flash sale
hamburger-menu

Tips Backend Development

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Seeder: Mengisi Database Laravel dengan Data Sampel di BuildWithAngga

Seeder: Mengisi Database Laravel dengan Data Sampel

Tahukah kamu? Dalam Framework Laravel kamu dapat membuat data sampel yang dapat digunakan untuk pengujian aplikasi. Seeder merupakan sebuah class dalam Framework Laravel yang memungkinkan kita sebagai web developer untuk mengisi database kita dengan data sampel atau dummy data yang telah ditentukan secara otomatis. Dengan menggunakan Seeder, kita dapat memasukkan data sampel dalam jumlah yang banyak sekaligus ke dalam database menggunakan Model Factories tanpa perlu menambahkannya satu per satu kedalam database. Kita hanya perlu menuliskan kode sekali dan Seeder akan memasukkan data tersebut ke dalam database kita secara otomatis. Manfaat Seeder dalam Laravel Konsistensi dalam Pengujian: Dengan menyediakan data sampel yang telah ditentukan, pengembang dapat memastikan bahwa setiap kali pengujian dilakukan, aplikasi akan menggunakan dataset yang sama. Hal ini membantu dalam pengujian yang konsisten dan efisien.Efisiensi tahap Pengembangan: Sebagai alternatif dari memasukkan data secara manual setiap kali membangun atau mereset database, seeder memungkinkan pengembang untuk mengisi data sampel yang diperlukan dalam hitungan detik. Ini menghemat waktu dan energi pengembang, mempercepat siklus pengembangan aplikasi secara keseluruhan.Simulasi Lingkungan Produksi: Seeder memungkinkan pengembang untuk mensimulasikan lingkungan produksi secara lokal atau di lingkungan pengembangan. Dengan menggunakan seeder, pengembang dapat membuat salinan data produksi yang realistis untuk digunakan dalam pengujian di lingkungan pengembangan. Ini membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum rilis ke lingkungan produksi.Pengujian Fungsionalitas: Data yang diisi oleh seeder dapat digunakan untuk menguji fungsionalitas aplikasi dalam berbagai skenario. Pengembang dapat membuat dataset yang mencakup kasus penggunaan yang berbeda untuk menguji respons aplikasi terhadap berbagai situasi. Hal ini memastikan aplikasi berfungsi seperti yang diharapkan dalam semua kondisi.Pemeliharaan dan Pengembangan Lanjutan: Dengan menggunakan seeder, pemeliharaan dan pengembangan lanjutan aplikasi menjadi lebih mudah. Pengembang dapat dengan cepat mengisi data sampel yang diperlukan untuk menguji atau mengembangkan fitur baru tanpa harus mengganggu data yang sudah ada dalam database. Ini memfasilitasi pengembangan iteratif dan fleksibel. Implementasi Seeder dalam Laravel Secara default, Laravel menempatkan file seed yang kita buat pada direktori database/seeds. Kita dapat membuat seeder dengan menggunakan perintah artisan. Misalnya, untuk membuat seeder untuk tabel products, kita jalankan perintah berikut: php artisan make:seeder ProductSeeder SeederMengisiDatabaseLaravel_BuildWithAngga Misalkan kita memiliki model Product yang memiliki struktur sebagai berikut: <?php namespace App\\Models; use Illuminate\\Database\\Eloquent\\Model; class Product extends Model { protected $fillable = [ 'name', 'description', 'price', ]; } Selanjutnya, kita dapat membuat sebuah seeder untuk mengisi beberapa data produk ke dalam tabel products. <?php use Illuminate\\Database\\Seeder; use App\\Models\\Product; class ProductSeeder extends Seeder { /** * Run the database seeds. * * @return void */ public function run() { // Menyisipkan data produk ke dalam tabel products Product::create([ 'name' => 'Laptop', 'description' => 'Powerful laptop for all your needs', 'price' => 1200, ]); Product::create([ 'name' => 'Smartphone', 'description' => 'Latest smartphone with great features', 'price' => 800, ]); Product::create([ 'name' => 'Headphones', 'description' => 'High-quality headphones for immersive sound experience', 'price' => 100, ]); } } Pertama-tama kita dapat mendefinisikan sebuah seeder dengan membuat kelas ProductSeeder yang meng-extends Seeder. Dalam file seed yang kita buat dalam method run() kita dapat menuliskan kode untuk mengisi data yang kita butuhkan ke dalam database. Di dalamnya kita dapat menggunakan method create() pada model Product untuk membuat data baru dalam database. Kita membuat beberapa produk dengan menggunakan method create(), dan masing-masing produk memiliki atribut name, description, dan price. Untuk menjalankan seeder yang sudah kita buat, Kita dapat menggunakan perintah artisan Laravel seperti contoh dibawah: php artisan db:seed --class=ProductSeeder Di dalam method run(), kita dapat memasukkan dummy data ke dalam database menggunakan Query Builder atau Eloquent. Dengan menjalankan perintah di atas, data produk akan dimasukkan ke dalam tabel products dalam database. Seeder sangat berguna dalam membuat data sampel atau data uji untuk pengembangan aplikasi. Kesimpulan Seeder dalam Laravel memberikan kemudahan bagi kita sebagai pengembang untuk mengisi data sampel ke dalam database dengan cepat dan efisien. Dengan seeder juga, kita dapat memastikan konsistensi dalam pengujian aplikasi dengan menyediakan dataset yang sama setiap kali pengujian dilakukan. Selain itu, penggunaan seeder juga mempercepat proses pengembangan dengan menghemat waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk memasukkan data secara manual. Dengan Seeder memungkinkan kita dapat melakukan simulasi lingkungan produksi dengan menyediakan salinan data produksi yang realistis untuk pengujian di lingkungan pengembangan, membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum rilis ke lingkungan produksi. Dengan demikian, seeder adalah salah satu fitur kunci dalam Laravel yang membantu pengembang dalam mengelola dan menguji aplikasi secara efisien, serta memfasilitasi pengembangan yang lebih cepat dan lebih lancar. Jika kamu tertarik untuk explorasi atau mempelajari hal lain, Kamu bisa mengikuti kelas di Build With Angga untuk meningkatkan pengetahuan kamu mendalami Eloquent dalam Laravel dengan mengikuti rekomendasi kelas berikut: Kelas Online Laravel: Migration, Seeder, and Factory | BuildWithAnggaKelas Online Eloquent ORM Laravel | BuildWithAnggaKelas Online Full-Stack Web Developer: Bangun Website Freelancer | BuildWithAngga

