Akses kelas selamanya

Ambil Promo
flash sale
hamburger-menu

Tips Code

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Alasan Pilih Python Sebagai Bahasa Pemrograman Pertama di BuildWithAngga

Alasan Pilih Python Sebagai Bahasa Pemrograman Pertama

Setelah mempelajari algoritma dan tertarik untuk belajar pemrograman lebih dalam, maka kita dapat memilih bahasa pemrograman pertama kita, biasanya orang memilih C++, Python, JavaScript, atau juga PHP. Kali ini saya akan bagikan alasan utama mengapa memilih python sebagai bahasa pemrograman utama saya. Alasan Pilih Python Sebagai Bahasa Pemrograman Pertama Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang mudah ditulis dan juga dimengerti, hampir setiap sintak yang digunakan dapat dimengerti layaknya plain english. Python termasuk sebagai interpreted programming language yang cara kerjanya tidak harus kita compile secara keseluruh, kodingan python akan dieksekusi dari barisan kode ke barisan kode (synchronous). 1) Mudah dipelajari seorang programmer pemula Sejak puluhan tahun bahasa pemrograman python dibuat sampai hari ini, python masih dipertimbangkan oleh orang-orang sebagai bahasa pemrograman yang mudah dipelajari, dimengerti, dan juga ditulis. contoh bahasa pemrograman python Sintak yang tersedia pada bahasa pemrograman python cenderung ringkas, menggunakan simbol yang lebih sedikit dibandingkan bahasa pemrograman lainnya, jika di javascript maka kita perlu menggunakan titik koma (;) namun di python, kita tidak perlu menggunakan hal tersebut. Penulisan koding pada python juga menggunakan space yang cukup konsisten sehingga mudah dibaca oleh programmer lainnya. 2) Dapat digunakan untuk banyak platform Biasanya kita belajar bahasa pemrograman karena ingin membangun website atau game, well, menggunakan python maka kita bisa membangun di platform apa saja seperti website, machine learning, game, data analysis, dan masih banyak lainnya. python cocok untuk banyak platform Mempelajari bahasa pemrograman python dapat memberikan jenjang karir yang lebih luas dibandingkan apabila dengan bahasa pemrograman lainnya yang tidak serbaguna, mungkin untuk pemula bisa fokus kepada web development terlebih dahulu. 3) Komunitas belajar yang kuat dan besar Komunitas yang dibangun bersama khusus mempelajari python saat ini cukup besar dan tersebar di mana-mana, termasuk negara Indonesia. Orang-orang mulai mempelajari python dikarenakan lowongan pekerjaan yang saat ini lebih beragam seperti data analyst, data scientist, machine learning engineer, dan sebagainya. Seorang pemula akan lebih cepat mempelajari hal baru apabila tersedianya komunitas yang membantu dan memberikan ruang untuk tumbuh, oleh karena itu cepat bagi saya beradaptasi mempelajari bahasa pemrograman python. Kesimpulan memilih python Bagaimana ketiga alasan di atas? cukup membuat kamu tertantang untuk mempelajari python lebih jauh lagi? well, sudah waktunya untuk mencoba dibandingkan harus berpikir berulang-ulang kali dan tidak memulai sama sekali. BuildWithAngga menyediakan banyak kelas online python gratis untuk pemula yang sedang memulai belajar, silahkan periksa katalog kelas BuildWithAngga dan buatlah barisan koding pertamamu.

