Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas 5 Langkah Tepat Memulai Karir Freelance di Upwork di BuildWithAngga

5 Langkah Tepat Memulai Karir Freelance di Upwork

Hai People with the Spirit of Learning. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan platform freelance terbesar dan terpopuler saat ini yaitu Upwork. Upwork telah menjadi salah satu platform favorit bagi banyak orang, baik itu freelancer atau perusahan yang ingin mencari talenta untuk menyelesaikan proyeknya. Jika kamu berpikir untuk memulai karir sebagai freelancer di platform Upwork, artikel ini tepat untuk kamu baca. 5 Langkah Tepat Memulai Karir Freelance di Upwork Upwork adalah sebuah platform online yang menyediakan wadah bagi para freelancer atau profesional mandiri untuk menawarkan jasa mereka kepada klien di seluruh dunia. Platform ini memungkinkan klien yang membutuhkan layanan tertentu, seperti desain grafis, copy writing, translator, programmer, dan berbagai bidang lainnya, untuk mencari dan berkolaborasi dengan para freelancer yang memiliki keahlian yang sesuai. Melalui Upwork, para freelancer dapat membuat profil yang mencakup informasi tentang pengalaman, portofolio, dan keahlian mereka. Dengan merinci pengalaman kerja sebelumnya, proyek-proyek yang pernah diselesaikan, dan kualifikasi lain yang relevan, kamu dapat membangun citra profesional yang meyakinkan untuk klien potensial. Freelancer Upwork mengerjakan proyek desain Upwork juga memungkinkan kamu menambahkan rincian mengenai keterampilan teknis yang kamu kuasai, tingkat penguasaan dalam bahasa asing, serta tools atau perangkat lunak yang kamu gunakan. Portofolio merupakan bagian penting dalam profilmu, karena di sinilah kita dapat memamerkan contoh-contoh pekerjaan terbaik yang menggambarkan kualitas kerja kepada calon klien. Selain itu, Upwork menyediakan alat komunikasi, sistem pembayaran, dan pengelolaan proyek yang memungkinkan klien dan freelancer bekerja sama secara efisien. Setelah proyek selesai, klien dapat memberikan ulasan dan penilaian terhadap freelancer, yang berkontribusi pada reputasi dan rating freelancer tersebut di platform. Mengapa Memilih Freelance di Upwork? Upwork memiliki beberapa keuntungan yang membuatnya menarik bagi para freelancer. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu perlu memilih Upwork sebagai platform utama. Freelance Content Editor Upwork Akses ke Pasar Global: Upwork adalah platform internasional yang menghubungkan freelancer dengan klien dari seluruh dunia. Ini memberi kamu akses ke peluang proyek dari berbagai negara dan industri yang mungkin sulit diakses jika hanya menghandalkan jaringan di sekitarmu.Ragam Bidang Keahlian: Upwork menawarkan proyek dalam berbagai bidang, mulai dari digital marketing, desainer web, data entry hingga layanan administratif. Ini memungkinkan kamu untuk memaksimalkan keahlian yang kamu miliki serta menemukan proyek yang sesuai dengan minat dan bakat kamu.Fleksibilitas Waktu: Sebagai freelancer di Upwork, kamu memiliki kendali penuh atas jadwal kerjamu sendiri. Kamu bisa memilih proyek yang sesuai dengan waktu luang dan mengatur waktu kerja sesuai kebutuhan.Kesempatan untuk Pendapatan Lain: Dengan Upwork, kamu dapat bekerja pada beberapa proyek sekaligus, ini membantu freelancer mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis pekerjaan atau klien tertentu, serta memaksimalkan peluang pendapatan dan stabilitas dalam jangka panjang.Bekerja Kapanpun dan dimanapun: Freelancer dapat bekerja dari mana saja, selama kamu memiliki akses internet. Ini memungkinkan kamu untuk bekerja work from home sehingga tidak perlu harus datang ke kantor.Membantu Branding dan Marketing Freelancer: Upwork memiliki alat bantu marketing bawaan yang dapat membantu kamu memperluas jangkauan dan mendapatkan perhatian dari klien potensial.Pembayaran yang Aman: Upwork menyediakan sistem pembayaran yang aman, yang memastikan bahwa kamu dibayar sesuai dengan pekerjaan yang kamu lakukan. Seorang freelancer dapat bekerja kapan saja dan dimana saja Namun, perlu diingat ketika Upwork menawarkan banyak peluang, persaingan di platform ini juga cukup ketat. Diperlukan usaha dalam membangun profil yang menonjol dan mendapatkan reputasi yang baik untuk berhasil sebagai freelancer di Upwork. Bagaimana Langkah Terbaik untuk Menjadi Freelance Upwork? Menjadi freelance di Upwork adalah proses yang memerlukan persiapan, kesabaran, dan komitmen. Berikut adalah langkah-langkah terbaik yang dapat kamu ikuti untuk memulai karir freelance di Upwork. 1. Tentukan Niche dan Spesialisasi Freelancer Upwork harus memiliki spesialisasi Menentukan keahlian menjadi sebuah layanan adalah langkah pertama untuk menjadi freelance. Untuk melakukan ini, kamu harus memahami bagaimana keahlian kamu dapat membantu calon klien. Cobalah untuk menempatkan diri pada posisi klien, masalah apa yang mereka miliki, dan bagaimana keterampilan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pilihlah niche atau spesialisasi yang sesuai dengan minat dan keterampilan. Ini membantu kamu menarik klien yang mencari layanan spesifik. 2. Profile yang Valuable Profil adalah hal pertama yang dilihat oleh klien. Profil yang rinci membantu klien dalam memilih freelancer yang sesuai dengan proyek mereka. Daftar di Upwork dan lengkapi profil dengan informasi yang lengkap dan menarik. Sertakan ringkasan yang jelas tentang diri kamu, keahlian, dan pengalaman. Unggah foto profil yang profesional. Jangan lupa untuk membuat bagian "Portofolio" yang berisi contoh-contoh pekerjaan terbaikmu sebelumnya Ini membantu klien melihat kualitas pekerjaan seorang freelancer. 3. Pahami Strategi Menentukan Harga Setelah membuat profil yang terbaik, saatnya untuk menetapkan harga jasamu. Lakukan riset pasar untuk mengetahui tarif rata-rata dalam industri freelancing dibidang yang kamu dalami sehingga harga jasamu tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah dibandingkan pesaing. 4. Jangan Asal Apply Freelancer yang sedang fokus mempersiapkan proposal Cari proyek yang sesuai dengan keahlian yang kamu miliki. Baca deskripsi proyek dengan teliti dan kirimkan proposal yang spesifik dan personal. Jelaskan mengapa kamu cocok untuk proyek tersebut. Sebagai freelancer profesional kamu harus fokus pada kualitas daripada kuantitas proposal. Kirimkan proposal yang matang dan sesuai. Karena pada dasarnya klien akan mencari freelancer yang serius, profesional, dan ahli dalam bidangnya. 5. Mulai dengan Proyek Kecil Saat pertama kali mendaftar di Upwork, mulailah dengan proyek-proyek kecil untuk membangun reputasimu dan mendapatkan testimonial positif dari klien. Pastikan selalu memberikan pelayanan terbaik kepada klien dan menjaga komunikasi yang baik dengan mereka. Juga penting untuk terlibat dalam komunitas freelancer di forum atau grup media sosial seperti LinkedIn untuk belajar dari pengalaman orang lain dan meningkatkan networking. Kesimpulan Nah itu dia langkah-langkah yang dapat kamu lakukan jika ingin terjun sebagai freelancer di Upwork. Dengan persiapan yang matang, dedikasi, dan tekad untuk terus belajar dan berkembang, kamu dapat membangun karier freelance yang sukses di platform ini. Ingatlah bahwa perjalanan sebagai freelancer mungkin memiliki tantangan, namun juga memberikan kebebasan dan peluang yang besar. Jadi, jangan ragu untuk memulai dan berusaha sebaik mungkin! Kamu bisa lanjut mendalami strategi untuk sukses berkarir di platform ini dengan bergabung di kelas Upwork Freelancer Mastery: Strategi Terbukti 100 Juta Pertama. Tunggu apalagi, ayo gabung sekarang juga!

Kelas 7 Tema WordPress Elementor Terbaik 2023 di BuildWithAngga

7 Tema WordPress Elementor Terbaik 2023

Hi, people with the spirit of learning. Kalian pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata WordPress. WordPress menjadi CMS terpopuler yang menaungi lebih dari 42% website di dunia. WordPress populer karena mempunyai berbagai fitur yang menggiurkan, bahkan jika kamu menggunakan WordPress gratis pun kamu masih mendapatkan fitur yang bisa dibilang cukup lengkap. Jika kalian mempunyai keinginan untuk membuat website impian, tapi ga bisa ngoding maka solusi praktisnya tentu menggunakan tema. Dalam dunia web development, kombinasi antara tema WordPress dengan plugin tata letak visual seperti Elementor telah menjadi pilihan populer. Yuk, simak beberapa rekomendasi tema WordPress terbaik di 2023. 7 Tema WordPress Elementor Terbaik 2023 Berikut ini tema WordPress Elementor yang bisa kamu coba. 1. Astra Astra tema WordPress elementor Astra menjadi pilihan tema favorit di kalangan pengguna WordPress yang menggunakan Elementor. Dengan desain yang responsif, Astra menawarkan berbagai pilihan tata letak dan gaya yang dapat disesuaikan dengan mudah. Tema ini juga dikenal karena kecepatan dan performanya yang luar biasa. Astra cocok digunakan untuk blog, portofolio pribadi, situs web bisnis, dan etalase WooCommerce. Astra memiliki beberapa kelebihan seperti: Sudah Terintegrasi WoocommercePengaturan gaya globalMenyediakan beragam pilihan template siap pakai yang dapat diimpor dan modifikasi menggunakan Elementor 2. NEVE NEVE sebagai salah satu theme WordPress terbaik Neve merupakan tema multiguna dengan desain minimalis yang sempurna untuk meningkatkan tampilan profesional blog, bisnis kecil, startup, agensi, atau e-commerce. Neve bisa menjadi pilihan yang sangat baik bagi para freelancer yang ingin membangun situs web klien yang cepat. Meskipun ringan dan memiliki desain minimalis, tema ini sangat mudah dikembangkan, memiliki kode yang dioptimalkan untuk SEO. Neve tersedia dalam versi gratis dan versi berbayar yang berintegrasi dengan Elementor, sehingga memudahkan kamu untuk membuat situs web atau blog hanya dalam beberapa kali klik. Neve memiliki beberapa keunggulan seperti: Menyediakan struktur dan kode yang ramah SEO, sehingga dapat meningkatkan performa situs webMemungkinkan kamu untuk melihat perubahan secara real-time saat mengedit di live customizerPanel kontrol Neve yang intuitif 3. INSPIRO Inspiro tema WordPress elementor Selanjutnya adalah Inspiro, tema WordPress yang ideal untuk blog dan situs web portofolio. Inspiro merupakan tema WordPress yang digunakan untuk memamerkan hasil foto dan video yang profesional dan ringan dengan desain modern. Untuk pengeditan halaman, kamu dapat menggunakan Gutenberg, Elementor, atau plugin page builder pilihan lainnya. Namun, untuk hasil yang optimal, WPZOOM menyarankan untuk menggunakan Elementor. Beberapa keunggulan Inspiro yaitu: Terintegrasi dengan Elementor & Gutenberg dengan template kustom yang mudah digunakanDapat menambahkan jenis postingan khusus portofolioTerdapat beragam Block Patterns untuk membangun halaman dengan mudah dengan desain unik. 4. HESTIA Theme WordPress Hestia Hestia merupakan tema WordPress modern yang banyak digunakan untuk para profesional. Tema ini cocok untuk bisnis kreatif, bisnis kecil (restoran, wedding planners , toko olahraga/medis), startup, bisnis korporat, agens, freelancer, dan lainnya. Hestia kompatibel dengan Elementor dan page builders populer lainnya sehingga pembuatan situs web menjadi cepat dan mudah bagi para pemula. Beberapa keunggulan Hestia yaitu: Memungkinkan melihat pratinjau perubahan pada live customizer secara real timeMengontrol pengaturan tema dengan WordPress CustomizerKompatibel dengan page builders 5. Ocean WP Theme WordPress Ocean WP Ocean WP merupakan salah satu tema pilihan yang sangat popular karena Ocean WP menawarkan widget-widget Elementor unik untuk memberikan dorongan tambahan pada pembuat halaman dan mempercepat pembuatan situs web. Pada Ocean WP terdapat meta box yang praktis ke halaman, produk, dan jenis posting khusus untuk mengontrol pengaturan header, konten, sidebar, padding, gaya footer, dan lebih banyak lagi. Dengan OceanWP, kamu dapat dengan mudah merancang halaman dari awal atau memilih dari lebih dari 220 tata letak desain yang telah siap digunakan. Berikut beberapa keunggulan Ocean WP: Kompatibel dengan Elementor and Gutenberg blocksMemiliki lebih dari 100 premade layoutsMenawarkan waktu pemuatan halaman yang cepat dan SEO bawaan. 6. ZAKRA heme WordPress Zakra Zakra adalah tema gratis yang berfokus pada kinerja dan keamanan. Selain fungsionalitas yang efektif, Zakra juga menyediakan template-template yang menarik dan user interface yang sederhana. Tema ini menawarkan lebih dari 60 demo untuk Elementor page builder, semuanya mencakup berbagai tujuan yang beragam. Zakra bisa digunakan untuk website blog, situs berita, e-commerce, serta web khusus (seperti kafe, spa, charity, yoga studio, wedding venue). Berikut beberapa kelebihan dari Zakra yaitu: Dukungan Elementor Page BuilderBanyak Pilihan LayoutKompatibel dengan Gutenberg 7. GeneratePress Theme WordPress GeneratePress GeneratePress memiliki performa yang sangat baik karena berfokus pada aksesibilitas yang tinggi. Kamu bisa menggunakan GeneratePress dengan plugin page builders apa pun. Tema ini dapat di-download secara gratis. Namun, agar dapat bekerja lebih optimal GeneratePress mengeluarkan versi premium. Versi premium ini yang menjadi idaman bagi para pengguna WordPress. Selain ringan dan stabil, fitur tema premium sangat lengkap untuk kustomisasi setiap bagian website. Beberapa keunggulan dari GeneratePress yaitu: Ringan untuk waktu pemuatan halaman yang lebih cepatDukungan luar biasa. GeneratePress Premium memiliki tiga sarana support. Seperti petunjuk dokumentasi, support forum resmi GeneratePress, dan layanan support di WordPressMenyediakan akses lebih dari 10 demo yang dioptimalkan oleh Elementor Kesimpulan Nah, sekarang kamu tak perlu khawatir lagi untuk membuat website impian walaupun kamu tidak mempunyai skill koding yang mendalam. Kamu dapat menggunakan tema WordPress yang bisa digunakan secara gratis. Tema Wordpress tersebut menyediakan template Elementor yang bisa kalian gunakan untuk mengatur layout situs webmu. Tak hanya itu, kamu juga bisa membuat template sendiri lalu dijual untuk menambah sumber income. Kamu bisa coba belajar Elementor pada kelas yang sudah disediakan BuildWithAngga, seperti WordPress dan Elementor Mastery: Bikin Website Professional dan Menarik Untuk Portfolio.

