flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas 10 Contoh CSS Menarik Untuk Website Design di BuildWithAngga

10 Contoh CSS Menarik Untuk Website Design

Dalam membangun sebuah website CSS merupakan salah satu hal yang penting. CSS berperan untuk menciptakan tampilan yang menarik serta dapat membantu pengguna memiliki pengalaman yang menyenangkan saat mengakese website. Dengan menggunakan CSS kamu dapat menentukan ukuran, warna, posisi, dan elemen visual lainnya. 10 Contoh CSS Menarik Untuk Website Design Dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan kamu 10 contoh CSS menarik untuk website desiain yang mungkin bisa kamu jadikan sebagai inspirasi saat membuat portofolio website kamu sendiri. 1. Efek Hovering pada Skala Elemen Contoh efek hovering skala Efek hovering skala adalah salah satu cara untuk memberikan respons visual pada elemen saat pengguna mengarahkan kursor ke atasnya. Ketika kursor berada di atas elemen, elemen tersebut akan mengalami perubahan ukuran yang membuatnya terlihat lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Cara kerja efek hovering skala biasanya menggunakan CSS dengan memanfaatkan properti transform dan transition. Pertama, kita mendefinisikan elemen yang ingin diberi efek hovering skala. Kemudian, kita menetapkan transisi (transition) pada elemen tersebut, yang akan mengatur kecepatan dan gaya animasi perubahan ukuran. Selanjutnya, saat pengguna mengarahkan kursor ke elemen tersebut, kita mengubah properti transform elemen dengan menggunakan pseudoclass :hover pada CSS. Properti transform dengan nilai scale digunakan untuk mengubah ukuran elemen, di mana nilai 1.0 adalah ukuran asli, sedangkan nilai di atas 1.0 akan membuat elemen terlihat lebih besar dan nilai di bawah 1.0 akan membuat elemen terlihat lebih kecil. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="<https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap>" rel="stylesheet"> <link href="<https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css>" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <div class="scale-effect"> <h2>Elemen dengan Efek Skala</h2> </div> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } .scale-effect { transition: transform 0.3s ease; } .scale-effect:hover { transform: scale(1.2); } 2. Efek Loading Pada Button Contoh efek loading pada button Pada contoh di atas, tombol dengan kelas "loading-button" dibuat dengan menggunakan CSS. Efek animasi loading diimplementasikan dengan menggunakan pseudo-elemen :before. Pseudo-elemen ini memiliki animasi yang memindahkan posisinya dari kiri ke kanan sejauh 100% lebar tombol dalam waktu 2 detik. Latar belakang pseudo-elemen tersebut memiliki warna semi-transparan untuk memberikan efek loading yang terlihat di belakang teks tombol. Anda dapat menyesuaikan ukuran tombol, warna latar belakang, dan gaya lainnya sesuai dengan preferensi desain kamu. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="<https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap>" rel="stylesheet"> <link href="<https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css>" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <h1 class="creative-text">Welcome to <span>My Website</span></h1> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } .creative-text { font-size: 48px; color: #333; text-align: center; } .creative-text span { display: inline-block; font-size: 60px; color: #4CAF50; animation: textAnimation 2s ease-in-out infinite; } @keyframes textAnimation { 0% { transform: scale(1); color: #4CAF50; } 50% { transform: scale(1.2); color: #FFC107; } 100% { transform: scale(1); color: #4CAF50; } } 3. Efek pada Typography Contoh efek pada typography Pada contoh di atas, elemen judul <h1> dengan kelas "creative-text" memiliki teks "Welcome to" diikuti dengan elemen <span> yang berisi teks "My Website". Efek animasi kreatif diterapkan pada elemen <span> menggunakan CSS. Animasi tersebut mengubah ukuran teks dan warna pada dua tahap yaitu saat 50% dan 100% dari animasi. Teks akan memperbesar ukurannya dan berubah warna menjadi kuning pada tahap pertama, kemudian kembali ke ukuran semula dan warna hijau pada tahap kedua. Animasi ini akan berulang secara terus-menerus menggunakan infinite pada properti animation. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="<https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap>" rel="stylesheet"> <link href="<https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css>" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <h1 class="creative-text">Welcome to <span>My Website</span></h1> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } .creative-text { font-size: 48px; color: #333; text-align: center; } .creative-text span { display: inline-block; font-size: 60px; color: #4CAF50; animation: textAnimation 2s ease-in-out infinite; } @keyframes textAnimation { 0% { transform: scale(1); color: #4CAF50; } 50% { transform: scale(1.2); color: #FFC107; } 100% { transform: scale(1); color: #4CAF50; } } 4. Efek hovering pada Button Contoh efek hovering pada button Pada contoh di atas, kita menggunakan CSS untuk memberikan efek gelombang pada tombol saat dihover. Kelas "wave-button" diterapkan pada elemen <button> untuk menerapkan gaya tombol. Properti position: relative; digunakan untuk mengatur elemen sejajar dengan posisinya yang asli. Pseudo-elemen ::before digunakan untuk membuat latar belakang gelombang. Pada kode ini, kita mengatur posisi latar belakang ke tengah tombol menggunakan transformasi translate(-50%, -50%);. Lebar dan tinggi latar belakang awalnya diatur sebagai 0 sehingga tidak terlihat. Pada saat hover (:hover), kita mengubah lebar dan tinggi latar belakang menjadi 200% sehingga menciptakan efek gelombang yang membesar. Selain itu, kita mengatur opasitas menjadi 1 sehingga latar belakang terlihat dengan transparansi. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="<https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap>" rel="stylesheet"> <link href="<https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css>" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <button class="wave-button">Click Me</button> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } .wave-button { position: relative; display: inline-block; padding: 10px 20px; font-size: 16px; color: #fff; background-color: #4CAF50; border: none; cursor: pointer; overflow: hidden; } .wave-button:after { content: ""; position: absolute; top: 50%; left: 50%; transform: translate(-50%, -50%); width: 0; height: 0; border-radius: 50%; background-color: rgba(255, 255, 255, 0.5); opacity: 0; pointer-events: none; transition: all 0.5s ease; } .wave-button:hover:after { width: 200%; height: 200%; opacity: 1; } 5. Efek overlay pada image Efek overlay pada image Pada contoh di atas, kita menggunakan CSS untuk memberikan efek overlay pada gambar saat dihover. Di dalam kontainer gambar (<div class="image-container">), kita meletakkan elemen gambar (<img>) dan elemen overlay (<div class="overlay">). Kelas "image-container" diterapkan pada elemen kontainer untuk mengatur posisi relatif dan tata letak inline-block. Kelas "overlay-image" diterapkan pada elemen gambar untuk memastikan bahwa gambar menempati seluruh lebar kontainer. Kelas "overlay" diterapkan pada elemen overlay dan menggunakan properti position: absolute; untuk mengatur posisi absolut di atas gambar. top: 0; left: 0; digunakan untuk mengatur posisi overlay di pojok kiri atas kontainer. Background color diatur dengan rgba(0, 0, 0, 0.5) yang mewakili warna hitam dengan tingkat transparansi 0.5. Awalnya, kita mengatur opasitas overlay menjadi 0 sehingga tidak terlihat. Namun, saat dihover (:hover), kita mengubah opasitas menjadi 1 sehingga overlay terlihat dengan transparansi. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap" rel="stylesheet"> <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <div class="image-container"> <img src="gambar.jpeg" alt="Gambar" class="overlay-image" > <div class="overlay"> <h1 class="text-overlay">hello world</h1> </div> </div> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } .image-container { position: relative; display: inline-block; } .overlay-image { display: block; width: 500px; height: auto; } .overlay { position: absolute; top: 0; left: 0; width: 100%; height: 100%; background-color: rgba(0, 0, 0, 0.5); opacity: 0; transition: opacity 0.3s ease; } .image-container:hover .overlay { opacity: 1; } .text-overlay{ color: white; } 6. Membuat Carousel menggunakan CSS Contoh efek carousel menggunakan CSS Pada contoh di atas di bagian kode HTML <div class="wrapper">: Ini adalah elemen pembungkus yang mengelilingi elemen carousel. Ini diperlukan untuk membuat efek overlay pada tombol navigasi. Anda dapat menerapkan gaya dan memodifikasi elemen ini sesuai kebutuhan desain Anda. <div class="carousel" tabindex="0">: Ini adalah elemen utama carousel yang memiliki kelas "carousel". Properti tabindex="0" diberikan untuk membuat elemen ini dapat menerima fokus saat interaksi keyboard. Ini memungkinkan pengguna menggunakan tombol panah untuk menggulir melalui slide. Kemudian untuk <div class="slide">: Ini adalah elemen slide dalam carousel. Setiap slide terdiri dari gambar dan tautan navigasi yang terletak di atas dan di bawah gambar. Anda dapat menambahkan lebih banyak elemen atau mengubah tampilan slide sesuai kebutuhan. <a href="#item-4">Slide 4</a>: Ini adalah tautan navigasi di dalam slide. Setiap tautan memiliki atribut href yang mengarahkan ke slide tertentu. Misalnya, tautan ini mengarahkan ke slide dengan ID "item-4". Anda dapat mengubah teks tautan dan mengatur href sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya <img id="item-1" src="<https://source.unsplash.com/random/800x500?1>" alt="">: Ini adalah elemen gambar dalam slide. Setiap gambar memiliki atribut src yang menunjukkan sumber gambar dan atribut alt yang memberikan teks alternatif untuk aksesibilitas. ID pada gambar yang sesuai dengan href pada tautan navigasi memungkinkan navigasi yang tepat saat menggunakan tombol panah. Kemudian pada bagian CSS Kelas .carousel digunakan untuk elemen carousel utama. Ini diberi properti position: relative; untuk mengatur posisi relatif terhadap konten sekitarnya dan display: flex; untuk mengatur tampilan elemen-elemen dalam satu baris. overflow-x: auto; mengaktifkan guliran horizontal jika kontennya melebihi lebar kontainer. Sementara itu, scroll-behavior: smooth; memberikan efek animasi saat bergeser, dan scroll-snap-type: x mandatory; mengaktifkan snap saat menggulir ke elemen-elemen carousel. Properti lain seperti z-index dan :focus diberikan untuk memberikan gaya tambahan saat interaksi dengan carousel. Selanjutnya Kelas .wrapper digunakan sebagai pembungkus elemen carousel untuk menciptakan efek overlay pada tombol navigasi. Elemen ini menggunakan pseudo-elemen ::before dan ::after untuk membuat tampilan anak panah yang muncul di sisi kiri dan kanan carousel. Properti seperti position, width, height, background-image, dan z-index diberikan untuk mengatur tampilan dan posisi anak panah. Kelas .slide mengatur tampilan setiap slide dalam carousel. Elemen-elemen ini memiliki properti position: relative; untuk mengatur posisi relatif terhadap elemen carousel dan flex: 1 0 100%; untuk memastikan setiap slide mengisi lebar penuh carousel. scroll-snap-align: center; mengatur bahwa setiap slide akan selalu muncul di tengah saat bergeser. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="<https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap>" rel="stylesheet"> <link href="<https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css>" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <div class="wrapper"> <div class="carousel" tabindex="0"> <div class="slide"> <a href="#item-4">Slide 4</a> <img id="item-1" src="<https://source.unsplash.com/random/800x500?1>" alt=""> <a href="#item-2">Slide 2</a> </div> <div class="slide"> <a href="#item-1">Slide 1</a> <img id="item-2" src="<https://source.unsplash.com/random/800x500?2>" alt=""> <a href="#item-3">Slide 3</a> </div> <div class="slide"> <a href="#item-2">Slide 2</a> <img id="item-3" src="<https://source.unsplash.com/random/800x500?3>" alt=""> <a href="#item-4">Slide 4</a> </div> <div class="slide"> <a href="#item-3">Slide 3</a> <img id="item-4" src="<https://source.unsplash.com/random/800x500?4>" alt=""> <a href="#item-1">Slide 1</a> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } * { box-sizing: border-box; } body { max-width: 50rem; margin: 0 auto; padding: 2rem; } img { max-width: 100%; } ul { margin: 0; padding: 0; list-style: none; } .carousel { position: relative; display: flex; overflow-x: auto; scroll-behavior: smooth; scroll-snap-type: x mandatory; z-index: 0; } .carousel:focus { outline: 0.25rem solid hsl(220, 60%, 60%); outline-offset: 0.25rem; } .wrapper { position: relative; } .wrapper::before, .wrapper::after { --size: 2rem; content: ''; display: block; position: absolute; width: var(--size); height: 100%; top: 0; left: 0.5rem; padding: 0.25rem; background-image: url('data:image/svg+xml;utf8,<svg xmlns="<http://www.w3.org/2000/svg>" viewBox="0 0 10 10" fill="none" stroke="white" stroke-linecap="round" stroke-linejoin="round"><path d="M7 2 L2 5 L7 8" /></svg>'); background-size: contain; background-repeat: no-repeat; background-position: center center; color: #fff; z-index: 10; pointer-events: none; } .wrapper::after { left: auto; right: 0.5rem; background-image: url('data:image/svg+xml;utf8,<svg xmlns="<http://www.w3.org/2000/svg>" viewBox="0 0 10 10" fill="none" stroke="white" stroke-linecap="round" stroke-linejoin="round"><path d="M2 2 L7 5 L2 8" /></svg>'); } .slide { position: relative; flex: 1 0 100%; scroll-snap-align: center; } .slide a { position: absolute; top: 0; width: 3rem; height: 100%; display: grid; place-items: center; font-size: 0; } .slide a:last-of-type { top: 0; right: 0; } .carousel img { display: block; width: 100%; height: 100%; object-fit: cover; } .carousel__nav ul { margin-top: -3rem; display: flex; justify-content: center; align-items: center; position: relative; } .carousel__nav a { display: grid; place-items: center; width: 2.75rem; height: 2.75rem; color: white; text-decoration: none; text-shadow: 1px 1px 0 hsla(220, 20%, 20%, 0.5); } 7. Efek gradient pada background Contoh efek gradient menggunakan CSS Pada contoh di atas digunakan untuk membuat efek latar belakang berupa gradasi warna yang bergerak secara animasi. Ketika kode ini diterapkan pada elemen <body> dalam HTML, latar belakang akan berubah-ubah dengan perpindahan warna yang mengikuti pola linear gradient. Pada bagian pertama, properti "background" digunakan untuk mengatur latar belakang dengan menggunakan linear gradient. Warna yang digunakan adalah akan bertransisi dari satu warna ke warna lainnya. Selanjutnya, properti "background-size" dengan nilai 400% 400% menentukan ukuran latar belakang. Dalam hal ini, latar belakang akan mengisi 400% lebar dan 400% tinggi dari elemen <body> yang sedang digunakan. Animasi pada latar belakang ini ditentukan oleh properti "animation" dengan nilai "gradient 15s ease infinite". Properti ini menandakan bahwa animasi dengan nama "gradient" akan berlangsung selama 15 detik dengan perpindahan warna yang lancar. Kata kunci "infinite" mengindikasikan bahwa animasi akan berputar secara terus-menerus. Selanjutnya, properti "height" dengan nilai 100vh menentukan tinggi elemen <body> sebesar 100% dari tinggi tampilan viewport. Ini memberikan efek latar belakang yang memenuhi seluruh layar. Setelahnya, deklarasi "@keyframes gradient" digunakan untuk mendefinisikan animasi tersebut. Pada bagian ini, terdapat tiga peraturan untuk animasi dalam bentuk persentase: 0%, 50%, dan 100%. Setiap peraturan menentukan posisi latar belakang gradasi pada waktu tertentu. Pada 0%, latar belakang berada pada posisi 0% 50% (posisi horizontal 0% dan posisi vertikal 50%). Pada 50%, latar belakang berpindah ke posisi 100% 50%. Pada 100%, latar belakang kembali ke posisi awal yaitu 0% 50%. Dengan demikian, gradasi warna pada latar belakang akan bergerak dari kiri ke kanan dan kembali lagi dalam interval waktu animasi yang ditentukan. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap" rel="stylesheet"> <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <div class="d-flex flex-column justify-content-center w-100 h-100"> <div class="d-flex flex-column justify-content-center align-items-center"> <h1 class="fw-light text-white m-0">Efek gradient pada background</h1> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } body { background: linear-gradient(-45deg, #ee7752, #e73c7e, #23a6d5, #23d5ab); background-size: 400% 400%; animation: gradient 15s ease infinite; height: 100vh; } @keyframes gradient { 0% { background-position: 0% 50%; } 50% { background-position: 100% 50%; } 100% { background-position: 0% 50%; } } 8. Efek Lightbox pada gambar Contoh efek lightbox menggunakan CSS Lightbox adalah suatu fitur atau elemen pada sebuah website yang menampilkan konten tambahan atau gambar dalam jendela yang terpisah atau teroverlay di atas halaman utama. Ketika pengguna mengklik atau mengaktifkan suatu elemen tertentu, seperti gambar thumbnail atau tautan, lightbox akan muncul dengan konten yang lebih besar atau informasi tambahan. Umumnya, lightbox menampilkan gambar dengan ukuran yang lebih besar sehingga pengguna dapat melihat rincian yang lebih baik. Konten tambahan, seperti deskripsi, tombol navigasi, atau video, juga dapat ditampilkan dalam lightbox. Lightbox biasanya mengaburkan atau menggelapkan latar belakang halaman web utama untuk menyoroti konten yang sedang ditampilkan dan memberikan fokus kepada pengguna. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap" rel="stylesheet"> <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <link href="https://fonts.googleapis.com/css?family=Raleway:200,100,400" rel="stylesheet" type="text/css" /> <p>Klik untuk menampilkan efek lightbox</p> <a href="#img1"> <img src="https://picsum.photos/seed/9/500/300"> </a> <a href="#" class="lightbox" id="img1"> <span style="background-image: url('https://picsum.photos/seed/9/900/450')"></span> </a> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } html,body { font-family: sans-serif; padding: 0 1em; font-size: 19px; background: #222; color: #aaa; text-align:center; } p { margin: 1.5em 0; color: #aaa; } img { max-height: 50vh; } a { color: inherit; } a:hover { color: #bbb; } .italic { font-style: italic; } .small { font-size: 0.8em; } .lightbox { display: none; position: fixed; z-index: 999; top: 0; left: 0; right: 0; bottom: 0; padding: 1em; background: rgba(0, 0, 0, 0.8); } .lightbox:target { display: block; } .lightbox span { display: block; width: 100%; height: 100%; background-position: center; background-repeat: no-repeat; background-size: contain; } 9. Select Box dengan CSS Contoh select box menggunakan CSS Dalam contoh di atas, kita menggunakan elemen <div> sebagai wadah (container) untuk select box. Properti CSS position: relative; diterapkan pada wadah tersebut agar kita dapat menggunakan properti CSS position: absolute; pada elemen select nanti. Pada elemen <select>, kita memberikan beberapa properti CSS seperti lebar (width), padding, ukuran font (font-size), border, dan border radius untuk menciptakan tampilan yang diinginkan. Properti appearance: none; digunakan untuk menghilangkan styling bawaan dari browser, sehingga kita dapat mengkustomisasi tampilan select box sesuai keinginan. Properti :focus digunakan untuk mengubah tampilan saat select box dalam keadaan focus, seperti menghilangkan outline dan mengubah warna border. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap" rel="stylesheet"> <link href="https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <div class="select-box"> <select> <option value="option1">Option 1</option> <option value="option2">Option 2</option> <option value="option3">Option 3</option> <option value="option4">Option 4</option> </select> </div> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } .select-box { position: relative; display: inline-block; } .select-box select { width: 200px; padding: 10px; font-size: 16px; border: 2px solid #181818; border-radius: 4px; background-color: #fff; appearance: none; } .select-box select:focus { outline: none; border-color: #4a90e2; } 10. Membuat Accordion dengan CSS Contoh Accordion menggunakan CSS Accordion pada web adalah elemen interaktif yang digunakan untuk menyajikan konten dalam bentuk daftar yang dapat diperluas dan disusutkan. Umumnya, accordion terdiri dari beberapa item atau panel yang terdiri dari header dan konten terkait. Saat pengguna mengklik header, konten terkait akan muncul atau disembunyikan dengan animasi yang halus. Tujuan utama dari accordion adalah untuk mengatur dan menyajikan konten secara terstruktur, mengurangi tampilan yang berlebihan, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih interaktif. Accordion sangat berguna ketika kita memiliki banyak informasi yang ingin disajikan dalam ruang yang terbatas, sehingga pengguna dapat fokus pada konten yang relevan dengan kemampuan untuk memperluas konten tambahan jika diperlukan. Accordion sering digunakan dalam halaman FAQ (Frequently Asked Questions) atau dalam menu navigasi dengan submenu yang dapat diperluas. Dengan menggunakan teknik HTML, CSS, dan JavaScript, kita dapat membuat accordion yang responsif dan dapat diakses pada berbagai perangkat. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="style.css"> <link href="<https://fonts.googleapis.com/css2?family=Roboto:wght@300;400;500;700&display=swap>" rel="stylesheet"> <link href="<https://cdn.jsdelivr.net/npm/[email protected]/dist/css/bootstrap.min.css>" rel="stylesheet" integrity="sha384-9ndCyUaIbzAi2FUVXJi0CjmCapSmO7SnpJef0486qhLnuZ2cdeRhO02iuK6FUUVM" crossorigin="anonymous"> <title>Document</title> </head> <body> <div class="container d-flex justify-content-center align-items-center"> <div class="row"> <div class="col"> <div class="accordion"> <input id="toggle1" type="radio" class="accordion-toggle" name="toggle" /> <label for="toggle1">Pure CSS Accordion 1</label> <section> <p> Bacon ipsum dolor sit amet beef venison beef ribs kielbasa. Sausage pig leberkas, t-bone sirloin shoulder bresaola. Frankfurter rump porchetta ham. Pork belly prosciutto brisket meatloaf short ribs. </p> <p> Brisket meatball turkey short loin boudin leberkas meatloaf chuck andouille pork loin pastrami spare ribs pancetta rump. Frankfurter corned beef beef tenderloin short loin meatloaf swine ground round venison. </p> </section> </div> <div class="accordion"> <input id="toggle2" type="radio" class="accordion-toggle" name="toggle" /> <label for="toggle2">Pure CSS Accordion 2</label> <section> <p> Bacon ipsum dolor sit amet beef venison beef ribs kielbasa. Sausage pig leberkas, t-bone sirloin shoulder bresaola. Frankfurter rump porchetta ham. Pork belly prosciutto brisket meatloaf short ribs. </p> <p> Brisket meatball turkey short loin boudin leberkas meatloaf chuck andouille pork loin pastrami spare ribs pancetta rump. Frankfurter corned beef beef tenderloin short loin meatloaf swine ground round venison. </p> </section> </div> <div class="accordion"> <input id="toggle3" type="radio" class="accordion-toggle" name="toggle" /> <label for="toggle3">Pure CSS Accordion 3</label> <section> <p> Bacon ipsum dolor sit amet beef venison beef ribs kielbasa. Sausage pig leberkas, t-bone sirloin shoulder bresaola. Frankfurter rump porchetta ham. Pork belly prosciutto brisket meatloaf short ribs. </p> <p> Brisket meatball turkey short loin boudin leberkas meatloaf chuck andouille pork loin pastrami spare ribs pancetta rump. Frankfurter corned beef beef tenderloin short loin meatloaf swine ground round venison. </p> </section> </div> <div class="accordion"> <input id="toggle4" type="radio" class="accordion-toggle" name="toggle" /> <label for="toggle4">Pure CSS Accordion 4</label> <section> <p> Bacon ipsum dolor sit amet beef venison beef ribs kielbasa. Sausage pig leberkas, t-bone sirloin shoulder bresaola. Frankfurter rump porchetta ham. Pork belly prosciutto brisket meatloaf short ribs. </p> <p> Brisket meatball turkey short loin boudin leberkas meatloaf chuck andouille pork loin pastrami spare ribs pancetta rump. Frankfurter corned beef beef tenderloin short loin meatloaf swine ground round venison. </p> </section> </div> </div> </div> </div> </body> </html> .container{ height: 100vh; } @import url("<https://fonts.googleapis.com/css?family=Open+Sans:400,700>"); @import url("<https://netdna.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.2.0/css/font-awesome.css>"); * { margin: 0; padding: 0; } *, *:before, *:after { box-sizing: border-box; } html, body { height: 100%; font: 16px/1 'Open Sans', sans-serif; color: #555; background: #e5e5e5; } body { padding: 50px; } .accordion{ transform: translateZ(0); box-shadow: 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, 0.1); background: #fff; } .accordion > .accordion-toggle{ position: absolute; opacity: 0; display: none; } .accordion > label{ position: relative; display: block; height: 50px; line-height: 50px; padding: 0 20px; font-size: 14px; font-weight: 700; border-top: 1px solid #ddd; background: #fff; cursor: pointer; } .accordion > label:after { content: '\\f078'; position: absolute; top: 0px; right: 20px; font-family: fontawesome; transform: rotate(90deg); transition: .3s transform; } .accordion > section{ height: 0; transition: .3s all; overflow: hidden; } .accordion > .accordion-toggle:checked ~ label:after{ transform: rotate(0deg); } .accordion > .accordion-toggle:checked ~ section{ height: 200px; } .accordion > section p { margin: 15px 0; padding: 0 20px; font-size: 12px; line-height: 1.5; } Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi 10 contoh CSS menarik yang dapat digunakan untuk mendesain website dengan tampilan yang menarik. Dari efek hover hingga animasi kompleks, CSS memiliki beragam fitur yang dapat memperkaya pengalaman pengguna dan meningkatkan daya tarik visual suatu halaman web. Tentu beberapa contoh tersebut bisa kamu kembangkan lagi untuk website kamu sendiri. Agar lebih menguasai Styling menggunakan CSS kamu dapat mengikuti Kelas Dasar CSS atau kamu bisa mencoba membuat sebuah projek dengan mengikuti kelas HTML CSS Bootstrap 5: Finance Landing Page Website yang bisa kamu ikutin di website Build With Angga.

