Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas Cara Meniban Widget Lain di Flutter di BuildWithAngga

Cara Meniban Widget Lain di Flutter

Terkadang kita perlu tiban widget dengan widget lainnya demi menghasilkan tampilan interface yang menarik, hal tersebut dapat kita lakukan dengan mudah hanya perlu menggunakan Container dan sedikit pengaturan saja. Misalnya kita punya sebuah header kurang lebih seperti pada design berikut: Okay kita coba koding dulu di flutter untuk tampilan di atas sebagai persiapan awal. import 'package:flutter/material.dart'; class DemoTutorial extends StatelessWidget { const DemoTutorial({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( body: SafeArea( child: Column( children: [ Container( width: double.infinity, height: 200, color: Color(0xff080710), child: Row( mainAxisAlignment: MainAxisAlignment.center, children: [ Text( 'Browse Villas', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 26, fontWeight: FontWeight.bold), ), ], ), ) ], ), ), ); } } Cara Meniban Widget Lain di Flutter Apabila kita sudah memiliki layout seperti di atas maka kini kita coba tiban dengan salah satu menu yang tersedia pada aplikasi buatan kita, mari kita tulis kodingan flutter berikut: import 'package:flutter/cupertino.dart'; import 'package:flutter/material.dart'; class DemoTutorial extends StatelessWidget { const DemoTutorial({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( body: SafeArea( child: Column( children: [ Container( width: double.infinity, height: 200, color: Color(0xff080710), child: Row( mainAxisAlignment: MainAxisAlignment.center, children: [ Text( 'Browse Villas', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 26, fontWeight: FontWeight.bold), ), ], ), ), Padding( padding: const EdgeInsets.symmetric(horizontal: 24.0), child: Container( transform: Matrix4.translationValues(0.0, -40.0, 0.0), child: Row( children: [ Container( width: 100, height: 120, decoration: BoxDecoration( color: Color(0xff11101A), borderRadius: BorderRadius.circular(16), ), child: Column( children: [ SizedBox( height: 30, ), Icon( CupertinoIcons.alarm, size: 32, color: Color(0xffffffff), ), SizedBox( height: 10, ), Text( 'Deadline', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 18, fontWeight: FontWeight.w500), ), ], ), ), SizedBox( width: 12, ), Container( width: 100, height: 120, decoration: BoxDecoration( color: Color(0xff11101A), borderRadius: BorderRadius.circular(16), ), child: Column( children: [ SizedBox( height: 30, ), Icon( CupertinoIcons.macwindow, size: 32, color: Color(0xffffffff), ), SizedBox( height: 10, ), Text( 'Projects', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 18, fontWeight: FontWeight.w500), ), ], ), ), SizedBox( width: 12, ), Container( width: 100, height: 120, decoration: BoxDecoration( color: Color(0xff11101A), borderRadius: BorderRadius.circular(16), ), child: Column( children: [ SizedBox( height: 30, ), Icon( CupertinoIcons.envelope, size: 32, color: Color(0xffffffff), ), SizedBox( height: 10, ), Text( 'Inbox', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 18, fontWeight: FontWeight.w500), ), ], ), ), ], ), ), ), ], ), ), ); } } Kodingan flutter di atas berhasil kita jalankan dan kurang lebih hasilnya seperti ini: Setelah kita berhasil menggunakan Container dengan pengaturan Matrix4 maka tampilan menu atau card pada aplikasi sudah berhasil meniban widget header di atasnya, sehingga tampilan juga menjadi lebih berbeda (walaupun sedikit sulit). Baik, itu salah satu cara bagaimana kita bisa mengakali layout yang cukup sulit, apabila kamu punya cara lain boleh bagikan kepada kita nanti bisa bermanfaat bagi jutaan flutter developer lainnya, sampai jumpa di tips lainnya.

