flash sale
hamburger-menu

Tips Backend Development

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas Beberapa Fitur Canggih Website Dibuat dengan Framework Laravel di BuildWithAngga

Beberapa Fitur Canggih Website Dibuat dengan Framework Laravel

Laravel adalah salah satu framework PHP yang populer dan sering digunakan oleh developer di seluruh dunia. Mengapa? Karena Laravel menawarkan berbagai fitur canggih yang memudahkan pengembangan web, cepat dimaintenance, dan memiliki komunitas yang besar. Untuk programmer yang ingin meningkatkan keterampilan mereka dan mungkin mencari peluang kenaikan gaji, berlatih dengan Laravel adalah solusi yang tepat. Artikel ini akan membahas beberapa fitur canggih yang bisa Anda buat menggunakan Laravel, lengkap dengan contoh coding. Mengapa Laravel? Bayangkan Anda sedang membangun sebuah rumah. Laravel adalah seperti cetak biru yang sudah disiapkan dengan baik, lengkap dengan semua alat dan panduan yang Anda butuhkan untuk membangun rumah tersebut dengan cepat dan efisien. Ini memungkinkan Anda fokus pada desain dan fungsionalitas rumah tanpa harus khawatir tentang detail teknis kecil. Laravel cepat, mudah dimaintenance, dan populer. Tiga alasan ini saja sudah cukup untuk membuat Anda mempertimbangkan menggunakan Laravel untuk proyek web development Anda. Manfaat Belajar Laravel Cepat dan Efisien: Laravel dilengkapi dengan fitur-fitur siap pakai seperti routing, middleware, dan autentikasi yang mempercepat proses development. Misalnya, dengan menggunakan Eloquent ORM, Anda dapat dengan mudah mengelola database tanpa perlu menulis banyak query SQL. Mudah Dimaintenance: Struktur kode Laravel yang rapi dan konsisten membuatnya mudah untuk dikelola dan di-maintenance. MVC (Model-View-Controller) yang diterapkan Laravel memisahkan logika aplikasi dari presentasi dan data, sehingga membuat kode lebih modular dan mudah dipahami. Popularitas dan Komunitas: Laravel memiliki komunitas besar dan aktif, yang berarti Anda bisa mendapatkan dukungan dengan cepat saat menghadapi masalah. Tersedia banyak sumber belajar, seperti dokumentasi resmi, tutorial online, forum, dan grup diskusi. Dengan komunitas yang besar, Anda juga dapat berbagi pengalaman dan belajar dari proyek orang lain, memperkaya pengetahuan dan keterampilan Anda. Integrasi yang Mudah: Laravel mudah diintegrasikan dengan berbagai layanan pihak ketiga seperti mail services, payment gateways, dan layanan cloud. Dengan menggunakan paket-paket Laravel yang sudah ada, Anda bisa dengan cepat mengintegrasikan fitur tambahan ke dalam aplikasi Anda. Misalnya, integrasi dengan AWS S3 untuk penyimpanan file atau Stripe untuk pembayaran online dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Fitur Canggih yang Bisa Anda Latih Untuk menjadi full stack web developer yang handal, penting untuk terus berlatih dan mengasah keterampilan coding Anda. Berikut beberapa fitur canggih yang bisa Anda coba buat dengan Laravel. 1. Fitur Login dan Register dengan Laravel Breeze Mengapa Fitur Ini Penting? Fitur login dan register adalah dasar dari hampir semua aplikasi web. Dengan Laravel Breeze, Anda bisa membuat fitur ini dengan cepat dan aman. Contoh Coding Lengkap Instalasi Laravel Breeze: composer require laravel/breeze --dev Menjalankan Instalasi: php artisan breeze:install Migrasi Database: php artisan migrate Instalasi Dependensi: npm install && npm run dev Laravel Breeze akan menyediakan semua halaman yang dibutuhkan untuk login dan register secara otomatis. 2. Fitur Pencarian Produk Berdasarkan Nama dan Diurutkan Stok Terbanyak Mengapa Fitur Ini Penting? Fitur pencarian produk memudahkan pengguna menemukan apa yang mereka cari dengan cepat. Mengurutkan hasil berdasarkan stok terbanyak juga memastikan pengguna mendapatkan produk yang tersedia. Contoh Coding Lengkap Controller Method: public function search(Request $request) { $query = $request->input('query'); $products = Product::where('name', 'like', '%' . $query . '%') ->orderBy('stock', 'desc') ->get(); return view('products.search', compact('products')); } Route: Route::get('/search', [ProductController::class, 'search']); Blade Template (resources/views/products/search.blade.php): <form action="/search" method="GET"> <input type="text" name="query" placeholder="Cari produk..."> <button type="submit">Cari</button> </form> <ul> @foreach($products as $product) <li>{{ $product->name }} - Stok: {{ $product->stock }}</li> @endforeach </ul> 3. Fitur Validasi Nama Produk Wajib Unique dengan Custom Form Request Mengapa Fitur Ini Penting? Validasi data input sangat penting untuk mencegah duplikasi dan menjaga integritas data. Contoh Coding Lengkap Membuat Custom Form Request: php artisan make:request StoreProductRequest Mengedit Form Request (app/Http/Requests/StoreProductRequest.php): public function rules() { return [ 'name' => 'required|unique:products,name', 'price' => 'required|numeric', ]; } Menggunakan Form Request di Controller: public function store(StoreProductRequest $request) { $product = new Product(); $product->name = $request->input('name'); $product->price = $request->input('price'); $product->save(); return redirect()->route('products.index'); } 4. Fitur Task Scheduling untuk Mengirim Laporan Keuangan Mengapa Fitur Ini Penting? Task scheduling memungkinkan otomatisasi tugas yang berulang, seperti mengirim laporan keuangan. Contoh Coding Lengkap Menambahkan Command Baru: php artisan make:command SendFinancialReport Mengedit Command (app/Console/Commands/SendFinancialReport.php): protected $signature = 'report:send'; protected $description = 'Send daily financial report to admin'; public function handle() { // Logika untuk mengirim laporan keuangan Mail::to('[email protected]')->send(new FinancialReport()); $this->info('Financial report has been sent successfully!'); } Menambahkan Command ke Kernel (app/Console/Kernel.php): protected function schedule(Schedule $schedule) { $schedule->command('report:send')->daily(); } 5. Fitur Upload Media ke AWS Storage Mengapa Fitur Ini Penting? Menyimpan file di AWS Storage memastikan bahwa media Anda aman dan dapat diakses dengan cepat dari berbagai lokasi. Contoh Coding Lengkap Konfigurasi AWS di .env: AWS_ACCESS_KEY_ID=your-access-key-id AWS_SECRET_ACCESS_KEY=your-secret-access-key AWS_DEFAULT_REGION=your-region AWS_BUCKET=your-bucket-name Mengedit config/filesystems.php: 'disks' => [ 's3' => [ 'driver' => 's3', 'key' => env('AWS_ACCESS_KEY_ID'), 'secret' => env('AWS_SECRET_ACCESS_KEY'), 'region' => env('AWS_DEFAULT_REGION'), 'bucket' => env('AWS_BUCKET'), ], ], Membuat Controller untuk Upload (app/Http/Controllers/MediaController.php): public function upload(Request $request) { $request->validate([ 'file' => 'required|file|mimes:jpeg,png,jpg,gif,svg|max:2048', ]); $path = $request->file('file')->store('uploads', 's3'); return response()->json(['url' => Storage::disk('s3')->url($path)], 200); } Route: Route::post('/upload', [MediaController::class, 'upload']); 6. Fitur Notifikasi dengan Laravel Notifications Mengapa Fitur Ini Penting? Notifikasi adalah cara efektif untuk menjaga pengguna tetap terinformasi tentang berbagai aktivitas di aplikasi Anda, seperti ketika ada pembaruan penting atau tindakan yang perlu mereka ambil. Analogi Sederhana: Bayangkan Anda memiliki asisten pribadi yang selalu mengingatkan Anda tentang janji, pembayaran, atau pesan penting. Begitulah cara notifikasi bekerja di aplikasi Anda. Contoh Coding Lengkap Membuat Notification Baru: php artisan make:notification UserRegistered Mengedit Notification (app/Notifications/UserRegistered.php): public function toMail($notifiable) { return (new MailMessage) ->line('Selamat datang di aplikasi kami!') ->action('Kunjungi Website', url('/')) ->line('Terima kasih telah mendaftar!'); } Menggunakan Notification di Controller: use App\\\\Notifications\\\\UserRegistered; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Notification; public function register(Request $request) { $user = User::create($request->all()); Notification::send($user, new UserRegistered()); return redirect()->route('home'); } 7. Fitur Rest API dengan Laravel Passport Mengapa Fitur Ini Penting? Membuat API yang aman adalah kebutuhan dasar untuk aplikasi modern yang berinteraksi dengan berbagai perangkat. Laravel Passport menyediakan cara yang mudah dan aman untuk menambahkan otentikasi API ke aplikasi Laravel. Analogi Sederhana: Bayangkan API sebagai pintu masuk rumah Anda. Laravel Passport adalah kunci pintu tersebut yang hanya dapat digunakan oleh tamu yang diizinkan. Contoh Coding Lengkap Instalasi Laravel Passport: composer require laravel/passport Menjalankan Instalasi: php artisan passport:install Mengedit Model User: use Laravel\\\\Passport\\\\HasApiTokens; class User extends Authenticatable { use HasApiTokens, Notifiable; } Menambahkan Middleware ke Kernel (app/Http/Kernel.php): 'api' => [ \\\\Laravel\\\\Passport\\\\Http\\\\Middleware\\\\CreateFreshApiToken::class, ], Mengedit AuthServiceProvider: use Laravel\\\\Passport\\\\Passport; public function boot() { $this->registerPolicies(); Passport::routes(); } 8. Fitur Role-Based Access Control (RBAC) Mengapa Fitur Ini Penting? RBAC memungkinkan pengelolaan akses pengguna berdasarkan peran, yang penting untuk aplikasi yang memiliki berbagai level akses dan kebutuhan keamanan. Analogi Sederhana: Bayangkan sebuah gedung perkantoran. Karyawan dengan berbagai peran memiliki akses ke area yang berbeda, seperti ruang rapat, ruang server, atau pantry. RBAC memastikan hanya orang yang tepat yang memiliki akses ke area tertentu. Contoh Coding Lengkap Membuat Middleware Baru: php artisan make:middleware CheckRole Mengedit Middleware (app/Http/Middleware/CheckRole.php): public function handle($request, Closure $next, $role) { if (! $request->user()->hasRole($role)) { abort(403, 'Unauthorized action.'); } return $next($request); } Mendaftarkan Middleware di Kernel: protected $routeMiddleware = [ 'role' => \\\\App\\\\Http\\\\Middleware\\\\CheckRole::class, ]; Menggunakan Middleware di Route: Route::get('/admin', function () { // Only accessible to admins })->middleware('role:admin'); 9. Fitur Real-Time Chat dengan Laravel Echo dan Pusher Mengapa Fitur Ini Penting? Real-time chat meningkatkan interaksi pengguna dan memberikan pengalaman yang dinamis, seperti mengobrol langsung dengan customer support atau chatting antar pengguna. Analogi Sederhana: Bayangkan Anda berada di ruang obrolan langsung dengan teman-teman, di mana setiap pesan muncul seketika tanpa harus menunggu. Contoh Coding Lengkap Instalasi Pusher: composer require pusher/pusher-php-server Mengedit .env untuk Konfigurasi Pusher: PUSHER_APP_ID=your-app-id PUSHER_APP_KEY=your-app-key PUSHER_APP_SECRET=your-app-secret PUSHER_APP_CLUSTER=mt1 Mengedit config/broadcasting.php: 'connections' => [ 'pusher' => [ 'driver' => 'pusher', 'key' => env('PUSHER_APP_KEY'), 'secret' => env('PUSHER_APP_SECRET'), 'app_id' => env('PUSHER_APP_ID'), 'options' => [ 'cluster' => env('PUSHER_APP_CLUSTER'), 'useTLS' => true, ], ], ], Membuat Event Baru: php artisan make:event MessageSent Mengedit Event (app/Events/MessageSent.php): use Illuminate\\\\Broadcasting\\\\Channel; use Illuminate\\\\Broadcasting\\\\PrivateChannel; use Illuminate\\\\Contracts\\\\Broadcasting\\\\ShouldBroadcast; class MessageSent implements ShouldBroadcast { public $message; public function __construct($message) { $this->message = $message; } public function broadcastOn() { return new PrivateChannel('chat'); } } Mengedit Controller untuk Memicu Event: use App\\\\Events\\\\MessageSent; public function sendMessage(Request $request) { $message = $request->input('message'); broadcast(new MessageSent($message)); return response()->json(['status' => 'Message Sent!']); } Mengedit Blade Template untuk Mendengarkan Event: <script src="<https://js.pusher.com/7.0/pusher.min.js>"></script> <script> Pusher.logToConsole = true; var pusher = new Pusher('your-app-key', { cluster: 'mt1' }); var channel = pusher.subscribe('private-chat'); channel.bind('App\\\\\\\\Events\\\\\\\\MessageSent', function(data) { alert(JSON.stringify(data.message)); }); </script> 10. Fitur Two-Factor Authentication (2FA) Mengapa Fitur Ini Penting? Two-Factor Authentication (2FA) meningkatkan keamanan akun pengguna dengan menambahkan lapisan keamanan tambahan selain password. Analogi Sederhana: Bayangkan Anda memiliki kunci rumah dan kode keamanan di pintu depan. Bahkan jika seseorang memiliki kunci, mereka tetap membutuhkan kode keamanan untuk masuk. Contoh Coding Lengkap Instalasi Laravel Fortify: composer require laravel/fortify Menjalankan Instalasi: php artisan fortify:install Mengedit Model User: use Laravel\\\\Fortify\\\\TwoFactorAuthenticatable; class User extends Authenticatable { use TwoFactorAuthenticatable; } Mengedit fortify.php untuk Mengaktifkan 2FA: 'features' => [ Features::twoFactorAuthentication([ 'confirmPassword' => true, ]), ], Menambahkan Route untuk Mengelola 2FA: use Laravel\\\\Fortify\\\\Http\\\\Controllers\\\\TwoFactorAuthenticationController; Route::post('/user/two-factor-authentication', [TwoFactorAuthenticationController::class, 'store']); Route::delete('/user/two-factor-authentication', [TwoFactorAuthenticationController::class, 'destroy']); Menambahkan Form untuk Mengaktifkan 2FA di Blade Template: <form action="/user/two-factor-authentication" method="POST"> @csrf <button type="submit">Enable Two-Factor Authentication</button> </form> <form action="/user/two-factor-authentication" method="POST"> @method('DELETE') @csrf <button type="submit">Disable Two-Factor Authentication</button> </form> 11. Fitur CRUD dengan AJAX Mengapa Fitur Ini Penting? Menggunakan AJAX untuk operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) memberikan pengalaman pengguna yang lebih dinamis tanpa perlu reload halaman. Analogi Sederhana: Bayangkan Anda memiliki restoran di mana pelanggan dapat memesan makanan langsung dari meja mereka tanpa harus mengunjungi kas ir setiap kali ingin menambahkan atau mengubah pesanan mereka. Contoh Coding Lengkap Membuat Route untuk CRUD: Route::resource('items', ItemController::class); Mengedit Controller untuk AJAX: public function store(Request $request) { $item = Item::create($request->all()); return response()->json($item); } public function update(Request $request, Item $item) { $item->update($request->all()); return response()->json($item); } public function destroy(Item $item) { $item->delete(); return response()->json(['success' => true]); } Mengedit Blade Template untuk AJAX: <form id="itemForm"> <input type="text" name="name" id="itemName" placeholder="Item Name"> <button type="submit">Save</button> </form> <script> $('#itemForm').on('submit', function(e) { e.preventDefault(); $.ajax({ url: '/items', type: 'POST', data: { name: $('#itemName').val(), _token: '{{ csrf_token() }}' }, success: function(response) { console.log('Item saved:', response); } }); }); </script> Penutup Laravel adalah framework yang sangat cocok dipelajari oleh programmer, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Dengan popularitasnya yang terus meningkat, mempelajari Laravel akan memberikan keuntungan besar dalam karir web development Anda. Untuk belajar lebih mendalam tentang Laravel dan mengasah keterampilan Anda dengan bimbingan dari mentor yang berpengalaman, Anda bisa belajar di BuildWithAngga. Di sini, Anda akan mendapatkan akses seumur hidup ke berbagai materi dan benefit berupa kesempatan bertanya kepada mentor jika menemui kendala dalam belajar. Dengan belajar di BuildWithAngga, Anda akan lebih produktif dan siap menghadapi tantangan dalam dunia web development.