Kelas 6 Website yang Harus Diketahui para Web Developer! di BuildWithAngga

6 Website yang Harus Diketahui para Web Developer!

Hai Sobat BWA!🙌 Untuk memudahkan pekerjaan sebagai web developer, banyak terdapat tools yang dapat membantu pekerjaan kita. Mulai dari extensions, website, Artificial Intelligence, dan lainnya dengan pilihan yang gratis hingga berbayar. Dengan menggunakan tools tersebut, pekerjaan kita sebagai developer akan menjadi lebih mudah dan efisien. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang beberapa website yang dapat membantu pekerjaan kita sebagai developer. Penasaran dengan apa aja sih website tersebut? Simak artikel berikut sampai habis ya! 1. CSS Matic CSS Matic adalah sebuah aplikasi web yang menyediakan berbagai fitur untuk membantu kita dalam menghasilkan kode CSS dengan cepat dan mudah. Website ini banyak digunakan oleh para web desginers dan front end developer karena fitur yang disediakan sangat mempermudah pekerjaan mereka. Beberapa fitur yang umumnya tersedia di CSS Matic meliputi: Gradient Generator: Pada fitur ini, kita dapat membuat gradient CSS dengan berbagai jenis dan warna *gradient*, termasuk linear dan radial gradient. Kita juga dapat mengatur posisi, warna, dan arah gradient sesuai kebutuhan, sehingga tidak perlu repot-repot menulis kode CSS karena CSS Matic akan menghasilkan kode yang sesuai.Border Radius: Fitur border radius ini dapat kita gunakan untuk membuat sudut border dengan radius tertentu. Kita dapat mengatur tiap sudut border, border width, border style, border color, hingga backgorund color. Ini membantu dalam membuat elemen-elemen dengan sudut yang melengkung.Box Shadow Generator: Ketika kita ingin menambahkan bayangan pada elemen-elemen HTML menggunakan CSS, fitur ini akan sangat membantu karena kita dapat menyesuaikan warna, blur, spread, dan arah bayangan untuk mencapai efek bayangan yang diinginkan. Kita dapat mengatur tiap-tiap efek yang akan digunakan sesuai keinginan kita.Noise Texture: Fitur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tekstur atau detail ke latar belakang elemen HTML menggunakan CSS. Meskipun kita dapat membuat noise texture sendiri menggunakan CSS atau gambar noise texture yang telah dibuat sebelumnya, fitur ini akan tetap membantu loh! 2. Cruip.com Cruip.com adalah sebuah platform yang menyediakan berbagai macam template desain untuk kebutuhan pembuatan halaman web atau aplikasi berbasis web. Situs ini terkenal karena menyediakan template yang telah dirancang dengan baik dan siap pakai, khususnya untuk start up, small bussiness, atau proyek-proyek pengembangan web lainnya. Cruip.com menawarkan berbagai macam template yang telah dirancang dengan tampilan yang modern dan profesional yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, mulai dari landing page, aplikasi web, hingga e-commerce. Cruip.com juga sudah terintegrasi dengan berbagai platform web development populer seperti Bootstrap, Reeact JS, Vue JS, dan lainnya. 3. Crisp.chat Crisp.chat adalah platform yang menyediakan solusi untuk komunikasi dengan pelanggan secara langsung, terutama melalui live chat pada website. Crisp chat dirancang untuk membantu berinteraksi dengan pelanggan secara real-time, memberikan dukungan pelanggan, menjawab pertanyaan, dan meningkatkan keterlibatan pengguna. Berikut adalah beberapa fitur utama Crisp Chat: Live Chat: Ketika kita mengaktifkan fitur live chat pada website, pengguna nantinya dapat berkomunikasi secara langsung dengan customer support atau admin.Shared Inbox: Pada fitur ini, kita dapat melihat semua pesan dari berbagai saluran komunikasi seperti live chat, email, dan media sosial dalam satu tempat, sehingga memudahkan kita untuk mengelola dan meresponsnya.Auto Messages: Kita dapat mengatur pesan otomatis untuk menyambut pengunjung situs web, menjelaskan layanan, atau menawarkan bantuan jika diperlukan.Chat Bot: Adanya dukungan chat bot yang dapat diatur, memungkinkan kita untuk merespons otomatis kepada pengunjung website berdasarkan pertanyaan atau pesan yang ditentukan sebelumnya. 4. Codepen Codepen adalah sebuah platform yang banyak digunakan oleh developer untuk membuat, mendistribusikan, dan menjelajahi kode HTML, CSS, dan JavaScript secara interaktif. Dengan menggunakan CodePen, kita dapat membuat proyek-proyek kreatif, website prototype, atau bahkan membagikan source code untuk tujuan pembelajaran dan kolaborasi. Ketika menggunakan codepen, kita dapat mengedit kode secara langsung pada browser tanpa perlu menginstal perangkat lunak tambahan. Selain itu, codepen juga menyediakan fitur live preview sehingga kita dapat melihat hasil dari perubahan yang kita buat secara real-time. 5. Bootstrap Pasti kalian tidak asing lagi kan dengan website satu ini? Bootstrap adalah sebuah framework front-end yang digunakan untuk membangun situs web responsif dan mobile-first. Diciptakan oleh developer team Twitter, Bootstrap menyediakan serangkaian alat dan komponen yang memungkinkan developer untuk dengan cepat merancang dan mengembangkan tata letak yang responsif dan menarik secara visual. Banyak fitur-fitur yang ditawarkan oleh bootstrap, contohnya sebagai berikut: Grid System: Bootstrap menyediakan grid system yang fleksibel dan responsif, yang memudahkan kita untuk menata konten pada berbagai ukuran layar. Grid Bootstrap terbagi menjadi 12 kolom, yang dapat diatur untuk memenuhi kebutuhan desain situs web.UI Component: Bootstrap menyediakan berbagai komponen UI siap pakai, seperti button, forms, navibar, card, jumbotron, dan lain-lain. Komponen-komponen ini telah dirancang dan dikembangkan dengan baik, sehingga kita dapat menggunakannya langsung dalam proyek kita.Responsif dan Mobile-First: Bootstrap didesain dengan prinsip mobile-first, yang berarti desainnya dimulai dari perangkat seluler dan ditingkatkan untuk perangkat yang lebih besar. Ini memastikan bahwa situs web yang dibangun dengan Bootstrap responsif di berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga desktop.Dukungan untuk JavaScript: Bootstrap dilengkapi dengan plugin JavaScript yang siap pakai, seperti slider, tab, modal, dan lain-lain. Ini menyederhanakan implementasi fungsi-fungsi interaktif di situs web. 6. Can I Use Can I Use adalah sebuah website yang menyediakan informasi tentang kompatibilitas fitur-fitur web di berbagai browser. Tujuan utama dari Can I Use adalah membantu developer untuk menentukan apakah mereka dapat menggunakan suatu fitur tertentu dalam proyek mereka dengan mempertimbangkan dukungan dari berbagai browser. Situs web ini menampilkan informasi tentang dukungan fitur di berbagai versi dari berbagai browser web yang populer seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, Microsoft Edge, dan lain-lain. Informasi ini disajikan dengan cara yang mudah dimengerti, seringkali dalam bentuk tabel atau diagram yang memudahkan pengguna untuk melihat apakah fitur tertentu didukung di browser yang mereka inginkan. Selain itu, Can I Use juga memberikan informasi tentang bagaimana fitur-fitur tersebut dapat diimplementasikan secara optimal, termasuk alternatif atau polifil untuk mendukung browser yang mungkin tidak mendukung fitur tersebut secara langsung. Dengan bantuan Can I Use, web developer dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam merancang dan mengembangkan situs web mereka, dengan mempertimbangkan kompatibilitas lintas browser untuk fitur-fitur tertentu. Kesimpulan Masih banyak lagi website yang dapat mempermudah pekerjaan kita sebagai web developer. Beberapa website yang telah dijelaskan di atas, harus kita ketahui sebagai tools yang dapat membantu kita, seperti CSS Matic untuk menghasilkan kode CSS dengan cepat, Cruip.com untuk template desain web, Crisp.chat untuk berkomunikasi dengan pelanggan secara langsung, Codepen untuk menjelajahi kode HTML, CSS, dan JavaScript, Bootstrap untuk membangun situs web responsif, dan Can I Use untuk informasi tentang kompatibilitas fitur web di berbagai browser. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari lagi tentang Web Development Tools, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌 Kelas Online Gratis Web Dev Tools

Kelas Cara Mudah Install dan Menggunakan Flask Restful Python di BuildWithAngga

Cara Mudah Install dan Menggunakan Flask Restful Python

Haloo sobat ngodingg Semoga kalian sehat selaluu Kali ini saya mau bahas gimana caranya membuat RESTful API dengan Flask, yang pernah saya bahas di artikel sebelumnya, mungkin kita akan kasih sedikit review kembali yang mana Flask adalah microframework Python yang populer untuk membangun API. Flask Restful adalah ekstensi Flask yang memudahkan membangun API RESTful. . BTW framework ini ringan, mudah digunakan, dan memungkinkan kamu untuk fokus pada pengembangan API tanpa harus khawatir tentang detail implementasi. Jadii cuss kita mulaii BTW lagii kali ini adalah cara install-nya di windows yah guyyss Instalasi Flask Pertama pastiin dulu kalian udah install dua hal dibawah ini: Python versi 3.6PIP untuk Python 3 (Library instalasi Python, ya semacam NPM di NodeJS laah) PIP terdapat dua versi, yang versi 2.7 dan 3.6, jadi usahakan untuk cari PIP yang untuk versi Python 3 alias 3.6 ya! Step 1: Install Virtual Environment Virtualenv merupakan alat yang berguna yang akan membuat lingkungan pengembangan Python yang terisolasi dimana kita dapat mengerjakan semua pengembangan yang diperlukan. Buka command line dan ketik perintah, lalu install virtualenv dengan pip: pip install virtualenv Langkah 2: Buat dan Aktivasi Virtual Environment Buat virtualenv baru di folder project kalian: virtualenv venv Aktifkan virtualenv: .\\venv\\Scripts\\activate Langkah 3: Instal Flask dan Flask Restful Install Flask dan Flask Restful dengan pip: pip install Flask Flask-RESTful Langkah 4: Buat File Python dan Import Library Buat file Python baru, misal app.py, dan import library yang diperlukan: from flask import Flask, request from flask_restful import Resource, Api Langkah 5: Buat Resource dan API Buat subclass Resource untuk mendefinisikan endpoint API: class HelloWorld(Resource): def get(self): return {"message": "Hello, World!"} Buat API dan tambahkan resource: app = Flask(__name__) api = Api(app) api.add_resource(HelloWorld, '/') Langkah 6: Jalankan API Jalankan API dengan Flask: if __name__ == '__main__': app.run(debug=True) atau tidak kalian bisa run aplikasi Flask dengan: flask run output akan mencetak pesan konfirmasi dan alamat: Langkah 7: Testing API Buka browser dan kunjungi URL http://localhost:5000/hello. Kalian akan melihat JSON response: JSON {"message": "Hello, World!"} Contoh Code Lengkap: from flask import Flask, request from flask_restful import Resource, Api app = Flask(__name__) api = Api(app) class HelloWorld(Resource): def get(self): return {"message": "Hello, World!"} api.add_resource(HelloWorld, '/') if __name__ == '__main__': app.run(debug=True) Penjelasan Code: Flask(__name__): Membuat instance FlaskApi(app): Membuat instance API dari FlaskHelloWorld(Resource): Mendefinisikan resource *HelloWorld*get(self): Mendefinisikan method **GET** untuk resourcereturn {"message": "Hello, World!"}: Mengembalikan response JSONapi.add_resource(HelloWorld, '/hello'): Menambahkan resource ke API dengan URL /*hello*app.run(debug=True): Menjalankan Flask Tips: Gunakan Postman untuk testing API dengan mudah.Baca dokumentasi Flask dan Flask Restful untuk mempelajari lebih lanjut.Gunakan debugger Python untuk membantu debugging code kalian. Referensi: Flask Documentation: https://flask.palletsprojects.com/en/2.2.x/Flask-RESTful Documentation: https://flask-restful.readthedocs.io/en/latest/ Tambahan: Kalian juga bisa menambahkan lebih banyak resource dan method ke API kalian. Contohnya, Kalian dapat menambahkan resource untuk CRUD (Create, Read, Update, Delete) data. Kalian juga dapat menggunakan library lain seperti SQLAlchemy untuk mengelola database. Kesimpulan: Flask dan Flask Restful adalah alat yang powerfull untuk membangun API RESTful di Python. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kalian dapat dengan mudah install dan menggunakan Flask Restful Python di Windows. Jadi buat kawan - kawan yang mau mempelajari tentang python dari dasar kalian bisa mengikuti kelasnya di BuildWithAngga yaitu Kelas Online Gratis Python Pemrograman Dasar Kalian bisa akses kelasnya secara gratiss lohhh. Oke Sekian penjelasan tentang cara mudah install Flask, kalian bisa kembali untuk menguliknya sendiri tentunya. Semoga bermanfaat buat kalian. See you guysss !

