Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas 10 Styling Tailwind CSS Yang Akan Sering Kamu Gunakan di BuildWithAngga

10 Styling Tailwind CSS Yang Akan Sering Kamu Gunakan

Sebelum membahas class class yang disediakan oleh Tailwind CSS, kita akan cari tau dulu apa itu Tailwind CSS. Tailwind CSS merupakan salah satu framework CSS yang sedang naik daun di kalangan web developer karena cara penggunaannya yang unik. Jika kita bandingkan dengan bootstrap yang sudah menyediakan class yang siap pakai beserta contoh komponen htmlnya, berbeda dengan Tailwind CSS yang menyediakan kumpulan class yang perlu kita kombinasikan untuk membuat custom design kita sendiri, yang lebih menariknya lagi tiap class class tersebut bisa kita ubah langsung sesuai kebutuhan tanpa menyentuh file CSS. Sehingga membuat Tailwind CSS menjadi framework yang fleksibel. Cara menggunakan class Tailwind CSS Untuk bisa menggunakan Tailwind CSS kita perlu menginstalnya dan setup pada project terlebih dahulu, bisa melalui CDN atau package manager yang dapat kita ikuti disini. namun pada artikel ini kita akan fokus pada penggunaan class class yang telah disediakan. Sebagai contoh, kita perlu menambahkan margin maka bisa menggunakan sintaks m{t|r|b|l}-{size} dimana m sebagai margin dan t|r|b|l sebagai top, right, bottom, dan left, selain itu juga terdapat x|y jika ingin menggunakan axis, lalu {size} kita isi dengan ukuran margin sesuai dokumentasi yang disediakan. Sintaks {t|r|b|l|x|y} bisa digunakan untuk semua class yang perlu menggunakan posisi seperti padding, top, dll. Salah satu hal yang membuat Tailwind CSS berbeda adalah Arbitrary Values, jika kita ingin membuat margin 1rem kita bisa menuliskan m-4, namun bagaimana jika ukuran yang kita ingin tidak ada dalam dokumetasi atau unik? disinilah arbitrary values berguna, kita dapat menuliskan ukuran pada {size}, misalnya m-[39px], p-[1.7rem], top-[12%] dan sebagainya. Tanpa berlama-lama lagi mari kita bahas 10 StylingTailwind CSS yang akan sering kita gunakan. Styling pada Tailwind CSS Responsive design pada Tailwind CSS Membuat website yang responsive merupakan suatu keharusan untuk memastikan kenyaman user di berbagai device. Pada Tailwind CSS kita bisa menggunakan responsive utility sm, md, lg, xl, dan 2xl sebagai breakpoint prefix. Cara penggunaaanya breakpoint prefix kita gabungkan dengan utility class yang kita targetkan dengan menambah : diantara prefix dan utility class yang diinginkan. Namun, yang perlu diingat jika menggunakan breakpoint rules yang disebutkan sebelumnya, efeknya akan tetap terbawa ke ukuran yang lebih besar, untuk mengatasi itu kita bisa menggunakan max-{breakpoint prefix}, bahkan kita juga bisa menggabungkan kedua cara diatas seperti md:max-xl:flex. misalnya, kita menginginkan grid dengan 3 kolom pada ukuran screen lg (min-width:1024px), pada ukuran md (min-width:768px) menjadi 2 kolom, dan 1 kolom pada ukuran sm (min-width:640px) kita bisa menuliskan class lg:grid-cols-3 md:grid-cols-2 sm:grid-cols-1 jika digunakan akan seperti contoh berikut class="grid lg:grid-cols-3 md:grid-cols-2 sm:grid-cols-1 gap-5 mx-auto w-10/12" . Tampilan kolom Tailwind CSS Tampilan kolom Tailwind CSS Display pada Tailwind CSS Property display juga tidak kalah penting dalam hal layout, kita bisa mengontrol content pada suatu container dengan display. Untuk menggunakannya, kita cukup memanggil jenis displaynya, seperti flex, block, grid, table, dan sebagainya. contoh jika sudah digunakan menjadi class="flex". Sizing pada Tailwind CSS Property CSS yang berhungan dengan sizing pasti sangat sering kita gunakan, pada Tailwind CSS kita cukup menuliskan w-{size} untuk width dan h-{size} untuk height. untuk {size} sendiri kita bisa menggunakan number, fraction, dan property lain. contohnya sebagai berikut, w-28 akan membuat width 7rem/112px, w-1/2 akan membuat width 50%, w-[47px] akan membuat width 47px. contoh lainnya w-full, w-screen, w-min, dan lain sebagianya. Typography pada Tailwind CSS Typography memiliki banyak jenis utility class, namun kita akan membahas beberapa yang sering digunakan. beberapa yang sering kita gunakan seperti font size, kita bisa menuliskan text-{size}, size yang diberikan oleh tailwind xs|sm|base|lg|xl dan 2xl sampai 9xl, dan jika kita membutuhkan ukuran yang unik kita bisa menggunakan arbitrary value. contohnya text-sm, text-[15px], dan lain sebagainya. lalu ada text align, kita bisa menuliskan text-center, text-left, dll. untuk jenis style lainnya dapat dilihat pada dokumentasi tailwind CSS. Colors pada Tailwind CSS Color bisa kita gunakan pada banyak hal, paling sering digunakan pada font color dan background color. untuk font color kita cukup menuliskan text-{color} dan untuk background-color bg-{color}, {color} disini dapat kita isi dengan nama warna, contohnya text-black, text-slate-400, bg-white, dan sebagainya. sama seperti yang lainnya kita bisa menggunakan arbitrary value seperti text-[#34364A]. Contoh pilihan warna pada Tailwind CSSSource: https://tailwindcss.com/docs/customizing-colors Columns pada Tailwind CSS Menggunakan kolom akan mempermudah kita untuk memposisikan element saat membuat layout web, tentu saja Tailwind CSS juga mempermudah hal ini. kita bisa menuliskan columns-{count}, pada {count} kita bisa isi berapa kolom yang kita inginkan antara 1-12 dan auto. Tak hanya itu, kita juga bisa membuat kolom dengan menentukan ukuran tiap kolom dengan columns-{width} dimana {width} dapat kita isi dengan 3xs-7xl dan juga arbitrary value. Jumlah kolom akan disesuaikan secara otomatis untuk mengakomodasi kolom dengan ukuran yang telah ditentukan. contoh penggunaan, columns-3 akan membuat element yang memiliki 3 kolom didalamnya, namun yang perlu diketahui adalah konten akan mulai dari atas lalu kebawah. Tampilan kolom Tailwind CSS Spacing pada Tailwind CSS Padding dan margin tentu telah disediakan di Tailwind CSS, cara menggunakannya cukup mudah, kita cukup menulis p{t|r|b|l}-{size} untuk padding dan m{t|r|b|l}-{size} untuk margin, kita juga dapat menggunakan axis x|y sebagai pengganti -block dan -inline. Untuk {size} dapat kita ganti dengan ukuran yang sudah disediakan oleh tailwind dan kita juga dapat menggunakan arbitrary value. Contohnya, m-2, mx-auto, my-[19px], dan sebagainya. Border pada Tailwind CSS Border memiliki banyak penggunaan seperti pada card, table, sampai element container. untuk menggunakan border kita bisa menulis rounded-{size} untuk border-radius, border-{width} untuk border-width, border-{color} untuk border color, dan border-{style} untuk border-style. Contohnya, border-black akan memberikan warna hitam, rounded-2xl akan memberikan border-radius 1rem/16px. Table pada Tailwind CSS Untuk membuat table, ada tiga utilities yang bisa kita gunakan. yang pertama border collapse, terdapat dua kelas yaitu border-collapse dan border-separate. border-collapse akan membuat border cell menjadi satu dan border-separate akan membuat border tiap cell terpisah, keduanya dapat dilihat pada gambar di bawah border-collapse Tailwind CSS border-separateTailwind CSS selain class untuk border diatas, ada juga border-spacing untuk mengatur space antar cell pada border-separate yang bisa kita tulis dengan border-spacing-{widht} contohnya, border-spacing-2 dan kita juga bisa menggunakan axis seperti border-spacing-y-[23px]. Yang terkahir ada table layout, kita dapat menggunakan ini untuk mengatur ukuran kolom, table-auto akan membuat ukuran kolom otomatis berdasarkan kontennya dan table-fixed akan membuat ukuran kolom yang tetap dengan menggunakan row pertama dan lebar tiap cell-nya untuk menentukan ukuran row selanjutnya Ukuran table dengan table-auto Position pada Tailwind CSS Position sering kita gunakan untuk menaruh konten, misalnya kita menggunakan position absolute untuk membuat kontent berada di pinggir element relative atau bahkan keluar element relative-nya. cara menggunakan position di Tailwind CSS sangat sederhana, kita cukup menuliskan jenis posisinya seperti relative, absolute, dan lainya. Dan untuk menetukan letaknya punya cukup simple, kita bisa gunakan top, bottom, left, dan right, lalu menambahkan ukuran. contohnya, top-2, bottom-[31px], inset-2.5, dan lainnya. Itulah 10 styling yang mungkin akan sering kita gunakan saat membuat layout website menggunakan framework Tailwind CSS. Salah satu kelebihan Tailwind yaitu arbitrary value seperti yang kita gunakan diatas, selain itu juga jika kita menginstall melaui package manager kita dapat mengkustomisasi tema agar sesuai dengan tema yang kita inginkan dan juga membuat komponen CSS. Jika kalian tertarik untuk belajar Tailwind CSS lebih lanjut, kalian bisa cek course gratis dan course premium dari BuildWith Angga, serta artikel cara menginstall Tailwind CSS

