali untuk setiap elemen array.reduce() : Menerapkan fungsi terhadap akumulator dan setiap nilai dalam array dari kiri ke kanan untuk mengurangi menjadi satu nilai.every() : Memeriksa apakah setidaknya semua elemen dalam array lulus pengujian yang diberikan.some() : Memeriksa apakah setidaknya satu elemen dalam array lulus pengujian yang diberikan. Implementasi Metode Array Prototype Yup, setelah kita mempelajari berbagai method yang disediakan oleh Array Prototype, langkah selanjutnya adalah memahami bagaimana setiap method ini bekerja dalam JavaScript. Mari kita coba beberapa method utama beserta contoh implementasinya: 1. push() Method push() digunakan untuk menambahkan satu atau lebih elemen ke akhir array dan mengembalikan panjang array yang baru. Let's write code guys let fruits = ['apel', 'pisang', 'anggur']; fruits.push('jeruk'); console.log(fruits); // Output: ['apel', 'pisang', 'anggur', 'jeruk'] Pada kode di atas awalnya kita hanya memiliki 3 data fruits di dalam array. Namun, setelah kita gunakan method push() dan memasukan nilai nya maka output dari array fruits menjadi 4 saat kita console. 2. pop() Method pop() digunakan untuk menghapus elemen terakhir dari array dan mengembalikan elemen yang dihapus. Let's write code guys let fruits = ['apel', 'pisang', 'anggur']; let removedFruit = fruits.pop(); console.log(removedFruit); // Output: 'anggur' console.log(fruits); // Output: ['apel', 'pisang'] Pada kode di atas awalnya kita memiliki 3 data fruits di dalam array. Namun, setelah kita gunakan method pop() pada array fruits maka elemen terakhir dari array akan dihapus. 3. map() Method map() digunakan untuk membuat array baru dengan hasil pemanggilan fungsi pada setiap elemen dalam array yang dipanggil. Let's write code guys let numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; let doubledNumbers = numbers.map(function(num) { return num * 2; }); console.log(doubledNumbers); // Output: [2, 4, 6, 8, 10] Pada kode di atas kita telah memiliki array numbers yang berisi angka-angka 1 hingga 5. Kemudian kita, menggunakan method map() untuk melakukan operasi pada setiap elemen dalam array numbers. Kita menggandakan setiap elemen dengan mengalikannya dengan 2 return num * 2 . Dengan begitu, setiap angka dalam array numbers akan dijadikan dua kali lipat dari nilai hasilnya. Setelah proses mapping selesai, kita mendapatkan array baru yang berisi angka-angka yang sudah di-kalikan. Kemudian, kita mencetak array baru dengan menggunakan console.log(doubledNumbers) . 4. filter() Method filter() digunakan untuk membuat array baru dengan semua elemen yang lulus uji yang diberikan fungsi filter yang disediakan. Let's write code guys let numbers = [1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10]; let evenNumbers = numbers.filter(function(num) { return num % 2 === 0; }); console.log(evenNumbers); // Output: [2, 4, 6, 8, 10] Pada kode di atas, kita memiliki array numbers yang berisi daftar angka dari 1 hingga 10. Kemudian, kita menggunakan method filter() untuk menyaring hanya angka-angka genap dari array tersebut. Kita memeriksa apakah suatu angka habis dibagi dua (dalam arti lain, apakah itu angka genap). Jika iya, maka angka tersebut akan dimasukan dalam array hasil atau baru. Setelah itu, kita mencetak array baru berisi hanya angka-angka genap menggunakan console.log(evenNumbers) . 5. forEach() Method forEach() digunakan untuk menjalankan fungsi yang diberikan sekali untuk setiap elemen dalam array. Let's write code guys let colors = ['merah', 'hijau', 'biru']; colors.forEach(function(color) { console.log(color); }); // Output: // 'merah' // 'hijau' // 'biru' Pada kode di atas, kita memiliki sebuah array colors yang berisi daftar nama-nama warna. Kemudian, kita menggunakan method forEach() untuk melakukan iterasi atau perulangan melalu setiap elemen dalam array tersebut. Kita menggunakan parameter color untuk mewakili setiap elemen dalam array colors. Di dalam fungsi ini, kita hanya mencetak setiap elemen menggunakan console.log(fruit) . Setiap kali fungsi forEach() dijalankan, ia akan mencetak satu elemen dari array colors. Setelah selesai iterasi, kita mendapatkan output yang menampilkan setiap elemen array secara terpisah. Metode-metode ini hanya merupakan sebagian kecil dari apa yang disediakan oleh Array Prototype dalam JavaScript. Dengan memahami dan menggunakan metode-metode ini dengan benar, Kamu dapat mengoptimalkan kinerja dan kegunaaan array dalam aplikasi JavaScript kamu. Contoh Penerapan Praktis Mari kita bayangkan kita membangun sebuah situs web e-commerce sederhana untuk toko pakaian. Di sini, kita dapat menggunakan Array Prototype untuk mengelola daftar produk, keranjang belanja, dan riwayat transaksi. 