Kelas Pilih WordPress atau Laravel? Begini Perbedaannya di BuildWithAngga

Pilih WordPress atau Laravel? Begini Perbedaannya

Dalam membangun sebuah website, pemilihan platform yang tepat merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan. Beberapa faktor penting seperti tingkat keahlian dalam pemrograman, skala dan kompleksitas website yang akan dibangun, serta kecepatan dan keamanan website tersebut. Banyak platform yang dapat kita gunakan dalam proses pembangunan website, diantaranya seperti WordPress dan Laravel. Saat ini, WordPress dan Laravel menjadi dua pilihan populer yang sering dipertimbangkan oleh para web developer dalam memilih platform untuk membangun website. Pilih WordPress atau Laravel? Begini Perbedaannya WordPress dan Laravel merupakan dua platform populer yang sering dipertimbangkan dalam pemilihan platform yang tepat. WordPress sendiri merupakan platform CMS (Content Management System) yang sangat populer yang digunakan oleh jutaan pengguna, sedangkan Laravel merupakan platform web framework yang juga populer dan banyak digunakan oleh web developer. Kedua platform tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan. Pada artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara WordPress dan Laravel yang menjadi poin penting untuk dipertimbangkan dalam memilih platform yang tepat. Berikut tiga poin penting yang perlu diperhatikan dalam memilih antara WordPress atau Laravel: Tujuan Pembangunan Website Sebelum memilih platform yang akan digunakan, tujuan dari pembangunan website menjadi salah satu poin penting yang perlu diperhatikan. WordPress mungkin menjadi pilihan yang tepat jika tujuan dari pembangunan website untuk membuat website sederhana dengan fungsionalitas yang terbatas. WordPress menyediakan plugin dan tema yang dapat membantu membuat website yang menarik serta mudah digunakan oleh pengguna pemula tanpa banyak pengetahuan teknis. Plugin pada WordPress Namun, jika tujuan dari pembangunan website adalah untuk membuat website yang kompleks dengan fungsionalitas kustom dan skala besar, maka Laravel mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat. Laravel memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam membangun website sehingga kita dapat membuat website dengan lebih banyak fitur dan kontrol yang lebih besar. Keamanan Keamanan juga menjadi salah satu poin penting yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan platform yang tepat. WordPress memiliki keamanan yang rentan terhadap serangan hacking karena popularitasnya. WordPress juga memiliki banyak plugin dan tema yang tidak aman, yang dapat menyebabkan masalah keamanan. Sebaliknya, Laravel menawarkan keamanan yang lebih terjamin dan menyediakan banyak fitur keamanan bawaan yang meminimalkan risiko serangan hacking. Laravel memiliki lapisan keamanan yang lebih kuat dan dibangun dengan arsitektur yang kokoh. Meskipun begitu, keamanan tetap menjadi tanggung jawab kita sebagai pengembang dan perlu diperhatikan secara terus-menerus. Keamanan pada WordPress Kemampuan Pemrograman Kemampuan pemrograman yang kita miliki juga menjadi poin penting dalam memilih platform yang tepat. Salah satu kelebihan utama dari WordPress adalah kemudahan penggunaannya. WordPress menawarkan kemudahan dalam membangun website bagi pengguna yang tidak terlalu berpengalaman dalam pemrograman dan pembangunan website, sehingga platform ini mudah digunakan oleh siapa saja. Disisi lain, untuk menggunakan Laravel kita membutuhkan kemampuan, pengetahuan, serta pengalaman dalam pemrograman pembangunan website. PHP bahasa pemrograman WordPress dan Laravel Kesimpulan Pemilihan platform yang tepat dalam membangun sebuah website merupakan keputusan yang penting. Pilihan antara WordPress atau Laravel tergantung pada kebutuhan kita. Jika ingin membuat sebuah website sederhana dengan tampilan dan fungsionalitas dasar namun mudah untuk digunakan bagi pengguna yang tidak terlalu berpengalaman dalam pemrograman atau pembangunan website, WordPress mungkin menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika ingin membangun website dengan fitur yang kompleks serta keamanan yang terjamin, Laravel merupakan pilihan yang tepat. Dalam memilih platform yang tepat, pastikan kita mempertimbangkan tujuan, kebutuhan, dan kemampuan kita dengan baik.