Kelas Peran QA Dalam Pengembangan Aplikasi di BuildWithAngga

Peran QA Dalam Pengembangan Aplikasi

Pengembangan aplikasi dengan menggunakan metodologi Agile semakin banyak digunakan terutama dalam industri teknologi. Dalam metodologi Agile, pengembangan aplikasi dilakukan secara kolaboratif, terstruktur, dan terorganisir dalam jangka waktu pendek dan bertahap. Metodologi ini juga menuntut kecepatan dalam pengambilan keputusan tanpa mengecualikan kualitas aplikasi serta selalu dilakukan evaluasi berkala untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user. Dalam metodologi Agile, seorang QA memiliki peran penting yaitu memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan kebutuhan pengguna. QA berkolaborasi dengan tim pengembangan (Tim Designer & Tim Developer) untuk memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan terus berjalan dengan baik seiring berjalannya waktu di setiap siklus pengembangan. Berikut adalah beberapa peran QA dalam pengembangan aplikasi dengan menggunakan metodologi Agile : 1. Memahami Kebutuhan Pengguna dan Membuat Test plan Peran QA dalam Pengembangan Aplikasi QA harus memahami kebutuhan pengguna dan mengetahui apa yang diharapkan dari aplikasi akhir sehingga dapat membantu tim developer untuk membuat aplikasi yang tepat dan memuaskan kebutuhan pengguna. Selain itu,  QA harus memastikan bahwa aplikasi yang dikembangkan telah diuji secara menyeluruh sebelum dirilis. Oleh karena itu, peran pertama yang harus dikerjakan oleh QA adalah Menyusun test plan secara terstruktur. Test plan inilah yang mencakup semua test scenario yang ada di dalam aplikasi dan menjadi pedoman QA dalam pengujian nanti. 2. Melakukan Pengujian Fungsional dan Non-Fungsional Peran QA dalam Pengembangan Aplikasi QA harus melakukan pengujian pada aplikasi secara fungsional dan non-fungsional. Pengujian fungsional bertujuan agar aplikasi berfungsi dengan spesifikasi fungsional yang telah ditetapkan sedangkan pengujian non-fungsional bertujuan agar aplikasi telah memenuhi persyaratan kinerja, keamanan, dan keandalan yang telah ditetapkan. 3. Melakukan Pengujian Secara Berkelanjutan dan Automatis Dalam metodologi agile, pengujian pada aplikasi kan dilakukan secara terus menerus selama siklus pengembangan. QA bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua perubahan yang dilakukan pada aplikasi telah diuji dengan baik sebelum diimplementasikan ke production. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah terjadinya masalah atau bug yang dapat memberikan masalah lain pada aplikasi. Selain itu, pengujian yang dilakukan secara terus menerus dengan cara manual memerlukan waktu yang lama sehingga diperlukan integrasi pengujian secara otomatis dengan menggunakan automation tools yang dapat membantu QA dalam mempercepat pengujian dan memastikan semua test case telah diuji. 4. Memastikan Kualitas Aplikasi Peran utama QA adalah memastikan aplikasi telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan dapat digunakan dengan baik. Jika ditemukan masalah, QA harus mendokumentasikan masalah tersebut dan menyampaikannya kepada tim developer untuk memperbaiki masalah sebelum dirilis. 5. Mengindetifikasi Risiko dan Bug QA juga bertanggung jawab untuk mengindentifikasikan risiko dan bug yang mungkin terjadi selama siklus pengembangan aplikasi dan mendokumentasikan hal tersebut ke dalam report. Dengan cara ini, QA dapat membantu tim developer untuk memperbaiki bug sebelum mempengaruhi kinerja aplikasi. 6. Berkolaborasi Tim Peran QA dalam Pengembangan Aplikasi QA bekerja sama dengan tim developer yang mengembangkan aplikasi dan tim lainnya yang berkaitan dengan pengembangan aplikasi seperti Tim designer UI/UX. QA dapat memberikan umpan balik kepada tim terkait mengenai bug yang ditemukan untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan telah berfungsi dengan baik dan memberikan solusi alternatif jika diperlukan. Dengan memahami peran QA dalam pengembangan aplikasi dengan metodologi Agile, peran QA sangat penting dalam memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan memuaskan kebutuhan pengguna. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang berguna bagi Anda untuk mengenal peran QA dalam pengembangan aplikasi. Terima kasih atas perhatiannya.