Kelas Membuat Navigation Bar Menggunakan Tailwind di BuildWithAngga

Membuat Navigation Bar Menggunakan Tailwind

Tailwind adalah sebuah framework CSS yang dirancang untuk mempercepat proses pengembangan tampilan dan antarmuka pengguna dalam pembuatan aplikasi web. Dibandingkan dengan kerangka kerja CSS tradisional seperti Bootstrap, Tailwind memiliki pendekatan yang berbeda dengan memberikan sejumlah besar kelas CSS utilitas yang dapat langsung diterapkan pada elemen HTML. Membuat Navigation Bar Menggunakan Tailwind Halaman Tailwindcss Salah satu kelebihan Tailwind adalah fleksibilitasnya. Dalam Tailwind, kamu dapat dengan mudah menyesuaikan setiap aspek tampilan dengan mengubah kelas utilitas pada elemen yang sesuai. Hal ini memberikan kebebasan yang lebih besar dalam merancang antarmuka yang unik dan sesuai dengan kebutuhan proyek. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk membuat sebuah navbar menggunakan framework CSS Tailwind. Navigation bar, juga dikenal sebagai navbar, adalah elemen antarmuka pengguna yang digunakan untuk menyediakan navigasi dan aksesibilitas ke berbagai bagian atau halaman dalam sebuah situs web atau aplikasi. Biasanya, navbar ditempatkan di bagian atas layar dan berisi daftar tautan atau ikon yang memungkinkan pengguna berpindah antara halaman atau menu yang relevan. Navbar biasanya terdiri dari beberapa komponen, seperti logo atau judul situs yang mengarahkan pengguna ke halaman utama, tautan menu yang mengarahkan pengguna ke halaman-halaman penting, dan elemen tambahan seperti tombol pencarian atau tautan ke halaman profil pengguna. Desain dan penempatan elemen dalam navbar dapat bervariasi tergantung pada gaya visual dan kebutuhan proyek. Menampilkan Logo pada Navbar Tampilan logo pada navbar Sebagai langkah awal kita perlu menampilkan logo yang ada pada navbar yang ingin kita buat. Kita perlu membuat sebuah wrapper menggunakan tag nav yang akan menjadi parent wrapper pada bagian navbar ini. Setelah itu kita perlu membuat tag <div> yang di dalamnya berisi tag <img> yang kita gunakan untuk menampilkan gambar logo pada navbar, jangan lupa untuk mengatur tinggi dan lebar dari gambar tersebut sesuai desain yang ada. Pada tag <nav> kita mengubah display dari tag <nav> menjadi flex agar kita bisa menerapkan justify-center yang berguna untuk membuat semua elemen yang ada pada tag <nav> berada di tengah. Kemudian kita juga perlu memberikan tinggi sebesar 100px. Setelah itu pada tag <div> kita memberikan lebar sebesar 11 dari 12 total ukuran layar kemudian menggunakan display flex agar bisa menerapkan items-center agar posisi gambar tepat berada di tengah. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="output.css"> <title>Document</title> </head> <body> <nav class=" flex justify-center h-[100px]"> <div class="w-[1240px] flex items-center"> <img src="../logo.png" alt="" width="186" height="42"> </div> </nav> </body> </html> Membuat Bagian Menu pada Navbar Tampilan menu pada navbar Kemudian kita perlu membuat sebuah menu yang ada pada navbar untuk membuatnya kita tinggal membuat sebuah container dengan tag <div> baru yang berada pada container yang sama dengan tag <img> kemudian kita perlu tentukan ukuran lebar dari container <img> dengan begian menu dengan ukuran sebesar 577px dan memberikan flex agar bisa memberi jarak antara <img> dengan menu navbar menggunakan justify-between. Pada container menu juga perlu diberikan lebar sebesar 340px dan memberikan flex agar bisa diberikan jarak antar menu menggunakan justify-between. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="output.css"> <title>Document</title> </head> <body> <nav class=" flex justify-center h-[100px] "> <div class="w-[1240px] flex items-center"> <div class="flex items-center w-[577px] justify-between"> <img src="../logo.png" alt="" width="186" height="42"> <div class="flex w-[340px] justify-between"> <p>Program</p> <p>Mentor</p> <p>Pricing</p> <p>Business</p> </div> </div> </div> </nav> </body> </html> Membuat Button pada Navbar Tampilan button pada navbar Selanjutnya kita akan mencoba untuk membuat sebuah button yang ada pada bagian navbar. Untuk membuat button pada navbar tersebut kita akan menempatkannya diluar container dari logo dan menu yang telah kita buat sebelumnya. Karena itu kita membuat container berukuran 279px yang berisikan dua tag <button> yang memiliki padding atas-bawah berukuran 10px, padding kiri-kanan berukuran 36px, dan radius sebesar 47px. Warna yang diberikan pada setiap button juga berbeda pada button Sign In kita perlu memberikan warna background purple-200 dengan teks berwarna purple-700. Sedangkan untuk button Sign Up kita perlu memberikan backgorund purple-600 dan teks berwarna putih. <!DOCTYPE html> <html lang="en"> <head> <meta charset="UTF-8"> <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"> <link rel="stylesheet" href="output.css"> <title>Document</title> </head> <body> <nav class=" flex justify-center h-[100px] "> <div class="w-[1240px] flex items-center justify-between"> <div class="flex items-center w-[577px] justify-between"> <img src="../logo.png" alt="" width="186" height="42"> <div class="flex w-[340px] justify-between"> <p class="text-purple-700">Program</p> <p>Mentor</p> <p>Pricing</p> <p>Business</p> </div> </div> <div class="w-[279px] flex justify-between"> <button class="bg-purple-200 px-[36px] py-[10px] rounded-[47px]"> <p class="text-purple-700">Sign in</p> </button> <button class="bg-purple-600 px-[36px] py-[10px] rounded-[47px]"> <p class="text-white">Sign Up</p> </button> </div> </div> </nav> </body> </html> Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi cara membuat sebuah navbar menggunakan Tailwind CSS. Tailwind CSS adalah sebuah framework yang kuat dan fleksibel yang memungkinkan pengembang web untuk dengan mudah membuat dan menyesuaikan komponen seperti navbar. Kami telah membahas langkah-langkah dasar yang meliputi pembuatan struktur HTML, penggunaan kelas-kelas Tailwind, dan beberapa fitur khusus yang tersedia. Agar dapat lebih mendalami Tailwind kamu dapat mengikuti beberapa kelas dari builwithangga.com seperti kelas CSS Tailwind Web Design dan React JS dan Tailwind CSS Website Development.