Kelas 5 Framework JavaScript yang Populer serta Kelebihan dan Kekurangannya di BuildWithAngga

5 Framework JavaScript yang Populer serta Kelebihan dan Kekurangannya

Hai Sobat BWA!🙌 JavaScript merupakan salah satu bahasa pemorgraman yang digunakan secara luas untuk mengembangkan aplikasi web interaktif dan dinamis. JavaScript menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling populer karena dapat dieksekusi di sisi klien maupun di sisi server. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang framework JavaScript yang populer, mulai dari fitur utama serta kelebihan dan kekurangannya. Simak artikel berikut sampai habis ya! 1. React.js React. js merupakan framework yang dikembangkan oleh Facebook yang dapat digunakan untuk membangun user interface yang dinamis dan interaktif untuk aplikasi web dan seluler. React.js dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan tampilan website karena memiliki performa dan kinerja yang baik. Fitur Utama:JSX (JavaScript XML): JSX adalah sintaks markup yang sangat mirip dengan HTML. JSX membuat penulisan komponen React lebih mudah dengan membuat sintaksisnya hampir identik dengan HTML yang dimasukkan ke halaman web.Virtual DOM : React menggunakan Virtual DOM untuk meningkatkan performa aplikasi. Virtual DOM adalah representasi virtual dari DOM yang ada di dalam memori, yang memungkinkan React untuk melakukan pembaruan hanya pada bagian-bagian yang diperlukan, tanpa harus memperbarui keseluruhan DOM.Komponen Reusable: React memungkinkan pengembang untuk membagi UI menjadi komponen-komponen yang dapat digunakan kembali. Hal ini mempermudah pengembangan, pemeliharaan, dan pengujian kode.Kelebihan dan Kekurangan: KelebihanKekuranganMudah dipelajari dan cocok untuk pemulaKomunitas yang dimiliki belum terlalu kecilMemiliki dokumentasi yang baikKurangnya plugin dan libraryMudah diintegrasikan dengan aplikasi yang sudah adaTerlalu banyak fleksibilitas karena basis kode yang tidak konsisten 2. Vue.js Vue.js disebut sebagai framework JavaScript yang progresif karena menyediakan struktur dan konvensi yang kuat untuk membangun aplikasi dan memiliki ekosistem yang matang. Framework ini juga populer untuk membangun user interface yang responsif dan interaktif. Fitur Utama:Server-Side Rendering (SSR): Vue.js mendukung Server-Side Rendering (SSR), yang memungkinkan pembuatan aplikasi Vue.js yang dapat di-render di sisi server sebelum dikirimkan ke browser. SSR membantu meningkatkan kinerja dan SEO aplikasi web dengan memungkinkan pembuatan halaman yang lebih cepat dan lebih mudah diindeks oleh mesin pencari.Transisi dan Animasi CSS: Vue memiliki beberapa metode untuk menerapkan transisi ke elemen HTML ketika ditambahkan, diperbarui, atau dihapus dari DOM.Reactivity: Salah satu fitur paling kuat dari Vue.js adalah reaktifitasnya. Vue.js secara otomatis melacak perubahan yang terjadi pada data aplikasi dan secara efisien memperbarui tampilan sesuai dengan perubahan tersebut. Ini membuat pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah dan intuitif.Kelebihan dan Kekurangan: KelebihanKekuranganMudah dipelajari dan cocok untuk pemulaKomunitas yang dimiliki belum terlalu besarMemiliki dokumentasi yang baikKurangnya plugin dan libraryMudah diintegrasikan dengan aplikasi yang sudah adaTerlalu banyak fleksibilitas karena basis kode yang tidak konsisten 3. Next.js Next.js adalah sebuah framework yang populer untuk membangun aplikasi web React dengan fitur SSR (Server-Side Rendering), pembuatan halaman statis, dan routing yang kuat. Next.js juga merupakan salah satu framework yang SEO friendly karena kemampuan SSR dan SSG-nya. Fitur Utama:Image Optimization: Next.js menyediakan optimasi gambar otomatis, yang secara otomatis menyesuaikan ukuran dan format gambar untuk memaksimalkan kinerja dan pengalaman pengguna.Dukungan TypeScript: Next.js memberikan pengalaman TypeScript terintegrasi baik dalam proyek yang sudah ada maupun yang baru. Saat membuat proyek baru tidak memerlukan konfigurasi apa pun untuk menyiapkan TypeScript.CSS-in-JS Integration: Next.js memiliki integrasi yang baik dengan berbagai metode styling, termasuk CSS-in-JS libraries seperti styled-components dan Emotion, serta CSS Modules.Kelebihan dan Kekurangan: KelebihanKekuranganDapat digunakan untuk membangun sistus web statis dengan cepat dan fungsi dinamisHanya menggunakan route berbasis file dan tidak dapat dimodifikasiSet up mudah dengan konfigurasi yang siap pakaiSistem plugin yang burukMemiliki performa yang baikMemerlukan infrastruktur server yang memadai untuk menangani permintaan dari klien 4. Ember.js Ember.js merupakan framework JavaScript berbasis komponen yang dibuat oleh Yehuda Katz pada tahun 2011. Ember.js menggunakan teknologi FastBoot untuk rendering sisi server sehingga klien dapat melihat halaman HTML yang dirender ke browser tanpa harus mengunduh aset JavaScript terlebih dahulu. Fitur Utama:Handlebars Templating: Ember.js menggunakan Handlebars, sebuah bahasa templating yang mudah dipahami dan kuat, untuk memisahkan logika aplikasi dari tampilan. Ini memungkinkan developer untuk membuat tampilan yang dinamis dengan mudah menggunakan sintaks yang mirip dengan HTML.Komponen UI yang Reusable: Ember.js mendorong penggunaan komponen UI yang reusable dan terpisah. Komponen-komponen ini dapat digunakan kembali di berbagai bagian aplikasi, memungkinkan developer untuk membangun dan memelihara aplikasi dengan lebih efisien.Data Binding yang Kuat: Ember.js memiliki sistem data binding dua arah yang kuat, yang memungkinkan perubahan pada model data secara otomatis memperbarui tampilan yang terkait, dan sebaliknya.Kelebihan dan Kekurangan: KelebihanKekuranganMemiliki alat pengembangan yang terpasang di dalam ember-CLIKurangnya fleksibilitas Tersedia template yang memudahkan untuk mendesign UI yang mudaha dan fleksibelCukup susah dipelajari karena segala sesuatunya berubah dengan cepatModel inti menggunakan HTML dan CSS, sehingga mudah dipahami oleh pemulaTidak mempunyai sumber plugin khusus 5. Angular.js Angular.js didasarkan pada arsitektur Model-View-Controller (MVC), yang memudahkan pengembangan aplikasi web dinamis. Angular.js merupakan pilihan terbaik untuk mengembangkan aplikasi berskala besar dan berkinerja tinggi. Fitur Utama:Two-Way Data Binding: Salah satu fitur utama AngularJS adalah kemampuan untuk melakukan two-way data binding, yang memungkinkan perubahan pada model data secara otomatis diperbarui dalam tampilan, dan sebaliknya.Directives: AngularJS menyediakan berbagai direktif (directives) bawaan yang memungkinkan developer untuk menambahkan tambahan pada elemen HTML. Ini termasuk model untuk two-way data binding, perulangan untuk pengulangan elemen, if else untuk kondisional rendering, dan banyak lagi.Dependency Injection: AngularJS memiliki sistem dependency injection yang kuat, yang memudahkan dalam menyediakan dan mengelola dependensi antar komponen aplikasi. Ini membantu dalam membuat kode yang lebih bersih, terstruktur, dan mudah diuji.Kelebihan dan Kekurangan: KelebihanKekuranganKerangka kerja yang lengkap sehingga memudahkan untuk membangun aplikasi yang kompleksLebih kompleks untuk dipelajari dibandingkan dengan React dan VueMemiliki performa yang tinggiCukup sulit dipelajari bagi pemulaMemiliki komunitas yang besarHarus terbiasa dengan bahasa pemrograman TypeScript Kesimpulan Nah, itulah 5 Framework JavaScript yang populer hingga saat ini seperti: React.js, Vue.js, Next.js, Ember.js, dan Angular.js. Setiap framework memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. React.js yang menawarkan fitur seperti JSX, Virtual DOM, dan komponen yang dapat digunakan kembali. Lalu ada Vue.js yang menjadi framework progresif dengan fitur seperti Server-Side Rendering dan reaktivitas. Next.js yang digunakan untuk membangun aplikasi web React dengan fitur seperti Image Optimization dan dukungan TypeScript. Ada lagi Ember.js yang merupakan framework berbasis komponen dengan fitur seperti Handlebars Templating dan data binding yang kuat. Lalu yang terakhir ada Angular.js yang menawarkan fitur seperti two-way data binding dan dependency injection. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari tentang Framework JavaScript, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌 Belajar React.js GratisKelas Gratis VueJS