Kelas Strategi Menjadi Top Rated Freelancer di Upwork di BuildWithAngga

Strategi Menjadi Top Rated Freelancer di Upwork

Hai para freelance fighter! Apakah kamu ingin menjadi top rated freelancer di Upwork? Jika iya, artikel ini menjadi jawabannya. Di dunia kompetitif freelance, menjadi top rated di platform seperti Upwork bisa memberikan keuntungan besar dalam menarik klien dan mendapatkan proyek-proyek yang berkualitas. Di artikel ini, penulis akan membagikan strategi-strategi jitu yang dapat membantu kamu meraih status top rated di Upwork. Strategi Menjadi Top Rated Freelancer di Upwork Sebagai seorang freelancer, reputasi menjadi hal penting yang harus selalu di pertahankan. Hal ini membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan klien baru. Memiliki profil freelancer dengan ulasan positif dan portofolio yang impresif menunjukkan keahlian kamu sehingga akan mendukung tarif yang kamu tetapkan. Upwork mengakui para profesional yang bekerja ekstra keras dengan memberikan pengakuan seperti title Top Rated. Freelancer sedang mengerjakan proyek dari klien Upwork Menjadi Top Rated menandakan kepada klien bahwa kamu termasuk dalam 10% teratas dari para freelancer di platform tersebut. Ketika seorang klien melihat title ini, mereka tahu bahwa kamu sangat terampil dan akan memberikan pekerjaan berkualitas. Klien cenderung merasa lebih percaya diri untuk memberikan proyek-proyek yang lebih besar dan kompleks kepada freelancer dengan pengakuan Top Rated, karena mereka memiliki keyakinan bahwa pekerjaan akan diselesaikan dengan sangat baik. Hal ini berarti kamu memiliki akses ke proyek-proyek menarik dan beragam yang dapat membantu meningkatkan keahlian dan reputasi kamu lebih lanjut. Apa itu Talent Badges? Menampilkan talent badges adalah salah satu cara untuk membangun reputasi freelancer di Upwork dan menarik perhatian klien. Para freelancer yang memenuhi kriteria tertentu dapat mendapatkan talent badges ini dan akan muncul di sebelah Job Success Score (JSS) pada profil mereka. Beberapat jenis talent badges di Uppwork Namun, penting untuk diingat bahwa status Top Rated bukanlah sesuatu yang statis. Kamu perlu terus mempertahankan kualitas kerja dan komitmen profesional untuk memastikan bahwa status ini tetap berlaku. Perlu diingat juga bahwa reputasi yang baik tidak hanya ditentukan oleh pengakuan dari platform, tetapi juga oleh bagaimana kamu berinteraksi dengan klien dan memberikan hasil yang memuaskan. Manfaat mendapat Top Rated Badge? Mendapatkan Top Rated badge memiliki beberapa benefit, antara lain: Talent Specialist Matching: Dapatkan undangan dari Talent Specialist untuk mengirimkan proposal pada proyek-proyek yang sesuai dengan skillsetmu tanpa harus menggunakan Connects.Job Digest Subscription: Kamu akan menerima pembaruan rutin tentang lowongan pekerjaan terbaru yang sesuai dengan profil dan preferensimu. Ini memungkinkan kamu untuk tetap up-to-date dengan peluang karir terbaru tanpa harus secara aktif mencari sendiri. Pembayaran Lebih Cepat: Dapatkan pembayaran lebih cepat pada hourly kontrak. Daripada menunggu 10 hari seperti biasanya, kamu bisa dibayar hanya setelah lima hari.Konsultasi: Seorang Top Rated juga dapat menawarkan konsultasi kepada klien. Ada tiga jenis konsultasi dengan harga tetap dan cakupan sebelumnya yang dapat ditawarkan kepada klien. Jika kamu memiliki keahlian di bidang tertentu, kamu dapat membuat sesi konsultasi selama 30 atau 60 menit yang bisa dipesan oleh para klien.Premium Support: Dengan memiliki akses ke dukungan premium ini, kamu bisa mendapatkan bantuan langsung dari tim Customer Service melalui telepon atau obrolan/chat untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaanmu dengan lebih cepat dan efisien.JSS Control: kamu dapat meminta untuk menghapus sebagian ulasan dari klien yang diberikan dalam Job Success Score atau profilmu. Dengan begitu, kamu bisa menyembunyikan skor publik dan menggantinya dengan kalimat "This feedback has been removed" untuk menunjukkan bahwa ulasan tersebut telah dihapus.Hal ini mungkin dilakukan jika terdapat ulasan yang tidak relevan, salah paham, atau merugikan bagi reputasi profesionalmu. Tips menjadi Top Rated di Upwork Jika kamu tertarik untuk menjadi Top Rated Freelancer, berikut adalah beberapa kiat yang bisa kamu ikuti: 1. Filter project yang sesuai skill Mencari proyek yang sesuai skill di Upwork Pertama-tama, penting untuk memfilter proyek-proyek yang sesuai dengan keahlian dan kemampuanmu. Pilihlah pekerjaan yang benar-benar relevan dengan bidangmu agar kamu dapat memberikan hasil terbaik dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan rating tinggi. Jangan mengajukan proposal untuk setiap proyek yang ada, tetapi lebih baik fokus pada proyek-proyek yang benar-benar dapat kamu kerjakan dengan baik. 2. Apply proposal di waktu yang tepat Freelancer mengirimkan proposal di Upwork Ketika kamu menemukan proyek yang sesuai, jangan terburu-buru mengajukan proposal. Sebaliknya, luangkan waktu untuk benar-benar memahami kebutuhan klien dan menyesuaikan proposalmu dengan proyek tersebut. Pastikan kamu menjelaskan bagaimana keahlianmu relevan dengan proyek tersebut dan mengapa kamu adalah pilihan terbaik untuk menyelesaikan tugas tersebut. Perhatikan deadline pengiriman proposal dan usahakan untuk mengirimkannya jauh sebelum batas waktu agar klien memiliki lebih banyak waktu untuk meninjau proposalmu. Mengirim proposal di waktu yang tepat dan terstruktur dengan baik akan menunjukkan profesionalisme dan keseriusanmu dalam menangani proyek. 3. Buat budget yang realistis dan estimasi waktu Budgeting adalah hal penting untuk seorang freelancer Upwork Saat mengajukan proposal, tetapkan budget dan estimasi waktu yang realistis untuk menyelesaikan proyek. Hindari menawarkan harga yang terlalu rendah hanya untuk memenangkan proyek, karena hal ini dapat merusak reputasi dan mengurangi nilai pekerjaan freelance secara keseluruhan. Sebaliknya, pertimbangkan nilai yang adil berdasarkan kompleksitas proyek, pengalamanmu, dan standar harga di industri tersebut. Berikan estimasi waktu yang wajar untuk menyelesaikan proyek secara berkualitas, namun tetap berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang dijanjikan. 4. Fast delivery dan impactfull for client Diskusi dengan klien Upwork agar hasil sesuai harapan klien Salah satu kunci kesuksesan dalam proyek freelance adalah menghargai waktu klien dan memberikan hasil yang memuaskan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Upayakan untuk menyelesaikan proyek dengan cepat tanpa mengorbankan kualitas. Ketika klien melihat bahwa kamu dapat menghadirkan hasil berkualitas dalam waktu yang singkat, mereka akan merasa puas dan mungkin memberikan ulasan positif yang mendukung reputasimu. Pastikan untuk selalu berkomunikasi dengan klien secara proaktif dan memperhatikan feedbacknya, sehingga kamu dapat memastikan bahwa pekerjaan yang kamu lakukan memiliki dampak positif dan memenuhi ekspektasi klien. Kesimpulan Nah itu dia startegi uuntuk menjadi Top Rated Freelancer di Upwork. Menjadi freelancer di situs ini bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin. Kamu perlu bimbingan dari mentor berpengalaman agar bisa fokus dan terarah untuk mencapai goals kamu berkarir di Upwork. Kabar baiknya, BuildWithAngga kini menyediakan kelas yang membahas tuntas seputar dunia freelancer Upwork. Kamu bisa lanjut mendalami strategi untuk sukses berkarir di platform ini dengan bergabung di kelas Upwork Freelancer Mastery: Strategi Terbukti 100 Juta Pertama. Tunggu apalagi, ayo gabung sekarang juga!

Kelas 8 Metode Pembayaran Freelancer di Upwork di BuildWithAngga

8 Metode Pembayaran Freelancer di Upwork

Di era digital saat ini, platform freelance seperti Upwork telah menjadi tempat terbaik bagi para freelancer untuk menemukan peluang kerja yang beragam dan internasional. Namun, ketika berhasil menyelesaikan proyek-proyek dari klien, salah satu pertanyaan penting bagi setiap freelancer adalah bagaimana cara menerima pembayaran dengan aman dan efisien. Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan delapan metode pembayaran yang tersedia di Upwork. 8 Metode Pembayaran Freelancer di Upwork Pekerjaan remote menjadi solusi terbaik pasca Covid-19 dimana banyak perusahaan mulai beralih dari sistem kerja dari rumah menjadi dapat bekerja dimana saja. Karena hal tersebut, semakin banyak orang yang menyadari banyak keuntungan bekerja secara remote termasuk fleksibilitas kerja dimana saja dan kapa saja. Begitupun platform Upwork menjadi media yang powerfull untuk freelancer untuk mencari pekerjaan remote. Peluang mendapat klien internasional dengan gaji fantastis juga menjadi salah satu pertimbangan orang mulai berbondong-bondong mempersiapkan karir sebagai freelancer di Upwork. Freelancer Content Writer sedang membuat artikel Upwork adalah sebuah platform daring yang menyediakan layanan bagi freelancer dan klien untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek. Didirikan pada tahun 2015 melalui penggabungan dua platform populer, yaitu Elance dan oDesk, Upwork menjadi salah satu pasar online terbesar di dunia untuk freelancer. Upwork memfasilitasi pertemuan antara para klien yang mencari layanan profesional untuk proyek mereka dan freelancer yang memiliki keterampilan dan keahlian tertentu. Klien dapat memposting proyek mereka dengan deskripsi lengkap tentang kebutuhan dan persyaratan proyek, sementara freelancer dapat mencari proyek-proyek yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka. Jenis pekerjaan yang dapat ditemukan di Upwork sangat beragam, termasuk Graphic Design, Content Writer, Translator, Software Developer, Digital Marketing, dan banyak lagi. Setelah klien dan freelancer sepakat untuk bekerja sama, mereka berkomunikasi melalui platform Upwork untuk membahas detail proyek dan progress kerja. Perbedaan Freelancer dengan Karyawan Freelancer berbeda dengan karyawan yang bekerja di kantor Sebelum kita membahas daftar metode pembayaran bagi freelancer, penting untuk memahami perbedaan antara freelancer dan karyawan. Secara umum, perbedaannya berkaitan dengan tingkat kontrol yang dimiliki oleh klien atas orang yang melakukan pekerjaan tersebut. Seorang freelancer atau kontraktor independen memiliki kebebasan untuk memutuskan kapan, di mana, dan bagaimana mereka bekerja serta bertanggung jawab atas tools dan perlengkapan sendiri. Biasanya mereka memiliki kontrak tertentu yang berakhir ketika pekerjaan selesai. Sementara itu seorang karyawan memiliki jadwal kerja dan lokasi yang ditetapkan. Mereka mungkin diharuskan menggunakan alat-alat dan metode yang ditentukan oleh pemberi kerja serta dapat diberhentikan sewaktu-waktu. Freelancer memiliki kebebasan waktu bekerja kapan saja dan dimana saja Berikut 8 metode pembayaran freelancer di Upwork: 1. Transfer Bank Metode ini memungkinkan freelancer untuk menerima pembayaran langsung ke rekening bank mereka. Upwork mendukung transfer bank internasional melalui jaringan SWIFT atau ACH (untuk pengguna di Amerika Serikat). Freelancer perlu menyediakan informasi rekening bank mereka, seperti nomor rekening dan kode SWIFT/ABA. Setiap penarikan yang dilakukan, akan ada potongan $0.99 dari Upwork dan juga ada biaya yang di bebankan oleh bank lokal penerima. Seperti BCA akan mengenakan tarif Rp 25.000 untuk sekali transaksi penarikan. 2. PayPal Metode pembayaran PayPal untuk pembayaran freelancer di Upwork PayPal adalah salah satu metode pembayaran paling populer di Upwork. Melalui PayPal, freelancer dapat menerima pembayaran dengan cepat dan mudah. Klien dapat membayarkan dana langsung ke akun PayPal freelancer dengan menggunakan alamat email yang terhubung dengan akun PayPal tersebut. PayPal mengenakan biaya sebesar Rp16.000 untuk penarikan di bawah Rp1.500.000, namun untuk penarikan diatas jumlah tersebut maka tidak ada potongan biaya. 3. AHC Direct Deposit ACH (Automated Clearing House) adalah sistem yang digunakan untuk mentransfer dana secara elektronik antara rekening bank di Amerika Serikat. Metode ini tidak dikenakan biaya tambahan kepada freelancer saat menerima pembayaran dari klien mereka. Proses pemrosesan transfer menggunakan ACH akan membutuhkan waktu beberapa hari kerja sebelum dana masuk ke rekening bank freelancer. Biaya menggunakan metode penarikan ini yaitu $0.20-$1.50 pertransaksi. 4. Credit Cards Metode pembayaran Credit Cards untuk pembayaran freelancer di Upwork Upwork juga mendukung pembayaran menggunakan kartu kredit. Klien dapat menghubungkan kartu kredit mereka ke akun Upwork dan melakukan pembayaran dengan mudah, terutama untuk proyek-proyek dengan anggaran yang lebih kecil. Biaya penarikan menggunakan credit card akan berbeda disetiap bank namun untuk Bank di Indonesia sendiri mengenakan 4%-6% dari jumlah penarikan dana. 5. Wire Transfer Wire transfer adalah metode pembayaran yang memungkinkan klien untuk mengirimkan dana secara langsung dari rekening bank mereka ke rekening bank freelancer di negara tertentu. Keuntungan menggunakan wire transfer adalah kemampuan untuk melakukan pembayaran lintas batas tanpa harus menggunakan metode pembayaran lain seperti cek atau PayPal. Selain itu, wire transfer sering digunakan dalam transaksi bisnis besar karena bisa menangani jumlah uang yang lebih besar dibandingkan dengan metode pembayaran lainnya. Penarikan menggunakan Wire Transfer biasanya dikenakan biaya sebesar Rp 35.000 per transaksi. 6. M-Pesa Metode pembayaran ini hanya tersedia untuk beberapa negara saja. Untuk wilayah Afrika Timur, M-Pesa menjadi opsi populer sebagai metode pembayaran melalui sistem mobile banking terutama negara Kenya. Biaya penarikan menggunakan M-Pesa sebesar KES 20-KES 200 atau Rp 2000 - Rp 20.000 per transaksi tergantung jumlah dana yang di tarik. 7. Skrill Skrill merupakan e-wallet yang memfasilitasi transaksi online dengan cepat dan aman di seluruh dunia. Melalui Skrill, freelancer dapat menerima pembayaran dari klien mereka di Upwork dan melakukan penarikan uang ke rekening bank atau kartu debit/kredit mereka. Untuk biaya withdraw dengan metode ini senilai EUR5,50 atau sekitar Rp90 ribuan per transaksi. 8. Payoneer Metode pembayaran Payoneer untuk pembayaran freelancer di Upwork Payoneer adalah opsi pembayaran yang populer di kalangan freelancer karena kemudahan dalam menerima pembayaran internasional tanpa harus khawatir tentang masalah konversi mata uang dan biaya transfer internasional yang tinggi. Payoneer juga menawarkan kartu debit prabayar Mastercard sehingga freelancer dapat mengakses dana dengan mudah. Untuk menggunakan Payoneer sebagai metode pembayaran di Upwork, freelancer harus membuat akun Payoneer terlebih dahulu. Untuk biaya penarikan menggunakan Payoneer sebesar $3,15 per transaksi. Kesimpulan Nah itu dia 8 pembayaran untuk freelancer di Upwork. Semoga informasi ini bisa memberikan gambaran yang jelas bagi kamu sebagai freelancer. Dengan berbagai pilihan pembayaran yang tersedia, kamu dapat memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Selain pembayaran, faktor lain yang sangat penting dalam meraih kesuksesan di Upwork adalah profesionalisme, dedikasi, dan kualitas pekerjaan yang tinggi. Dengan memberikan layanan terbaik, kamu dapat membangun reputasi yang baik dan menarik lebih banyak klien untuk proyek-proyek masa depan. Jangan ragu untuk terus mengasah keterampilan, eksplor peluang baru, dan menjalin hubungan yang baik dengan klien. Gabung kelas Upwork di BuildWithAngga untuk membantu persiapan karirmu freelancermu sekarang juga Upwork Freelancer Mastery: Strategi Terbukti 100 Juta Pertama.

