Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips All

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Reset
Kelas Cara Install dan Implementasi JWT pada Laravel di BuildWithAngga

Cara Install dan Implementasi JWT pada Laravel

Hai Sobat BWA!🙌 Seperti yang kita tau, Laravel merupakan salah satu framework PHP yang populer hingga saat ini. Dengan banyaknya fitur yang dimilikinya, dapat memudahkan kita untuk mengembangkan sebuah aplikasi website. Salah satu fitur yang dimiliki oleh Laravel adalah fitur autentikasi. Dan pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang fitur autentikasi tersebut yaitu JWT atau Json Web Token. Simak artikel ini sampai habis ya! Pengenalan JWT JWT atau Json Web Token adalah sebuah token yang digunakan untuk mengotentikasi permintaan API pada Laravel. Dengan menggunakan JWT, kita dapat membuat token yang akan digunakan oleh pengguna untuk mengakses API kita. Token ini akan berisi informasi yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi pengguna dan mengizinkan akses ke sumber daya yang terproteksi. JWT terdiri dari tiga bagian utama yaitu sebagai berikut: 1. Header Bagian ini berisi informasi tentang jenis token dan algoritma yang digunakan. { "alg": "HS256", "typ": "JWT" } 2. Payload Payload berisi informasi tentang data yang ingin kita kirim dengan token. Contohnya seperti id user, role, expired date, dll. { "sub": "1234567890", "name": "John Doe", "admin": true } 3. Verify Signature Bagian ini digunakan untuk memverifikasi integritas data. Bagian ini adalah gabungan dari bagian header dan payload yang ditambahkan kode rahasianya. HMACSHA256( base64UrlEncode(header) + "." + base64UrlEncode(payload), secret) Cara Menginstall JWT 1. Jalankan text editor dan buka folder Laravel yang akan di-install JWT 2. Pada command prompt, install JWT dengan mengetik perintah berikut: composer require tymon/jwt-auth:dev-develop --prefer-source 3. Buka file config/app.php dan tambahkan kode berikut di dalam array providers Tymon\JWTAuth\Providers\LaravelServiceProvider::class, Lalu, tambahkan facades berikut ke dalam array aliases 'JWTAuth' => Tymon\JWTAuth\Facades\JWTAuth::class, 'JWTFactory' => Tymon\JWTAuth\Facades\JWTFactory::class, 4. Publish package JWT dengan menjalankan perintah berikut php artisan vendor:publish --provider="Tymon\JWTAuth\Providers\LaravelServiceProvider" 5. Setelah selesai, jalankan perintah berikut php artisan jwt:secret Cara Implementasi JWT 1. Buka file User.php (app/User.php) dan tambahkan kode berikut: use Illuminate\Foundation\Auth\User as Authenticatable; use Tymon\JWTAuth\Contracts\JWTSubject; Dan kode berikut pada bagian bawah public function getJWTIdentifier() { return $this->getKey(); } public function getJWTCustomClaims() { return []; } 2. Tambahkan method register pada class UserController.php public function register(Request $request) { $validator = Validator::make($request->all(), [ 'name' => 'required|string|max:255', 'email' => 'required|string|email|max:255|unique:users', 'password' => 'required|string|min:6|confirmed', ]); if($validator->fails()){ return response()->json($validator->errors()->toJson(), 400); } $user = User::create([ 'name' => $request->get('name'), 'email' => $request->get('email'), 'password' => Hash::make($request->get('password')), ]); $token = JWTAuth::fromUser($user); return response()->json(compact('user','token'),201); } 3. Tambahkan method login pada class UserController.php public function login(Request $request) { $credentials = $request->only('email', 'password'); try { if(! $token = JWTAuth::attempt($credentials)) { return response()->json(['error' => 'invalid_credentials'], 400); } } catch (JWTException $e) { return response()->json(['error' => 'could_not_create_token', 500]); } return response()->json(compact('token')); } 4. Tambahkan method getAuthenticatedUser public function getAuthenticatedUser() { try { if (! $user = JWTAuth::parseToken()->authenticate()) { return response()->json(['user_not_found'], 404); } } catch (Tymon\JWTAuth\Exceptions\TokenExpiredException $e) { return response()->json(['token_expired'], $e->getStatusCode()); } catch (Tymon\JWTAuth\Exceptions\TokenInvalidException $e) { return response()->json(['token_invalid'], $e->getStatusCode()); } catch (Tymon\JWTAuth\Exceptions\JWTException $e) { return response()->json(['token_absent'], $e->getStatusCode()); } // return response()->json(compact('user')); return response()->json([ 'status' => 1, 'message' => 'Succes login!', 'data' => $user ]); } 5. Membuat Route untuk Autentikasi API Pada command prompt, tambahkan perintah berikut membuat JWTMiddleware yang akan melindungi route API dari akses yang tidak terautentikasi php artisan make:middleware JwtMiddleware 6. Buka file JwtMiddleware.php (app/Http/Middleware/JwtMiddleware.php). Ubah barisan kode menjadi seperti berikut: <?php namespace App\Http\Middleware; use Closure; use JWTAuth; use Exception; use Tymon\JWTAuth\Http\Middleware\BaseMiddleware; class JwtMiddleware extends BaseMiddleware { /** * Handle an incoming request. * * @param \Illuminate\Http\Request $request * @param \Closure $next * @return mixed */ public function handle($request, Closure $next) { try { $user = JWTAuth::parseToken()->authenticate(); } catch (Exception $e) { if ($e instanceof \Tymon\JWTAuth\Exceptions\TokenInvalidException){ return response()->json(['status' => 'Token is Invalid']); }else if ($e instanceof \Tymon\JWTAuth\Exceptions\TokenExpiredException){ return response()->json(['status' => 'Token is Expired']); }else{ return response()->json(['status' => 'Authorization Token not found']); } } return $next($request); } } 7. Buka Kernel.php (app/Http/Kernel.php) dan tambahkan baris kode berikut di array routeMiddleWare 'jwt.verify' => \App\Http\Middleware\JwtMiddleware::class, 8. Buka api.php, kemudian modifikasi isinya menjadi seperti berikut <?php use Illuminate\Http\Request; Route::post('/register', 'UserController@register'); Route::post('/login', 'UserController@login'); Route::group(['middleware' => ['jwt.verify']], function () { Route::get('/kelas', 'KelasController@show'); //contoh Route::post('/kelas', 'KelasController@store'); }); Kesimpulan Nah, itulah ‘Cara Install dan Implementasi JWT pada Laravel’. Setelah meng-install dan mengimplementasi JWT, kalian bisa mencoba API yang kalian buat dengan aplikasi Postman. Dengan menggunakan JWT, kita dapat membuat token yang akan digunakan oleh pengguna untuk mengakses API kita. Token ini akan berisi informasi yang dapat kita gunakan untuk mengidentifikasi pengguna dan mengizinkan akses ke sumber daya yang terproteksi. Eitss, bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari tentang JWT pada Laravel, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌

Kelas 10 Rekomendasi Ekstensi Chrome yang Tidak Boleh Dilewatkan oleh Frontend Developer! di BuildWithAngga