Kelas Mengenal Apa dan Manfaat Utama State Management Flutter di BuildWithAngga

Mengenal Apa dan Manfaat Utama State Management Flutter

State management pada flutter dapat membantu designer dan developer dalam mengembangkan aplikasi yang lebih dinamis dan sesuai kebutuhan atau kondisi dari pengguna aplikasi tersebut, sehingga ini dapat meningkatkan kualitas user experience design. Pada flutter, kita akan memiliki dua tipe state yaitu stateless dan stateful, keduanya sangat berguna dalam membangun aplikasi ios, android, dan juga website. Mari kita bahas kedua state tersebut sehingga bisa lebih paham. Stateless Flutter Widget Ketika menggunakan beberapa widget flutter yang memiliki data tidak berubah-ubah atau immutable, maka kita bisa menggunakan Stateless, biasanya seorang pemula flutter developer akan memperdalam teknik slicing UI design (misal dari Figma) ke Flutter menggunakan stateless widget, contoh halaman yang bisa kita gunakan stateless widget adalah: Benefits screen pagePricing screen pageContact us screen page Stateful Flutter Widget Tidak semua aplikasi ios dan android yang kita bangun hanya menggunakan data statis (atau tidak berubah-ubah), terkadang kita juga membutuhkan data seperti Users, Products, Transactions, Stocks, dan lainnya dari API yang sudah disediakan oleh backend developer. Kita dapat mengimplementasikan stateful widget pada aplikasi eCommerce di beberapa halaman berikut demi meningkatkan user experience: Product details pageShopping cartChatting screen pageHistory page Manfaat utama menggunakan Stateful Perfomance yang baik dapat menghemat waktu pengguna ketika menggunakan aplikasi flutter buatan kita, menggunakan stateful (state management) maka kita bisa menampilkan widget secara dinamis atau widget yang dibutuhkan pada kondisi tersebut saja. Sehingga kita tidak perlu meng-load seluruh widget yang mungkin dapat memperlambat aplikasi tersebut dan membuat pengguna tidak sabar ketika menggunakannya, selain itu juga manfaat lainnya adalah kita bisa berbagi data antara widget, terlebih lagi ketika kita menerapkan reusable component pada projek aplikasi ios/android tersebut. Kapan kita wajib menggunakan Stateful? Seperti yang sudah kita bahas bahwa stateful ini dapat membantu flutter developer dalam membuat aplikasi menjadi lebih dinamis, kita dapat menggunakan stateful ketika kita ingin membuat tampilan tersebut berubah-ubah. Contohnya adalah halaman chatting dengan customer service yang di mana bubble chat setiap pengguna akan memiliki panjang, lebar, dan konten yang berbeda-beda, di saat itu lah kita bisa menerapkan stateful state management pada projek kita. Tips belajar state management Flutter untuk pemula State management sangat berguna dan wajib kita pelajari apabila ingin membangun aplikasi yang powerful dan bekerja sama dengan developer flutter lainnya pada perusahaan tersebut, oleh karena tips yang bisa saya berikan adalah coba pelajari built-in state management seperti Stateful Widget sebelum terjun ke Provider, BloC, atau Redux. Membuat aplikasi sederhana yang menerapkan state management, misalnya aplikasi to-do list, quiz sederhana, atau calculator. Mempelajari teori saja tidak cukup oleh karena itu kamu wajib lebih banyakin untuk praktik kodingan Flutter dan Dart.

Kelas Cara Membuat Widget Transparent Opacity Flutter di BuildWithAngga

Cara Membuat Widget Transparent Opacity Flutter

Hey hello para flutter developer, opacity cukup penting dalam meningkatkan tampilan design apda aplikasi mobile buatan kita, pada kali ini kita akan pelajari bagaimana caranya memberikan opacity kepada widget di flutter sehingga terlihat lebih transparan. Pertama, kita akan coba bikin kodingan untuk membuat header teks pada aplikasi barbershop, labelnya adalah Popular yang akan kita jadikan sebagai background. Well, di sini kita menggunakan warna background gelap dengan kode Color(0xff080710). Setelah itu kita akan buat widget Text yang berlabel Popular, teks tersebut akan dibesarkan lalu dibuat transparent sehingga bisa kita tiban dengan widget lain ke depannya nanti, kurang lebih kodingannya akan seperti ini: import 'package:flutter/material.dart'; class ExploreBarber extends StatelessWidget { const ExploreBarber({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( backgroundColor: const Color(0xff080710), body: SafeArea( child: Column( crossAxisAlignment: CrossAxisAlignment.start, children: [ Row( children: [ const Padding( padding: const EdgeInsets.only( left: 30, ), child: Text( 'Popular', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 100, ), ), ), ], ), ], ), ), ); } } Setelah itu kita bisa menambahkan widget Opacity yang membungkus widget yang ingin kita buat menjadi lebih transparan, kodingannya seperti ini: Opacity( opacity: 0.1, child: Text( 'Popular', style: TextStyle( color: Color(0xffffffff), fontSize: 100, ), ), ), Pada contoh kodingan flutter di atas, kita telah membuat text Popular menjadi lebih transparent dari warna aslinya yaitu adalah putih Color(0xffffffff), well, kamu juga bisa menerapkan Opacity kepada widget-widget lainnya demi meningkatkan user experience dan user interface design pada aplikasi buatan kamu saat ini.

Kelas Apa itu Reusable Component pada ReactJS di BuildWithAngga

Apa itu Reusable Component pada ReactJS

Reusable component merupakan komponen pada React yang dapat digunakan berulang kali. Komponen yang dibuat akan digunakan berkali-kali pada tampilan yang berbeda, contoh beberapa reusable component yang sering digunakan adalah seperti button, navbar, footer, dan lainnya. Dengan menggunakan reusable component proses pengembangan website menjadi lebih efisien karena developer tidak perlu membuat sebuah komponen yang sama berulang kali. Apa itu Reusable Component pada ReactJS Salah satu manfaat menggunakan konsep reusable component pada React adalah efisiensi waktu dalam proses pengembangan website. Reusable component dirancang untuk membuat kode yang dibuat lebih terstruktur dan lebih mudah dikelola. Hal ini dapat mempercepat proses pengembangan, mengurangi waktu, dan biaya. Beberapa Prinsip dalam Reusable Component Single Responsibility Principle Setiap komponen yang dibuat menggunakan React sebaiknya memiliki satu fungsi atau tanggung jawab. Hal ini membuat komponen tersebut dapat digunakan berkali-kali.Don’t Repeat Yourself Dalam membuat sebuah komponen sebaiknya hindari menuliskan kode yang sama beulang kali, sebagai gantinya kamu bisa menggunakan reusable component agar kamu tidak menduplikasi kode yang sama dan membuat kode menjadi lebih efisienProps dan State Reusable component erat kaitannya dengan Props dan State. Props dan State digunakan untuk mengirimkan data antar komponen untuk membuat sebuah komponen menjadi lebih fleksibel. Dengan menggunakan Props dan State komponen yang dibuat dapat menjadi lebih fleksibel dan dapat digunakan berulang kali. Contoh Penggunaan Reusable Component Agar lebih jelas tentang penggunaan reusable component, dalam kesempatan ini kita akan membuat sebuah tampilan form sederhana dan akan mengimplementasikan prisnip resuable component di dalamnya. Membuat sebuah tampilan form pada website Pada kode diatas merupakan kode untuk membuat sebuah form dalam React. Dapat dilihat bahwa kita bisa menerapkan prinsip dari reusable component pada kode tersebut. Pada kode tersebut terdapat element input dibuat secara berulang dan kita akan merubah kedua element input tersebut menjadi satu komponen agar dapat digunakan berulang kali Membuat child component input Karena element input sebelumnya dibuat secara berulang, maka kita perlu membuat sebuah child component yang berisikan kode untuk element input. Pada komponen tersebut memiliki beberapa props seperti label, type, dan placeholder data dari props tersebut akan dikirimkan dari parent component. Memanggil child komponent ke dalam parent component Karena sebelumnya kita telah membuat sebuah komponen untuk element input maka kita tinggal memanggil komponen input tersebut ke dalam parent component dan memberikan properti pada child component input. Bisa dilihat kode menjadi lebih singkat dan lebih rapi karena kita telah menerapkan prinsip reusable component. Kesimpulan Mungkin pada kasus sederhana ini tidak memberikan efek yang signifikan dalam menggunakan reusable component, namun jika kamu membuat sebuah projek yang lebih kompleks lagi penggunaan reusable component ini sangat membantu kamu dalam mengembangkan projek tersebut. Untuk lebih memahami penggunaan reusable component kamu bisa mempelajari penggunaan props pada React dan kamu juga perlu mengetahui alur belajar React atau kamu bisa mempelajari fundamental dari React

Kelas Program Mentor Affiliate: Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Dari Rumah di BuildWithAngga

Program Mentor Affiliate: Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Dari Rumah

Goals Mengajak seseorang yang kamu kenal untuk sharing ilmu dan pengalaman di bidang UI UX dan graphic design, web development, software development, data science, atau bidang lainnya untuk dibagikan kepada student di BuildWithAngga. Mari kita bekerja sama menyediakan konten edukasi terbaru untuk membantu masyarakat Indonesia bersaing dengan negara lainnya, terutama di bidang IT. Catatan Siapa saja boleh jadi affiliator tanpa harus dari background ITHasilkan hadiah sebanyak Rp 5.000.000 dari setiap kelasnyaJika 10 mentor yang berhasil kamu ajak telah membuat 10 kelas, maka jika ditotalkan kamu bisa menghasilkan hadiah sekitar Rp 500.000.000Sebagai affiliator kamu boleh mengajak lebih dari 1 mentor, semakin banyak mentor diajak semakin besar kesempatan hadiah yang diterimaMentor tidak bisa menjadi seorang affiliator namun affiliator bisa jadi seorang mentor (dengan catatan program affiliatenya akan dibatalkan) Cara memulai program Daftarkan diri kamu pada Google Form berikut joinbwa.com/smapPahami cara kerja program affiliate mentor pada Pitch Deck: Mentor Affiliate ProgramBaca Pitch Deck Menjadi Mentor BWA terlebih dahulu setelah itu mulai mengajak mentor mengajar di BuildWithAngga Jika kamu memiliki pertanyaan program berikut boleh menghubungi via DM Instagram BuildWithAngga, let's grow together everyone.

Kelas Tutorial Fundamental Python: Belajar Operator Aritmetika di BuildWithAngga

Tutorial Fundamental Python: Belajar Operator Aritmetika

Operator aritmetika pada bahasa pemrograman python dapat membantu programmer dalam membangun website dan mobile app yang memiliki fitur untuk menghitung penjualan sebuah bisnis dengan data yang lebih kompleks dan akurat. Seperti matematika pada umumnya Beberapa hal yang dapat kita lakukan dengan operator aritmetika adalah seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan lain-lainnya pada sebuah data integer atau pun float number di python. Mari kita coba latihan sedikit dengan memahami kodingan python di bawah: # membuat variable integer Umur dengan value 26 tahun umur = 26 # membuat variable batasan umur kita hidup misalnya 126 tahun batas_umur = 126 # membuat variable sisa umur yang kita miliki # menggunakan - sebagai operator aritmetika pengurangan sisa_umur = batas_umur - umur # cetak sisa umur yang kita miliki print(sisa_umur) Kodingan python di atas contoh sederhana melakukan pengurangan pada sebuah aplikasi pemeriksaan umur manusia, sekarang kita coba untuk menggunakan tipe data float. angka1 = 3.14 angka2 = 22.5 total = angka1 + angka2 print(total) Mengatur program menghitung yang mana dulu Pada operator aritmetika di python, kita dapat mengatur program untuk menghitung angka yang mana dulu sehingga sesuai dengan kebutuhan bisnis kita, caranya mudah hanya perlu menambahkan tanda kurung awal dan akhir, contohnya sebagai berikut: # variable mengatur data total belanja, pajak, dan ongkir total_belanja = 350000 pajak = 23 # 23 persen # kita hitung pajaknya berapa, dan di sini kita bagi dengan 100 # lalu kita kalikan dengan 23 # menggunakan (...) membungkus bagian mana yang perlu dihitung pajak = (total_belanja / 100) * 23 # cetak pajak perlu dibayar print(pajak) Bikin kodingan jadi lebih ringkas Di python, kita dapat menjumlahkan sebuah angka awal dengan angka terbaru menggunakan kodingan yang lebih ringkas, agar mudah dipahami mari kita coba dengan contoh: # atur variable score awal kita sebelum bermain score = 0 # atur variable penambahan score jika menang 1 round round_reward = 30 # sebagai contoh pengguna menang dan berhasil selesai satu round # di sini kita update nilai dari score kita score += round_reward # cetak hasil score saat ini print(score) Well, kodingan di atas kita menggunakan += untuk menjalankan perintah score di update dengan nilai score + round_reward yaitu menjadi 30, ketika menang satu round lagi maka akan di update kembali score-nya menjadi 60 dan begitu juga seterusnya. Begitulah contoh penggunaan operator aritmetika yang lebih simple.

Kelas Tutorial Fundamental Python: Tipe Data String di BuildWithAngga

Tutorial Fundamental Python: Tipe Data String

Tipe data string dapat membantu programmer dan developer dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna website atau mobile app, informasi tersebut contohnya adalah deskripsi produk, alamat rumah, dan nama tokonya. Setelah kita mempelajari tipe data Number atau Integer dan Boolean, maka wajib pelajari juga nih tipe data yang tidak kalah penting yaitu adalah String. Jika bekerja dengan tipe data Number maka kita tidak perlu menggunakan ‘ atau “, sedangkan String perlu dibungkus oleh kedua simbol tersebut atau biasa disebut dengan single quote dan double quote. # penulisan tipe data String yang benar # mendeklarasikan variable nama dengan value Angga nama = "Angga" gender = 'Male' status = "Billionaire" Kodingan di atas kita telah menggunakan single atau double quote pada tipe data String dan program tersebut berjalan lancar, namun apabila kita tidak menggunakan kedua simbol tersebut maka program akan error. String immutable, untuk mengubah value tentu ada caranya Value (String) yang telah dideklarasikan pada variable tidak dapat kita ubah namun masih bisa diatasi dengan cara membuat variable baru atau menggunakan operator aritmetika. Contoh kodingan python seperti berikut: # membuat varible supercar dengan tipe data string # membuat variable huruf pertama untuk akses karakter pertama supercar supercar = "Pagani Super" huruf_pertama = supercar[0] # mencetak karater yang telah diambil print(huruf_pertama) # hasilnya adalah P # sekarang kita coba ubah P menjadi X apakah bisa atau tidaknya supercar[0] = 'X' huruf_pertama = supercar[0] print(huruf_pertama) # hasilnya adalah error Kodingan python di atas tidak berhasil untuk mengubah value pada String tersebut karena memang pada faktanya adalah immutable, lalu solusinya bagaimana? # membuat varible supercar dengan tipe data string # membuat variable huruf pertama untuk akses karakter pertama supercar supercar = "Pagani Super" huruf_pertama = supercar[0] # mencetak karater yang telah diambil print(huruf_pertama) # hasilnya adalah P # membuat variable baru dengan nilai X ditambah agani Super # kodingan [1:] adalah proses slicing karakter pada python new_supercar = 'X' + supercar[1:] huruf_pertama = new_supercar[0] print(huruf_pertama) # hasilnya adalah X Kodingan di atas berhasil mengubah P menjadi X dikarenakan kita membuat variable tipe data String yang baru, memanfaatkan fitur slicing pada python sehingga kita bisa menghapus huruf P dan menghasilkan kalimat tersisa yaitu agani Super. String punya banyak built-in method Terkadang kita ingin menghitung jumlah karakter pada tipe data string tersebut, atau mungkin menjadikan value pada string tersebut menjadi huruf besar, maka kita bisa menggunakan beberapa built-in method yang telah disediakan oleh python pada tipe data string. # bikin variable nama lengkap seseorang nama_lengkap = "Angga Hazza Masayoshi" # cetak panjang karakter yang dimiliki oleh nama orang tersebut print(len(nama_lengkap)) Lalu kita akan coba menggunakan method upper dalam menjadikan value pada tipe data string menjadi huruf besar semua, contohnya sebagai berikut: # bikin variable nama lengkap seseorang nama_lengkap = "Angga Hazza Masayoshi" # cetak panjang karakter yang dimiliki oleh nama orang tersebut print(len(nama_lengkap)) # bikin variable baru nama lengkap dengan method upper upperCase = nama_lengkap.upper() # hasi cetakan maka nama tersebut berubah menjadi ANGGA HAZZA MASAYOSHI print(upperCase) Check kata tertentu pada tipe data String Sebagai programmer ada kalanya di mana kita perlu membuat sebuah fitur untuk memeriksa kata tertentu di dalam sebuah kalimat, beruntungnya kita menggunakan python karena hal ini sangat mudah dilakukan, begini contoh kodingannya: # bikin variable nama lengkap seseorang nama_lengkap = "Angga Hazza Masayoshi" # bikin kondisi untuk memeriksa apakah tamu yang datang adalah salah satu keluarga Hazza if 'Hazza' in nama_lengkap: print('silahkan masuk...') # jika bukan maka kita bilang bahwa ia tidak diundang else: print('kamu tidak diundang...') Kesimpulan menggunakan tipe data string Python benar-benar memudahkan programmer dalam membangun sistem yang baik untuk pengguna, semakin banyak kita belajar hal baru pada fundamental semakin banyak juga fitur yang dapat kita bangun ke depannya. Semangat terus belajarnya ya.

Kelas Apa itu Model pada Framework Laravel? di BuildWithAngga

Apa itu Model pada Framework Laravel?

Framework Laravel merupakan salah satu framework PHP yang populer dan banyak digunakan oleh para developer. Salah satu komponen utama dari framework Laravel adalah Model. Komponen ini merupakan bagian penting dari ORM (Object-Relational Mapping) Laravel. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang Model pada framework Laravel dan beberapa fitur yang disediakan dalam Model. Apa itu Model pada Framework Laravel? Model merupakan salah satu komponen penting dalam pengembangan web menggunakan framework Laravel. Secara sederhana, Model merupakan representasi objek dalam database yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan data pada database secara mudah dan efisien. Folder Models pada projek Laravel Model menjadi salah satu bagian penting dari konsep MVC (Model-View-Controller) pada framework Laravel yang bertanggung jawab untuk mengatur interaksi antara aplikasi dengan database. Dalam konsep MVC, Model dipadukan dengan Controller dan View untuk membentuk sebuah fitur atau halaman pada aplikasi Laravel kita. Model bertanggung jawab untuk memproses data dari database dan mengembalikan data tersebut ke Controller. Pada framework Laravel, Model menyediakan beberapa fitur yang diantaranya seperti berikut: Eloquent ORM (Object-Relational Mapping) Eloquent ORM merupakan fitur utama dalam Model yang memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan database menggunakan objek yang mudah dimengerti dan mudah digunakan. Dengan Eloquent ORM, kita dapat melakukan operasi CRUD (Create Read Update Delete) pada database tanpa harus menuliskan query SQL secara manual. Contoh penerapan Eloquent ORM pada Model Relationship Fitur Relationship pada Model memungkinkan kita untuk menghubungkan antara dua atau lebih tabel yang terdapat pada database kita. Misalnya, jika kita memiliki tabel "users" dan tabel "usersubscription", kita dapat menggunakan fitur Relationship untuk membuat relasi antara kedua tabel tersebut. Contoh penerapan Relationship pada Model Soft Deleting Soft deleting merupakan fitur yang memungkinkan kita dapat menghapus data dari database secara "lembut" atau sementara. Dalam hal ini, data yang dihapus tidak benar-benar terhapus dari database, namun hanya ditandai sebagai "dihapus". Sehingga, kita dapat mengembalikan data yang dihapus jika dibutuhkan nantinya. Contoh penerapan Soft Deleting pada Model Kesimpulan Model sangat penting dalam pengembangan aplikasi Laravel kita. Dengan fitur-fitur seperti Eloquent ORM, Relationship, dan Soft Deleting, kita dapat melakukan pengaturan dan manipulasi data dengan mudah, melakukan validasi data secara otomatis, serta membuat atau menambahkan relasi antar tabel pada database. Hal ini mempermudah proses pengembangan dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data aplikasi Laravel kita.

Kelas Apa itu ReactJS dan NextJS ? di BuildWithAngga

Apa itu ReactJS dan NextJS ?

Pekerjaan frontend developer saat ini sangat populer di industri teknologi dan digital. Hal ini karena penggunaan internet dan teknologi semakin luas di berbagai sektor, termasuk dalam bisnis, pendidikan, dan hiburan. Frontend developer bertanggung jawab untuk mengembangkan tampilan dan interaksi pengguna di sebuah website atau aplikasi, sehingga menjadi tugas yang sangat penting dan krusial dalam pengembangan aplikasi web. Seiring dengan perkembangan teknologi dan tren desain web yang terus berkembang, tuntutan akan keterampilan frontend developer semakin tinggi. Dalam pengembangan website atau aplikasi, frontend developer harus memastikan bahwa tampilan dan interaksi pengguna yang dihasilkan terlihat menarik, mudah digunakan, dan responsif pada berbagai perangkat. Apa itu ReactJS dan NextJS ? JavaScript adalah salah satu bahasa pemrograman yang sangat penting dalam pengembangan website. Hal ini karena JavaScript memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan dan interaksi pengguna pada website secara dinamis. Salah satu peran utama JavaScript dalam pengembangan website adalah untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan JavaScript, developer dapat membuat interaksi pengguna yang lebih menarik, responsif, dan intuitif. Selain itu, JavaScript juga dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja website, seperti memuat konten dengan cepat dan mengurangi waktu loading. Mengenal Apa Itu Library pada Javascript Library JavaScript adalah kumpulan kode yang sudah dibuat sebelumnya dan dapat digunakan oleh developer untuk mempercepat dan memudahkan pengembangan aplikasi web.Salah satu keuntungan utama dalam menggunakan library JavaScript adalah kemudahan penggunaannya. Library JavaScript umumnya telah dibuat dengan cara yang mudah dipahami, sehingga developer dapat dengan mudah memahami dan menggunakannya dalam pengembangan aplikasi web mereka. Hal ini memungkinkan developer untuk lebih fokus pada pengembangan aplikasi daripada menghabiskan waktu untuk membuat kode dari awal. Berikut adalah beberapa library Javascript yang cukup populer: ReactVueAngular Apa Itu ReactJS ? Tampilan halaman website ReactJS Sesuai yang tertera pada halaman resmi website nya, ReactJS adalah sebuah library JavaScript yang digunakan untuk membangun antarmuka pengguna pada aplikasi web. Library ini dikembangkan oleh Facebook dan sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web yang kompleks dan interaktif. ReactJS memungkinkan developer untuk membangun aplikasi web yang responsif dan mudah dikelola, dengan memisahkan antarmuka pengguna dan logika bisnis ke dalam komponen-komponen yang dapat digunakan ulang. Apa itu NextJS ? Tampilan halaman website NextJS NextJS adalah sebuah framework yang dikembangkan oleh Vercel dan sering digunakan dalam pengembangan aplikasi web dengan ReactJS. Dengan fitur-fitur seperti pre-rendering dan server-side rendering, NextJS dapat meningkatkan performa website dan pengalaman pengguna. NextJS juga mendukung pengembangan aplikasi web dengan React Hooks, serta menyediakan fitur-fitur yang memudahkan pengembangan aplikasi web yang kompleks. Mengapa Menggunakan NextJS Jika Sudah Ada ReactJS ? Walaupun hanya dengan menggunakan ReactJS kamu sudah bisa membangun sebuah website namun terdapat alasan mengapa banyak developer memilih menggunakan framework NextJS dibandingkan ReactJS. Salah satu alasan adalah pada saat proses rendering website. Pada ReactJS proses rendering dilakukan pada user atau yang disebut sebagai client-side rendering yang artinya server hanya menyediakan file HTML, CSS, dan Javascript yang diperlukan untuk menampilkan website tersebut. Sedangkan NextJS memiliki fitur server-side rendering yang dimana proses memuat website dilakukan oleh server terlebih dahulu sebelum dikirim ke client atau user. Kelebihan menggunakan server-side rendering sendiri adalah meningkatan kecepatan saat proses pemuatan website. Selain terdapat perbedaan pada saat memuat halaman, NextJS juga memiliki kemampuan SEO yang lebih baik dibandingkan dengan ReactJS. SEO sendiri adalah singkatan dari Search Engine Optimization yang merupakan suatu proses untuk mengoptimalkan kemampuan website berada pada peringkat hasil pencarian pada search engine seperti Google. React sendiri tidak dirancang khusus untuk memiliki kemampuan SEO yang baik, sebab itu bisa dibilang NextJS memiliki kemampuan SEO yang lebih baik dikarenakan memang didesain khusus untuk mendapatkan kemampuan SEO yang lebih optimal. Kesimpulan Secara singkat, React dan NextJS adalah teknologi yang digunakan untuk membangun aplikasi web dengan menggunakan bahasa pemrograman JavaScript dan React. React digunakan untuk membangun UI pada aplikasi web, sedangkan NextJS adalah sebuah framework yang memudahkan pengembangan aplikasi web dengan React. Dengan menggunakan React dan NextJS, developer dapat membangun aplikasi web yang dinamis, responsif, dan dengan performa yang baik. Agar dapat menggunakan React dan NextJS kamu membutuhkan fundamental Javascript, untuk itu kamu dapat mengikuti kelas online gratis belajar Javascript. Setelah kamu memiliki fundamental yang cukup kamu dapat belajar membuat project ReactJS atau mempelajari basic dari NextJS.

Kelas Tutorial Fundamental Python: Apa itu Tipe Data? di BuildWithAngga

Tutorial Fundamental Python: Apa itu Tipe Data?

Programmer menggunakan python untuk membuat aplikasi yang mengelola jutaan data terkait bisnis atau individual. Pemilihan tipe data yang tepat dapat membuat program tersebut berjalan dengan sebagaimana mestinya, pada kali ini kita akan membasa apa itu tipe data pada bahasa pemrograman python, tentunya untuk pemula. Tutorial Fundamental Python: Apa dan Manfaat Tipe Data Pada aplikasi terdapat beraneka ragam informasi seperti nama, harga, alamat rumah, list rumah tersedia, dan juga lainnya biasa disebut dengan data. Data-data tersebut memiliki perbedaan, ada yang String, Integer, List, Float, dan lainnya. Istilah-istilah tersebut yang dinamakan tipe data. Jadi, tipe data adalah sebuah kategori dari value (data) yang kita olah di dalam bahasa pemrograman python, apabila kita ingin mengelola keuangan bapak Sutejo, maka tipe data yang digunakan kebanyakan adalah Integer dan Float, karena mereka semua adalah angka. Tipe data yang lebih dinamis Ketika menggunakan python maka kita tidak perlu mendeklarasikan tipe data apa yang kita gunakan pada variable tersebut, di dalam satu variable kita bisa memberikan tipe data yang berbeda-beda sehingga ini lebih dinamis dan memberikan kebebasan kepada programmer untuk mengelola data lebih ringkas dan cepat, contoh kodingannya sebagai berikut. # membuat variable dengan tipe data umur = 26 # 26 termasuk kepada tipe data Integer umur = 22.5 # 22.5 termasuk kepada tipe data Float umur = "Dua Tiga" # Dua Tiga termasuk kepada tipe data Float Apabila kamu lihat kodingan di atas maka dalam satu variable (umur) memiliki 3 tipe data yang berbeda-beda, sehingga programmer dapat memanipulasi informasi dengan cepat sesuai kebutuhan dari aplikasi pada projek tersebut. Setiap tipe data memiliki tujuan berbeda Sebagai programmer yang menggunakan python maka kita perlu teliti dalam menggunakan tipe data untuk membangun aplikasi, karena setiap tipe data memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Jika kita ingin mengoleksi informasi nama-nama pengguna maka tipe data yang digunakan adalah String lalu jika datanya berupa uang jajan pengguna maka tipe data yang digunakan adalah Integer atau bisa juga menggunakan Float. programmer menggunakan tipe data python Menggunakan tipe data Float dan Integer, kita dapat melakukan beberapa perintah operator aritmetika seperti pengurangan, pembagian, dan perkalian. Jika kita salah menggunakan tipe data, misalnya String, well, kita tidak dapat melakukan hal aritmetika tersebut. Jadi, memang perlu kita perhatikan ya dalam pemilihan tipe data. Kesimpulan yang perlu diketahui Dalam proses coding, kita tidak perlu terburu-buru sehingga salah memilih tipe data yang sesuai, karena hal tersebut dapat merugikan banyak pihak seperti pengguna, perusahaan, dan bahkan karir kita sendiri. Oleh karena itu pilihlah tipe data yang cocok dari informasi yang ingin kita olah, implementasikan juga clean code architecture sehingga mudah dipahami oleh teman programmer kamu pada perusahaan tersebut.