Kelas Beberapa Cara Penulisan Algoritma Pemrograman Yang Baik di BuildWithAngga

Beberapa Cara Penulisan Algoritma Pemrograman Yang Baik

Algoritma pemrograman perlu kita buat untuk dijadikan bahan diskusi bersama dengan designer, programmer, marketer, dan juga executives pada perusahaan tempat kita bekerja. Ada beberapa cara untuk menulis algoritma pemrograman yang baik dan mudah dipahami oleh orang lain. Beberapa Cara Penulisan Algoritma Pemrograman Yang Baik Untuk belajar menulis algoritma pemrograman maka kita perlu mempersiapkan sebuah mini projek atau case study yang bisa dijadikan patokan utama dalam membuat beberapa algoritma pemrograman, misalnya sebagai contoh di bawah: Aplikasi BuildWithAngga menyediakan kelas koding dengan biaya terjangkau dan bisa dipelajari secara online, harga kelas tersebut Rp 500,000 sedangkan Ami hanya punya uang Rp 250,000. Apakah Ami bisa membeli kelas tersebut atau tidak? 1) Menulis algoritma dengan natural language Harga kelas adalah 500000 dan uang yang dimiliki oleh Ami adalah 250000Ami perlu membayar untuk membeli kelas BuildWithAngga seharga 500000500000 - 250000 (uang Ami) = 250000 (sisa belum terbayar) yang artinya adalah Ami masih memiliki hutang dan Ami tidak dapat membeli kelas tersebut, maka website bisa menyarankan Ami untuk mengisi saldo setidaknya 250000 terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses transaksi kelas. 2) Menulis algoritma dengan Pseudocode Start Get details kelas yang ingin dibeli oleh Ami dan periksa course_price Get saldo saat ini yang dimiliki oleh Ami If saldo greater than course_price, then output ‘Ami berhasil mengikuti kelas tersebut’ Else output ‘Saldo tidak cukup, silahkan topup terlebih dahulu’ End 3) Penulisan algoritma dengan Flowchart contoh algoritma pada flowchart buildwithangga Pada foto di atas kita memulai program dengan Start lalu menuju halaman detail kelas untuk mulai melakukan pembelian kelas tersebut, setelah itu akan diperiksa terlebih dahulu apakah saldo yang dimiliki Ami cukup atau tidaknya, jika cukup maka berhasil mengikuti kelas dan membangun portfolio menarik sebagai modal mencari kerja. Untuk pembuatan flowchart kamu bisa menggunakan beberapa software seperti Miro, Figma, Whimsical, LucidChart. Kesimpulan penulisan algoritma Well, mulai membiasakan menulis algoritma sebelum langsung terjun menulis kodingan, karena dengan membuat algoritma terlebih dahulu kita bisa menghindari hal-hal yang mungkin dapat merugikan perusahaan kedepannya, selain itu juga kita bisa berdiskusi bareng tim-tim pada perusahaan tempat kita bekerja, bagaimana menurut kamu?

Kelas 3 Kesalahan Programmer Pemula Wajib Perlu Kita Hindari di BuildWithAngga

3 Kesalahan Programmer Pemula Wajib Perlu Kita Hindari

Kesalahan programmer berikut perlu kita hindari apabila kita ingin menjadi seorang professional yang dapat dipercaya lebih banyak klien atau perusahaan, secara tidak langsung memberikan kesempatan dan income lebih besar kepada kita seorang professional programmer website atau mobile app. Kesalahan Programmer Pemula Wajib Perlu Kita Hindari Jika kita bisa menghindari beberapa kesalahan programmer tersebut maka kita akan lebih siap lagi dalam menghadapi projek yang besar, proses interview coding, dan hal lainnya yang bisa membuat karir programmer kita jadi lebih sukses. 1) Tidak membuat planning sebuah project Programmer pemula biasanya langsung menulis koding dalam membuat sebuah projek website atau mobile app. Sebenarnya alangkah baiknya apabila programmer memulai hal dengan beberapa hal berikut: mendesain database kebutuhan projekmembuat flowchart dari projek tersebutmemilih algoritma yang cocok Apabila kita melewati beberapa langkah di atas maka akan sulit jika kita sebagai programmer ingin melakukan proses scale up dari penambahan tim programmer, segi fitur pada projek, server, dan hal penting lainnya. 2) Memiliki keahlian komunikasi yang rendah Komunikasi yang baik dengan ui ux designer, marketer, copywriter, dan programmer lainnya dapat memberikan kesuksesan yang besar pada projek tersebut. Kini masih banyak sekali programmer yang bahkan belum bisa menjelaskan kodingan yang mereka tulis, well, you need to fix that. Kamu sebagai programmer perlu berlatih komunikasi lebih baik lagi setiap harinya. Beberapa tips komunikasi yang bisa kamu lakukan sebagai programmer: menggunakan bahasa sehari-hari manusia, hindari kalimat jargontubuh berdiri tegak dengan suara yang lantang dalam menjelaskanjika kamu gugup, peganglah sesuatu misalnya pulpen ketika berbicara Kamu bisa mulai berlatih pada setiap paginya setidaknya 10 menit sehari selama 6 bulan dan akan mulai terasa perbedaanya menjadi lebih baik lagi. keahlian public speaking programmer pemula 3) Nulis kodingan yang penting jalan, bukan best practice Sebenarnya kalau pemula menulis kodingan asal yang penting jalan itu tidak begitu masalah untuk para senior, hanya saja mau sampai kapan harus seperti itu terus? bukankah baiknya kita improve juga sebagai programmer pemula dari segi penulisan koding? maka dari itu tingkatkan cara kamu menulis koding. Kita sebagai programmer pemula dapat mengimplementasikan clean code architecture. Menerapkan princinple software design tersebut dapat memberikan manfaat-mafnaat yang bagus untuk kesuksesan bersama yaitu adalah: kodingan projek mudah di-maintenanceprojek website menjadi lebih mudah di scale upQA engineer juga lebih mudah untuk uji coba kodingan tersebut Kesimpulan yang dapat kita pelajari Karir programmer memberikan jaminan kerja dengan bayaran tinggi, persaingan kita juga semakin ketat dengan warga negara lain (bukan Indonesia saja). Oleh karena itu mulai perbanyak belajar lagi tentang bagaimana menjadi seorang programmer yang dicintai oleh perusahaan atau programmer lainnya, sehingga nanti bisa teamwork lebih baik. Good luck.

