flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas Mengenal Positive Testing dan Negative Testing : 101 SQA di BuildWithAngga

Mengenal Positive Testing dan Negative Testing : 101 SQA

Hello, People With The Spirit Of Learning! Positive testing dan negative testing dilakukan oleh seorang Software Quality Assurance dalam testing produk suatu software. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi hasil dari testing produk software. Nahh, apa sih positive dan negative testing itu??? Positive dan negative testing akan dijelaskan dalam artikel di bawah ini, selamat membaca 😉🙌 Positive Testing Postive Testing merupakan suatu pengujian produk software yang dilakukan dengan memberikan input bernilai positive yaitu berupa input yang valid sehingga sistem dari produk software akan bekerja dan memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan (expected result). Positive testing dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi sistem dari produk software dengan menggunakan input bernilai positive (valid input) dengan memvalidasi apakah sistem bekerja menghasilkan hasil sesuai yang diharapkan atau tidak. Contoh Positive Testing Positive Testing dilakukan dengan memberikan input yang bernilai positif, contohnya ketika kita akan sign in di website BuildWith Angga. Pada bagian page sign in, kita diminta untuk memasukkan email address dan password yang valid. Pada bagian page sign in kita memasukkan email address dan password yang sesuai dan valid. Selanjutnya, sistem dari website BuildWith Angga membaca dari input yang telah kita masukkan, dan sistem mendeteksi bahwa input yang dimasukan valid dan sesuai sehingga sistem melanjutkan proses sign in dan success, maka sebagai hasil dari input tersebut muncul tampilan website BuildWith Angga yang menampilkan homepage dari BuildWith Angga. Negative Testing Negative Testing merupakan suatu pengujian produk software yang dilakukan dengan memberikan input bernilai negative yaitu berupa input yang invalid sehingga sistem dari produk software akan bekerja dan memberikan hasil yang diharapkan sesuai dengan input invalidnya. Negative testing dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi sistem dari produk software dengan menggunakan input bernilai negative (invalid) dengan memvalidasi bahwa sistem memberikan hasil yang diharapkan sesuai input yakni berupa error atau invalid dikarenakan input yang dimasukkan tidak sesuai dengan yang diminta (invalid input). Contoh Negative Testing Negative testing dilakukan dengan memberikan input yang bernilai negatif, contohnya ketika kita akan sign in di website BuildWith Angga. Pada bagian page sign in, kita diminta untuk memasukkan email address dan password yang valid. Pada bagian page sign in kita memasukkan email address dan password yang tidak sesuai atau invalid. Selanjutnya, sistem dari website BuildWith Angga membaca dari input yang telah kita masukkan, dan sistem mendeteksi bahwa input yang dimasukan invalid dan tidak sesuai dengan yang disyaratkan sehingga sistem tidak dapat melanjutkan proses sign in dan memberi hasil “Please include an ‘@’ in the email address. ‘spiritlearning’ is missing an ‘@’” sehingga kita harus memasukkan email adress yang valid dan sesuai untuk melanjutkan dalam tahap sign in. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas udah tahu nih positive testing dan negative testing nah sekarang kamu berminat engga nih buat jadi Software Quality Assurance sebagai tujuan karir kamu?? Ketika kamu sudah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu yang terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌

Kelas Perbedaan Test Scenario dengan Test Cases : 101 SQA di BuildWithAngga

Perbedaan Test Scenario dengan Test Cases : 101 SQA

Hello, People With The Spirit Of Learning! Test scenario dan Test cases merupakan tugas dan tahap perencenaan yang dilakukan oleh Software Quality Assurance. Perbedaan test scenario dengan test cases? Perbedaannya akan dijelaskan pada artikel di bawah ini, yuk dibaca dan disimak. Test Scenario Test Scenario merupakan informasi yang berisi summary scenario dari fitur yang akan dilakukan testing atau pengujian. Pada test scenario ditulis secara umum dan tidak spesifik. Sebelum melakukan testing atau pengujian, maka dilakukan pengecekan dengan melihat test scenario terlebih dahulu terkait dengan fitur apa saja yang akan dilakukan antara testing atau pengujian. Contoh Test Scenario User Sign InUser Access Kelas OnlineUser Access Bootcamp Test Cases Test Cases merupakan informasi terperinci yang berisi langkah-langkah dalam melakukan testing atau pengujian beserta dengan expectation results dan actual results dari testing. Test cases ditulis secara detail, spesifik, dan terstruktur dengan baik serta rapi dan mudah dibaca. Pada test cases terdapat beberapa bagian-bagian yang dijelaskan di bawah ini. 1.) Test ID Test ID merupakan Id dari test cases yang ditulis dengan menggunakan kombinasi huruf dan nomor. Contoh dari test id yaitu TCU0001 TCU0002 TCU0003. 2.) Test Scenario Test Scenario merupakan informasi yang berisi summary scenario dari fitur yang akan dilakukan pengujian atau testing. Contoh dari test scenario yakni ditampilkan sebagai berikut. User Sign InUser Access Kelas OnlineUser Access Bootcamp 3.) Test Steps Test Steps merupakan informasi yang berisi langkah - langkah yang dilakukan ketika pengujian atau testing dari produk software. Contoh test steps ditampilkan sebagai berikut User access https://buildwithangga.com/User click masukUser fill out the forms contains email address and passwordUser click Sign In 4.) Precondition Precondition merupakan informasi yang berisi prasyarat yang dilakukan sebelum melakukan pengujian atau testing dari produk software. Contoh dari precondition yaitu seperti user telah mendaftarkan akun pada website BuildWith Angga dan user telah sign in pada page website BuildWith Angga. 5.) Test Description Test Description merupakan informasi yang berisi deskripsi tujuan dari dilakukannya pengujian atau testing pada produk software. Contoh dari test description yaitu seperti untuk memastikan bahwa pengguna dapat sign in setelah memasukkan email address dan password, untuk memastikan bahwa pengguna dapat mengakses fitur Kelas Online, dan untuk memastikan bahwa pengguna dapat mengakses fitur Bootcamp. 6.) Expected Results Expected Results merupakan informasi yang berisi hasil yang diharapkan ketika sedang melakukan pengujian atau testing pada produk software. Contoh dari expected results yaitu seperti email address dan password dapat teridentifikasi dan muncul homepage dari website BuildWith Angga. Lalu pada halaman Katalog Kelas, terdapat fitur browse by category, top 6 courses, success stories, dan fitur footer navigation bar. Pada page Bootcamp Design & Coding dan menampilkan fitur new bootcamp, why us yang berisi benefit unggulan dari bootcamp, success stories dan fitur footer navigation bar. 7.) Actual Results Actual Results merupakan informasi yang berisi hasil yang sebenarnya dari pengujian atau testing pada produk software. Contoh dari actual results yaitu seperti email address dan password dapat teridentifikasi dan muncul homepage dari website BuildWith Angga, lalu muncul halaman Katalog Kelas yang menampilkan fitur browse by category, top 6 courses, success stories, dan fitur footer navigation bar. Pada page Bootcamp Design & Coding akan menampilkan fitur new bootcamp, why us yang berisi benefit unggulan dari bootcamp, success stories dan fitur footer navigation bar. 8.) Status (Success/Failed) Status merupakan informasi dari hasil pengujian yaitu berupa keterangan status succes atau failed. Status success ditulis apabila pengujian berhasil sesuai dengan hasil yang diharapkan serta sukses dan status failed ditulis apabila pengujian gagal dan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. 9.) Notes Notes merupakan informasi catatan dan keterangan hasil pengujian yang dituliskan dalam dokumentasi. Contoh dari notes yaitu seperti penjelasan tentang bug dan error serta letak dari bug dan error dan apabila sesuai dengan yang diharapkan maka ditulis “as expected”. Contoh Test Cases Tabel tersebut merupakan contoh dari test cases sederhana yang diambil berdasarkan test cases pada website dari BuildWith Angga, dengan fitur yang diuji yaitu fitur Sign In, fitur Kelas Online, dan Fitur Bootcamp. Dalam test cases tersebut terdapat test id, test scenario, test steps, precondition, test description, expected results, actual results, status, dan notes yang ditulis secara sistematis dan rapi. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas udah tahu nih perbedaan dari test scenario dan test cases. Nah, sekarang kamu berminat engga nih buat jadi Software Quality Assurance sebagai tujuan karir kamu?? Ketika kamu sudah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu yang terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌

Kelas Perbedaan QA Analyst, QA Tester, dan QA Engineer : 101 SQA di BuildWithAngga