Kelas Tips Projek Skripsi Keren dengan Laravel dan Contoh Projeknya di BuildWithAngga

Tips Projek Skripsi Keren dengan Laravel dan Contoh Projeknya

Menjelang akhir masa kuliah, mahasiswa sering dihadapkan dengan tugas akhir atau skripsi. Memilih topik skripsi yang tepat sangat penting, terutama jika topik tersebut bisa memberikan manfaat besar dan relevan dengan industri. Salah satu pilihan terbaik untuk projek skripsi adalah menggunakan framework Laravel. Laravel terkenal mudah digunakan, cepat dalam performa, dan kaya fitur yang mendukung pengembangan aplikasi web modern. Kenapa Laravel Cocok untuk Projek Skripsi? 1. Mudah Digunakan Laravel dirancang dengan tujuan memudahkan developer dalam pengembangan aplikasi web. Struktur kode yang jelas dan intuitif memungkinkan bahkan pemula dalam dunia programming dapat dengan cepat memahami cara kerja Laravel. Fitur-fitur bawaan Laravel seperti Eloquent ORM untuk interaksi dengan database dan Blade templating engine untuk pengelolaan tampilan, membantu menyederhanakan tugas yang rumit menjadi lebih mudah dipahami dan diimplementasikan. Beberapa alasan mengapa Laravel mudah digunakan antara lain: Dokumentasi Lengkap: Laravel menyediakan dokumentasi yang sangat lengkap dan mudah dipahami. Setiap fitur dan fungsi dijelaskan dengan rinci, disertai contoh-contoh kode yang memudahkan developer untuk menerapkannya dalam projek mereka.Komunitas Aktif: Komunitas Laravel sangat aktif, baik di forum online, grup media sosial, maupun konferensi teknologi. Developer bisa dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan mereka atau berbagi pengalaman dan solusi dengan sesama pengguna Laravel.BuildWithAngga: Platform belajar online seperti BuildWithAngga menawarkan tutorial video berkualitas tinggi tentang Laravel. Ini menjadi sumber belajar yang sangat berharga bagi developer dari berbagai tingkatan. 2. Cepat dalam Performa Laravel dirancang untuk performa yang optimal, memungkinkan developer membuat aplikasi yang cepat dan responsif. Framework ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang membantu meningkatkan performa aplikasi tanpa harus menulis banyak kode tambahan. Faktor-faktor yang membuat Laravel cepat dalam performa antara lain: Caching: Laravel memiliki sistem caching yang kuat yang dapat digunakan untuk menyimpan data sementara sehingga mengurangi waktu akses ke database. Ini sangat berguna untuk meningkatkan kecepatan aplikasi, terutama pada aplikasi dengan lalu lintas tinggi.Queue System: Sistem antrian Laravel memungkinkan pengelolaan tugas-tugas berat seperti pengiriman email atau pemrosesan gambar untuk dilakukan di latar belakang. Ini membantu mencegah aplikasi menjadi lambat ketika menangani banyak permintaan sekaligus.Optimization Tools: Laravel menyediakan berbagai alat untuk optimisasi performa, seperti Eager Loading untuk mengurangi query database berlebih dan Redis untuk penyimpanan data dalam memori yang cepat. 3. Manfaat Besar Projek skripsi yang dibuat dengan Laravel tidak hanya menjadi tugas akademis, tetapi juga dapat memberikan manfaat praktis yang signifikan. Dengan fitur-fitur canggih dan fleksibilitasnya, Laravel memungkinkan mahasiswa untuk menciptakan aplikasi yang relevan dan bermanfaat di dunia nyata. Membantu UKM: Mahasiswa dapat mengembangkan sistem manajemen yang membantu usaha kecil dan menengah (UKM) dalam mengelola operasional mereka dengan lebih efisien.Platform Pendidikan: Membuat platform e-learning yang interaktif, membantu memfasilitasi proses belajar mengajar secara online.Sistem Informasi Perusahaan: Mengembangkan sistem informasi yang membantu perusahaan dalam mengelola data dan proses bisnis mereka dengan lebih baik. Dengan menggunakan Laravel, mahasiswa tidak hanya belajar tentang pengembangan aplikasi web, tetapi juga bagaimana menciptakan solusi teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat. 5 Contoh Projek Laravel untuk Skripsi Beserta Fitur Unggulan 1. Sistem Manajemen Perpustakaan Fitur Unggulan: Authentication & Authorization: Menggunakan middleware untuk mengatur akses pengguna.Book Inventory Management: Pengelolaan inventaris buku menggunakan fitur Eloquent ORM.User Roles & Permissions: Menggunakan Laravel Policy untuk mengatur hak akses pengguna. Contoh Kode: Authentication & Authorization: // routes/web.php Route::middleware(['auth'])->group(function () { Route::get('/dashboard', [DashboardController::class, 'index'])->name('dashboard'); }); Book Inventory Management: // app/Models/Book.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Book extends Model { protected $fillable = ['title', 'author', 'isbn', 'published_at']; } // app/Http/Controllers/BookController.php use App\\\\Models\\\\Book; class BookController extends Controller { public function index() { $books = Book::all(); return view('books.index', compact('books')); } } User Roles & Permissions: // app/Policies/BookPolicy.php use App\\\\Models\\\\User; use App\\\\Models\\\\Book; class BookPolicy { public function view(User $user, Book $book) { return $user->role === 'admin'; } } 2. Platform E-Learning Fitur Unggulan: User Registration & Login: Sistem registrasi dan login menggunakan Laravel Auth.Course Management: Manajemen kursus dengan modul yang dapat diakses oleh siswa.Payment Integration: Integrasi dengan layanan pembayaran online untuk transaksi kursus. Contoh Kode: User Registration & Login: php artisan make:auth Course Management: // app/Models/Course.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Course extends Model { protected $fillable = ['title', 'description', 'price']; } // app/Http/Controllers/CourseController.php use App\\\\Models\\\\Course; class CourseController extends Controller { public function index() { $courses = Course::all(); return view('courses.index', compact('courses')); } } Payment Integration: // app/Http/Controllers/PaymentController.php use Illuminate\\\\Http\\\\Request; class PaymentController extends Controller { public function process(Request $request) { $paymentDetails = $request->all(); // Integrasi dengan layanan pembayaran } } 3. E-Commerce Website Fitur Unggulan: Product Catalog: Pengelolaan katalog produk menggunakan Eloquent ORM.Shopping Cart: Implementasi shopping cart menggunakan session dan database.Order Processing: Sistem pemrosesan pesanan dengan notifikasi email otomatis. Contoh Kode: Product Catalog: // app/Models/Product.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Product extends Model { protected $fillable = ['name', 'description', 'price', 'stock']; } // app/Http/Controllers/ProductController.php use App\\\\Models\\\\Product; class ProductController extends Controller { public function index() { $products = Product::all(); return view('products.index', compact('products')); } } Shopping Cart: // app/Http/Controllers/CartController.php use Illuminate\\\\Http\\\\Request; use App\\\\Models\\\\Product; class CartController extends Controller { public function add(Request $request, $id) { $product = Product::find($id); $cart = session()->get('cart', []); $cart[$id] = [ "name" => $product->name, "quantity" => 1, "price" => $product->price ]; session()->put('cart', $cart); return redirect()->back()->with('success', 'Product added to cart!'); } } Order Processing: // app/Http/Controllers/OrderController.php use App\\\\Models\\\\Order; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Mail; class OrderController extends Controller { public function placeOrder(Request $request) { $order = Order::create($request->all()); Mail::to($order->email)->send(new OrderPlaced($order)); return redirect()->route('order.success'); } } 4. Sistem Informasi Akademik Fitur Unggulan: Student Management: Pengelolaan data mahasiswa menggunakan CRUD operations.Grades & Transcripts: Sistem manajemen nilai dan transkrip akademik.Role-Based Access Control: Menggunakan Laravel Policy dan Middleware untuk mengatur hak akses pengguna. Contoh Kode: Student Management: // app/Models/Student.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Student extends Model { protected $fillable = ['name', 'email', 'course', 'year']; } // app/Http/Controllers/StudentController.php use App\\\\Models\\\\Student; class StudentController extends Controller { public function index() { $students = Student::all(); return view('students.index', compact('students')); } public function store(Request $request) { Student::create($request->all()); return redirect()->back()->with('success', 'Student added successfully!'); } } Grades & Transcripts: // app/Models/Grade.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Grade extends Model { protected $fillable = ['student_id', 'subject', 'grade']; } // app/Http/Controllers/GradeController.php use App\\\\Models\\\\Grade; class GradeController extends Controller { public function index() { $grades = Grade::all(); return view('grades.index', compact('grades')); } } Role-Based Access Control: // app/Policies/StudentPolicy.php use App\\\\Models\\\\User; use App\\\\Models\\\\Student; class StudentPolicy { public function view(User $user, Student $student) { return $user->role === 'admin'; } } 5. Aplikasi Booking Service Fitur Unggulan: Service Scheduling: Penjadwalan layanan menggunakan fitur Eloquent dan scheduler.Customer Management: Manajemen data pelanggan dengan fitur CRUD.Notification System: Sistem notifikasi menggunakan email dan SMS gateway. Contoh Kode: Service Scheduling: // app/Models/Booking.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Booking extends Model { protected $fillable = ['customer_id', 'service_id', 'scheduled_at']; } // app/Http/Controllers/BookingController.php use App\\\\Models\\\\Booking; class BookingController extends Controller { public function schedule(Request $request) { Booking::create($request->all()); return redirect()->back()->with('success', 'Service scheduled successfully!'); } } Customer Management: // app/Models/Customer.php use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Customer extends Model { protected $fillable = ['name', 'email', 'phone']; } // app/Http/Controllers/CustomerController.php use App\\\\Models\\\\Customer; class CustomerController extends Controller { public function index() { $customers = Customer::all(); return view('customers.index', compact('customers')); } } Notification System: // app/Http/Controllers/NotificationController.php use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Mail; class NotificationController extends Controller { public function sendBookingConfirmation($booking) { Mail::to($booking->customer->email)->send(new BookingConfirmation($booking)); } } Fitur Laravel yang Mendukung Pengembangan Projek Laravel menyediakan berbagai fitur yang memudahkan developer dalam pengembangan aplikasi web. Berikut beberapa fitur yang bisa digunakan dalam projek skripsi: Middleware: Mengatur request yang masuk sebelum mencapai controller.Filament: Plugin untuk membuat panel admin dengan cepat.Policy: Mengatur hak akses pengguna terhadap resource tertentu.CORS: Mengatur kebijakan akses resource dari domain lain. Tips Presentasi Projek Skripsi Agar Lebih Percaya Diri Mempersiapkan presentasi projek skripsi dengan baik adalah kunci untuk tampil percaya diri dan memberikan kesan yang baik kepada dosen penguji. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mempersiapkan dan menjalankan presentasi dengan lebih percaya diri: 1. Persiapkan Diri dengan Baik Latihan Intensif: Latih presentasi Anda beberapa kali sebelum hari H.Gunakan cermin atau rekam diri Anda saat berlatih untuk melihat dan memperbaiki ekspresi dan bahasa tubuh.Minta teman atau keluarga untuk mendengarkan dan memberikan masukan. Pahami Projek Secara Mendalam: Pastikan Anda memahami setiap detail projek yang Anda buat, termasuk fitur-fitur teknis dan tujuan bisnisnya.Buat catatan singkat yang mencakup poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan.Antisipasi pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dosen penguji dan siapkan jawabannya. 2. Gunakan Visual yang Menarik Slide yang Informatif dan Menarik: Gunakan slide yang sederhana, bersih, dan mudah dipahami. Hindari terlalu banyak teks dalam satu slide.Pilih warna yang kontras untuk memastikan teks terbaca dengan jelas. Diagram dan Gambar: Tambahkan diagram, gambar, dan contoh kasus untuk memudahkan audiens mengerti projek Anda.Gunakan flowchart untuk menjelaskan alur kerja sistem atau proses.Sertakan screenshot dari aplikasi yang Anda kembangkan untuk memberikan gambaran visual yang nyata. Animasi dan Transisi: Gunakan animasi dan transisi slide secara bijaksana untuk menambahkan dinamika pada presentasi, tetapi hindari penggunaan yang berlebihan yang bisa mengganggu fokus audiens. 3. Jelaskan Manfaat Projek Fokus pada Solusi: Tunjukkan bagaimana projek Anda dapat memberikan solusi atas masalah yang ada di masyarakat atau industri.Jelaskan keunggulan projek Anda dibandingkan solusi lain yang sudah ada. Manfaat Nyata: Sertakan studi kasus atau contoh nyata yang menunjukkan manfaat projek Anda.Jelaskan bagaimana pengguna akan mendapatkan keuntungan dari aplikasi atau sistem yang Anda buat. Data dan Statistik: Jika memungkinkan, sertakan data dan statistik untuk mendukung klaim manfaat projek Anda.Presentasikan hasil uji coba atau pilot project yang menunjukkan keberhasilan projek Anda. 4. Antisipasi Pertanyaan Siapkan Jawaban: Buat daftar pertanyaan yang mungkin diajukan oleh dosen penguji dan siapkan jawabannya.Latih diri Anda untuk menjawab pertanyaan dengan tenang dan jelas. Pengetahuan Teknis dan Non-Teknis: Pahami aspek teknis dari projek Anda, seperti kode, arsitektur sistem, dan teknologi yang digunakan.Jangan lupa untuk memahami aspek non-teknis, seperti tujuan bisnis, manfaat pengguna, dan dampak sosial. 5. Tingkatkan Kepercayaan Diri Bahasa Tubuh: Gunakan bahasa tubuh yang positif, seperti berdiri tegak, menghadap audiens, dan melakukan kontak mata.Hindari gerakan yang menunjukkan kegelisahan, seperti menggoyangkan kaki atau memainkan tangan. Intonasi dan Volume Suara: Bicaralah dengan intonasi yang bervariasi untuk menjaga perhatian audiens.Gunakan volume suara yang cukup keras agar seluruh ruangan dapat mendengar dengan jelas. Istirahat yang Cukup: Pastikan Anda beristirahat dengan cukup sebelum hari presentasi untuk memastikan kondisi fisik dan mental Anda optimal.Hindari begadang dan makan makanan yang sehat untuk menjaga energi dan konsentrasi. Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda akan lebih siap dan percaya diri dalam menyampaikan presentasi projek skripsi Anda. Ingatlah bahwa persiapan yang matang dan latihan yang cukup adalah kunci utama untuk sukses dalam presentasi. Selamat mencoba! Menggunakan Projek Skripsi Sebagai Modal Utama Mencari Kerja Projek skripsi yang Anda buat bisa menjadi modal utama dalam mencari kerja setelah lulus kuliah. Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan projek skripsi Anda: Sertakan dalam Portofolio: Tampilkan projek skripsi Anda dalam portofolio online atau resume.Jelaskan Kontribusi Anda: Saat wawancara, jelaskan peran Anda dalam projek dan teknologi yang Anda gunakan.Terus Kembangkan Projek: Jika memungkinkan, terus kembangkan projek skripsi Anda agar lebih sempurna dan memiliki fitur lebih banyak. Penutup Laravel adalah pilihan yang tepat untuk projek skripsi karena mudah dipelajari, cepat dalam performa, dan kaya fitur. Dengan belajar Laravel di BuildWithAngga, Anda bisa mendapatkan bimbingan langsung dari mentor expert dan berpengalaman. Akses seumur hidup dan benefit bertanya pada mentor akan membuat proses belajar Anda lebih produktif dan menarik. Jangan ragu untuk mulai belajar Laravel sekarang juga dan buat projek skripsi Anda menjadi lebih menonjol dan bermanfaat!