Kelas Pengertian Dasar Algoritma Pemrograman di BuildWithAngga

Pengertian Dasar Algoritma Pemrograman

Algoritma pemrograman membantu website dan aplikasi bisa berjalan sempurna sebagaimana mestinya yang telah ditentukan oleh designer, programmer, dan developer. Pengertian Algoritma Pemrograman Algoritma pemrograman adalah kumpulan beberapa instruksi dibuat oleh programmer dalam memberikan perintah kepada aplikasi atau website yang dibangun untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah hidup pada setiap harinya. Saat ini kita sudah mengenal aplikasi GOJEK dan bahkan juga pernah menggunakannnya setidaknya sekali seumur hidup, pada aplikasi tersebut tersedia banyak algoritma pemrograman disusun oleh ribuan programmer, sehingga pengguna dapat melakukan tugas seperti memesan ojek online, memesan burger king, dan membeli tiket bioskop secara online. Manfaat Membuat Algoritma Startup IT hadir untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat dan membuat hidup mereka menjadi lebih mudah, setiap masalah memiliki solusi (algoritma) yang berbeda-beda demi mendapatkan hasil yang paling mendekati menguntungkan kedua belah pihak yaitu pengguna dan perusahaan pemiliki website atau aplikasi. 1) Mendapatkan Instant Feedback Membuat beberapa alternatif algoritma dengan tujuan yang sama maka tim designer, programmer, dan developer dapat melakukan uji coba terlebih dahulu pada metode usability-testing untuk mendapatkan feedback terkait user experience design dan flow aplikasi dari partisipan atau calon-calon pengguna yang telah kita targetkan sebelumnya. kumpulan beberapa algoritma pemrograman 2) Mencocokan dengan teknologi Terkadang designer memiliki solusi yang canggih dan berguna untuk pengguna namun faktanya algoritma tersebut belum dapat diimplementasikan oleh teknologi saat ini sehingga programmer dan designer dapat mencari solusi lainnya dengan cepat sebelum usaha yang dikeluarkan lebih banyak dan membuang waktu. 3) Validasi ide-ide bisnis Perusahaan yang ingin membangun bisnisnya secara online akan membutuhkan programmer dan designer dalam menyusun beberapa algoritma sederhana yang sekiranya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada perusahaan tersebut, apabila ide tersebut tidak begitu memiliki efek yang bagus, maka perusahaan bisa mencoba ide dan algoritma yang lainnya. Kesimpulan mempelajari algoritma pemrograman Jika kamu ingin menjadi seorang programmer yang handal dan bisa bekerja sama dengan baik oleh tim designer atau marketing, maka kamu perlu memperdalam ilmu algoritma sehingga bisa memberikan solusi yang baik untuk perusahaan atau startup. Well, good luck.