Perbedaan QA Analyst, QA Tester, dan QA Engineer : 101 SQA

Hello, People With The Spirit Of Learning! Apa sih perbedaan dari QA Analyst, QA Tester, dan QA Engineer?? Perbedaannya akan dijelaskan di dalam artikel di bawah ini, yuk dibaca dan disimak. Apa itu Software Quality Assurance?? Software Quality Assurance merupakan suatu proses yang berlangsung secara continue dalam memastikan bahwa suatu produk software yang dihasilkan telah sesuai dengan requirement yang telah ditentukan. Nah, jadi dapat disimpulkan profesi Software Quality Assurance merupakan suatu profesi yang bertanggungjawab atas keberlangsungan proses dalam memastikan dan menjamin suatu produk software yang telah dihasilkan sesuai dengan requirements yang telah ditentukan. QA Analyst itu apa sih? QA Analyst merupakan suatu profesi dari Software Quality Assurance yang berfokus untuk melakukan analisa mengenai prosedur, product requirement documents, dan requirements testing lainnya serta menuliskan hasil dari analisa tersebut ke dalam test cases pada produk yang akan dilakukan testing, serta melakukan testing produk software dan memastikan bahwa suatu produk software yang dihasilkan telah sesuai dengan requirement yang telah ditentukan dan melaporkan hasil dokumentasi dari hasil testing produk software yang sudah ditest. Bagaimana jobdesc dari QA Analyst?? Jobdesc dari QA Analyst yaitu Melakukan testing produk software dan memberikan rekomendasi perbaikanBerdiskusi dengan stakeholder mengenai penentuan requirements dan business system analysisMelakukan dan melaporkan hasil dari technical and business analysisMenilai kompatibilitas dari software baru dengan sistem yang berjalan saat iniMemastikan kualitas produk software selama proses development Apa itu QA Tester? QA Tester merupakan suatu profesi dari Software Quality Assurance yang berfokus untuk melakukan testing produk software yang dilakukan secara manual testing dengan menggunakan acuan yang berdasarkan dari requirements dan test cases yang telah dibuat. QA Tester juga bertugas dalam membuat test cases yang akan dijadikan acuan testing, beserta mengklasifikasikan bug, error, dan level prioritas testnya serta melaporkan hasil dokumentasi dari hasil testing produk software yang telah ditest. Bagaimana jobdesc dari QA Tester?? Jobdesc dari QA Tester yaitu Membuat test plans dengan detail, komprehensif dan terstruktur dengan baikMemperkirakan, merencanakan, dan melakukan prioritas koordinasi testingMelakukan automation testing pada produk softwareMelakukan identifikasi, record, dan dokumentasi dari hasil testingMelakukan review dari user requirements document dan memastikan bahwa requirements dapat tercapai selama masa proses testing QA Engineer itu apa sih? QA Engineer merupakan suatu profesi dari Software Quality Assurance yang berfokus untuk melakukan testing produk software yang dilakukan secara automation testing pada produk software dengan berdasarkan acuan dari requirements dan test cases yang telah dibuat. QA Engineer juga bertugas dalam membuat test cases yang akan dijadikan acuan testing, beserta mengklasifikasikan level prioritas testnya dan kategori dari bug dan error serta melaporkan hasil dokumentasi dari hasil testing produk software yang telah dilakukan automation testing. Bagaimana jobdesc dari QA Engineer?? Jobdesc dari QA Engineer yaitu Membuat test plans yang terperinci, komprehensif dan terstruktur dengan baikMemperkirakan, merencanakan, dan melakukan prioritas dalam koordinasi software testingMelakukan automation testing pada produk softwareMelakukan identifikasi, records, dan dokumentasi secara menyeluruh berdasarkan hasil testingMembangun dan mengelola automated build/test/deployment environments Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas ada yang berminat engga nih buat jadi Software Quality Assurance sebagai tujuan karir kamu?? Ketika kamu sudah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu yang terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌

Kelas 6 Tipe Button Populer Flutter di BuildWithAngga

6 Tipe Button Populer Flutter

Button atau tombol merupakan alat navigasi untuk melakukan suatu perintah dalam program aplikasi. Pada framework Flutter sendiri, ada beberapa jenis button yang akan kita bahas lebih lanjut. Perkenalan Framework Flutter Flutter adalah salah satu framework yang digunakan untuk membantu developer dalam membuat aplikasi mobile multiplatform. Flutter sendiri memiliki beberapa button pendukung yang sering digunakan. Berikut adalah contoh-contoh button dalam Flutter: FlatButton TextButton ini adalah pembaruan dari FlatButton yang menghasilkan tampilan yang sama. TextButton ini mampu melakukan navigasi ke page yang lain atau navigasi apapun. Berikut adalah contoh penerapan TextButton dalam bentuk coding. TextButton( onPressed: () {}, child: Text( "Let's take a picture", ), ), src. buildwithAngga RaisedButton ElevatedButton ini merupakan pembaruan dari RaisedButton. Yang membedakan ElevatedButton dengan RaisedButton adalah background dari button, warna dari teks dan parameter yang dihasilkan. src. CBTDEV FloatingButton FloatingButton merupakan icon mengambang berbentuk lingkaran yang digunakan untuk melakukan action atau menambahkan sesuatu pada halaman aplikasi. src. Gedetikapermana - Medium Drop Down Button Drop-down merupakan sebuah button widget pada Flutter yang memungkinkan pengguna dapat memilih satu nilai dari daftar. Ketika daftar drop-down tidak aktif, daftar menu hanya menampilkan satu nilai. Ketika diaktifkan, menu menampilkan daftar nilai, yang dimana pengguna dapat memilih salah satu dari daftar yang tersedia. src. medium.com Icon Button IconButton adalah tombol yang disisipi icon sehingga menjadi Widget Icon yang bisa diklik. src. codingtive.com Popup Menu Button Menampilkan menu saat ditekan dan memanggil dipilih saat menu ditutup karena item dipilih. Nilai yang diteruskan ke onSelected adalah nilai item menu yang dipilih. Jika kita fokus pada aplikasi, kita bisa melihat di setiap aplikasi ada tombol Menu Pop Up yang akan melakukan beberapa pekerjaan. src. Better Programming Cara Menggunakan Flutter Sebelum belajar membuat aplikasi menggunakan Flutter, persiapkan dulu setup plugin yang diperlukan, seperti: Instalasi framework FlutterInstall Plugin Flutter & DartSetup di Visual Studio Code Instalasi framework Flutter Langkah pertama ialah download file Flutter terlebih dahulu, menyesuaikan dengan sistem OS masing-masing. Kemudian pilih file zip seperti di bawah ini untuk mendownload file. Instalasi Flutter Install Plugin Flutter & Dart Selanjutnya, buka aplikasi Visual Studio Code. Kemudian, klik menu Extensions yang terdapat pada sidebar aplikasi untuk proses mendownload plugin Flutter dan Dart. Setup di Visual Studio Code Lakukan setup di Visual Studio Code agar Flutter dapat dijalankan. Langkah setup yang dilakukan, meliputi : Menggunakan Flutter pada channel stableMelakukan upgrade Flutter ke versi terbaruMemastikan browser dengan versi terbaru Flutter is a framework that is now widely used Contoh project Pernah dengar istilah “teori tanpa praktek adalah lumpuh praktek tanpa teori adalah buta”? Jangan sampai seperti itu ya, people! Yuk implementasikan hasil teorimu dengan belajar lebih lanjut untuk membuat project sederhana menggunakan framework Flutter dan bangun portfoliomu! BuildWith Angga.

Kelas Manfaat Utama Menggunakan Flutter Buatan Google di BuildWithAngga

Manfaat Utama Menggunakan Flutter Buatan Google

Flutter adalah salah satu tools dan framework yang dirancang secara open source oleh Google. Flutter cocok digunakan oleh beragam dekstop seperti Windows, MacOS hingga Linux. Flutter memiliki semua tools yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi secara efisien juga memungkinkan developer membuat satu aplikasi dengan platform berbeda. Manfaat Menggunakan Flutter Project Flutter Multi cross-platformHarga ramahMudah dipelajariUI yang menarikDevelopment efisien Multi cross-platform Android & iOS, Flutter menggunakan basis kode platform-agnostik tunggal, Flutter membantu developer membangun aplikasi berperforma tinggi dengan interface yang menarik dan fungsional untuk Android atau iOS. Harga ramah untuk startup rintisan, hanya dengan menggunakan Flutter developer mampu membuat aplikasi Android, iOS dan web dalam satu framework bersamaan dimana hal ini mampu menimalisir anggaran yang dikeluarkan terutama untuk startup yang baru dirintis. Mudah dipelajari untuk pemula, dalam membuat aplikasi Android dan iOS menggunakan Flutter, kamu cukup belajar satu bahasa yaitu DART, yang mana syntax Dart mirip seperti Java dan Javascript. Maka dari itu, kalau kamu pernah menggunakan Java atau Javascript, pastinya akan mudah untuk beradaptasi dengan Flutter. User Interface yang menarik, dalam Flutter semuanya merupakan widget. Dimana kamu bisa mengatur tampilan, fungsi, bahkan animasi di tiap pixelnya. Flutter juga menggunakan Material Design, maka tampilan sedikit berbeda dengan tampilan native. Development project yang efisien, fitur Hot Reload pada Flutter memungkinkan kamu mengubah kode dan melihatnya saat itu juga, tanpa menunggu waktu lama lagi untuk compiling. Software Yang Mendukung Flutter Android StudioVisual Studio CodeGit SCM Coding Learning to code is learning to create and innovate -Enda, Taoi, Ireland Pernah dengar istilah “teori tanpa praktek adalah lumpuh praktek tanpa teori adalah buta”? Jangan sampai seperti itu ya, people! Yuk implementasikan hasil teorimu dengan belajar lebih lanjut untuk membuat project aplikasi menggunakan framework Flutter dan bangun portfoliomu! BuildWith Angga