Kelas Tips Penggunaan Middleware Laravel 11 Untuk Programmer Pemula di BuildWithAngga

Tips Penggunaan Middleware Laravel 11 Untuk Programmer Pemula

Website yang bagus harus memiliki keamanan yang solid dan bebas dari serangan hacker jahat. Keamanan ini mencakup perlindungan data pengguna, pencegahan akses tidak sah, dan mitigasi serangan berbahaya dan merugikan pengguna. Middleware adalah salah satu fitur penting di framework Laravel yang sering digunakan oleh para developer dalam mengelola beberapa request HTTP yang masuk di aplikasi web mereka. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penggunaan middleware di Laravel, mulai dari fungsi utamanya, lokasi folder, contoh kodingan, hingga contoh penggunaan pada proyek nyata. Mari kita mulai! Fungsi Utama Mengapa Laravel Menyediakan Middleware Middleware berfungsi sebagai lapisan perantara (middleware) yang memproses request yang masuk ke aplikasi sebelum mencapai controller. Secara sederhana, middleware adalah filter yang memeriksa dan memodifikasi request atau response. Fungsi utama middleware adalah: Autentikasi dan Otorisasi: Memastikan pengguna yang mengakses resource tertentu memiliki hak akses.Pengaturan Header HTTP: Memodifikasi header pada request atau response.Rate Limiting: Membatasi jumlah request dari pengguna dalam jangka waktu tertentu.Maintenance Mode: Menampilkan halaman maintenance saat aplikasi sedang dalam perbaikan. Analogi Sederhana Bayangkan sebuah rumah dengan beberapa ruangan yang hanya bisa diakses oleh penghuni yang memiliki kunci khusus. Middleware berfungsi sebagai penjaga pintu yang memastikan hanya orang yang memiliki kunci yang tepat yang bisa masuk ke ruangan tertentu. Middleware Berada pada Folder Apa dan Contoh Kodingan Di Laravel, middleware berada dalam folder app/Http/Middleware. Laravel menyediakan beberapa middleware bawaan yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi sesuai kebutuhan. Contoh Kodingan Middleware Berikut adalah contoh kodingan middleware sederhana untuk memeriksa apakah pengguna sudah login: <?php namespace App\\\\Http\\\\Middleware; use Closure; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Auth; class Authenticate { /** * Handle an incoming request. * * @param \\\\Illuminate\\\\Http\\\\Request $request * @param \\\\Closure $next * @return mixed */ public function handle($request, Closure $next) { if (!Auth::check()) { return redirect('login'); } return $next($request); } } Middleware di atas memeriksa apakah pengguna sudah login. Jika belum, pengguna akan diarahkan ke halaman login. Menambahkan Middleware ke Kernel Untuk menggunakan middleware ini, kita perlu menambahkannya ke dalam app/Http/Kernel.php: protected $routeMiddleware = [ 'auth' => \\\\App\\\\Http\\\\Middleware\\\\Authenticate::class, ]; Dengan demikian, kita bisa menggunakan middleware auth di route yang kita inginkan. Contoh Penggunaan Middleware pada Proyek Website Cari Mobil Bekas Misalnya, kita memiliki proyek website cari mobil bekas dengan beberapa route seperti berikut: Route Homepage: Akses terbuka untuk semua pengguna.Route Detail Mobil: Akses terbuka untuk semua pengguna.Route Dashboard Pengguna: Hanya bisa diakses oleh pengguna yang sudah login.Route Admin: Hanya bisa diakses oleh pengguna dengan peran admin. Implementasi Middleware Route Homepage dan Detail Mobil Route ini terbuka untuk semua pengguna sehingga tidak memerlukan middleware khusus. Route::get('/', [HomeController::class, 'index']); Route::get('/mobil/{id}', [CarController::class, 'show']); Route Dashboard Pengguna Route ini harus dilindungi dengan middleware auth untuk memastikan hanya pengguna yang sudah login yang bisa mengaksesnya. Route::middleware(['auth'])->group(function () { Route::get('/dashboard', [DashboardController::class, 'index']); }); 3. Route Admin Route ini membutuhkan dua middleware: auth untuk memastikan pengguna sudah login, dan admin untuk memastikan pengguna memiliki peran admin. Route::middleware(['auth', 'admin'])->group(function () { Route::get('/admin', [AdminController::class, 'index']); }); Untuk middleware admin, kita bisa membuat middleware baru: <?php namespace App\\\\Http\\\\Middleware; use Closure; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Auth; class Admin { public function handle($request, Closure $next) { if (Auth::check() && Auth::user()->role == 'admin') { return $next($request); } return redirect('/'); } } Setelah middleware Admin dibuat, kita harus menambahkannya ke dalam Kernel: protected $routeMiddleware = [ 'admin' => \\\\App\\\\Http\\\\Middleware\\\\Admin::class, ]; Dengan demikian, hanya pengguna dengan peran admin yang dapat mengakses route /admin. Beberapa Contoh Kesalahan Ketika Menggunakan Middleware Laravel Meskipun middleware sangat berguna dan esensial dalam pengembangan aplikasi Laravel, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh programmer pemula. Kesalahan-kesalahan ini dapat menyebabkan masalah keamanan, performa, dan aksesibilitas pada aplikasi. Berikut ini beberapa kesalahan yang perlu dihindari: 1. Tidak Menambahkan Middleware ke Kernel Kesalahan: Middleware harus ditambahkan ke dalam Kernel agar bisa digunakan. Seringkali, programmer pemula lupa menambahkan middleware baru ke dalam daftar Kernel, sehingga middleware tersebut tidak akan berfungsi meskipun sudah didefinisikan. Contoh: Misalkan kita membuat middleware baru bernama CheckRole untuk memeriksa peran pengguna: <?php namespace App\\\\Http\\\\Middleware; use Closure; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Auth; class CheckRole { public function handle($request, Closure $next, $role) { if (!Auth::check() || Auth::user()->role != $role) { return redirect('/'); } return $next($request); } } Untuk menggunakan middleware ini, kita harus menambahkannya ke dalam Kernel: protected $routeMiddleware = [ 'checkRole' => \\\\App\\\\Http\\\\Middleware\\\\CheckRole::class, ]; Jika tidak ditambahkan ke Kernel, middleware CheckRole tidak akan bisa digunakan di route manapun. 2. Menggunakan Middleware yang Salah Kesalahan: Memilih middleware yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisa menyebabkan masalah keamanan dan akses. Programmer pemula seringkali menggunakan middleware yang salah atau tidak sesuai dengan konteks penggunaannya. Contoh: Misalnya, menggunakan middleware auth untuk route yang seharusnya terbuka untuk umum akan menyebabkan pengguna yang tidak login tidak bisa mengakses halaman tersebut: // Salah Route::middleware(['auth'])->get('/home', [HomeController::class, 'index']); Seharusnya route /home ini bisa diakses oleh semua pengguna, baik yang sudah login maupun belum: // Benar Route::get('/home', [HomeController::class, 'index']); 3. Tidak Memeriksa Kondisi Secara Tepat Kesalahan: Middleware harus memeriksa kondisi dengan tepat, seperti memeriksa apakah pengguna sudah login atau memiliki peran tertentu. Kesalahan dalam pemeriksaan kondisi ini dapat menyebabkan bug atau masalah keamanan. Contoh: Misalkan kita membuat middleware untuk memeriksa apakah pengguna sudah login, tapi pemeriksaannya tidak tepat: // Salah if (!Auth::user()) { return redirect('login'); } // Benar if (!Auth::check()) { return redirect('login'); } Penggunaan Auth::check() lebih tepat untuk memeriksa apakah pengguna sudah login dibandingkan Auth::user(). 4. Menyimpan Logika Bisnis di Middleware Kesalahan: Middleware sebaiknya hanya digunakan untuk pemrosesan request dasar dan bukan untuk logika bisnis yang kompleks. Menyimpan logika bisnis di middleware dapat membuat kode sulit di-maintain dan di-debug. Contoh: Misalkan kita menyimpan logika untuk meng-update status pengguna di middleware: // Salah class UpdateUserStatus { public function handle($request, Closure $next) { if (Auth::check()) { $user = Auth::user(); $user->status = 'active'; $user->save(); } return $next($request); } } Logika bisnis seperti ini sebaiknya ditempatkan di controller atau service layer, bukan di middleware: // Benar class UserController extends Controller { public function updateStatus() { if (Auth::check()) { $user = Auth::user(); $user->status = 'active'; $user->save(); } return redirect()->back(); } } 5. Mengabaikan Urutan Middleware Kesalahan: Urutan middleware bisa mempengaruhi hasil akhirnya, sehingga penting untuk memperhatikan urutan saat menggunakan beberapa middleware. Middleware yang di-execute lebih awal dapat mempengaruhi atau menghentikan middleware yang di-execute kemudian. Contoh: Misalkan kita memiliki dua middleware CheckRole dan LogRequest, urutannya bisa mempengaruhi hasil akhirnya: // Salah Route::middleware(['logRequest', 'checkRole:admin'])->group(function () { Route::get('/admin', [AdminController::class, 'index']); }); // Benar Route::middleware(['checkRole:admin', 'logRequest'])->group(function () { Route::get('/admin', [AdminController::class, 'index']); }); Pada contoh yang benar, middleware checkRole memastikan pengguna memiliki peran admin sebelum request dicatat oleh middleware logRequest. Penutup Mempelajari dan menerapkan middleware adalah langkah penting dalam pengembangan aplikasi Laravel. Middleware membantu dalam mengelola request dan memastikan keamanan serta efisiensi aplikasi. Bagi programmer pemula, memahami konsep dan penggunaan middleware bisa meningkatkan kualitas kode dan keamanan aplikasi yang dibangun. Untuk belajar lebih lanjut tentang middleware dan fitur-fitur lainnya di Laravel 11, Anda bisa belajar gratis dari mentor expert di buildwithangga.com. Dapatkan benefit bebas tanya kepada mentor seumur hidup, dan kembangkan skill programming Anda dengan dukungan penuh dari komunitas.