Kelas Hal Dasar Tentang Computer Science di BuildWithAngga

Hal Dasar Tentang Computer Science

Saat ini kita bisa hidup menjadi lebih mudah dikarenakan sebuah komputer yang bekerja untuk kita seperti membeli makanan, tiket konser, menonton film kesukaan kita, dan hal lainnya dengan mudah dilakukan secara online melalui smartphone dikarenakan adanya bantuan dari sebuah komputer. Computer science adalah sebuah subjek yang perlu kita pelajari saat ini untuk memahami bagaimana cara kerja sebuah komputer, mulai dari perangkat keras (hardware) sampai dengan perangkat lunas (software), dan juga algoritma pada sebuah program komputer. Perangkat keras (hardware) Komputer membutuhkan perangkat keras untuk bisa berjalan seperti hard disk untuk menyimpan data, RAM untuk menjalankan beberapa task pada sebuah program, dan juga ada processor yang berperan sebagai otak dari komputer tersebut. Perangkat lunak (software) Apabila hardware sudah terkumpul dengan baik maka kita membutuhkan sebuah software, salah satu software terpenting adalah sistem operasi (OS) seperti Windows, Linux, dan Mac OS. Software tersebut akan bekerja seperti menghubungkan dari satu hardware kepada hardware lainnya sehingga komputer dapat digunakan untuk menjalankan tugas. Algoritma Algoritma juga dibutuhkan oleh sebuah software untuk menjalankan beberapa tugas penting yang dibutuhkan oleh manusia, algoritma berupa daftar instruksi apa saja yang perlu dilakukan oleh program tersebut. Jika kita ingin memesan tiket kereta maka algoritma akan memulai memeriksa jadwal tersedia, menanyakan metode pembayaran, dan mencetak QR code untuk penumpan kereta tersebut tanpa harus dibantu oleh manusia. Karir bergaji tinggi pada computer science Jika kita ingin menghasilkan gaji lebih tinggi maka mempelajari dan berkarir di bidang computer science adalah salah satu persyaratan yang perlu kita penuhi. Beberapa pekerjaan utamanya seperti website development, networking engineer, data scientist, machine learning engineer, dan masih banyak lagi tentunya. Computer science tidak sulit untuk dipelajari Apabila kamu tertarik untuk memulai belajar agar bisa berkarir pada bidang computer science maka saya sarankan untuk melihat materi gratis di website BuildWithAngga. Kamu bisa memulai terlebih dahulu topik apa yang ingin kamu fokuskan, apakah web development, mobile development, networking engineer, atau data scientist. Setelah itu kamu bisa mengikut alur belajar pada website BuildWithAngga yang bisa dipelajari secara gratis tanpa harus ada biaya, hal tersebut cocok untuk bekal awal kamu berkarir di bidang computer science dan menghasilkan gaji lebih tinggi dibandingkan pekerjaan lainnya. Beberapa karir computer science yang popular Data Scientist Perusahaan membutuhkan orang yang memiliki keahlian data science untuk menganalisa pertumbuhan sebuah perusahaan, output dari pekerjaan tersebut adalah berupa laporan terkait produk apa yang perlu dijual selanjutnya oleh perusahaan dan harganya berapa. Semakin baik perusahaan memahami data serta laporan penjualan maka semakin dekat juga dengan customer mereka dan menghasilkan lebih banyak income sehingga perusahaan bisa tumbuh dengan baik. Untuk berkarir sebagai seorang data scientist maka kita bisa memulai mempelajari bahasa pemrograman seperti Python untuk mengelola data yang diberikan oleh Data Engineer pada perusahaan tersebut nantinya. Software Development Jika kamu tertarik membangun sebuah website atau aplikasi mobile untuk membantu perusahaan dalam menjual jasa dan produk mereka maka kamu bisa mulai fokus berkarir sebagai software engineer dan mempelajari bahasa pemrograman. Di BuildWithAngga tersedia banyak sekali kelas online gratis dengan topik tersebut sehingga kamu tidak perlu pusing-pusing lagi mencari materi terbaik. Siapkan laptop kamu dengan spesifikasi menengah maka kamu sudah bisa mempelajari PHP, JavaScript, dan Dart. Kamu tidak butuh ijazah untuk bekerja Benar, sebuah ijazah tidak diperlukan untuk bisa bekerja di bidang computer science karena perusahaan akan mengutamakan skills, portfolio, dan pengalaman kita. Kalau belum ada pengalaman sebaiknya mencari magang terlebih dahulu setidaknya 6 bulan. Pada program magang kita akan memvalidasi kembali skills yang kita miliki apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau belumnya, setelah itu kita bisa mempelajari hal baru dan memperdalam keahlian yang kita pilih pada computer science. Setelah memiliki pengalaman maka kita bisa melamar pekerjaan tetap pada tingkat Junior dan pelan-pelan naik tingkatan menjadi Senior pada perusahaan tersebut. Gimana? sudah siap untuk berkarir di bidang computer science?

Kelas Lowongan Magang Jr Backend Laravel PHP 2023 di BuildWithAngga

Lowongan Magang Jr Backend Laravel PHP 2023

Goal Bekerja sama dengan designer dan developer di BuildWithAngga dalam mengembangkan platform belajar ui ux design dan software development secara online sehingga kita dapat membantu lebih banyak orang untuk upgrade skills mereka dengan mudah. Details Magang online dari rumahJam kerja 9 pagi s/d 5 sore Hari kerja Senin s/d JumatMagang selama 3-6 bulanSetelah magang berkesempatan kerja full-time Responsibilities Menganalisa perkembangan teknologi website terbaruBelajar membuat fitur-fitur pada website BuildWithAngga Requirements Telah mengerjakan challenge sederhana yang tersedia di bawahSedang tidak bekerja full-time/part-time/freelancerSedang tidak sekolah SMA/SMKJika sedang kuliah maka minimal semester 2Fresh graduate (Sarjana/SMA) boleh applySudah mengikuti minimal 1 kelas Premium di BWA Benefits Free akses 1 kelas Premium bebas pilihBelajar hal baru pada sebuah real-world projectUang kompensansi/jajan bulanan Challenge Buatlah ERD sederhana terkait projek website yang dapat membantu orang membeli tiket pesawat, tidak harus lengkap tapi fokus pada bagian utamanya saja. Simpan challenge ERD tersebut sebagai bentuk .PDF dan siapkan untuk dikirim melalui email di bawah ini. How to Apply Siapkan Resume (CV) & Hasil test dengan rapihIsi body email dengan hasil test di atasIsi subject email dengan Magang Backend Laravel 2023/2024Kirim lamaran ke email [email protected] semoga menjadi tercepat dan terbaik Lowongan dibuka pada tanggal 5 September 2023 dan ditutup ketika kami sudah mendapatkan beberapa kandidat yang cocok, Kami akan menambahkan informasi CLOSED pada judul loker apabila lowongan magang ini sudah ditutup dan kami sudah mendapatkan kandidat. Informasi selengkapnya bisa DM melalui Instagram kami BuildWith Angga. Terima kasih.