1. Manajemen Daftar Produk Kita dapat menggunakan metode push() untuk menambahkan produk baru ke dalam daftar.Metode filter() bisa digunakan untuk menyaring produk berdasarkan kriteria tertentu seperti kategori, merk, atau harga.Misalnya: const products = []; products.push({ id: 1, name: 'Kemeja', price: 25 }); products.push({ id: 2, name: 'Celana Jeans', price: 35 }); const filteredProducts = products.filter(product => product.price > 30); //Perintah ini akan menyaring product yang hanya memiliki price lebih dari 30 2. Manajemen Keranjang Belanja Kita dapat menggunakan metode push() dan splice() untuk menambah atau menghapus item dari keranjang belanja.Metode reduce() berguna untuk mengitung total harga belanjaanMisalnya: const cart = []; cart.push({ id: 1, name: 'Kemeja', price: 25 }); cart.push({ id: 2, name: 'Celana Jeans', price: 35 }); const totalPrice = cart.reduce((acc, item) => acc + item.price, 0); 3. Manajemen Riwayat Transaksi Ketika kita berhasil, kita bisa menggunakan metode push() untuk menambahkan detail transaksi ke dalam riwayat.Metode slice() atau splice() bisa digunakan untuk mengelola riwayat transaksi yang terlalu panjang.Misalnya: const transactionHistory = []; const successfulTransaction = { id: 1, items: cart, total: totalPrice }; transactionHistory.push(successfulTransaction); // Menghapus transaksi terlama jika sudah melebihi batas if (transactionHistory.length > 10) { transactionHistory.splice(0, 1); } Dengan menggunakan Array Prototype secara selektif, kita dapat membangun dan mengelola fungsionalitas situs web dengan lebih efisien dan mudah di-maintenance. Ini hanya beberapa contoh bagaimana Array Prototype diterapkan dalam pengembangan aplikasi web. Kesimpulan Yup, dalam artikel ini, kita telah belajar konsep Array Prototype dalam JavaScript. Array Prototype adalah kumpulan method bawaan yang memungkinkan kita untuk memanipulasi, mengakses, dan mengubah data dalam array dengan cara yang efisien dan efektif. So, jangan ragu untuk menggali lebih dalam dan mencoba-coba berbagai metode yang telah kita bahas. Praktikkan pengetahuan yang kamu peroleh dalam artikel ini dalam proyek-proyek nyata, dan kamu akan melihat bagaimana Array Prototype dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam pengembangan aplikasi JavaScript kamu. Buat kamu yang ingin mempelajari web development lebih lanjut, di BuildWithAngga telah menyediakan beberapa kelas gratis JavaScript dari dasar hingga kelas yang berupa project based. Salah satunya, yaitu kelas terbaru Vanilla JavaScript OOP & LocalStorage: Web Task Management. So, ayo kita upgrade skill kita sampai menjadi expert bersama BuildWithAngga 🔥 See you guys! 👋

Kelas Cara Memanggil Fungsi di JavaScript di BuildWithAngga

Cara Memanggil Fungsi di JavaScript

JavaScript, sebagai bahasa pemrograman yang sering digunakan, memiliki fitur yang sangat penting, yaitu function. Function adalah fasilitas di setiap pemrograman untuk membuat suatu perintah yang fungsinya dapat kita gunakan berulang kali tanpa batas. Jadi, bayangkan jika kita memiliki langkah-langkah atau resep tertentu dalam program, kita dapat menyimpannya di dalam function dan menggunakannya kembali tanpa harus menulis ulang setiap kali. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas secara sederhana apa itu function di JavaScript. Mulai dari cara membuatnya, cara memanggilnya, hingga cara menggunakan function untuk membuat program sederhana. Jika kamu ingin belajar lebih banyak kelas-kelas pemrograman JavaScript dan pengembangan web, kamu bisa mengikuti kelas gratis JavaScript di BuildWithAngga yang dapat membantu kamu menguasai keterampilan pemrograman. Oke, let’s learn together! 