Kelas Belajar Entity Relationship Diagram(ERD): Studi kasus Sistem Manajemen Perpustakaan di BuildWithAngga

Belajar Entity Relationship Diagram(ERD): Studi kasus Sistem Manajemen Perpustakaan

Hello, spirit of learning, ERD dalam perancangan suatu aplikasi sering kali menjadi salah satu elemen penting karena dengan membuat ERD kita memiliki acuan dalam gambaran database yang akan dibuat. Kali ini kita akan membuat suatu ERD dengan studi kasus bagaimana Sistem Manajemen Perpustakaan. So let’s go the process… Entitas yang diperlukan Dalam pembuatan suatu ERD langkah pertama yang harus kita analisis adalah Entitas atau objek apa saja yang diperlukan dalam suatu kasus. Pada kali ini kita mendapatkan suatu studi kasus Sistem Manajemen Perpustakaan, antara lain kita dapat menyimpulkan beberapa hal: Dalam suatu perpustakaan terdapat seorang petugas dan anggota perpustakaanAda suatu action yang terjadi dalam Manajemen Perpustakaan, yang kali ini kita akan mengambil contoh peminjaman dan pengembalian buku Berdasarkan 2 hal diatas kita dapat menarik beberapa hal penting diantaranya PetugasAnggotaPeminjamanBukuKategori buku Atribut setiap Entitas Setelah kita mengetahui objek yang akan diperlukan dalam perancangan suatu ERD, kita akan melanjutkan pembuatan Atribut dari setiap Entitas yang ada. Dalam hal ini kita membuat data apa saja yang diperlukan dalam setiap Entitas. Petugas ERDManajemenPerpustakaan_BuildWithAngga Anggota ERDManajemenPerpustakaan_BuildWithAngga Buku ERDManajemenPerpustakaan_BuildWithAngga Kategori buku ERDManajemenPerpustakaan_BuildWithAngga Peminjaman ERDManajemenPerpustakaan_BuildWithAngga Mengapa tidak terdapat Entitas pengembalian buku? Pada hal ini kita dapat meletakan kondisi tersebut dalam Entitas Peminjaman, kita dapat membuat 2 atribut untuk tanggal peminjaman dan tanggal pengembalian dan juga status dari peminjaman buku sebagai deskripsi dari kondisi buku itu sendiri. Hubungan antar Entitas Setelah kita sudah mengetahui Entitas dan juga Atribut yang dibutuhkan kita dapat membuat suatu hubungan antar Entitas berdasarkan atribut yang ada dalam setiap Entitas, inilah juga mengapa dalam pembuatan ERD kita memerlukan Entitas yang jelas sesuai dengan fitur yang kita buat dan Atribut yang sesuai dengan kebutuhan Entitas itu sendiri. ERDManajemenPerpustakaan_BuildWithAngga Contoh penerapan dalam SQL -- Membuat tabel untuk Anggota CREATE TABLE Anggota ( MemberID INT PRIMARY KEY AUTO_INCREMENT, Nama VARCHAR(255) NOT NULL, Alamat VARCHAR(255), NomorTelepon VARCHAR(15), TanggalBergabung DATE NOT NULL, Email VARCHAR(255) UNIQUE ); -- Membuat tabel untuk Buku CREATE TABLE Buku ( BukuID INT PRIMARY KEY AUTO_INCREMENT, Judul VARCHAR(255) NOT NULL, Penulis VARCHAR(255) NOT NULL, Penerbit VARCHAR(255), TahunTerbit INT, ISBN VARCHAR(20) UNIQUE NOT NULL, SalinanTersedia INT DEFAULT 1 ); -- Membuat tabel untuk Kategori Buku CREATE TABLE KategoriBuku ( KategoriID INT PRIMARY KEY AUTO_INCREMENT, NamaKategori VARCHAR(100) NOT NULL, Deskripsi TEXT ); -- Membuat tabel untuk menghubungkan Buku dengan KategoriBuku CREATE TABLE BukuKategoriLink ( BukuID INT, KategoriID INT, PRIMARY KEY (BukuID, KategoriID), FOREIGN KEY (BukuID) REFERENCES Buku(BukuID), FOREIGN KEY (KategoriID) REFERENCES KategoriBuku(KategoriID) ); -- Membuat tabel untuk Peminjaman CREATE TABLE Peminjaman ( LoanID INT PRIMARY KEY AUTO_INCREMENT, AnggotaID INT, BukuID INT, TanggalPinjam DATE NOT NULL, TanggalKembali DATE, Status VARCHAR(50), FOREIGN KEY (AnggotaID) REFERENCES Anggota(AnggotaID), FOREIGN KEY (BukuID) REFERENCES Buku(BukuID) ); -- Membuat tabel untuk Petugas CREATE TABLE Petugas ( StaffID INT PRIMARY KEY AUTO_INCREMENT, Nama VARCHAR(255) NOT NULL, Posisi VARCHAR(100), NomorTelepon VARCHAR(15), Email VARCHAR(255) UNIQUE ); -- Membuat tabel untuk menghubungkan Petugas dengan Peminjaman CREATE TABLE PetugasPeminjamanLink ( StaffID INT, LoanID INT, PRIMARY KEY (StaffID, LoanID), FOREIGN KEY (StaffID) REFERENCES Petugas(StaffID), FOREIGN KEY (LoanID) REFERENCES Peminjaman(LoanID) ); Kesimpulan Dalam perancangan suatu aplikasi kita memerlukan gambaran data yang kita perlukan agar tidak kesulitan dalam prosesnya, ERD adalah satu tahapan perancangan yang sering kali diremehkan karena dalam perancangan kita lebih banyak berfokus pada fitur yang dibutuhkan serta UI/UX yang lebih menarik dalam proses pembuatannya. ERD juga menjadi salah satu elemen penting sama hal nya dengan UI/UX karena ERD menjadi salah satu patokan seperti apa database yang akan kita buat. Dalam studi kasus kali ini kita dapat melihat bahwa dalam Sistem Manjemen Perpustakaan ada beberapa objek(Entitas) penting yang sesuai dengan fitur yang kita butuhkan, selain itu juga kita dapat mengetahui Atribut yang dibutuhkan untuk Entitas tersebut serta Hubungan antar Entitas yang diperlukan. Kita dapat mempelajari bahwa dalam pelaksanaannya pada setiap Entitas Petugas, Anggota, Peminjaman, Buku dan Kategori buku memiliki kesinambungan yang diperlukan dalam proses peminjaman dan pengembalian buku. Kalo kamu tertarik dengan contoh ERD dalam suatu project kamu bisa mengikuti rekomendasi Kelas Online ERD Essentials for Freelance Web Developers: Building Better Databases | BuildWithAngga. Jangan berhenti sampai disini mari kita asah terus skill kita dalam menganalisis data yang diperlukan dalam suatu perancangan aplikasi.

