Cara Memanggil Fungsi di JavaScript

JavaScript, sebagai bahasa pemrograman yang sering digunakan, memiliki fitur yang sangat penting, yaitu function. Function adalah fasilitas di setiap pemrograman untuk membuat suatu perintah yang fungsinya dapat kita gunakan berulang kali tanpa batas.

Jadi, bayangkan jika kita memiliki langkah-langkah atau resep tertentu dalam program, kita dapat menyimpannya di dalam function dan menggunakannya kembali tanpa harus menulis ulang setiap kali.

Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas secara sederhana apa itu function di JavaScript. Mulai dari cara membuatnya, cara memanggilnya, hingga cara menggunakan function untuk membuat program sederhana. Jika kamu ingin belajar lebih banyak kelas-kelas pemrograman JavaScript dan pengembangan web, kamu bisa mengikuti kelas gratis JavaScript di BuildWithAngga yang dapat membantu kamu menguasai keterampilan pemrograman.

Oke, let’s learn together! 🤩

Apa Itu Function JavaScript?

Fungsi/Function dalam JavaScript adalah kumpulan pernyataan yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu atau menghitung nilai tertentu. Dengan menggunakan function, kita dapat mengelompokkan code menjadi bagian-bagian yang dapat digunakan ulang tanpa batas. Contoh sederhana, bayangkan kita memiliki tugas untuk menghitung luas persegi panjang. Function ini dapat membantu kita untuk merapihkan dan memisahkan tugas ini.

Contoh pemanggilan function digunakan berulang kali:

// Definisikan function dengan nama sapaan
function sapaan(nama) {
  console.log("Halo, " + nama + "!");
}

// Panggil function dengan memberikan argumen berupa nama
sapaan("Alif");
sapaan("Angga");
sapaan("Indonesia Cerdas");

Pada contoh code di atas, kita mendefinisikan function sapaan yang menerima satu parameter (nama) dan menampilkan ke konsol. Kemudian, kita dapat memanggil function ini tiga kali dengan memberikan argumen berbeda setiap kali dipanggil.

Hasil outputnya akan seperti ini:

Hasil output dari Function sapaan menggunakan compiler https://playcode.io/javascript

Dengan cara ini, kita dapat membuat function sekali dan dapat menggunakan kembali sesuai kebutuhan, hal ini dapat menghemat usaha dan memudahkan pemeliharaan code.

Apasih Kegunaan Function di JavaScript?

  1. Modularitas: Function dapat memungkinkan kita untuk memecah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola, yang disebut modularitas. Ini membuat code lebih terstruktur dan mudah dimengerti.
  2. Pengulangan Tugas: Function memungkinkan kita untuk menjalankan sekumpulan pernyataan kapan pun dibutuhkan, menghindari penulisan ulang code yang sama.
  3. Parameter dan Argumen: Function dapat menerima input dalam bentuk parameter, yang membuatnya dapat diterapkan dalam konteks yang berbeda dengan nilai yang berbeda.
  4. Return Value: Function dapat mengembalikan nilai setelah menjalankan operasinya. Hal ini memungkinkan hasil dari function digunakan di bagian-bagian lain dari program.
Image by https://javascript.plainenglish.io/

Jenis-jenis Function di JavaScript

1. Function Declaration:

Output: alert() dialog Function Declaration

Dikenal juga sebagai function statements adalah function yang telah dideklarasikan sebelumnya dan dieksekusi jika function tersebut dipanggil (call).

Function declarations harus dimulai dengan kata function. Contoh code:

function salam() {
  alert("Halo, keep learning!");
}

salam() // Output: Alert dialog "Halo, keep learning!"

2. Function Expression:

Function yang disimpan ke dalam suatu variable. Setelah disimpan, maka variabel tersebut dapat digunakan sebagai function. Function yang disimpan di dalam function expression dapat diberi nama atau bisa disebut Named Function Expressions (NFEs) ataupun tidak diberi nama sama sekali (anonymous). Contoh code:

// Versi anonymous function expression
const tambah = function(a, b) {
  return a + b;
};

// Memanggil Function Expression
const hasilTambah = tambah(5, 3);
console.log(hasilTambah); // Output: 8

3. Arrow Function:

Adalah sintaks JavaScript modern (ES6), Dengan arrow function kita bisa menulis function tanpa harus menggunakan kata kunci “function”, “return”, dan kurung kurawal. Dengan kata lain, membuatnya menjadi lebih singkat dan ringkas. Contoh code:

// Versi Regular Function
function tambah(a, b) {
  return a + b;
}

// Memanggil regular function
let hasilTambahRegular = tambah(3, 5);
console.log(hasilTambahRegular); // Output: 8

// Versi Arrow function
const tambahArrow = (a, b) => a + b;

// Memanggil arrow function
let hasilTambahArrow = tambahArrow(3, 5);
console.log(hasilTambahArrow); // Output: 8

Bisa dilihat bukan? perbedaan antara Regular Function dan Arrow Function.

4. Recursive Function:

Function yang mengeksekusi diri sendiri, nah jika tidak ada kondisi khusus, maka bisa membuat eksekusi kode terus berulang dan tak pernah stop.

Berikut contoh code case implementasi dari recursive function untuk menghitung faktorial:

// Recursive function untuk menghitung faktorial
function faktorial(n) {
  if (n === 0 || n === 1) {
    return 1;
  } else {
    return n * faktorial(n - 1);
  }
}

// Memanggil recursive function
let hasilFaktorial = faktorial(4);
console.log(hasilFaktorial); // Output: 24

Kesimpulan

Pembahasan artikel kali ini kamu telah mempelajari berbagai cara membuat function, apa itu function dan juga jenis-jenis function beserta contoh sederhananya. Kamu juga bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas gratis JavaScript di BuildWithAngga, disana selain bisa meningkatkan skill programming. Yuk belajar bersama mentor BuildWithAngga yang berpengalaman dan kamu juga dapat sertifikat juga loh setiap menyelesaikan kelasnya. Dan yang pasti di BuildWithAngga akses materi selamanya 🤯.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, terima kasih sudah membaca and keep learning! ✨