Kelas From Good to Great : 7 Skill yang Wajib Dimiliki Content Creator untuk Sukses di BuildWithAngga

From Good to Great : 7 Skill yang Wajib Dimiliki Content Creator untuk Sukses

Hello, people with the spirit of learning. Sebagai seseorang yang selalu mengikuti perkembangan informasi dan tren, pasti diantara kamu ada yang bercita-cita menjadi seorang Content Creator. Selain karena “ingin viral”, penghasilan yang cukup fantastis menjadi daya tarik untuk menjadi seorang Content Creator. Tentu saja, menjadi seorang Content Creator adalah suatu pekerjaan impian masyarakat khususnya anak muda karena peralatan yang dibutuhkan mudah didapatkan. From Good to Great : 7 Skill yang Wajib Dimiliki Content Creator untuk Sukses Banyak generasi masa kini yang ingin menjadi Content Creator. Namun, menjadi Content Creator juga tidak semudah kelihatannya. Dibutuhkan skill untuk menghasilkan konten-konten berkualitas yang dapat menarik perhatian banyak orang. Lalu, apa saja sih skill yang harus dimiliki Content Creator? Yuk, simak pembahasan lengkap berikut ini! 1. Riset dan Analisis Content Creator melakukan riset dan analisis Skill pertama yang harus dimiliki Content Creator adalah melakukan riset dan analisis. Riset dan analisis adalah dua konsep yang saling terkait dalam konteks pengumpulan dan pemahaman informasi. Riset adalah proses sistematis untuk mengumpulkan informasi, fakta, data, atau pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu topik tertentu untuk mendapatkan pengetahuan baru. Sedangkan, analisis adalah proses untuk memeriksa secara rinci struktur, hubungan, dan makna dibaliknya. Dengan melakukan riset dan analisis, Content Creator akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai target audiens, tren yang viral, keyword populer, dan juga preferensi user. Melalui riset yang baik dan analisis yang tepat, seorang Content Creator akan dapat menghasilkan konten yang relevan, menarik, berkualitas, dan berorientasi pada audiens. 2. Berpikir Kreatif Content Creator mendapatkan ide yang kreatif Setelah melakukan riset dan analisis, selanjutnya Content Creator perlu untuk berpikir dengan kreatif. Berpikir kreatif adalah keterampilan yang sangat penting bagi seorang Content Creator. Kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru, menghadirkan konten yang segar, dan membedakan diri dari kompetitor adalah kunci kesuksesan dalam dunia konten. Sebagai Content Creator, kamu perlu memerhatikan apa saja yang disukai oleh target audiens. Pastikan ide kamu menghibur, menarik, atau berguna, lalu pertimbangkan bagaimana ide-ide tersebut dapat masuk dalam strategi pembuatan konten. Ingatlah bahwa menghasilkan ide konten adalah proses yang terus berlangsung. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru, eksperimen dengan berbagai ide, dan selalu terbuka untuk belajar dan memperbaiki keterampilan kreatif kamu sebagai Content Creator. 3. Copywriting dan Content Writing Content Creator sedang menulis Copywriting dan content writing adalah dua aspek penting dalam pekerjaan seorang Content Creator yang saling berhubungan. Copywriting adalah jenis penulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar layanan, atau melakukan interaksi lebih lanjut. Dengan menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan target audiens, akan menghasilkan teks yang persuasif, menarik, dan efektif dalam memengaruhi pembaca. Contohnya, iklan dan halaman promosi. Sedangkan, content writing adalah jenis penulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi , edukasi, hiburan, atau nilai tambah kepada pembaca. Contohnya seperti artikel blog, panduan, dan ulasan produk. Dalam praktiknya, seorang Content Creator seringkali harus menggabungkan kedua kemampuan tersebut, tergantung pada kebutuhan dan tujuan konten yang akan dibuat. Dalam beberapa kasus, kamu mungkin perlu menggunakan teknik copywriting untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu, sementara pada saat lain, kamu dapat menggunakan pendekatan content writing untuk memberikan nilai informasi atau menghibur kepada audiens kamu. 4. Pemahaman dan Penguasaan Tools Social media sebagai salah satu tools Content Creator Sebagai seorang Content Creator, memiliki pemahaman dan penguasaan atas berbagai tools dan software aplikasi dapat membantu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan efektivitas dalam pekerjaan kamu. Ada berbagai jenis tools dan aplikasi yang dapat digunakan mulai dari berbentuk fisik seperti kamera, smartphone, speaker, lighting, dan software aplikasi misalnya untuk editing gambar dan video serta platform social media (Instagram, Tiktok, Facebook, dan lainnya). Selain tools tersebut, penting juga untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan tren dalam industri Content Creator. Beradaptasi dengan tools baru yang muncul dan memperbarui keterampilan secara terus-menerus akan membantu meningkatkan kualitas dan efektivitas konten yang akan dihasilkan. Lebih detailnya, silakan baca kembali artikel : Tools Andalan Content Creator dan Influencer berikut. 5. Fotografi dan Videografi Content Creator menghasilkan foto menarik menggunakan teknik dan gaya yang ada Fotografi dan videografi adalah dua hal yang dapat memberikan keunggulan tambahan dalam pekerjaan seorang Content Creator. Fotografi melibatkan proses mengambil gambar menggunakan kamera atau perangkat lainnya untuk menciptakan gambar yang memiliki pesan, estetika, atau tujuan komunikasi tertentu. Sementara itu, videografi melibatkan proses pembuatan video dengan menggunakan kamera atau perangkat lainnya. Sebagai Content Creator, fotografi dan videografi dapat digunakan untuk menciptakan konten yang menarik dan informatif. Dalam kedua aspek ini, praktik terbaik adalah terus berlatih dan eksperimen dengan berbagai teknik dan gaya. Perhatikan kebutuhan dan preferensi audiens kamu, serta tren terkini dalam industri Content Creator. Memiliki kualitas visual yang baik dalam konten akan membantu kamu menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan audiens. Penting juga untuk memperhatikan hak cipta dan kepatuhan hukum terkait dengan penggunaan gambar atau video. Pastikan kamu memiliki izin atau menggunakan sumber gambar dan video yang legal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6. Desain dan Editing Content Creator sedang melakukan editing video Selanjutnya, adalah proses desain dan editing. Desain melibatkan proses menciptakan tata letak, komposisi, elemen visual, dan estetika dalam konten yang dibuat. Sebagai Content Creator, desain dapat digunakan untuk membuat tampilan visual yang menarik, memikat perhatian, dan memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Content creator juga dapat menggunakan tools desain seperti Adobe Photoshop, Canva, atau Illustrator. Sedangkan, editing melibatkan proses mengolah, memotong, dan mengatur konten yang telah dibuat untuk meningkatkan kualitas, kejelasan, dan narasi. Sebagai Content Creator, editing dapat digunakan untuk memperbaiki kesalahan, menyusun konten secara terstruktur, memotong bagian yang tidak relevan, atau menambahkan efek khusus. Tools yang digunakan bervariasi seperti Adobe Premiere, iMovie, atau Final Cut Pro. Content Creator perlu mempelajari prinsip - prinsip desain dan editing untuk pembuatan konten yang lebih profesional dan menarik audiens. Selain itu juga, latihan dan kreativitas sangat dibutuhkan dalam proses desain dan editing. 7. Komunikasi Content Creator sedang menjelaskan produk kepada audiens Lalu, yang terakhir dan tak kalah pentingnya adalah keterampilan komunikasi. Sebagai Content Creator, kamu tidak hanya bertugas menciptakan konten, tetapi juga berinteraksi dengan audiens. Dalam keseluruhan, komunikasi yang baik memungkinkan seorang Content Creator untuk memahami audiensnya dengan lebih baik, bekerja secara efektif dengan tim, menjalin kemitraan yang sukses, merespons umpan balik dengan baik, dan menyampaikan konten dengan efektif. Dengan mengembangkan keterampilan komunikasi kamu, kamu dapat menjadi seorang Content Creator yang lebih berhasil dan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam industri ini. Kesimpulan Menjadi seorang Content Creator yang sukses membutuhkan keterampilan yang beragam dan terpadu. Dibutuhkan kombinasi dari beberapa skill. Selain itu, dibutuhkan kerja keras dan konsistensi untuk memproduksi konten yang berkualitas sesuai dengan target audiens. Mengembangkan dan mengasah berbagai skill ini akan membantu Content Creator dalam mencapai kesuksesan dalam industri konten. Lalu, apakah kamu masih tertarik untuk menjadi Content Creator? Jika Iya, kamu dapat mengikuti kelas terkait Content Creator untuk memperdalam pemahaman kamu. BuildWithAngga kini menyediakan kelas Build Your Personal Branding on Socmed & Boost Your Career dan kelas Introduction to Social Media Marketing for Beginner yang dapat kamu pelajari. Tentunya, bersama mentor berpengalaman, kamu akan belajar bagaimana cara membangun personal branding dan memasarkan produk di media sosial untuk sukses menjadi Content Creator.