Kelas Perbedaan Supervised Learning dan Unsupervised Learning di BuildWithAngga

Perbedaan Supervised Learning dan Unsupervised Learning

Sebelumnya kita sudah mengenal apa itu machine learning dan bagaimana contoh utama dari penerapan sebuah machine learning di aplikasi dan website, kali ini kita akan mempelajari beberapa tipe machine learning yang sering digunakan demi membantu manusia bekerja lebih cepat dan produktif lagi. Perbedaan Supervised Learning dan Unsupervised Learning Machine learning membutuhkan banyak data untuk membuat keputusan yang baik, semakin banyak data yang dimiliki maka semakin akurat juga keputusan-keputusan yang dibuat oleh machine learning untuk manusia maupun sistem. Beberapa tipe machine learning adalah supervised, unsupervised, dan reinforcement learning. 1) Supervised Learning Supervised learning adalah bagian dari machine learning dan artificial intelligence, supervised learning menggunakan data yang sudah diberi label oleh data scientist untuk melatih algoritma dalam membuat sebuah hasil prediksi yang tepat. Scientist sudah menyiapkan data-data penting terkait dari output yang diharapkan, data tersebut dikoleksi lalu disimpan di dalam model pada supervised learning. Jika kita menggunakan GMail, terkadang GMail mengindentifikasi sebuah email yang bersifat scam atau spam dengan cepat dan akurat, well, itu contoh utama dari kerja algoritma supervised learning, dapat meningkatkan user experience design dan membantu manusia hidup lebih produktif. supervised learning pada GMail spam 2) Unsupervised Learning Sementara supervised learning membutuhkan banyak data yang diberikan label oleh scientist atau pengguna untuk membantu machine tersebut belajar, unsupervised learning dapat belajar mandiri dengan cara membaca sebuah pattern (tanpa harus diberikan labeled data). Tipe machine learning yang satu ini sangat membantu ketika pengguna butuh mengindentifikasi patterns dan menggunakan data tersedia untuk membuat keputusan cepat. Unsupervised learning cocok digunakan dalam membuat segmentasi pasar, image recogniition, dan cross-selling strategy yang bisa menumbuhkan sebuah bisnis, hal tersebut bisa kita kenal sebagai clustering algorithm. Algoritma yang digunakan biasanya adalah Hidden Markov models, k-means, hierarchical clustering, dan Gaussian mixture models. Pilih menerapkan supervised atau unsupervised learning? Saya sebagai pemula lebih tertarik menggunakan supervised learning karena saya sebagai scientist dapat mengkontrol hasil yang saya harapkan sehingga proses belajar menjadi lebih terarah dan sesuai dengan harapan, selain itu juga saya suka melakukan riset untuk data-data yang dibutuhkan pada algoritma supervised learning.

