UX (User Experience) Designer adalah salah satu pekerjaan yang sekarang banyak dicari oleh perusahaan. Tugas dan peran UX Designer tidak hanya tentang desain dan keindahan (visual) tapi juga bagaimana membuat suatu produk yang bermanfaat, mudah dan nyaman untuk digunakan.
3 Tipe UX Designer Yang Perlu Kamu Ketahui
UX Designer terlibat langsung dalam proses pembuatan produk dan berkolaborasi dengan UI (User Interface) Designer dalam mendesain tampilan produk, baik itu website atau aplikasi. Dalam membuat sebuah produk, UX Designer juga dibantu oleh UX Writer dan UX Researcher.
Setelah mengetahui peran UX Designer secara umum, kita tahu bahwa untuk merancang sebuah produk perlu memiliki pemahaman dan keahlian dari setiap peran yang akan dikerjakan. Peran dan tugas UX Designer contohnya seperti user research, interaction design, usability testing, visual design (system) dan sebagainya.
Dari beberapa peran yang sudah disebutkan, setiap UX Designer biasanya dapat melakukan berbagai peran sekaligus atau bahkan memiliki satu keahlian khusus dalam peran tersebut. Berikut adalah tiga tipe UX Designer menurut lingkup perannya:
1. Generalist Designer
Mayoritas UX Designer memulai karirnya sebagai tipe Generalist. Tipe ini mampu melakukan berbagai tugas seperti user research, interaction design, wireframing, & usability testing. Namun tidak memiliki keahlian khusus. Tipe ini biasanya bekerja pada startup/perusahaan rintisan dan freelance.
Untuk output pekerjaan seorang Generalist UX Designer contohnya setelah melakukan research dan sebagainya, selanjutnya merancang wireframe untuk sebuah produk/sistem yang nantinya akan dikembangkan lagi dan membutuhkan peran dalam visual design untuk interface produk/sistem tersebut.
2. Specialist Designer
Tipe Specialist Designer lebih mendalami satu jenis bidang UX design secara spesifik dan punya keahlian di bidang tersebut. Contohnya seperti Interaction Designer, Visual Designer, dan UX Researcher. Specialist Designer biasanya bekerja di perusahaan besar yang memiliki tim UX lebih besar dan profesional.
Untuk output pekerjaan seorang Specialist UX Designer contohnya yang memiliki keahlian dalam merancang wireframe yaitu menghasilkan rancangan wireframe baik dalam bentuk sketsa di buku/whiteboard atau wireframe digital.
3. T-Shaped Designer
T-Shaped Designer adalah Specialist UX Designer yang memiliki kemampuan di bidang lain, tidak hanya memiliki keahlian dalam satu bidang UX design, tapi juga memiliki pemahaman yang luas tentang peran UX design lainnya.
Untuk output pekerjaan seorang T-Shaped UX Designer contohnya yang memiliki keahlian dalam Interaction Design dalam prosesnya juga memahami proses user research, visual design, prototyping dan usability test yang nantinya menghasilkan sebuah report mengenai bagaimana user berinteraksi dan merespon sebuah produk/sistem.
Kesimpulan
UX Designer memiliki banyak tugas dan peran dalam membuat suatu produk. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memulai karir sebagai UX Designer, seperti memulai sebagai Generalist Designer agar dapat memahami setiap peran dan apa saja tugas UX Designer di lapangan sebelum nantinya memutuskan untuk memiliki keahlian khusus di bidang UX Design.
Terima kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan bagikan artikel ini jika bermanfaat dan baca artikel kita yang lain ya.. 👋