Kelas Lowongan Magang Customer Service (WFA & Paid) di BuildWithAngga

Lowongan Magang Customer Service (WFA & Paid)

Goal Membantu student dalam menemukan kelas sesuai dengan minat mereka sehingga mereka dapat mencapai karir impian setelah belajar online di buildwithangga. Details Magang online dari rumahJam kerja 9 pagi s/d 5 sore Hari kerja Senin s/d JumatMagang selama 3-6 bulanSetelah magang berkesempatan kerja full-time Responsibilities Mempelajari produk/jasa dari buildwithanggaMembalas pesan customer via whatsapp Requirements Telah mengerjakan challenge sederhana yang tersedia di bawahSedang tidak bekerja full-time/part-time/freelancerSedang tidak sekolah SMA/SMKJika sedang kuliah maka minimal semester 2Fresh graduate (Sarjana/SMA) boleh apply Benefits Free akses 1 kelas Premium bebas pilihSertifikat kelulusan magang resmi dari buildwithanggaUang kompensansi/jajan bulanan Challenge Jelaskan beberapa benefit utama yang dimiliki oleh buildwithangga dan mengapa mereka perlu mengikuti kelas-kelas buatan buildwithangga & mentor. Tulis penjelasanmu pada Google Docs lalu kirimkan file tersebut berformat .PDF melalui email di bawah ini. How to Apply Siapkan Resume (CV) & .PDF (hasil test) dengan rapihIsi body email dengan professionalIsi subject email dengan Magang CS Agustus 2023Kirim lamaran ke email [email protected] semoga menjadi tercepat dan terbaik Lowongan dibuka pada tanggal 9 Agustus 2023 dan ditutup ketika kami sudah mendapatkan beberapa kandidat yang cocok, Kami akan menambahkan informasi CLOSED pada judul loker apabila lowongan magang ini sudah ditutup dan kami sudah mendapatkan kandidat. Informasi selengkapnya bisa DM melalui Instagram kami BuildWith Angga. Terima kasih.

Kelas Cara Membuat Validasi Pada Controller Laravel di BuildWithAngga

Cara Membuat Validasi Pada Controller Laravel

Dalam konteks bahasa pemrograman, validasi mengacu pada proses memeriksa sintaks dan semantik dari kode yang ditulis dalam bahasa pemrograman tertentu untuk memastikan sesuai dengan aturan dan standar bahasa tersebut. Proses validasi membantu mengidentifikasi kesalahan, potensi bug, dan kepatuhan terhadap “Best Practice Code” sebelum kode dieksekusi atau diterapkan, sehingga mengurangi risiko perilaku yang tidak terduga dan meningkatkan kualitas kode. Di Laravel validasi mengacu pada proses memvalidasi data masukan pengguna untuk memastikan bahwa data tersebut memenuhi aturan dan persyaratan tertentu sebelum diolah oleh aplikasi. Laravel menyediakan sistem validasi yang kuat dan mudah digunakan yang membantu para pengembang mendefinisikan aturan-aturan untuk data masukan dan dengan mudah memeriksa kesalahan. Cara Membuat Validasi Pada Controller Laravel Menggunakan Validasi Di Laravel Laravel menyediakan beberapa pendekatan berbeda untuk memvalidasi data yang masuk kedalam aplikasi. Method yang paling umum digunakan adalah menggunakan metode validate yang tersedia pada semua permintaan HTTP masuk. Namun, kami juga akan membahas tentang pendekatan lainnya dalam pembuatan validasi. Laravel memiliki berbagai aturan validasi yang dapat diterapkan pada data di aplikasi anda, bahkan memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah data yang di aplikasi merupakan data unik di tabel database tertentu. Kali ini kita akan membahas bagaimana cara membuat validasi di laravel. 1. Cara Cepat untuk Membuat Validasi di Laravel Cara Cepat Dalam Menuliskan Validasi di Laravel Untuk belajar cara menggunakan menggunakan validasi di laravel, mari kita lihat contoh membuat form validasi dan menampilkan errornya kepada user. Langkah 1: Membuat Route Disini asumsikan kalau kita memiliki route yang berada di direktori routes/web.php: use App\\Http\\Controllers\\UserController; Route::get('/user/create', [UserController::class, 'create']); Route::post('/user', [UserController::class, 'store']); Method GET akan menampilkan sebuah form untuk user untuk membuat user baru, dan Method POST akan menambahkan user baru kedalam database. Langkah 2: Membuat Controller Kemudian kita akan membuat sebuah controller yang akan menangani permintaan yang diterima oleh routes yang sudah kita buat. <?php namespace App\\Http\\Controllers; use App\\Http\\Controllers\\Controller; use Illuminate\\Http\\RedirectResponse; use Illuminate\\Http\\Request; use Illuminate\\View\\View; class UserController extends Controller { /** * Untuk menampilkan form untuk menambahkan user baru. */ public function create(): View { return view('user.create'); } /** * Untuk menangani permintaan menambah data. */ public function store(Request $request): RedirectResponse { // Validasi dan store dari user controller... $user = /** ... */ return to_route('user.show', ['user' => $user->id]); } } Langkah 3: Membuat Validasi Selanjut, kita sudah bisa mengisi store method yang sudah dibuat dengan logic untuk memvalidasi user baru yang akan ditambahkan. Kita akan menggunakan validate method yang disediakan laravel dari kelas Illuminate\\Http\\Request dan jika validasi berhasil, user baru akan ditambahkan. Namun jika validasi gagal, sebuah exception akan muncul untuk menangani error, dan tampilan error akan dikirimkan kepada user. Untuk lebih memahami apa yang sudah dijelaskan, kita bisa lihat pada store method ini: /** * Untuk menangani permintaan menambah data. */ public function store(Request $request): RedirectResponse { $validatedData = $request->validate([ 'name' => 'required|string|max:255', 'email' => 'required|email|unique:users|max:255', 'age' => 'required|integer|min:18', ]); // Process the validated data } Langkah 4: Menampilkan Tampilan Validasi Errors Kita sudah membuat validasi untuk setiap data, lalu bagaimana cara menampilkannya? Laravel memberikan kita kemudahan dalam menanganinya. Semua errors yang terjadi kita proses validasi akan menjadi sebuah Flash Data yang akan dikirim kepada sesi yang sedang dijalankan. Flash Data ini menjadi sebuah variabel $errors secara otomatis oleh laravel, yang disediakan oleh kelas Illuminate\\View\\Middleware\\ShareErrorsFromSession yang merupakan bagian dari web middleware grup yang disediakan oleh laravel. Ketika middleware diterapkan, variabel $errors akan selalu bisa di akses oleh anda, dan memungkinkan variabel errors selalu bisa digunakan dan didefinisikan. Pada contoh ini, user yang sudah menambahkan data akan diarahkan ke create method yang ada di controller yang sudah kita buat. Ketika validasi gagal, kita akan menampilkan error tersebut kedalam view: <!-- /resources/views/user/create.blade.php --> <h1>Create User</h1> @if ($errors->any()) <div class="alert alert-danger"> <ul> @foreach ($errors->all() as $error) <li>{{ $error }}</li> @endforeach </ul> </div> @endif <!-- Create User Form --> Langkah 5: Memanggil Pesan Error Pada Atribut Data Kemudian kita perlu menambahkan variabel $errors kedalam setiap atribut data yang telah divalidasi. Mari kita lihat contohnya bagaimana cara menambahkannya: <!-- /resources/views/user/create.blade.php --> <label for="title">User Title</label> <input id="name" type="text" name="name" class="@error('name') is-invalid @enderror"> @error('name') <div class="alert alert-danger">{{ $message }}</div> @enderror Dengan variabel $message kita akan dapat menampilkan jika ada validasi yang gagal. 2. Membuat Validasi Menggunakan Form Request Menuliskan Validasi dengan Form Request di Laravel Form Requests merupakan sebuah kelas kustom untuk menangani validasi secara lebih spesifik. Jika kita ingin membuat validasi yang bisa dikatakan “Best Practice” kita perlu membuat kelas yang dikhususkan untuk menangani validasi tertentu. Langkah 1: Membuat Kelas Form Request Untuk membuat Form Requests kita bisa memakai method Artisan Laravel make:request didalam command line kita: php artisan make:request StoreUserRequest Kelas yang sudah dibuat, akan dimasukkan secara otomatis kedalam direktori app/Http/Requests. Langkah 2: Mendefinisikan Validasi Kemudian, buka kelas UserControllerStoreRequest.php yang sudah dibuat, anda akan menemukan rules method yang merupakan tempat untuk memasukkan logic validasi untuk data yang diterima. Asumsikan kita memiliki data name, email, dan password, kemudian validasi yang diberikan adalah sebagai berikut: namespace App\\Http\\Requests; use Illuminate\\Foundation\\Http\\FormRequest; class UserControllerStoreRequest extends FormRequest { public function rules() { return [ 'name' => 'required|string|max:255', 'email' => 'required|email|unique:users,email|max:255', 'password' => 'required|string|min:8|max:255', ]; } } Langkah 3: Menggunakan Kelas Form Request pada UserController Sekarang anda sudah membuat kelas Form Request, kita akan menggunakan validasi yang sudah dibuat didalam UserController's store method. Buka file UserController.php yang ada di direktori app/Http/Controllers. public function store(StoreRequest $request): RedirectResponse { // Permintaan yang masuk sudah divalidasi pada saat ini. // Jika data tidak memenuhi aturan yang ditentukan, Laravel akan mengembalikan respons dengan error secara otomatis. // Sekarang Anda dapat membuat pengguna baru menggunakan data yang telah divalidasi. $user = new User([ 'name' => $request->input('name'), 'email' => $request->input('email'), 'password' => bcrypt($request->input('password')), ]); // Simpan pengguna ke dalam database. $user->save(); // Kembalikan respons yang menunjukkan keberhasilan menambahd data. return redirect()->route('nama.rute.anda')->with('success', 'Pengguna berhasil dibuat');; } } Langkah 4: Menampilkan Validasi Error Sama seperti sebelumnya, kita akan memberikan validasi pada atribut data yang ada di blade. Dengan begitu user dapat melihat kesalahan dan memperbaikinya. Contohnya kita akan memberikan atribut data name di blade untuk divalidasi: <input type="text" name="name" class="@error('name') border-red-500 @enderror"> @error('name') <div class="text-red-500">{{ $message }}</div> @enderror Kesimpulan Validasi data masukan dari pengguna sangat penting untuk memastikan bahwa data yang diterima sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelum diproses lebih lanjut. Dengan mengimplementasikan validasi menggunakan Form Request, kita dapat memastikan bahwa data yang masuk ke sistem telah melewati berbagai aturan validasi dan aman untuk digunakan. Jika ingin belajar lebih banyak mengenai laravel, di BuildWithAngga kita menyediakan Kelas Online bagi anda yang ingin menguasai laravel. Bagi anda yang pemula dan ingin belajar laravel, kita punya Tips untuk belajar laravel bagi pemula. Di BuildWithAngga juga kita punya Kelas yang yang mudah untuk dipahami oleh pemula. Dengan belajar di platform BuildWithAngga anda juga dapat menambah portofolio dan menambah ilmu untuk memulai karir dibidang ini. Karena dari BuildWithAngga, #semuabisabelajar

Kelas [CLOSED] Lowongan Magang Content Editor (WFA & Dibayar) di BuildWithAngga

[CLOSED] Lowongan Magang Content Editor (WFA & Dibayar)

Goal Membagikan tips melaui artikel untuk membantu orang-orang mempelajari skills yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini sehingga mereka lebih mudah mencapai karir impiannya ke depannya nanti. Details Magang online dari rumahJam kerja 9 pagi s/d 5 sore Hari kerja Senin s/d JumatMagang selama 3-6 bulanSetelah magang berkesempatan kerja full-time Responsibilities Menulis artikel tentang ui ux design dan web developmentMembuat outline postingan instagram Bekerja sama dengan graphic designer Requirements Telah mengerjakan challenge sederhana yang tersedia di bawahSedang tidak bekerja full-time/part-time/freelancerSedang tidak sekolah SMA/SMKJika sedang kuliah maka minimal semester 4Fresh graduate (Sarjana/SMA) boleh applySudah mengikuti minimal 1 kelas Premium di BWA Benefits Free akses 1 kelas Premium bebas pilihSertifikat kelulusan magang resmi dari buildwithanggaUang kompensansi/jajan bulanan Challenge Tulis artikel sederhana terkait rekomendasi kelas gratis di BuildWithAngga, jelaskan benefit dari kelas tersebut dan materi apa saja yang akan dipelajari, minimal menggunakan 500 kata. Tulis artikel tersebut pada Notion.so dan jadikan dokumen tersebut menjadi publik sehingga dapat diakses oleh siapa saja termasuk tim buildwithangga. How to Apply Siapkan Resume (CV) & link dokumen Notion.so (hasil test) dengan rapihIsi body email dengan hasil test di atasIsi subject email dengan Magang Content Editor Agustus 2023Kirim lamaran ke email [email protected] semoga menjadi tercepat dan terbaik Lowongan dibuka pada tanggal 3 Agustus 2023 dan ditutup ketika kami sudah mendapatkan beberapa kandidat yang cocok, Kami akan menambahkan informasi CLOSED pada judul loker apabila lowongan magang ini sudah ditutup dan kami sudah mendapatkan kandidat. Informasi selengkapnya bisa DM melalui Instagram kami BuildWith Angga. Terima kasih.