Kelas Apa itu Machine Learning? Cara Kerja dan Contohnya di BuildWithAngga

Apa itu Machine Learning? Cara Kerja dan Contohnya

Machine learning sering digunakan dalam membuat prediksi di dalam sebuah aplikasi atau website, contohnya pada Netflix, apabila kita suka film horror maka Netflix akan lebih sering menampilkan rekomendasi film horror, seperti itulah contoh kecil penerapan machine learning yang membantu manusia. Apa itu Machine Learning? Cara Kerja dan Contohnya So, apa itu machine learning sebenarnya? Machine learning adalah salah satu bagian dari artificial intelligence (A.I) atau sebuah kecerdasan buatan manusia yang difokuskan untuk menggunakan data serta algoritma dalam meniru bagaimana otak manusia belajar hal baru. Seiring waktu, machine learning ini juga akan lebih banyak belajar dengan cepat sehingga machine learning bisa lebih akurat lagi dalam menentukan sebuah pilihan yang membantu kehidupan manusia, seperti contoh rekomendasi film Netflix. Machine learning sudah dipakai di mana saja? Jarang kita sadari bahwa machine learning sudah sering diterapkan dalam kehidupan kita sehari-harinya, saya akan memberikan beberapa contoh penerapan machine learning yang perlu kamu ketahui saat ini: 1) Film recommendation Netflix dan Disney menerapkan penggunaan machine learning yang cukup akurat sehingga mereka dapat mempelajari bagaimana cara kita menikmati film, dimulai dari pemilihan kategori film, subtitle, hingga pemilihan cover film kebutuhan marketing juga telah dilakukan oleh machine learning dengan sangat akurat, secara tidak langsung machine learning dapat meningkatkan user experience design pada bisnis yang kita miliki. penerapan machine learning pada website Netflix 2) Ads recommendation Instagram dan Google juga menerapkan kehebatan dari machine learning sehingga bisa memberikan iklan yang sesuai dengan interest diri kita, apabila selama sebulan ke belakang kita lebih sering mencari tas homemade maka machine learning akan memberikan iklan tersebut kepada kita melalui platform Instagram dan pencarian Google. Kesimpulan penggunaan machine learning Saat ini sudah semakin banyak konten yang dibuat oleh manusia, machine learning dapat memilah-milih konten apa yang harus ditampilkan kepada Andi dan Budi, sehingga Andi dan Budi tidak kewalahan dalam mengkonsumsi konten yang sesuai ketertarikan mereka. Kamu bisa mulai menerapkan machine learning pada toko online yang kamu miliki, sehingga kamu jadi mengerti barang apa saja yang cepat laku dan perlu di stock ulang dan barang mana saja yang tidak seharusnya kamu jual kembali.

Kelas 3 Popular Widget Button Flutter App Development di BuildWithAngga

3 Popular Widget Button Flutter App Development

Hello people spirit of learning! Dalam aplikasi yang sering kita gunakan, pastinya kita sering menemukan tombol, yang dimana saat kita klik tombol tersebut akan melakukan perubahan data baik secara UI maupun data di belakangnya. Nah dalam flutter terdapat 3 jenis tombol, Simak penjelasannya. 1. ElevatedButton void main(List args) { runApp(MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({Key? key}) : super(key: key); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( body: Center( child: ElevatedButton( style: ElevatedButton.styleFrom( shape: RoundedRectangleBorder( borderRadius: BorderRadius.circular(100)), fixedSize: Size(160, 45), backgroundColor: Color(0xFF3D58FF)), onPressed: () {}, child: Text( 'Home', style: TextStyle(fontWeight: FontWeight.w600, fontSize: 16), ), )), )); } } Yang pertama ada elevatedButton, tombol ini mempunyai ciri background warna tombolnya dan dibelakang buttonnya terdapat sedikit shadow. Tombol jenis ini sering digunakan di berbagai aplikasi yang sering kita gunakan. Oh ya anyway ada properti yang wajib diisi yaitu onPressed dan child, fungsinya onPressed adalah saat kita menklik didalamnya kita melakukan aksi, Namun disini kita kosongkan saja. Dan child bisa diisi dengan widget apapun. Biasanya diisi dengan widget Text. Disini kita bisa memodifikasinya dengan menggunakan properti Style didalam widget elevatedButton. setelah itu kita getter dengan styleFrom, yang didalamnya kita bisa menggunakan banyak properti. Seperti backgroundColor untuk mengubah warna buttonnya, lalu shape untuk mengatur lengkungan tiap ujung button, dan masih banyak lagi. Kalian bisa mencobanya sendiri sesusaikan design yang kalian inginkan ya. Untuk contohnya bisa dilihat pada code dan gambar diatas. 2. OutlineButton void main(List args) { runApp(MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({Key? key}) : super(key: key); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( body: Center( child: OutlinedButton( style: OutlinedButton.styleFrom( shape: RoundedRectangleBorder(borderRadius: BorderRadius.circular(15)), fixedSize: Size(180, 45), foregroundColor: Color(0xff252E4E), side: BorderSide(color: Color(0xff252E4E))), onPressed: () {}, child: Text( 'Rate Alessya', style: TextStyle(fontWeight: FontWeight.w600, fontSize: 16), ), )), )); } } Yang kedua ada outlinedButton, tombol ini mempunyai ciri hanya memiliki stroke atau garis sisi button saja dan tidak mempunyai warna background. Jenis tombol ini jarang kita temukan pada aplikasi atau web yang kita gunakan sehari hari. sama seperti sebelumnya, ada properti yang wajib diisi yaitu onPressed dan child, fungsinya onPressed adalah saat kita menklik didalamnya kita melakukan aksi, Namun disini kita kosongkan saja. Dan child bisa diisi dengan widget apapun. Biasanya diisi dengan widget Text. Untuk melakukan styling hampir mirip juga dengan button sebelumnya, dengan menggunakan properti Style didalam widget elevatedButton. setelah itu kita getter dengan styleFrom, yang didalamnya kita bisa menggunakan banyak properti. Seperti foreBackgroundColor untuk mengubah warna text pada buttonnya, lalu shape untuk mengatur lengkungan tiap ujung button, side untuk menstyling ketebalan garis dan mengubah warna garis pada button, dan masih banyak lagi. Kalian bisa mencobanya sendiri sesusaikan design yang kalian inginkan ya. Untuk contohnya bisa dilihat pada code dan gambar diatas. 3. TextButton void main(List args) { runApp(MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({Key? key}) : super(key: key); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: Scaffold( body: Center( child: TextButton( style: TextButton.styleFrom(foregroundColor: Color(0xff3D58FF)), onPressed: () {}, child: Text( 'Log in', style: TextStyle(fontWeight: FontWeight.w600, fontSize: 16), ), )), )); } } Yang terakhir adalah TextButton, Ciri-ciri dari button ini adalah hanya berbentuk text saja seperti text yang hanya dikasih Url atau link. Sering ditemukan dalam web sederhana ataupun pada aplikasi sederhana. sama seperti sebelumnya, ada properti yang wajib diisi yaitu onPressed dan child, fungsinya onPressed adalah saat kita menklik didalamnya kita melakukan aksi, Namun disini kita kosongkan saja. Dan child bisa diisi dengan widget apapun. Biasanya diisi dengan widget Text. Untuk textButton juga bisa di styling seperti sebelumnya, Namun disini saya hanya mencontohkan menggunakan properti foreBackgroundColor. Karena ini hanya textButton berisikan hanya text yang bisa di click. Namun kalian juga bisa memodifikasi sesuka kalian. karena getternya sama-sama dari styleFrom. Terima kasih dan semoga bermanfaat!