Kelas Mengenal Webflow: 7 Fitur Webflow yang Harus Kamu Ketahui di BuildWithAngga

Mengenal Webflow: 7 Fitur Webflow yang Harus Kamu Ketahui

Hai Sobat BWA!🙌 Pengen bikin website tapi males ngoding? Emang bisa? Jawabannya BISA! Apakah kalian pernah mendengar tentang Webflow? Webflow adalah sebuah platform desain web yang dapat digunakan untuk mendesain, membangun, dan meluncurkan situs web secara visual tanpa harus menulis kode. Webflow merupakan tools yang sangat fleksibel dan andal yang bisa digunakan baik oleh pemula maupun profesional. Webflow hadir dengan user-interface yang intuitif dan user-friendly, sehingga siapapun bisa langsung menggunakannya tanpa perlu belajar coding. Tidak hanya itu, Webflow juga menyediakan berbagai template yang bisa kita gunakan sebagai dasar dalam mendesain website. Dengan begitu, proses pembuatan website bisa menjadi lebih cepat dan efisien. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas apa saja sih fitur-fitur Webflow itu? Simak artikel berikut sampai habis ya! 7 Fitur Utama Webflow Webflow memiliki banyak fitur yang mendukung desain website yang interaktif. Fitur-fitur tersebut dapat digunakan secara mudah dan gratis. Dengan mudahnya penggunaan fitur-fitur Webflow, banyak perusahaan besar yang menggunakan Webflow sebagai alat pengembangan situs web mereka. Beberapa perusahaan tersebut termasuk Dell, Ideo, dan Rakuten. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas fitur-fitur utama dari Webflow! 1. Designer https://webflow.com/designer Fitur designer ini digunakan untuk membuat dan mengedit desain sebuah situs website dengan cara yang efektif dan efisien. Pada fitur ini, sudah tersedia macam-macam tools yang dapat membantu kebutuhan desain. Berikut ini adalah fitur-fiturnya: Desain Responsif: Webflow bisa digunakan untuk merancang situs web yang responsif dengan mudah, karena sudah terdapat tools untuk mengatur tata letak, ukuran, dan gaya elemen-elemen untuk berbagai resolusi layar.Grid System: Fitur grid system memungkinkan untuk membuat layout yang responsif dengan mudah, baik untuk desktop maupun perangkat mobile, dengan memanfaatkan grid untuk menempatkan elemen-elemen secara tepat.Komponen Stylized: Webflow menyediakan berbagai komponen stylized, seperti button, formulir, slider, galeri gambar, dan banyak lagi, yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan gaya desain situs web.CSS Customization: Fitur CSS customization ini digunakan untuk menyesuaikan gaya desain situs web secara detail, termasuk warna, tipografi, padding, margin, dan banyak lagi. 2. CMS (Content Management System) https://webflow.com/cms Fitur CMS (Content Management System) pada Webflow memungkinkan user untuk mengelola konten situs web mereka dengan mudah tanpa harus tergantung pada developer atau pengetahuan teknis yang mendalam. Berikut adalah beberapa fitur utama dari CMS Webflow: Pengelolaan Konten Dinamis: CMS Webflow dapat digunakan untuk membuat konten dinamis seperti blog, portofolio, daftar produk, dan lainnya, yang otomatis diperbarui saat konten baru ditambahkan.Pengaturan Publikasi: Kalian dapat mengatur tanggal dan waktu publikasi konten, serta mengatur konten untuk dipublikasikan secara otomatis atau disimpan sebagai draf untuk direvisi lebih lanjut.Struktur Konten yang Terstruktur: User dapat mendefinisikan struktur konten yang terstruktur, termasuk jenis konten, bidang, dan keterkaitan antar konten, untuk memudahkan pengelolaan konten yang kompleks. 3. SEO (Search Engine Optimation) https://webflow.com/seo Webflow menyediakan sejumlah fitur SEO yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan situs web mereka agar lebih terlihat dan terindeks oleh search engine seperti Google, Bing, dan lainnya. Berikut adalah beberapa fitur SEO yang tersedia di Webflow: URL yang SEO Friendly: Webflow secara otomatis menghasilkan URL yang bersih dan SEO friendly berdasarkan judul halaman. Kalian juga dapat menyesuaikan URL secara manual untuk memastikan kesesuaian dengan kata kunci yang relevan.Optimasi Meta Tag: Kalian dapat menyesuaikan meta description, meta title, dan meta tag lainnya untuk setiap halaman secara individu. Hal ini memungkinkan kalian **untuk mengoptimalkan search engine dan user yang potensial dengan deskripsi singkat dan relevan tentang konten halaman.Markup Struktur: Webflow juga memungkinkan untuk menentukan struktur markup HTML untuk setiap halaman, termasuk penggunaan tag <header>, <footer>, <nav>, dan lainnya. Ini membantu search engine untuk memahami dan mengindeks konten situs dengan lebih baik. 4. E-Commerce https://webflow.com/ecommerce Webflow juga menyediakan fitur E-Commerce, yang bisa dimanfaatkan untuk membuat dan mengelola toko online. Dengan fitur ini, kalian dapat menambahkan produk, mengatur inventaris, menentukan metode pengiriman dan pembayaran, serta mengelola pesanan dan transaksi. Berikut adalah beberapa fitur yang tersedia pada bagian ‘E-Commerce’: Customize Transactional Email: Kalian dapat meng-upload logo brand sendiri dan menyesuaikan warna agar tanda terima dan email pemberitahuan pesanan terhadap pembeli tetap sesuai brand.Pilihan Pembayaran: Webflow mendukung beberapa penyedia pembayaran populer seperti Stripe, PayPal, dan Square, sehingga dapat menerima pembayaran dari pelanggan dengan berbagai metode pembayaran yang berbeda.Manajemen Pesanan: Kalian dapat dengan mudah mengelola pesanan yang masuk melalui dashboard Webflow, termasuk melacak status pesanan, mengirim konfirmasi pesanan kepada pelanggan, dan mengelola pengiriman.Pengiriman: Webflow menyediakan opsi pengiriman yang dapat disesuaikan, sehingga kalian dapat menentukan tarif pengiriman, metode pengiriman, dan wilayah yang didukung untuk pengiriman produk. 5. Hosting https://webflow.com/hosting Webflow menyediakan layanan hosting terintegrasi yang memudahkan kalian untuk menerbitkan situs web secara langsung dari platform tanpa perlu menggunakan layanan hosting pihak ketiga. Berikut adalah beberapa fitur hosting yang ada pada Webflow: Global CDN (Content Delivery Network): Webflow menggunakan CDN global untuk mendistribusikan konten situs web ke berbagai lokasi di seluruh dunia. Hal ini membantu mempercepat waktu loading situs web dan meningkatkan kinerja situs untuk pengguna di berbagai wilayah.SSL (Secure Sockets Layer): Setiap situs web yang dihosting di Webflow dilengkapi dengan SSL secara default. Ini memastikan bahwa semua koneksi antara pengguna dan situs web dilindungi dan aman, meningkatkan kepercayaan pengguna dan memberikan perlindungan terhadap serangan seperti pencurian data.Custom Domain: Pengguna Webflow dapat menggunakan domain kustom mereka sendiri untuk situs web mereka. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memiliki alamat web yang sesuai dengan merek atau identitas mereka sendiri. 6. Interactions-Animations https://webflow.com/interactions-animations Fitur interaksi (interaction) dalam Webflow dapat digunakan untuk membuat situs web yang lebih dinamis dan menarik dengan menambahkan animasi, efek interaktif, dan respons terhadap aksi pengguna. Berikut adalah beberapa fitur interaksi yang tersedia di Webflow: Animasi: Kalian dapat menambahkan animasi ke elemen-elemen situs web seperti teks, gambar, latar belakang, dan elemen lainnya. Animasi dapat disesuaikan dengan berbagai jenis efek seperti geser, muncul, memudar, dan banyak lagi.Trigger on Scroll: Kalian dapat menentukan elemen yang akan muncul atau berubah saat user menggulir halaman melewati titik tertentu. Ini memungkinkan pembuatan efek-efek interaktif berdasarkan posisi pengguna di halaman.Transisi Halaman: Kalian dapat membuat transisi halaman yang halus dan menarik saat pengguna berpindah antara halaman situs. Ini dapat mencakup efek seperti fade in/out, slide in/out, atau efek khusus lainnya. 7. Edit-Mode https://webflow.com/edit-mode Fitur Edit Mode adalah salah satu key-feature dalam Webflow yang digunakan untuk mengedit situs web secara langsung tanpa harus memasuki melakukan coding. Fitur ini sangat berguna bagi kalian yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang HTML, CSS, atau JavaScript, tetapi ingin membuat perubahan langsung pada tata letak atau konten website. Berikut adalah beberapa fitur Edit Mode yang ditawarkan oleh Webflow: Drag-and-Drop: Dalam fitur drag-and-drop, kalian dapat menarik dan menempatkan elemen-elemen baru atau yang sudah ada pada halaman situs website.Integrasi CMS: Untuk situs yang menggunakan CMS (Content Management System) Webflow, kalian dapat mengelola konten langsung dari Edit Mode, termasuk menambah, mengedit, atau menghapus entri CMS.Tata Letak Responsif: Kalian dapat mengedit tata letak tampilan website secara langsung pada berbagai ukuran layar, memastikan bahwa desain responsif tanpa perlu masuk ke mode pratinjau terpisah.Komponen Interaktif: Kalian juga dapat menambahkan, mengedit, atau menghapus komponen interaktif seperti formulir, button, slider, dan banyak lagi langsung dari Edit Mode. Kesimpulan Webflow adalah platform desain web yang memungkinkan kalian untuk mendesain, membangun, dan meluncurkan situs web tanpa harus menulis kode. Fitur utamanya meliputi Designer Tools, CMS (Content Management System), SEO (Search Engine Optimization), E-Commerce, Hosting, Interactions-Animations, dan Edit-Mode. Dengan Webflow, kalian dapat membuat situs web yang responsif, mengelola konten, mengoptimalkan SEO, mengelola toko online, menerbitkan situs web, menambahkan animasi dan efek interaktif, dan mengedit situs web secara langsung tanpa perlu pengetahuan teknis yang mendalam. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari tentang Webflow, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌 Belajar Webflow untuk PemulaKelas Gratis Web Development Menggunakan WebflowWebflow Workshop: Build a Simple Landing Page