🤩 Apa Itu Function JavaScript? Fungsi/Function dalam JavaScript adalah kumpulan pernyataan yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu atau menghitung nilai tertentu. Dengan menggunakan function, kita dapat mengelompokkan code menjadi bagian-bagian yang dapat digunakan ulang tanpa batas. Contoh sederhana, bayangkan kita memiliki tugas untuk menghitung luas persegi panjang. Function ini dapat membantu kita untuk merapihkan dan memisahkan tugas ini. Contoh pemanggilan function digunakan berulang kali: // Definisikan function dengan nama sapaan function sapaan(nama) { console.log("Halo, " + nama + "!"); } // Panggil function dengan memberikan argumen berupa nama sapaan("Alif"); sapaan("Angga"); sapaan("Indonesia Cerdas"); Pada contoh code di atas, kita mendefinisikan function sapaan yang menerima satu parameter (nama) dan menampilkan ke konsol. Kemudian, kita dapat memanggil function ini tiga kali dengan memberikan argumen berbeda setiap kali dipanggil. Hasil outputnya akan seperti ini: Hasil output dari Function sapaan menggunakan compiler https://playcode.io/javascript Dengan cara ini, kita dapat membuat function sekali dan dapat menggunakan kembali sesuai kebutuhan, hal ini dapat menghemat usaha dan memudahkan pemeliharaan code. Apasih Kegunaan Function di JavaScript? Modularitas: Function dapat memungkinkan kita untuk memecah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola, yang disebut modularitas. Ini membuat code lebih terstruktur dan mudah dimengerti.Pengulangan Tugas: Function memungkinkan kita untuk menjalankan sekumpulan pernyataan kapan pun dibutuhkan, menghindari penulisan ulang code yang sama.Parameter dan Argumen: Function dapat menerima input dalam bentuk parameter, yang membuatnya dapat diterapkan dalam konteks yang berbeda dengan nilai yang berbeda.Return Value: Function dapat mengembalikan nilai setelah menjalankan operasinya. Hal ini memungkinkan hasil dari function digunakan di bagian-bagian lain dari program. Image by https://javascript.plainenglish.io/ Jenis-jenis Function di JavaScript 1. Function Declaration: Output: alert() dialog Function Declaration Dikenal juga sebagai function statements adalah function yang telah dideklarasikan sebelumnya dan dieksekusi jika function tersebut dipanggil (call). Function declarations harus dimulai dengan kata function. Contoh code: function salam() { alert("Halo, keep learning!"); } salam() // Output: Alert dialog "Halo, keep learning!" 2. Function Expression: Function yang disimpan ke dalam suatu variable. Setelah disimpan, maka variabel tersebut dapat digunakan sebagai function. Function yang disimpan di dalam function expression dapat diberi nama atau bisa disebut Named Function Expressions (NFEs) ataupun tidak diberi nama sama sekali (anonymous). Contoh code: // Versi anonymous function expression const tambah = function(a, b) { return a + b; }; // Memanggil Function Expression const hasilTambah = tambah(5, 3); console.log(hasilTambah); // Output: 8 3. Arrow Function: Adalah sintaks JavaScript modern (ES6), Dengan arrow function kita bisa menulis function tanpa harus menggunakan kata kunci “function”, “return”, dan kurung kurawal. Dengan kata lain, membuatnya menjadi lebih singkat dan ringkas. Contoh code: // Versi Regular Function function tambah(a, b) { return a + b; } // Memanggil regular function let hasilTambahRegular = tambah(3, 5); console.log(hasilTambahRegular); // Output: 8 // Versi Arrow function const tambahArrow = (a, b) => a + b; // Memanggil arrow function let hasilTambahArrow = tambahArrow(3, 5); console.log(hasilTambahArrow); // Output: 8 Bisa dilihat bukan? perbedaan antara Regular Function dan Arrow Function. 