Kelas Cara Menggunakan Bottom Sheet pada Flutter Development di BuildWithAngga

Cara Menggunakan Bottom Sheet pada Flutter Development

Hello people spirit of learning! Dalam aplikasi ketika melakukan suatu interaksi di dalamnya, terdapat muncul dar bawah Pop up container atau lembaran yang berisi komponen-komponen yang bisa kita gunakan. dalam pengembangan aplikasi tersebut, kita bisa menggunakan lembaran tersebut dengan widget showModalBottomSheet. Fungsinya agar kita bisa membuat komponenen atau menu tanpa membuat halaman baru lagi. Langsung saja masuk ke dalam tutorialnya. 1. Kita membuat button sederhana void main(List<String> args) { runApp(MyApp()); } class MyApp extends StatelessWidget { const MyApp({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return MaterialApp( home: page(), ); } } class page extends StatelessWidget { const page({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Scaffold( body: Center( child: ElevatedButton(onPressed: () {}, child: Text('Click me')), )); } } Pertama, kita buat button terlebih dahulu yang nantinya saat kita klik muncul Pop up lembaran yang akan kita buat nanti. 2. Pada properti OnPressed, kita isi dengan showmodalbottomsheet onPressed: () { showModalBottomSheet( shape: RoundedRectangleBorder( borderRadius: BorderRadius.vertical(top: Radius.circular(32))), context: context, builder: (BuildContext context) => Container()); }, Kedua kita isi widget dengan showModalBottomSheet dan properti yang harus diisi ialah context dan builder, Fungsinya adalah agar kita bisa menurunkan widget-widget yang biasa kita gunakan. 3. Membuat state widget untuk isi content class content extends StatelessWidget { const content({super.key}); @override Widget build(BuildContext context) { return Container( width: MediaQuery.of(context).size.width, child: Column(children: [ Center( child: Container( width: MediaQuery.of(context).size.width - (2 * 24), height: 60, child: TextFormField( scrollPadding: EdgeInsets.symmetric(vertical: 20), decoration: InputDecoration( prefixIcon: Icon( Icons.search, color: Colors.grey, ), hintText: "Contoh membuat textformfield", focusedBorder: OutlineInputBorder( borderSide: BorderSide(color: Color(0xffE5E4E3)), borderRadius: BorderRadius.circular(16)), enabledBorder: OutlineInputBorder( borderSide: BorderSide(color: Color(0xffE5E4E3)), borderRadius: BorderRadius.circular(16))), ), ), ), ]), ); } } Langkah ketiga kita membuat stateless widget khusus untuk isi dari content modal bottom sheet. Disini saya isi dengan cara membuat TextFormField. 4. Implementasi ke dalam showModalBottomSheet onPressed: () { showModalBottomSheet( shape: RoundedRectangleBorder( borderRadius: BorderRadius.vertical(top: Radius.circular(32))), context: context, builder: (BuildContext context) => content()); }, Yang terakhir tinggal kita impementasikan ke dalam buildernya, Maka saat kita klik tombolnya maka akan keluar bottom sheet dan berisikan content textformfield. Terima kasih dan semoga bermanfaat!