Kelas Ingin Memulai Karier sebagai Web Developer? Catat 10 Hal Penting ini! di BuildWithAngga

Ingin Memulai Karier sebagai Web Developer? Catat 10 Hal Penting ini!

Hai Sobat BWA!🙌 Siapa di antara kalian yang tertarik untuk menjadi seorang web developer? Web developer adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara situs web. Gaji seorang web developer sendiri juga lumayan besar loh! Gaji rata-rata web developer di Indonesia adalah sekitar Rp 5.000.000 per bulan. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas tentang tips dan trik menjadi web developer bagi kalian yang baru mulai belajar. Simak artikel berikut sampai habis ya! 1. Tentukan Spesifikasi Karir Sebelum memulai untuk berkarir sebagai web developer, kalian harus menentukan spesifikasi karir yang akan kalian pilih. Back End Developer: Posisi ini berfokus pada pengembangan bagian dari situs web yang berjalan di sisi server. Mereka bekerja dengan bahasa pemrograman seperti PHP, Python, Ruby, dan menggunakan kerangka kerja seperti Node.js, Django, atau Ruby on Rails untuk mengelola logika bisnis, menyimpan dan mengambil data dari database, serta menangani permintaan dari klien.Front End Developer: Bertanggung jawab untuk mengembangkan bagian dari situs web yang terlihat dan berinteraksi langsung dengan pengguna. Mereka bekerja dengan HTML, CSS, dan JavaScript untuk merancang antarmuka pengguna yang menarik dan responsif.Full Stack Developer: Memiliki kemampuan dalam pengembangan baik di sisi depan (front-end) maupun di sisi belakang (back-end) dari sebuah situs web. Mereka dapat menangani seluruh siklus pengembangan, mulai dari desain hingga implementasi dan pemeliharaan. 2. Kuasai Bahasa Pemrograman Utama Pelajari dan kuasai bahasa pemrograman utama seperti HTML, CSS, dan JavaScript. Ini adalah fondasi untuk membangun situs web. Selain itu, familiarisasi diri dengan kerangka kerja (framework) dan alat-alat pengembangan yang populer seperti React, Vue.js, Angular, atau Bootstrap. 3. Sering Berlatih Coding Dengan seringnya kalian berlatih, hal tersebut bisa mengasah kemampuan kalian. Jadi,luangkan waktu setiap hari untuk berlatih coding, baik itu mengerjakan proyek pribadi atau menyelesaikan challenge pemrograman. Semakin sering kalian ngoding, semakin cepat juga keterampilan kalian meningkat. 4. Mengikuti Course Online Di era sekarang, banyak terdapat course online untuk pengembangan skill. Mulai dari yang gratis hingga berbayar, kalian bisa mempelajarinya di mana saja. Salah satu course online yang dapat kalian coba adalah platform BuildWithAngga. Di platform ini, kalian bisa mempelajari banyak bidang terutama pemrograman, mulai dari web development hingga android development. 5. Kembangkan Kemampuan Problem Solving Seorang web developer sering dihadapkan pada tantangan teknis. Kembangkan kemampuan kalian untuk memecahkan masalah dengan cara berpikir logis dan sistematis. Karena kedepannya kalian akan sering menemui error ketika mengerjakan sebuah proyek. 6. Jadilah Fleksibel dan Terbuka Terhadap Perubahan Teknologi web terus berkembang. Jadilah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dengan terus belajar hal-hal baru dan menyesuaikan diri dengan perkembangan terbaru. 7. Bangun Portofolio Buatlah portofolio yang menampilkan proyek-proyek kalian. Ini akan membantu kalian untuk memperlihatkan kemampuan kepada calon klien atau perekrut. Pastikan untuk memperbarui portofolio kalian secara berkala dengan proyek-proyek terbaru. 8. Pahami Konsep Pengembangan Web Lainnya Selain bahasa pemrograman, penting juga untuk memahami konsep-konsep seperti pengoptimalan mesin pencari (SEO), keamanan web, dan pengelolaan basis data. 9. Praktekkan Kolaborasi dan Komunikasi Keterampilan kolaborasi dan komunikasi sangat penting dalam pengembangan web, terutama jika kalian bekerja dalam tim. Belajarlah untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif, dan menjadi pemain tim yang baik. 10. Praktik dan Konsisten Seperti dalam bidang lainnya, untuk menguasai suatu keterampilan, konsistensi dalam praktik diperlukan. Ini juga berlaku dalam pengembangan web. Tetapkan waktu untuk berlatih setiap hari, meskipun hanya untuk sesaat. Keuntungan Menjadi Web Developer Ada banyak keuntungan menjadi seorang web developer. Berikut beberapa di antaranya: Pasar Kerja yang Luas: Permintaan untuk web developer terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Banyak perusahaan, mulai dari startup hingga perusahaan besar, membutuhkan web developer untuk membangun dan memelihara situs web mereka.Penghasilan yang Menjanjikan: Karena tingginya permintaan, web developer sering kali mendapatkan gaji yang cukup tinggi. Terutama bagi mereka yang memiliki keterampilan khusus atau pengalaman yang solid, mereka dapat menikmati penghasilan yang sangat menarik.Kreativitas: Web development memungkinkan kalian untuk mengekspresikan kreativitas kalian. Dengan desain yang baik dan fungsionalitas yang inovatif, kalian dapat menciptakan pengalaman pengguna yang menarik dan memuaskan.Fleksibilitas dalam Lokasi dan Waktu Kerja: Banyak web developer dapat bekerja secara remote atau sebagai freelancer, memberi mereka fleksibilitas dalam menentukan lokasi dan jadwal kerja mereka sendiri. Ini memungkinkan untuk menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan gaya hidup yang diinginkan.Kemungkinan untuk Berkembang dan Belajar: Dunia web development terus berubah dan berkembang. Ini berarti ada selalu peluang untuk belajar teknologi baru, bahasa pemrograman, atau kerangka kerja yang dapat meningkatkan keterampilan dan membuka pintu untuk proyek-proyek yang lebih menantang.Keterlibatan dalam Proyek yang Beragam: Sebagai seorang web developer, kalian dapat terlibat dalam berbagai jenis proyek, mulai dari situs web pribadi hingga aplikasi web kompleks untuk perusahaan besar. Hal ini memungkinkan kalian untuk mengeksplorasi berbagai industri dan tantangan.Pengaruh Positif pada Dunia Online: Dengan mengembangkan situs web yang inovatif dan berkualitas, kalian dapat memiliki dampak positif pada pengalaman pengguna online dan kontribusi terhadap kemajuan teknologi digital secara keseluruhan.Komunitas dan Jaringan yang Luas: Sebagai bagian dari komunitas pengembang web, kalian memiliki akses ke jaringan yang luas dari sesama profesional. Ini memungkinkan kalian untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan belajar dari orang-orang dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Ini hanya beberapa keuntungan menjadi seorang web developer, namun ada banyak lagi manfaat yang dapat kalian nikmati dengan mengejar karir dalam bidang ini. Kesimpulan Itulah beberapa Tips dan Trik Menjadi Web Developer untuk Pemula. Banyak tips yang bisa kalian lakukan seperti memahami dasar pemrograman, memilih bahasa pemrograman yang tepat, dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat menjadi web developer yang handal. Keuntungan yang bakal kalian dapatkan sebagai web developer juga sangat menguntungkan loh! Apalagi di era sekarang teknologi semakin berkembang pesat. Kalian bisa mendapatkan karir dan gaji yang menjanjikan, keterlibatan dalam proyek yang beragam, serta pasar kerja yang luas. Semoga artikel ini bermanfaat dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari tentang Web Development, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌 Kelas Online Gratis Web DevelopmentKelas Online Gratis Codeigniter 4 Web Development