Kelas Top 7 Pekerjaan Freelancer di Upwork di BuildWithAngga

Top 7 Pekerjaan Freelancer di Upwork

Buat kamu yang pengen merasakan kebebasan dalam bekerja dan mengejar karier tanpa terikat dengan kantor, menjadi freelancer bisa jadi pilihan yang tepat. Salah satu platform freelance terbesar yang bisa kamu coba adalah Upwork. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai pekerjaan menarik dari berbagai bidang. Nah, kali ini penulis mau kasih info tentang top 7 pekerjaan freelancer populer di Upwork. Top 7 Pekerjaan Freelancer di Upwork Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan internet, cara kerja dan dunia pekerjaan mengalami transformasi besar. Salah satu fenomena yang telah merubah lanskap pekerjaan adalah hadirnya platform online seperti Upwork. Upwork merupakan salah satu platform freelance terkemuka yang mempertemukan para freelancer dengan para klien yang membutuhkan jasa profesional di berbagai bidang. Upwork telah menjadi salah satu platform terbesar dalam industri freelancing dengan ribuan proyek yang ditawarkan setiap harinya Freelancer apply job di situs Upwork Upwork didirikan dengan tujuan untuk menyederhanakan proses perekrutan dan kerjasama antara pekerja independen dengan klien global. Platform ini menyediakan layanan jasa yang beragam, seperti desain grafis, copy writer, developer, penerjemahan, digital marketing, dan banyak lagi. Bagaimana Peluang dan Tantangan Bekerja di Situs Upwork? Bagi para freelancer, Upwork menawarkan kesempatan untuk memperluas jangkauan klien mereka di seluruh dunia tanpa terikat oleh batasan geografis. Freelancer dapat membuat profil pribadi, mengunggah portofolio, dan menawarkan jasa mereka kepada klien dari berbagai negara. Sebagai freelancer, Upwork juga memberikan fleksibilitas dalam menentukan jam kerja dan lingkup proyek yang ingin diambil. Sementara itu, bagi para klien, Upwork mempermudah proses pencarian ahli dan profesional dalam berbagai bidang. Mereka dapat meninjau profil freelancer, melihat ulasan dari klien sebelumnya, dan berkomunikasi secara langsung untuk menentukan apakah freelancer tersebut sesuai dengan kebutuhan proyek yang diinginkan. Profesi freelancer Upwork bekerja dari rumah Salah satu fitur utama dari Upwork adalah sistem pembayaran yang aman dan terpercaya. Upwork memfasilitasi pembayaran antara klien dan freelancer melalui platformnya sendiri, sehingga mengurangi risiko penipuan dan masalah pembayaran. Seperti halnya platform lainnya, ada tantangan dan persaingan di Upwork. Persaingan yang ketat membutuhkan upaya ekstra dalam menawarkan keterampilan unik, mengembangkan portofolio yang kuat, dan membangun reputasi positif untuk berhasil di platform ini. Namun jangan khawatir, kamu punya peluang besar untuk sukses freelance di Upwork asal kamu paham dengan skill dan kemampuanmu. Rekomendasi Top Career Incaran Klien di Upwork Terdapat beberapa bidang karier yang paling diminati oleh klien di Upwork, dan sebagai freelancer, mengejar karier-karier ini dapat meningkatkan peluang kamu untuk mendapatkan proyek dan klien yang lebih banyak. Berikut adalah beberapa rekomendasi top career incaran klien di Upwork. 1. Content Writer Content Writer menyusun ide konten untuk project freelance dari Upwork Jika kamu punya kemampuan menulis yang bagus, pekerjaan sebagai Content Writer sangat melimpah di Upwork. Mulai dari artikel blog, konten web, hingga copywriting untuk iklan online. Dengan semakin banyak perusahaan dan bisnis yang beralih ke strategi pemasaran digital, permintaan akan penulis konten yang berkualitas terus meningkat. Selain itu, kesempatan untuk menjadi seorang copywriter juga sangat menjanjikan dengan gaji nya yang fantastis dapat mencapai $25 - $45 perjam. Untuk sukses dalam karier penulisan di Upwork, pastikan kamu selalu mengasah kemampuan menulis melalui pelatihan dan pembelajaran terus-menerus. Jangan lupa untuk selalu update trend teknologi terkini ya! 2. Graphic Designer Graphic Designer mengerjakan project desain dari Upwork Desain grafis juga termasuk salah satu bidang yang diminati banyak orang di dunia freelancing. Kamu bisa mendapatkan proyek-proyek desain logo, brosur, poster, atau bahkan desain UI/UX aplikasi. Gaji untuk pekerjaan Graphic Designer di Upwork berkisar dari $10 - $80 per jam. Jika kamu memiliki keahlian dalam Adobe Photoshop, Illustrator, atau alat desain lainnya, maka kamu dapat menjelajahi berbagai proyek menarik di Upwork. Memiliki portofolio yang kuat yang mencerminkan kualitas dan kreativitas desain kamu akan membantu menarik perhatian calon klien. 3. Webflow Profesi Webflow Developer di Upwork Dalam era digital seperti sekarang ini permintaan akan web developer semakin tinggi. Banyak perusahaan mencari professional ini untuk membangun dan mengelola situs mereka. Jenis pekerjaan yang melibatkan penggunaan platform Webflow untuk merancang, membangun, dan mengelola situs web. Webflow adalah sebuah platform web design yang memungkinkan pengguna untuk membuat situs web responsif tanpa harus menulis kode secara manual. Keterampilan untuk memahami kebutuhan klien, merancang situs yang responsif dan menarik, serta kemampuan untuk menyelesaikan proyek sesuai deadline adalah faktor kunci untuk membangun reputasi yang baik sebagai Webflow Developer yang handal. Gaji untuk seorang freelancer Webflow di Upwork dapat bervariasi dari $25 - $100 per jam. 4. UI/UX Designer Berkarir sebagai UI/UX freelancer di Upwork UI/UX designer di Upwork, kamu dapat terlibat dalam berbagai jenis proyek, termasuk desain situs web, aplikasi seluler, produk digital, game, dan banyak lagi. Diversitas ini memungkinkan kamu untuk terus berkembang dan mencoba hal-hal baru. Seorang UI/UX Designer bertanggung jawab untuk merancang antarmuka aplikasi atau website serta memberikan pengalaman yang nyaman bagi para penggunanya. Sebagai desainer UI/UX yang berkualitas, kamu dapat menetapkan tarif yang sesuai dengan kemampuan dan pengalamanmu. Dengan mendapatkan proyek-proyek berkualitas, potensi penghasilan kamu di Upwork juga dapat meningkat. Gaji untuk pekerjaan UI/UX Designer di Upwork dapat bervariasi dari $15 - $100 per jam. 5. Digital Marketing Bekerja sebagai freelancer Digital Marketing di Upwork Seiring dengan berkembangnya bisnis online dan media sosial marketing, pekerjaan sebagai Digital Merketing semakin diperlukan oleh perusahaan. Banyak perusahaan menyadari bahwa strategi pemasaran digital adalah kunci untuk mencapai audiens yang lebih luas dan menarik pelanggan potensial secara efektif. Kamu bisa menawarkan jasa SEO, manajemen media sosial, atau periklanan online. Gaji untuk pekerjaan Digital Marketing di Upwork dapat bervariasi dari $10 - $60 per jam. 6. Translator Freelancer Translator di Upwork Jika kamu fasih dalam beberapa bahasa asing, menjadi translator freelance juga merupakan pilihan yang baik di Upwork karena ada banyak klien internasional yang membutuhkan layanan tersebut. Sebagai translator di platform ini, kamu akan memiliki peluang untuk bekerja dengan beragam proyek, mulai dari penerjemahan dokumen bisnis, materi pemasaran, hingga konten website. Menerjemahkan konten dengan akurat dan menyesuaikan dengan bahasa dan budaya target adalah kunci untuk memenangkan kepercayaan klien dan membangun reputasi yang baik. Gaji seorang translator di Upwork dapat bervariasi dari $20 - $60 per jam. 7. Data Entry Profesi sebagai Data Entry di Upwork Pekerjaan ini sering kali mencakup tugas seperti menginput informasi dari sumber tertentu, mengorganisir data, melakukan entri data dari formulir fisik atau digital, serta melakukan verifikasi dan pemutakhiran data. Sebagai seorang data entry freelancer di Upwork, kamu akan menemukan berbagai kesempatan untuk bekerja dengan klien dari berbagai industri dan sektor. Klien sering mencari data entry freelancer yang dapat memberikan ketelitian dan kecepatan dalam mengolah data mereka. Penting untuk memiliki keterampilan penggunaan perangkat lunak spreadsheet seperti Microsoft Excel atau Google Sheets, serta keahlian dalam mengenali dan mengatasi kesalahan atau ketidaksesuaian data. Gaji untuk seorang freelancer Data Entry di Upwork dapat bervariasi dari $5 - $20 per jam. Tips dan Trik Mendapat Pekerjaan Pertama di Upwork Freelancer mengerjakan project dari Upwork Mendapatkan pekerjaan pertama di Upwork sebagai freelancer bisa menjadi tantangan, terutama jika kamu baru bergabung dengan platform ini dan belum membangun reputasi atau ulasan. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang dapat membantu kamu mendapatkan pekerjaan pertama di Upwork: Profil yang Menarik: Buatlah profil yang menarik dan profesional dengan menggambarkan keahlian kamu dengan jelas. Sertakan deskripsi singkat tentang dirimu, pengetahuan, dan pengalaman yang relevan.Pilih Nicha Spesifik: Fokus pada bidang tertentu atau niche yang sesuai dengan keahlian kamu. Memiliki niche yang jelas akan membantu kamu menarik klien yang mencari keterampilan khusus yang kamu tawarkan.Persiapkan Portfolio yang kuat: Unggah portofolio yang mencerminkan kualitas dan memamerkan skill kamu. Portofolio dapat membantu calon klien melihat contoh pekerjaan sebelumnya dan meningkatkan kepercayaan mereka pada kemampuanmu.Proposal yang Personal: Hindari mengirimkan proposal yang generik. Setiap proposal harus disesuaikan dengan proyek yang kamu lamar. Jelaskan bagaimana kamu akan menyelesaikan proyek dengan solusi yang tepat dan menunjukkan kamu Anda pada pekerjaan tersebut.Gunakan Kata Kunci yang Relevan: Saat menulis profil dan proposal, gunakan kata kunci yang relevan dengan keahlian kamu. Ini akan membantu kamu lebih mudah ditemukan oleh calon klien yang mencari jasa yang sesuai.Kirimkan Banyak Proposal: Jangan ragu untuk mengirimkan banyak proposal untuk berbagai proyek yang sesuai dengan keahlian Anda. Semakin banyak proposal yang kamu kirimkan, semakin besar peluang untuk mendapatkan pekerjaan pertama.Tetap Konsisten dan Sabar: Mendapatkan pekerjaan pertama bisa memakan waktu, tetapi jangan menyerah. Tetap konsisten dalam mencari pekerjaan, perbarui profil dan portofolio kamu, dan selalu upgrade skillmu. Kesimpulan Nah, itulah top 7 pekerjaan freelance populer yang ada di Upwork. Pastikan kamu memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlianmu agar dapat sukses dalam karier freelancingmu! Ingat, jangan lupa juga untuk terus mengembangkan kemampuan dan meningkatkan portofolio kerjamu supaya semakin diminati oleh klien-klien potensial. Kamu kini dapat mempelajari hal seputar Upwork dengan mengikuti kelas dari BuildWithAngga Upwork Freelancer Mastery: Strategi Terbukti 100 Juta Pertama. Daftar sekarang dan mulailah langkah baru menuju karier yang sukses sebagai freelancer di Upwork!

Kelas 5 Package Laravel Terbaik Untuk Web Developer di BuildWithAngga

5 Package Laravel Terbaik Untuk Web Developer

Laravel merupakan Framework PHP yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para developer untuk membangun sebuah aplikasi website. Laravel memungkinkan para developer untuk mengurangi kompleksitas dalam proyek-proyek web seperti sessions, routing, authentication, dan caching, yang menawarkan pembuatan aplikasi pada lingkungan sederhana dengan kemampuan prosesnya yang sangat baik. Dengan segala “keajaiban” yang dimiliki laravel, framework ini tidak pernah mengorbankan kualitas selama pengembangannya untuk memfasilitasi para developer. 5 Package Laravel Terbaik Untuk Web Developer Laravel package merupakan sebuah modul dengan yang dibuat oleh seseorang ataupun golongan, berisikan sintaks untuk menjalankan suatu proses pada batasan tertentu Laravel menawarkan fungsionalitas dan kemudahan bagi para developer yang mengembang aplikasi yang di desain secara khusus. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas package yang ada di laravel. Laravel package merupakan sebuah modul dengan batasan tertentu dalam fungsinya didalam laravel. Sebuah package dalam laravel akan selalu ditest saat dijalankan, hal ini diperlukan karena package terkadang mengeluarkan versi terbaru, oleh karena itu laravel selalu mengecek apakah package yang ada di aplikasi anda sudah up-to-date dengan versi yang terbaru. Laravel menyediakan kemudahan dalam mengelola package-package yang ada dalam proses pengembangan website laravel. Ini memungkinkan seorang developer dapat menginstal dengan mudah melalui composer dan secara otomatis mendaftarkannya dalam penyedia layanan dan modul eksternal. Ada Package Apa Saja yang Dimiliki oleh Laravel? Sekarang ini laravel menawarkan lebih dari 500+ package yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda untuk beragam industri seperti eCommerce, start-up, Digital Marketing, dan di berbagai industri lainnya. Laravel mempunyai 2 macam tipe package, yaitu Framework Packages yang bisa dipakai oleh laravel dan frameworks PHP lainnya, kemudian ada Laravel Specific Packages merupakan package yang diciptakan khusus untuk laravel. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas 5 Package Laravel Terbaik Untuk Developer, kemudian bagaimana cara instalasi dan penggunaannya. Tapi sebelum itu anda perlu menginstall composer terlebih dahulu, agar meingstall package yang anda inginkan jauh lebih mudah. 1. Laravel Spatie Permission Laravel Spatie Package merupakan sebuah Open Source Package Laravel Spatie Permissions adalah sebuah package yang dibuat oleh tim Spatie untuk menyediakan sistem manajemen izin dan peran (role) yang mudah digunakan dalam aplikasi Laravel. Package ini memungkinkan pengembang untuk mengatur secara rapih izin-izin yang diberikan kepada pengguna (user) berdasarkan peran yang mereka miliki. Fitur utama dari Laravel Spatie Permissions adalah sebagai berikut: Manajemen Peran: Package ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah membuat, mengedit, dan menghapus peran-peran yang ada dalam aplikasi Anda. Peran ini dapat mewakili berbagai tingkatan akses, seperti "Admin", "Pengguna Biasa", atau peran-peran kustom sesuai kebutuhan aplikasi Anda.Manajemen Izin: Dalam Laravel Spatie Permissions, Anda dapat mendefinisikan berbagai izin yang dapat diberikan kepada setiap peran. Misalnya, izin untuk "Membuat", "Mengedit", atau "Menghapus" entitas tertentu dalam aplikasi Anda.Penugasan Peran: Anda dapat dengan mudah menugaskan satu atau lebih peran kepada setiap pengguna dalam aplikasi. Dengan cara ini, Anda dapat dengan cepat mengatur tingkatan akses pengguna berdasarkan peran yang mereka miliki.Pemeriksaan Izin: Laravel Spatie Permissions menyediakan beragam metode untuk memeriksa izin yang dimiliki oleh pengguna saat aplikasi sedang berjalan. Anda bisa menggunakan metode ini untuk menentukan apakah pengguna memiliki izin untuk melaksanakan tindakan tertentu dalam aplikasi.Pengelompokkan Izin: Package ini memungkinkan Anda untuk mengelompokkan izin-izin ke dalam kategori-kategori tertentu. Dengan cara ini, Anda dapat mengatur dan mengelompokkan izin-izin dengan lebih terstruktur.Penerapan Sederhana: Salah satu keunggulan Laravel Spatie Permissions adalah penerapannya yang mudah dan cepat. Package ini menyediakan beragam metode yang intuitif untuk mengatur peran dan izin dalam kode Anda. Untuk mengimplementasikan Laravel Spatie kedalam aplikasi Laravel Anda, berikut ini adalah langkah-langkah implementasi laravel spatie: Langkah 1: Instalasi Package Buka terminal, dan masuk ke direktori aplikasi Laravel Anda. Kemudian, jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Spatie Permissions melalui Composer: composer require spatie/laravel-permission Langkah 2: Konfigurasi Provider dan Alias Setelah package diinstal, buka file config/app.php kemudian pastikan Anda telah mendaftarkan provider dan alias package ini. Periksa apakah baris berikut ada di dalam array providers: 'providers' => [ // ... Spatie\\Permission\\PermissionServiceProvider::class, ], Kemudian pastikan baris berikut juga ada di dalam array aliases: 'aliases' => [ // ... 'Permission' => Spatie\\Permission\\Models\\Permission::class, ], Langkah 3: Migrasi Database Selanjutnya, Anda perlu membuat tabelyang diperlukan oleh Laravel Spatie. Jalankan perintah migrasi berikut untuk membuat tabel roles, permissions, dan tabel pivot model_has_roles, model_has_permissions, serta role_has_permissions: php artisan migrate Langkah 4: Periksa Model User Kemudian, pastikan model User Anda menggunakan trait HasRoles dari package ini. Buka file app/Models/User.php, dan tambahkan trait berikut: use Spatie\\Permission\\Traits\\HasRoles; class User extends Authenticatable { use HasFactory, Notifiable, HasRoles; // ... } Langkah 5: Mendefinisikan Peran dan Izin Anda dapat mendefinisikan peran dan izin yang ingin Anda berikan kepada user dalam aplikasi. Ini biasanya dilakukan pada saat seeding atau dalam file DatabaseSeeder.php. Contohnya, Anda dapat menambahkan kode berikut di dalam method run(): use Spatie\\Permission\\Models\\Role; use Spatie\\Permission\\Models\\Permission; // Membuat peran "Admin" $adminRole = Role::create(['name' => 'admin']); // Membuat izin "Membuat Artikel" $createArticlePermission = Permission::create(['name' => 'create article']); // Menugaskan izin ke peran "Admin" $adminRole->givePermissionTo($createArticlePermission); Langkah 6: Penggunaan Sintaks pada Aplikasi Setelah Anda mendefinisikan peran dan izin pada user, Anda dapat menggunakan Laravel Spatie Permissions untuk melakukan pemeriksaan izin dan menugaskan peran kepada pengguna dalam kode aplikasi Anda. Contoh Untuk Pemeriksaan Izin: if ($user->hasPermissionTo('create article')) { // Pengguna memiliki izin "Membuat Artikel" // Lakukan tindakan yang diizinkan di sini } else { // Pengguna tidak memiliki izin "Membuat Artikel" // Tangani akses yang tidak diizinkan } Contoh Penugasan Peran ke Pengguna: $user->assignRole('admin'); Anda juga dapat mencopot peran dari pengguna menggunakan metode removeRole(). Selengkapnya tentang penggunaan Laravel Spatie Permissions dapat ditemukan di dokumentasi resmi package ini. 2. Laravel Ignition Laravel Ignition akan memberikan halaman tampilan yang lebih interaktif dan menarik untuk proses debugging. Laravel Ignition adalah sebuah package yang dibuat oleh tim Laravel untuk memperbaiki dan memperbanyak pengalaman dalam penanganan error serta proses debugging dalam aplikasi Laravel. Package ini menyediakan halaman error interaktif yang sangat informatif, yang memberikan informasi rinci tentang exceptions dan error yang terjadi selama aplikasi berjalan. Fitur utama dari Laravel Ignition meliputi: Interactive Error Page: Ignition menggantikan halaman error default Laravel dengan halaman error yang interaktif dan mudah digunakan. Halaman ini tidak hanya menampilkan pesan error, tetapi juga menyediakan stack trace, code snippets kontekstual, dan informasi relevan lainnya untuk membantu developer dengan cepat mendiagnosis dan memperbaiki masalah.Solution Suggestions: Ketika sebuah “exception” terjadi, Ignition dapat memberikan saran solusi untuk masalah umum berdasarkan jenis exception dan konteksnya. Fitur ini bertujuan membantu developer dalam menyelesaikan masalah dengan lebih efisien.Shareable Links: Ignition memungkinkan Anda untuk membuat tautan yang dapat dibagikan ke halaman error tertentu. Fitur ini sangat berguna ketika Anda ingin berkolaborasi dengan anggota tim atau meminta bantuan dari komunitas Laravel.Environment Insights: Ignition menyediakan informasi berharga tentang lingkungan aplikasi Anda, termasuk layanan yang dimuat, paket yang diinstal, rincian konfigurasi, dan lain-lain.Support for 3rd-party Packages: Ignition berkompatibilitas dengan aplikasi Laravel yang menggunakan package pihak ketiga. Package ini dapat berintegrasi dengan lancar dengan package Laravel populer lainnya.Custom Error Cards: Anda dapat membuat Custom Error Cards dalam Ignition untuk menangani jenis exceptions tertentu, dengan memberikan instruksi dan solusi khusus untuk skenario error yang berbeda. Laravel Ignition dikembangkan dan dijaga oleh tim resmi Laravel, sehingga package ini mendapat dukungan yang baik dan selalu diperbarui sesuai dengan rilis terbaru Laravel. Ini adalah tambahan yang sangat baik untuk setiap proyek Laravel, terutama bagi para pengembang yang ingin meningkatkan kemampuan debugging dan penanganan error dalam aplikasi mereka. Langkah 1: Instalasi Package Buka terminal atau command prompt, arahkan ke direktori aplikasi Laravel Anda, lalu jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Ignition menggunakan Composer: composer require facade/ignition Langkah 2: Publish Assets (Opsional) Anda dapat mempublikasikan aset-aset Ignition secara opsional untuk menyesuaikan tampilan halaman error. Untuk melakukannya, jalankan perintah berikut: php artisan vendor:publish --tag=ignition-assets Perintah ini akan mempublikasikan aset-aset Ignition ke direktori public dalam aplikasi Anda, sehingga Anda dapat mengubah tampilan CSS dan aset lainnya sesuai desain aplikasiAnda. Langkah 3: Verifikasi Konfigurasi (Opsional) Secara default, Laravel Ignition seharusnya sudah siap digunakan setelah diinstal. Namun, jika Anda ingin mengonfigurasi atau menyesuaikan beberapa pengaturan, Anda dapat mempublikasikan file konfigurasi Ignition: php artisan vendor:publish --tag=ignition-config Perintah ini akan membuat file ignition.php di direktori config Anda, sehingga Anda dapat menyesuaikan berbagai pengaturan sesuai kebutuhan Langkah 4: Memulai Debugging Dengan Laravel Ignition sudah terinstal, Anda tidak perlu melakukan apa pun tambahan untuk mengaktifkannya. Setiap kali terjadi kesalahan atau exception selama aplikasi berjalan, Laravel Ignition secara otomatis akan menangkapnya dan menampilkan halaman kesalahan interaktif dengan informasi debugging yang bermanfaat, berikut adalah contoh langkah-langkah untuk memulai debugging dengan menggunakan Laravel Ignition: Misalkan Anda memiliki aplikasi Laravel yang memiliki route untuk menampilkan daftar artikel: Buka file web.php yang berada di direktori routes pada proyek Laravel Anda.Tambahkan rute berikut: use Illuminate\\Support\\Facades\\Route; Route::get('/articles', function () { // Sebuah kesalahan sengaja dibuat untuk contoh debugging $articles = null; return view('articles.index', compact('articles')); }); Pada kode di atas, kita mengeksekusi route /articles yang mengambil daftar artikel $articles dan mengirimnya ke view articles.index. Namun, kita dengan sengaja mengatur variabel $articles menjadi null untuk menimbulkan kesalahan. Selanjutnya, buka halaman /articles di browser Anda (misalnya, http://localhost:8000/articles).Setelah mengakses halaman tersebut, Anda akan melihat bahwa Laravel Ignition akan menangkap error dan menampilkan halaman error yang interaktif.Halaman error akan menampilkan informasi lengkap tentang kesalahan, termasuk pesan error, stack trace, dan konteks kode yang menyebabkan kesalahan. Informasi ini akan sangat membantu Anda dalam proses debugging untuk menemukan penyebab kesalahan tersebut.Jika Ignition mengenali kesalahan yang umum, halaman kesalahan juga akan memberikan saran solusi untuk masalah yang mungkin telah terjadi. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah menganalisis dan menyelesaikan masalah pada kode Anda langsung dari halaman kesalahan yang disediakan oleh Laravel Ignition. Hal ini akan memudahkan proses debugging dan membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan lebih cepat dan efisien. Perlu diingat bahwa Laravel Ignition lebih ditujukan untuk digunakan selama tahap pengembangan dan debugging, dan sebaiknya dimatikan di produksi karena alasan keamanan. Anda dapat melakukannya dengan mengatur variabel lingkungan IGNITION_ENABLED menjadi false di lingkungan produksi. 3. Laravel DebugBar Laravel DebugBar adalah package yang dikembangkan oleh Barry vd. Heuvel untuk aplikasi Laravel yang menyediakan debugging dan profiling toolbar yang sangat berguna. Package ini menawarkan wawasan mendalam tentang performa aplikasi, query dalam database, tampilan yang menarik, informasi route, dan masih banyak lagi. Laravel DebugBar meningkatkan pengalaman debugging bagi para developer, sehingga memudahkan dalam mengoptimalkan dan menyelesaikan masalah dalam aplikasi yang dibuat di Laravel. Fitur utama dari Laravel DebugBar meliputi: Debug Toolbar: Laravel DebugBar mengintegrasikan toolbar yang interaktif dan mudah digunakan di bagian bawah halaman aplikasi Anda selama dalam mode pengembangan. Toolbar ini menampilkan berbagai informasi debug, seperti query, waktu eksekusi, penggunaan memori, dan logs.Database Query Debugger: Package ini menangkap dan menampilkan semua query database yang dibuat oleh aplikasi Anda. Ini mencakup SQL statements yang dieksekusi, waktu yang dibutuhkan untuk setiap query, dan jumlah query yang dieksekusi. Fitur ini membantu mengidentifikasi potensi permasalahan performa dan mengoptimalkan interaksi dengan database.View Debugger: Laravel DebugBar menampilkan informasi tentang tampilan yang dirender, termasuk waktu yang dibutuhkan untuk merender setiap tampilan, data yang dikirimkan ke tampilan, dan direktori dari tampilan. Fitur ini membantu menemukan masalah yang terkait dengan tampilan dan mengidentifikasi performa render tampilan.Route Information: Package ini menyediakan detail tentang route saat ini, seperti URI, middleware yang digunakan, dan controller/method yang menangani permintaan. Ini membantu melacak alur route selama eksekusi aplikasi.Timeline: Fitur Timeline pada DebugBar menampilkan timeline dari berbagai peristiwa dalam aplikasi, seperti query database, render tampilan, dan kode yang dieksekusi. Ini memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan urutan peristiwa dan memahami waktu eksekusinya.Log Messages: Laravel DebugBar menangkap pesan log dari aplikasi Anda dan menampilkannya di toolbar. Ini memudahkan untuk memeriksa keluaran log langsung dari browser dan memantau log aplikasi.Collectors: DebugBar memungkinkan Anda menambahkan collector kustom untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi tambahan yang khusus untuk aplikasi Anda. Ini membuat toolbar dapat diperluas dengan data debugging yang dipersonalisasikan. Langkah 1: Instalasi Package Buka terminal atau command prompt, arahkan ke direktori aplikasi Laravel Anda, lalu jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel DebugBar menggunakan Composer: composer require barryvdh/laravel-debugbar --dev Package ini harus ditambahkan sebagai dependensi develop (dengan flag --dev) agar hanya diaktifkan saat dalam mode develop. Langkah 2: Verify Configuration (Optional) Laravel DebugBar biasanya bekerja tanpa perlu konfigurasi tambahan. Namun, jika Anda ingin menyesuaikan beberapa pengaturan, Anda dapat mempublikasikan file konfigurasi package untuk melakukan penyesuaian: php artisan vendor:publish --provider="Barryvdh\\Debugbar\\ServiceProvider" Perintah ini akan membuat file konfigurasi debugbar.php di direktori config Anda. Anda dapat mengubah file ini sesuai dengan kebutuhan khusus Anda. Langkah 3: Enable the DebugBar (Optional) Secara default, Laravel DebugBar secara otomatis diaktifkan di lingkungan develop. Namun, jika Anda ingin mengaktifkannya atau menonaktifkannya secara manual, Anda dapat melakukannya dengan menggunakan pernyataan kondisional di dalam AppServiceProvider atau provider layanan lain yang relevan. Contohnya, Anda dapat menggunakan kode berikut di dalam AppServiceProvider untuk mengaktifkan DebugBar berdasarkan lingkungan aplikasi Anda: use Barryvdh\\Debugbar\\Facade as Debugbar; public function boot() { if (config('app.debug')) { Debugbar::enable(); } } Langkah 4: Start Debugging Berikut adalah contoh langkah-langkah untuk memulai debugging menggunakan Laravel DebugBar: Misalkan Anda memiliki aplikasi Laravel dengan route untuk menampilkan daftar artikel dan ingin memeriksa waktu eksekusi dan query database yang terjadi saat halaman daftar artikel diakses. Buka file web.php yang berada di direktori routes pada proyek Laravel Anda.Tambahkan routes berikut: use Illuminate\\Support\\Facades\\Route; use App\\Models\\Article; Route::get('/articles', function () { // Memulai DebugBar untuk mengumpulkan data debugging \\Debugbar::startMeasure('render', 'Render Time'); \\Debugbar::startMeasure('query', 'Database Queries'); // Mengambil daftar artikel dari database $articles = Article::all(); // Mengakhiri pengukuran waktu eksekusi untuk render dan kueri database \\Debugbar::stopMeasure('render'); \\Debugbar::stopMeasure('query'); return view('articles.index', compact('articles')); }); Pada kode di atas, dengan menggunakan \\Debugbar::startMeasure() untuk memulai pengukuran waktu eksekusi untuk menampilkan tampilan dan query database. Kemudian, setelah mengambil daftar artikel dari database, kita menggunakan \\Debugbar::stopMeasure() untuk menghentikan pengukuran waktu. Buka halaman /articles di browser Anda (misalnya, http://localhost:8000/articles).Setelah membuka halaman tersebut, buka DebugBar dengan mengklik ikon panah di bagian bawah layar. Anda akan melihat tab "Render Time" dan "Database Queries".Tab "Render Time" akan menampilkan waktu eksekusi untuk menampilkan tampilan halaman daftar artikel, dan tab "Database Queries" akan menampilkan kueri-kueri database yang dijalankan untuk mengambil daftar artikel dari database. Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan tampilan dan berapa banyak query database yang dijalankan saat mengakses halaman daftar artikel. Informasi ini sangat berguna untuk mengidentifikasi potensi permasalahan performa dan memperbaikinya jika diperlukan. Selalu diingat bahwa penting untuk menonaktifkan Laravel DebugBar di lingkungan production untuk menghindari pengungkapan informasi sensitif dan menjaga keamanan aplikasi. Anda dapat melakukannya dengan memperbarui konfigurasi atau menggunakan pernyataan kondisional untuk mengaktifkan package ini hanya di lingkungan develop saja. 4. Laravel Socialite Laravel Socialite menyederhanakan untuk menintegrasikan akun sosial media pengguna dengan aplikasi laravel anda Laravel Socialite adalah package populer yang memudahkan proses integrasi autentikasi sosial (OAuth) ke dalam aplikasi Laravel. Package ini menyediakan cara yang mudah dan konsisten untuk authenticate users menggunakan berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, Google, GitHub, dan banyak lainnya. Dengan Laravel Socialite, Anda dapat memungkinkan pengguna masuk atau mendaftar ke aplikasi Anda menggunakan akun media sosial mereka. Fitur utama dari Laravel Socialite meliputi: Unified API: Laravel Socialite menawarkan API yang sederhana dan mudah untuk autentikasi pengguna di berbagai platform media sosial. Package ini menyembunyikan kompleksitas proses OAuth, sehingga Anda dapat mengintegrasikan dengan berbagai platform media sosial tanpa perlu memikirkan detail implementasi yang spesifik.Easy Configuration: Pengaturan autentikasi media sosial menjadi sederhana dengan Laravel Socialite. Anda hanya perlu mendaftarkan aplikasi Anda dengan platform media sosial yang bersangkutan untuk mendapatkan ID dan berbagai informasi rahasia yang dibutuhkan, lalu mengkonfigurasikannya di aplikasi Laravel Anda.User Data Retrieval: Socialite menangani proses pertukaran token akses dengan platform media sosial untuk mengambil detail pengguna seperti nama, email, gambar profil, dan lainnya. Data ini dapat digunakan untuk autentikasi pengguna di dalam aplikasi Anda.Fluent API: Socialite menyediakan API yang mudah digunakan untuk berinteraksi dengan berbagai media sosial. Anda dapat memulai alur autentikasi, mengarahkan pengguna ke halaman login media sosial, dan menangani callback setelah autentikasi berhasil dengan sintaks yang bersih dan intuitif.Multiple Providers: Laravel Socialite mendukung banyak penyedia media sosial secara default, dan Anda dapat dengan mudah menambahkan media sosial lain untuk mengintegrasikan dengan aplikasi jika diperlukan. Untuk menggunakan Laravel Socialite, ikut langkah-langkah berikut ini: Langkah 1: Menginstal Package Buka terminal atau command prompt, masuk ke direktori aplikasi Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Socialite menggunakan Composer: composer require laravel/socialite Langkah 2: Mengkonfigurasi Penyedia Media Sosial Selanjutnya, Anda perlu mengkonfigurasi penyedia media sosial yang ingin Anda gunakan di file config/services.php. Sebagai contoh, untuk mengkonfigurasi Facebook: 'facebook' => [ 'client_id' => env('FACEBOOK_CLIENT_ID'), 'client_secret' => env('FACEBOOK_CLIENT_SECRET'), 'redirect' => env('FACEBOOK_REDIRECT_URI'), ], Langkah 3: Mengimplementasikan Laravel Socialite Di dalam aplikasi Anda, Anda dapat menggunakan Socialite untuk memulai alur autentikasi dan menangani callback setelah autentikasi berhasil. Sebagai contoh: use Laravel\\Socialite\\Facades\\Socialite; // Mengalihkan pengguna ke halaman login Facebook public function redirectToProvider() { return Socialite::driver('facebook')->redirect(); } // Menangani callback setelah Facebook mengotentikasi pengguna public function handleProviderCallback() { $user = Socialite::driver('facebook')->user(); // Proses data pengguna dan masuk atau mendaftar pengguna } Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat dengan mudah mengimplementasikan Laravel Socialite di aplikasi Laravel Anda. Package ini menyederhanakan proses integrasi dengan penyedia media sosial, memungkinkan pengguna masuk dengan akun media sosial favorit mereka secara cepat dan aman. 5. Laravel Telescope Kesulitan dalam debugging di aplikasi bisa dipermudah dengan menggunakan Laravel Telescope Laravel Telescope adalah package yang kuat untuk debugging aplikasi Laravel. Package ini menyediakan antarmuka berbasis web untuk memantau dan debugging berbagai aspek aplikasi Anda selama tahap developing. Dengan Telescope, Anda dapat dengan mudah memeriksa query database, melihat detail dari request yang masuk, mencatat informasi debug, dan banyak lagi. Ini adalah alat yang penting bagi para developer untuk memahami cara kerja aplikasi mereka dan menyelesaikan masalah dengan efisien. Fitur utama dari Laravel Telescope meliputi: Real-time Monitoring: Telescope menawarkan monitoring secara real-time dari berbagai aktivitas aplikasi, seperti query database, operasi caching, notifikasi email, dan lain-lain. Ini memungkinkan pengembang untuk melihat apa yang terjadi di aplikasi saat berjalan.Request Details: Package ini memungkinkan Anda melihat informasi detail tentang permintaan HTTP yang masuk, termasuk header, request dan response payloads, serta data session. Hal ini membantu Anda memahami alur permintaan dan respon dalam aplikasi Anda.Database Queries: Telescope menangkap dan menampilkan semua query database yang dieksekusi, beserta waktu eksekusi dan parameter yang digunakan. Ini membantu dalam mengoptimalkan interaksi dengan database dan mengidentifikasi potensi masalah performa.Log Viewer: Package ini menyediakan tampilan log yang mudah digunakan, memungkinkan Anda melihat dan menyaring pesan log yang dihasilkan oleh aplikasi. Hal ini memudahkan dalam men-debug masalah dan melacak peristiwa aplikasi.Exception Handling: Telescope melacak dan menampilkan exception yang terjadi selama eksekusi aplikasi. Anda dapat melihat stack trace dan konteks exception untuk memudahkan proses debugging.Artisan Command Insights: Package ini memberikan wawasan tentang perintah Artisan yang dieksekusi, memudahkan dalam memonitor task yang dilakukan dan background tracing.Notifications Monitoring: Telescope menangkap dan menampilkan notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi Anda, membantu Anda memverifikasi dan men-debug masalah yang terkait dengan notifikasi.Customizable and Extendable: Telescope dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan, dan Anda dapat menambahkan collectors kustom untuk memantau data dan metriks yang spesifik untuk aplikasi Anda. Untuk menggunakan Laravel Telescope, ikut langkah-langkah dibawah ini: Langkah 1: Menginstal Package Buka terminal atau command prompt, masuk ke direktori aplikasi Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Telescope menggunakan Composer: composer require laravel/telescope --dev Flag --dev memastikan bahwa package diinstal sebagai dependensi dilingkungan develop, sehingga package ini hanya tersedia di lingkungan develop. Langkah 2: Menjalankan Perintah Instalasi Setelah diinstal, jalankan perintah berikut untuk mempublikasikan konfigurasi dan aset Telescope: php artisan telescope:install Langkah 3: Mengakses Dashboard Telescope Dengan Telescope terinstal dan dikonfigurasi, jalankan server pengembangan Laravel Anda dengan perintah: php artisan serve Anda sekarang dapat mengakses dashboard Telescope dengan membuka alamat /telescope pada URL server pengembangan Anda (misalnya, http://localhost:8000/telescope). Dari sini, Anda dapat menjelajahi berbagai informasi aplikasi, memonitor permintaan, melihat query, dan men-debug exception yang terjadi dalam aplikasi Anda. Perlu diingat untuk menonaktifkan Telescope di lingkungan production untuk menghindari pengungkapan informasi sensitif dan memastikan kinerja aplikasi tetap terjaga. Kesimpulan Pilihan laravel package ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi para web developer, baik yang berpengalaman maupun yang baru memulai perjalanan mereka dalam pengembangan web. Dengan mengintegrasikan package ini ke dalam proyek Laravel mereka, developer dapat meningkatkan produktivitas, keamanan, dan performa aplikasi web yang mereka bangun. Tentu saja, masih ada banyak Laravel Package lainnya yang juga menawarkan fitur-fitur hebat. Namun, dalam artikel yang telah dibahas dalam artikel ini telah terbukti menjadi pilihan utama bagi para developer karena kehandalannya. Dengan ini kita telah mengetahui fitur lainnya dari laravel. Ada ungkapan menarik mengenai hal ini, “Semakin kita tahu, Semakin kita tidak tahu” karena semakin dengan mendalami ilmu yang kita pelajari, semakin banyak juga kita belajar hal kita ketahui sebelumnya. Jadi jika ingin belajar lebih banyak mengenai laravel, di BWA kita menyediakan Kelas Online Mastering Laravel 8 For Beginners & Intermediate: Bangun Website Bootcamp bagi anda yang ingin menguasai laravel. Bagi anda yang pemula dan ingin belajar laravel, kita punya Tips Belajar Laravel Untuk Pemula dan Alur Belajar menjadi seorang Fullstack Website Developer menggunakan laravel.Denganbelajar di platform BuildWith Angga anda juga dapat menambah portofolio dan menambah ilmu untuk memulai karir dibidang ini. Karena dari BuildWith Angga, #semuabisabelajar.