10 Rekomendasi Ekstensi Chrome yang Tidak Boleh Dilewatkan oleh Frontend Developer!

Hello, fellow developers! Tahukah kalian bahwa chrome banyak menyediakan ekstensi yang dapat membantu frontend developer dalam meningkatkan produktivitas dan mempermudah proses pengembangan web? Mulai dari alat bantu efektivitas desain, hingga ekstensi untuk analisis performa, Chrome memiliki ekosistem yang kaya dengan tools yang dapat mempercepat setiap tahapan pada pengembangan frontend. Beberapa ekstensi Chrome berikut dapat mengubah cara kalian bekerja dan membuat pengalaman pengembangan web menjadi lebih menyenangkan😊. Pada artikel ini kita akan mengulas “10 Rekomendasi Ekstensi Chrome yang Tidak Boleh Dilewatkan oleh Frontend Developer!” Without futher do, let's explore all these essential Chrome extensions! 1. Daily.dev Daily.dev adalah sebuah platform online yang dirancang khusus untuk mempermudah developer dalam proses belajar, kolaborasi, dan pertumbuhan secara profesional. Ekstensi ini sangat cocok untuk Frontend Developer karena memungkinkan kallian untuk: Mendapatkan informasi termasuk berita, ulasan, dan panduan terkini tentang teknologi web dan pengembangan.Mengumpulkan artikel dan tutorial yang relevan dengan subjek atau topik pilihan.Melakukan diskusi dengan developer lain yang aktif.Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses belajar dan kolaborasi. Penasaran gimana isinya? Kalian bisa langsung mengunduh ekstensi tersebut melaui Daily.dev Chrome Extension. 2. Wappalyzer Jika kalian ingin mengetahui rahasia dibalik suatu halaman web, alat ini adalah salah satu cara untuk mengetahuinya! Wappalyzer adalah sebuah alat yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi teknologi yang digunakan pada suatu situs web. Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui teknologi apa saja yang digunakan pada suatu situs web, seperti CMS, platform e-commerce, web analytics tools, dan masih banyak lagi. Wappalyzer menyediakan beberapa fungsi utama yang berguna dalam menganalisis teknologi pada suatu situs web. Fungsi-fungsi tersebut antara lain: Analisis teknologi pesaing untuk mendapatkan wawasan dalam strategi pesaing.Optimasi kinerja dengan mengidentifikasi plugin, pustaka JavaScript, dan teknologi lain yang mempengaruhi kinerja situs.Memantau keamanan dengan memberikan informasi tentang potensi kerentanan keamanan berdasarkan teknologi yang digunakan.Membantu dalam pemilihan teknologi dan framework yang sesuai untuk proyek pengembangan.Melacak perubahan teknologi pada suatu situs web seiring waktu.Menyediakan akses instan melalui API untuk informasi teknologi, tumpukan teknologi, detail perusahaan, dan informasi kontak. Wappalyzer tersedia sebagai ekstensi untuk browser Chrome yang bisa kalian dapatkan melalui Wappalyzer Chrome Extension. 3. Fonts Ninja Fonts Ninja dapat membantu para developer dalam hal identifikasi font yang digunakan pada suatu situs web. Dengan menggunakan Fonts Ninja, kalian dapat dengan cepat mengetahui jenis font yang digunakan pada suatu situs web dan mencoba font tersebut secara legal. Hal ini dapat membantu para developer dalam mempercepat proses desain dan meningkatkan keterampilan desain. Berikut yang dapat kalian lakukan dengan Fonts Ninja: mengidentifikasi font,melihat pratinjau, dan mengekstrak informasi font seperti warna dan ukuran.menyesuaikan font yang kalian temui, menjelajahi berbagai opsi font, dan menganalisis elemen font pada halaman web.memungkinkan untuk membuat koleksi font favorit berupa bookmark untuk referensi di kemudian hari. Dengan menambahkan Extension Fonts Ninja ke web browser, kini kalian dapat meningkatkan keterampilan desain dan mempercepat proses desain web kalian. 4. ColorZilla ColorZilla adalah sebuah ekstensi untuk browser Chrome yang membantu para pengembang web dan desainer grafis dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan warna, baik yang sederhana maupun yang kompleks. Jika kalian menemui situs web dengan palet warna yang menarik, alat ini membantu mengidentifikasi kombinasi atau warna individual dalam hitungan detik! Beberapa manfaat dan fitur dari ColorZilla antara lain: Color Picker untuk memilih warna dari halaman web dan menyalin kode warna ke clipboard.Eye Dropper untuk memilih warna dari halaman web dengan akurasi pixel-per-pixel.Gradient Generator untuk membuat gradient CSS dengan mudah dan cepat.Webpage Color Analyzer untuk menganalisis palet warna dari halaman web dan mengekspor palet tersebut ke format yang berbeda.Palette Viewer untuk melihat palet warna yang telah disimpan dan mengelolanya.Color History untuk melihat riwayat warna yang telah dipilih sebelumnya. Masih banyak fitur-fitur lainnya yang tersedia pada ColorZilla. Kalian dapat mencoba langsung dengan mengunduhnya melalui link Install ColorZilla Extension. 5. Web Developer Checklist Web Developer Checklist merupakan alat yang berguna untuk monitoring suatu web baik dari segi nilai SEO, kualitas code, tampilan mobile, serta performance. Tools ini memberikan daftar periksa mengenai semua hal yang perlu diselesaikan pada sebuah halaman sebelum dipublikasikan. Checklist ini membantu memastikan bahwa tidak ada langkah penting yang terlewat, menjaga konsistensi dalam desain dan fungsionalitas, serta mengidentifikasi masalah potensial secara dini. Web Developer Checklist membantu kita sebagai frontend developer memastikan bahwa semua komponen, termasuk komponen kecil sekalipun tidak dilewatkan diantaranya, seperti: Halaman 404FaviconBroken linksSitemapdll. Komponen-kompenen tersebut membutuhkan waktu yang sangat sedikit untuk dibangun, namun sering kali mereka terlupakan ketika berfokus pada gambaran yang lebih besar. Nah! biar web kalian teteap konsisten dan tidak ada komponen yang terlupakan, jangan lupa untuk instal Web Developer Checklist Extension! 6. React Developer Tools React Developer Tools dirancang khusus untuk library JavaScript React yang bersifat open source. Jika kalian mengembangkan web dengan React, ekstensi ini membantu kalian melakukan inspeksi pada library sesuai kebutuhan. Ekstensi ini memungkinkan kalian untuk melakukan: Inspeksi dan ubah struktur komponen React yang membentuk halaman.Verifikasi props, state, hooks, dan lainnya untuk setiap komponen.Detektasi apakah React.js digunakan dalam sebuah aplikasi. Ketika ekstensi ini terpasang pada browser, kalian akan melihat dua ikon muncul di toolbar Chrome. Satu untuk Komponen (Components) dan yang lainnya untuk Profiler. Komponen menunjukkan apa yang digunakan React pada halaman tersebut, dan Profiler menampilkan data kinerja. Untuk menginstal ekstensi ini, kalian dapat mengunjungi Chrome Web Store dan mencarinya dengan kata kunci "React Developer Tools" atau kunjungi link React Developer Tools Extension. 7. Page Ruler Page Ruler adalah ekstensi Chrome yang berguna untuk mengukur elemen-elemen pada halaman web secara akurat. Cara menggunakan Page Ruler cukup sederhana. Setelah kalian memasang ekstensi ini, pilih ikon penggaris di toolbar Chrome hingga berubah menjadi warna oranye. Selanjutnya, halaman akan memudar, memungkinkan untuk menggambar area yang ingin diukur. Page Ruler kemudian akan menampilkan pengukuran yang tepat dari area tersebut dalam kotak popup kecil di sampingnya. Ekstensi ini berguna ketika kalian perlu mengukur elemen-elemen pada halaman web dengan presisi, membantu dalam desain atau pengembangan web. Meskipun sederhana, Page Ruler dapat memberikan informasi yang akurat dan membantu meningkatkan pengalaman pengguna dan desain situs web. 8. Window Resizer Window Resizer adalah ekstensi Chrome yang berguna untuk mengubah ukuran jendela browser secara cepat. Ekstensi ini memungkinkan pengguna untuk menguji responsivitas suatu situs web dengan mudah, menyesuaikan ukuran jendela browser sesuai dengan berbagai perangkat. Berikut adalah beberapa fitur utama dari Window Resizer: Preset Perangkat: Ekstensi ini menyediakan berbagai preset perangkat seperti iPhone, iPad, MacBook, dan perangkat Android lainnya. Pengguna dapat memilih preset yang sesuai untuk mengubah ukuran jendela browser secara otomatis.Kustomisasi Ukuran: Selain preset, Window Resizer juga memungkinkan pengguna untuk menentukan ukuran kustom untuk menguji responsivitas situs web pada berbagai resolusi.Opsi Orientasi: Pengguna dapat mengubah orientasi jendela antara tampilan potrait dan landscape untuk menguji responsivitas situs web pada perangkat dengan orientasi yang berbeda. Window Resizer sangat berguna bagi pengembang web dan desainer untuk memastikan bahwa situs web mereka responsif dan dapat diakses dengan baik di berbagai perangkat. Kalian dapat menginstal ekstensi ini melalui link berikut Instal Extension Window Resizer untuk memulai pengujian responsivitas situs web secara praktis. 9. Lighthouse Ekstensi Lighthouse adalah alat open-source yang dirancang untuk membantu pengembang web meningkatkan kinerja, kualitas, dan kebenaran aplikasi web. Alat ini dapat dijalankan melalui Chrome DevTools, baris perintah, atau sebagai modul Node. Saat melakukan audit pada halaman web, Lighthouse menjalankan serangkaian tes dan kemudian menghasilkan laporan tentang seberapa baik halaman tersebut berkinerja. Dari sini, pengguna dapat menggunakan tes yang gagal sebagai indikator tentang apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aplikasi mereka. Beberapa audit yang disediakan oleh Lighthouse antara lain: Audit Kinerja: Mengukur kinerja halaman dan menemukan peluang untuk mempercepat waktu muat halaman.Audit Aksesibilitas: Menentukan apakah semua pengguna dapat mengakses konten dan menavigasi situs dengan efektif.Audit Best Practices: Meningkatkan kesehatan kode halaman web dengan mengikuti praktik terbaik.Audit SEO: Memastikan bahwa halaman web dioptimalkan untuk peringkat hasil mesin pencari.Audit PWA: Mengukur apakah situs web tersebut cepat, andal, dan dapat diinstal. Tools ini membantu kalian memantau kinerja situs, aksesibilitas, dan responsivitas mobile, memberikan wawasan tentang apa yang dilakukan dengan baik dan di mana perlu perbaikan. 10. CSS Viewer CSS Viewer adalah ekstensi Chrome yang sederhana namun sangat efektif bagi web developer. Sesuai dengan namanya, ekstensi ini menampilkan properti CSS dari suatu halaman saat kursor mouse diarahkan ke elemen tersebut. Sebuah jendela popup kecil akan muncul, menunjukkan data CSS yang membentuk elemen yang sedang diarahkan. Jika kalian ingin membuat tema WordPress yang sederhana atau tema yang modern dan kompleks, ini adalah ekstensi yang memudahkan identifikasi properti CSS kunci di mana pun kalian akan mengarahkan mouse. Berikut manfaat yang dapat kalian dapatkan dari ekstensi CSS Viewer: Melihat properti CSS yang diterapkan pada elemen tertentu.Menampilkan informasi seperti warna, ukuran, jenis huruf, dan properti CSS lainnya.Membantu pengembang web dalam memahami dan menganalisis desain halaman web.Memudahkan pengembang web dalam memeriksa dan memahami styling pada halaman web.Mengurangi waktu untuk mencari tahu properti CSS dengan cara tradisional. Untuk mengunduh ekstensi ini, kalian dapat mengunjungi Chrome Web Store dan mencarinya dengan kata kunci "CSS Viewer" atau langsung mengunjungi link berikut CSS Viewer Extension. Kesimpulan Ekstensi-ekstensi tersebut memberikan tambahan nilai yang signifikan dalam pengembangan frontend. Mulai dari alat pengukuran, identifikasi teknologi, hingga pemeriksaan performa, setiap ekstensi memiliki peran khususnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pengembangan. Meskipun kalian tidak harus memiliki tools tersebut, keberadaan ekstensi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas para pengembang. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada kalian untuk mengeksplor dan mencoba setiap ekstensi sesuai kebutuhan dan preferensi masing-masing. Jangan ragu untuk berbagi ekstensi favorit kalian atau memberikan rekomendasi, sehingga dapat memperkaya daftar ekstensi yang berguna bagi seluruh komunitas frontend developer. Last but not least! buat kalian yang ingin mengasah skill programming kalian, yuk join Kelas Gratis di BuildWithAngga. Kalian dapat memilih berbagai macam topic pembelajaran seputar web development mulai dari fundamental hingga advanced. Keep learning, growing and see you in the next article!😉