4. Recursive Function: Function yang mengeksekusi diri sendiri, nah jika tidak ada kondisi khusus, maka bisa membuat eksekusi kode terus berulang dan tak pernah stop. Berikut contoh code case implementasi dari recursive function untuk menghitung faktorial: // Recursive function untuk menghitung faktorial function faktorial(n) { if (n === 0 || n === 1) { return 1; } else { return n * faktorial(n - 1); } } // Memanggil recursive function let hasilFaktorial = faktorial(4); console.log(hasilFaktorial); // Output: 24 Kesimpulan Pembahasan artikel kali ini kamu telah mempelajari berbagai cara membuat function, apa itu function dan juga jenis-jenis function beserta contoh sederhananya. Kamu juga bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas gratis JavaScript di BuildWithAngga, disana selain bisa meningkatkan skill programming. Yuk belajar bersama mentor BuildWithAngga yang berpengalaman dan kamu juga dapat sertifikat juga loh setiap menyelesaikan kelasnya. Dan yang pasti di BuildWithAngga akses materi selamanya 🤯. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, terima kasih sudah membaca and keep learning! ✨

Kelas 10 Website Download Illustration Gratis Untuk Kebutuhan Proyek di BuildWithAngga

10 Website Download Illustration Gratis Untuk Kebutuhan Proyek

Dalam era digital yang terus berkembang, kebutuhan konten visual yang menarik semakin penting, terutama dalam proyek kreatif dan bisnis, contohnya seperti proyek UI UX Design. Kita seringkali membutuhkan elemen visual yang menarik untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Di sinilah kehadiran website download illustration gratis menjadi penyelamat. Dengan adanya website ini akan memudahkan kita untuk menambahkan elemen visual yang menarik ke proyek kita tanpa harus mengeluarkan biaya. Saya telah merangkum 10 situs web terbaik yang menawarkan ilustrasi gratis untuk kebutuhan project kamu! Mari kita mulai!🎨 1. Ouch! Ouch! adalah produk yang dikembangkan oleh tim Icons8 yang menawarkan berbagai macam ilustrasi mulai dari 3D, Cartoon, Doodle, Flat, Realistic, dan masih banyak lagi. Dengan pilihan variasi yang banyak ini, kamu dapat dengan mudah menemukan ilustrasi yang cocok dengan kebutuhan desain kamu. Selain itu, platform ini juga memungkinkan kamu untuk menyesuaikan warna ilustrasi sesuai dengan tema desain yang kamu buat, sehingga kamu dapat dengan mudah untuk mengimplementasikan ke dalam project yang kamu buat. 2. Freepik Freepik adalah platform penyedia berbagai jenis grafis dan ilustrasi yang dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan desain kamu. Kamu bisa memilih beragam gaya dalam mencari ilustrasi yang kamu inginkan seperti ilustrasi 3D, flat, dan masih banyak lagi. Selain itu, platform ini juga menawarkan berbagai jenis konten visual lainnya, mulai dari vectors, icons, video, hingga file PSD. Dengan Freepik, kamu memiliki akses yang luas untuk mencari dan menemukan konten visual yang sesuai dengan kebutuhan desainmu. Yang lebih seru lagi, Freepik baru saja merilis fitur terbaru bernama AI Image Generator. Dengan fitur ini, kamu bisa bikin gambar cuma dengan menulis teks saja, tanpa perlu repot-repot membuat desain yang rumit. 3. DrawKit DrawKit adalah platform yang menyediakan koleksi ilustrasi yang dapat kamu gunakan secara gratis. Mereka menawarkan berbagai gaya dan tema ilustrasi. Ilustrasi yang disediakan oleh DrawKit dapat kamu unduh dalam format PNG dan SVG. Dengan format PNG, kamu dapat menggunakan gambar dengan latar belakang transparan, sedangkan format SVG memungkinkan kamu untuk mengubah ukuran ilustrasi tanpa mengurangi kualitas gambar. 4. Humaaans Humaaans adalah platform yang unik karena menyediakan ilustrasi manusia yang bisa kamu kustomisasi. Platform ini mempunyai tagline yang menarik yaitu Mix-&-match illustrations of people with a design library. Dengan menggunakan Humaaans, kamu dapat menyesuaikan pose, pakaian, warna, dan elemen lainnya dari ilustrasi manusia sesuai dengan kebutuhan desain kamu. Ini sangat berguna untuk menciptakan gambar yang beragam dan menyesuaikan dengan tema atau pesan yang ingin kamu sampaikan. Selain itu, semua ilustrasi di Humaaans tersedia secara gratis😍. 