Kelas Exploring the Basics: Pembuatan ERD Rumah Sakit Sederhana di BuildWithAngga

Exploring the Basics: Pembuatan ERD Rumah Sakit Sederhana

Hello, Spirit of learning!!! Tahukah kamu apa itu ERD? Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat visual yang digunakan dalam Database desain untuk menggambarkan hubungan antara entitas. ERD menyediakan representasi grafis yang jelas tentang bagaimana entitas saling berhubungan dalam sistem database. Dalam ERD kita harus mengenali beberapa komponen utama diataranya Entitas, Atribut, dan Hubungan antar Entitas. Ayo kita jelajahi komponen utama dari ERD!!! 1. Entitas PembuatanERDRumahSakitSederhana_BuildWithAngga Entitas adalah kumpulan objek yang dapat diidentifikasikan secara unik atau saling berbeda. Simbol entitas biasanya berbentuk persegi panjang. Ada juga “Entitas Lemah” yang dilambangkan dengan gambar persegi panjang kecil di dalam persegi panjang yang lebih besar. Entitas lemah harus berhubungan langsung dengan entitas lain karena tidak dapat teridentifikasi secara unik. 2. Atribut Setiap entitas memiliki elemen yang disebut atribut. Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Jenis atribut meliputi: Atribut Kunci (Key): Digunakan untuk menentukan entitas secara unik. Contoh: NPWP, NIK (Nomor Induk Keluarga).Atribut Simpel: Bernilai tunggal dan tidak dapat dipecah lagi (atomic). Contoh: Alamat, tahun terbit buku, nama penerbit.Atribut Multinilai (Multivalue): Memiliki sekelompok nilai untuk setiap entitas instan. Contoh: nama beberapa pengarang dari sebuah buku pelajaran.Atribut Gabungan (Composite): Terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil dengan arti tertentu. Contoh: nama lengkap yang terbagi menjadi nama depan, tengah, dan belakang.Atribut Derivatif: Dihasilkan dari atribut lain dan tidak wajib ditulis dalam diagram ERD. PembuatanERDRumahSakitSederhana_BuildWithAngga 3. Hubungan Hubungan antara entitas dalam ERD menggambarkan bagaimana data saling terkait. Ada beberapa jenis hubungan yang harus kita ketahui meliputi: PembuatanERDRumahSakitSederhana_BuildWithAngga One-to-One (1:1): Satu entitas terhubung dengan satu entitas lain.One-to-Many (1:N): Satu entitas terhubung dengan banyak entitas lain.Many-to-Many (N:M): Banyak entitas terhubung dengan banyak entitas lain melalui tabel perantara. Contoh ERD Rumah Sakit Sederhana Dalam pembuatan sebuah ERD kita harus menentukan atribut sesuai dengan data yang diperlukan pada contoh kali ini kita akan membuat ERD sederhana mengenai Rumah Sakit dengan Studi kasus rawat inap, beberapa komponen yang kita perlukan antara lain: Entitas : ada 3 entitas utama yang bisa kita buat yakni pasien, ruang inap, dan dosenAttribut dari setiap entitas : dari setiap entitas memiliki atribut untuk mengetahui data apa saja yang diperlukan pada entitas yang ada.Hubungan antar entitas: pada studi kasus kali ini mengenai rawat inap, dokter akan merawat banyak pasien begitupun sebaliknya pasien dapat dirawat oleh banyak dokter. Lalu setiap pasien akan dirawat 1 ruang inap yang tidak memungkinkan pasien dapat memiliki 2 ruang inap secara bersamaan. PembuatanERDRumahSakitSederhana_BuildWithAngga Kesimpulan Setelah kita menjelajahi pembahasan mengenai ERD, sebagai alat visual yang digunakan untuk merepresentasikan hubungan antara entitas dalam desain database. Entitas, seperti "Pasien" "Dokter" dan "Ruang Inap" diidentifikasi bersama dengan atribut seperti nama pasien, nama dokter, nama kamar, dll. Hubungan antar entitas dijelaskan, misalnya, dengan mengaitkan setiap pasien dapat berhubungan dengan beberapa dokter (Many-to-Many: N:M) dan menyatakan bahwa setiap pasien dapat memiliki beberapa satu ruang inap (One-to-One: 1:1). Dengan membuat ERD untuk rumah sakit sederhana, kita dapat dengan mudah memahami struktur database dan hubungan entitas dalam studi kasus sederhana di ruang lingkup kesehatan. Apakah kamu tertarik dengan materi mengenai ERD dalam sebuah pembuatan aplikasi atau ingin mendalami tentang Database desain lainnya? Ikuti Rekomendasi kelas berikut untuk meningkatkan kemampuan kamu dalam Development aplikasi : Kelas Online Mastering Coding Interview | BuildWithAngga Kelas Online Eloquent ORM Laravel | BuildWithAngga Kelas Online Full-Stack Web Developer: Bangun Website Freelancer | BuildWithAngga

Kelas Menggunakan Package dan Import dalam Go: Memperluas Fungsionalitas dengan Modul Eksternal di BuildWithAngga

Menggunakan Package dan Import dalam Go: Memperluas Fungsionalitas dengan Modul Eksternal