Kelas Cita-Cita Generasi Masa Kini: Mau Jadi Content Creator di BuildWithAngga

Cita-Cita Generasi Masa Kini: Mau Jadi Content Creator

Hello, people with the spirit of learning. Apa cita-citamu? ‘Menjadi seorang Guru. Mau jadi Dokter. Pengen jadi Pilot. Jadi penyanyi terkenal.’ Iya, mungkin itu jawaban yang sering kali kita dengar jika bertanya ke anak-anak atau remaja sebelum mereka tercebur dalam dunia teknologi dan digitalisasi seperti sekarang. Cita-Cita Generasi Masa Kini: Mau Jadi Content Creator Di waktu santai, anak-anak dan remaja generasi masa kini cenderung menghabiskan waktunya untuk berselancar di social media seperti instagram, tiktok, dan lain-lain untuk menonton berbagai content, mulai dari content edukatif, hingga lucu-lucuan. Hal tersebut tentu saja memunculkan ide baru di kalangan mereka, yaitu ingin menjadi seorang content creator; orang yang menghasilkan uang dengan membuat content baik berupa tulisan ataupun video. Ada berbagai alasan yang diutarakan ketika ditanya mengapa ingin menjadi content creator. Berikut beberapa alasan yang paling populer : 1. Ingin menyalurkan Bakat Kreatif Content Creator menyalurkan Bakat Kreatif Menjadi Content Creator memberikan kesempatan bagi generasi masa kini untuk menyalurkan bakat kreatif mereka dalam berbagai bidang seperti musik, seni, fotografi, desain grafis, dan lainnya. Dalam era digital dan teknologi seperti sekarang, ada banyak platform yang menyediakan tempat bagi para Content Creator untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Dengan menjadi Content Creator, mereka dapat membuat content yang orisinal dan unik, menunjukkan keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya, serta membangun karir di bidang yang disukainya. Mereka dapat mengambil tantangan untuk membuat konten yang berbeda dari yang sudah ada, dengan menunjukkan kreativitas mereka melalui penggunaan teknologi dan alat digital seperti kamera, software editing, dan platform media sosial. Mereka juga dapat memperlihatkan kemampuan mereka dalam mendesain, menulis, dan mengedit, yang dapat dipercaya oleh banyak orang. 2. Berkreasi Secara Bebas Content Creator yang sedang berkreasi Dalam pandangan generasi masa kini, menjadi Content Creator adalah sebuah karir yang menjanjikan. Bukan hanya karena potensi penghasilan yang besar, tetapi juga karena kebebasan kreativitas yang dapat mereka ekspresikan dalam pekerjaan mereka, mereka dapat berkarya secara bebas tanpa terikat oleh aturan-aturan yang ada di tempat kerja. Tentu saja, menjadi Content Creator juga membutuhkan konsistensi dan kerja keras untuk menghasilkan konten-konten berkualitas yang dapat menarik perhatian banyak orang. Namun, bagi mereka yang memiliki bakat kreatif dan semangat yang kuat, menjadi Content Creator dapat menjadi sebuah profesi yang sangat memuaskan. 3. Potensi Mendapatkan Penghasilan Content Creator mendapat penghasilan Menjadi Content Creator memberikan kesempatan bagi generasi masa kini untuk mengekspresikan bakat kreatif mereka dan juga memperoleh penghasilan. Salah satu potensi penghasilan yang dapat diperoleh oleh seorang Content Creator adalah melalui kerja sama dengan berbagai merek untuk mempromosikan produk atau jasa. Dalam hal ini, seorang Content Creatorr yang memiliki banyak pengikut dan konten yang berkualitas dapat menawarkan jangkauan yang luas bagi merek untuk mempromosikan produk atau jasa mereka. Selain itu, seorang Content Creator juga dapat menghasilkan uang dari iklan pada konten yang mereka buat. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan YouTube menawarkan program monetisasi yang memungkinkan Content Creator untuk menghasilkan uang dari iklan yang ditampilkan pada konten mereka. Semakin banyak pengikut dan interaksi yang diperoleh, semakin besar pula potensi penghasilan yang dapat diperoleh oleh seorang Content Creator. Dalam hal ini, seorang Content Creator harus terus berinovasi dan mengeksplorasi berbagai ide baru agar dapat membuat konten yang orisinal dan unik. Dalam era digital dan teknologi seperti sekarang, terdapat berbagai platform yang menyediakan tempat bagi para Content Creator untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Oleh karena itu, seorang Content Creator juga harus terus memperdalam pengetahuan dan keterampilannya dalam menggunakan teknologi dan alat digital seperti kamera, software editing, dan platform media sosial. 4. Menjadi Influencer Influencer membuat konten Salah satu alasan yang banyak diutarakan oleh generasi masa kini untuk menjadi Content Creator adalah keinginan untuk menjadi influencer. Dengan menghasilkan konten-konten yang berkualitas, menarik, dan konsisten, seorangContent Creator dapat membangun basis pengikut yang besar dan menjadi influencer yang dapat mempengaruhi pengikutnya dalam berbagai hal seperti gaya hidup, fashion, dan lain sebagainya. Sebagai seorang influencer, seorang Content Creator dapat menjadi pelopor trend atau gaya hidup tertentu. Hal ini dapat berdampak pada banyak orang, terutama pengikutnya. Seorang influencer juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam mencari ide-ide baru dan menemukan passion mereka. Selain itu, menjadi influencer juga dapat membuka peluang kerja sama dengan berbagai merek untuk mempromosikan produk atau jasa. Hal ini memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar sebagai Content Creator. Kesimpulan Dari alasan-alasan tersebut, tidak heran jika banyak generasi masa kini yang ingin menjadi content creator. Namun, menjadi Content Creator juga tidak semudah kelihatannya. Dibutuhkan konsistensi dan skill yang mumpuni untuk menghasilkan konten-konten berkualitas yang dapat menarik perhatian banyak orang. Untuk membantumu mempercepat cita-citamu menjadi Content Creator, BuildWith Angga akan senang hati membantumu, karena BuildWith Angga telah menyediakan kelas Build Your Personal Branding on Socmed & Boost Your Career yang dapat kamu pelajari. Di kelas tersebut, kamu akan belajar bersama professional mentor yang akan membimbingmu mencapai cita-cita emasmu. Bagaimana? Apakah kamu sudah siap?

Kelas Proses Rendering Pada NextJS di BuildWithAngga

Proses Rendering Pada NextJS

NextJS merupakan salah satu framework yang populer digunakan untuk mengembangkan sebuah website. NextJS juga merupakan framework yang berbasis Javascript serta dibangun di atas library ReactJS. Salah satu keunggulan dari NextJS yaitu kemampuannya dalam membuat sebuah aplikasi website yang memiliki performa SEO (Search Engine Optimization) yang tinggi sehingga jika kamu membuat website menggunakan NextJS, website kamu akan lebih mudah untuk dikenali oleh mesin pencari Google. Proses Rendering Pada NextJS Saat mengakses sebuah website, pengguna akan melakukan sebuah permintaan untuk mengakses website tersebut. Permintaan tersebut akan dikrim ke dalam sebuah server dan server akan merespon permintaan pengguna dan akan mengirim balik respon tersebut ke pengguna. Seperti jika pengguna ingin mengakses tampilan dari sebuah website maka server akan mengirimkan data berupa file HTML, CSS, dan Javascript kepada pengguna sehingga pengguna dapat melihat visual dari website yang diakses. Proses untuk menampilkan dari kode HTML, CSS, dan Javascript menjadi tampilan visual itu disebut sebagai rendering. NextJS menyediakan rendering dapat dilakukan dalam dua sisi, yang pertama dari sisi klien/pengguna dan dari sisi server. Proses Rendering pada Sisi Klien Rendering pada sisi klien berarti proses rendering dilakukan pada sisi klien, artinya server hanya bertugas untuk mengirimkan file HTML dan Javascript dari suatu website ke perangkat client. Setelah kode tersebut diterima oleh browser klien, kode tersebut baru akan diproses sehingga klien bisa melihat visual dari website tersebut. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan berupa website menjadi lebih interaktif terhadap pengguna dan menjadi lebih responsif. Jika sebuah website memiliki konten yang kompleks atau memiliki banyak interaksi karena proses rendering dilakukan di sisi klien sehingga server dapat lebih fokus untuk memproses pengolahan data dan memberikan data yang diperlukan. "use client" import React, { useEffect } from 'react' import { useState } from 'react'; import axios from 'axios'; export default function CsrPage() { const [dateTime, setDateTime] = useState(); const [loading, setLoading] = useState(true); useEffect(() => { const fetchData = async () => { try { const response = await axios .get('https://worldtimeapi.org/api/ip') .then((res) => { setDateTime(res.data.datetime); }) console.log(response.data.datetime); } catch (error) { console.error(error); } finally { setLoading(false); } } fetchData(); }, []); return ( <div> {loading ? ( <p>Loading...</p> ) : ( <div> <h1>{dateTime}</h1> </div> )} </div> ) } Pada kode tersebut menggunakan useEffect sebagai indikator bahwa program tersebut mengambil data dengan memprosesnya pada sisi klien. Jika program tersebut dijalankan maka ketika browser mencoba untuk mengambil data maka akan menampilkan tulisan loading selama beberapa detik baru browser akan menampilkan data dari suatu API. Proses Rendering di Sisi Server Berbeda dengan sebelumnya rendering pada sisi server memproses kode HTML dan Javascript. Jadi sebelum data dikirimkan ke klien server akn memproses terlebih dahulu kode berupa HTML dan Javascript dari website yang akan diakses. Setelah selesai maka server akan mengirimkan hasil proses tersebut ke sisi klien. Hal ini dapat memeberikan keuntungan berupa proses memuat tampilan website menjadi lebih cepat karena tampilan website telah diproses sebelumnya pada server. Selain itu mesin pencari juga dapat dengan mudah mengakses konten yang dihasilkan oleh server sehingga membuatnya menjadi SEO-friendly. import React from 'react' import axios from 'axios'; export default function SsrPage({dateTime} ) { return ( <div> <h2>{dateTime}</h2> </div> ) } export const getServerSideProps = async () => { const res = await axios.get('https://worldtimeapi.org/api/ip'); const dateTime = res.data.datetime; return { props: { dateTime }, }; }; Pada contoh di atas, fungsi getServerSideProps() adalah sebuah fungsi async yang digunakan untuk melakukan fetching data pada sisi server. Data diambil melalui permintaan ke endpoint API menggunakan Axios. Data yang telah diambil kemudian dikembalikan sebagai objek dengan properti props, dan properti tersebut akan menjadi properti yang dikirimkan ke komponen SsrPage untuk dirender dengan data yang telah diambil pada sisi server. Dengan menggunakan getServerSideProps(), proses fetching data akan dilakukan pada sisi server untuk setiap permintaan yang masuk, sehingga halaman dapat dirender dengan data yang selalu terbaru. Kesimpulan Dalam prakteknya, kombinasi dari rendering pada sisi klien dan rendering pada sisi server dapat digunakan untuk memanfaatkan keuntungan dari masing-masing pendekatan. Pendekatan ini dikenal sebagai Hydration, di mana rendering pada sisi server digunakan untuk tampilan awal yang cepat dan SEO-friendly, sementara rendering pada sisi klien mengambil alih untuk interaksi selanjutnya dan memperbarui tampilan secara dinamis di browser. Jika kamu tertarik untuk belajar pengembangan website, kamu bisa mengikuti kelas NextJS Basic bisa meggunakan NextJS kamu juga perlu pengetahuan dasar tentang Javascript dan ReactJS kamu bisa mempelajari hal tersebut di buildwithangga.com

Kelas Pertanyaan Interview Product Manager yang Perlu Kamu Ketahui di BuildWithAngga