5. Pixabay Pixabay adalah salah satu destinasi untuk mencari konten visual yang bebas hak cipta. Di sini, kamu dapat menemukan beragam gambar, vektor, dan ilustrasi yang siap pakai untuk proyek kamu. Fitur pencarian yang canggih akan memudahkan kamu untuk menemukan konten yang sesuai dengan kebutuhan desain yang kamu buat. Selain itu, antarmuka pengguna yang intuitif memungkinkan kamu untuk dengan cepat menyesuaikan ukuran dan resolusi gambar sesuai keinginan. Dengan Pixabay, kamu akan lebih mudah menemukan gambar yang cocok untuk proyek desain kamu. 6.Ira Design Di IRA Design, kamu bisa merancang ilustrasi keren dengan mudah menggunakan berbagai komponen yang telah disiapkan. Tiap komponen memiliki lima pilihan gaya gradien yang berbeda, sehingga kamu bisa menghasilkan ilustrasi yang sesuai dengan selera dan kebutuhan kamu. Lebih dari itu, setelah selesai, kamu bisa langsung mengunduh hasil karya kamu dalam format SVG atau PNG. Dengan fitur-fitur yang lengkap ini, membuat ilustrasi yang menarik dan sesuai dengan keinginanmu jadi lebih menyenangkan! 7. ManyPixels Di ManyPixels, kamu bisa menemukan beragam sumber daya visual yang siap pakai untuk proyek desain kamu. Di sini, kamu bisa memilih ilustrasi dari berbagai kategori dan menyesuaikan warna default sesuai keinginan kamu. Ada sangat banyak ilustrasi yang bisa kamu unduh secara gratis, sesuai dengan kebutuhan kamu. ManyPixels juga memungkinkan kamu untuk mengunduh file SVG yang dapat diedit sesuai keinginan. Kamu bebas menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang ada di website ini baik untuk keperluan pribadi maupun komersial. Dengan fitur-fitur yang lengkap ini, ManyPixels menjadi pilihan yang tepat untuk menemukan dan menggunakan ilustrasi untuk proyek kamu. 8. Interface Interface adalah platform yang menyediakan koleksi ilustrasi dan aset desain yang menarik dan dapat digunakan secara gratis. Platform ini menawarkan berbagai macam ilustrasi yang unik dan berwarna-warni yang dapat membantu kamu dalam meningkatkan estetika proyek desain kamu. Ilustrasi yang disediakan oleh Interface dapat diunduh dalam berbagai format yang berbeda, sehingga kamu dapat lebih flexible dalam menggunakan ilustrasi tersebut. 9. unDraw unDraw adalah platform yang menawarkan berbagai ilustrasi vektor yang dapat kamu gunakan secara gratis tanpa harus memberi atribusi. Koleksi ilustrasi yang tersedia sangat beragam dan cocok untuk berbagai kebutuhan desain kamu, seperti desain web, aplikasi, atau presentasi. Salah satu fitur keren dari unDraw adalah kamu bisa mengubah warna ilustrasi sesuai dengan branding proyek kamu langsung dari situs webnya. Dengan fitur ini, kamu bisa mendapatkan ilustrasi yang sesuai dengan identitas merekmu dengan mudah dan cepat🤩. 10. ShaynaKit shaynaKit menawarkan berbagai jenis desain menarik, mulai dari desain situs web, ilustrasi, desain untuk perangkat mobile, hingga ikon-ikon yang menarik. Hal yang menarik, shaynaKit juga menyediakan ilustrasi gratis untuk proyek desain kamu🤩. Kamu bisa men-download ilustrasi tersebut secara gratis, namun terdapat batasan bahwa kamu hanya dapat men-download dua produk dalam sehari. shaynaKit dapat menjadi pilihan favorite para desainer dalam mencari inspirasi dan konten visual yang menarik! 🎨✨ Penutup 🎉 Dari 10 situs yang saya bagikan, apakah kamu sudah pernah mencobanya? Yuk manfaatin situs-situs itu buat dapetin inspirasi buat karya-karyamu. Jangan sia-siain kesempatan buat upgrade skill design kamu dengan ikutan kelas di BuildWithAngga🤩. Semoga artikel ini bisa berguna dan membantu kamu buat makin kreatif ya! ✨. See you di kelas 😍

Kelas 10 Rekomendasi Kelas Terbaik Untuk Belajar Front End di BuildWithAngga

10 Rekomendasi Kelas Terbaik Untuk Belajar Front End

Hello, fellow learners! 📚✨ Siapa di sini yang baru terjun dan penasaran dengan dunia front-end development? Masih bingung ingin memulai dari mana? Tenang, kamu berada di tempat yang tepat! Artikel ini memberikan 10 rekomendasi kelas terbaik dan tentunya GRATIS! untuk kalian yang mau membangun dasar pengetahuan front-end yang mendalam. Mulai dari dasar HTML dan CSS, kerangka kerja JavaScript hingga penggunaan framework yang bisa bikin website kalian makin keren. So, let’s dive in! 1. HTML5 Dasar HTML5 adalah bahasa markup yang digunakan untuk membangun suatu tampilan pada halaman web. HTML5 ini berperan sebagai pondasi utama ketika sebuah situs web sedang dalam tahap pengembangan, tanpa HTML maka website yang kita bangun akan terlihat tidak terstruktur. HTML5 menyediakan tag-tag khusus seperti tag header, tag body, dan tag footer yang memungkinkan pengembang web menentukan dan menyusun struktur dasar dari sebuah halaman web. Dengan menggunakan tag-tag ini, kita dapat memberikan tata letak yang terorganisir dan mempermudah pemahaman dalam membuat struktur dokumen web. So, buat kalian yang masih bingung mau mulai belajar darimana, langsung aja gabung di Kelas HTML5 dasar. Di kelas ini kalian akan dibimbing mulai dari: persiapan tools yang digunakan untuk belajar HTML5.pembuatan dokumen HTML pertama.pengenalan tag-tag HTML, seperti tag untuk membuat heading, paragraph, list, hyperlink, images, dsb.belajar membuat section agar website terlihat lebih rapi.hingga belajar menambahkan sebuah table pada halaman web. Kelas ini bisa kalian miliki secara gratis dan akses belajar seumur hidup loh! Kalian juga bisa upgrade ke kelas Starter Pro untuk mendapatkan materi tambahan dan benefits lainnya! 2. CSS Website Design Sebuah website yang baik ialah website yang mampu memberikan kesan User Experience yang hebat untuk pengguna. Kenyamanan pengguna adalah kunci utama! karena ketika pengguna merasa nyaman, keuntungan yang didapatkan pun menjadi besar. Membangun sebuah website juga tidak dapat dilakukan sembarangan; harus didasarkan pada visi dan misi yang jelas. Dengan menggunakan Cascade Style Sheet (CSS) kini kita dapat meningkatkan estetika website agar lebih eye-catching. Tujuan utamanya adalah agar pengguna kita lebih nyaman ketika menggunakan website kita. Warna dan jenis tipografi akan menentukan masing-masing dari tujuan sebuah website dibuat. Sebagai seorang web designer, penguasaan CSS menjadi suatu kewajiban. Ini tidak hanya untuk mempercantik tampilan website, tetapi juga memberikan efek animasi agar terlihat lebih interactive di mata pengguna. Kalian bisa mulai mempelajari CSS di Kelas CSS Website Design bareng BuildWithAngga! Di kelas ini kalian akan belajar tentang: pengenalan CSS dasar.cara memasukkan kode CSS dalam dokumen HTML.penggunaan properti CSS, seperti width, height, margin, padding, dsb.mengatur tampilan navigasi pada halaman web menggunakan CSS.serta mempelajari penggunaan pseudo-classes dalam CSS untuk memberikan efek tambahan pada elemen HTML. Segera daftarkan diri kalian ke kelas gratis ini dan miliki akses belajar seumur hidup! Kalian juga bisa mendapatkan benefits lainnya, seperti update materi tambahan dan sertifikat dengan meng-upgrade ke kelas Stater Pro. 3. Vanilla JavaScript Pada Website Development Dalam membangun website yang dinamis dengan kontan yang selalu up-to-date, JavaScript menjadi bahasa pemrograman yang sangat penting. Sementara CSS memberikan tampilan yang interaktif, JavaScript membawa kemampuan lebih jauh dengan memungkinkan manipulasi halaman secara dinamis. JavaScript sangat diperlukan bagi mereka yang ingin menjadi Front-End Developer. Sebelum melangkah lebih jauh dengan mempelajari framework JavaScript yang populer, seperti Angular, React, dan Vue, penting bagi pemula untuk memiliki pemahaman yang kokoh terhadap dasar-dasar JavaScript. Hal ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk memahami konsep-konsep lebih lanjut dalam pengembangan web. Kalian perlu memahami terlebih dahulu mengenai: cara mendeklarasikan suatu variable pada JavaScript.mengetahui apa saja tipe data pada javascript.memahami penggunaan if statement, looping dan array pada JavaScript.memahami konsep object dan function dalam JavaScript.serta mengetahui tentang Document Object Model (DOM) untuk memanipulasi elemen-elemen pada halaman web. Don't worry guys! semua itu bisa kalian pelajari di Kelas Vanilla JavaScript secara GRATIS bersama mentor expert Yein Narayana. Selain itu, kalian bisa mengakses kelas ini sampai kapan-pun. Jadi, manfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan pemrograman JavaScript kalian! 🚀 4. ES6 Dasar ES6 atau ECMAScript 2015 adalah versi terbaru dari standar JavaScript yang diperkenalkan pada tahun 2015. ES6 memperkenalkan banyak fitur baru dan perbaikan sintaksis yang akan memudahkan kalian dalam mengembangkan aplikasi web. ES6 penting untuk pengembangan JavaScript karena fitur-fitur baru ini memungkinkan pengembang untuk menulis kode yang lebih bersih, ekspresif, dan efisien. Selain itu, penggunaan ES6 juga membantu dalam memperbaiki kinerja aplikasi dan memudahkan dalam pengelolaan kode. Mempelajari ES6 akan sangat membantu kalian apabila kalian memutuskan untuk menggunakan framework Vue JS nantinya. Kalian dapat mempelajari versi terbaru dari standar JavaScript ini dikelas ES6 Dasar bersama mentor expert Angga Risky! Di kelas ini kalian dapat belajar mengenai: penulisan deklarasi variable menggunakan let dan const.penerapan String Concatenation yang lebih mudah dan simpel.pembuatan Object Literal yang lebih sederhana.penggunaan Array Foreach untuk mengulangi setiap elemen dalam array. Dengan belajar fitur-fitur ini, kalian akan lebih nyaman dan terampil dalam menulis kode JavaScript. Tentunya kelas ini dapat kalian akses secara gratis dan seumur hidup! Kalian juga bisa upgrade ke kelas Starter Pro untuk mendapatkan materi yang lebih banyak lagi. 5. CSS Tailwind Web Design Tailwind CSS adalah sebuah framework CSS yang memungkinkan pengembang untuk membangun tampilan website dengan lebih cepat dan mudah. Tailwind CSS menggunakan pendekatan utility-first, yang memungkinkan pengembang untuk menggunakan kelas utilitas untuk merancang tata letak responsif dan komponen desain. Dengan Tailwind CSS, pengembang dapat menghemat waktu dan usaha dalam merancang tampilan website, karena framework ini menyediakan banyak kelas utilitas yang dapat digunakan untuk membuat tampilan website yang menarik dan responsif. Tailwind CSS juga memungkinkan pengembang untuk menyesuaikan desain mereka dengan menggunakan beragam opsi konfigurasi yang disediakan oleh Tailwind CSS, seperti warna, font, dan spasi, sehingga pengembang dapat menciptakan desain yang sesuai dengan kebutuhan proyek mereka. Pelajari framework Tailwind CSS di kelas CSS Tailwind Web Design bareng mentor expert Yein Narayana, di kelas ini kalian akan belajar tentang: pengenalan Tailwind CSS sebagai framework CSS yang fokus pada utility classes.mempersiapkan tools dan setup workspace.membuat komponen dalam website seperti button dan cards.pengaturan grid untuk membantu membuat cards yang responsive.serta pembuatan Hero pada halaman web menggunakan Tailwind CSS. Kalian dapat mengakses kelas ini secara gratis dan tanpa batas waktu. Jangan lupa untuk upgrade ke kelas Starter Pro untuk mendapatkan update materi-materi terbaru. Jadi, tunggu apalagi mulai bangun website kalian jadi lebih menarik dan responsif bersama BuildWithAngga✨ 6. CSS Bootstrap 4 Web Design Website yang baik adalah ketika pengguna mengakses maka tampilan UI tidak berantakan atau susah dipahami. Dengan memanfaatkan Framework CSS Bootstrap, kita dapat dengan mudah mengelola tampilan tersebut. Bootstrap menyediakan beragam komponen yang memudahkan pengembang dalam merancang tampilan yang responsif dan menarik. Framework ini juga memudahkan dalam pengelolaan tata letak dan interaksi antarmuka pengguna. Bootstrap juga menyediakan beragam kelas CSS yang dapat digunakan untuk mempercepat pengembangan website. Jika kalian ingin mempelajari CSS Bootstrap lebih lanjut join Kelas CSS Bootstrap 4 Web Design. Di kelas ini kalian akan diberikan: tutorial instalasi Bootstrap Offline.penjelasan mengenai penerapan grid, column, row dan container.pengenalan konsep dasar flexbox.menerapkan auto column untuk mempermudah pengaturan tata letakdan pengenalan berbagai macam fitur-fitur Bootstrap lainnya yang dapat mempercantik website kalian. Ayo! segera daftarkan diri kalian ke Free Class atau upgrade ke kelas Starter Pro untuk mendapatkan lebih banyak materi terbaru lainnya! 7. SASS Workshop: Design Website Lebih Cepat SASS (Syntactically Awesome Style Sheets) adalah ekstensi CSS yang telah digunakan banyak komunitas Front-End di dunia. Airbnb dan StackShare adalah dua perusahaan komersil yang mengaplikasikan SASS untuk scripting kode yang lebih rapi dan cepat. Hal ini menjadikan SASS bermanfaat untuk sisi organization dan maintenance sebuah aplikasi yang scalable. Bagi kalian yang ingin memahami CSS dan mendalami SASS, ikuti kelas “SASS Workshop: Design Website Lebih Cepat” yang akan dibimbing oleh mentor expert Angga Risky. Di kelas ini kalian akan membangun sebuah landing page yang menarik. Pembelajaran akan dimulai dari: mempelajari instalasi SASS pada projek website.mempelajari