Kelas 6 Tools Terbaik Data Analytics di BuildWithAngga

6 Tools Terbaik Data Analytics

Dalam mengembangkan startup digital, analisis data menjadi salah satu hal krusial yang perlu diperhatikan. Analisis data dapat menjadi acuan bagi startup dalam proses mengolah data mentah menjadi data yang dapat dipahami. Dimana dari hasil data tersebut dapat ditarik kesimpulan informasi atau sebagai langkah pengambilan keputusan. 6 Great Data Analytics Tools Seiring perkembangan teknologi, kini banyak jenis data analytics tools yang dapat membantu kamu dalam menganalisa data. Berikut 6 rekomendasi data analytics tools terbaik yang wajib kamu coba! *Analystics Graph* R & PythonPower BITableauGoogle Data StudioMicrosoft ExcelRapidMiner R & Python R & Python adalah bahasa pemrograman teratas yang digunakan dalam bidang Analisis Data. R adalah open source tools yang biasa digunakan untuk Statistik dan Analisis dataPython memiliki aneka library dengan fungsi analisis data, data pre-processing tools, machine learning dan visualisasi data. Power BI Analisis data dengan Power BI menjadi salah satu alternatif bagi kamu pemula yang baru terjun dalam dunia analisis data. Power BI memiliki tools yang lengkap untuk memvisualkan data bisnis. Tools ini mampu menggabungkan, menganalisis, memvisualisasikan, hingga menghasilkan data yang mudah dipahami. Tableau Tableau merupakan tools yang dapat menghubungkan data dari berbagai sumber. Hasil pengolahan data Tableau juga bermacam-macam, bisa berupa data visualisasi dalam bentuk bagan ataupun dashboard. Hasil pengolahan data tersebut juga dapat diperbarui secara real time. Google Data Studio Google Data Studio merupakan salah satu tools gratis yang disediakan google untuk membantu proses analisa data. Tidak hanya menampilkan visualisasi data yang menarik dan mudah dipahami, Google Data Studio mampu mengolah data dari berbagai sumber secara terpusat dan ditampilkan dalam bentuk dashboard. Microsoft Excel Excel menjadi salah satu tools yang sering digunakan karena penggunaannya yang cukup mudah dimengerti bagi pemula. Excel sangat cocok bagi kamu yang baru memulai perjalanan karir di bidang analisa data. RapidMiner RapidMiner adalah open-source tool dengan banyak kelebihan yang dapat digunakan untuk analisa data secara mendalam pada berbagai jenis bisnis startup ataupun company besar. Beberapa kelebihan lain dari RapidMiner adalah melakukan data tracking dan analytics secara real-time, menunjang transformasi dan data cleansing, mendukung integrasi pihak ketiga, dan adanya fitur keamanan yang superior. *Data Analytics* Data analytics is the future Analisis data menjadi salah satu tren penting yang harus diperhatikan oleh bisnis startup. Analisis data dapat membantu bisnis startup berjalan lebih efektif dan mampu meningkatkan brand awareness seperti startup yang sudah mempunyai nama besar Tokopedia, Shopee, Lazada, dan banyak lainnya. Yuk mulai belajar analisis data lebih lanjut untuk kamu yang ingin terjun di dunia analisa data dengan menggunakan Microsoft Excel. BuildWith Angga.