Go adalah bahasa pemrograman yang didesain untuk kecepatan dan keterbacaan, dengan dukungan untuk konkurensi dan pemrograman berorientasi objek yang ringkas. Salah satu kekuatan utama Go adalah kemampuannya untuk memanfaatkan package atau pustaka eksternal untuk memperluas fungsionalitasnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep penggunaan package dan import dalam Go serta bagaimana hal ini dapat membantu dalam memperluas fungsionalitas aplikasi kita. Package dalam Go Package dalam Go adalah cara untuk mengorganisir kode ke dalam unit yang lebih kecil dan terpisah. Setiap file Go dimulai dengan deklarasi package yang menentukan package tempat kode tersebut berada. Misalnya, kode yang dimulai dengan package main berarti kode tersebut adalah bagian dari package main. Manfaat utama dari package adalah memungkinkan kita untuk merencanakan kode kita dengan lebih baik, memisahkan logika bisnis dari implementasi detail, dan memungkinkan untuk penggunaan kembali kode secara efisien. Import dalam Go Setelah kita membuat package, kita dapat menggunakannya dalam program Go kita dengan mengimpornya menggunakan kata kunci import. Go menyediakan cara yang mudah dan jelas untuk mengimpor package eksternal. Kita juga bisa memberikan alias pada package yang diimpor dengan menggunakan sintaks import. Ini berguna jika kita ingin menghindari konflik nama atau jika nama package tersebut terlalu panjang. Menggunakan Modul Eksternal Salah satu kekuatan utama Go adalah ekosistem modul yang kaya. Modul adalah koleksi package Go yang disimpan dalam repositori version control seperti Git. Dengan menggunakan perintah Go, kita dapat dengan mudah mengelola dependensi aplikasi kita. Perintah go mod init digunakan untuk memulai modul baru dalam proyek kita. Sedangkan go get digunakan untuk menambahkan package eksternal ke dalam modul kita. Go akan secara otomatis mengunduh dan mengelola dependensi yang diperlukan. Contoh Penggunaan Misalnya, kita ingin menggunakan package gorilla/mux yang populer untuk routing dalam aplikasi web kita. Berikut adalah contoh penggunaannya: Dalam contoh ini, kita mengimpor package gorilla/mux dengan menggunakan alamat repositori Git-nya. Kemudian, kita membuat instance dari router mux dan menetapkan handler untuk rute "/hello". Kesimpulan Menggunakan package dan import dalam Go adalah cara yang sangat efektif untuk mengorganisir dan memperluas fungsionalitas aplikasi kita. Dengan ekosistem modul yang kuat, kita dapat dengan mudah mengintegrasikan package eksternal ke dalam proyek kita dan meningkatkan produktivitas pengembangan. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep ini, para pengembang Go dapat membangun aplikasi yang tangguh dan mudah dikelola. Semoga dengan pemahaman Go, Kamu lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam pengembangan aplikasi Go yang lebih kompleks. Jangan ragu untuk terus belajar dan menjelajahi fitur-fitur menarik dalam bahasa Go! Dan untuk pengalaman belajar yang lebih mendalam, yuk bergabung di Build with Angga dan kembangkan keterampilan pemrograman Go Kamu bersama komunitas yang solid dan dukungan dari instruktur ahli. Mari bergabung dan berkembang bersama-sama! 🚀 BuildWithAngga

Kelas 5 Tips & Trik Meningkatkan Performa Aplikasi Node.js di BuildWithAngga

5 Tips & Trik Meningkatkan Performa Aplikasi Node.js

Hello, Spirit of learning!!! Tahukah kamu apa itu Node.js? Node.js adalah lingkungan runtime yang dirancang untuk menjalankan JavaScript di luar peramban (browser). Dengan Node.js, kamu dapat mengembangkan aplikasi berbasis server menggunakan JavaScript. Kamu juga dapat membangun aplikasi jaringan dan server-side yang real-time dan scalable. Jika kamu tertarik dengan pengembangan web menggunakan JavaScript, Node.js adalah pilihan yang sangat baik! 🚀 Mari kita jelajahi 5 Tips & Trik Meningkatkan Performa Aplikasi Node.js yang cepat dan efisien!!! 1. Hindari Memblokir Event Loop 5Tips&TrikNodeJS_BuildWithAngga Event loop adalah mekanisme yang memungkinkan Node.js untuk menangani banyak permintaan secara asinkron. Kita harus menghindari melakukan operasi yang berat atau lama di dalam event loop, karena akan menghambat proses lainnya. Node.js dirancang untuk menangani operasi-asinkron dengan efisien, menggunakan event loop untuk mengelola tugas tanpa memblokir. Sebagai gantinya, kita dapat menggunakan teknik seperti async/await, promise, atau callback untuk menjalankan operasi tersebut di luar event loop. Untuk menghindari memblokir event loop, Kamu dapat: Menggunakan fungsi-asinkron sebanyak mungkin.Pindahkan tugas yang intensif CPU ke thread pekerja terpisah menggunakan modul worker_threads. const { Worker, isMainThread, parentPort } = require('worker_threads'); if (isMainThread) { // Jika berada di thread utama const worker = new Worker(__filename); // Mendengarkan pesan dari worker worker.on('message', (result) => { console.log('Result from worker: ', result); }); // Mengirim pesan ke worker untuk melakukan tugas CPU-intensif worker.postMessage('Perform CPU-intensive task'); } else { // Jika berada di worker thread parentPort.on('message', (message) => { // Mensimulasikan tugas CPU-intensif for (let i = 0; i < 1e9; i++); // Mengirim pesan kembali ke thread utama bahwa tugas selesai parentPort.postMessage('Task completed'); }); } 2. Gunakan Caching untuk Meningkatkan Waktu Respons Caching 5Tips&TrikNodeJS_BuildWithAngga Caching adalah teknik yang memungkinkan kita untuk menyimpan data yang sering digunakan di dalam memori atau penyimpanan eksternal. Dengan caching, kita dapat mengurangi waktu akses ke sumber daya yang lambat, seperti database atau API eksternal. Kita dapat menggunakan modul seperti redis, cached, atau node-cache untuk mengimplementasikan caching di Node.js. Berikut adalah contoh cache dalam memori: const http = require('http'); const data = require('./data.json'); const cache = {}; http.createServer((req, res) => { // Mengambil URL permintaan sebagai kunci untuk cache const key = req.url; // Mengecek apakah data sudah ada di dalam cache if (cache[key]) { // Jika sudah ada, langsung mengirimkan data dari cache sebagai respons res.end(cache[key]); } else { // Jika data belum ada di cache // Memproses data (dalam contoh ini, disimulasikan dengan processData) const result = processData(data); // Menyimpan hasil pemrosesan ke dalam cache cache[key] = result; // Mengirimkan hasil pemrosesan sebagai respons res.end(result); } }).listen(8000); Jika kamu lebih memilih untuk menggunakan redis berikut ini contoh penerapannya : const http = require('http'); const redis = require('redis'); const client = redis.createClient(); // Menangani kesalahan koneksi ke Redis client.on('error', (err) => { console.error('Error:', err); }); // Membuat server HTTP http.createServer((req, res) => { // Menggunakan URL permintaan sebagai kunci untuk Redis const key = req.url; // Mengambil data dari Redis dengan kunci tertentu client.get(key, (err, result) => { // Menangani kesalahan saat mengambil data dari Redis if (err) { console.error(err); res.end(); return; } // Jika data sudah ada di Redis, mengirimkan data tersebut sebagai respons if (result) { res.end(result); } else { // Jika data belum ada di Redis // Memproses data (dalam contoh ini, disimulasikan dengan processData) const newData = processData(); // Menyimpan hasil pemrosesan ke Redis dengan kunci tertentu client.set(key, newData); // Mengirimkan hasil pemrosesan sebagai respons res.end(newData); } }); }).listen(8000); 3. Gunakan Kompresi untuk Mengurangi Payload Respons 5Tips&TrikNodeJS_BuildWithAngga Kompresi adalah teknik yang memungkinkan kita mengurangi ukuran data yang dikirim dari server ke klien. Dengan kompresi, kita dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi transfer data, serta menghemat bandwidth. Mengompresi respons server kita dapat secara signifikan mengurangi ukuran data yang dikirim ke klien, sehingga menghasilkan waktu respons yang lebih cepat dan penggunaan bandwidth yang lebih rendah. Kita dapat menggunakan middleware kompresi dengan Express.js untuk mengaktifkan kompresi gzip. Pertama kita install compression package: npm install compression Kemudian, kita tambahkan middleware ke aplikasi Express.js: // Mengimpor modul Express untuk membuat server web const express = require('express'); // Mengimpor modul Compression untuk mengompresi respons HTTP const compression = require('compression'); // Membuat objek aplikasi Express const app = express(); // Menggunakan middleware Compression untuk mengompresi respons app.use(compression()); // Menangani permintaan GET pada route utama ('/') app.get('/', (req, res) => { // Mengirim respons 'Hello, World!' ke klien res.send('Hello, World!'); }); // Menjalankan server pada port 8000 app.listen(8000); 4. Optimalkan Parsing dan Stringifikasi JSON 5Tips&TrikNodeJS_BuildWithAngga Parsing dan stringifikasi JSON adalah proses yang mengubah data JSON menjadi objek JavaScript dan sebaliknya. Proses ini dapat memakan waktu dan sumber daya yang cukup besar, terutama jika data JSON yang ditangani sangat besar atau kompleks. Kita dapat menggunakan modul seperti fast-json-parse, fast-json-stringify, atau json-stream untuk mengoptimalkan parsing dan stringifikasi JSON di Node.js. Pertama kita install libraries: npm install fast-json-parse fast-json-stringify Kemudian tambahkan kode berikut : // Mengimpor modul FastJsonParse untuk parsing JSON dengan cepat const FastJsonParse = require('fast-json-parse'); // Mengimpor modul fast-json-stringify untuk mengonversi objek JavaScript ke JSON dengan cepat const fastJsonStringify = require('fast-json-stringify'); // JSON string yang akan di-parse const jsonString = '{"foo": "bar"}'; // Membuat instance FastJsonParse dengan JSON string const jsonParser = new FastJsonParse(jsonString); // Mendapatkan hasil parsing dari instance FastJsonParse const result = jsonParser.value; // Konfigurasi schema untuk fast-json-stringify const stringify = fastJsonStringify({ type: 'object', properties: { foo: { type: 'string' } } }); // Menggunakan fast-json-stringify untuk mengonversi objek JavaScript ke JSON const jsonStringified = stringify({ foo: 'bar' }); 5. Gunakan Linter dan Formatter untuk Kualitas Kode yang Konsisten 5Tips&TrikNodeJS_BuildWithAngga Linter dan formatter adalah alat yang membantu kita dalam menulis kode yang rapi, bersih, dan konsisten. Linter dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan sintaks, gaya, atau logika di kode yang telah kita tulis. Formatter dapat mengatur dan memformat kode sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Kita dapat menggunakan modul seperti eslint, prettier, atau standard untuk mengimplementasikan linter dan formatter di Node.js. Pertama-tama kita install ESLint and Prettier: npm install --save-dev eslint prettier eslint-plugin-prettier eslint-config-prettier Kemudian, buat file .eslintrc.json di direktori root proyek yang kita buat dan konfigurasikan ESLint dengan plugin Prettier { "extends": ["prettier"], "plugins": ["prettier"], "rules": { "prettier/prettier": "error" } } Kesimpulan Pada artikel ini kita telah menjelajahi panduan singkat untuk meningkatkan performa aplikasi Node.js dengan lima tips praktis. Pertama, kita dapat menghindari operasi yang memblokir event loop dengan memanfaatkan teknik seperti async/await atau callback, serta memindahkan tugas CPU-intensif ke worker threads. Selanjutnya, optimalisasi waktu respons dapat dicapai dengan memanfaatkan caching, baik dalam memori atau menggunakan penyimpanan eksternal seperti Redis. Tips ketiga mengajak untuk menggunakan kompresi gzip dengan middleware seperti compression untuk mengurangi ukuran payload respons, meningkatkan efisiensi transfer data, dan menghemat bandwidth. Selain itu, optimalkan parsing dan stringifikasi JSON dengan modul seperti fast-json-parse dan fast-json-stringify. Terakhir, untuk menjaga konsistensi dan kualitas kode, kita dapat menggunakan Linter dan formatter seperti ESLint dan Prettier. Dengan mengikuti tips-tips ini, kita dapat meningkatkan kinerja, responsivitas, dan keberlanjutan kode dalam proyek Node.js. Apakah kamu tertarik dengan pembahasan mengenai Node.js? Ikuti Rekomendasi Kelas di BuildWithAngga Kelas Online Node JavaScript Dasar | BuildWithAngga dan Kelas Online Membuat Website Voucher Game dengan terintegrasi API VocaGame | BuildWithAngga. Mari kamu dapat berekplorasi bagaimana pembuatan project Node JS untuk meningkatkan skills dan pengalaman kamu dalam development sebuah aplikasi!!!