Kelas Tips Ampuh Pemula Memulai Belajar Framework Laravel di BuildWithAngga

Tips Ampuh Pemula Memulai Belajar Framework Laravel

Programmer web adalah seorang profesional yang memiliki keahlian dalam pengembangan aplikasi web. Mereka bertanggung jawab untuk membuat dan memelihara situs web dan aplikasi web yang fungsional, efisien, dan menarik. Tugas seorang programmer web mencakup berbagai aspek mulai dari desain, pengembangan, hingga pemeliharaan aplikasi web. Tugas Utama Programmer Web Merancang dan Mengembangkan Situs Web:Membuat layout dan desain situs web.Menulis kode untuk berbagai elemen situs web seperti form, menu, dan konten dinamis.Menggunakan bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, JavaScript, dan framework terkait untuk membangun situs web.Mengintegrasikan API dan Layanan Eksternal:Menghubungkan aplikasi web dengan layanan pihak ketiga melalui API (Application Programming Interface).Mengambil dan mengirim data antara server dan klien.Memastikan Keamanan Situs Web:Mengimplementasikan langkah-langkah keamanan untuk melindungi situs web dari serangan siber.Memastikan data pengguna aman dan terlindungi.Kolaborasi dengan Tim:Bekerja sama dengan desainer, pengembang backend, dan tim pemasaran untuk mencapai tujuan proyek.Berkomunikasi secara efektif untuk memastikan semua bagian dari proyek berjalan lancar. Laravel adalah framework PHP yang sangat populer di kalangan developer web. Framework ini dirancang untuk membuat proses pengembangan web menjadi lebih mudah dan efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Laravel, mengapa framework ini dibuat, alasan mengapa belajar Laravel, keunggulan utama Laravel, persiapan yang diperlukan, langkah-langkah belajar Laravel, dan bagaimana menemukan mentor serta proyek sampingan untuk meningkatkan keterampilan Anda. Laravel Cocok Untuk Siapa? Laravel adalah framework open-source untuk PHP yang dibuat oleh Taylor Otwell. Framework ini dirancang untuk pengembang web yang ingin bekerja dengan cara yang elegan dan menyenangkan. Laravel menyediakan berbagai alat dan sumber daya yang memudahkan pengembang untuk membangun aplikasi web yang kompleks dengan cepat dan efisien. Alasan Framework Laravel Dibuat Laravel dibuat dengan tujuan utama untuk menyederhanakan dan mengoptimalkan tugas-tugas umum dalam pengembangan web. Taylor Otwell, pencipta Laravel, ingin membuat framework yang dapat membantu pengembang web bekerja lebih efisien dan menyenangkan. Berikut beberapa alasan mengapa Laravel dibuat: Menyederhanakan Tugas-tugas Umum:Routing: Mengelola rute aplikasi web bisa menjadi rumit. Laravel menyediakan sistem routing yang sederhana dan intuitif, sehingga pengembang dapat mendefinisikan rute dengan mudah.Autentikasi: Autentikasi pengguna adalah fitur penting dalam banyak aplikasi web. Laravel memiliki sistem autentikasi bawaan yang aman dan mudah digunakan.Caching: Untuk meningkatkan performa aplikasi, Laravel menyediakan fitur caching yang mudah dikonfigurasi dan digunakan.Fokus pada Logika Bisnis:Laravel dirancang agar pengembang dapat fokus pada logika bisnis aplikasi mereka tanpa harus terjebak dalam detail implementasi yang rumit. Ini memungkinkan pengembang untuk menghabiskan lebih banyak waktu mengembangkan fitur yang benar-benar penting bagi pengguna.Mempercepat Pengembangan:Dengan berbagai alat dan fitur yang disediakan, Laravel membantu mempercepat proses pengembangan aplikasi. Pengembang dapat membangun aplikasi yang kompleks dalam waktu yang lebih singkat dengan kode yang lebih bersih dan terstruktur. Programmer Wajib Belajar Laravel Trend dan Popularitas: Laravel adalah salah satu framework PHP paling populer di dunia. Banyak perusahaan besar dan startup menggunakan Laravel untuk proyek mereka.Dokumentasi Lengkap: Laravel memiliki dokumentasi yang sangat lengkap dan mudah dipahami, sehingga memudahkan pemula untuk mempelajari dan menguasai framework ini.Komunitas Aktif: Laravel memiliki komunitas yang besar dan aktif. Banyak forum, grup, dan sumber daya online yang dapat membantu Anda saat mengalami kesulitan. Alasan Utama Memilih Framework Laravel Eloquent ORM: Laravel menggunakan Eloquent ORM untuk berinteraksi dengan database, yang membuat manipulasi data menjadi lebih mudah dan intuitif.Routing yang Mudah: Laravel menyediakan sistem routing yang sederhana dan fleksibel.Blade Templating: Laravel menggunakan Blade sebagai engine templating, yang memudahkan pembuatan tampilan dinamis.Middleware: Laravel mendukung middleware yang memungkinkan Anda untuk memfilter permintaan HTTP yang masuk. Langkah Mudah Belajar Framework Laravel Sebelum memulai belajar Laravel, ada beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan: Pahami Dasar-dasar PHP: Laravel dibangun di atas PHP, jadi pastikan Anda memahami dasar-dasar PHP terlebih dahulu.Pelajari Konsep OOP (Object-Oriented Programming): Laravel sangat menggunakan konsep OOP, jadi pemahaman tentang OOP akan sangat membantu.Familiarisasi dengan Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP yang digunakan oleh Laravel. Anda perlu mempelajari cara menggunakan Composer untuk mengelola dependensi proyek Anda. Persiapan Tools Development Untuk memulai dengan Laravel, Anda perlu menginstal beberapa perangkat lunak berikut: PHP: Laravel membutuhkan PHP versi terbaru. Pastikan PHP sudah terinstal di komputer Anda.Composer: Unduh dan instal Composer dari getcomposer.org.XAMPP: XAMPP adalah paket perangkat lunak yang mencakup Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Anda dapat mengunduh dan menginstal XAMPP untuk membuat server lokal.Visual Studio Code (VSCode): VSCode adalah code editor yang sangat populer dan mendukung berbagai ekstensi untuk pengembangan Laravel. Latihan Proyek Laravel: Studi Website Cari Hotel 1. Buat Proyek Baru Langkah pertama adalah membuat proyek Laravel baru menggunakan Composer. composer create-project --prefer-dist laravel/laravel cari-hotel 2. Konfigurasi Environment Setelah proyek dibuat, Anda perlu mengkonfigurasi file .env untuk mengatur detail database dan pengaturan lainnya. Berikut contoh konfigurasi .env: DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=buildwithanggahotel DB_USERNAME=root DB_PASSWORD= 3. Buat Model, View, dan Controller Buat Model dan Migrasi Buat model Hotel beserta migrasinya untuk menyimpan data hotel. php artisan make:model Hotel -m Edit file migrasi di database/migrations untuk membuat tabel hotels: public function up() { Schema::create('hotels', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->text('description'); $table->string('city'); $table->string('category'); $table->integer('price'); $table->timestamps(); }); } Jalankan migrasi untuk membuat tabel: php artisan migrate Buat Controller Buat controller HotelController untuk mengelola logika bisnis aplikasi. php artisan make:controller HotelController Tambahkan metode untuk menampilkan katalog hotel, menampilkan kategori, dan melakukan booking kamar. 4. Menampilkan Katalog Hotel Di HotelController, tambahkan metode untuk menampilkan semua hotel. public function index() { $hotels = Hotel::all(); return view('hotels.index', compact('hotels')); } Buat view index.blade.php di resources/views/hotels untuk menampilkan katalog hotel. @foreach ($hotels as $hotel) <div class="hotel"> <h2>{{ $hotel->name }}</h2> <p>{{ $hotel->description }}</p> <p>Location: {{ $hotel->city }}</p> <p>Category: {{ $hotel->category }}</p> <p>Price: ${{ $hotel->price }}</p> <a href="{{ route('hotels.book', $hotel->id) }}">Book Now</a> </div> @endforeach 5. Menampilkan Kategori Hotel Tambahkan metode di HotelController untuk menampilkan hotel berdasarkan kategori. public function showByCategory($category) { $hotels = Hotel::where('category', $category)->get(); return view('hotels.category', compact('hotels')); } Buat view category.blade.php di resources/views/hotels untuk menampilkan hotel berdasarkan kategori. @foreach ($hotels as $hotel) <div class="hotel"> <h2>{{ $hotel->name }}</h2> <p>{{ $hotel->description }}</p> <p>Location: {{ $hotel->location }}</p> <p>Category: {{ $hotel->category }}</p> <p>Price: ${{ $hotel->price }}</p> <a href="{{ route('hotels.book', $hotel->id) }}">Book Now</a> </div> @endforeach 6. Booking Kamar Tambahkan metode di HotelController untuk melakukan booking kamar. public function book($id) { $hotel = Hotel::find($id); return view('hotels.book', compact('hotel')); } public function confirmBooking(Request $request, $id) { $hotel = Hotel::find($id); // Simpan detail booking ke database atau lakukan logika lainnya // Contoh menyimpan data ke tabel bookings (buat model dan migrasi terlebih dahulu) Booking::create([ 'hotel_id' => $hotel->id, 'name' => $request->name, 'email' => $request->email, 'checkin' => $request->checkin, 'checkout' => $request->checkout, ]); return redirect()->route('hotels.index')->with('success', 'Booking berhasil!'); } Buat view book.blade.php di resources/views/hotels untuk menampilkan form booking. <h2>Booking: {{ $hotel->name }}</h2> <form action="{{ route('hotels.confirmBooking', $hotel->id) }}" method="post"> @csrf <label for="name">Name:</label> <input type="text" id="name" name="name" required> <label for="email">Email:</label> <input type="email" id="email" name="email" required> <label for="checkin">Check-in Date:</label> <input type="date" id="checkin" name="checkin" required> <label for="checkout">Check-out Date:</label> <input type="date" id="checkout" name="checkout" required> <button type="submit">Book Now</button> </form> 7. Tambahkan Rute di routes/web.php Tambahkan rute untuk menghubungkan URL dengan controller. Route::get('/hotels', [HotelController::class, 'index'])->name('hotels.index'); Route::get('/hotels/category/{category}', [HotelController::class, 'showByCategory'])->name('hotels.category'); Route::get('/hotels/book/{id}', [HotelController::class, 'book'])->name('hotels.book'); Route::post('/hotels/book/{id}', [HotelController::class, 'confirmBooking'])->name('hotels.confirmBooking'); 8. Buat Model dan Migrasi untuk Booking (Opsional) Jika Anda ingin menyimpan detail booking, buat model Booking beserta migrasinya. php artisan make:model Booking -m Edit file migrasi di database/migrations untuk membuat tabel bookings: public function up() { Schema::create('bookings', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->foreignId('hotel_id')->constrained()->onDelete('cascade'); $table->string('name'); $table->string('email'); $table->date('checkin'); $table->date('checkout'); $table->timestamps(); }); } Jalankan migrasi untuk membuat tabel: php artisan migrate Dengan langkah-langkah ini, Anda telah membuat sebuah website sederhana menggunakan Laravel untuk mencari hotel, melihat katalog berdasarkan kategori, dan melakukan booking kamar. Nice progress! Mencari Mentor dan Membangun Proyek Real-World Mencari mentor tepat yang berpengalaman dapat sangat membantu dalam perjalanan belajar Anda. Di buildwithangga.com, Anda bisa menemukan mentor yang siap membantu Anda membangun proyek real-world. Berikut adalah beberapa manfaat memiliki mentor: Bimbingan Langsung: Mentor dapat memberikan bimbingan langsung dan membantu Anda menyelesaikan masalah yang Anda hadapi.Feedback yang Berharga: Mentor dapat memberikan feedback yang berharga untuk meningkatkan kualitas kode Anda.Pembelajaran Lebih Cepat: Dengan bimbingan mentor, Anda bisa belajar lebih cepat dan lebih efektif. Menggunakan Forum BuildWithAngga BuildWithAngga menyediakan forum di mana Anda bisa bertanya dan berdiskusi dengan mentor dan sesama pembelajar. Berikut adalah beberapa manfaat bergabung dengan forum: Akses ke Pengetahuan Kolektif: Anda bisa mendapatkan jawaban dari berbagai perspektif dan pengalaman.Dukungan Komunitas: Anda akan merasa didukung oleh komunitas yang memiliki tujuan yang sama.Meningkatkan Keterampilan: Dengan bertanya dan menjawab pertanyaan, Anda bisa meningkatkan keterampilan dan pemahaman Anda. Mencari Proyek Sampingan atau Magang Online Untuk meningkatkan keterampilan Laravel Anda, Anda bisa mencari proyek sampingan atau magang online. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukannya: Coba Freelance: Bergabunglah dengan platform freelancing seperti Upwork atau Freelancer untuk mencari proyek Laravel.Magang: Cari kesempatan magang online di perusahaan yang menggunakan Laravel. Penutup Laravel adalah framework yang sangat kuat dan populer di kalangan developer web. Dengan banyaknya fitur dan kemudahan yang ditawarkan, Laravel menjadi pilihan yang sangat baik bagi programmer pemula yang ingin belajar pengembangan web. Pantau terus website buildwithangga.com untuk mendapatkan update tentang kelas-kelas gratis dengan studi kasus menarik dan akses seumur hidup bersama mentor berpengalaman. Dengan tekad dan usaha yang konsisten, Anda bisa menjadi seorang developer Laravel yang handal.

Kelas Tutorial Membuat Aplikasi CRUD Website Sewa Barang dengan Laravel 11 di BuildWithAngga

Tutorial Membuat Aplikasi CRUD Website Sewa Barang dengan Laravel 11

Hai Sobat BWA!🙌 Laravel 11 hadir dengan beberapa pembaruan dari versi sebelumnya. Tidak terdapat banyak perubahan yang begitu signifikan antara Laravel 10 dan Laravel 11. Agar dapat mengetahui secara langsung perubahan apa saja yang ada, pada artikel kali ini kita akan membuat sebuah project sewa barang menggunakan Laravel 11. Selain dapat digunakan untuk latihan, project ini juga dapat kalian kembangkan lagi dan digunakan sebagai portofolio loh. Simak artikel berikut sampai habis ya! Persiapan Berikut ini merupakan tools yang harus dipersiapkan: Visual Studio Code: Pastikan kalian sudah meng-install VS Code dan jika belum, kalian dapat meng-install nya di siniXampp: Jika belum tersedia xampp pada komputer kalian, kalian dapat melakukan instalasi xampp terlebih dahulu. Kalian dapat meng-install nya di siniPostman: Aplikasi ini diperlukan untuk melakukan testing API yang telah kita buat. Install postman di siniPHP: PHP yang diperlukan untuk Laravel 11 adalah PHP dengan versi ≥ 7.3.Composer: Sebuah dependency manager untuk bahasa pemrograman PHP. Untuk mengecek apakah pada laptop kalian sudah ter-install composer, jalankan perintah composer -v . Dan jika belum ter-install, kalian dapat meng-installnya di sini Struktur Database Kali ini, kita akan membuat website sewa barang dan struktur database seperti berikut: Perhatikan dengan benar struktur database di atas seperti primary key dan foreign key. Langkah-Langkah 1. Buka command prompt dan masuk pada direktori mana kalian akan menyimpan project ini. Lalu, create project menggunakan Laravel dengan menjalankan perintah berikut dan tunggu hingga proses instalasi selesai composer create-project laravel/laravel rent_items_projects 2. Buka phpmyadmin dan buatlah database baru dengan nama rent_items. Lalu, sesuaikan file .env dengan database yang telah kita buat DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=rent_items DB_USERNAME=root DB_PASSWORD= 3. Setelah database siap, selanjutnya kita akan membuat file migrasi, model, dan controller sekaligus. Jalankan perintah berikut satu-persatu ya! php artisan make:model Users -mcr php artisan make:model Items -mcr php artisan make:model Categories -mcr php artisan make:model Borrowing_item -mcr php artisan make:model Returning_item -mcr 4. Setelah itu buka file migration yang terletak pada direktori database/migration. Sesuaikan kodenya dengan kode berikut -File Migrasi User public function up() { Schema::create('users', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->string('email')->unique(); $table->string('password'); $table->timestamps(); }); } -File Migrasi Categories public function up() { Schema::create('categories', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('category_name'); $table->timestamps(); }); } -File Migrasi Items public function up() { Schema::create('items', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->foreignId('category_id')->constrained('categories')->onDelete('cascade'); $table->string('name'); $table->text('description')->nullable(); $table->string('image')->nullable(); $table->integer('stock'); $table->timestamps(); }); } -File Migrasi Borrowing_item public function up() { Schema::create('borrowing_item', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->foreignId('user_id')->constrained('users')->onDelete('cascade'); $table->foreignId('item_id')->constrained('items')->onDelete('cascade'); $table->string('customer_name'); $table->date('borrowing_date'); $table->timestamps(); }); } -File Migrasi Returning_item public function up() { Schema::create('borrowing_item', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->foreignId('borrowing_item_id')->constrained('borrowing_item')->onDelete('cascade'); $table->date('return_date'); $table->timestamps(); }); } 5. Setelah itu, jalankan php artisan migrate untuk melakukan migrasi database 6. Buka file Items model yang terletak pada direktori app/models dan sesuaikan kodenya seperti berikut: class Items extends Model { protected $fillable = [ 'category_id', 'name', 'description', 'image', 'stock', ]; } Lakukan hal yang sama pada tabel lain dengan menyesuaikannya sesuai kolom pada masing-masing database 7. Selanjutnya kita akan mengedit file controller dengan menambahkan function CRUD (Create, Read, Update, Delete) pada masing-masing tabel -UsersController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Users; class UsersController extends Controller { public function store(Request $request) { $request->validate([ 'name' => 'required', 'email' => 'required|email|unique:users', 'password' => 'required', ]); $user = new User(); $user->name = $request->input('name'); $user->email = $request->input('email'); $user->password = bcrypt($request->input('password')); $user->save(); return response()->json(['message' => 'User created successfully', 'data' => $user], 201); } public function read() { $users = Users::all(); return response()->json(['data' => $users], 200); } public function update(Request $request, $id) { $request->validate([ 'name' => 'required', 'email' => 'required|email', ]); // Cari user berdasarkan ID $user = Users::findOrFail($id); // Update data user $user->name = $request->input('name'); $user->email = $request->input('email'); $user->save(); return response()->json(['message' => 'User updated successfully', 'data' => $user], 200); } public function destroy($id) { // Cari user berdasarkan ID $user = Users::findOrFail($id); $user->delete(); return response()->json(['message' => 'User deleted successfully'], 200); } } -CategoriesController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Categories; class CategoriesController extends Controller { public function create(Request $request) { $request->validate([ 'category_name' => 'required', ]); $categories = new Categories(); $categories->category_name = $request->input('category_name'); $categories->save(); return response()->json(['message' => 'Category added successfully', 'data' => $categories], 201); } public function read() { $categories = Categories::all(); return response()->json(['data' => $categories], 200); } public function update(Request $request, $id) { $request->validate([ 'category_name' => 'required', ]); $categories = Categories::findOrFail($id); // Update data categories $categories->category_name = $request->input('category_name'); $user->save(); return response()->json(['message' => 'Category updated successfully', 'data' => $user], 200); } public function delete($id) { // Cari category berdasarkan ID $categories = Categories::findOrFail($id); $categories->delete(); return response()->json(['message' => 'Category deleted successfully'], 200); } } -ItemsController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Categories; use App\Models\Items; use Illuminate\Http\JsonResponse; class ItemsController extends Controller { public function store(Request $request): JsonResponse { $validatedData = $request->validate([ 'category_id' => 'required|exists:categories,id', 'name' => 'required|string|max:255', 'description' => 'nullable|string', 'image' => 'nullable|image|max:2048', 'stock' => 'required|integer|min:0', ]); $item = new Items ($validatedData); if ($request->hasFile('image')) { $item->image = $request->file('image')->store('images'); } $item->save(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Item created successfully.', 'item' => $item]); } public function read() { $item = Items::all(); return response()->json(['data' => $item], 200); } public function update(Request $request, Item $item): JsonResponse { $validatedData = $request->validate([ 'category_id' => 'required|exists:categories,id', 'name' => 'required|string|max:255', 'description' => 'nullable|string', 'image' => 'nullable|image|max:2048', 'stock' => 'required|integer|min:0', ]); $item->fill($validatedData); if ($request->hasFile('image')) { $item->image = $request->file('image')->store('images'); } $item->save(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Item updated successfully.', 'item' => $item]); } public function delete($id) { $item = Items::findOrFail($id); $item->delete(); return response()->json(['message' => 'Item deleted successfully'], 200); } } -BorrowingItemController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Borrowing_item; use App\Models\Items; use App\Models\Users; use Illuminate\Http\JsonResponse; class BorrowingItemController extends Controller { public function store(Request $request): JsonResponse { $validatedData = $request->validate([ 'user_id' => 'required|exists:users,id', 'item_id' => 'required|exists:items,id', 'customer_name' => 'required|string|max:255', 'borrowing_date' => 'required|date', ]); $borrowingItem = new BorrowingItem($validatedData); $borrowingItem->save(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Borrowing item created successfully.', 'borrowingItem' => $borrowingItem]); } public function show(BorrowingItem $borrowingItem): JsonResponse { return response()->json($borrowingItem); } public function update(Request $request, BorrowingItem $borrowingItem): JsonResponse { $validatedData = $request->validate([ 'user_id' => 'required|exists:users,id', 'item_id' => 'required|exists:items,id', 'customer_name' => 'required|string|max:255', 'borrowing_date' => 'required|date', ]); $borrowingItem->fill($validatedData); $borrowingItem->save(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Borrowing item updated successfully.', 'borrowingItem' => $borrowingItem]); } public function destroy(BorrowingItem $borrowingItem): JsonResponse { $borrowingItem->delete(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Borrowing item deleted successfully.']); } } -ReturningItemController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Returning_item; use App\Models\Borrowing_item; use Illuminate\Http\JsonResponse; class ReturningItemController extends Controller { public function store(Request $request): JsonResponse { $validatedData = $request->validate([ 'returning_item_id' => 'required|exists:borrowing_item,id', 'return_date' => 'required|date', ]); $returningItem = new ReturningItem([ 'returning_item_id' => $validatedData['returning_item_id'], 'return_date' => $validatedData['return_date'], ]); $returningItem->save(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Returning item created successfully.', 'returning_item' => $returningItem]); } public function show(ReturningItem $returningItem): JsonResponse { return response()->json($returningItem); } public function update(Request $request, ReturningItem $returningItem): JsonResponse { $validatedData = $request->validate([ 'return_date' => 'required|date', ]); $returningItem->return_date = $validatedData['return_date']; $returningItem->save(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Returning item updated successfully.', 'returning_item' => $returningItem]); } public function destroy(ReturningItem $returningItem): JsonResponse { $returningItem->delete(); return response()->json(['success' => true, 'message' => 'Returning item deleted successfully.']); } } 8. Buat file routing. Karena pada Laravel 11 tidak menyediakan route api secara langsung, kita harus membuatnya secara manual. Jalankan perintah php artisan install:api untuk membuat file route api. Jangan lupa untuk import controller pada file api terlebih dahulu ya! Contohnya seperti berikut: use App\Http\Controllers\UserController; use App\Http\Controllers\ItemsController; use App\Http\Controllers\CategoriesController; use App\Http\Controllers\BorrowingItemController; use App\Http\Controllers\ReturningItemController; Lalu, tambahkan kode berikut: Route::apiResource('/user', UserController::class); Route::apiResource('/item', ItemsController::class); Route::apiResource('/categories', CategoriesController::class); Route::apiResource('/item', BorrowingItemController::class); Route::apiResource('/categories', ReturningItemController::class); 9. Setelah selesai, kita dapat melakukan testing API yang telah dibuat. Jalankan php artisan serve dan buka aplikasi postman. Berikut ini adalah cara melakukan testing API pada tabel user -Create User -Show User -Delete User Kesimpulan Hasil dari aplikasi website sewa barang ini dapat dikembangkan lagi sesuai dengan yang kalian diinginkan. Jangan lupa untuk selalu mengikuti langkah-langkah tutorial dengan runtut agar tidak terdapat kesalahan saat membuat project. Selain itu, perlu juga untuk teliti saat melakukan coding agar tidak terjadi eror. Perlu juga untuk mempersiapkan tools yang akan dibutuhkan seperti VS Code, Xampp, Postman, PHP, dan Composer agar pembuatan project berjalan dengan lancar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Laravel, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Selain itu, terdapat banyak kelas lain seperti membangun website rental mobil, booking travel, dan lain-lain yang nantinya dapat kalian jadikan sebagai portofolio. Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌

Kelas Membangun Website Kasir Laundry Menggunakan Laravel 11 di BuildWithAngga

Membangun Website Kasir Laundry Menggunakan Laravel 11

Hai Sobat BWA!🙌 Terjun secara langsung dalam pembuatan project merupakan salah satu hal yang perlu kalian lakukan ketika belajar suatu bahasa pemrograman atau framework. Karena dengan hal tersebut, kalian bisa belajar secara langsung mengenai cara implementasi, penggunaan, dan langkah-langkah pembuatan project. Maka dari itu, pada artikel kali ini kita akan belajar untuk membuat aplikasi kasir laundry berbasis website menggunakan Laravel 11. Pastikan kalian mengikuti langkah-langkahnya dari awal sampai akhir ya! Persiapan Terdapat beberapa tools yang harus kalian persiapkan agar pembuatan project berjalan dengan lancar. Visual Studio Code: VS Code merupakan salah satu text editor yang banyak digunakan oleh programmer saat ini. Pastikan kalian sudah meng-install VS Code dan jika belum, kalian dapat meng-install nya di siniXampp: Paket software yang menyediakan Apache, MySQL, dan PHP untuk menjalankan server lokal. Jika belum tersedia xampp pada komputer kalian, kalian dapat melakukan instalasi xampp terlebih dahulu. Kalian dapat meng-install nya di siniPostman: Aplikasi ini diperlukan untuk melakukan testing API yang telah kita buat. Install postman di siniPHP: PHP yang diperlukan untuk Laravel 11 adalah PHP dengan versi ≥ 7.3.Composer: Sebuah dependency manager untuk bahasa pemrograman PHP. Untuk mengecek apakah pada laptop kalian sudah ter-install composer, jalankan perintah composer -v . Dan jika belum ter-install, kalian dapat meng-installnya di sini Struktur Database Sebelum memulai membangun project, kalian perlu memahami struktur database yang akan dibuat seperti contohnya adalah struktur tabel dan relasi yang akan digunakan antara tabel-tabel tersebut. Gambar di atas adalah struktur database pada project kasir laundry yang akan kita buat. Terdapat 3 tabel yaitu users, package, dan oders. Tabel users dan package sama-sama memiliki relasi one to many untuk tabel orders. Langkah-Langkah Setelah memhami struktur database dan semua tools sudah siap, kita dapat langsung mengeksekusi project! 1. Buka command prompt dan masuk pada direktori mana kalian akan menyimpan project ini. Lalu, create project menggunakan Laravel dengan menjalankan perintah berikut dan tunggu hingga proses instalasi selesai composer create-project laravel/laravel laundry_cashier 2. Setelah proses instalasi selesai, buka file .env dan sesuaikan dengan kode berikut: DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=cashier_laundry DB_USERNAME=root DB_PASSWORD= Jangan lupa untuk membuat db cashier_laundry pada MySQL terelebih dahulu ya! 3. Membuat file migration dan mengatur relasi antar database Tabel users Secara default, Laravel sudah menyediakan tabel users sehingga kita tidak perlu create migration untuk tabel users. Edit file migration users dengan kode berikut agar sesuai dengan struktur database yang akan kita buat. public function up() { Schema::create('users', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->string('email')->unique(); $table->string('password'); $table->timestamps(); }); } Tabel package Jalankan perintah berikut untuk membuat migration tabel transkasi php artisan make:migration create_package_table Buka file migration yang baru dibuat dan sesuaikan dengan kode berikut: public function up() { Schema::create('package', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->enum('service', ['wash', 'iron', 'wash and iron']); $table->decimal('price', 8, 2); $table->timestamps(); }); } Tabel orders Jalankan perintah berikut untuk membuat migration tabel orders php artisan make:migration create_orders_table Buka file migration yang baru dibuat dan sesuaikan dengan kode berikut: public function up(): void { Schema::create('orders', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->foreignId('user_id')->constrained('users')->onDelete('cascade'); $table->foreignId('package_id')->constrained('packages')->onDelete('cascade'); $table->string('customer_name'); $table->decimal('weight', 8, 2); $table->decimal('total_price', 10, 2); $table->enum('status', ['on process', 'done']); $table->timestamps(); }); } 4. Jalankan php artisan migrate untuk melakukan migrasi database 5. Setelah migrasi selesai, selanjutnya kita akan membuat file model dan contoroller yang nantinya akan terdapat function CRUD (Create, Read, Update, Delete). Jalankan perintah berikut untuk membuat file model dan controller sekaligus php artisan make:model User -mcr php artisan make:model Package -mcr php artisan make:model Orders -mcr 6. Buka file model dan sesuaikan dengan kode berikut: class Package extends Model { protected $fillable = [ 'name', 'service', 'price', ]; } Contoh di atas merupakan model Package, lakukan hal yang sama pada tabel User dan Orders dengan menyesuaikannya sesuai kolom pada masing-masing database 7. Buka file controller dan buat function CRUD sesuai masing-maisng tabel UserController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\User; class UsersController extends Controller { public function create(Request $request) { // Validasi request jika diperlukan $request->validate([ 'name' => 'required', 'email' => 'required|email|unique:users', 'password' => 'required', ]); // Simpan data baru ke dalam tabel users $user = new User(); $user->name = $request->input('name'); $user->email = $request->input('email'); $user->password = bcrypt($request->input('password')); $user->save(); return response()->json(['message' => 'User created successfully', 'data' => $user], 201); } public function read() { // Mengambil semua data users $users = User::all(); return response()->json(['data' => $users], 200); } public function update(Request $request, $id) { // Validasi request jika diperlukan $request->validate([ 'name' => 'required', 'email' => 'required|email', ]); // Cari user berdasarkan ID $user = User::findOrFail($id); // Update data user $user->name = $request->input('name'); $user->email = $request->input('email'); // Anda bisa menambahkan update untuk password juga jika dibutuhkan $user->save(); return response()->json(['message' => 'User updated successfully', 'data' => $user], 200); } public function delete($id) { // Cari user berdasarkan ID $user = User::findOrFail($id); // Hapus user $user->delete(); return response()->json(['message' => 'User deleted successfully'], 200); } } PackageController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Package; // Pastikan model Package sudah di-import class PackageController extends Controller { public function create(Request $request) { // Validasi input dari request jika diperlukan $request->validate([ 'name' => 'required|string', 'service' => 'required|in:wash,iron,wash and iron', 'price' => 'required|numeric', ]); // Buat objek Package baru $package = new Package(); $package->name = $request->name; $package->service = $request->service; $package->price = $request->price; $package->save(); return response()->json(['message' => 'Package created successfully', 'package' => $package], 201); } public function read($id) { // Ambil Package berdasarkan ID $package = Package::find($id); if (!$package) { return response()->json(['message' => 'Package not found'], 404); } return response()->json(['package' => $package], 200); } public function update(Request $request, $id) { // Validasi input dari request jika diperlukan $request->validate([ 'name' => 'required|string', 'service' => 'required|in:wash,iron,wash and iron', 'price' => 'required|numeric', ]); // Cari Package yang akan di-update $package = Package::find($id); if (!$package) { return response()->json(['message' => 'Package not found'], 404); } // Update informasi Package $package->name = $request->name; $package->service = $request->service; $package->price = $request->price; $package->save(); return response()->json(['message' => 'Package updated successfully', 'package' => $package], 200); } public function delete($id) { // Cari Package yang akan dihapus $package = Package::find($id); if (!$package) { return response()->json(['message' => 'Package not found'], 404); } // Hapus Package $package->delete(); return response()->json(['message' => 'Package deleted successfully'], 200); } } OrdersController <?php namespace App\Http\Controllers; use Illuminate\Http\Request; use App\Models\Orders; class OrdersController extends Controller { // Function to create a new order public function create(Request $request) { // Validate incoming request data $request->validate([ 'user_id' => 'required|integer', 'package_id' => 'required|integer', 'customer_name' => 'required|string', 'weight' => 'required|numeric', 'total_price' => 'required|numeric', 'status' => 'required|in:on process,done', ]); // Create new order $order = Order::create($request->all()); return response()->json(['message' => 'Order created successfully', 'data' => $order], 201); } // Function to read a specific order public function read($id) { $order = Order::findOrFail($id); return response()->json(['data' => $order], 200); } // Function to update a specific order public function update(Request $request, $id) { // Validate incoming request data $request->validate([ 'user_id' => 'required|integer', 'package_id' => 'required|integer', 'customer_name' => 'required|string', 'weight' => 'required|numeric', 'total_price' => 'required|numeric', 'status' => 'required|in:on process,done', ]); // Find the order $order = Order::findOrFail($id); // Update the order $order->update($request->all()); return response()->json(['message' => 'Order updated successfully', 'data' => $order], 200); } // Function to delete a specific order public function delete($id) { $order = Order::findOrFail($id); $order->delete(); return response()->json(['message' => 'Order deleted successfully'], 200); } } 8. Buat file routing. Karena pada Laravel 11 tidak menyediakan route api secara langsung, kita harus membuatnya secara manual. Jalankan perintah php artisan install:api untuk membuat file route api. Setelah instalasi selesai, edit file API seperti kode berikut: Jangan lupa untuk import controller pada file api terlebih dahulu ya! Contohnya seperti berikut: use App\Http\Controllers\UserController; use App\Http\Controllers\PackageController; use App\Http\Controllers\OrdersController; Lalu, tambahkan kode berikut Route::apiResource('/user', UserController::class); Route::apiResource('/package', PackageController::class); Route::apiResource('/orders', OrdersController::class); Setelah selesai, kita dapat melakukan testing API yang telah dibuat. Jalankan php artisan serve dan buka aplikasi postman. Berikut ini adalah cara melakukan testing API pada tabel user Jika berhasil, maka data yang diinputkan akan masuk ke dalam database. Kesimpulan Itulah langkah-langkah pembuatan aplikasi kasir laundry berbasi webiste menggunakan Laravel 11. Ingat untuk selalu memperhatikan tools dan struktur database project kalian agar proses pembuatan project dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Setelah mempersiapkan hal-hal itu, kalian dapat langsung mengeksekusi project mulai dari membuat file migrasi, model, controller, dan routing. Jangan lupa untuk selalu teliti ketika ngoding karena sedikit kesalahan saja dapat menyebabkan kode kalian eror loh! Semoga artikel ini dapat bermanfaat ya! Dan bagi kalian yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang Laravel, kalian bisa mempelajarinya secara gratis melalui BuildWithAngga loh! Selain itu, terdapat banyak kelas lain seperti membangun website rental mobil, booking travel, dan lain-lain yang nantinya dapat kalian jadikan sebagai portofolio. Jangan lupa kepoin kelas-kelasnya ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya🙌

Kelas Freelance Web Developer dengan Laravel: Menjadi Ahli di Era Digital di BuildWithAngga

Freelance Web Developer dengan Laravel: Menjadi Ahli di Era Digital

Di era digital seperti saat ini, bisnis kita wajib online. Internet mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan membeli sesuatu. Banyak perusahaan yang sudah memulai beralih ke dunia digital demi menjangkau lebih banyak customer dan memperluas bisnis mereka secara cepat. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan memiliki sebuah website yang modern. Website tidak hanya menjadi company profile perusahaan di dunia digital, tetapi juga bisa digunakan sebagai alat promosi yang efektif dan efisien. Alasan Bisnis Butuh Website Saat ini, website sangat mudah untuk dibangun sehingga menjadi pilihan media promosi yang populer. Sebagai web developer tugas kita adalah membantu perusahaan memiliki website modern dengan tampilan menarik dan fungsional (memberikan experience terbaik). Dengan tools yang tepat maka kita dapat memberikan pengalaman berbelanja yang baik untuk pengguna. Beberapa Ciri Penting Website Modern Ketika membangun website maka penting bagi kita meperhatikan poin berikut: Responsivenesss: Desain yang menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar pengguna.Fast Perfomance: Memuat halaman dengan cepat untuk meningkatkan pengalaman pengguna.Well Designed Navigation: Struktur navigasi yang jelas dan intuitif.Tampilan Design: Estetika yang menarik dengan desain yang penuh white space.Keamanan: Sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pengguna.SEO-Friendly: Optimasi mesin pencari untuk meningkatkan visibilitas.Integrasi Media Sosial: Kemudahan berbagi di platform media sosial.Konten adalah Raja: Informasi yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna.Interaktif: Elemen interaktif seperti form login dan daftar, review produk, dan fitur live chat.Analitik: Alat analitik untuk melacak performa dan pengunjung website. Manfaat Ketika Freelance Web Developer Memilih menjadi freelance web developer memberikan berbagai keuntungan menarik yang dapat membuat karier freelance Anda menjadi lebih fleksibel dan menguntungkan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang bisa Anda dapatkan: Kebebasan Waktu: Sebagai freelancer, Anda memiliki kendali penuh atas jadwal kerja Anda. Anda bisa mengatur jam kerja sesuai keinginan dan kebutuhan pribadi tanpa harus bermacet-macetan di jalanan. Kebebasan ini memungkinkan Anda untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan lebih baik, terutama jika Anda suka traveling dan pindah tempat kerja.Pendapatan Lebih Besar: Freelancing memberikan potensi penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan tetap. Anda bisa menetapkan biaya sendiri dan mengambil proyek serta klien besar yang membayar dengan adil. Dengan skills manajemen proyek yang sempurna, Anda bisa mencapai pendapatan yang lebih besar.Pilihan Proyek: Salah satu keuntungan besar menjadi freelancer adalah Anda dapat memilih proyek yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda (bisa sekaligus belajar ilmu baru). Ini memungkinkan Anda untuk bekerja pada proyek yang benar-benar Anda nikmati dan sesuai passion, sehingga meningkatkan motivasi dalam menyelesaikan projek.Pengembangan Diri: Menjadi freelancer membuka banyak kesempatan untuk belajar teknologi baru dan mengasah keterampilan di bidang web development. Anda akan terus beradaptasi dengan trend dan hal-hal terbaru di bidang web development, yang akan meningkatkan nilai jual dan skills Anda di dunia digital.Mobilitas: Keuntungan lain dari freelancing adalah Anda bisa bekerja dari mana saja, tanpa harus pergi ke lokasi kantor. Selama kita terhubung dengan koneksi internet, Anda bisa menyelesaikan proyek dari rumah, kafe, atau bahkan saat bepergian (seperti nomaden). Dengan berbagai manfaat tersebut, menjadi freelance web developer bisa menjadi pilihan karier yang sangat menarik dan menantang. Selain memberikan kebebasan dan potensi penghasilan yang lebih besar, Anda juga bisa terus berkembang dan bekerja pada proyek-proyek yang Anda ingin kerjakan dan cintai. Jadi, jika Anda mencari karier yang dinamis dan fleksibel, freelance web development mungkin adalah jalan yang tepat untuk Anda. Persiapan Penting Freelance Web Developer Persiapan sebagai freelance web developer cukup banyak dan perlu kita siapkan sedari sekarang. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: Portofolio: Kumpulkan proyek-proyek yang pernah dikerjakan untuk menunjukkan kemampuan, lalu jelaskan mengapa proyek tersebut penting.Networking: Bangun networking dengan profesional lain untuk mendapatkan proyek misalnya dengan cara gabung komunitas atau volunteer.Skills: Terus tingkatkan keterampilan dalam coding, desain, dan teknologi terbaru misalnya belajar next js, laravel, dan SPA.Manajemen Waktu: Belajar mengatur waktu dan proyek dengan efektif.Keuangan: Atur keuangan dengan baik, termasuk menetapkan biaya yang sesuai dengan skills dan expericen kita. 5 Hal Penting Ketika Membangun Portofolio Web Developer Portofolio web developer adalah modal yang sangat penting untuk menunjukkan keahlian, proyek yang telah dikerjakan, dan kemampuan coding. Berikut beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat membangun portofolio web developer yang menarik: 1. Menampilkan Proyek yang Relevan Proyek yang ditampilkan di portofolio harus relevan dengan pekerjaan yang Anda butuhkan atau keahlian yang ingin Anda highlight. Beberapa poin penting yang harus diperhatikan: Variasi Proyek: Sertakan berbagai jenis proyek untuk menunjukkan fleksibilitas dan keahlian dalam berbagai area pengembangan web, seperti e-commerce, landing page, aplikasi web, dan proyek open-source.Detail Proyek: Deskripsikan setiap proyek secara mendetail dari segi fitur dan tech stack. Jelaskan tujuan proyek, teknologi yang digunakan, tantangan yang dihadapi ketika awal bikin projek, dan bagaimana Anda mengatasinya.Link ke Proyek: Jika memungkinkan, sertakan tautan ke proyek yang telah selesai agar pengunjung dapat melihat hasil kerja Anda secara langsung. 2. Desain yang Menarik dan Responsif Portofolio harus memiliki desain yang menarik dan responsif untuk memberikan kesan pertama yang baik dan memastikan portofolio dapat diakses dari berbagai device screen. Desain minimalist dan Modern: Gunakan desain yang bersih dan modern untuk membuat portofolio Anda terlihat profesional. Hindari penggunaan terlalu banyak warna atau elemen yang membingungkan.Navigasi: Pastikan navigasi mudah dan intuitif. Pengunjung harus dapat menemukan informasi yang mereka cari dengan cepat.Responsive: Pastikan portofolio Anda terlihat bagus di semua perangkat, termasuk desktop, tablet, dan smartphone. Gunakan media queries tailwind atau bootstrap untuk menyesuaikan tampilan di berbagai ukuran layar. 3. Informasi Kontak yang Jelas Pastikan informasi kontak Anda mudah ditemukan agar calon klien atau perusahaan dapat menghubungi Anda dengan mudah. Form Kontak: Sertakan form kontak yang sederhana di halaman portofolio Anda untuk memudahkan pengunjung menghubungi Anda langsung dari website portfolio.Link ke Media Sosial: Tambahkan tautan ke profil media sosial profesional Anda, seperti LinkedIn, GitHub, atau X.Alamat Email: Cantumkan alamat email yang aktif dan sering Anda gunakan setipa harinya. Pastikan alamat email terlihat profesional misalnya menggunakan domain Anda. 4. Testimoni dan Rekomendasi Menambahkan testimoni dan rekomendasi dari klien atau rekan kerja sebelumnya dapat memberikan kepercayaan tambahan kepada calon klien atau perusahaan. Testimoni Klien: Sertakan beberapa testimoni dari klien yang puas dengan pekerjaan Anda. Pastikan testimoni ini asli dan relevan dengan proyek yang Anda tampilkan.Rekomendasi Rekan Kerja: Rekomendasi dari rekan kerja atau atasan sebelumnya juga bisa menambah efek di-hire. Ini menunjukkan bahwa Anda bekerja baik dalam tim dan memiliki reputasi yang baik dalam lingkungan kerja sebelumnya.Tampilkan Foto atau Nama Klien: Jika memungkinkan, tampilkan foto atau nama klien yang memberikan testimoni untuk menambah keaslian testi tersebut. 5. Update dan Pemeliharaan Rutin Portofolio yang tidak terawat dan jarang diperbarui bisa memberikan kesan negatif. Pastikan portofolio Anda selalu up-to-date dan mencerminkan keahlian terbaru Anda, maka dari itu terus belajar hal baru sangatlah penting! Tambah Proyek Baru: Setiap kali Anda menyelesaikan proyek baru yang menarik, tambahkan ke portofolio Anda. Ini menunjukkan bahwa Anda aktif dan terus berkembang dalam karier Anda di bidang web development.Perbarui Informasi: Pastikan semua informasi, termasuk detail kontak, deskripsi proyek, dan keahlian teknis, selalu akurat dan terkini.Perbaiki Bug dan Optimasi: Periksa secara berkala apakah ada bug atau masalah teknis di portofolio Anda dan segera perbaiki. Pastikan juga portofolio Anda optimal dalam hal performa dan kecepatan. Menggunakan Laravel Untuk Freelancing Laravel dapat membantu kita sebagai freelance web developer mengerjakan proyek lebih cepat, aman, mudah diperbesar, dan dipelihara. Framework PHP ini memiliki banyak keunggulan yang membuatnya ideal untuk proyek kecil/besar web: Kemudahan Penggunaan: Laravel memiliki sintaks yang elegan dan mudah dipahami. Ini memungkinkan pengembang untuk menulis kode dengan lebih efisien dan bersih.Keamanan: Laravel dilengkapi dengan fitur keamanan built-in yang kuat, seperti proteksi terhadap serangan SQL injection, cross-site scripting, dan cross-site request forgery. Ini membantu melindungi aplikasi dari berbagai serangan umum.Ekosistem yang Kaya: Laravel memiliki ekosistem yang kaya dengan banyak paket dan alat yang tersedia untuk mempercepat pengembangan. Paket seperti Laravel Mix untuk manajemen aset front-end dan Eloquent ORM untuk manipulasi database sangat membantu dalam mempercepat proses pengembangan.Komunitas Aktif: Dukungan dari komunitas yang besar dan aktif adalah salah satu keunggulan Laravel. Terdapat banyak tutorial, forum diskusi, dan dokumentasi yang tersedia untuk membantu pengembang memecahkan masalah dan belajar lebih lanjut tentang framework ini.Scalability: Laravel mudah diperbesar sesuai dengan kebutuhan proyek. Dengan arsitektur yang konsepnya modular, developer dapat menambahkan fitur baru atau meningkatkan performa aplikasi dengan mudah seiring dengan pertumbuhan bisnis. Berikut adalah 10 contoh coding yang dapat digunakan dalam proyek website tiket online menggunakan Laravel, lengkap dengan penjelasan detail di setiap poin: 1. Membuat Model dan Migrasi untuk Tiket Langkah pertama adalah membuat model dan migrasi untuk entitas Ticket. Model adalah representasi dari tabel di database, sementara migrasi digunakan untuk membuat dan mengubah tabel di database. Perintah Membuat Model dan Migrasi php artisan make:model Ticket -m Perintah ini akan membuat model Ticket dan file migrasi untuk tabel tickets. File Migrasi // database/migrations/xxxx_xx_xx_create_tickets_table.php use Illuminate\\\\Database\\\\Migrations\\\\Migration; use Illuminate\\\\Database\\\\Schema\\\\Blueprint; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Schema; class CreateTicketsTable extends Migration { public function up() { Schema::create('tickets', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('event_name'); // Nama acara $table->date('event_date'); // Tanggal acara $table->decimal('price', 8, 2); // Harga tiket $table->integer('quantity'); // Jumlah tiket tersedia $table->timestamps(); // Waktu pembuatan dan pembaruan record }); } public function down() { Schema::dropIfExists('tickets'); // Menghapus tabel jika diperlukan rollback } } 2. Model Tiket Model adalah representasi dari tabel tickets di database. Model ini memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan data dalam tabel tersebut. File Model // app/Models/Ticket.php namespace App\\\\Models; use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Factories\\\\HasFactory; use Illuminate\\\\Database\\\\Eloquent\\\\Model; class Ticket extends Model { use HasFactory; protected $fillable = [ 'event_name', 'event_date', 'price', 'quantity' ]; // Field yang dapat diisi secara massal } 3. Membuat Controller untuk Tiket Controller mengatur logika aplikasi dan menghubungkan model dengan tampilan. Kita akan membuat controller untuk mengelola operasi CRUD pada tiket. Perintah Membuat Controller php artisan make:controller TicketController File Controller // app/Http/Controllers/TicketController.php namespace App\\\\Http\\\\Controllers; use App\\\\Models\\\\Ticket; use Illuminate\\\\Http\\\\Request; class TicketController extends Controller { // Menampilkan daftar tiket public function index() { $tickets = Ticket::all(); return view('tickets.index', compact('tickets')); } // Menampilkan form untuk membuat tiket baru public function create() { return view('tickets.create'); } // Menyimpan tiket baru ke database public function store(Request $request) { $request->validate([ 'event_name' => 'required', 'event_date' => 'required|date', 'price' => 'required|numeric', 'quantity' => 'required|integer' ]); Ticket::create($request->all()); return redirect()->route('tickets.index')->with('success', 'Ticket created successfully.'); } // Menampilkan detail tiket tertentu public function show(Ticket $ticket) { return view('tickets.show', compact('ticket')); } // Menampilkan form untuk mengedit tiket public function edit(Ticket $ticket) { return view('tickets.edit', compact('ticket')); } // Memperbarui tiket di database public function update(Request $request, Ticket $ticket) { $request->validate([ 'event_name' => 'required', 'event_date' => 'required|date', 'price' => 'required|numeric', 'quantity' => 'required|integer' ]); $ticket->update($request->all()); return redirect()->route('tickets.index')->with('success', 'Ticket updated successfully.'); } // Menghapus tiket dari database public function destroy(Ticket $ticket) { $ticket->delete(); return redirect()->route('tickets.index')->with('success', 'Ticket deleted successfully.'); } } 4. Menambahkan Rute untuk Tiket Rute menentukan URL mana yang akan menjalankan fungsi di controller. File Rute // routes/web.php use App\\\\Http\\\\Controllers\\\\TicketController; Route::resource('tickets', TicketController::class); Rute resource akan membuat semua rute CRUD yang dibutuhkan secara otomatis. 5. Tampilan Index untuk Menampilkan Daftar Tiket Tampilan index digunakan untuk menampilkan daftar semua tiket yang tersedia. File Tampilan Index <!-- resources/views/tickets/index.blade.php --> @extends('layouts.app') @section('content') <h1>Daftar Tiket</h1> <a href="{{ route('tickets.create') }}">Buat Tiket Baru</a> @if ($message = Session::get('success')) <div>{{ $message }}</div> @endif <table> <tr> <th>Nama Acara</th> <th>Tanggal Acara</th> <th>Harga</th> <th>Jumlah</th> <th>Aksi</th> </tr> @foreach ($tickets as $ticket) <tr> <td>{{ $ticket->event_name }}</td> <td>{{ $ticket->event_date }}</td> <td>{{ $ticket->price }}</td> <td>{{ $ticket->quantity }}</td> <td> <a href="{{ route('tickets.show', $ticket->id) }}">Lihat</a> <a href="{{ route('tickets.edit', $ticket->id) }}">Edit</a> <form action="{{ route('tickets.destroy', $ticket->id) }}" method="POST"> @csrf @method('DELETE') <button type="submit">Hapus</button> </form> </td> </tr> @endforeach </table> @endsection 6. Tampilan Form untuk Membuat Tiket Baru Tampilan create digunakan untuk menampilkan form pembuatan tiket baru. File Tampilan Create <!-- resources/views/tickets/create.blade.php --> @extends('layouts.app') @section('content') <h1>Buat Tiket Baru</h1> <form action="{{ route('tickets.store') }}" method="POST"> @csrf <label>Nama Acara:</label> <input type="text" name="event_name" required> <label>Tanggal Acara:</label> <input type="date" name="event_date" required> <label>Harga:</label> <input type="number" name="price" required> <label>Jumlah:</label> <input type="number" name="quantity" required> <button type="submit">Simpan</button> </form> @endsection 7. Tampilan Detail Tiket Tampilan show digunakan untuk menampilkan detail tiket tertentu. File Tampilan Show <!-- resources/views/tickets/show.blade.php --> @extends('layouts.app') @section('content') <h1>Detail Tiket</h1> <p>Nama Acara: {{ $ticket->event_name }}</p> <p>Tanggal Acara: {{ $ticket->event_date }}</p> <p>Harga: {{ $ticket->price }}</p> <p>Jumlah: {{ $ticket->quantity }}</p> <a href="{{ route('tickets.index') }}">Kembali</a> @endsection 8. Tampilan Form untuk Mengedit Tiket Tampilan edit digunakan untuk menampilkan form pengeditan tiket. File Tampilan Edit <!-- resources/views/tickets/edit.blade.php --> @extends('layouts.app') @section('content') <h1>Edit Tiket</h1> <form action="{{ route('tickets.update', $ticket->id) }}" method="POST"> @csrf @method('PUT') <label>Nama Acara:</label> <input type="text" name="event_name" value="{{ $ticket->event_name }}" required> <label>Tanggal Acara:</label> <input type="date" name="event_date" value="{{ $ticket->event_date }}" required> <label>Harga:</label> <input type="number" name="price" value="{{ $ticket->price }}" required> <label>Jumlah:</label> <input type="number" name="quantity" value="{{ $ticket->quantity }}" required> <button type="submit">Simpan</button> </form> @endsection 9. Middleware untuk Memastikan User Telah Login Middleware digunakan untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang telah login yang dapat mengakses rute tertentu. Membuat Middleware php artisan make:middleware EnsureUserIsAuthenticated Middleware File // app/Http/Middleware/EnsureUserIsAuthenticated.php namespace App\\\\Http\\\\Middleware; use Closure; use Illuminate\\\\Support\\\\Facades\\\\Auth; class EnsureUserIsAuthenticated { public function handle($request, Closure $next) { if (!Auth::check()) { return redirect('login'); } return $next($request); } } Mendaftarkan Middleware // app/Http/Kernel .php protected $routeMiddleware = [ // Middleware lainnya... 'auth' => \\\\App\\\\Http\\\\Middleware\\\\EnsureUserIsAuthenticated::class, ]; 10. Menambahkan Autentikasi User Laravel menyediakan alat yang sangat baik untuk menambahkan fitur autentikasi dengan cepat. Perintah untuk Menambahkan Autentikasi composer require laravel/ui php artisan ui vue --auth npm install && npm run dev php artisan migrate Perintah ini akan menambahkan rute, controller, dan tampilan yang diperlukan untuk sistem login dan registrasi user. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat membuat proyek website tiket online yang fungsional dan aman menggunakan Laravel. Setiap bagian dari kode dan penjelasan di atas akan membantu Anda memahami cara membangun dan mengelola proyek ini secara efektif. Penutup: Terus Belajar dan Berkembang Sebagai Web Developer Sebagai web developer, perjalanan belajar tidak pernah berakhir. Dunia teknologi selalu berkembang dengan cepat, dan mengikuti perkembangan terbaru adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif di industri ini. Laravel, sebagai salah satu framework PHP terpopuler, terus mengalami pembaruan dan perbaikan yang perlu kita pelajari dan manfaatkan untuk meningkatkan kualitas proyek yang kita kerjakan. Mengikuti Perkembangan Laravel Laravel dikenal karena kemudahan penggunaannya dan fitur-fiturnya yang lengkap. Namun, untuk benar-benar memaksimalkan potensi Laravel, kita harus selalu mengikuti perkembangan terbaru dari framework ini. Berikut beberapa tips untuk tetap up-to-date: Ikuti Dokumentasi Resmi: Dokumentasi Laravel yang resmi selalu diperbarui dengan fitur-fitur terbaru dan best practices. Luangkan waktu untuk membaca dan memahami dokumentasi ini.Bergabung dengan Komunitas: Ikut serta dalam komunitas Laravel, seperti forum, grup Facebook, dan Slack, untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan dengan developer lain.Mengikuti Blog dan Podcast: Banyak blog dan podcast yang membahas Laravel dan pengembangan web secara umum. Ini adalah cara yang baik untuk tetap mendapatkan informasi terbaru dan tips praktis. Menggunakan Package untuk Meningkatkan Produktivitas Laravel memiliki ekosistem package yang sangat banyak yang bisa membantu kita meningkatkan produktivitas, keamanan, dan skalabilitas proyek. Berikut beberapa paket yang berguna: Laravel Breeze: Sebuah starter kit yang ringan untuk autentikasi dan scaffolding dasar. Breeze sangat berguna untuk proyek kecil hingga menengah.Laravel Passport: Paket ini memudahkan implementasi OAuth2 server untuk autentikasi API. Sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan autentikasi berbasis token.Laravel Debugbar: Alat debugging yang menambahkan toolbar di aplikasi untuk membantu memantau query database, log, dan banyak lagi.Laravel Horizon: Paket ini mengelola antrian (queues) dengan tampilan dashboard yang menarik dan informatif, sangat berguna untuk aplikasi yang membutuhkan pemrosesan antrian yang kompleks. Manfaatkan Kelas Gratis di BuildWithAngga Belajar dari berbagai sumber adalah cara yang baik untuk memperkaya pengetahuan kita. BuildWithAngga adalah salah satu platform yang menawarkan berbagai kelas gratis untuk meningkatkan keterampilan pengembangan web. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari kelas ini antara lain: Kursus Terstruktur: Kursus yang disusun dengan baik dan mudah diikuti, mulai dari dasar hingga tingkat lanjut.Proyek Nyata: Belajar dengan mengerjakan proyek nyata yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja.Komunitas Belajar: Kesempatan untuk bergabung dengan komunitas belajar yang mendukung dan saling membantu. Langkah-Langkah untuk Terus Berkembang Untuk memastikan kita tetap berkembang sebagai web developer, berikut beberapa langkah yang dapat diambil: Jadwalkan Waktu Belajar: Alokasikan waktu khusus setiap minggu untuk belajar hal baru. Bisa melalui membaca dokumentasi, mengikuti kursus online, atau mencoba proyek sampingan.Eksperimen dengan Teknologi Baru: Jangan takut untuk mencoba teknologi atau alat baru yang dapat meningkatkan efisiensi kerja.Berbagi Pengetahuan: Menulis blog, memberikan presentasi, atau mengajar dapat membantu memperdalam pemahaman dan berbagi pengetahuan dengan komunitas.Evaluasi dan Revisi: Secara berkala, evaluasi portofolio dan proyek yang telah dikerjakan. Identifikasi area yang dapat diperbaiki dan pelajari cara-cara untuk meningkatkannya. Kesimpulan Menjadi seorang web developer yang sukses tidak hanya tentang menyelesaikan proyek, tetapi juga tentang terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Dengan selalu mengikuti perkembangan Laravel, memanfaatkan berbagai paket yang tersedia, dan mengambil manfaat dari kelas-kelas gratis di BuildWithAngga, kita dapat terus meningkatkan keahlian dan tetap kompetitif di industri ini. Semangat belajar dan inovasi adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam karir sebagai web developer.