Kelas 10 Hal Dasar Yang Perlu Dipelajari Tentang Laravel di BuildWithAngga

10 Hal Dasar Yang Perlu Dipelajari Tentang Laravel

Laravel merupakan framework yang sangat populer dikalangan web developer. Laravel merupakan framework dari bahasa pemrograman PHP untuk memaksimalkan penggunaan dalam membangun website yang powerful. Laravel menjadi pilihan utama bagi kebutuhan industri maupun start-up yang ingin memiliki website yang lebih cepat dan dinamis. Laravel sudah dipakai oleh banyak perusahaan yaitu BBC, TourRadar, Pfizer, dan masih banyak lagi perusahaan yang menggunakan termasuk start-up. 10 Hal Dasar Perlu Yang Dipelajari Tentang Laravel Framework Laravel yang Dinamis Didalam laravel terdapat hal mendasar yang perlu dipelajari, dasar ini akan menjadi pondasi dalam menguasai laravel. Berikut adalah 10 hal mendasar yang perlu dipelajari dan kuasai di dalam laravel. 1. Routing Routing dalam laravel Routing merupakan proses menentukan dan mengontrol respon permintaan HTTP dari aplikasi anda berdasarkan URL atau URI yang mereka akses. Sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara routing dalam menangani permintaan ke fungsi atau metode yang tepat. Dalam laravel routing dikonfigurasi dalam file routes/web.php untuk menangani permintaan HTTP biasa, dan routes/api.php untuk menangani permintaan terkait dengan API yang dipakai didalam aplikasi anda. Beberapa contoh definisi route di laravel yaitu: Basic Route use Illuminate\\Support\\Facades\\Route; Route::get('/greeting', function () { return 'Hello World'; }); Route with Parameter Route::get('/user/{id}', function (string $id) { return 'User '.$id; }); //Anda juga bisa mendefinisikan parameter lebih dari satu juga itu diperlukan Route::get('/posts/{post}/comments/{comment}', function (string $postId, string $commentId) { // ... }); Route With Method //Method yang ada di route Route::get($uri, $callback); Route::post($uri, $callback); Route::put($uri, $callback); Route::patch($uri, $callback); Route::delete($uri, $callback); Route::options($uri, $callback); //pada kasus tertentu anda mungkin perlu menggunakan lebih dari satu method //anda bisa menggunakan "match" method, method ini memungkinkan anda menggunakan lebih dari satu method Route::match(['get', 'post'], '/', function () { // ... }); Named Routes Named Route memungkinkan anda membuat URL yang lebih mudah untuk digunakan. Dengan menggunakan method name, anda bisa memberikan nama yang spesifik untuk route tersebut. Route::get('/user/profile', function () { // ... })->name('profile'); Route Groups Route Groups memungkinkan anda berbagi atribut route dalam waktu bersamaan tanpa harus mendefinisikan atribut disetiap route yang ada. Terdapat beberapa Route Groups yang tersedia di laravel, yaitu: #Middleware Untuk menggunakan middleware didalam route group, kamu bisa menggunakan method sebelum mendefinisikan grup. Untuk mengeksekusi middleware yang dipakai didalam route group, middleware perlu didefinisikan kedalam bentuk array sebagai berikut: Route::middleware(['first', 'second'])->group(function () { Route::get('/', function () { // Uses first & second middleware... }); Route::get('/user/profile', function () { // Uses first & second middleware... }); }); #Controllers Jika didalam sebuah route group itu memanfaatkan controller yang sama, kamu bisa menggunakan method controller untuk mendefinisikan controller yang dipakai untuk semua route yang ada di dalam grup, contohnya adalah sebagai berikut: use App\\Http\\Controllers\\OrderController; Route::controller(OrderController::class)->group(function () { Route::get('/orders/{id}', 'show'); Route::post('/orders', 'store'); }); #Route Prefixes Route Prefixes ini dapat memberikan sebuah inisialisasi pada didalam sebuah grup route, contohnya kita akan memberikan sebuah prefix admin kedalah sebuah route group dengan menggunakan method prefix: Route::prefix('admin')->group(function () { Route::get('/users', function () { // Matches The "/admin/users" URL }); }); Lalu kemudian ada yang dinamakan Route Name Prefixes, yang memberikan string pada sebuah prefix untuk setiap route yang ada didalam grup tersebut. Contohnya kita akan memberikan string admin untuk setiap route yang ada didalam grup, kemudian kita akan memberikan . sebagai trailing untuk karakter tersebut. Route::name('admin.')->group(function () { Route::get('/users', function () { // Route assigned name "admin.users"... })->name('users'); }); 2. Controllers Controller Laravel Controller dalam Laravel adalah kelas yang bertanggung jawab untuk mengelola logika aplikasi dan merespons permintaan dari pengguna. Mereka bertindak sebagai perantara antara routes dan views dalam aplikasi Anda. Ketika pengguna mengakses URL tertentu, controller akan menangani permintaan tersebut dengan melakukan tindakan yang sesuai dan mengembalikan respons yang tepat kepada pengguna. Dalam Laravel, Anda dapat membuat controller dengan mudah menggunakan perintah Artisan, seperti berikut: php artisan make:controller NamaController Perintah di atas akan membuat sebuah file controller baru dalam direktori app/Http/Controllers dengan nama NamaController.php. Sebagai contoh, mari kita buat controller yang sederhana: namespace App\\Http\\Controllers; use Illuminate\\Http\\Request; class ContohController extends Controller { public function index() { return view('halaman'); } public function proses(Request $request) { // Lakukan sesuatu dengan data yang dikirim oleh pengguna melalui form $nama = $request->input('nama'); // Lakukan operasi lain... // Kembalikan respons kepada pengguna return response("Halo, $nama! Permintaan Anda telah diproses."); } } Dalam contoh di atas, controller ContohController memiliki dua metode yaitu index() dan proses(). Metode index() akan mereturn tampilan (view) bernama "halaman" ke pengguna, sedangkan metode proses() akan merespons permintaan yang mengandung data dari pengguna. Controller memungkinkan Anda untuk mengorganisir logika aplikasi dengan baik, mengelompokkan tindakan terkait dalam satu kelas, dan membuat aplikasi lebih mudah untuk dipelihara. Mereka juga memisahkan logika aplikasi dari rute, sehingga meningkatkan struktur dan kejelasan kode Anda. Setiap kali Anda ingin menangani permintaan tertentu dalam Laravel, Anda perlu membuat rute yang terkait dengan metode yang sesuai dalam controller Anda. Controller menjadi komponen penting dalam arsitektur MVC (Model-View-Controller) yang digunakan oleh Laravel. 3. Blade Templating Template Blade dalam Laravel Blade Templating adalah view template dalam Laravel yang memungkinkan Anda untuk memisahkan logika dari tampilan dalam aplikasi web Anda. Dengan Blade, Anda dapat membuat tampilan yang dinamis dengan menyisipkan kode PHP ke dalam template. Blade menyediakan sintaks yang intuitif dan mudah digunakan untuk menyusun tampilan halaman web dengan efisien. Blade template file menggunakan .blade.php file extension dan tersimpan didalam folder resources/views. Fitur-fitur utama dari Blade Templating di Laravel adalah sebagai berikut: Struktur Layout: Anda dapat membuat layout utama (master layout) yang berisi elemen-elemen umum, seperti header, footer, atau sidebar, dan kemudian meng-extend layout ini ke tampilan-tampilan spesifik. Hal ini memungkinkan Anda untuk menghindari pengulangan kode yang tidak perlu dalam setiap halaman.Penyusunan Template: Blade menggunakan konvensi sintaks {{ }} untuk menyisipkan variabel dan objek ke dalam tampilan. Misalnya, {{ $nama }} akan menampilkan isi variabel $nama ke dalam tampilan.Looping: Blade menyediakan looping, seperti penggunaan @if, @else, @foreach, dan @while, yang memungkinkan Anda untuk melakukan logika percabangan dan perulangan dalam tampilan.Penggunaan Layout Partials: Anda dapat memecah tampilan menjadi bagian-bagian kecil (partials) dan menyertakan bagian-bagian ini ke dalam tampilan lain menggunakan sintaks @include. Ini membantu dalam organisasi dan penggunaan kembali kode.Komponen dan Slot: Laravel 7.0 dan versi selanjutnya memperkenalkan fitur komponen dan slot dalam Blade. Komponen memungkinkan Anda untuk mengelompokkan logika tampilan yang terkait dalam satu unit yang terpisah. Slot digunakan untuk mengisi konten dinamis ke dalam komponen. Misalnya @component('front.components.course-card-horizontal') memiliki beberapa @slot didalam slot tersebut kita akan mengisi dengan sebuah value, isi dari slot tersebut adalah @slot('nama', $param->nama)Komponen View: Blade juga memungkinkan Anda untuk membuat komponen view, yang merupakan tampilan reusable dengan logika dan tampilan yang tertanam dalam satu kelas. Contoh Penggunaan Blade Templating: File master layout (layouts/app.blade.php): <!DOCTYPE html> <html> <head> <title>{{ $title }}</title> </head> <body> @yield('content') </body> </html> File halaman (pages/home.blade.php): @extends('layouts.app') @section('content') <h1>Halo, {{ $nama }}</h1> @endsection Dalam contoh di atas, kita menggunakan layout utama app.blade.php dan menyisipkan konten dari halaman home.blade.php ke dalamnya menggunakan @yield dan @section. Variabel $nama disisipkan ke dalam tampilan menggunakan sintaks Blade {{ $nama }}. Blade Templating memudahkan Anda dalam menyusun tampilan yang dinamis dan efisien, serta membantu dalam memisahkan tampilan dari logika, sehingga meningkatkan struktur dan kejelasan kode Anda dalam pengembangan aplikasi Laravel. 4. Eloquent ORM Operasi Basis Data Menggunakan Laravel Eloquent ORM adalah fitur utama dalam Laravel yang menyediakan cara yang mudah dan ekspresif untuk berinteraksi dengan basis data dalam aplikasi Anda. "ORM" singkatan dari "Object-Relational Mapping," yang berarti Eloquent memungkinkan Anda untuk menggunakan objek-objek dalam bahasa pemrograman PHP untuk merepresentasikan tabel dan baris dalam basis data. Dengan Eloquent ORM, Anda tidak perlu menulis kueri SQL secara langsung ataupun memanipulasi basis data menggunakan kode kustom. Sebaliknya, Anda dapat menggunakan model Eloquent untuk mewakili tabel dalam basis data dan metode-metode yang terkait untuk melakukan operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) dengan mudah. Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan Eloquent ORM dalam Laravel: Mendefinisikan Model Anda perlu membuat Model Class yang mewakili tabel dalam basis data. Model ini harus meng-extend kelas Illuminate\\Database\\Eloquent\\Model dan secara otomatis berisi informasi tentang tabel yang sesuai dengan nama model. Sebagai contoh, jika Anda memiliki tabel "users", maka Anda dapat membuat model dengan nama "User" seperti berikut: //buat dulu migrasi di laravel, dan laravel akan otomatis membuat migrasi dengan artisan console php artisan make:migration create_users_table //masuk kedalam **database/migrations/create_users_table**, kemudian modifikasi migrasi tersebut <?php use Illuminate\\Database\\Migrations\\Migration; use Illuminate\\Database\\Schema\\Blueprint; use Illuminate\\Support\\Facades\\Schema; return new class extends Migration { /** * Run the migrations. * * @return void */ public function up() { Schema::create('users', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->string('email')->unique(); $table->timestamp('email_verified_at')->nullable(); $table->string('password'); $table->rememberToken(); $table->timestamps(); }); } /** * Reverse the migrations. * * @return void */ public function down() { Schema::dropIfExists('users'); } }; //migrasikan *datatable* yang sudah dibuat kedalam database php artisan migrate //kemudian buat model yang berintegrasi dengan migrasi tersebut php artisan make:model User //Model yang sudah dibuat namespace App\\Models; use Illuminate\\Database\\Eloquent\\Model; class User extends Model { protected $table = 'users'; } Menggunakan Eloquent Querying Setelah Anda mendefinisikan model, Anda dapat menggunakan berbagai metode Eloquent untuk melakukan query ke dalam basis data. Misalnya, Anda dapat menggunakan metode all() untuk mengambil semua data dari tabel: $users = User::all(); Menyimpan Data Baru Untuk menyimpan data baru ke dalam basis data, Anda bisa membuat objek model baru dan mengisi atribut-atributnya sesuai data yang ingin disimpan, lalu panggil metode save(): $user = new User; $user->name = 'Akbar'; $user->email = '[email protected]'; $user->save(); Mengambil Data Berdasarkan Kriteria Anda dapat menggunakan berbagai metode untuk mengambil data berdasarkan kriteria tertentu, seperti where(), find(), first(), dan sebagainya: $user = User::where('name', 'Akbar')->first(); Melakukan Update Data Untuk melakukan update data, Anda dapat mengambil objek model yang sudah ada, mengubah atribut-atribut yang ingin diperbarui, dan panggil metode save(): $user = User::find(1); $user->name = 'Rabka'; $user->save(); Menghapus Data Untuk menghapus data, Anda dapat mengambil objek model yang sudah ada dan panggil metode delete(): $user = User::find(1); $user->delete(); Eloquent ORM menyediakan banyak fitur tambahan, seperti hubungan antar model (relationships), validasi data sebelum penyimpanan, peristiwa (events), dan banyak lagi. Fitur-fitur ini membantu Anda dalam mengelola basis data dengan lebih mudah dan efisien, serta memungkinkan Anda untuk fokus pada logika aplikasi daripada pengelolaan basis data secara langsung. Dan diatas hanyalah sebuah contoh sederhana bagaimana melakukan Eloquent ORM, Anda dapat melakukan variasi query yang biasa dilakukan menggunakan logika dari ORM. 5. Eloquent Relationship Membuat Relasi Database di Laravel Lebih Mudah Eloquent Relationship adalah fitur yang kuat dalam Laravel yang memungkinkan Anda mendefinisikan dan memanfaatkan hubungan antara model dalam basis data. Dalam istilah Eloquent, hubungan antara model disebut sebagai "Relationships." Hal ini memungkinkan Anda untuk menggambarkan interaksi antara tabel yang berbeda dalam basis data, seperti hubungan one-to-one, one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Ada beberapa jenis hubungan yang didukung oleh Eloquent: One-to-One: Pada Relationships One-to-One, setiap baris dalam model A berhubungan dengan satu baris dalam model B, dan sebaliknya. Misalnya, Anda memiliki tabel "users" dan "profiles", di mana setiap pengguna memiliki satu profil.One-to-Many: Pada Relationships One-to-Many, setiap baris dalam model A berhubungan dengan banyak baris dalam model B. Misalnya, pada hubungan antara tabel "users" dan "posts", di mana satu pengguna dapat memiliki banyak postingan.Many-to-One: Relationships Many-to-One adalah kebalikan dari hubungan One-to-Many. Setiap baris dalam model B berhubungan dengan satu baris dalam model A. Misalnya, pada hubungan antara tabel "comments" dan "posts", banyak komentar dapat terkait dengan satu postingan.Many-to-Many: Pada Relationships Many-to-Many, setiap baris dalam model A dapat berhubungan dengan banyak baris dalam model B, dan sebaliknya. Misalnya, pada hubungan antara tabel "users" dan "roles", di mana setiap pengguna dapat memiliki banyak peran, dan setiap peran dapat dimiliki oleh banyak pengguna. Untuk mendefinisikan Eloquent Relationship, Anda harus menambahkan metode-metode khusus dalam model Anda. Sebagai contoh, mari kita lihat Relationships One-to-One dan One-to-Many antara tabel "users" dan "profiles", yaitu: Model User: namespace App\\Models; use