Pertanyaan Interview Product Manager yang Perlu Kamu Ketahui

Hi, people with the spirit of learning. Mendapatkan pekerjaan impian menjadi salah satu tujuan hidup oleh kebanyakan orang. Sebelum mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan, biasanya kita melewati proses yang panjang, salah satunya interview. Interview merupakan salah satu tahap lanjutan dalam proses seleksi lamaran pekerjaan. Interview biasanya diletakkan pada tahap akhir karena perusahaan ingin mengevaluasi lebih lanjut terhadap kemampuan, pengetahuan, dan kepribadian calon pelamar secara langsung. Tentunya tahap ini dijadikan penentuan apakah calon pelamar layak untuk diterima atau tidak. Oleh karena itu, sebelum kamu melaksanakan interview sebaiknya kamu memerlukan persiapan yang matang, salah satunya mencari tahu pertanyaan seputar interview product manager. Pertanyaan Interview Product Manager yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum membahas tentang pertanyaan seputar interview product manager, terlebih dahulu kamu harus mengetahui tentang jobdesk product manager. Product Manager Product manager merupakan suatu profesi yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan produk atau layanan perusahaan. Sebagai mini CEO, product manager berperan sebagai jembatan antara tim pengembangan produk, tim pemasaran, tim desain, dan tim manajemen eksekutif. Product manager memiliki jobdesk sebagai berikut. Perencanaan produk Product manager akan merumuskan rencana pengembangan produk yang mencakup fitur, fungsionalitas, dan jadwal peluncuran. Mengidentifikasi dan mengelola prioritas pengembangan berdasarkan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Perencanaan produk sebagai salah satu tugas product manager Riset pasar dan pengguna Seorang product manager juga melakukan riset pasar untuk memahami tren industri, kebutuhan pengguna, dan peluang pasar. Mengumpulkan dan menganalisis data untuk mendapatkan wawasan yang mendukung pengambilan keputusan strategis. Strategi produk Product manager akan membuat rencana strategi jangka panjang dan jangka pendek untuk produk atau layanan. Hal ini melibatkan analisis pasar, pemahaman kebutuhan pengguna, dan pemantauan persaingan. Strategi produk merupakan salah satu tugas dari product manager Jenjang Karir Product Manager Dalam era digital yang terus berkembang, perusahaan-perusahaan semakin menyadari pentingnya pengelolaan produk yang efektif untuk tetap bersaing. Hal ini menciptakan permintaan yang tinggi untuk product manager yang dapat mengarahkan pengembangan dan peluncuran produk yang sukses. Karir sebagai product manager dapat memberikan peluang untuk pertumbuhan karir yang cepat, tentunya dengan skill yang yang memadai. Berikut ini jenjang karir product manager yang umum ditemukan pada perusahaan. Associate Product ManagerProduct ManagerSenior Product ManagerDirector of ProductVP of ProductChief Product Officer Setiap perusahan memiliki jenjang karir yang berbeda-beda. Pada entry hingga mid level, kamu akan mulai dari assosiate product manager atau product manager terlebih dahulu untuk mengumpulkan banyak pengalaman agar bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. Melihat jenjang karir yang begitu menggiurkan tentunya kamu makin tertarik untuk menjadi product manager. Oleh karena itu, kamu perlu mempersiapkan diri, salah satunya dengan mengetahui pertanyaan seputar interview product manager. Berikut ini pertanyaan seputar product manager. Pertanyaan Interview Product Manager - General Proses interview product manager Dalam proses interview, biasanya recruiter akan memulai dengan pertanyaan yang umum. Meski terlihat dasar, kamu harus tetap mempersiapkan jawaban dengan matang. Ceritakan tentang diri anda.Sebutkan rencana jangka pendek dan jangka panjangmu.Mengapa kamu memilih posisi product manager?Mengapa kamu tertarik bekerja di perusahaan kami?Mengapa kami harus menerima Anda?Sebagai Manajer Produk, bagaimana kamu mendefinisikan kesuksesan produk?Apa salah satu ide terbaik yang pernah kamu miliki sebagai product manager?Jelaskan pengalaman kerja kamu sebelumnya.Apa saja kesibukan kamu saat ini? Pertanyaan Interview Product Manager - Keterampilan Umum Selain pertanyaan general, biasanya recruiter juga suka menanyakan tentang keterampilan yang dimiliki oleh calon product manager. Mereka ingin melihat keterampilanmu untuk melihat pemahaman holistik tentang bagaimana kamu bekerja nantinya dan bagaimana kontribusimu terhadap posisi yang kamu lamar. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang produk baru?Bagaimana Anda mengelola prioritas dan mengambil keputusan dalam mengembangkan produk?Di mana Anda menemukan inspirasi untuk visi produk?Apa pendekatan Anda untuk mengevaluasi jika pengguna puas dengan produk Anda?Apa pendekatan Anda untuk mengembangkan strategi produk?Bagaimana Anda mengintegrasikan fitur-fitur baru ke dalam peta jalan produk yang sudah ada?Bagaimana Anda menghadapi tantangan yang muncul dalam mengelola produk?Ceritakan tentang proyek produk yang paling menantang yang pernah Anda kerjakan dan bagaimana Anda mengatasinya.Bagaimana Anda mengatasi kegagalan produk atau respons negatif dari pengguna?Apa kualitas dari Manajer Produk yang hebat?Bagaimana Anda mengelola konflik kepentingan antara kebutuhan pengguna, tujuan perusahaan, dan keterbatasan sumber daya?Bagaimana Anda mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan menggunakan wawasan tersebut untuk meningkatkan produk?Ambil salah satu produk kami. Bagaimana Anda mendesain ulang produk itu?Apa yang membuat peluncuran produk sukses? Pertanyaan Interview Product Manager - Teknis Technical interview product manager Wawancara jenis ini biasanya digunakan saat kamu melamar sebagai technical product manager atau di perusahaan yang membutuhkan keahlian teknologi tingkat tinggi. Karena seorang product manager perlu memahami konsep teknis dan menerjemahkannya ke audiens non-teknis. Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan. Apa elemen penting dari analisis kompetitif?Bagaimana kamu menentukan harga produk?Bagaimana Anda mengelola siklus hidup produk yang matang atau produk yang tengah menghadapi penurunan permintaan?Apakah Anda memiliki sertifikasi manajemen produk?Untuk membangun roadmap produk, input apa yang kamu gunakan?Pada perusahaan kami ketika membangun roadmap produk menggunakan metodologi X, apakah kamu pernah menggunakan metodologi tersebut di pekerjaan sebelumnya?Jelaskan perbedaan antara C++ dan Java.Bagaimana Anda mendefinisikan peluang pasar dalam rencana bisnis? Pertanyaan Interview Product Manager - Product Management Pertanyaan jenis ini digunakan untuk mengukur pemahaman kamu di bidang product management dan melihat kecocokan budaya kerja kamu dengan tim product management. Pendekatan apa yang Anda gunakan dalam mengembangkan strategi produk jangka panjang?Pikirkan produk apa yang Anda rasa tidak berguna. Bagaimana Anda akan memperbaikinya?Aspek apa dari product management yang menurut kamu paling menarik dan tidak menarik?Menurut kamu, bagaimana kualifikasi product manager yang berkualitas?Bagaimana Anda berkolaborasi dengan tim pemasaran untuk merancang strategi pemasaran dan kampanye produk?Ceritakan tentang sebuah proyek produk yang sukses yang Anda kelola dan jelaskan kontribusi Anda dalam kesuksesan tersebut. Pertanyaan Interview Product Manager - Leadership dan Komunikasi Skill leadership yang harus dimiliki product manager Sebagai seorang product manager tentunya skill leadership dan komunikasi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, recruiter biasanya juga menanyakan perihal ini untuk menilai kemampuan kamu dalam menjadi seorang leader. Bagaimana cara kamu menjaga komunikasi agar hubungan antar tim tetap solid walaupun bekerja secara remote?Ceritakan tentang pengalaman Anda dalam memimpin tim lintas fungsi dalam pengembangan produk.Bagaimana Anda berkomunikasi dengan manajemen eksekutif dan mempengaruhi keputusan strategis perusahaan?Bagaimana Anda membangun dan memelihara hubungan yang kuat dengan klien atau pelanggan?Bagaimana Anda berkolaborasi dengan departemen lain seperti penjualan, layanan pelanggan, dan operasi?Bagaimana Anda mengatasi konflik kepentingan antara kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis perusahaan? Kesimpulan Dalam era digital dan berbasis teknologi saat ini, permintaan akan product manager yang berkualitas tinggi terus meningkat. Melihat prospek karir product manager yang bagus tentunya banyak orang yang mengincar posisi ini. Oleh karena itu, kamu jangan sampai ketinggalan. Kamu bisa mempersiapkan diri dengan matang dan mencoba belajar lebih dalam tentang product manager pada kelas yang telah disediakan oleh BuildWithAngga, seperti Kelas Online Complete Product Management: Vision, Strategy, and Framework.