dasar-dasar SASS.melakukan slicing desain Figma ke Bootstrap5 CSS.memperdalam fungsi-fungsi yang tersedia pada SASS.hingga dapat membangun sebuah website yang eye-catching. Pembelajaran diatas dapat kalian akses secara gratis dan seumur hidup melalui website BuildWithAngga. Dapatkan juga materi-materi tambahan dengan upgrade menjadi kelas Starter Pro! 8. Vue JavaScript Framework Vue.js adalah sebuah framework JavaScript yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna web. Vue.js memiliki fitur-fitur yang memudahkan pengembangan aplikasi web, seperti kemampuan untuk membuat tampilan website menjadi lebih interaktif dan kemudahan dalam integrasi dengan library lain. Vue.js juga memiliki dokumentasi yang baik dan API yang intuitif, sehingga memudahkan pengembang dalam mempelajari dan mengimplementasikan framework ini. Beberapa fitur dalam Vue.js antara lain kemampuan untuk membuat Single Page Application (SPA), kemudahan dalam menginisialisasi komponen HTML, serta kemampuan untuk membuat tampilan UI yang menarik. Jika kalian tertarik menggunakan Framework Vue Javascript untuk pengembangan situs web kalian, mulai pelajari Framework Vue.js di Kelas “Vue JavaScript Framework” bersama mentor expert Angga Risky. Di sini kalian akan belajar: dasar-dasar Vue JS mulai dari melakukan instalasi dan persiapan tools yang digunakan.mengenal alur kerja dasar Vue JS.membuat komponen website Vue JSmemodifikasi halaman web dengan Scope CSS - Vue JS.hingga cara menggunakan Vue UI sebagai project manager. Segera daftar dan mulai belajar di Kelas “Vue JavaScript Framework” dengan akses gratis dan seumur hidup! 9. React JavaScript React JS adalah sebuah library JavaScript yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna (UI) pada aplikasi web. React biasa digunakan oleh web developer dalam membangun website yang lebih interactive, fast, dan responsive. React menggunakan sintaksis JSX (JavaScript XML) yang memungkinkan penulisan kode yang lebih dekat dengan HTML, membuatnya lebih mudah dipahami dan dikembangkan. React juga mendukung pengembangan yang berbasis komponen, di mana setiap bagian UI dapat dipecah menjadi komponen independen yang dapat digunakan kembali. React telah menjadi salah satu pilihan utama bagi pengembang web karena kecepatan pengembangan, efisiensi, dan kemampuan untuk membangun aplikasi dengan antarmuka yang dinamis dan responsif. Tertarik untuk mempelajari React JS lebih lanjut? Gabung kelas “React JavaScript”. Di kelas ini kalian akan membangun toko online sederhana dengan menggunakan HTML, CSS, JavaScript (React JS). Kalian akan diberikan materi yang komprehensif mencakup: pengenalan Konsep JSX (JavaScript XML).pengenalan ReactDOM Render.mempelajari cara melakukan slicing component.mempelajari penggunaan props component.serta penerapan conditional rendering pada website kita. Pelajari selengkapnya dengan bergabung secara gratis di kelas “React JavaScript” atau upgrade ke kelas Strater Pro untuk akses materi yang lebih lengkap! 10. NextJS Basic Next.js adalah framework JavaScript buatan Vercel yang digunakan Front-End Developer untuk membangun sebuah website yang cepat dan ramah pengguna. Sudah banyak perusahaan dunia di berbagai bidang yang menggunakannya seperti TikTok, Nike, Starbucks, dan Twitch. Buat kalian yang tertarik dengan Next JS dan ingin belajar lebih dalam, BuildWithAngga menyediakan Kelas Online Gratis NextJS Basic. Pada kelas ini, kalian akan belajar: memahami dasar-dasar Next JS.mempelajari setup project Next JS.mempelajari pengaturan website yang SEO friendly.mempelajari code splitting untuk performance Next JS yang lebih cepat.dan mempelajari jenis hybrid rendering (Static Generation & Server Side). Dengan memahami semua fitur-fitur tersebut, kalian dapat menciptakan semua halaman yang diperlukan website (marketing page, product listing, help, dll) yang interaktif dengan lebih efisien. Penutup Nah, itu dia guys kelas-kelas yang bisa kalian manfaatkan! Selangkah demi selangkah, tingkatkan pengetahuan dan keterampilanmu dalam pengembangan front-end. Tunggu apalagi? Yuk segera join kelas yang kamu inginkan untuk upgrade skill front-end bersama BuildWithAngga ✨ See you di kelas yaa!