Illuminate\\Database\\Eloquent\\Model; class User extends Model { public function profile() { return $this->hasOne(Profile::class); } public function posts() { return $this->hasMany(Post::class); } } Model Profile: namespace App\\Models; use Illuminate\\Database\\Eloquent\\Model; class Profile extends Model { public function user() { return $this->belongsTo(User::class); } } Dalam contoh di atas, pada model User, kita mendefinisikan metode profile() dan posts(). Metode profile() mendefinisikan Relationships One-to-One dengan model Profile, sedangkan metode posts() mendefinisikan Relationships One-to-Many dengan model Post. Pada model Profile, kita mendefinisikan metode user(), yang merupakan inverse relationship dari Relationships One-to-One dengan model User. Setelah Anda mendefinisikan hubungan ini, Anda dapat dengan mudah mengakses data terkait melalui model, seperti: // Mendapatkan profil pengguna $user = User::find(1); $profile = $user->profile; // Mendapatkan postingan pengguna $posts = $user->posts; Dengan menggunakan hubungan Eloquent, Anda dapat dengan mudah mengelola interaksi antara model dalam basis data Anda, dan membantu menjaga struktur dan organisasi aplikasi Anda. 6. Migrations dan Seeders Migrations dan Seeders adalah dua fitur penting dalam Laravel yang digunakan untuk mengelola skema basis data dan data awal dalam aplikasi Anda. Migrations Migrations adalah mekanisme untuk mengelola perubahan skema basis data Anda secara terstruktur dan mudah diulang. Dengan menggunakan Migrations, Anda dapat membuat, mengubah, atau menghapus tabel dan kolom dalam basis data dengan bantuan kode PHP, tanpa perlu menulis SQL langsung. Migrations membantu Anda dan tim Anda untuk berkolaborasi dalam mengatur skema basis data dan memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki versi skema basis data yang konsisten. Setiap migrasi adalah kelas PHP yang berisi dua metode utama: up() untuk menerapkan perubahan skema dan down() untuk mengembalikan perubahan jika diperlukan. Contoh sederhana migrasi untuk membuat tabel "users": php artisan make:migration create_users_table use Illuminate\\Database\\Migrations\\Migration; use Illuminate\\Database\\Schema\\Blueprint; use Illuminate\\Support\\Facades\\Schema; class CreateUsersTable extends Migration { public function up() { Schema::create('users', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->string('email')->unique(); $table->timestamp('email_verified_at')->nullable(); $table->string('password'); $table->rememberToken(); $table->timestamps(); }); } public function down() { Schema::dropIfExists('users'); } } Setelah Anda membuat migrasi, Anda dapat menjalankannya dengan menggunakan perintah Artisan: php artisan migrate Perintah di atas akan mengeksekusi semua migrasi yang belum dijalankan sebelumnya. Seeders Seeders adalah fitur yang memungkinkan Anda untuk mengisi data awal ke dalam tabel basis data. Data ini dapat berupa data sampel atau data yang diperlukan untuk pengujian atau pengembangan aplikasi. Seeders biasanya digunakan untuk mengisi data awal untuk tabel yang perlu memiliki beberapa entri data sebelum aplikasi dijalankan. Setiap seeder adalah kelas PHP yang berisi metode run(). Contoh sederhana seeder untuk mengisi data awal ke dalam tabel "role": php artisan make:seed RoleSeeder use Illuminate\\Database\\Seeder; use Illuminate\\Support\\Facades\\DB; class RoleSeeder extends Seeder { public function run() { DB::table('roles')->insert([ ['name' => 'Admin'], ['name' => 'User'], ['name' => 'Editor'], ]); } } Anda dapat menjalankan seeder dengan menggunakan perintah Artisan: php artisan db:seed --class=RoleSeeder Perintah di atas akan menjalankan seeder "RolesTableSeeder" untuk mengisi data awal ke dalam tabel "role". Dengan menggabungkan Migrations dan Seeders, Anda dapat dengan mudah mengelola skema basis data dan data awal dalam aplikasi Laravel Anda dengan terstruktur dan efisien. Ini membantu Anda mempertahankan basis data dalam keadaan yang konsisten dan siap digunakan saat mengembangkan dan memelihara aplikasi. 7. Middleware Middleware adalah fitur penting dalam Laravel yang memungkinkan Anda melakukan tindakan tertentu di antara permintaan masuk dan respon yang dikirimkan oleh aplikasi web Anda. Middleware berada di tengah-tengah proses HTTP request dan response, dan memungkinkan Anda memodifikasi atau memeriksa permintaan sebelum sampai ke route handler, serta memodifikasi atau memeriksa response sebelum dikirimkan kembali ke pengguna. Contoh penggunaan middleware adalah untuk autentikasi pengguna, validasi data, log aktivitas, dan lain-lain. Dengan middleware, Anda dapat mengorganisir tindakan-tindakan ini dalam satu tempat dan menerapkannya pada beberapa route atau grup route tertentu. Setiap middleware adalah kelas PHP yang mengimplementasikan kontrak Illuminate\\Contracts\\Http\\Middleware\\Middleware dan menggunakan metode handle() untuk memproses permintaan. Middleware dapat diberi nama untuk identifikasi dan dapat ditempatkan dalam berbagai urutan sesuai kebutuhan. Contoh sederhana middleware untuk memeriksa apakah pengguna sudah terautentikasi: namespace App\\Http\\Middleware; use Closure; use Illuminate\\Http\\Request; class AuthenticateMiddleware { public function handle(Request $request, Closure $next) { if (!auth()->check()) { return redirect('/login'); } return $next($request); } } Dalam contoh di atas, middleware AuthenticateMiddleware memeriksa apakah pengguna sudah terautentikasi dengan menggunakan fungsi auth()->check(). Jika pengguna belum terautentikasi, maka middleware akan mengalihkan permintaan ke halaman login. Jika pengguna sudah terautentikasi, maka middleware akan melanjutkan permintaan ke route handler selanjutnya dengan menggunakan $next($request). Untuk menerapkan middleware pada route tertentu, Anda bisa menambahkannya ke dalam file app/Http/Kernel.php dalam grup routeMiddleware, dan memberikan alias untuk middleware tersebut: protected $routeMiddleware = [ 'auth' => \\App\\Http\\Middleware\\AuthenticateMiddleware::class, ]; Selanjutnya, Anda dapat menggunakan alias 'auth' pada route yang memerlukan autentikasi: Route::get('/dashboard', function () { // Hanya pengguna yang terautentikasi yang bisa mengakses halaman dashboard })->middleware('auth'); Middleware memungkinkan Anda untuk melakukan banyak tindakan secara modular dan terstruktur dalam aplikasi Laravel Anda. Hal ini membantu meningkatkan keamanan, pengelolaan, dan efisiensi dalam pengembangan aplikasi web. 8. Validation Validation adalah proses memeriksa data yang dikirimkan oleh pengguna untuk memastikan bahwa data tersebut memenuhi kriteria atau format yang diharapkan sebelum data tersebut diproses lebih lanjut oleh aplikasi. Dalam konteks aplikasi web, validasi biasanya dilakukan pada data yang dikirimkan melalui formulir oleh pengguna sebelum data tersebut disimpan dalam basis data atau digunakan untuk tindakan lain dalam aplikasi. Dalam Laravel, Validation dapat dilakukan dengan mudah menggunakan fitur bawaan yang disediakan oleh framework. Validation membantu Anda memastikan bahwa data yang masuk adalah data yang valid dan sesuai dengan aturan atau format tertentu sebelum diolah lebih lanjut. Jika data tidak valid, Anda dapat memberikan pesan error yang sesuai kepada pengguna agar mereka tahu bagaimana cara memperbaiki data yang salah. Berikut adalah contoh bagaimana Anda dapat melakukan validasi dalam Laravel: use Illuminate\\Http\\Request; use Illuminate\\Support\\Facades\\Validator; public function store(Request $request) { $validator = Validator::make($request->all(), [ 'name' => 'required|string|max:255', 'email' => 'required|email|unique:users,email', 'password' => 'required|min:8|confirmed', ]); if ($validator->fails()) { return redirect()->back()->withErrors($validator)->withInput(); } // Lanjutkan dengan menyimpan data atau melakukan tindakan lainnya jika data valid } Dalam contoh di atas, kita menggunakan fasilitas validasi dari Laravel dengan membuat validator menggunakan Validator::make(). Kemudian, kita mendefinisikan aturan validation untuk setiap data yang dikirimkan oleh pengguna dalam bentuk array assosiatif. Misalnya, name harus berupa string yang tidak boleh lebih dari 255 karakter, email harus berupa alamat email yang unik dalam tabel "users", dan password harus minimal 8 karakter dan harus dikonfirmasi dengan input lain bernama password_confirmation. Jika ada data yang tidak memenuhi aturan validation, $validator->fails() akan mengembalikan nilai true, dan Anda dapat mengalihkan pengguna kembali ke halaman sebelumnya dengan pesan error dan input sebelumnya yang masih diisi (untuk memudahkan pengguna memperbaiki data). Validation adalah fitur yang sangat penting untuk memastikan data yang masuk ke aplikasi Anda adalah data yang valid dan aman. Dengan menggunakan fitur validation yang disediakan oleh Laravel, Anda dapat lebih mudah dan efisien dalam mengelola data yang masuk dan menghindari potensi masalah keamanan dan kesalahan data. 9. Authentication dan Authorization Authentication dan Authorization adalah dua konsep penting dalam pengembangan aplikasi web yang berfokus pada keamanan dan kontrol akses pengguna. A. Autentikasi (Authentication): Authentication adalah proses verifikasi identitas pengguna untuk memastikan bahwa pengguna adalah orang yang memiliki akun tersebut. Dalam konteks aplikasi web, autentikasi biasanya melibatkan verifikasi username dan password atau metode lainnya yang dapat membuktikan identitas pengguna. Contoh Authentication: Misalnya, pada halaman login, pengguna diminta untuk memasukkan username dan password. Setelah mengirimkan formulir, aplikasi akan memeriksa apakah username dan password yang dimasukkan sesuai dengan yang ada dalam basis data pengguna. Jika sesuai, maka pengguna dianggap terautentikasi dan diizinkan untuk mengakses bagian dari aplikasi yang memerlukan autentikasi. public function login(Request $request) { $credentials = $request->only('email', 'password'); if (Auth::attempt($credentials)) { // Autentikasi berhasil, lakukan tindakan selanjutnya return redirect()->intended('/dashboard'); } else { // Autentikasi gagal, kembali ke halaman login dengan pesan error return redirect()->back()->withErrors(['email' => 'Email atau password salah.']); } } B. Otorisasi (Authorization): Authorization adalah proses yang dilakukan setelah autentikasi untuk menentukan apakah pengguna memiliki izin atau wewenang untuk mengakses sumber daya atau melakukan tindakan tertentu dalam aplikasi. Dengan kata lain, otorisasi menentukan apa yang diizinkan dan apa yang tidak diizinkan untuk dilakukan oleh pengguna terautentikasi. Contoh Authorization: Misalnya, dalam aplikasi forum, hanya pengguna yang membuat postingan tertentu yang diizinkan untuk mengedit atau menghapus postingan tersebut. Otorisasi akan memverifikasi apakah pengguna yang sedang login memiliki izin untuk mengakses fitur tersebut sebelum mengizinkan aksi tersebut dilakukan. public function update(Request $request, $id) { $post = Post::findOrFail($id); if ($post->user_id === auth()->user()->id) { // Pengguna yang sedang login adalah pemilik postingan, izinkan untuk mengedit $post->update($request->all()); return redirect()->route('posts.show', ['post' => $post])->with('success', 'Postingan berhasil diperbarui.'); } else { // Pengguna tidak memiliki izin untuk mengedit postingan return redirect()->route('posts.show', ['post' => $post])->with('error', 'Anda tidak diizinkan untuk mengedit postingan ini.'); } } Dalam contoh di atas, sebelum mengizinkan pengguna untuk mengedit postingan, kita memverifikasi apakah user_id dari postingan cocok dengan id pengguna yang sedang login. 10. Artisan Console Artisan Command Dalam Laravel Artisan Console adalah bagian dari kerangka kerja Laravel yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi melalui baris perintah. Artisan menyediakan berbagai perintah yang dapat digunakan untuk menjalankan tugas-tugas tertentu, seperti migrasi database, pembuatan model, pengaturan lingkungan, dll, jadi dapat disimpulkan Artisan Console berfungsi sebagai alat untuk mengelola berbagai tugas pada aplikasi Laravel. Berikut adalah beberapa aspek penting tentang Artisan Console di Laravel: Menjalankan Perintah: Artisan Console dapat diakses melalui terminal atau command prompt dengan menjalankan perintah php artisan. Ini akan menampilkan daftar perintah yang tersedia.Daftar Perintah Bawaan: Laravel sudah menyediakan banyak perintah bawaan, seperti:make:controller: Untuk membuat controller baru.make:model: Untuk membuat model baru.make:migration: Untuk membuat file migrasi database baru.migrate: Untuk menjalankan migrasi database.db:seed: Untuk memasukkan data awal ke dalam database.route:list: Untuk melihat daftar rute yang telah didefinisikan dalam aplikasi.Dan banyak lagi.Membuat Perintah Kustom: Selain perintah bawaan, pengguna juga dapat membuat perintah kustom mereka sendiri untuk tugas-tugas khusus yang dibutuhkan dalam aplikasi. Ini memungkinkan pengguna untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang sering dilakukan.Argumen dan Opsi: Perintah Artisan dapat menerima argumen dan opsi. Argumen adalah nilai yang diperlukan oleh perintah untuk berfungsi, sedangkan opsi adalah argumen yang bersifat opsional. Misalnya, perintah untuk membuat model mungkin memerlukan argumen "nama model", tetapi opsi seperti "--table" untuk menentukan nama tabel yang digunakan oleh model.Menampilkan Output: Artisan Console memberikan output yang informatif saat menjalankan perintah, seperti pesan kesalahan jika ada, atau informasi tambahan tentang tugas yang dijalankan.Environment Configuration: Dalam beberapa perintah, Artisan dapat menggunakan environment untuk mempengaruhi perilaku perintah yang berjalan di lingkungan development atau production. Artisan Console adalah salah satu fitur kunci yang membuat Laravel menjadi framework yang kuat dan efisien dalam pengembangan aplikasi web. Dengan menggunakan Artisan, pengembang dapat mengotomatisasi banyak tugas repetitif, meningkatkan produktivitas, dan menjaga konsistensi kode dalam proyek mereka. Kesimpulan Dari artikel "10 Hal Dasar yang Perlu Dipelajari tentang Laravel" dapat disimpulkan bahwa Laravel adalah sebuah framework PHP yang sangat kuat dan populer untuk pengembangan aplikasi web. Artikel ini telah membahas sepuluh hal dasar yang perlu dipahami oleh pengembang pemula maupun yang berpengalaman dalam membangun proyek dengan menggunakan Laravel. Dengan memahami dan menguasai kesepuluh hal dasar tersebut, para pengembang dapat mengoptimalkan potensi Laravel dan membangun aplikasi web yang kuat, efisien, dan handal. Semangat belajar dan eksplorasi akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengembangkan aplikasi dengan framework Laravel. Jadi tunggu apa lagi, di BWA kita juga menyediakan Bootcamp Membangun Sebuah Website Menggunakan Laravel bagi yang masih pemula dan ingin membangun jenjang karir sebagai Laravel Developer, atau bagi anda yang ingin lebih mendalami laravel bisa cek Kelas Mastering Laravel 8: Bikin Website jual Furniture. Dengan mengikuti kelas yang ada di BWA anda juga dapat menambah portofolio dan menambah ilmu untuk memulai karir Laravel Developer. Karena dari BuildWith Angga, #semuabisabelajar