Kelas 5 Website Untuk Mencari Inspirasi Website Design di BuildWithAngga

5 Website Untuk Mencari Inspirasi Website Design

Pernah mendapatkan projek untuk membuat website atau ingin melakukan eksplorasi web design tapi bingung untuk memulai? Terkadang kita sebagai seorang UI Designer atau Front-end Developer merasakan yang namanya stuck atau creative block, situasi dimana tidak bisa memikirkan sebuah ide atau inspirasi sama sekali, kalaupun ada biasanya ide tersebut tidak tereksekusi secara maksimal. Maka dari itu, salah satu cara untuk mendapatkan ide atau inspirasi yaitu dengan membuka situs atau website yang memuat inspirasi-inspirasi web design. 5 Website Untuk Mencari Inspirasi Website Design Berikut 5 website yang dapat kalian kunjungi untuk mencari inspirasi web design: 1. Siteinspire Siteinspire website untuk inspirasi web design Di Siteinspire kalian dapat mencari inspirasi web design berdasarkan Styles, Types, Subjects, dan Platforms yang digunakan. Atau juga bisa mencari secara spesifik dengan menulis kata kuncinya pada menu Search. Selain itu, kalian juga bisa membuat koleksi referensi web design sendiri jika mendaftar sebagai member gratis di Siteinspire. 2. Awwwards Awwwards website untuk inspirasi web design Awwwards merupakan situs yang berisi website pemenang yang dipilih tiap harinya. Kalian dapat melihat nominasi maupun pemenang dari beberapa kategori, tag, teknologi, warna, dan negara. 3. Best Website Gallery Best Website Gallery website untuk inspirasi web design Berawal dari koleksi referensi website yang dikumpulkan oleh seorang desainer dan developer David Hellman, Best Website Gallery sekarang menjadi salah satu sumber inspirasi website yang dapat diakses oleh siapapun. Web ini juga menyediakan screenshot tiap halaman dari website yang kita pilih. 4. Behance Behance website untuk inspirasi web design Behance berisikan portofolio - portofolio desain dari para desainer di seluruh dunia. Tidak hanya tampilan desainnya saja, kalian juga bisa menemukan beberapa case study dari desainer ataupun agensi. 5. Dribbble Dribbble website untuk inspirasi web design Dribbble mungkin salah satu situs yang tidak asing lagi bagi para desainer. Komunitas Dribbble sendiri masih aktif sampai sekarang dan berisi desainer - desainer dari seluruh dunia. Untuk mencari inspirasi web design, kalian bisa memilih menu Web Design atau menulis kata kunci secara spesifik pada kotak pencarian. Kesimpulan Dalam mencari sebuah ide atau inspirasi web design kita bisa mencarinya dengan cara membuka situs atau web yang menyediakan inspirasi desain. Tetapi, jangan lupa contoh - contoh desain yang di tampilkan dalam web tersebut hanya untuk sebagai bahan inspirasi bukan untuk di-copy atau diduplikasi. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat. 👋

Kelas Perbedaan Profesi Quality Control dan Quality Assurance di BuildWithAngga

Perbedaan Profesi Quality Control dan Quality Assurance

Hello, People With The Spirit Of Learning! Apa sih perbedaan dari Quality Control dengan Quality Assurance? Perbedaannya akan dijelaskan di dalam artikel di bawah ini, yuk dibaca dan disimak. Apa itu Quality Control Quality Control merupakan suatu profesi yang bertugas untuk mengecek, mengontrol dan memanajemen mutu kualitas dari suatu produk sesuai dengan persyaratan dari Perusahaan yang bertujuan untuk meminimalisir adanya cacat produk pada proses produksi suatu produk. Apa Jobdesk dari Quality Control Jobdesk dari Quality Control akan dijelaskan pada bagian di bawah ini 1.) Menganalisa spesifikasi dan persyaratan dari produk Analisa dari spesifikasi dan persyaratan dari produk dilakukan agar mengetahui spesifikasi dari produk serta batas penggunaan, kapasitas suatu produk dan perlakuan dalam penggunaan serta perawatan dari suatu produk. 2.) Melakukan cek kontrol mutu produk Cek kontrol dari mutu produk dilakukan dengan cara melakukan pengujian pada produk, dapat dengan mengecek mutu produk secara satu per satu dan dapat pula dilakukan dengan pengujian metode sampling produk yang dicek dan diuji berdasarkan sample produk. Cek kontrol mutu produk dilakukan dengan melakukan mengecek mutu produk secara manual yang dilakukan dengan melihat detail dan permukaan dari suatu produk serta menyesuaikan dengan persyaratan dari produknya dan dapat juga dilakukan dengan bantuan otomasi yaitu menguji produk menggunakan bantuan mesin seperti contohnya uji hardness atau kekerasan produk. 3.) Mendokumentasikan laporan hasil kontrol mutu produk Setelah melakukan pengujian dan cek kontrol mutu dari produk, hasil dari pengujian dan cek kontrol mutu produk tersebut dimasukkan ke dalam sertifikat uji atau laporan cek kontrol mutu dari produk yang selanjutnya dari sertifikat atau laporan tersebut dilaporkan kepada kepala pengawas bagian produksi. Apa itu Quality Assurance Quality assurance merupakan suatu profesi yang memastikan bahwa suatu kualitas produk software yang dihasilkan telah terjamin sesuai dengan requirement yang telah ditentukan. Apa Jobdesk dari Quality Assurance Jobdesk dari Quality Assurance akan dijelaskan pada bagian di bawah ini 1.) Melakukan Analisa Requirements Produk Software Analisa requirements produk software dilakukan dengan mengalisa dari product requirements documents yang telah dibuat oleh Project Manager dan Product Owner serta mendiskusikan mengenai requirements yang telah dibuat. Analisa ini dilakukan dengan tujuan agar SQA mengetahui requirements yang akan dilakukan dan yang akan diuji pada testing produk software. 2.) Melakukan Testing Produk Software Setelah analisa requirements dilakukan, hasil dari analisa tersebut dimasukkan ke dalam test script yang berupa test cases dan test scenario yang akan dilakukan pada testing produk software. Pada testing produk software dilakukan dengan dua metode, yang pertama menggunakan metode manual yakni dengan mengetes masing-masing fitur secara satu per satu yang terdapat pada produk software. Metode kedua yaitu merupakan metode automation, yakni melakukan testing produk software secara otomatis dengan menggunakan software seperti Katalon Studio dan Postman. 3.) Melakukan Analisa pada Hasil Testing Hasil dari testing produk software yang telah dilakukan dianalisa statusnya dan apabila berstatus “Failed” atau “Gagal” maka dilakukan analisa kembali dan dari kesalahan tersebut dikategorikan ke “Bug” atau “Error” beserta dengan prioritas dari kesalahan tersebut dengan kategori prioritas “High”, “Medium”, atau “Low”. 4.) Mendokumentasikan Hasil Testing yang Telah di Analisa Mendokumentasikan hasil testing yang telah dianalisa merupakan tahap final dari jobdesk Software Quality Assurance yang dilakukan dengan mendokumentasikan test cases dari testing produk software yang telah diuji dan dianalisa, yang selanjutnya dari hasil dokumentasi tersebut diserahkan ke Lead QA, yang kemudian dari Lead QA menyerahkan hasil testing kepada Project Manager yang selanjutnya dari Project Manager menyerahkan hasil testing kepada developer untuk ditinjau ulang dan diperbaiki kesalahan pada produk software. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas ada yang berminat engga nih buat jadi Quality Assurance atau Quality Control untuk karir masa depanmu?? Ditambah lagi sektor IT dan industri sedang dalam perkembangan yang pesat, jadi baik Quality Assurance maupun Quality Control akan sangat diperlukan dalam menunjang perkemabangan sektor IT dan Industri. Saat kamu telah memutuskan untuk berkarir sebagai Quality Assurance maupun Quality Control, pastikan kamu selalu update dengan ilmu terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌

Kelas Mengenal Profesi Software Quality Assurance : 101 SQA di BuildWithAngga

Mengenal Profesi Software Quality Assurance : 101 SQA

Hello, People With The Spirit Of Learning! Apa sih profesi Software Quality Assurance itu? Profesi Software Quality Assurance akan dijelaskan di dalam artikel di bawah ini, yuk dibaca dan disimak. Apa itu Profesi Software Quality Asssurance Software Quality Assurance (SQA) merupakan suatu proses yang berlangsung secara continue dalam memastikan bahwa suatu produk software yang dihasilkan telah sesuai dengan requirement yang telah ditentukan. Apa Jobdesk dari Software Quality Assurance Jobdesk dari Software Quality Assurance akan dijelaskan pada bagian di bawah ini 1.) Melakukan Analisa Requirements Produk Software Analisa requirements produk software dilakukan dengan mengalisa dari product requirements documents yang telah dibuat oleh Project Manager dan Product Owner serta mendiskusikan mengenai requirements yang telah dibuat. Analisa ini dilakukan dengan tujuan agar SQA mengetahui requirements yang akan dilakukan dan yang akan diuji pada testing produk software. 2.) Melakukan Testing Produk Software Setelah analisa requirements dilakukan, hasil dari analisa tersebut dimasukkan ke dalam test script yang berupa test cases dan test scenario yang akan dilakukan pada testing produk software. Pada testing produk software dilakukan dengan dua metode, yang pertama menggunakan metode manual yakni dengan mengetes masing-masing fitur secara satu per satu yang terdapat pada produk software. Metode kedua yaitu merupakan metode automation, yakni melakukan testing produk software secara otomatis dengan menggunakan software seperti Katalon Studio dan Postman. 3.) Melakukan Analisa pada Hasil Testing Hasil dari testing produk software yang telah dilakukan dianalisa statusnya dan apabila berstatus “Failed” atau “Gagal” maka dilakukan analisa kembali dan dari kesalahan tersebut dikategorikan ke “Bug” atau “Error” beserta dengan prioritas dari kesalahan tersebut dengan kategori prioritas “High”, “Medium”, atau “Low”. 4.) Mendokumentasikan Hasil Testing yang Telah di Analisa Mendokumentasikan hasil testing yang telah dianalisa merupakan tahap final dari jobdesk Software Quality Assurance yang dilakukan dengan mendokumentasikan test cases dari testing produk software yang telah diuji dan dianalisa, yang selanjutnya dari hasil dokumentasi tersebut diserahkan ke Lead QA, yang kemudian dari Lead QA menyerahkan hasil testing kepada Project Manager yang selanjutnya dari Project Manager menyerahkan hasil testing kepada developer untuk ditinjau ulang dan diperbaiki kesalahan pada produk software. Software yang Sering Digunakan oleh Software Quality Assurance Software yang sering digunakan oleh SQA yaitu 1.) Jira Tampilan Scrum Board pada JiraSumber : https://www.atlassian.com/software/jira/features Jira biasanya digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan analisis dan mengatur project serta mendokumentasikan hasil dari testing produk software. 2.) Notion Tampilan Roadmap pada NotionSumber : https://www.notion.so/ Notion biasanya digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan analisis dan mengatur project serta mendokumentasikan hasil dari testing produk software. 3.) Katalon Studio Tampilan Software Katalon StudioSumber : https://katalon.com/ Katalon Studio biasanya digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan automation testing pada produk software. 4.) Postman Tampilan API PostmanSumber : https://www.postman.com/ Postman biasanya digunakan oleh Software Quality Assurance dalam melakukan automation testing pada produk software. Kesimpulan Jadi berdasarkan penjelasan di atas ada yang berminat engga nih buat jadi Software Quality Assurance??? Tentu saja selain melakukan jobdesk yang telah disebutkan diatas, yang tidak kalah penting adalah komitmen dan sikap mampu bekerja dalam tim. Saat kamu telah memutuskan untuk berkarir sebagai Software Quality Assurance, pastikan kamu selalu update dengan ilmu terbaru ya! karena teknologi akan terus berkembang. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat 😉🙌

Kelas 3 Software Design Popular Untuk Membuat Prototype Website dan Mobile Apps di BuildWithAngga

3 Software Design Popular Untuk Membuat Prototype Website dan Mobile Apps

Ketika kita ingin menunjukan bagaimana website atau aplikasi kita bekerja dan membantu permasalahan kehidupan sehari-hari pengguna, maka kita perlu membuat sebuah prototype sederhana yang sesuai dari core business dari startup yang kita bangun. Sebenarnya dengan menggunakan kertas dan pulpen, kita dapat membuat wireframe dan prototype, namun dengan beberapa software design berikut maka kita bisa membuat prototype yang kualitasnya lebih tinggi. Adobe After Effect Selain digunakan untuk edit video tingkat atas, software After Effect juga sering digunakan oleh beberapa designer dalam membuat prototype sederhana terkait dari projek yang sedang dikerjakan, dengan fitur-fitur canggih seperti mask, animation, dan lain-lainya maka prototype akan lebih mudah untuk dibuat. Framer Ketika kita selesai mengerjakan projek design menggunakan Figma, maka dapat kita import langsung kepada software Framer untuk kita jadikan prototype yang dapat diklik, mengisi input seperti nama atau alamat email, dan memberikan animasi. Dengan Framer kita dapat membuat prototype aplikasi website atau mobile yang memiliki animasi yang menarik tanpa harus menggunakan koding, ditambah lagi Framer sudah menyediakan template yang siap digunakan untuk kita, wah enak juga ya sebagai UI/UX designer. Principle Principle adalah salah satu software yang tersedia pada Mac OS yang bisa kita gunakan untuk membuat high fidelity prototype, kebanyakan designer lebih memilih untuk menggunakan Principle karena memang experience dan juga fitur yang mereka tawarkan lebih banyak dibandingkan software prototype lainnya. Sayangnya Principle ini hanya tersedia pada Mac OS saja, apabila kamu menggunakan Windows OS maka kami sarankan untuk menggunakan After Effect atau Framer. https://dribbble.com/shots/19503359-Sleep-Magic-App-FREE Kesimpulan Sebagai seorang UI/UX designer alangkah baiknya untuk mempelajari lebih banyak software di luar sana, sehingga ketika klien atau perusahaan membutuhkan kita untuk beradaptasi dengan software yang baru maka kita bisa memulai lebih mudah dan mengerjakan projek.