Kelas Langkah-Langkah Memulai Karir Sebagai Product Manager di BuildWithAngga

Langkah-Langkah Memulai Karir Sebagai Product Manager

Mungkin kamu salah satu orang yang memiliki minat yang kuat dalam pengembangan produk dan memimpin tim. Memulai karir sebagai seorang Product Manager bisa menjadi pilihan menarik dan penuh tantangan bagi kamu yang memiliki keahlian teknis, strategis, dan skill leadership. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk memulai karir yang sukses sebagai Product Manager. Langkah-langkah memulai karir sebagai Product Manager Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan terus berkembang, pengembangan produk yang sukses memainkan peran krusial dalam kesuksesan perusahaan. Di balik setiap produk yang sukses, ada sosok yang berperan penting dalam mengarahkan pengembangan dan manajemen produk tersebut yaitu Product Manager. Product Manager memaparkan kepada tim Product Manager adalah sosok yang memiliki visi yang kuat, keahlian teknis yang mendalam, dan kemampuan leadership. Mereka bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai tim, seperti tim pengembangan, tim pemasaran, dan tim manajemen produk, guna mencapai tujuan bisnis dan menghadirkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebagai penghubung antara tim pengembangan dan pelanggan, Product Manager berfungsi sebagai pengarah utama dalam merancang, mengembangkan, dan memperbaiki produk agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan memadukan pemikiran strategis, analisis data, dan kreativitas, mereka mengawasi proses pengembangan produk mulai dari tahap konseptual hingga peluncuran dan pemasaran. Seberapa penting peran seorang Product Manager? Product Manager menjadi role yang sangat penting dalam dunia bisnis, terutama dalam pengembangan dan manajemen produk. Sebuah perusahaan startup perlu memahami akan pentingnya pengembangan dan memiliki inovasi produk sehingga dapat bersaing dengan kompetitornya. Rapat Product Manager bersama tim Tanpa adanya pengembangan dan inovasi, sebuah startup berisiko terjebak dan bahkan berpotensi bangkrut. Oleh karena itu, dibutuhkan peran seorang Product Manager untuk melakukan hal tersebut. Product Manager memiliki tanggung jawab melakukan riset produk, menciptakan solusi yang dibutuhkan oleh pasar, merumuskan strategi produk, dan berkomunikasi secara efektif baik secara internal maupun eksternal. Keberhasilan didapatkan ketika sebuah perusahaan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh konsumen sehingga berpeluang besar produk tersebut akan diminati oleh konsumen. Apabila Product Manager mengerti visi produk yang jelas dan pemahaman yang baik tentang pasar, mereka dapat mengarahkan pengembangan produk dengan tepat, mengoptimalkan kesempatan bisnis, dan menghindari risiko yang tidak perlu. Langkah menjadi seorang Product Manager 1. Pahami Peran Product Manager Product Manager membahas ide produk Kamu bisa mulai dengan memahami peran dan tanggung jawab seorang Product Manager. Kamu perlu memahami bagaimana seorang Product Manager bekerja sebagai penghubung antara tim teknis, tim pemasaran, dan pelanggan. Pelajari tugas-tugas yang biasanya dilakukan seperti merencanakan strategi produk, mengembangkan road map produk, mengawasi pengembangan produk, dan lain-lain. 2. Perluas Pengetahuan Produk Memiliki pemahaman yang mendalam tentang produk dan pasar adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan sebagai seorang Product Manager. Penting untuk secara teliti mempelajari produk yang akan kamu kelola. Kenalilah dengan baik kebutuhan pelanggan, persaingan di pasar, tren industri, dan inovasi terbaru yang ada dalam industri tersebut. Semakin mendalam pengetahuan tentang produk, maka semakin mampu kamu mengarahkan pengembangan produk. Product Manager sedang mempelajari ide produk yang akan dikembangkan 3. Tingkatkan Keterampilan Manajemen Proyek Sebagai Product Manager, kamu akan terlibat dalam mengelola proyek pengembangan produk. Dengan begitu kamu perlu meningkatkan keterampilan manajemen proyek, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pelaporan proyek. Kenali metodologi pengembangan perangkat lunak seperti Agile atau Scrum yang banyak digunakan dalam pengembangan produk. 4. Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting sebagai Product Manager. Sebagai Product Manager kamu dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan tim teknis, tim pemasaran, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Tingkatkan keterampilan presentasi, negosiasi, dan pemecahan masalah, serta pelajari cara bekerja secara efektif dalam tim untuk membangun hubungan yang baik dengan anggota tim. Rapat instan oleh Product Manager dan tim 5. Perluas Pengetahuan Bisnis Mengembangkan pemahaman tentang aspek bisnis dan strategi adalah penting untuk menjadi Product Manager yang sukses. Kamu dapat mempelajari tentang keuangan, analisis pasar, model bisnis, dan konsep dasar bisnis lainnya. Dengan memahami tujuan bisnis perusahaan dan bagaimana produk, kamu akan terlatih untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 6. Tingkatkan Kualifikasi Pendidikan formal atau sertifikasi tambahan dapat meningkatkan kualifikasi kamu sebagai Product Manager. Ada program sertifikasi yang tersedia, seperti Certified Product Manager (CPM) atau Certified Scrum Product Owner (CSPO). Selain itu, kamu juga dapat mengikuti kursus online, seminar, atau webinar tentang topik yang relevan. Dengan melengkapi diri dengan pendidikan dan sertifikasi yang sesuai, kamu akan memperoleh kepercayaan diri dan landasan yang kuat untuk memulai karir sebagai seorang Product Manager. 7. Dapatkan Pengalaman Pemaparan produk yang dilakukan Product Manager Cobalah mendapatkan pengalaman kerja misalnya dengan menjadi anggota tim produk, bekerja sebagai analis bisnis, atau terlibat dalam proyek pengembangan produk. Pengalaman praktis ini akan memberikan kamu pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan seorang Product Manager. Selain itu, pengalaman kerja ini juga akan memperkaya portofolio, memperkuat latar belakang, dan memberikan bukti konkret tentang kemampuan kamu dalam manajemen produk. Kesimpulan Dalam perjalanan memulai karir sebagai Product Manager, langkah-langkah di atas akan membantu kamu membangun fondasi yang terkait profesi ini. Ingatlah bahwa menjadi seorang Product Manager membutuhkan komitmen, kerja keras, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan yang mungkin muncul. Jangan ragu untuk melangkah maju dan terus belajar. Kamu juga dapat mengikuti kelas terkait product management untuk memperdalam pemahaman kamu. BuildWithAngga kini menyediakan kelas Complete Product Management: Vision, Strategy, and Framework yang dapat kamu pelajari.

Kelas Mengenal Beberapa Fase Penting Project Management Lifecycle di BuildWithAngga

Mengenal Beberapa Fase Penting Project Management Lifecycle

Project management yang baik dapat memberikan kesuksesan besar pada suatu program pada perusahaan tersebut. Tentunya akan mendatangkan pertumbuhan revenue dan customer acquisition lebih baik dan besar lagi dari pada sebelumnya. Ketika awal belajar project management maka bisa saya sarankan untuk mengenal ketiga fase yang berada pada project management lifecycle, dengan begitu kita bisa beradaptasi dan menerapkan project management lebih awal demi kesuksesan sebuah projek dan program. 1) Initiation Project Pada fase awal ini biasanya kita akan berdiskusi dengan stakeholder pada perusahaan seperti designer, marketer, developer, business owner, dan lainnya untuk membahas projek yang akan dibuat nantinya secara details. Kita dapat menggunakan software seperti Trello, Jira, atau Notion dalam proses brainstorming projek tersebut. Kita akan menyusun tujuan utama dari projek dibangun lalu untuk siapa, setelah itu dapat melakukan riset mendasar terkait kebutuhan pengguna dari projek tersebut sehingga segala sesuatu berupa fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di tahap awal ini juga kita akan membuat sebuah project charter yang berisi judul projek, deskripsi singkat, hardware dan software yang dibutuhkan, hasil akhir dari projek berbentuk seperti apa (fisik/digital), dan juga poin penting lainnya sehingga seluruh stakeholder memiliki gambaran jelas untuk memulai projek tersebut. 2) Timeline Planning Setelah seluruh informasi dasar dari projek tersebut sudah lengkap maka kita bisa lanjut mempersiapkan timeline dari projek tersebut, pada timeline tersebut kita juga akan menyusun beberapa milestones dan tenggat waktu dalam setiap tugas. Penyusunan timeline tidak boleh sembarangan dan wajib dibarengi dengan lead dari setiap divisi karena setiap leader mengerti kemampuan dari setiap team member pada divisi tersebut. Pada proses ini biasanya akan memakan waktu 5-10 hari dan tergantung dari besar kecilnya sebuah project scope yang akan dikerjakan. Project manager bersama dengan stakeholder lainnya juga perlu menyusun sebuah risk management untuk setiap kendala yang akan datang misalnya perubahan kebutuhan pengguna, tersedianya pembeharuan teknologi yang digunakan, atau budget yang terbatas pada projek tersebut, wajib disusun sedari awal sebagai prediksi utama. 3) Tasks Execution Pada fase ini seluruh orang bekerja berdasarkan tugas yang diberikan oleh team leader dari setiap divisi, project manager juga akan terus memantau setiap harinya demi menjaga kestabilan dalam kerja sama antar divisi. Project manager selalu berkomunikasi dengan team leader pada setiap harinya untuk pantau progress yang telah dibuat oleh masing-masing divisi dan apabila adanya sebuah masalah maka perlu mencari solusi terbaik pada projek tersebut. Keahlian kepemimpinan (leadership) dari seorang project manager memiliki peran penting demi kesuksesan selama fase task execution, karena jika jiwa kepemimpinannya rendah maka sulit mendapatkan solusi terbaik dari setiap kendala yang ada. Selain itu juga project manager perlu mengasah skills quality assurance demi memastikan bahwa setiap task yang sudah selesai sesuai kriteria dari projek tersebut. 4) Closure Moment Projek dapat dikatakan selesai apabila project manager bersama setiap leader dari divisi telah meng-checklist seluruh kriteria dari projek tersebut. Project manager juga perlu membuat dokumentasi terkait projek tersebut yang di dalamnya berisi kendala apa saja yang dialami lalu solusinya seperti apa, lalu juga ada informasi tentang merawat projek tersebut agar bisa terus berjalan sebagaimana mestinya. Pada tahap ini juga kita akan mengundang seluruh stakeholder lainnya termasuk business owner atau klien dari projek tersebut untuk menyaksikan final demo projek sehingga business owner atau klien dapat memberikan feedback pada saat itu juga. Apabila seluruh point sudah sesuai maka klien atau business owner dapat memberikan tanda tangan pada dokumen serah terima yang mengartikan bahwa projek tersebut sudah selesai, biasanya nanti akan ada dokumen lanjutan di mana setiap team masih memiliki tanggung jawab dalam menjaga projek tersebut tetap berjalan. Kesimpulan Sebagai seorang project manager yang memiliki tanggung jawab besar seperti di atas, penting untuk terus melatih soft skills seperti public speaking, leadership, sales, dan lainnya. Orang lain akan melihat pekerjaan kita mudah ‘ah cuma nyuruh-nyuruh doang’, tapi sebenarnya lebih dari sekedar itu yang di mana kita perlu menjaga dan memastikan projek dapat selesai.