Kelas Tutorial Figma Design Login Mobile App di BuildWithAngga

Tutorial Figma Design Login Mobile App

Hello, people with the spirit of learning. Sebagai seorang UI Designer saat mendesain sebuah aplikasi ataupaun sekedar eksplorasi, login screen merupakan salah satu screen yang pastinya harus kita desain setiap kita mendesain sebuah aplikasi. Tutorial Figma Design Login Mobile App Yuk, kita desain login screen sekarang. 1. Siapkan Frame Pengaturan frame untuk UI Design login screen Tambahkan frame dengan cara tekan F pada keyboard lalu pilih frame iPhone 14 Pro Max (430 ⨉ 932).Ubah nama frame menjadi “Login Screen”.Ubah warna Fill frame menjadi #1B1B1B.Tambahkan component Status Bar dan Home Indicator untuk mengetahui safe zone dari frame. Kalian dapat mendapatkan component tersebut pada Community di Figma dengan keyword iOS 16 UI Kit for Figma oleh Joey Banks. 2. Siapkan Asset Assets untuk UI Design login screen Untuk logo, kalian dapat mendapatkannya dengan menggunakan plugin Logoipsum.Untuk logo Google dan Facebook kalian dapat mendapatkannya dengan menggunakan plugin Iconify atau kalian juga bisa mencari di Community Figma.Untuk icon amplop, gembok, dan mata kalian dapat mendapatkannya di Community Figma dengan keyword iconsax. 3. Atur Logo Pengaturan logo pada UI Design login screen Taruh logo kedalam frame lalu ubah ukuran logo menjadi 48 ⨉ 48.Ubah tipe Fill warna logo menjadi Linear.Ubah warna dari kiri kanan #417AFA, #F436E0 dengan Opacity 100%.Taruh logo di atas kiri frame dengan jarak dari atas dari Status Bar 16 dan kiri 24. 4. Tambahkan Headline Pengaturan headline pada UI Design login screen Tambahkan text “Welcome Back!” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Bold, font size 48, dan letter spacing 1 px.Ubah Fill color text “Welcome Back!” menjadi #FFFFFF.Tambahkan text “Hello, we miss you..” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Regular, dan font size 16.Ubah Fill color text “Hello, we miss you..” menjadi #D1D1D1.Pilih text “Welcome Back!” dan text “Hello, we miss you..” lalu terapkan Auto Layout dengan cara menekan Shift + A pada keyboard.Ubah nama auto layout menjadi “Headline”.Atur Headline menjadi Vertical layout dan atur space beetwen menjadi 8.Posisikan Headline di bawah logo dengan jarak 40 dan jarak kiri 24. 5. Buat Email Input Field Pengaturan email field untuk UI Design login screen Tambahkan label input dengan cara tekan T, lalu ketikkan “Email”.Atur font menjadi Rubik, font weight Medium dan font size 15.Ubah warna label menjadi #FFFFFF.Tambahkan text dengan cara menekan T pada keyboard, lalu ketikkan “Email” sebagai placeholder untuk input field.Atur font menjadi Rubik, font weight Regular dan font size 15.Terapkan auto layout dengan cara pilih text “Email” lalu tekan Shift + A pada keyboard.Atur menjadi Horizontal layout dan beri space between 12.Atur posisi text pada auto layout menjadi Align Left.Atur horizontal padding dan vertical padding menjadi 16.Ubah width menjadi Fixed 382 dan height Fixed 54.Ubah nama frame auto layout menjadi “Input field”.Ubah warna Fill Input field menjadi #313131.Beri radius 8.Ubah horizontal resizing pada placeholder text “Email” menjadi Fill container.Masukkan icon email, lalu taruh pada bagian kiri.Ubah warna icon dan text menjadi #838383.Terapkan auto layout pada label “Email” dengan Input field.Ubah nama auto layout menjadi “Email input”.Ubah menjadi Vertical layout lalu beri vertical spacing 8.Posisikan Email input dibawah Headline dengan jarak 40 dan jarak dari kiri 24. 6. Buat Password Input Field Pengaturan password field untuk UI Design login screen Lakukan hal yang sama seperti membuat Email Input Field.Ubah nama auto layout menjadi “Password input”Pada Input field component Password input, tambahkan icon mata, lalu letakkan pada sebelah kanan dan ubah warna icon menjadi #FFFFFF.Posisikan Password input dibawah Email input dengan jarak 16. 7. Buat Login Button Pengaturan tombol login untuk UI Design login screen Tambahkan text dengan cara menekan T pada keyboard, lalu ketikkan “LOGIN”.Atur font menjadi Rubik, font weight SemiBold dan font size 15.Terapkan auto layout dengan cara pilih text lalu tekan Shift + A pada keyboard.Atur posisi text pada auto layout menjadi Align Center.Atur horizontal padding dan vertical padding menjadi 16.Ubah width menjadi Fixed 382 dan height Fixed 54.Ubah nama auto layout menjadi “Login button”. Pengaturan warna pada tombol login untuk UI Design login screen Ubah tipe warna Fill Login button menjadi Linear.Ubah warna dari kiri ke kanan #3B7CFB, #9F56EC, #FF31DE dengan opacity 100%.Ubah warna Fill text “LOGIN” menjadi #FFFFFF.Ubah radius Button menjadi 8.Posisikan Login button dibawah Password input dengan jarak 24 dan dari kiri 24. 8. Buat Divider Pengaturan divider atau pembatas untuk UI Design login screen Tambahkan text “or” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Regular, dan font size 15.Buat dua garis dengan menggunakan Pen atau dengan menekan P pada keyboard dengan masing-masing panjang 150.Pilih text “or” dan dua garis, lalu terapkan auto layout dengan cara tekan Shift + A pada keyboard lalu ubah nama auto layout menjadi “Divider”.Atur posisi layout menjadi Align center.Atur menjadi Horizontal layout, lalu beri horizontal spacing 24.Ubah width Divider menjadi 382.Pilih dua garis yang sudah dibuat, atur width nya menjadi Fill container.Posisikan text “or” di tengah, antara dua garis.Ubah Fill warna garis dan text “or” menjadi #838383.Posisikan Divider dibawah Login button dengan jarak 24 dan dari kiri 24. 9. Buat Social Buttons Pengaturan tombol login alternatif untuk UI Design login screen Tambahkan text dengan cara menekan T pada keyboard, lalu ketikkan “Google”.Atur font menjadi Rubik, font weight Regular dan font size 15.Terapkan auto layout dengan cara pilih text lalu tekan Shift + A pada keyboard.Ubah nama auto layout menjadi “Google button”.Atur posisi text pada auto layout menjadi Align Center.Atur menjadi Horizontal layout dan beri space between 12.Atur horizontal padding dan vertical padding menjadi 16.Ubah width menjadi Fill container dan height Fixed 54.Ubah warna text menjadi #FFFFFF.Ubah Fill warna auto layout menjadi #313131.Ubah radius menjadi 8.Tambahkan icon Google, lalu taruh disebelah kiri.Lakukan hal yang sama untuk membuat Facebook button. Pengaturan social button untuk UI Design login screen Pilih Google button dan Facebook button lalu terapkan auto layout dengan cara tekan Shift + A pada keyboard.Ubah nama auto layout menjadi “Social buttons”Atur menjadi Horizontal layout, lalu beri space between 16.Atur width Social buttons menjadi Fixed 382.Posisikan Social buttons dibawah Divider dengan jarak 24 dan jarak dari kiri 24. 10. Buat Register Link Pengaturan link register untuk UI Design login screen Tambahkan text “Don’t have an account?” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight Regular, dan font size 15 lalu beri warna #FFFFFF.Tambahkan text “Register” ke dalam frame, lalu atur font menjadi Rubik, font weight SemiBold, dan font size 15lalu beri warna #F237E0.Terapkan auto layout pada text “Don’t have an account?” dan “Register”, lalu ubah nama auto layout menjadi “Register link”.Atur menjadi Horizontal layout dan beri space between 8.Posisikan Register link di tengah dan beri jarak di atas Home Indicator 24. Closing Wah, terima kasih sudah mengikuti langkah-langkah untuk mendesain login screen nya dengan baik. Semoga bermanfaat ya. See you on the next tutorial 👋.