Kelas Cara Install Emulator Android Untuk Flutter Development di BuildWithAngga

Cara Install Emulator Android Untuk Flutter Development

Hello people spirit of learning! Dalam pembuatan aplikasi, pastinya kita perlu melihat hasil dari apa yang kita buat baik tampilan aplikasi maupun fungsionalitas aplikasi. Nah disini kita memerlukan emulator. Secara singkat emulator dapat diartikan sebagai software yang memungkinkan suatu sistem komputer meniru fungsi sistem dari perangkat atau komputer lain. Fungsinya adalah untuk menguji coba aplikasi di sistem operasi yang dikembangkan. Pada flutter sendiri, emulator yang bisa digunakan yaitu Xcode untuk perangkat Apple dan Android Studio untuk perangkat android. Namun disini kita akan menginstall emulator HP pada perangkat android. Langsung saja masuk ke tutorialnya 1. Menginstall Android Studio Pertama kita menginstall android studio terlebih dahulu. Android studio ini juga bisa digunakan sebagai IDE seperti Visual Studio Code dan bisa digunakan untuk menggunakan emulator. Untuk mendownloadnya bisa klik disini. Untuk cara menginstallnya bisa mengikuti disini. 2. Buka Android Studio Kedua kita membuka IDE Android Studio. setelah itu pilih Device Manager, dan pilih create device. 3. Pilih jenis emulator yang dipilih Ketiga, kita pilih jenis emulator yang akan kita gunakan, Disini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya flutter dikenal dengan pembuatan aplikasi pada mobile, maka kita akan gunakan emulator jenis HP, kita pilih saja yang pixel 4. 3. Pilih jenis emulator yang dipilih Ketiga, kita pilih jenis emulator yang akan kita gunakan, Disini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya flutter dikenal dengan pembuatan aplikasi pada mobile, maka kita akan gunakan emulator jenis HP, kita pilih saja yang pixel 4. 4. Pilih Versi Android yang akan digunakan Yang keempat kita memilih untuk memilih versi android mana yang akan kita gunakan, Disini saya sudah mendownload nya yaitu versi 7 (Nougat) dan versi 12 (S). Kita gunakan versi nougat saja. Untuk yang belum mendownload kita bisa mendownloadnya terlebih dulu. 5. Ubah nama Emulator Untuk langkah 5 kalian bebas untuk menamakan emulator dan orentasi kita bikin potrait saja. 6. Jalankan emulator Langkah keenam kita jalankan emulatornya dengan pilih yang gambar logo HP. pilih Open Android Emulator “Nama Emulator yang sudah dibuat”. Bila tidak muncul, kalian bisa refresh. Maka untuk hasilnya akan seperti ini. 7. Debug Codingan Flutter Lalu jika debug project flutter kita Dengan menklik gambar yang ditandai warna merah, menunggu sebentar dan hasilnya akan seperti ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat!