Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas CLOSED Lowongan Magang Assistant Mentor Front-End Website 2023 (WFA & Dibayar) di BuildWithAngga

CLOSED Lowongan Magang Assistant Mentor Front-End Website 2023 (WFA & Dibayar)

Goal Bekerja sama dengan mentor kelas untuk membantu student di BuildWithAngga mengatasi kendala yang dialami selama belajar di BuildWithAngga, pekerjaan asik ini memberikan kesempatan emas untuk kamu belajar hal baru sekaligus dibayar. Responsibilities Mempelajari seluruh materi kelas front-end website development di BuildWithAnggaMelihat beberapa kendala pada group konsultasi pada website BuildWithAnggaMemberikan jawaban yang benar dan tersusun rapih sehingga student bisa paham dengan cepat Requirements Telah mengerjakan challenge sederhana yang tersedia di bawahSedang tidak bekerja full-time/part-time/freelancerSedang tidak sekolah SMA/SMKJika sedang kuliah maka minimal semester 4Fresh graduate (Sarjana/SMA) boleh applySudah mengikuti setidaknya 3 kelas Premium di BuildWithAngga Benefits Akses seluruh kelas PremiumMagang secara online dari rumahBelajar hal baru pada sebuah real-world projectBelajar hal baru dari mentor kelasUang kompensansi/jajan bulanan Challenge Akses salah satu group konsultasi (forum belajar) pada kelas Premium yang kamu ikuti, buatlah sebuah pertanyaan yang terkait dari materi kelas tersebut, lalu jawablah pertanyaan kamu sendiri itu dengan baik dan tersusun rapih. Apabila sudah mengerjakan challenge di atas, silahkan copy URL dari halaman website pada pertanyaan kamu untuk dikirimkan melalui email nantinya. How to Apply Jika sudah menyelesaikan tugas sederhana di atas, waktunya untuk apply magang assistant mentor front-end website (wfa) di BuildWithAngga. Siapkan Resume (CV) & Hasil test dengan rapihIsi body email dengan hasil test di atasIsi subject email dengan Magang Assistant FE Web 2023Kirim lamaran ke email [email protected] semoga menjadi tercepat dan terbaik Lowongan dibuka pada tanggal 17 Maret 2023 dan ditutup ketika kami sudah mendapatkan beberapa kandidat yang cocok, Kami akan menambahkan informasi CLOSED pada judul loker apabila lowongan magang ini sudah ditutup dan kami sudah mendapatkan kandidat. Informasi selengkapnya bisa DM melalui Instagram kami BuildWith Angga. Terima kasih.

Kelas Pentingnya Networking Bagi Seorang Content Creator di BuildWithAngga

Pentingnya Networking Bagi Seorang Content Creator

Dewasa ini, konten menjadi hal yang tak terlepas dari kehidupan kita. Setiap membuka media sosial maka kita akan disuguhkan oleh konten. Konten yang kita temui biasanya berisi informasi dan ada kalanya dibumbui dengan komedi. Banyak hal yang menghibur dan bermanfaat kita dapatkan dari sebuah konten. Tak heran saat ini orang membuka media sosial saat waktu luang sekedar untuk melihat konten seperti pada TikTok, Instagram, Youtube, dan sebagainya. Pada dasarnya seseorang membuat konten untuk mengekspresikan kreativitasnya. Maka tidak heran kita bisa menemukan konten yang unik dan berbeda setiap harinya. Namun, tak sedikit juga orang yang membuat konten untuk mendapatkan monetisasi atau menjadikan konten sebagai sumber penghasilan. Inilah yang biasa disebut dengan Content Creator. Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas lebih dalam mengenai Content Creator dan pentingnya networking dalam menjalani profesi ini. Apa itu Content Creator? Gambar seoarang Content Creator Content Creator menjadi salah satu profesi yang diminati banyak kaum milenial. Content creator adalah seseorang yang membuat topik berkaitan dengan hal yang sedang tren yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan, desain grafis, visual storytelling, dengan tujuan untuk menarik audiens serta menjual produk tertentu. Contoh jenis konten yang dibuat oleh Content Creator antara lain: Video: Vlog, tutorial, review produk, dan lain-lain.Gambar: Ilustrasi, meme, foto, dan lain-lain.Tulisan: Blog, artikel, opini, dan lain-lain.Podcast: Diskusi, wawancara, cerita, dan lain-lain. Content Creator bisa menjadi profesi yang menghasilkan pendapatan jika konten yang dibuatnya populer dan memiliki banyak pengikut atau subscribers. Banyak brand dan perusahaan yang tertarik untuk bekerja sama dengan Content Creator untuk mengkampanyekan atau memasarkan produk mereka, dengan tujuan untuk meningkatkan brand awareness dan engagement. Mengapa networking penting untuk Content Creator? Para Content Creator yang sedang bertukar ide Laporan Linkedin menyebutkan bahwa hampir 80 persen profesional menganggap bahwa networking sangat penting bagi kesukseskan karier. Networking sendiri memiliki makna memelihara hubungan dan mengembangkan jaringan dengan orang-orang dalam berbagai bidang atau profesi yang dapat memberikan manfaat dalam karir atau bisnis seseorang. Secara sederhana, networking adalah cara untuk bertemu dengan orang baru, memperluas lingkaran sosial, dan menciptakan kesempatan baru. Networking sangat penting bagi seorang content creator karena hal itu dapat membantu dalam membangun koneksi dengan orang-orang dalam industri yang sama, memperluas jangkauan audiens, dan mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dalam proyek-proyek yang menarik. Suasana rapat Content Creator Berikut adalah beberapa alasan mengapa networking penting bagi seorang content creator: Networking akan mendorong Content Creator untuk membangun koneksi dengan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas content creator serta membangun koneksi dengan orang-orang yang bergerak di bidang yang sama.Melalui networking, content creator dapat memperkenalkan karyanya kepada orang-orang baru dan memperluas jangkauan audiens. Misalnya, ketika bergabung dalam komunitas atau forum online, maka konten yang dihasilkan dapat dengan mudah dibagikan dan dikonsumsi oleh anggota komunitas atau forum tersebut.Melalui networking, content creator dapat menemukan kesempatan kerja sama dengan perusahaan atau brand. Dalam beberapa kasus, content creator dapat bekerja sama dengan brand untuk mempromosikan produk atau layanan mereka.Content Creator dapat bertukar ide dan mendapatkan masukan dari rekan-rekan mereka dalam industri yang sama. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan konten yang lebih baik. Bagaimana cara membangun networking bagi seorang Content Creator? Membangun networking bukanlah hal yang sulit apabila kita memiliki niat dan motivasi untuk berkembang. Networking tidak melulu harus selalu melakukan hubungan secara intens dengan orang-orang tersebut. Namun, kamu perlu untuk menjaga hubungan tersebut agar tidak putus, dengan menghubungi mereka kembali untuk sekedar menanyakan kabar. Selain itu kamu bisa memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn untuk berinteraksi. Dengan melakukan hal-hal tersebut, diharapkan hubunganmu dengan mereka bisa tetap terjaga. Berikut tips dari penulis mengenai bagaimana cara membangun networking bagi seorang Content Creator. 1. Mengasah skill komunikasi Komunikasi menjadi skill yang sangat penting bagi seorang Content Creator. Komunikasi yang baik dapat membantu seseorang untuk menarik perhatian orang lain dan membuat mereka merasa nyaman, sehingga meningkatkan kemungkinan mereka untuk mempertimbangkan bekerja sama di masa depan. Dengan kemampuan persuasi seorang Content Creator dapat dengan mudah meyakinkan orang lain tentang gagasannya. Dalam bisnis atau lingkungan profesional, orang yang dapat berkomunikasi dengan baik seringkali dianggap lebih terpercaya dan dipercayai oleh orang lain. Content Creator mengkomunikasikan ide kepada anggota tim lain 2. Konsisten membuat konten konsistensi sangat penting untuk membangun networking yang efektif bagi seorang content creator. Konsisten memproduksi konten dan berinteraksi dengan audiens dapat membantu membangun reputasi sebagai seorang content creator yang dapat diandalkan dan terpercaya. Hal ini dapat membantu dalam membangun kesadaran merek yang lebih besar, dan membuka peluang kerjasama yang baru. 3. Jalin relasi dengan sesama Content Creator Untuk membangun networking, kamu bisa mengajak orang lain untuk kolaborasi untuk membuat konten. Kolaborasi dengan content creator atau brand lain dapat membantu memperluas jangkauan audiens. Hal ini dapat membantu meningkatkan jumlah pengikut dan meningkatkan keterlibatan audiens dengan konten. Selain itu dengan kolaborasi kamu dapat meningkatkan kreativitas untuk menciptakan konten yang lebih menarik dan berbeda dari konten yang telah dibuat sebelumnya. Sharing sesama Content Creator 4. Bergabung dengan komunitas Bergabung dengan komunitas dapat membantu content creator untuk memperluas jaringan dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Dengan begitu kamu bersama rekan komunitas kamu dapat saling berbagi pengalaman dan memberikan tips, saran, serta dukungan untuk mengembangkan karir. 5. Ikut event networking Mengikuti berbagai event networking menjadi salah satu pilihan terbaik bagi seorang content creator untuk memperoleh informasi terbaru tentang tren dan inovasi terbaru dalam industri. Hal ini dapat membantu untuk memperbaiki strategi pemasaran dan menciptakan konten yang lebih baik. Ada beberapa jenis acara networking yang perlu dipertimbangkan, termasuk seminar bisnis, acara asosiasi profesional, acara networking, konvensi, dan grup networking. Meja kerja tim Content Creator Demikian penjelasan mengenai pentingnya networking bagi seorang Content Creator yang perlu kamu ketahui. Pada awalnya memang akan sulit bagi kamu menerapkan hal tersebut untuk membangun networking. Namun, apabila kamu konsiten, maka dampaknya akan kamu rasakan perlahan terhadap pengembangan karirmu. Selain itu, untuk menjaga relasi yang baik, kamu juga dapat menghubungi orang-orang yang punya hubungan dengan dirimu di masa lalu seperti, teman kuliah, dosen, dan senior di organisasi. Tidak ada salahnya ketika kamu ingin membangun hubungan kembali dengan mereka. Karena semakin banyak relasi yang dimiliki maka semakin banyak peluang yang akan muncul kedepannya.

Kelas Perbedaan Graphic Designer dan UI Designer di BuildWithAngga

Perbedaan Graphic Designer dan UI Designer

Pada artikel kali ini, kita akan membahas perbedaan dari seorang Graphic Designer dengan UI Designer. Masih banyak yang belum tahu perbedaan dari kedua pekerjaan tersebut, meskipun sama-sama bekerja dalam hal visual, kedua pekerjaan itu sangatlah berbeda terutama tujuan dari desain mereka. Seorang UI Designer mendesain visual untuk mempermudah pengguna menggunakan sebuah produk yaitu website ataupun aplikasi, sedangkan Graphic Designer mendesain visual untuk menyampaikan pesan dari sebuah produk kepada pengguna atau biasa disebuat juga sebagai branding. Perbedaan Graphic Designer dan UI Designer Selain tujuan tersebut, ada juga beberapa perbedaan dari kedua pekerjaan tersebut, antara lain: 1. Tools Yang Digunakan Tools yang digunakan designer | Photo by UX Store Selain tujuan mendesain, tools yang digunakan seorang Graphic Designer dan UI Designer juga berbeda meskipun mungkin ada beberapa tools yang memang bisa digunakan untuk keduanya, namun tujuan dari penggunaan tools tersebut berbeda. Untuk tools yang digunakan seorang Graphic Designer adalah: 1. Adobe PhotoshopUntuk mengedit, memanipulasi ataupun memberi efek pada foto atau gambar. 2. Adobe IllustratorUntuk membuat ilustrasi berbasis vector. 3. Adobe InDesignUntuk mengatur layout desain majalah, buku, poster, atau brosur. 4. ProcreateUntuk membuat 'lukisan' ilustrasi dengan teknik freehand drawing terutama untuk pengguna iPad. 5. Affinity DesignerUntuk membuat ilustrasi berbasis vector. Alternatif dari aplikasi Adobe Illustrator. 6. CorelDRAWUntuk membuat gambar 2D (ilustrasi, logo, icon) bahkan bisa untuk mendesain brosur, poster, dan undangan (media cetak). Sedangkan, tools yang digunakan seorang UI Designer antara lain: 1. FigmaUntuk mendesain user interface dan juga membuat prototype nya. 2. SketchUntuk mendesain user interface dan juga membuat prototype nya. 3. Adobe XDUntuk mendesain user interface dan juga membuat prototype nya. 4. FramerUntuk membuat prototype dari desain UI yang sudah dibuat. 5. PrincipleUntuk membuat prototype dari desain UI yang sudah dibuat. Khusus untuk pengguna Mac. 6. ProtopieUntuk membuat interaction design atau prototype dari desain UI yang sudah dibuat. 2. Workflow Workflow designer | Photo by Will Porada Workflow atau alur kerja seorang Graphic Designer dan UI Designer juga berbeda. Untuk alur kerja seorang Graphic Designer yaitu: Menyiapkan tools desain yang diperlukan (peralatan & software/aplikasi)Membuat konsep dari segala informasi yang diberikan oleh klienMengilustrasikan konsep dalam bentuk sketsa/draft secara individu atau bersama timMemilih warna, gambar, dan font yang akan digunakanUntuk project tertentu perlu berkoordinasi juga dengan pihak luar seperti agensi, percetakan, dan/atau pihak yang diajak bekerjasamaMelakukan diskusi dengan klien untuk progress project desainMempresentasikan ‘hasil karya’ yang sudah dikerjakan kepada klien. Sedangkan alur kerja seorang UI Designer pada umumnya adalah sebagai berikut: Membuat wireframe → Membuat gambaran kasar dari tampilan tiap halaman website atau aplikasi mobile (Optional: jika dalam satu tim tidak ada seorang UX Designer).Membuat style guide dan menyiapkan assets → Menentukan warna, tipografi, membuat komponen, ikon, logo, illustrasi, dsb. (Optional: jika klien atau tim belum menyediakan style guide dan asset yang dibutuhkan).Mendesain visual → Mendesain tampilan tiap halaman website atau aplikasi mobile sesuai dengan wireframe dan menggunakan style guide dan asset yang sudah disediakan.Membuat prototype → Membuat simulasi hasil desain website atau aplikasi mobile untuk diujicoba dan dievaluasi. 3. Alur Belajar Alur belajar designer | Photo by Unseen Studio Untuk alur belajar seorang Graphic Designer dan UI Designer cukup berbeda tetapi memiliki kemiripan untuk hal-hal yang dasar yang perlu diketahui dalam membuat project visual. Alur belajar atau langkah-langkah untuk menjadi UI Designer umumnya sebagai berikut: Pelajari design basic atau dasar desain → Belajar tentang prinsip-prinsip dasar desain seperti Contrast, Repetition/Rhytm, Alignment, dan Proximity (CRAP). Belajar tentang elemen visual seperti Typography, Colors, Shapes dan elemen visual lainnya.Pelajari tools UI Design → Belajar semua tools atau aplikasi yang biasa digunakan seorang UI Designer lalu master tools tersebut. Untuk saat ini Figma merupakan salah satu tools yang perlu kita pelajari.Cari sumber referensi → Agar kita selalu update tentang tren desain dan juga sebagai inspirasi untuk desain kita selanjutnya. Sumber referensi dapat kita temukan di web seperti Dribbble dan Behance.Ikut komunitas → Ikutlah komunitas desain untuk menambah koneksi dan sekaligus untuk meminta feedback tentang desain yang sudah kita buat agar kita semakin berkembang dan menjadi lebih baik sebagi seorang UI Designer .Ikut online course atau bootcamp → Ini merupakan langkah optional, namun dengan mengikuti online course ataupun bootcamp kita lebih mudah untuk mendapatkan akses menemukan mentor dan relasi, dan juga hasil belajar dari course atau bootcamp tersebut dapat langsung kita terapkan di dunia kerja. Sudah banyak platform yang menyediakan course ataupun bootcamp untuk menjadi UI Designer salah satunya kalian bisa mengunjungi website Buildwith Angga (BWA). Dan alur belajar untuk menjadi Graphic Designer umumnya sebagai berikut: Pelajari dasar desain → Graphic Designer perlu belajar berbagai elemen di dalam grafis. Beberapa elemen tersebut mencakup pemilihan warna, tipografi, simbol, serta grid system.Cari Sumber Referensi → Memilih dan mencari apa saja yang dapat dijadikan sumber referensi desain mulai dari majalah cetak, media sosial, Dribbble, Behance atau Pinterest. Lalu kumpulkan desain-desain yang menginspirasi.Pelajari Tools Graphic Design → perlu menguasai tools yang diperlukan untuk menunjang karier graphic design. Para graphic designer biasa memanfaatkan tools seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Procreate, atau Corel Draw.Bedah Proses Desain → Bedah proses desain perlu dilakukan untuk belajar dan menambah skill menjadi graphic designer, setelah mengumpulkan desain-desain yang menarik & menginspirasi, kalian perlu membedah satu per satu desain tersebut, mulai dari warna yang digunakan, simbol-simbol yang dimasukkan, hingga proses pembuatan desainnya.Ikut Komunitas → Ketika belajar graphic design secara otodidak tanpa adanya ‘guru’ kita perlu ikut komunitas untuk menambah koneksi sekaligus untuk meminta feedback tentang desain yang sudah kita buat.Ikut Online Course → Ini merupakan langkah optional, namun dengan mengikuti online course kita lebih mudah untuk mendapatkan akses menemukan mentor dan relasi, serta alur belajar yang lebih terarah sesuai dengan roadmap untuk menjadi seorang Graphic Designer. 4. Cara Mencari Project Freelance Mencari project freelance | Photo by Bram Naus Ada banyak opsi untuk berkarir sebagai Graphic Designer dan UI Designer, yaitu bekerja di agensi/studio, startup, perusahaan besar, dan freelance. Di artikel ini akan membahas bagaimana menjadi freelancer Graphic Design dan UI Designer dan bagaimana seorang freelancer mendapatkan project freelance. Untuk mendapatkan project freelance biasanya seorang Graphic Designer dan UI Designer membagikan hasil karya desain mereka di beberapa platform desain maupun sosial media seperti Dribbble, Behance, Instagram maupun Facebook. Namun ada beberapa website yang biasa digunakan untuk mencari project freelance seperti Upwork, Fiver, Freelancer, 99designs, dan masih banyak platform freelance lainnya. Kesimpulan Profesi sebagai Graphic Designer dan UI Designer secara umum mungkin terlihat sama dikarenakan sama-sama bekerja dalam hal visual, namun jika kita teliti kembali, banyak sekali perbedaan dari dua profesi tersebut baik dari tujuan, tools yang dipakai, worklfow, alur belajar, dan cara untuk mencari sebuah project freelance. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat dan baca artikel kita yang lain ya.. 👋

Kelas [CLOSED] Lowongan Magang Jr Backend Laravel PHP 2023 (WFA & Dibayar) di BuildWithAngga

[CLOSED] Lowongan Magang Jr Backend Laravel PHP 2023 (WFA & Dibayar)

Goal Bekerja sama dengan designer dan developer di BuildWithAngga dalam mengembangkan platform belajar ui ux design dan software development secara online. Responsibilities Menulis konten berupa artikel terkait ilmu backend dan programmingBelajar membuat fitur-fitur pada website BuildWithAnggaBelajar hal baru di dunia programming dengan resource dari BuildWithAngga Requirements Telah mengerjakan challenge sederhana yang tersedia di bawahSedang tidak bekerja full-time/part-time/freelancerSedang tidak sekolah SMA/SMKJika sedang kuliah maka minimal semester 4Fresh graduate (Sarjana/SMA) boleh applySudah mengikuti minimal 1 kelas Premium (untuk memastikan bahwa kamu telah terbiasa menggunakan fitur-fitur di website BWA). Benefits Akses seluruh kelas PremiumMagang secara online dari rumahBelajar hal baru pada sebuah real-world projectUang kompensansi/jajan bulanan Challenge Buatlah flowchart sederhana menggunakan Miro.com atau LucidChart tentang bagaimana website BuildWithAngga bekerja, dimulai dari daftar akun baru sampai dengan mengikuti salah satu kelas gratisnya dan menyelesaikan kelas tersebut. Simpan challenge flowchart tersebut sebagai bentuk .PDF dan siapkan untuk dikirim melalui email di bawah ini. How to Apply Jika sudah menyelesaikan tugas sederhana di atas, waktunya untuk apply magang backend laravel (wfa) di BuildWithAngga. Siapkan Resume (CV) & Hasil test dengan rapihIsi body email dengan hasil test di atasIsi subject email dengan Magang Backend Laravel 2023Kirim lamaran ke email [email protected] semoga menjadi tercepat dan terbaik Lowongan dibuka pada tanggal 13 Maret 2023 dan ditutup ketika kami sudah mendapatkan beberapa kandidat yang cocok, Kami akan menambahkan informasi CLOSED pada judul loker apabila lowongan magang ini sudah ditutup dan kami sudah mendapatkan kandidat. Informasi selengkapnya bisa DM melalui Instagram kami BuildWith Angga. Terima kasih.

Kelas 10 Styling Tailwind CSS Yang Akan Sering Kamu Gunakan di BuildWithAngga

10 Styling Tailwind CSS Yang Akan Sering Kamu Gunakan

Sebelum membahas class class yang disediakan oleh Tailwind CSS, kita akan cari tau dulu apa itu Tailwind CSS. Tailwind CSS merupakan salah satu framework CSS yang sedang naik daun di kalangan web developer karena cara penggunaannya yang unik. Jika kita bandingkan dengan bootstrap yang sudah menyediakan class yang siap pakai beserta contoh komponen htmlnya, berbeda dengan Tailwind CSS yang menyediakan kumpulan class yang perlu kita kombinasikan untuk membuat custom design kita sendiri, yang lebih menariknya lagi tiap class class tersebut bisa kita ubah langsung sesuai kebutuhan tanpa menyentuh file CSS. Sehingga membuat Tailwind CSS menjadi framework yang fleksibel. Cara menggunakan class Tailwind CSS Untuk bisa menggunakan Tailwind CSS kita perlu menginstalnya dan setup pada project terlebih dahulu, bisa melalui CDN atau package manager yang dapat kita ikuti disini. namun pada artikel ini kita akan fokus pada penggunaan class class yang telah disediakan. Sebagai contoh, kita perlu menambahkan margin maka bisa menggunakan sintaks m{t|r|b|l}-{size} dimana m sebagai margin dan t|r|b|l sebagai top, right, bottom, dan left, selain itu juga terdapat x|y jika ingin menggunakan axis, lalu {size} kita isi dengan ukuran margin sesuai dokumentasi yang disediakan. Sintaks {t|r|b|l|x|y} bisa digunakan untuk semua class yang perlu menggunakan posisi seperti padding, top, dll. Salah satu hal yang membuat Tailwind CSS berbeda adalah Arbitrary Values, jika kita ingin membuat margin 1rem kita bisa menuliskan m-4, namun bagaimana jika ukuran yang kita ingin tidak ada dalam dokumetasi atau unik? disinilah arbitrary values berguna, kita dapat menuliskan ukuran pada {size}, misalnya m-[39px], p-[1.7rem], top-[12%] dan sebagainya. Tanpa berlama-lama lagi mari kita bahas 10 StylingTailwind CSS yang akan sering kita gunakan. Styling pada Tailwind CSS Responsive design pada Tailwind CSS Membuat website yang responsive merupakan suatu keharusan untuk memastikan kenyaman user di berbagai device. Pada Tailwind CSS kita bisa menggunakan responsive utility sm, md, lg, xl, dan 2xl sebagai breakpoint prefix. Cara penggunaaanya breakpoint prefix kita gabungkan dengan utility class yang kita targetkan dengan menambah : diantara prefix dan utility class yang diinginkan. Namun, yang perlu diingat jika menggunakan breakpoint rules yang disebutkan sebelumnya, efeknya akan tetap terbawa ke ukuran yang lebih besar, untuk mengatasi itu kita bisa menggunakan max-{breakpoint prefix}, bahkan kita juga bisa menggabungkan kedua cara diatas seperti md:max-xl:flex. misalnya, kita menginginkan grid dengan 3 kolom pada ukuran screen lg (min-width:1024px), pada ukuran md (min-width:768px) menjadi 2 kolom, dan 1 kolom pada ukuran sm (min-width:640px) kita bisa menuliskan class lg:grid-cols-3 md:grid-cols-2 sm:grid-cols-1 jika digunakan akan seperti contoh berikut class="grid lg:grid-cols-3 md:grid-cols-2 sm:grid-cols-1 gap-5 mx-auto w-10/12" . Tampilan kolom Tailwind CSS Tampilan kolom Tailwind CSS Display pada Tailwind CSS Property display juga tidak kalah penting dalam hal layout, kita bisa mengontrol content pada suatu container dengan display. Untuk menggunakannya, kita cukup memanggil jenis displaynya, seperti flex, block, grid, table, dan sebagainya. contoh jika sudah digunakan menjadi class="flex". Sizing pada Tailwind CSS Property CSS yang berhungan dengan sizing pasti sangat sering kita gunakan, pada Tailwind CSS kita cukup menuliskan w-{size} untuk width dan h-{size} untuk height. untuk {size} sendiri kita bisa menggunakan number, fraction, dan property lain. contohnya sebagai berikut, w-28 akan membuat width 7rem/112px, w-1/2 akan membuat width 50%, w-[47px] akan membuat width 47px. contoh lainnya w-full, w-screen, w-min, dan lain sebagianya. Typography pada Tailwind CSS Typography memiliki banyak jenis utility class, namun kita akan membahas beberapa yang sering digunakan. beberapa yang sering kita gunakan seperti font size, kita bisa menuliskan text-{size}, size yang diberikan oleh tailwind xs|sm|base|lg|xl dan 2xl sampai 9xl, dan jika kita membutuhkan ukuran yang unik kita bisa menggunakan arbitrary value. contohnya text-sm, text-[15px], dan lain sebagainya. lalu ada text align, kita bisa menuliskan text-center, text-left, dll. untuk jenis style lainnya dapat dilihat pada dokumentasi tailwind CSS. Colors pada Tailwind CSS Color bisa kita gunakan pada banyak hal, paling sering digunakan pada font color dan background color. untuk font color kita cukup menuliskan text-{color} dan untuk background-color bg-{color}, {color} disini dapat kita isi dengan nama warna, contohnya text-black, text-slate-400, bg-white, dan sebagainya. sama seperti yang lainnya kita bisa menggunakan arbitrary value seperti text-[#34364A]. Contoh pilihan warna pada Tailwind CSSSource: https://tailwindcss.com/docs/customizing-colors Columns pada Tailwind CSS Menggunakan kolom akan mempermudah kita untuk memposisikan element saat membuat layout web, tentu saja Tailwind CSS juga mempermudah hal ini. kita bisa menuliskan columns-{count}, pada {count} kita bisa isi berapa kolom yang kita inginkan antara 1-12 dan auto. Tak hanya itu, kita juga bisa membuat kolom dengan menentukan ukuran tiap kolom dengan columns-{width} dimana {width} dapat kita isi dengan 3xs-7xl dan juga arbitrary value. Jumlah kolom akan disesuaikan secara otomatis untuk mengakomodasi kolom dengan ukuran yang telah ditentukan. contoh penggunaan, columns-3 akan membuat element yang memiliki 3 kolom didalamnya, namun yang perlu diketahui adalah konten akan mulai dari atas lalu kebawah. Tampilan kolom Tailwind CSS Spacing pada Tailwind CSS Padding dan margin tentu telah disediakan di Tailwind CSS, cara menggunakannya cukup mudah, kita cukup menulis p{t|r|b|l}-{size} untuk padding dan m{t|r|b|l}-{size} untuk margin, kita juga dapat menggunakan axis x|y sebagai pengganti -block dan -inline. Untuk {size} dapat kita ganti dengan ukuran yang sudah disediakan oleh tailwind dan kita juga dapat menggunakan arbitrary value. Contohnya, m-2, mx-auto, my-[19px], dan sebagainya. Border pada Tailwind CSS Border memiliki banyak penggunaan seperti pada card, table, sampai element container. untuk menggunakan border kita bisa menulis rounded-{size} untuk border-radius, border-{width} untuk border-width, border-{color} untuk border color, dan border-{style} untuk border-style. Contohnya, border-black akan memberikan warna hitam, rounded-2xl akan memberikan border-radius 1rem/16px. Table pada Tailwind CSS Untuk membuat table, ada tiga utilities yang bisa kita gunakan. yang pertama border collapse, terdapat dua kelas yaitu border-collapse dan border-separate. border-collapse akan membuat border cell menjadi satu dan border-separate akan membuat border tiap cell terpisah, keduanya dapat dilihat pada gambar di bawah border-collapse Tailwind CSS border-separateTailwind CSS selain class untuk border diatas, ada juga border-spacing untuk mengatur space antar cell pada border-separate yang bisa kita tulis dengan border-spacing-{widht} contohnya, border-spacing-2 dan kita juga bisa menggunakan axis seperti border-spacing-y-[23px]. Yang terkahir ada table layout, kita dapat menggunakan ini untuk mengatur ukuran kolom, table-auto akan membuat ukuran kolom otomatis berdasarkan kontennya dan table-fixed akan membuat ukuran kolom yang tetap dengan menggunakan row pertama dan lebar tiap cell-nya untuk menentukan ukuran row selanjutnya Ukuran table dengan table-auto Position pada Tailwind CSS Position sering kita gunakan untuk menaruh konten, misalnya kita menggunakan position absolute untuk membuat kontent berada di pinggir element relative atau bahkan keluar element relative-nya. cara menggunakan position di Tailwind CSS sangat sederhana, kita cukup menuliskan jenis posisinya seperti relative, absolute, dan lainya. Dan untuk menetukan letaknya punya cukup simple, kita bisa gunakan top, bottom, left, dan right, lalu menambahkan ukuran. contohnya, top-2, bottom-[31px], inset-2.5, dan lainnya. Itulah 10 styling yang mungkin akan sering kita gunakan saat membuat layout website menggunakan framework Tailwind CSS. Salah satu kelebihan Tailwind yaitu arbitrary value seperti yang kita gunakan diatas, selain itu juga jika kita menginstall melaui package manager kita dapat mengkustomisasi tema agar sesuai dengan tema yang kita inginkan dan juga membuat komponen CSS. Jika kalian tertarik untuk belajar Tailwind CSS lebih lanjut, kalian bisa cek course gratis dan course premium dari BuildWith Angga, serta artikel cara menginstall Tailwind CSS

Kelas Peran QA Dalam Pengembangan Aplikasi di BuildWithAngga

Peran QA Dalam Pengembangan Aplikasi

Pengembangan aplikasi dengan menggunakan metodologi Agile semakin banyak digunakan terutama dalam industri teknologi. Dalam metodologi Agile, pengembangan aplikasi dilakukan secara kolaboratif, terstruktur, dan terorganisir dalam jangka waktu pendek dan bertahap. Metodologi ini juga menuntut kecepatan dalam pengambilan keputusan tanpa mengecualikan kualitas aplikasi serta selalu dilakukan evaluasi berkala untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user. Dalam metodologi Agile, seorang QA memiliki peran penting yaitu memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan kebutuhan pengguna. QA berkolaborasi dengan tim pengembangan (Tim Designer & Tim Developer) untuk memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan terus berjalan dengan baik seiring berjalannya waktu di setiap siklus pengembangan. Berikut adalah beberapa peran QA dalam pengembangan aplikasi dengan menggunakan metodologi Agile : 1. Memahami Kebutuhan Pengguna dan Membuat Test plan Peran QA dalam Pengembangan Aplikasi QA harus memahami kebutuhan pengguna dan mengetahui apa yang diharapkan dari aplikasi akhir sehingga dapat membantu tim developer untuk membuat aplikasi yang tepat dan memuaskan kebutuhan pengguna. Selain itu,  QA harus memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah diuji secara menyeluruh sebelum dirilis. Oleh karena itu, peran pertama yang harus dikerjakan oleh QA adalah Menyusun test plan secara terstruktur. Test plan inilah yang mencakup semua test scenario yang ada di dalam aplikasi dan menjadi pedoman QA dalam pengujian nanti. 2. Melakukan Pengujian Fungsional dan Non-Fungsional Peran QA dalam Pengembangan Aplikasi QA harus melakukan pengujian pada aplikasi secara fungsional dan non-fungsional. Pengujian fungsional bertujuan agar aplikasi berfungsi dengan spesifikasi fungsional yang telah ditetapkan sedangkan pengujian non-fungsional bertujuan agar aplikasi telah memenuhi persyaratan kinerja, keamanan, dan keandalan yang telah ditetapkan. 3. Melakukan Pengujian Secara Berkelanjutan dan Automatis Dalam metodologi agile, pengujian pada aplikasi kan dilakukan secara terus menerus selama siklus pengembangan. QA bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua perubahan yang dilakukan pada aplikasi telah diuji dengan baik sebelum diimplementasikan ke production. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah terjadinya masalah atau bug yang dapat memberikan masalah lain pada aplikasi. Selain itu, pengujian yang dilakukan secara terus menerus dengan cara manual memerlukan waktu yang lama sehingga diperlukan integrasi pengujian secara otomatis dengan menggunakan automation tools yang dapat membantu QA dalam mempercepat pengujian dan memastikan semua test case telah diuji. 4. Memastikan Kualitas Aplikasi Peran utama QA adalah memastikan aplikasi telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan dapat digunakan dengan baik. Jika ditemukan masalah, QA harus mendokumentasikan masalah tersebut dan menyampaikannya kepada tim developer untuk memperbaiki masalah sebelum dirilis. 5. Mengindetifikasi Risiko dan Bug QA juga bertanggung jawab untuk mengindentifikasikan risiko dan bug yang mungkin terjadi selama siklus pengembangan aplikasi dan mendokumentasikan hal tersebut ke dalam report. Dengan cara ini, QA dapat membantu tim developer untuk memperbaiki bug sebelum mempengaruhi kinerja aplikasi. 6. Berkolaborasi Tim Peran QA dalam Pengembangan Aplikasi QA bekerja sama dengan tim developer yang mengembangkan aplikasi dan tim lainnya yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi seperti Tim designer UI/UX. QA dapat memberikan umpan balik kepada tim terkait mengenai bug yang ditemukan untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan telah berfungsi dengan baik dan memberikan solusi alternatif jika diperlukan. Dengan memahami peran QA dalam pengembangan aplikasi dengan metodologi Agile, peran QA sangat penting dalam memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan memuaskan kebutuhan pengguna. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang berguna bagi Anda untuk mengenal peran QA dalam pengembangan aplikasi. Terima kasih atas perhatiannya.

Kelas Tutorial Figma Design Login Mobile App di BuildWithAngga

Tutorial Figma Design Login Mobile App

Hello, people with the spirit of learning. Sebagai seorang UI Designer saat mendesain sebuah aplikasi ataupaun sekedar eksplorasi, login screen merupakan salah satu screen yang pastinya harus kita desain setiap kita mendesain sebuah aplikasi. Tutorial Figma Design Login Mobile App Yuk, kita desain login screen sekarang. 1. Siapkan Frame Pengaturan frame untuk UI Design login screen Tambahkan frame dengan cara tekan F pada keyboard lalu pilih frame iPhone 14 Pro Max (430 ⨉ 932).Ubah nama frame menjadi “Login Screen”.Ubah warna Fill frame menjadi #1B1B1B.Tambahkan component Status Bar dan Home Indicator untuk mengetahui safe zone dari frame. Kalian dapat mendapatkan component tersebut pada Community di Figma dengan keyword iOS 16 UI Kit for Figma oleh Joey Banks. 2. Siapkan Asset Assets untuk UI Design login screen Untuk logo, kalian dapat mendapatkannya dengan menggunakan plugin Logoipsum.Untuk logo Google dan Facebook kalian dapat mendapatkannya dengan menggunakan plugin Iconify atau kalian juga bisa mencari di Community Figma.Untuk icon amplop, gembok, dan mata kalian dapat mendapatkannya di Community Figma dengan keyword iconsax. 3. Atur Logo Pengaturan logo pada UI Design login screen Taruh logo kedalam frame lalu ubah ukuran logo menjadi 48 ⨉ 48.Ubah tipe Fill warna logo menjadi Linear.Ubah warna dari kiri kanan #417AFA, #F436E0 dengan Opacity 100%.Taruh logo di atas kiri frame dengan jarak dari atas dari Status Bar 16 dan kiri 24. 4. Tambahkan Headline Pengaturan headline pada UI Design login screen Tambahkan text “Welcome Back!” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Bold, font size 48, dan letter spacing 1 px.Ubah Fill color text “Welcome Back!” menjadi #FFFFFF.Tambahkan text “Hello, we miss you..” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Regular, dan font size 16.Ubah Fill color text “Hello, we miss you..” menjadi #D1D1D1.Pilih text “Welcome Back!” dan text “Hello, we miss you..” lalu terapkan Auto Layout dengan cara menekan Shift + A pada keyboard.Ubah nama auto layout menjadi “Headline”.Atur Headline menjadi Vertical layout dan atur space beetwen menjadi 8.Posisikan Headline di bawah logo dengan jarak 40 dan jarak kiri 24. 5. Buat Email Input Field Pengaturan email field untuk UI Design login screen Tambahkan label input dengan cara tekan T, lalu ketikkan “Email”.Atur font menjadi Rubik, font weight Medium dan font size 15.Ubah warna label menjadi #FFFFFF.Tambahkan text dengan cara menekan T pada keyboard, lalu ketikkan “Email” sebagai placeholder untuk input field.Atur font menjadi Rubik, font weight Regular dan font size 15.Terapkan auto layout dengan cara pilih text “Email” lalu tekan Shift + A pada keyboard.Atur menjadi Horizontal layout dan beri space between 12.Atur posisi text pada auto layout menjadi Align Left.Atur horizontal padding dan vertical padding menjadi 16.Ubah width menjadi Fixed 382 dan height Fixed 54.Ubah nama frame auto layout menjadi “Input field”.Ubah warna Fill Input field menjadi #313131.Beri radius 8.Ubah horizontal resizing pada placeholder text “Email” menjadi Fill container.Masukkan icon email, lalu taruh pada bagian kiri.Ubah warna icon dan text menjadi #838383.Terapkan auto layout pada label “Email” dengan Input field.Ubah nama auto layout menjadi “Email input”.Ubah menjadi Vertical layout lalu beri vertical spacing 8.Posisikan Email input dibawah Headline dengan jarak 40 dan jarak dari kiri 24. 6. Buat Password Input Field Pengaturan password field untuk UI Design login screen Lakukan hal yang sama seperti membuat Email Input Field.Ubah nama auto layout menjadi “Password input”Pada Input field component Password input, tambahkan icon mata, lalu letakkan pada sebelah kanan dan ubah warna icon menjadi #FFFFFF.Posisikan Password input dibawah Email input dengan jarak 16. 7. Buat Login Button Pengaturan tombol login untuk UI Design login screen Tambahkan text dengan cara menekan T pada keyboard, lalu ketikkan “LOGIN”.Atur font menjadi Rubik, font weight SemiBold dan font size 15.Terapkan auto layout dengan cara pilih text lalu tekan Shift + A pada keyboard.Atur posisi text pada auto layout menjadi Align Center.Atur horizontal padding dan vertical padding menjadi 16.Ubah width menjadi Fixed 382 dan height Fixed 54.Ubah nama auto layout menjadi “Login button”. Pengaturan warna pada tombol login untuk UI Design login screen Ubah tipe warna Fill Login button menjadi Linear.Ubah warna dari kiri ke kanan #3B7CFB, #9F56EC, #FF31DE dengan opacity 100%.Ubah warna Fill text “LOGIN” menjadi #FFFFFF.Ubah radius Button menjadi 8.Posisikan Login button dibawah Password input dengan jarak 24 dan dari kiri 24. 8. Buat Divider Pengaturan divider atau pembatas untuk UI Design login screen Tambahkan text “or” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Regular, dan font size 15.Buat dua garis dengan menggunakan Pen atau dengan menekan P pada keyboard dengan masing-masing panjang 150.Pilih text “or” dan dua garis, lalu terapkan auto layout dengan cara tekan Shift + A pada keyboard lalu ubah nama auto layout menjadi “Divider”.Atur posisi layout menjadi Align center.Atur menjadi Horizontal layout, lalu beri horizontal spacing 24.Ubah width Divider menjadi 382.Pilih dua garis yang sudah dibuat, atur width nya menjadi Fill container.Posisikan text “or” di tengah, antara dua garis.Ubah Fill warna garis dan text “or” menjadi #838383.Posisikan Divider dibawah Login button dengan jarak 24 dan dari kiri 24. 9. Buat Social Buttons Pengaturan tombol login alternatif untuk UI Design login screen Tambahkan text dengan cara menekan T pada keyboard, lalu ketikkan “Google”.Atur font menjadi Rubik, font weight Regular dan font size 15.Terapkan auto layout dengan cara pilih text lalu tekan Shift + A pada keyboard.Ubah nama auto layout menjadi “Google button”.Atur posisi text pada auto layout menjadi Align Center.Atur menjadi Horizontal layout dan beri space between 12.Atur horizontal padding dan vertical padding menjadi 16.Ubah width menjadi Fill container dan height Fixed 54.Ubah warna text menjadi #FFFFFF.Ubah Fill warna auto layout menjadi #313131.Ubah radius menjadi 8.Tambahkan icon Google, lalu taruh disebelah kiri.Lakukan hal yang sama untuk membuat Facebook button. Pengaturan social button untuk UI Design login screen Pilih Google button dan Facebook button lalu terapkan auto layout dengan cara tekan Shift + A pada keyboard.Ubah nama auto layout menjadi “Social buttons”Atur menjadi Horizontal layout, lalu beri space between 16.Atur width Social buttons menjadi Fixed 382.Posisikan Social buttons dibawah Divider dengan jarak 24 dan jarak dari kiri 24. 10. Buat Register Link Pengaturan link register untuk UI Design login screen Tambahkan text “Don’t have an account?” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Regular, dan font size 15 lalu beri warna #FFFFFF.Tambahkan text “Register” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight SemiBold, dan font size 15lalu beri warna #F237E0.Terapkan auto layout pada text “Don’t have an account?” dan “Register”, lalu ubah nama auto layout menjadi “Register link”.Atur menjadi Horizontal layout dan beri space between 8.Posisikan Register link di tengah dan beri jarak di atas Home Indicator 24. Closing Wah, terima kasih sudah mengikuti langkah-langkah untuk mendesain login screen nya dengan baik. Semoga bermanfaat ya. See you on the next tutorial 👋.

Kelas Gaji Seorang Content Creator di Indonesia di BuildWithAngga

Gaji Seorang Content Creator di Indonesia

Apa itu Content Creator? Istilah Content creator mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Bisa dikatakan setiap hari kita melihat dan menikmati sebuah konten seperti di Instagram, TikTok, Youtube, dan media sosial lainnya. Namun banyak yang salah mengartikan profesi content creator tersebut. Banyak orang beranggapan bahwa seorang content creator hanya meliputi pembuatan konten di media sosial. Namun nyatanya pekerjaan Content creator bukan hanya sebatas itu. Dikutip dari Indeed, Content creator adalah para profesional yang menggunakan tulisan, desain grafis, visual storytelling, atau kombinasi dari disiplin-disiplin ini untuk membuat topik apa pun yang dapat dikaitkan dan menarik bagi konsumen atau audiens. Content creator dapat menghasilkan karya untuk blog, postingan media sosial, situs web, artikel, email, buletin, materi promosi baik digital maupun cetak, eBuku, video, infografis, atau desain grafis. Content creator saat ini menjadi profesi yang banyak digandrungi oleh kaum milenial di seluruh dunia. Selain karena sistem kerjanya yang cenderung fleksibel namun juga banyak perusahaan sekarang membutuhkan jasa seorang Content creator untuk melakukan branding terhadap produknya. Content Creator membuat konten menggunakan tools aplikasi Maka dari itu, dapat dikatakan kebutuhan akan profesi Content creator sangat meningkat di Indonesia. Ini memberikan peluang bagi kamu yang memiliki kreatifitas tinggi untuk menyalurkan ide dan mendapatkan penghasilan. Adapun peluang untuk menjadi Content creator sangat terbuka karena meningkatnya penggunaan internet di Indonesia dan kebutuhan masyarakat dalam mengakses media hiburan. Namun apa sebenarnya yang dilakukan seorang Content creator? Pada tahap awal biasanya seorang creator akan mengumpulkan ide dan data yang selanjutnya akan dilakukan riset untuk menentukan konsep suatu konten yang sekiranya dapat menarik audiens. Riset disini bermaksud untuk mengetahui apa saja kebutuhan audiens. Pada tahap ini, kamu sebagai seorang Content creator harus mampu berkreatifitas mengikuti pola kebutuhan audiens. Selain itu, Content creator dituntut untuk memiliki skill membuat konten video dan menjadi seorang Dubber. Perlu ada evaluasi ulang untuk setiap konten yang telah ditayangkan, dan analisa konten seperti apa yang dibutuhkan dan disukai oleh para audiens. Berapa sebenarnya keahlian seorang Content creator di hargai di Indonesia? Karakterisitik profesi Content creator yang fleksibel membuat Content creator dapat bekerja dimana saja baik perusahaan konvensional, agensi digital marketing, bahkan menjadi Content creator untuk channel sendiri. Faktanya saat ini UMKM sekalipun sudah membuat konten untuk memasarkan produknya. Hal ini membuat gaji Content creator sangat beragam di Indonesia tergantung instansi mana tempat mereka bekerja. Pada artikel ini penulis akan merangkum informasi penghasilan seorang Content creator. 1. Content Creator Pemula Content creator melakukan editing konten Sama seperti profesi lain, Content creator juga memiliki jenjang karir. Pada tahapan awal saat kamu baru saja menginjak profesi ini maka kamu disebut sebagai Content creator pemula. Untuk penghasilan pada tahapan ini mungkin belum terlalu besar karena bergantung pada setiap project yang kamu dapatkan. Biasanya seorang Content creator pemula memiliki penghasilan dengan kisaran 300.000 hingga 5.000.000 rupiah perbulan nya. Namun jangan khawatir, kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk terus belajar dan upgrade kemampuan kamu. 2. Content Creator Social Media Diskusi dengan Content Creator lain Media sosial menjadi tempat dimana kita banyak menemukan konten. Platform media sosial seperti Youtube bahkan memberikan gaji yang cukup besar untuk channel yang aktif membuat konten. Bisa kita lihat kini banyak figur publik yang mulai membuat akun di Youtube untuk berbagi video mereka. Bahkan tak jarang seorang Youtuber menjadikan youtube sebagai sumber penghasilan utama hanya dari konten video yang mereka upload. Sebenarnya apa yang membuat penghasilan Youtuber sangat menggiurkan? Diketahui bahwa gaji seorang Youtuber didapatkan dari tiga pihak yaitu dari perusahaan Youtube, perusahaan komersial yang ingin produk usahanya diiklankan, dan dari penjualan barang atau jasa yang kita jual sendiri. Oleh karena itu, semakin tinggi jumlah penayangan konten tersebut maka semakin besar penghasilannya. 3. Content Creator Perusahaan Mencari ide konten perusahaan oleh Content Creator Berbagai perusahaan saat ini mencari orang yang dapat mengelola media sosial mereka agar terlihat unik dan dapat menarik lebih banyak audiens atau calon kostumer. Contohnya yang sering kita dengar yaitu Content writer dan Editor, mereka bertugas untuk memaksimalkan konten-konten yang nantinya akan di posting di berbagai platform. Untuk kisaran gaji atau penghasilan Content creator yang bekerja pada perusahaan atau agensi biasanya berada di 4-6 juta rupiah. Gaji tersebut tergantung pada posisi dan perusahaan apa kamu bekerja. 4. Content Creator Endorse Content Creator menggunakan Facebook Ads Sering mendengar kata endorse? Endorse adalah bentuk promosi atau iklan yang umum digunakan oleh banyak bisnis, mulai dari makanan, pakaian, hingga skincare dan makeup. Biasanya, endorse dilakukan oleh Influencer dimana mereka akan memposting produk tersebut di media sosial pribadi mereka. Tarif endorse untuk setiap orang bisa berbeda-beda tergantung seberapa besar market yang dimiliki. Bagi kamu yang masih pemula biasanya akan mendapatkan tarif 200.000 hingga 1.500.000 rupiah dalam sekali postingan. Namun apabila kamu sudah memiliki pengikut atau audiens yang besar maka semakin besar pula tarif yang akan kamu dapatkan dalam sekali postingan dengan kisaran 2-5 juta rupiah. Demikian kira-kira penghasilan seorang Content creator di Indonesia. Sebelum menjadi seorang Content creator, kamu harus mengerti apa itu SEO dan bagaimana cara kerjanya. SEO menjadi penting karena dengan manajemen SEO yang baik maka konten akan mudah ditemukan melalui mesin pencari Google dan akan mempengaruhi traffic. Content creator dapat menghasilkan konten yang berkualitas apabila selalu update dengan fenomena yang terjadi di dalam industri yang terkait. Maka dari itu pastikan untuk tetap menghasilkan konten yang benar-benar sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan perusahaan tempat kamu bekerja. Nah, apakah kamu tertarik menjadi seorang Content Creator?

Kelas 5 Poin Penting Kenapa Figma Lebih Baik Dari Adobe XD di BuildWithAngga

5 Poin Penting Kenapa Figma Lebih Baik Dari Adobe XD

Banyak pilihan tools atau software yang digunakan untuk keperluan mendesain seorang UI/UX Designer. Pemilihan toolsini sangatlah penting karena dapat mempengaruhi cara kerja antara desainer dengan developer dan juga dengan klien. Beberapa tahun belakangan ini, tools yang populer digunakan yaitu Adobe XD dan Figma, namun kepopuleran Adobe XD semakin menurun dan banyak para desainer yang beralih dari Adobe XD menggunakan Figma sehingga membuat Figma menjadi tools andalan pertama yang digunakan para UI/UX Designer. Lalu apa saja kelebihan Figma daripada tools lain terutama Adobe XD. 5 Poin Penting Kenapa Figma Lebih Baik Dari Adobe XD Berikut 5 poin penting kenapa Figma lebih baik dari pada Adobe XD: 1. The Free Plan Figma Free Plan Sama seperti tools yang lainnya, Figma juga memiliki Plans atau paket yang ditawarkan kepada para penggunanya dalam menggunakan Figma. Pada Starter Plan (paket gratis) kita hanya dapat membuat 3 files, 3 pages pada 1 projects dengan unlimited editors. Namun hal itu tidak membatasi cara kerja kita karena Figma menyediakan unlimited file yang dapat kita simpan di Draft. Dan hal ini sangat cukup apalagi jika digunakan oleh seorang solo desainer. Sedangkan free plan pada Adobe XD hanya menyediakan kolaborasi untuk 2 co-editor, 1 link desain yang aktif dan penyimpanan cloud yang dibatasi sebesar 2GB. 2. Work on Any Platform Figma Work on Any Platform Figma dapat digunakan di platform manapun (Windows, macOS, dan Linux) dan juga dapat diakses melalui website sehingga kita tidak perlu menginstall terlebih dahulu untuk menggunakan Figma. Karena Figma merupakan software web-based maka kita dapat mengakses Figma dimanapun dan kapanpun selama kita memiliki koneksi internet. Sedangkan Adobe XD hanya tersedia untuk platform Windows dan MacOS berbasis desktop sehingga kita harus menginstall terlebih dahulu untuk menggunakan Adobe XD. 3. Figma Community Figma Community Figma memiliki komunitas yang begitu besar dan terus berkembang. Figma sendiri memiliki fitur Figma Community yang berisikan plugins, files desain, dan files lainnya yang di publikasikan oleh pengguna Figma baik oleh tim maupun perorangan yang dapat kita duplikat secara gratis untuk keperluan kita. Dibandingkan Figma, Adobe XD memiliki komunitas yang kecil. 4. Real Time Collaboration Figma Real Time Collaboration Dengan menggunakan Figma kita dapat berkolaborasi dengan siapapun hanya dengan cara membagikan link file yang dikerjakan. Kita juga dapat memberikan akses untuk edit atau view kepada pengguna lain yang ingin kita undang ke file Figma kita. Sehingga kita sebagai desainer bisa mengerjakan proyek dengan cepat karena dikerjakan bersama-sama diwaktu yang sama msekipun di tempat yang berbeda. Sedangkan Adobe XD tidak memiliki fitur ini. 5. Figma App Figma Mobile App Figma juga memiliki aplikasi yang berguna untuk melihat hasil desain kita pada beberapa device dan juga melihat hasil prototype yang sudah kita buat. Aplikasi ini juga dapat berjalan secara real time, sehingga ketika kita mengubah desain kita pada desktop secara otomatis tampilan desain kita pada aplikasi juga berubah. Dan pada update yang terbaru, kita juga dapat memberikan komentar melalui aplikasi sehingga kita tidak perlu membuka Figma melalui laptop atau komputer. Sayangnya, Adobe XD tidak memiliki aplikasi seperti ini. Kesimpulan Figma memiliki banyak keunggulan dibandingkan Adobe XD, maka dari itu tidak heran jika kepopuleran Adobe XD semakin menurun dan Figma menjadi tools andalan untuk para desainer. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat. 👋

Kelas Apa itu Wireframe dan Cara Membuat Wireframe di BuildWithAngga

Apa itu Wireframe dan Cara Membuat Wireframe

Bekerja sebagai ui ux designer pada startup atau perusahaan besar, maka keseharian kita adalah mendesain kebutuhan aplikasi dan website dari bisnis perusahaan tersebut. Biasanya, kita tidak langsung mendesain high fidelity pada aplikasi atau website tersebut, namun akan dimulai dari proses pembuatan Wireframe. Mengapa penting membuat Wireframe? Wireframe adalah gambaran kasar atau sketsa awal dari aplikasi dan website yang akan kita bangun bersama dengan tim developer nantinya, untuk membuat Wireframe kita tidak membutuhkan modal yang begitu besar. Faktanya, hanya menggunakan pensil dan kertas maka kita sudah bisa membuat rancangan sederhana projek yang akan kita buat nantinya, Wireframe ini benar memberikan benefit yang banyak seperti cepat, murah, dan mudah diperbarui. Low-Fidelity Wireframe Wireframe terbagi dari beberapa jenis dan salah satunya adalah low-fidelity wireframe, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, untuk membuat wireframe maka kita hanya bermodalkan pensil dan juga kertas atau buku gambar sederhana. Proses pembuatan low fidelity wireframe Pada lembaran tersebut kita mulai membuat sketsa layout dari aplikasi dan website yang akan dikerjakan, kita hanya perlu fokus pada inti konten dari projek kita atau biasa disebut dengan minimum viable product (MVP). High-Fidelity Wireframe Apabila kita ingin melewatkan pembuatan low-fidelity wireframe pada buku gambar, maka kita bisa juga langsung membuat high-fidelity wireframe menggunakan software design yang tersedia untuk ui ux designer. Pada software tersebut kita mendesain beberapa halaman inti dari projek yang kita kerjakan, benefit utamanya menggunakan software dan membuat wireframe secara digital adalah kita tidak perlu menghabiskan banyak kertas atau buku gambar. Rekomendasi tools untuk membuat Wireframe Membuat wireframe versi digital dapat kita capai dengan mudah dikarenakan sudah banyak sekali software yang dapat kita gunakan sebagai ui ux designer atau developer, di antaranya dapat digunakan secara gratis dan berbayar. Whimsical Web apps favorite saya yang satu ini adalah Whimsical dalam mendesain wireframe mobile app dan website. Saya suka karena tidak perlu download dan install, hanya perlu buka website Whimsical lalu sign up dan kita sudah siap mendesain wireframe. Tampilan software Whimsical Whimsical juga menyediakan banyak komponen yang siap kita gunakan sehingga tidak perlu didesain dari awal lagi untuk menghemat waktu dan tenaga. Miro Selain mendesain wireframe, terkadang kita juga perlu mencoret-coret untuk memberikan informasi tambahan pada wireframe tersebut, oleh karena itu Miro sangat cocok digunakan untuk berkolaborasi dengan designer dan developer lainnya dalam proses pembuatan wireframe. Kesimpulan pembuatan sebuah Wireframe Apabila kita ingin menciptakan aplikasi dan website yang user-friendly, maka langkah pembuatan wireframe ini jangan pernah kita lewatkan, karena ketika melakukan proses desain wireframe kita akan menemukan banyak ide yang bisa digunakan pada aplikasi dan website kita. Terima kasih dan semoga bermanfaat ya.