Kelas Gaji Seorang Content Creator di Indonesia di BuildWithAngga

Gaji Seorang Content Creator di Indonesia

Apa itu Content Creator? Istilah Content creator mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Bisa dikatakan setiap hari kita melihat dan menikmati sebuah konten seperti di Instagram, TikTok, Youtube, dan media sosial lainnya. Namun banyak yang salah mengartikan profesi content creator tersebut. Banyak orang beranggapan bahwa seorang content creator hanya meliputi pembuatan konten di media sosial. Namun nyatanya pekerjaan Content creator bukan hanya sebatas itu. Dikutip dari Indeed, Content creator adalah para profesional yang menggunakan tulisan, desain grafis, visual storytelling, atau kombinasi dari disiplin-disiplin ini untuk membuat topik apa pun yang dapat dikaitkan dan menarik bagi konsumen atau audiens. Content creator dapat menghasilkan karya untuk blog, postingan media sosial, situs web, artikel, email, buletin, materi promosi baik digital maupun cetak, eBuku, video, infografis, atau desain grafis. Content creator saat ini menjadi profesi yang banyak digandrungi oleh kaum milenial di seluruh dunia. Selain karena sistem kerjanya yang cenderung fleksibel namun juga banyak perusahaan sekarang membutuhkan jasa seorang Content creator untuk melakukan branding terhadap produknya. Content Creator membuat konten menggunakan tools aplikasi Maka dari itu, dapat dikatakan kebutuhan akan profesi Content creator sangat meningkat di Indonesia. Ini memberikan peluang bagi kamu yang memiliki kreatifitas tinggi untuk menyalurkan ide dan mendapatkan penghasilan. Adapun peluang untuk menjadi Content creator sangat terbuka karena meningkatnya penggunaan internet di Indonesia dan kebutuhan masyarakat dalam mengakses media hiburan. Namun apa sebenarnya yang dilakukan seorang Content creator? Pada tahap awal biasanya seorang creator akan mengumpulkan ide dan data yang selanjutnya akan dilakukan riset untuk menentukan konsep suatu konten yang sekiranya dapat menarik audiens. Riset disini bermaksud untuk mengetahui apa saja kebutuhan audiens. Pada tahap ini, kamu sebagai seorang Content creator harus mampu berkreatifitas mengikuti pola kebutuhan audiens. Selain itu, Content creator dituntut untuk memiliki skill membuat konten video dan menjadi seorang Dubber. Perlu ada evaluasi ulang untuk setiap konten yang telah ditayangkan, dan analisa konten seperti apa yang dibutuhkan dan disukai oleh para audiens. Berapa sebenarnya keahlian seorang Content creator di hargai di Indonesia? Karakterisitik profesi Content creator yang fleksibel membuat Content creator dapat bekerja dimana saja baik perusahaan konvensional, agensi digital marketing, bahkan menjadi Content creator untuk channel sendiri. Faktanya saat ini UMKM sekalipun sudah membuat konten untuk memasarkan produknya. Hal ini membuat gaji Content creator sangat beragam di Indonesia tergantung instansi mana tempat mereka bekerja. Pada artikel ini penulis akan merangkum informasi penghasilan seorang Content creator. 1. Content Creator Pemula Content creator melakukan editing konten Sama seperti profesi lain, Content creator juga memiliki jenjang karir. Pada tahapan awal saat kamu baru saja menginjak profesi ini maka kamu disebut sebagai Content creator pemula. Untuk penghasilan pada tahapan ini mungkin belum terlalu besar karena bergantung pada setiap project yang kamu dapatkan. Biasanya seorang Content creator pemula memiliki penghasilan dengan kisaran 300.000 hingga 5.000.000 rupiah perbulan nya. Namun jangan khawatir, kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk terus belajar dan upgrade kemampuan kamu. 2. Content Creator Social Media Diskusi dengan Content Creator lain Media sosial menjadi tempat dimana kita banyak menemukan konten. Platform media sosial seperti Youtube bahkan memberikan gaji yang cukup besar untuk channel yang aktif membuat konten. Bisa kita lihat kini banyak figur publik yang mulai membuat akun di Youtube untuk berbagi video mereka. Bahkan tak jarang seorang Youtuber menjadikan youtube sebagai sumber penghasilan utama hanya dari konten video yang mereka upload. Sebenarnya apa yang membuat penghasilan Youtuber sangat menggiurkan? Diketahui bahwa gaji seorang Youtuber didapatkan dari tiga pihak yaitu dari perusahaan Youtube, perusahaan komersial yang ingin produk usahanya diiklankan, dan dari penjualan barang atau jasa yang kita jual sendiri. Oleh karena itu, semakin tinggi jumlah penayangan konten tersebut maka semakin besar penghasilannya. 3. Content Creator Perusahaan Mencari ide konten perusahaan oleh Content Creator Berbagai perusahaan saat ini mencari orang yang dapat mengelola media sosial mereka agar terlihat unik dan dapat menarik lebih banyak audiens atau calon kostumer. Contohnya yang sering kita dengar yaitu Content writer dan Editor, mereka bertugas untuk memaksimalkan konten-konten yang nantinya akan di posting di berbagai platform. Untuk kisaran gaji atau penghasilan Content creator yang bekerja pada perusahaan atau agensi biasanya berada di 4-6 juta rupiah. Gaji tersebut tergantung pada posisi dan perusahaan apa kamu bekerja. 4. Content Creator Endorse Content Creator menggunakan Facebook Ads Sering mendengar kata endorse? Endorse adalah bentuk promosi atau iklan yang umum digunakan oleh banyak bisnis, mulai dari makanan, pakaian, hingga skincare dan makeup. Biasanya, endorse dilakukan oleh Influencer dimana mereka akan memposting produk tersebut di media sosial pribadi mereka. Tarif endorse untuk setiap orang bisa berbeda-beda tergantung seberapa besar market yang dimiliki. Bagi kamu yang masih pemula biasanya akan mendapatkan tarif 200.000 hingga 1.500.000 rupiah dalam sekali postingan. Namun apabila kamu sudah memiliki pengikut atau audiens yang besar maka semakin besar pula tarif yang akan kamu dapatkan dalam sekali postingan dengan kisaran 2-5 juta rupiah. Demikian kira-kira penghasilan seorang Content creator di Indonesia. Sebelum menjadi seorang Content creator, kamu harus mengerti apa itu SEO dan bagaimana cara kerjanya. SEO menjadi penting karena dengan manajemen SEO yang baik maka konten akan mudah ditemukan melalui mesin pencari Google dan akan mempengaruhi traffic. Content creator dapat menghasilkan konten yang berkualitas apabila selalu update dengan fenomena yang terjadi di dalam industri yang terkait. Maka dari itu pastikan untuk tetap menghasilkan konten yang benar-benar sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan perusahaan tempat kamu bekerja. Nah, apakah kamu tertarik menjadi seorang Content Creator?

Kelas 5 Poin Penting Kenapa Figma Lebih Baik Dari Adobe XD di BuildWithAngga

5 Poin Penting Kenapa Figma Lebih Baik Dari Adobe XD

Banyak pilihan tools atau software yang digunakan untuk keperluan mendesain seorang UI/UX Designer. Pemilihan toolsini sangatlah penting karena dapat mempengaruhi cara kerja antara desainer dengan developer dan juga dengan klien. Beberapa tahun belakangan ini, tools yang populer digunakan yaitu Adobe XD dan Figma, namun kepopuleran Adobe XD semakin menurun dan banyak para desainer yang beralih dari Adobe XD menggunakan Figma sehingga membuat Figma menjadi tools andalan pertama yang digunakan para UI/UX Designer. Lalu apa saja kelebihan Figma daripada tools lain terutama Adobe XD. 5 Poin Penting Kenapa Figma Lebih Baik Dari Adobe XD Berikut 5 poin penting kenapa Figma lebih baik dari pada Adobe XD: 1. The Free Plan Figma Free Plan Sama seperti tools yang lainnya, Figma juga memiliki Plans atau paket yang ditawarkan kepada para penggunanya dalam menggunakan Figma. Pada Starter Plan (paket gratis) kita hanya dapat membuat 3 files, 3 pages pada 1 projects dengan unlimited editors. Namun hal itu tidak membatasi cara kerja kita karena Figma menyediakan unlimited file yang dapat kita simpan di Draft. Dan hal ini sangat cukup apalagi jika digunakan oleh seorang solo desainer. Sedangkan free plan pada Adobe XD hanya menyediakan kolaborasi untuk 2 co-editor, 1 link desain yang aktif dan penyimpanan cloud yang dibatasi sebesar 2GB. 2. Work on Any Platform Figma Work on Any Platform Figma dapat digunakan di platform manapun (Windows, macOS, dan Linux) dan juga dapat diakses melalui website sehingga kita tidak perlu menginstall terlebih dahulu untuk menggunakan Figma. Karena Figma merupakan software web-based maka kita dapat mengakses Figma dimanapun dan kapanpun selama kita memiliki koneksi internet. Sedangkan Adobe XD hanya tersedia untuk platform Windows dan MacOS berbasis desktop sehingga kita harus menginstall terlebih dahulu untuk menggunakan Adobe XD. 3. Figma Community Figma Community Figma memiliki komunitas yang begitu besar dan terus berkembang. Figma sendiri memiliki fitur Figma Community yang berisikan plugins, files desain, dan files lainnya yang di publikasikan oleh pengguna Figma baik oleh tim maupun perorangan yang dapat kita duplikat secara gratis untuk keperluan kita. Dibandingkan Figma, Adobe XD memiliki komunitas yang kecil. 4. Real Time Collaboration Figma Real Time Collaboration Dengan menggunakan Figma kita dapat berkolaborasi dengan siapapun hanya dengan cara membagikan link file yang dikerjakan. Kita juga dapat memberikan akses untuk edit atau view kepada pengguna lain yang ingin kita undang ke file Figma kita. Sehingga kita sebagai desainer bisa mengerjakan proyek dengan cepat karena dikerjakan bersama-sama diwaktu yang sama msekipun di tempat yang berbeda. Sedangkan Adobe XD tidak memiliki fitur ini. 5. Figma App Figma Mobile App Figma juga memiliki aplikasi yang berguna untuk melihat hasil desain kita pada beberapa device dan juga melihat hasil prototype yang sudah kita buat. Aplikasi ini juga dapat berjalan secara real time, sehingga ketika kita mengubah desain kita pada desktop secara otomatis tampilan desain kita pada aplikasi juga berubah. Dan pada update yang terbaru, kita juga dapat memberikan komentar melalui aplikasi sehingga kita tidak perlu membuka Figma melalui laptop atau komputer. Sayangnya, Adobe XD tidak memiliki aplikasi seperti ini. Kesimpulan Figma memiliki banyak keunggulan dibandingkan Adobe XD, maka dari itu tidak heran jika kepopuleran Adobe XD semakin menurun dan Figma menjadi tools andalan untuk para desainer. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat. 👋