Kelas Proyek Javascript yang Dapat Tingkatkan Skill Codingmu! | Part 1 di BuildWithAngga

Proyek Javascript yang Dapat Tingkatkan Skill Codingmu! | Part 1

Hello, fellow learners! Do you want to increase your Javascript programming skills? You've spotted the right article! Pada artikel ini, kami akan memberikan rekomendasi proyek-proyek Javascript yang dapat kalian gunakan untuk berlatih skill pemrograman Javascript kalian. Proyek-proyek ini dapat diikuti mulai dari tingkat pemula, menegah, sampai mahir🎉. Javascript, sebagai salah satu bahasa pemrograman paling populer untuk pengembangan web, menawarkan fleksibilitas dan kemampuan untuk membuat berbagai macam proyek, mulai dari skrip sederhana hingga aplikasi web yang kompleks. Buat kalian yang sekedar ingin menyempurnakan keterampilan Javascript ataupun memperkaya isi portfolio, mengerjakan proyek-proyek Javascript seperti ini menjadi langkah yang sangat baik untuk meningkatkan skills dan membangun portfolio yang lebih beragam. So, let’s practice these projects to increase your Javascript programming skills🚀 1. Image Color Picker Javascript contoh proyek Image Color Picker (source: dribbble.com/noral) Image Color Picker dalam Javascript adalah proyek sederhana yang memungkinkan kalian dapat memilih warna langsung dari suatu gambar. Dalam proyek ini, kalian dapat berlatih membuat Image Color Picker yang dapat secara interaktif memilih warna dari gambar yang ditampilkan di halaman web, memudahkan tugas seperti pencocokan warna, pengambilan sampel warna, atau ekstraksi informasi warna dari gambar. Proyek ini cocok untuk pemula yang memiliki pengetahuan basics mengenai Javascript, HTML, dan CSS. Untuk membantu kalian dalam berlatih, kalian dapat mencari tutorial ataupun source code di internet. Ada banyak sekali sumber-sumber yang bisa kalian gunakan sebagai referensi untuk membuat proyek tersebut dan membantu agar latihan kalian pun lebih terarah atau kunjungi web BuildWithAngga untuk mendapatkan kelas gratis seputar HTML5 Dasar, CSS Dasar, dan Vanilla Javascript. 2. Digital Clock Javascript contoh proyek Digital Clock (source: dribbble.com/jordanel) Projek pembuatan digital clock menggunakan Javascript merupakan web-based application yang akan menampilkan waktu saat ini dalam format digital. Dalam projek ini, kalian dapat menambahkan fitur, seperti: opsi mengubah zona waktu sesuai preferensi,tampilan tanggal, hari dan bulanmenambahkan efek suara ketika perubahan menit atau detik Hal ini dapat membantu kalian melatih fungsi-fungsi pada Javascript, seperti manipulasi objek date untuk zona waktu, penanganan string untuk tampilan tanggal, dan penerapan event dan metode Javascript. Projek dengan bentuk seperti ini dapat melatih kalian membuat konten yang dinamis dan interaktif dalam sebuah web. Kalian hanya memerlukan basic pengetahuan mengenai HTML, CSS dan juga Javascript. Tersedia banyak tutorial dan referensi di internet sehingga kalian dapat membantu kalian berlatih atau kunjungi web BuildWithAngga untuk mendapatkan kelas gratis seputar HTML5 Dasar, CSS Dasar, dan Vanilla Javascript. 3. Javascript Age Calculator contoh proyek Age Calculator (source: dribbble.com/artojegas) Javascript Age Calculator adalah proyek Javascript yang menghitung usia seseorang berdasarkan tanggal lahir dan tanggal saat ini. Umumnya, proyek ini diperlukan pengambilan input dari pengguna berupa tanggal lahir mereka dan kemudian menghitung serta menampilkan usia mereka. Pada proyek ini cobalah berlatih logika perhitungan matematis dan kondisional pada pemrograman Javascript. Kalian dapat melibatkan: Logika matematis untuk menghitung selisih tahun antara tahun lahir dan tahun saat ini.Validasi input untuk memastikan input pengguna sesuai dengan format yang diinginkanManipulasi tampilan antarmuka, meskipun proyek ini memiliki tampilan sederhana, kalian dapat eksplorasi cara memanipulasi tampilan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam desain web. Jika kalian mendapati kesulitan dalam pembuatan proyek jangan ragu untuk melihat tutorial atau referensi kode di internet. Kalian juga dapat memperdalam pemahaman melalui kelas-kelas di BuildWithAngga, seperti kelas HTML5 Dasar, CSS Dasar, dan Vanilla Javascript. 4. OTP Generator Javascript contoh proyek OTP Generator (source: dribbble.com/madhutiwari12) Pada era digital saat ini memastikan keamanan transaksi online dan data pengguna sangat penting. Salah satu langkah keamanan yang banyak diadopsi adalah sistem One-Time Password (OTP), yang memberikan lapisan keamanan tambahan. OTP adalah kode unik sementara yang dikirimkan ke perangkat terdaftar pengguna untuk memvalidasi identitas mereka. Cara membuat OTP Input Field di HTML, pertama-tama kalian perlu membuat struktur dasar menggunakan HTML. Kemudian, membuat struktur dasar menggunakan CSS. Terakhir, kalian perlu mengaktifkan OTP Input Field ini menggunakan Javascript. Kalian dapat mencari referensi pembuatan proyek ini melalui internet atau mengikuti Kelas-kelas yang tersedia di BuildWithAngga, seperti kelas HTML5 Dasar, CSS Dasar, dan Vanilla Javascript untuk mendapatkan pemahaman dasarnya. 5. Image Accordion contoh proyek Image Accordion (source: dribbble.com/Braouf) Proyek image accordion dalam Javascript adalah sebuah proyek untuk membuat antarmuka pengguna yang menampilkan serangkaian gambar dalam tumpukan vertikal atau horizontal, memungkinkan interaksi pengguna untuk memperluas dan menyusutkan tiap gambar untuk mengungkap lebih banyak detail atau informasi terkait tiap gambar. Interaksi ini menciptakan cara yang menarik secara visual untuk menyajikan koleksi gambar sambil menghemat ruang pada halaman web. Pada proyek ini, kalian bisa berlatih membuat image accordion yang interaktif menggunakan HTML, CSS dan Javascript. Tersedia berbagai macam tutorial dan referensi di internet yang bisa kalian ikuti sesuai kemampuan dan pemahaman kalian. Selain itu, kalian juga dapat join kelas di BuildWithAngga, seperti kelas HTML5 Dasar, CSS Dasar, dan Vanilla Javascript sebagai referensi pembelajaran kalian. Kesimpulan Secara keseluruhan, proyek-proyek Javascript yang disebutkan di atas memberikan peluang untuk mengasah keterampilan pemrograman dan desain web. Proyek Image Color Picker menawarkan pengalaman dalam interaksi dengan gambar untuk pemilihan warna; Proyek Digital Clock Javascript memungkinkan pengguna menyesuaikan tampilan waktu digital dengan berbagai fitur tambahan; Proyek Javascript Age Calculator memberikan latihan dalam logika matematis dan validasi input untuk menghitung usia berdasarkan tanggal lahir. Sementara itu, proyek OTP Generator Javascript menyoroti pentingnya keamanan dengan implementasi One-Time Password. Terakhir, Image Accordion memberikan pengalaman interaktif dalam menampilkan koleksi gambar secara efisien pada halaman web. Melalui proyek-proyek ini, kalian dapat melatih keterampilan dan memperdalam pemahaman tentang konsep-konsep dasar Javascript, manipulasi antarmuka pengguna, dan aspek-aspek keamanan dalam pengembangan aplikasi web. Dengan aktif terlibat dalam pembuatan serta penyelesaian proyek-proyek Javascript, kalian tidak hanya meningkatkan pemahaman praktis dalam penggunaan JavaScript, tetapi juga mengasah kemampuan analisis dan pemecahan masalah. Apabila kalian mencari proyek lainnya yang masih dalam ranah pemula kalian dapat kunjungi artikel “5 Ide Projek Pemula Menggunakan JavaScript”. Nantikan terus info proyek-proyek selanjutnya dan jangan lupa daftarkan diri kalian di berbagai kelas Gratis di BuildWithAngga, seperti kelas HTML5 Dasar, CSS Dasar, dan Vanilla Javascript. Keep learning and happy coding!😉✨

Kelas Cara Membuat Tabel Menggunakan shadcn-ui di BuildWithAngga

Cara Membuat Tabel Menggunakan shadcn-ui

Hallo, temen-temen developer web. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membuat tabel menggunakan shadcn-ui. Tidak perlu khawatir, karena dengan shadcn-ui, kamu bisa membuat tabel yang responsif dan keren tanpa harus pusing-pusing mengatur CSS sendiri. Buat kamu yang belum melakukan instalasi shadcn-ui di Proyek, kamu bisa melakukan instalasi terlebih dahulu pada artikel sebelumnya, yaitu "Cara Install shadcn-ui Pada Project Next JS". Yuk, simak terus artikel ini untuk belajar langkah-langkah instalasi shadcn-ui dan bagaimana kamu bisa menggunakannya untuk membuat tabel yang cepat dan responsif! Instalasi Tabel Untuk menggunakan komponen tabel pada shadcn-ui tentunya kamu harus instal terlebih dahulu. Kamu bisa menjalankan kode di bawah menggunakan terminal: npx shadcn-ui@latest add table Penggunaan Komponen Tabel Sekarang, saatnya kita bahas bagaimana menggunakan tabel dari shadcn-ui. Ketika kamu sudah berhasil menginstalnya, langkah berikutnya adalah memulai penggunaannya. 1. Langkah Pertama: Import Semua Komponen dari Tabel Jika kamu menggunakan Next JS versi App Router, kamu bisa memulai dari file page.tsx . Lalu import semua komponen dari tabel, kamu bisa copy dan paste kode di bawah ini dan simpan paling atas: import { Table, TableBody, TableCaption, TableCell, TableHead, TableHeader, TableRow, } from "@/components/ui/table" 2. Langkah Kedua: Membuat Data Tabel Sebelum membuat tabel, kita harus membuat datanya terlebih dahulu. Semisal kita ingin membuat tabel yang berisikan data-data invoices berupa Invoice, Status, Method dan Amount. kamu bisa copy dan paste kode di bawah ini setelah kode import di atas: const invoices = [ { invoice: "INV001", paymentStatus: "Paid", totalAmount: "$250.00", paymentMethod: "Credit Card", }, { invoice: "INV002", paymentStatus: "Pending", totalAmount: "$150.00", paymentMethod: "PayPal", }, { invoice: "INV003", paymentStatus: "Unpaid", totalAmount: "$350.00", paymentMethod: "Bank Transfer", }, { invoice: "INV004", paymentStatus: "Paid", totalAmount: "$450.00", paymentMethod: "Credit Card", }, { invoice: "INV005", paymentStatus: "Paid", totalAmount: "$550.00", paymentMethod: "PayPal", }, { invoice: "INV006", paymentStatus: "Pending", totalAmount: "$200.00", paymentMethod: "Bank Transfer", }, { invoice: "INV007", paymentStatus: "Unpaid", totalAmount: "$300.00", paymentMethod: "Credit Card", }, ] 3. Langkah Ketiga: Menggunakan Komponen Tabel Setelah kita membuat data dan meng-import komponen tabel, langkah selanjutnya adalah kita menggunakan komponen tersebut. Kamu bisa langsung copy kode di bawah ini: export default function Home() { return <main className="h-screen w-full flex flex-col justify-center items-center"> <div className="w-2/4 bg-gray-50"> <Table> <TableCaption>A list of your recent invoices.</TableCaption> <TableHeader> <TableRow> <TableHead className="w-[100px]">Invoice</TableHead> <TableHead>Status</TableHead> <TableHead>Method</TableHead> <TableHead className="text-right">Amount</TableHead> </TableRow> </TableHeader> <TableBody> {invoices.map((invoice) => ( <TableRow key={invoice.invoice}> <TableCell className="font-medium">{invoice.invoice}</TableCell> <TableCell>{invoice.paymentStatus}</TableCell> <TableCell>{invoice.paymentMethod}</TableCell> <TableCell className="text-right">{invoice.totalAmount}</TableCell> </TableRow> ))} </TableBody> <TableFooter> <TableRow> <TableCell colSpan={3}>Total</TableCell> <TableCell className="text-right">$2,500.00</TableCell> </TableRow> </TableFooter> </Table> </div> </main>; } Mari kita cari tau apa itu TableHeader , TableBody , dan TableFooter : TableHeader : Header tabel menunjukkan judul atau label untuk setiap kolom atau baris dalam labelTableBody : Digunakan untuk mengelompokkan isi utama dari sebuah tabelTableFooter : Bagian ini biasanya digunakan untuk menyimpan informasi total, ringkasan, atau catatan yang berkaitan dengan data yang terdapat dalam tabel Pada kode di atas kita melakukan sebuah mapping atau iterasi pada sebuah data array invoice agar datanya muncul semua pada sebuah user interface. Kamu bisa melihat hasil dari kode di atas seperti ini: Dengan memanfaatkan shadcn-ui, proses pembuatan tabel menjadi lebih sederhana dan efisien. Kamu dapat dengan cepat mengintegrasikan tabel yang sesuai dengan kebutuhanmu tanpa harus memulainya dari awal. Kesimpulan Setelah mempelajari penggunaan komponen tabel shadcn-ui, sekarang kamu telah memiliki dasar yang kuat untuk membangun tabel yang menarik dan responsif dalam proyek web-mu. Dengan shadcn-ui, proses pembuatan tabel menjadi lebih mudah dan efisien. Jangan ragu untuk menyesuaikan penggunaan komponen tabel shadcn-ui sesuai dengan kebutuhan spesifik proyekmu. Eksplorasi lebih lanjut tentang fitur-fitur yang tersedia dan jangan ragu untuk bereksperimen dengan desain dan fungsionalitas baru. Dengan demikian, semoga artikel ini telah memberikan wawasan yang berguna bagi kamu tentang cara menggunakan komponen tabel shadcn-ui dalam pengembangan web. Untuk memperbanyak skill kamu selain ini, di BuildWithAngga telah menyediakan berbagai kelas yang bisa meng-upgrade skill kamu. Salah satunya Kelas Online Mastering React JS: Progressive Web Apps (E-Commerce). So, ayo menjadi expert bersama BuildWithAngga. See you guys!

Kelas Mengenal “Artisan Laravel” serta Contoh Penggunaannya di BuildWithAngga

Mengenal “Artisan Laravel” serta Contoh Penggunaannya

Tahukah kamu apakah itu Command Line Interface? Dalam framework Laravel terdapat sebuah tool yang diberikan untuk memudahkan developer dalam melakukan beberapa perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi sistem operasi yang ada dalam framework Laravel. Command line interface (CLI) adalah cara berinteraksi dengan program komputer melalui baris perintah. Dalam CLI, pengguna memasukkan teks perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi sistem operasi. Berbeda dengan antarmuka pengguna grafis (GUI) yang menggunakan ikon dan jendela, CLI memerlukan sedikit sumber daya sistem untuk diimplementasikan. Dalam konteks Laravel, CLI disebut Artisan. Mari kita pahami, Apa itu Artisan dan bagaimana contoh penggunaannya???.. Artisan Laravel Artisan adalah antarmuka baris perintah yang disertakan dengan Laravel. Artisan berfungsi sebagai skrip utama di aplikasi Laravel dan menyediakan sejumlah perintah yang membantu kita dalam membangun aplikasi. Artisan terletak di akar aplikasi kita sebagai skrip artisan. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dengan Artisan pada framework Laravel : Menghasilkan berkas: Kita data menggunakan Artisan untuk menghasilkan berkas-berkas seperti controller, model, migration dan lainnya. Misalnya, php artisan make:controller NamaController untuk membuat controller baru. ArtisanLaravel_BuildWithAngga Menjalankan tugas tugas rutin: dengan Artisan memungkinkan kita menjalankan tugas-tugas rutin seperti menjalankan migration database, membersihkan cache, dan mengoptimalkan aplikasi. Contoh perintah yang sering digunakan adalah php artisan migrate, php artisan cache:clear, dan php artisan optimize. ArtisanLaravel_BuildWithAngga Interaksi dengan aplikasi melalui Tinker: Tinker adalah REPL (Read-Eval-Print Loop) yang kuat untuk kerangka kerja Laravel. Dengan Tinker, kita dapat berinteraksi dengan seluruh aplikasi Laravel melalui baris perintah. Misalnya, kita dapat menjalankan perintah php artisan tinker untuk masuk ke lingkungan Tinker dan bermain-main dengan model Eloquent, pekerjaan (jobs), dan acara (events). ArtisanLaravel_BuildWithAngga Mendaftarkan perintah khusus: kita dapat mendaftarkan perintah khusus dengan Artisan. Ini memungkinkan kita untuk menambahkan fungsionalitas khusus ke aplikasi yang kita bangun. Misalnya, kita dapat membuat perintah khusus untuk mengimpor data dari sumber eksternal atau menjalankan tugas-tugas khusus. ArtisanLaravel_BuildWithAngga Kesimpulan Artisan merupakan salah satu fitur yang membuat Laravel menjadi framework yang populer dan disukai banyak pengembang. Kemampuannya untuk menghasilkan berkas-berkas seperti controller, model, dan migration, serta menjalankan tugas rutin seperti migrasi database, membersihkan cache, dan mengoptimalkan aplikasi. Dengan Artisan, kita dapat mempercepat dan menyederhanakan proses pengembangan aplikasi Laravel kita, serta menikmati berbagai fitur yang mendukung efisiensi dan fleksibilitas dalam pengelolaan proyek. Selain itu, kita juga mengetahui penggunaan Tinker, REPL yang kuat untuk interaksi dengan aplikasi Laravel melalui baris perintah. Dengan Tinker, pengembang dapat dengan mudah berinteraksi dengan model Eloquent, pekerjaan, dan acara. Dan juga kita mengetahui adanya kemampuan Artisan untuk mendaftarkan perintah khusus, memberikan fleksibilitas kepada pengembang untuk menyesuaikan fungsionalitas aplikasi sesuai kebutuhan. Secara keseluruhan, Artisan memainkan peran krusial dalam mempercepat pengembangan aplikasi Laravel dan menyediakan berbagai fitur yang mendukung efisiensi dan fleksibilitas dalam pengelolaan proyek. Apakah kamu tertarik untuk meningkatkan skill Laravel PHP? Kamu bisa mengikuti kelas Kelas Online Gratis PHP Laravel Web Development | BuildWithAngga. Yuk, daftar sekarang dan tingkatkan skills sesuai dengan minatmu!

Kelas 5 Tips & Trick Untuk Meningkatkan Kinerja Frontend Menggunakan Wordpress di BuildWithAngga

5 Tips & Trick Untuk Meningkatkan Kinerja Frontend Menggunakan Wordpress

Hello, WordPress developers! Pernahkah kalian mengalami masalah performa website WordPress? website WordPress kalian mengalami penurunan pengunjung akibat performa website yang buruk? No worries! kalian bisa menemukan solusinya dengan mengikuti “5 Tips & Trick untuk Meningkatkan Kinerja Frontend Menggunakan WordPress”✨ Pentingnya Meningkatkan Performa WordPress Dalam dunia web development, memiliki situs WordPress yang optimal dalam segi performa menjadi kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan pengunjung. Sebuah website yang responsif, cepat, dan mudah diakses tidak hanya meningkatkan user experience, tetapi juga mempengaruhi peringkat di mesin pencarian. Sebuah website yang memerlukan waktu lebih dari 5 detik dalam memuat kontennya berpotensi memiliki bounce rate hingga 90%. Tingkat bounce rate yang tinggi dapat mengindikasikan masalah, seperti konten tidak relevan atau waktu muat yang lambat. Bounce rate berguna dalam menganalisis seberapa efektif sebuah halaman dalam mempertahankan perhatian pengunjung. Oleh karena itu, optimasi kinerja WordPress, terutama dalam aspek kecepatan, menjadi keharusan untuk menjaga daya saing dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung. 5 Tips dan Trik Meningkatkan Kinerja WordPress🚀 Berikut tips dan trik yang dapat kalian coba untuk meningkatkan kinerja Frontend WordPress kalian. 1. Menggunakan Layanan Hosting Terbaik Hosting memiliki peran penting dalam perkembangan sebuah situs web. Kualitas hosting dapat memengaruhi kinerja web secara keseluruhan. Sebagai pemilik dan pengelola situs, penting untuk memilih layanan hosting yang baik sebelum membuat dan mengembangkan web. Web hosting bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan situs. Ketika host berfungsi baik, situs juga akan berkinerja optimal, dan sebaliknya. Pemilihan jenis website dan paket hosting harus sesuai, mengingat kebutuhan tiap website mungkin berbeda dari situs lainnya. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih hosting WordPress melibatkan: kapasitas database,kemudahan pengaturan,rekam jejak performa yang baik, dandukungan pelanggan yang responsif. Beberapa penyedia hosting menawarkan fitur khusus untuk mempercepat WordPress dan meningkatkan performa. Jika kalian mengalami kesulitan memilih web hosting yang tepat BuildWithAngga menyediakan “Kelas Online Gratis Mastering Cloud VPS for Website Developer with IDCloudHost“. IDCloudHost membantu mengelola website termasuk yang berskalabilitas secara fleksibel dengan memastikan server website selalu aktif, aman dari cyber threat, dan tentunya akses konten dari server ke browser pengunjung bisa berjalan efisien berkat bantuan Object Storage. 2. Memilih Tema Wordpress dengan Kualitas Bagus dan Sesuai Kebutuhan Penting untuk menyadari bahwa pemilihan tema tidak hanya berdampak pada kenyamanan pengunjung, tetapi juga pada kecepatan akses website. Tema yang berat dapat memperlambat kecepatan web, sehingga memilih tema yang ringan dan dioptimalkan sangatlah penting. Sebelum mengaplikasikan tema, ada beberapa hal yang perlu kalian pertimbangkan, diantaranya: pastikan untuk mencoba versi demo dan melakukan uji kecepatan menggunakan alat-alat seperti PageSpeed Insights, Pingdom, dan GTmetrix. Ini akan membantu memastikan bahwa tema yang dipilih tidak hanya estetis tetapi juga mendukung performa optimal website.perhatikan respon dari pengguna lain melalui review.pastikan juga tema memiliki dukungan (support) yang responsif dan selalu diperbarui untuk mengikuti perkembangan WordPress. 3. Optimasi Gambar Menambahkan gambar ke konten penting untuk estetika website, namun jika kalian menambahkan banyak gambar dengan ukuran yang besar akan mempengaruhi kecepatan website kalian. Oleh karena itu, kalian perlu mengoptimalkan gambar pada website WordPress kalian. Bagaimana caranya? Pertama, pastikan ukuran gambar tidak terlalu besar dengan me-resize gambar agar sesuai. Kalian bisa mengompres gambar secara manual dengan alat seperti TinyPNG atau menggunakan plugin seperti WP-Smush secara otomatis. Idealnya, setiap gambar tidak boleh melebihi 100 KB untuk memastikan kecepatan akses tetap optimal.Aktifkan fitur lazy loading. Lazy loading memungkinkan gambar dimuat saat diperlukan, seperti ketika pengunjung melakukan scroll ke bagian halaman yang berisi gambar. Kalian bisa menambahkan plugin lazy load pada website WordPress kalian seperti WP Rocket, WordPress Infinite Scroll – Ajax Load More, dan Lazy Loader.Gunakan format file yang disarankan seperti JPEG untuk foto, PNG untuk grafik, dan WebP untuk menggabungkan kompresi lossy dan lossless.Tambahkan deskripsi pada setiap gambar yang mengandung kata kunci yang relevan dengan konten. Ini membantu mesin pencari mengindeks website dengan lebih efisien. 4. Menggunakan Cache Saat mengakses sebuah situs web, browser akan memuat berbagai elemen seperti file, gambar, dan kode yang ada di dalamnya. Proses ini dapat memerlukan waktu yang bervariasi tergantung pada kinerja situs web tersebut. Untuk memastikan muatan halaman dapat diakses dengan cepat, penggunaan cache sangat dianjurkan. Cache membantu mengurangi beban server, sehingga waktu muat website menjadi lebih singkat. Aktivasi caching WordPress dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai plugin, seperti WP Super Cache, W3 Total Cache, LiteSpeed, dan Autoptimize. Instalasi plugin dan pengaturan cache yang tepat akan membantu meningkatkan performa loading WordPress secara signifikan. 5. Optimasi Database WordPress Setelah menggunakan WordPress dalam jangka waktu tertentu, basis data pada website kalian dapat terisi dengan banyak informasi yang mungkin sudah tidak diperlukan lagi. Untuk meningkatkan kecepatan website WordPress, kalian perlu mengoptimalkan basis data untuk menghapus informasi yang tidak perlu. Banyak data yang bersifat redundant dapat terakumulasi, seperti tag yang tidak digunakan, revisi yang tidak diperlukan, dan komentar spam dari pengunjung. Akumulasi sampah ini dapat menjadi beban pada basis data, mengakibatkan penurunan kecepatan loading WordPress. Ada beberapa cara untuk mengoptimalkan basis data. Pertama, kalian dapat menggunakan plugin seperti WP-Optimize, WP-Sweep dan WP-DB Manager.Kedua, membersihkan tabel database secara manual.Ketiga, menggunakan fitur Weekly Automatic Database Optimization yang tersedia di beberapa layanan hosting untuk mempercepat loading WordPress tanpa memerlukan plugin tambahan. Sebagai catatan, penting untuk melakukan backup database sebelum melakukan proses optimasi atau perubahan yang signifikan pada website untuk menghindari kehilangan informasi yang berharga. Selain langkah di atas, ada beberapa tips lain untuk menjaga kinerja web agar tetap optimal. Di antaranya adalah melakukan update secara rutin pada plugin dan tema WordPress, menonaktifkan plugin yang tidak digunakan, menggunakan DNS, CDN, dan sebagainya. Kesimpulan Meningkatkan performa WordPress merupakan hal yang sangat penting. Performa yang optimal tidak hanya memengaruhi pengalaman pengunjung, tetapi juga berdampak pada peringkat situs di mesin pencarian. Sebuah situs WordPress yang lambat dapat menyebabkan tingginya bounce rate, yang dapat menjadi indikator masalah dalam mempertahankan perhatian pengunjung. Dalam meningkatkan kinerja frontend WordPress kalian bisa mengikuti langkah-langkah, seperti memilih layanan hosting dengan kualitas yang baik, memilih tema WordPress yang berkualitas dan ringan, melakukan optimasi pada gambar, mengaktifkan caching, dan melakukan optimasi database. That’s it! Tips and trick yang bisa kalian praktikan nantinya untuk meningkatkan kinerja atau performa website WordPress kalian. Optimalkan pengalaman pengunjung dan pastikan website kalian tetap unggul! 😊✨ Buat kamu yang ingin membuat projek website WordPress, kunjungi website BuildWithAngga dan temukan video pembelajaran GRATIS seputar WordPress development dan berbagai kelas No-code Development lainnya! So, see you in class👋

Kelas AUTO LULUS! Simak 4 Projects Skripsi Kuliah Menarik Menggunakan React.js di BuildWithAngga

AUTO LULUS! Simak 4 Projects Skripsi Kuliah Menarik Menggunakan React.js

React.js, sebuah library JavaScript yang populer untuk pengembangan user-interface, memberikan kemudahan dalam membangun aplikasi web yang dinamis dan responsif. Dalam artikel ini, saya akan membahas 4 contoh proyek skripsi kuliah yang menggunakan React.js sebagai kerangka kerjanya, nomor 4 paling sering digunakan dikalangan mahasiswa teknik informatika loh, mari kita simak satu persatu ya fellass!. 1. Aplikasi E-commerce dengan Fitur Pencarian dan Filter Dinamis https://dribbble.com/rhagency Aplikasi e-commerce ini bertujuan memberikan pengguna pengalaman berbelanja yang lebih interaktif dan efisien dengan menyertakan fitur pencarian dan filter dinamis. Dengan menggunakan React.js sebagai framework front-end, aplikasi ini dapat memberikan tampilan yang responsif dan user-friendly. A. Arsitektur Aplikasi: Komponen Utama:Header, Footer, Navigation, dan Komponen Produk.Manajement State:Local state untuk komponen dan global state dengan Redux.Routing:Penggunaan React Router untuk navigasi halaman. B. Fitur Utama: User Interface yang Responsif:Implementasikan desain user-interface yang menarik dan responsif menggunakan komponen React.js.Pastikan tata letak yang user-friendly dan easy to navigate.Pencarian Real-Time:Gunakan React state untuk menyimpan informasi produk dan hasil pencarian.Terapkan fitur pencarian real-time yang memungkinkan pengguna melihat hasilnya langsung pada saat mereka mengetikkan kata kunci.Filter Dinamis:Buat sistem filter yang dinamis berdasarkan atribut produk seperti kategori, harga, merek, dan lainnya.Filter harus dapat disesuaikan secara langsung tanpa memerlukan pengecualian halaman atau permintaan server.Manajement State dengan Redux:Gunakan Redux untuk mengelola state aplikasi, terutama ketika ada banyak komponen yang berbagi state.Implementasikan actions dan reducers Redux untuk melakukan perubahan pada state.Integrasi dengan API Back-end:Gunakan API back-end (RESTful atau GraphQL) untuk mendapatkan data produk, kategori, dan atribut lainnya.Terapkan fungsi-fungsi untuk mengambil dan menyimpan data produk ke server. Proyek ini tidak hanya memberikan pengalaman belanja yang efisien tetapi juga mencakup penggunaan teknologi terkini untuk meningkatkan kinerja dan keamanan aplikasi e-commerce. 2. Sistem Manajemen Pembelajaran Berbasis React.js https://dribbble.com/Orely Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) berbasis React.js adalah aplikasi yang dibangun dengan menggunakan React.js sebagai framework front-end untuk menyediakan platform pembelajaran online yang interaktif. Proyek ini bertujuan untuk membantu pengajar dan siswa dalam mengelola kursus, materi pembelajaran, dan interaksi pembelajaran secara efisien. A. Arsitektur Aplikasi: Komponen Utama:Komponen untuk pengelolaan kursus, jadwal, dan evaluasi.Komponen untuk interaksi dan komunikasi antara pengajar dan siswa.Manajement State:Penggunaan local state untuk komponen yang memerlukan penyimpanan sementara.Global state dengan Redux untuk informasi yang bersifat umum, seperti data pengguna dan kursus.Routing:Penggunaan React Router untuk menangani navigasi antar halaman dan fungsionalitas aplikasi. B. Fitur Utama: Pengelolaan Kursus:Pengajar dapat membuat, mengedit, dan menghapus kursus.Siswa dapat mendaftar dan mengakses kursus yang telah diikuti.Penjadwalan Kelas:Sistem penjadwalan kelas yang memudahkan pengajar dan siswa mengetahui jadwal pembelajaran.Pengelolaan waktu secara efisien untuk sesi pembelajaran online atau offline.Alat Evaluasi Online:Pembuatan dan penjadwalan ujian atau tugas online.Sistem penilaian otomatis dan feedback kepada siswa.Interaksi Pembelajaran:Forum diskusi untuk interaksi antara pengajar dan siswa.Ruang obrolan atau konsultasi online untuk pertanyaan langsung.Manajemen Akun Pengguna:Autentikasi pengguna dengan sistem sign in dan sign up.Profile pengguna dengan riwayat kursus dan kemajuan pembelajaran. Proyek ini memberikan solusi modern untuk mendukung proses pembelajaran online dengan memanfaatkan kemampuan React.js dalam menciptakan user interface yang responsif dan interaktif. 3. Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk Visualisasi Data Lokal https://dribbble.com/Orely Project GIS menggunakan React.js dapat berfokus pada visualisasi data geografis. Mahasiswa dapat membangun aplikasi yang menampilkan data lokasi dengan integrasi API peta seperti Google Maps atau Mapbox. Fitur pencarian lokasi, penandaan peta, dan navigasi dapat diimplementasikan untuk meningkatkan pengalaman pengguna. A. Arsitektur Aplikasi: Komponen Peta:Integrasi peta interaktif sebagai komponen utama.Marker dan lapisan informasi sebagai subkomponen.Pemrosesan Data Lokal:Penanganan data geografis, penyimpanan, dan pengambilan data dari server atau sumber data eksternal.Pencarian dan Filter:Komponen untuk sistem pencarian dan filter yang berfungsi dengan lancar dan responsif. B. Fitur Utama: Pemetaan Data Lokal:Integrasi dengan peta interaktif, seperti Google Maps atau Mapbox, untuk menampilkan data geografis.Penandaan lokasi penting atau kejadian dengan marker yang dapat diakses untuk informasi lebih lanjut.Pencarian Lokasi:Sistem pencarian yang memungkinkan pengguna menemukan lokasi tertentu dengan cepat.Pencarian berbasis teks untuk menemukan data spesifik terkait wilayah tertentu.Filter dan Kategori:Implementasi filter untuk mencari data berdasarkan kriteria tertentu seperti kategori, waktu, atau tipe kejadian.Kategorisasi data untuk memudahkan pemahaman dan analisis.Lapisan Informasi:Pilihan untuk menampilkan lapisan informasi tambahan, seperti batas administratif, cuaca, atau data demografis.Kontrol yang memungkinkan pengguna mengkonfigurasi lapisan informasi yang ditampilkan.Responsif dan Mobile-Friendly:Desain user interface yang responsif untuk penggunaan yang nyaman pada berbagai perangkat, termasuk perangkat seluler. Proyek ini menggabungkan kekuatan React.js untuk menciptakan user interface yang responsif dengan keunggulan GIS untuk memvisualisasikan data geografis. Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman yang lebih baik tentang data lokal melalui representasi spasial yang jelas dan interaktif. 4. Sistem Rekomendasi Film Menggunakan React.js dan Firebase https://dribbble.com/ShaneHelm membuat aplikasi rekomendasi film yang menggabungkan React.js sebagai front-end dan Firebase sebagai back-end. Fokusnya anda dapat melibatkan penggunaan Firebase untuk autentikasi, penyimpanan data film, dan algoritma rekomendasi sederhana. tak lupa juga tentang performa aplikasi dalam menangani volume data yang besar. A. Arsitektur Aplikasi: Komponen Utama:Komponen untuk halaman autentikasi (Sign in dan Sign Up).Komponen untuk pemilihan genre dan preferensi pengguna.Komponen untuk menampilkan daftar **dan detail film.Manajemen State dengan Redux:Redux digunakan untuk mengelola state aplikasi secara global, terutama data yang sering diakses oleh komponen-komponen berbeda.Integrasi dengan Firebase:Firebase Firestore untuk menyimpan data pengguna, film, dan penilaian.Firebase Cloud Functions untuk mengeksekusi tugas di server, seperti perhitungan rekomendasi. B. Fitur Utama: Autentikasi Pengguna:Sistem Sign In dan Sign Up menggunakan Firebase Authentication.Keamanan data pengguna dengan Firebase Security Rules.Pemilihan Genre dan Preferensi:Pengguna dapat memilih genre film yang diminati dan mengatur preferensi mereka melalui user inteface pengguna yang friendly.Penilaian Film:Sistem penilaian atau peringkat film oleh pengguna.Firebase Firestore untuk menyimpan dan menyinkronkan data penilaian antar pengguna.Rekomendasi Personalisasi:Algoritma rekomendasi yang mempertimbangkan preferensi pengguna, penilaian film, dan tren umum.Pengguna diberikan daftar film yang diharapkan sesuai dengan preferensi mereka.Tampilan Informasi Film:Detail film, termasuk sinopsis, pemain, dan informasi lainnya.Trailer film yang terintegrasi menggunakan sumber daya eksternal seperti YouTube. Proyek ini memberikan rekomendasi film yang lebih personal dan sesuai dengan selera pengguna, sambil memanfaatkan kelebihan React.js untuk memberikan user interface yang menarik dan responsif. Firebase sebagai backend membantu dalam menyimpan dan menyinkronkan data dengan mudah serta memberikan layanan otentikasi yang aman. Kesimpulan: Penerapan React.js dalam proyek skripsi kuliah dapat memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dalam pengembangan aplikasi web modern. Dengan memilih topik yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka, mahasiswa dapat menghasilkan proyek yang tidak hanya memenuhi persyaratan akademis tetapi juga memiliki dampak praktis di dunia nyata. Tentunya teman-teman harus menguasai minimal fundamental dari HTML, CSS, Javascript untuk dapat membuat proyek skripsi kuliah menggunakan framework React.js. resource belajar tersedia di mana-mana mulai dari yang gratis hingga berbayar. Di buildWithAngga tersedia banyak sekali kelas gratis yang teman-teman bisa gunakan untuk media pembelajaran awal seperti: React JavascriptVanilla Javascript OOPCSS Website DesignFrontend Best Practice Tunggu apalagi? Join kelas di BuildWithAngga sekarang juga untuk upgrade skill programming kamu! keep learning and see you on the top 🔝

Kelas Kenapa Flutter Adalah Yang Terbaik Untuk Mengembangkan Aplikasi Mobile di BuildWithAngga

Kenapa Flutter Adalah Yang Terbaik Untuk Mengembangkan Aplikasi Mobile

Sebelum kamu memulai untuk belajar tentang Flutter, ada baiknya kamu harus mengenal terlebih dahulu kenapa Flutter adalah yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi mobile? Kamu juga bisa belajar lebih dalam lagi tentang Flutter di kelas Flutter bersama BuildWithAngga. Flutter adalah cross-platform framework yang dibuat oleh Google. Framework ini dibuat untuk memudahkan developer dalam membuat aplikasi mobile dengan satu basis kode yang bisa digunakan di berbagai platform seperti Android, iOS, serta Web/Desktop. Flutter juga dikenal sebagai framework yang memiliki kerangka yang cepat dalam mengembangkan aplikasi mobile. Pada pembahasan artikel ini, kita akan membahas sebenarnya kenapa Flutter menjadi yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi mobile? Daripada penasaran, yuk kita bedah! Flutter mampu membuat aplikasi mobile di Berbagai Platform Keunggulan utama dari Flutter ini bisa kita langsung rasakan loh, seperti kita bisa menghemat waktu dan tenaga, menghemat pengeluaran untuk mengembangkan sebuah aplikasi mobile, serta merawat aplikasi mobile dengan mudah. Semua itu bisa kita rasakan di Flutter. Kok bisa? karena Flutter merupakan framework yang bisa membuat developer dapat mengembangkan aplikasi mobile di berbagai platform, contohnya Android, iOS, dan Web/Desktop. Hal inilah yang membuat banyak developer akhirnya jatuh hati kepada Flutter untuk membantu mengembangkan aplikasi mobile dengan satu basis kode. 2. Flutter mempunyai kecepatan yang sama dengan aplikasi Native Meskipun Flutter bisa digunakan di berbagai platform seperti Android, iOS, dan Web/Desktop. Flutter tetap mempunyai performa yang tidak kalah cepatnya dengan aplikasi Native, karena Flutter memiliki satu basis kode yang sifatnya bukan menjadi jembatan antara aplikasi dan platform. Sehingga Flutter dapat berjalan dengan cepat dan responsif seperti aplikasi yang dibuat dengan aplikasi Native yang menggunakan Java/Kotlin untuk android dan Swift/Objective-c untuk iOS. 3. Hot Reload = Speed up the development process! Fitur Hot Reload yang dimiliki Flutter ini merupakan fitur yang dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasinya. Kok bisa fitur Hot Reload di Flutter se-efektif itu? Karena fitur ini memungkinkan pengembang untuk melihat perubahan yang sedang developer kembangkan, langsung dari aplikasinya tanpa perlu memakan waktu untuk memuat ulang aplikasi. Sehingga dengan adanya Hot Reload dapat membuat proses pengembangan menjadi lebih efektif. 4. Flutter itu gratis 100% Flutter adalah framework yang aman dan gratis. Artinya Flutter membuat developer tidak perlu membayar lisensi untuk menggunakan Flutter dalam mengembangkan aplikasi mobile. Sehingga Flutter dapat membuat developer bisa menghemat pengeluaran biaya untuk pengembangan aplikasi mobile. 5. Flutter memiliki komunitas dan ekosistem yang besar Flutter saat ini memiliki komunitas yang besar dan aktif, sehingga membuat ekosistem terus berkembang. Dukungan inilah yang membuat Flutter menjadi pilihan terbaik untuk pengembangan aplikasi mobile. Fitur-fitur pada Flutter terus dikembangkan yang tujuannya adalah untuk memperluas fungsi dari Flutter, sehingga harapannya Flutter dapat terus berkontribusi kepada developer untuk mengembangkan aplikasi mobile. “Flutter ini bisa mengembangkan aplikasi apa saja ya?” Pertanyaan inilah yang sering kita temukan ketika sebelum mengembangkan aplikasi mobile. Flutter sangat memberikan manfaat yang banyak untuk developer dengan segala fitur-fitur yang ada di Flutter. Sehingga Flutter terus menjadi pilihan developer di seluruh dunia untuk mengembangkan aplikasi mobile di berbagai platform. Aplikasi mobile itu meliputi : E-commerce Apps : Memilih Flutter untuk mengembangkan aplikasi e-commerce di berbagai platform, merupakan pilihan yang tepat. Karena dengan Flutter dapat membantu developer dalam mengembangkan aplikasi e-commerce yang konsisten dan bekerja dengan baik di berbagai platform seperti Android, iOS dan Web/Desktop.Social Media Apps : Flutter juga memungkinkan developer untuk mengembangkan aplikasi media sosial dengan cara membuat aplikasi yang baik dari segi interaktif dan dapat menarik pengguna untuk menggunakan aplikasi media sosial yang dibuat.Gaming Apps : Flutter juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi game yang sederhana. Karena Flutter memiliki performa yang tinggi serta kecepatan dalam rendering menjadikan Flutter sebagai pilihan yang baik untuk mengembangkan aplikasi game yang sederhana.Productivity Apps : Flutter juga dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi pembuatan daftar, pencatatan informasi yang penting. Karena fitur serta widget yang disediakan Flutter, mampu membuat developer mengembangkan aplikasi yang ramah dan kaya akan fitur yang memudahkan pengguna.Enterprise Apps : Flutter juga dapat membantu perusahaan loh! Flutter biasanya dibuat untuk manajemen hubungan pelanggan atau Customer Relationship Management ****(CRM) dan perencanaan sumber daya perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP). Kesimpulan Itulah mengapa pada saat ini, developer lebih memilih menggunakan Flutter sebagai alat untuk mengembangkan aplikasi mobile-nya. Pertama dari Flutter yang dapat digunakan di berbagai jenis platform, Flutter yang kecepatannya sama dengan aplikasi Native, Fitur Hot Reload yang membuat developer makin jatuh cinta, Flutter yang bebas dari biaya, dan ekosistem Flutter yang besar. Menjadikan Flutter yang terbaik untuk mengembangkan aplikasi mobile. Kemudian Flutter juga dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai jenis aplikasi yang tujuannya adalah untuk mempermudah pengguna melalui fitur-fitur yang dibuat menggunakan Flutter. Sehingga membuat developer tidak perlu pusing, takut dan khawatir akan pengembangan aplikasinya. Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut dengan mengikuti kelas online gratis belajar flutter di BuildWithAngga loh!😍 Dengan belajar di BuildWithAngga kamu bisa belajar dengan mentor yang berpengalaman dan selalu siap membantu kamu untuk meningkatkan skill programming kamu. Eitss tunggu dulu, setiap kamu menyelesaikan kelasnya kamu bakal dikasih sertifikat loh!🤩 Yuk buruan belajar bersama BuildWithAngga.

Kelas Pengenalan REST API dan API Dengan Program FlaskAPI di BuildWithAngga

Pengenalan REST API dan API Dengan Program FlaskAPI

Haloo sobat ngodingg Semoga kalian sehat selaluu Kali ini kita akan mencoba mempelajari tentang apa itu API serta REST API serta contoh penggunaan dalam bahasa pemprograman python dengan Flask. Mari mengenal API lebih dengan penjelasan di artikel ini. Simak baik-baik ya. Apa itu API? API (Application Programming Interface) adalah Antarmuka pemrograman aplikasi adalah penerjemah komunikasi antara klien dengan server untuk menyederhanakan implementasi dan perbaikan software. Bisa diartikan juga sebagai sekumpulan perintah, fungsi, serta protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. AlurAPI Apa itu REST? REST (REpresentational State Transfer) adalah pendekatan desain arsitektur untuk pengembangan web. Gaya ini berfokus pada pemisahan logis resources API untuk memudahkan akses, pengelolaan, dan penskalaan. Komponen yang dapat digunakan berulang ditulis agar mudah diatur melalui permintaan HTTP sederhana dan intuitif seperti GET, POST, PUT, PATCH, dan DELETE (ada lebih banyak lagi, tetapi ini yang paling umum digunakan). REST ini berbentuk JSON object data. Yang dapat mempermudah client untuk melakukan parsing data dan tergolong lebih ringan. Jadi API disini berperan sebagai perantara untuk ngobrol dengan server, jadi untuk akses data di sebuah server dilakukan tidak secara direct melainkan melalui API ini, sedangkan REST ini sebagai aturan-aturan  / perintah apa saja yang diberbolehkan untuk dilakukan oleh client melalui protokol http. Apa itu Flask? Flask adalah framework web mikro yang ditulis dalam bahasa pemrograman Python. Flask memungkinkan Anda untuk membangun aplikasi web dengan cepat dan mudah tanpa mengkhawatirkan detail rumit tentang bagaimana web bekerja. Framework ini menggunakan sintaks Python yang sederhana dan intuitif, sehingga mudah dipelajari dan digunakan. Flask tidak menyediakan banyak fitur bawaan seperti framework web lainnya, tetapi memberikan fleksibilitas dan kontrol lebih besar kepada pengembang untuk menentukan struktur dan komponen aplikasi web mereka. Anda dapat menambahkan fitur yang Anda butuhkan dengan menginstal pustaka pihak ketiga. Kelebihan Flask Berikut adalah beberapa kelebihan Flask: Mudah dipelajari dan digunakan: Flask menggunakan sintaks Python yang sederhana dan intuitif, sehingga mudah dipelajari dan digunakan, bahkan bagi pemula.Ringan dan cepat: Flask tidak menuntut banyak hal dari sistem atau memerlukan banyak dependensi, sehingga aplikasi web yang dibuat dengan Flask akan lebih ringan dan cepat.Fleksibilitas: Flask memberikan fleksibilitas dan kontrol lebih besar kepada pengembang untuk menentukan struktur dan komponen aplikasi web mereka.Komunitas yang besar: Flask memiliki komunitas yang besar dan aktif, sehingga Anda dapat dengan mudah menemukan bantuan dan dukungan online. Implementasi Flask Berikut adalah contoh sederhana untuk membangun aplikasi web dengan Flask: 1. Instal Flask Langkah pertama adalah menginstal Flask dengan menggunakan pip: pip install flask 2. Buat file Python Buat file Python baru dengan nama app.py. 3. Import Flask Import Flask dari modul flask: from flask import Flask Use code with caution.content_copy 4. Buat aplikasi Flask Buat objek aplikasi Flask: app = Flask(__name__) 5. Buat route Route adalah URL yang akan dipetakan ke fungsi tertentu. Berikut adalah contoh route yang menampilkan teks "Hello World!": @app.route("/") def hello_world(): return "Hello World!" Use code with caution.content_copy 6. Jalankan aplikasi Jalankan aplikasi Flask dengan menggunakan perintah berikut: app.run(debug=True) Buka browser web Anda dan kunjungi URL http://localhost:5000/. Anda akan melihat teks "Hello World!" di layar. Kalian juga bisa berlatih lagi sendiri dan saya juga menyarankan beberapa project yang bisa kalian coba, Berikut adalah beberapa contoh aplikasi Flask yang dapat Anda coba: Aplikasi Todo ListAplikasi Blog SederhanaAplikasi Kalkulator Oke Sekian penjelasan tentang Flask kalian bisa kembali untuk menguliknya sendiri tentunya. Semoga bermanfaat buat kalian. See you guysss !

Kelas Penggunaan Method Filter pada Array JavaScript di BuildWithAngga

Penggunaan Method Filter pada Array JavaScript

Hello, Spirit of Learning!🔥 Pada artikel kali ini kita akan membahas penggunaan method filter() yang ada pada Array Prototype JavaScript. Buat kamu yang belum belajar JavaScript dasar, kamu bisa belajar terlebih dahulu ya di Kelas JavaScript ES6 Dasar dan buat kamu yang ingin belajar method filter() alangkah baiknya membaca artikel sebelumnya, yaitu "Memahami Array Prototype dalam JavaScript". Mungkin kamu pernah mendengar tentang method filter, mungkin juga tidak. Namun, jangan khawatir! Dalam artikel ini, kita akan mengupasnya secara perlahan. Method filter adalah cara yang luar biasa untuk menyaring dan mengatur array kamu tanpa perlu terjebak dalam kebingungan loop dan kondisional yang membingungkan. Mari kita mulai dengan memahami apa sebenernya method filter itu, dan bagaimana kita bisa menggunakannya untuk memperbaiki kode kita dengan mudah. Pengenalan Method Filter Pernahkah kamu merasa repot saat harus memilah-milah data dalam array di JavaScript? Nah, di situlah method filter digunakan. Jadi, method filter itu seperti penyaring otomatis yang bisa membantu kita menemukan item-item yang kita butuhkan dalam array dengan lebih mudah. Jadi begini, bayangkan kamu memiliki daftar nama-nama buah dalam sebuah array. Tapi tiba-tiba kamu hanya ingin menampilkan buah-buah yang berawalan huruf A. nah, itulah saatnya method filter bertindak. Ia akan membantu kamu menyaring buah-buah tersebut hanya dengan beberapa baris kode sederhana Jadi, intinya, method filter ini seperti alat penyaring yang bisa menyeleksi item-item yang sesuai dengan kriteria yang kamu tentukan. Praktis bukan? Baiklah, mari kita telusuri lebih dalam bagaimana cara menggunakan method filter ini. Cara Penggunaan Method Filter Method filter dalam JavaScript itu keren banget, karena bisa bikin ngoding kita lebih mudah. Jadi begini, kita punya array yang berisi banyak data kan? Nah, dengan method filter, kita bisa mengambil data dari array itu berdasarkan kriteria tertentu. Contohnya begini, kita punya array numbers yang berisi daftar angka. Misalnya angka 1 sampai 5. Nah, sekarang kita pengen mengambil hanya angka-angka yang lebih besar dari 2 aja. Nah, di sinilah method filter akan digunakan. const numbers = [1, 2, 3, 4, 5]; Jadi, selanjutnya begini: kita panggil array numbers, terus tambahin .filter() di dalam kurung method filter() , kita kasih sebuah function (biasanya disebut callback function). Function ini yang akan nentuin kriteria apa yang kita mau. Contoh kode seperti ini: const numbersGreaterThanTwo = numbers.filter(function(item) { return item > 2; }); console.log(numbersGreaterThanTwo); Hasil dari kode di atas Jadi, di sini kita punya array numbers, terus kita filter angka mana aja yang lebih besar dari 2. Nah, angka-angka yang memenuhi syarat itu akan dimasukkan ke dalam array baru yang kita namakan numbersGreaterThanTwo Gampang kan? Nah, itu dia cara menggunakan method filter dalam JavaScript. Seru kan? Kamu bisa bereksperimen sendiri dengan berbagai kriteria filter yang kamu mau! Contoh Penggunaan Method Filter Selanjutnya Misalkan kita memiliki array nama-nama orang dan kita ingin membuat array baru yang hanya berisi nama-nama yang memiliki lebih dari lima huru const names = ["Alya", "Budi", "Citra", "Dewi", "Eko", "Fani", "Gilang", "Hani"]; Dalam contoh di atas, kita memiliki array names yang berisi daftar nama orang. Kemudian, kita menggunakan method filter pada array tersebut. const longNames = names.filter(function(name) { return name.length > 5; }); console.log(longNames); Hasil dari kode di atas Method filter menerima sebuah callback function sebagai argumennya. Callback function ini akan dieksekusi untuk setiap elemen dalam array dan elemen-elemen yang memenuhi kriteria yang akan ditentukan dalam callback function akan disaring dan dimasukkan ke dalam array baru. Di dalam callback function, kita menggunakan kondisi name.length > 5 untuk memeriksa apakah sebuah nama memilki lebih dari lima huruf. Jika nama tersebut memiliki lebih dari lima huruf, maka nama tersebut akan disertakan dalam array baru. Dengan menggunakan method filter, kita berhasil membuat array baru yang berisi nama-nama dengan lebih dari lima huruf dari array aslinya dengan cara yang jelas dan efisien. Keuntungan Menggunakan Method Filter 1. Memudahkan Seleksi Data Method filter memungkinkan kamu untuk dengan mudah memilih elemen-elemen tertentu dari sebuah array berdasarkan kriteria tertentu. 2. Kode Lebih Bersih Dengan menggunakan method filter, kode kamu cenderung lebih bersih dan lebih mudah dipahami. Kamu tidak perlu menulis loop atau kode yang rumit untuk melakukan seleksi data. 3. Mengurangi Peluang Kesalahan Karena method filter mengurangi kebutuhan untuk menulis kode yang rumit, ini juga mengurangi peluang terjadinya kesalahan. Kamu lebih sedikit bergantung pada loop dan pengaturan manual. Dengan memanfaatkan method filter, kamu dapat membuat kode kamu menjadi clean code, lebih terstruktur dan lebih mudah di-maintenance. Kesimpulan Dengan menggunakan method filter pada array JavaScript, Kamu dapat dengan mudah menyaring dan memanipulasi data sesuai kebutuhan kamu. Method filter memungkinkan kamu untuk membuat array baru berdasarkan kondisi-kondisi tertentu, sehingga memudahkan kamu dalam memproses data dengan cara yang efisien dan terstruktur. Dalam artikel ini, kita telah mempelajari bagaimana method filter bekerja dengan cara penggunaannya dengan contoh-contoh yang jelas. Dari filter angka lebih dari dua dan filter daftar nama yang lebih dari lima dalam sebuah array. Mari kita menjadi expert bersama BuildWithAngga🚀 See you guys! ✨