Kelas Mengenal PHP Unit: Fitur Testing pada Laravel dan Cara Membuatnya di BuildWithAngga

Mengenal PHP Unit: Fitur Testing pada Laravel dan Cara Membuatnya

Hai Sobat BWA!🙌 Testing adalah sebuah proses yang digunakan dalam pengembangan software untuk memeriksa dan memastikan kode bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Laravel, salah satu framework PHP yang populer, memiliki fitur testing yang sangat lengkap dan memudahkan developer dalam melakukan testing. Penasaran dengan bagaimana cara menggunakan fitur tersebut? Simak artikel berikut sampai habis ya! Apa itu PHP Unit? PHPUnit adalah kerangka kerja testing yang digunakan oleh Laravel untuk unit testing. Laravel mempunyai integrasi native dengan PHPUnit dan membuatnya mudah untuk menulis dan menjalankan tes. Unit testing ini sudah ter-install otomatis bersamaan saat kita meng-install Laravel. Fitur testing pada Laravel mendukung berbagai jenis testing, termasuk unit testing, feature testing, dan browser testing. Unit testing biasanya digunakan untuk menguji sebuah fungsi atau method secara individu. Sedangkan feature testing digunakan untuk menguji sebuah fitur secara keseluruhan. Browser testing digunakan untuk menguji aplikasi Laravel seperti yang akan dilakukan oleh user melalui browser. Secara umum, direktori tests pada Laravel terdiri dari 2 direktori yaitu sebagai berikut: Direktori Unit: Direktori ini difokuskan untuk menguji function, methods, atau class. Tes unit bertujuan untuk menguji apakah unit kode berjalan seperti yang diharapkan.Direktori Feature: Direktori feature difokuskan pada pegujian bagian yang lebih besar dari aplikasi. Contohnya untuk menguji bagaimana berbagai komponen dalam aplikasi berinteraksi satu sama lain. Jenis tes ini juga dapat digunakan untuk testing sebuah permintaan HTTP lengkap. Cara Membuat Test Baru pada Laravel Pada contoh kali ini, kita akan menguji fungsi ‘create’ pada aplikasi yang kita punya. Ikuti langkah-langkah berikut mulai dari awal ya! 1. Buat project Laravel dengan perintah berikut composer create-project laravel/laravel be_test 2. Buat tabel baru pada database dan jangan lupa untuk konfigurasi file .env 3. Buat file migration dengan mengetik perintah berikut pada command prompt php artisan make:migration create_task_table 4. Lalu, isikan file migration dengan code berikut <?php use Illuminate\Database\Migrations\Migration; use Illuminate\Database\Schema\Blueprint; use Illuminate\Support\Facades\Schema; class CreateTaskTable extends Migration { /** * Run the migrations. * * @return void */ public function up() { Schema::create('tasks', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('title'); $table->text('description')->nullable(); $table->timestamps(); }); } /** * Reverse the migrations. * * @return void */ public function down() { Schema::dropIfExists('tasks'); } } 5. Jalankan perintah php artisan migrate untuk melakukan migrasi database 6. Kemudian buat model dengan menjalankan perintah php artisan make:model Task kemudian isikan kode berikut pada file model <?php namespace App\Models; use Illuminate\Database\Eloquent\Factories\HasFactory; use Illuminate\Database\Eloquent\Model; class Task extends Model { use HasFactory; protected $fillable = [ 'title', 'description', ]; } 7. Setelah selesai membuat model, buat controller dengan menjalankan perintah php artisan make:controller TaskController 8. Buka file TaskController dan isikan kode berikut <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Task; class TaskController extends Controller { public function index() { $tasks = Task::all(); return view('tasks.index', compact('tasks')); } public function store(Request $request) { $request->validate([ 'title' => 'required', 'description' => 'required', ]); Task::create($request->all()); return redirect()->route('tasks.index')->with('success', 'Task created successfully.'); } public function edit(Task $task) { return view('tasks.edit', compact('task')); } public function update(Request $request, Task $task) { $request->validate([ 'title' => 'required', 'description' => 'required', ]); $task->update($request->all()); return redirect()->route('tasks.index')->with('success', 'Task updated successfully.'); } public function destroy(Task $task) { $task->delete(); return redirect()->route('tasks.index')->with('success', 'Task deleted successfully.'); } } 9. Setelah selesai membuat hal-hal di atas, sekarang kita akan membuat file untuk proses testing menggunakan PHPUnit. Jalankan perintah berikut untuk membuat file test php artisan make:test TaskTest --unit Folder TaskTest akan terletak dalam direktori tests/Unit 10. Buka file TaskTest.php dan salin kode berikut <?php namespace Tests\Unit; use Tests\TestCase; use App\Models\Task; use Illuminate\Foundation\Testing\RefreshDatabase; class TaskTest extends TestCase { use RefreshDatabase; /** @test */ public function it_can_create_a_task() { // Arrange $data = [ 'title' => 'Learn Laravel', 'description' => 'Write unit tests for Laravel applications' ]; // Act $task = Task::create($data); // Assert $this->assertInstanceOf(Task::class, $task); $this->assertEquals('Learn Laravel', $task->title); $this->assertEquals('Write unit tests for Laravel applications', $task->description); } } Test di atas adalah untuk melakukan uji coba apakah fungsi ‘create’ dapat berjalan dengan semestinya 11. Untuk menjalankan test, ketik perintah berikut pada command prompt php artisan test 12. Dan jika test yang dijalankan berhasil akan muncul seperti ini Kesimpulan Itulah penjelasan mengenai ‘Apa itu PHPUnit dan Bagaimana Cara Menggunakannya pada Laravel’. Dengan menggunakan fitur ini, testing dapat dilakukan dnegan lebih cepat dan tanpa ribet. Fitur ini sangat membantu dan memudahkan kita dalam menyusun Testing Script Automation. Semoga artikel ini bermanfaat dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari tentang Laravel, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