Kelas Apa itu Wireframe dan Cara Membuat Wireframe di BuildWithAngga

Apa itu Wireframe dan Cara Membuat Wireframe

Bekerja sebagai ui ux designer pada startup atau perusahaan besar, maka keseharian kita adalah mendesain kebutuhan aplikasi dan website dari bisnis perusahaan tersebut. Biasanya, kita tidak langsung mendesain high fidelity pada aplikasi atau website tersebut, namun akan dimulai dari proses pembuatan Wireframe. Mengapa penting membuat Wireframe? Wireframe adalah gambaran kasar atau sketsa awal dari aplikasi dan website yang akan kita bangun bersama dengan tim developer nantinya, untuk membuat Wireframe kita tidak membutuhkan modal yang begitu besar. Faktanya, hanya menggunakan pensil dan kertas maka kita sudah bisa membuat rancangan sederhana projek yang akan kita buat nantinya, Wireframe ini benar memberikan benefit yang banyak seperti cepat, murah, dan mudah diperbarui. Low-Fidelity Wireframe Wireframe terbagi dari beberapa jenis dan salah satunya adalah low-fidelity wireframe, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, untuk membuat wireframe maka kita hanya bermodalkan pensil dan juga kertas atau buku gambar sederhana. Proses pembuatan low fidelity wireframe Pada lembaran tersebut kita mulai membuat sketsa layout dari aplikasi dan website yang akan dikerjakan, kita hanya perlu fokus pada inti konten dari projek kita atau biasa disebut dengan minimum viable product (MVP). High-Fidelity Wireframe Apabila kita ingin melewatkan pembuatan low-fidelity wireframe pada buku gambar, maka kita bisa juga langsung membuat high-fidelity wireframe menggunakan software design yang tersedia untuk ui ux designer. Pada software tersebut kita mendesain beberapa halaman inti dari projek yang kita kerjakan, benefit utamanya menggunakan software dan membuat wireframe secara digital adalah kita tidak perlu menghabiskan banyak kertas atau buku gambar. Rekomendasi tools untuk membuat Wireframe Membuat wireframe versi digital dapat kita capai dengan mudah dikarenakan sudah banyak sekali software yang dapat kita gunakan sebagai ui ux designer atau developer, di antaranya dapat digunakan secara gratis dan berbayar. Whimsical Web apps favorite saya yang satu ini adalah Whimsical dalam mendesain wireframe mobile app dan website. Saya suka karena tidak perlu download dan install, hanya perlu buka website Whimsical lalu sign up dan kita sudah siap mendesain wireframe. Tampilan software Whimsical Whimsical juga menyediakan banyak komponen yang siap kita gunakan sehingga tidak perlu didesain dari awal lagi untuk menghemat waktu dan tenaga. Miro Selain mendesain wireframe, terkadang kita juga perlu mencoret-coret untuk memberikan informasi tambahan pada wireframe tersebut, oleh karena itu Miro sangat cocok digunakan untuk berkolaborasi dengan designer dan developer lainnya dalam proses pembuatan wireframe. Kesimpulan pembuatan sebuah Wireframe Apabila kita ingin menciptakan aplikasi dan website yang user-friendly, maka langkah pembuatan wireframe ini jangan pernah kita lewatkan, karena ketika melakukan proses desain wireframe kita akan menemukan banyak ide yang bisa digunakan pada aplikasi dan website kita. Terima kasih dan semoga bermanfaat ya.

Kelas Mengenal Karir Freelancer UI UX Designer: Alur Belajar dan Cara Dapatkan Projek Pertama di BuildWithAngga

Mengenal Karir Freelancer UI UX Designer: Alur Belajar dan Cara Dapatkan Projek Pertama

Seiring bertumbuhnya digital maka kini sudah banyak perusahaan yang memutuskan untuk menjalankan bisnis mereka secara online untuk mempromosikan jasa atau produk yang mereka jual kepada customer (b2c) atau perusahaan lainnya (b2b). Untuk menciptakan website dan aplikasi mobile yang disukai oleh customer maka perusahaan tersebut membutuhkan peran seorang Freelancer UI UX Designer untuk bekerja sama dengan tim developer dalam membangun aplikasi yang user-friendly. Cara bekerja Freelancer UI UX Designer Cara kerja seorang freelancer ui ux designer Adapun beberapa tahap yang bisa dilakukan oleh seorang UI UX Designer untuk mendesain website dan aplikasi mobile yang baik, beberapa langkah tersebut tidak dapat dilewatkan apabila ingin membantu perusahaan menjangkau potential customer lebih banyak lagi. 1) User dan Market Research UI UX Designer akan melakukan research kebutuhan customer dan market terlebih dahulu, bisa dimulai dari melakukan competitor analysis dari perusahaan yang sejenis sehingga bisa belajar design website/aplikasi mobile dari competitor tersebut. 2) Pembuatan low-fidelity wireframe Setelah berhasil melakukan riset dan memiliki informasi yang penting untuk diletakkan pada website dan aplikasi mobile, maka selanjutnya UI UX Designer bisa mulai membuat beberapa wireframe yang terdiri dari layout, typography, content, dan flow dari website atau aplikasi tersebut. Wireframe pertama oleh freelancer ui ux designer Wireframe tersebut akan digunakan untuk berkolaborasi dengan tim developer dalam membangun aplikasi dan website menjadi lebih selaras dan sesuai dari core business pada perusahaan tempat kita bekerja. 3) Membuat sebuah prototype Prototype sangat penting dibuat oleh UI UX Designer untuk memvalidasi aplikasi atau website tersebut kepada calon pengguna yang sudah ditetapkan di awal, dari melakukan usability-testing maka kita akan mendapatkan feedback untuk meningkatkan website atau aplikasi mobile. Selain itu juga Prototype bisa digunakan untuk menjelaskan kepada tim developer tentang bagaimana cara aplikasi dan website kita bekerja nantinya, sehingga tim developer bisa memulai perancangan database dan server. Tools utama sebagai Freelancer UI UX Designer Sebagai seorang UI UX Designer, apabila kita ingin bersaing dengan freelancer lainnya maka kita juga perlu mempelajari tools yang sedang popular demi memberikan pelayanan yang baik dan sesuai dari kebutuhan projek yang akan kita kerjakan. Beberapa tools yang akan saya sharing pada kali ini adalah tools yang popular dan wajib kita pelajari mulai dari dasar sampai dapat membangun projek pertama kita. Figma Figma hadir sejak beberapa tahun lalu dan sampai detik ini masih menjadi sofware popular para ui ux designer maupun developer, dengan Figma kita tidak perlu download dan melakukan proses instalasi, hanya perlu buka official website Figma maka kita bisa langsung bikin projek design baru bersama dengan tim lainnya. Maze Maze dapat membantu para ui ux designer untuk memvalidasi design website dan aplikasi yang telah dibuat menggunakan Figma sebelumnya, pada Maze, kita bisa membuat user story dan goal yang kita harapkan ketika pengguna menggunakan aplikasi dan website kita ke depannya. Alur belajar berkarir sebagai Freelancer UI UX Designer Well, jika kamu tertarik untuk memulai karir sebagai Freelancer UI UX Designer, di sini saya akan berikan langkah-langkah sederhananya untuk bisa memulai belajar saat ini juga. Alur belajar untuk berkarir sebagai freelancer ui ux designer 1) Mempelajari graphic design Untuk menjadi designer yang hebat maka kita perlu mengenal beberapa pondasi dari graphic design seperti color, typography, layout, grid system, iconography, dan lainnya. Saya sarankan kamu mempelajari ilmu graphic designer terlebih dahulu. 2) Belajar cara melakukan user research Jangan design hanya demi hasilnya cantik dan menarik saja, tapi juga perlu sesuai dengan kebutuhan pengguna target dari aplikasi atau website kita. Lakukan user research sederhana seperti melakukan interview orang yang latar belakangnya sesuai dengan target dari perusahaan kita. 3) Belajar cara berkolaborasi dengan developer Apabila design sudah siap kita lanjutkan kepada tahap development maka waktunya berkolaborasi dengan developer, proses ini biasanya dinamakan dengan design handoff, tujuan utamanya adalah menjelaskan kepada developer bagaimana aplikasi atau website kita bekerja. Mencari projek pertama Freelancer UI UX Designer Well, sebelumnya kita sudah mempelajari karir Freelancer UI UX Designer dan bagaimana cara kerja serta langkah-langkah awal belajarnya. Apakah kamu sudah siap untuk mencari projek pertama sebagai Freelancer UI UX Designer? let’s get started. Upwork Mayoritas Freelancer UI UX Designer di Indonesia lebih sering menggunakan website Upwork dalam menemukan klien dan projek pertama mereka, pada website tersebut kita bisa mulai mendaftarkan diri sebagai Freelancer dan melengkapi informasi pekerjaan yang akan kita kerjakan nantinya, misalnya Freelancer UI UX Designer. Dribbble Berbeda dari Upwork, pada website Dribbble kita bisa memposting seluruh portfolio kita sebagai seorang Freelancer UI UX Designer, pada kolom deskripsi kita bisa menjelaskan alasan utama kita mendesign projek tersebut sehingga bisa menarik perhatian dari orang-orang yang melihat portfolio kita. Pada website Dribbble, kita berkesempatan untuk sering dikontak oleh klien yang memperhatikan profile designer kita, oleh karena itu saya sarankan untuk selalu update portfolio terbaru kita pada website Dribbble untuk mendapatkan pekerjaan pertama sebagai Freelancer UI UX Designer. Memulai menjadi Freelancer UI UX Designer Awalnya memang sulit terlebih lagi ketika kita belum punya background graphic design, namun apabila kita rajin belajar dan mengikuti alur belajar Freelancer UI UX Designer buatan oleh mentor-mentor ahli di BuildWith Angga, maka akan lebih mudah lagi. Pelajari fundamentalnya, pahami tool-tool dari software Figma dan Maze, bangun mini project yang bisa dijadikan sebagai portfolio pertama kita sebagai Freelancer UI UX Designer, dan semoga beruntung.

Kelas 5 Tools Yang Sering Digunakan QA dalam Pengujian Website di BuildWithAngga

5 Tools Yang Sering Digunakan QA dalam Pengujian Website

Tahap pengujian website merupakan tahapan yang penting dalam pengembangan sebuah aplikasi atau website. Tanpa pengujian yang tepat, ada kemungkinan bug yang tidak terdeteksi sehingga dapat menyebabkan pengguna merasa tidak nyaman saat menggunakannya. Untuk membantu dalam proses pengujian, terdapat lima tool yang dapat membantu QA untuk memastikan bahwa setiap aspek yang ada pada aplikasi atau website telah diuji dengan benar. Tool tersebut terdiri dari Google spreadsheet, Postman, Github, Figma, dan Ekstensi Google chrome. Dalam artikel ini, kita akan membahas fungsi dan peran masing- masing dari tool ini dalam pengujian website. Berikut adalah 5 Tools Yang Sering Digunakan QA dalam Pengujian Website antara lain: 1. Google Spreadsheet Tools yang sering digunakan QA dalam pengujian website - Google Spreadsheet Salah satu tugas dari QA adalah bertanggung jawab untuk memastikan aplikasi atau produk yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk melakukan tugas ini adalah dengan membuat test plan. Test plan terdiri dari daftar skenario pengujian yang harus dijalankan untuk memastikan bahwa aplikasi atau produk tersebut berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan kualitas. Selain itu, Google spreadsheet dapat digunakan dalam kolaborasi tim QA, dimana tim QA dapat bekerja bersama-sama pada test plan yang sama serta dapat mengelola serta pelacakan hasil dari pengujian dengan mencatat jumlah bug yang ditemukan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengujian, serta tingkat keberhasilan pengujian. 2. Github Tools yang sering digunakan QA dalam pengujian website - Github Github dapat digunakan untuk membantu dan mengelola source code aplikasi atau produk dalam pengembangan, serta memastikan bahwa semua perubahan pada source code telah diperiksa dan diuji sebelum diintegrasikan ke dalam produk. Pada tahapan pengujian, setiap kali ada perubahan pada source code atau script pengujian, QA dapat memantau dengan mudah dan melacak setiap perubahan yang menggunakan fitur Git seperti pull request dan merge. Selain itu, GitHub juga memungkinkan QA untuk memantau dan melacak bug yang ditemukan selama pengujian dengan menggunakan fitur issue tracker sehingga QA dapat mengelompokkan masalah berdasarkan kategori, status, dan prioritas, serta menambahkan detail tentang bug, seperti deskripsi, langkah-langkah untuk pengujian, dan hasil pengujian. 3. Figma Tools yang sering digunakan QA dalam pengujian website - Figma Figma adalah salah satu tool desain yang sering digunakan oleh tim desain untuk membuat tampilan visual dari produk. Selain digunakan sebagai tool desain, Figma juga digunakan oleh QA dalam hal pengujian visual atau testing UI. Bagi QA, Figma digunakan sebagai referensi untuk memastikan bahwa tampilan visual produk atau aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan desain yang diinginkan. QA dapat melakukan pengecekan pada aspek-aspek tertentu seperti font, warna, ukuran, padding, margin, dan sebagainya, untuk memastikan bahwa desain yang ada di Figma terimplementasi dengan benar pada produk atau aplikasi yang sedang diuji. Dari beberapa kasus, tim desain dan tim QA dapat bekerja bersama-sama menggunakan Figma untuk memperjelas detail desain yang mungkin ambigu atau tidak jelas. Tim QA dapat memberikan umpan balik tentang aspek-aspek desain yang mungkin sulit untuk diimplementasikan atau mempengaruhi performa, keamanan, atau fungsionalitas produk atau aplikasi yang sedang diuji. 4. Postman Tools yang sering digunakan QA dalam pengujian website - Postman Postman adalah alat yang digunakan oleh QA untuk melakukan pengujian fungsional pada API atau layanan web tanpa harus melihat tampilan UI yang terkait. Tools ini memungkinkan QA untuk mengirim permintaan HTTP ke server, menguji respons server, dan memeriksa apakah respon yang diterima sesuai dengan yang diharapkan. Dengan Postman, QA dapat melakukan pengujian berulang pada API atau layanan web, baik pada tahap development maupun pada tahap production untuk dapat menguji bagaimana aplikasi berinteraksi dengan server dan memastikan bahwa permintaan dan respons HTTP yang dihasilkan adalah yang diharapkan. Selain itu, Postman juga memungkinkan Anda untuk membuat dan menjalankan automation testing, yang dapat membantu mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pengujian manual sehingga memungkinkan Anda untuk melakukan pengujian secara terus-menerus pada API atau layanan web secara otomatis. Postman menyediakan dua versi yaitu gratis dan berbayar atau Postman Pro namun untuk melakukan pengujian API sudah cukup dengan menggunakan Postman versi Free. 5. Ekstension Google Chrome Tools yang sering digunakan QA dalam pengujian website - Ekstension Google Chrome QA harus memastikan bahwa setiap aspek dari aplikasi atau website yang sedang diuji dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Salah satu cara untuk memastikan hal ini adalah dengan menggunakan beberapa ekstensi Google Chrome yang dapat membantu mempercepat dan memudahkan proses pengujian seperti WhatFont (untuk mengetahui jenis font yang digunakan pada suatu website, ukuran font, warna, dan sebagainya), Page Ruler (untuk mengukur dan memeriksa posisi, ukuran, dan spasi elemen pada halaman website), dan ColorZilla (untuk memeriksa dan mengekstrak kode warna pada suatu website). Dengan menggunakan lima tool yang telah dijabarkan diatas, QA dapat melakukan pengujian dan memastikan bahwa setiap aspek dari aplikasi atau website telah diuji dengan benar. Dengan adanya tool ini, QA dapat lebih mudah dalam memonitor dan menemukan hasil pengujian, serta membantu dalam mempercepat waktu pengembangan website. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang berguna bagi Anda dalam pengujian website Anda. Terima kasih atas perhatiannya.

Kelas 3 pekerjaan sampingan online untuk ibu rumah tangga di BuildWithAngga

3 pekerjaan sampingan online untuk ibu rumah tangga

Sebagai ibu rumah tangga tentunya juga ingin merasakan menghasilkan uang dari rumah secara online, hanya perlu bermodalkan handphone atau laptop dan internet maka kini ibu rumah tangga juga bisa menghasilkan income tambahan. Berikut adalah beberapa pekerjaan rekomendasi kami dari pengalaman riset beberapa wanita ibu rumah tangga yang sudah menghasilkan income tambahan secara online, Anda tentunya juga bisa mencobanya saat ini juga. 3 pekerjaan sampingan online yang bisa dicoba oleh ibu rumah tangga hari ini juga 1) Data Entry Perusahaan kecil dan besar membutuhkan bantuan Anda dalam melakukan proses input data seperti produk, transaksi, customer, alamat, dan informasi lainnya pada website perusahaan tersebut. Karena nantinya data tersebut akan digunakan sebagai bahan promosi mereka dalam mempromosikan jasa atau produk yang mereka miliki. Anda cukup menggunakan smartphone atau laptop untuk melakukan pekerjaan tersebut, namun Anda juga perlu menggunakan ketelitian yang tinggi sehingga tidak terjadi kesalahan ketika proses input data-data penting tersebut. Anda bisa menggunakan website seperti Upwork untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. 2) Virtual Assistant Sebagai Virtual Assistant, Anda dapat membantu manager dari perusahaan tersebut untuk mengatur jadwal meeting, meriset produk dan harga, melakukan pengiriman atau pemberian tanda tangan pada sebuah dokumen tertentu. Manager saat ini tidak memiliki banyak waktu untuk hal tersebut oleh karena itu jasa Anda sebagai Virtual assistant sangatlah penting dan dibutuhkan untuk kelangsungan sebuah perusahaan kecil ataupun besar. Anda bisa menggunakan website seperti Fiverr untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. 3) Website Tester Apabila Anda memiliki rasa penasaran yang tinggi maka pekerjaan sampingan yang satu ini bisa Anda pilih dan fokuskan, jadi tugas utama Anda adalah melakukan uji coba pada website seperti Traveloka, Tokopedia, Shopee, untuk memastikan bahwa tidak ada error ketika Anda gunakan. Anda akan membuat laporan sederhana apabila menemukan sebuah error pada website tersebut ketika Anda sedang gunakan untuk membeli barang, mencari barang, atau melakukan pendaftaran akun baru. Anda bisa menggunakan website seperti RemoteOK untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Kesimpulan Zaman sekarang sudah bisa menghasilkan sumber income tambahan dari internet oleh karena itu beberapa pekerjaan sampingan online di atas cocok untuk Anda coba saat ini juga, apabila Anda memiliki pertanyaan maka hubungi kami melalui Instagram BuildWith Angga.

Kelas Beberapa Tanda Bahwa Klien Akan Menipu Freelancer di BuildWithAngga

Beberapa Tanda Bahwa Klien Akan Menipu Freelancer

Sebagai Freelancer maka kita bebas dalam memilih projek atau calon klien untuk bekerja sama dengan mereka, namun sebelum kita bisa memilih yang tepat maka ada beberapa tanda yang perlu kita ketahui terkait klien yang akan menipu, sehingga kita bisa terhindar dari penipuan yang bisa merugikan waktu, uang, dan tenaga. 1) Tidak Memberikan Down Payment Down payment adalah sebuah bukti bahwa klien tersebut serius dengan projeknya dan juga jasa yang kita tawarkan sebagai seorang Freelancer, jasa kita seperti bikin website, design website, riset produk atau informasi lainnya. Apabila klien tidak ingin memberikan uang down payment setidaknya 30% dari nilai total projek maka klien tersebut dapat kita hindari dan lebih baik memilih klien yang ingin memberikan uang down payment serta sebuah kontrak. 2) Tidak Jelas Dengan Detail Projek Seorang klien yang serius maka sudah memiliki details projek yang begitu rapih untuk kita pahami sebagai Freelancer, apabila klien tersebut sendiri masih bingung terkait goal pada projek tersebut maka bisa saja klien tersebut hanya ingin membuang waktu dan tenaga kita. 3) Tidak Mau Menggunakan Kontrak Pada awal mengerjakan projek bisa saja kita sudah mendapatkan uang down payment dan juga detail projek yang mudah dipahami, namun ketika projek ingin dijalankan maka klien menolak untuk menggunakan kontrak kerja (PKS). Biasanya nanti di tengah projek mereka akan menipu dari segi jumlah revisi yang dibutuhkan, budget projek yang di markup, atau hal buruk lainnya yang bisa merugikan kita sebagai Freelancer, oleh karena itu pembuatan kontrak kerja sangat penting. Hindari Klien Penipu Agar Karir Lebih Sukses Jangan langsung tergoda dengan uang yang akan kita dapatkan sebelum semuanya jelas, yang terpenting ada sebuah kontrak kerja yang bisa dipertanggungjawabkan nanti kedepannya apabila ada masalah besar pada projek tersebut.