Kelas Membuat CRUD Projek Sewa Mobil dengan PHP Laravel 11 di BuildWithAngga

Membuat CRUD Projek Sewa Mobil dengan PHP Laravel 11

Pendahuluan Dengan semakin maraknya pariwisata, kebutuhan akan layanan sewa mobil semakin meningkat, terutama di bandara untuk wisatawan yang ingin berlibur. Banyak pengusaha yang melihat peluang ini dengan menyewakan mobil mereka dan menjangkau lebih banyak pelanggan melalui platform online. Memiliki website untuk bisnis sewa mobil tidak hanya mempermudah pengelolaan bisnis, tetapi juga membantu menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam melakukan booking mobil. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah untuk membuat projek CRUD (Create, Read, Update, Delete) sewa mobil menggunakan PHP Laravel 11. Tutorial ini akan mencakup persiapan lingkungan pengembangan, desain database, pengaturan Laravel, dan implementasi fitur CRUD untuk mengelola mobil sewaan. Persiapan Sebelum memulai proyek, kita perlu menyiapkan lingkungan pengembangan. Berikut adalah beberapa alat yang perlu diinstal: PHP: Bahasa pemrograman yang digunakan untuk pengembangan Laravel.Composer: Manajer dependensi untuk PHP.XAMPP: Paket perangkat lunak yang mencakup Apache, MySQL, dan PHP.Visual Studio Code (VSCode): Editor kode sumber yang digunakan untuk menulis dan mengedit kode.Node.js: JavaScript runtime yang diperlukan untuk menjalankan alat-alat pengembangan frontend seperti Laravel Mix. Instalasi PHP Unduh dan instal PHP dari situs resmi PHP. Pastikan PHP ditambahkan ke path sistem operasi Anda. Instalasi Composer Unduh dan instal Composer dari situs resmi Composer. Setelah instalasi, pastikan Composer dapat diakses melalui terminal dengan mengetikkan perintah composer. Instalasi XAMPP Unduh dan instal XAMPP dari situs resmi XAMPP. XAMPP akan menyediakan server Apache dan MySQL yang diperlukan untuk proyek Laravel kita. Instalasi VSCode Unduh dan instal Visual Studio Code dari situs resmi VSCode. Instalasi Node.js Unduh dan instal Node.js dari situs resmi Node.js. Node.js diperlukan untuk mengelola dependensi frontend dan menjalankan Laravel Mix. Mulai Membuat Proyek Sewa Mobil Setelah semua alat diinstal, kita dapat mulai membuat proyek Laravel untuk sewa mobil. Proyek ini akan mencakup fitur katalog mobil, pencarian mobil, dan booking mobil. Persiapan SQL untuk Desain Database Sebelum membuat proyek Laravel, kita perlu merancang database untuk menyimpan data mobil, kategori mobil, transaksi booking, dan pengguna. Berikut adalah contoh struktur tabel yang diperlukan: Table Mobilid (primary key)nama_mobilkategori_id (foreign key)harga_sewastatus (tersedia atau tidak)deskripsigambarTable Kategoriid (primary key)nama_kategoriTable Transaksiid (primary key)user_id (foreign key)mobil_id (foreign key)tanggal_sewatanggal_kembalitotal_hargaTable Usersid (primary key)namaemailpassword Membuat Proyek Laravel Terbaru dengan Composer Buka terminal dan navigasikan ke direktori tempat Anda ingin menyimpan proyek. Ketikkan perintah berikut untuk membuat proyek Laravel baru: composer create-project --prefer-dist laravel/laravel rental_car_project Mengatur .env dengan MySQL Database Buka file .env yang ada di root proyek Laravel Anda dan sesuaikan pengaturan database seperti berikut: DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=rental_car_db DB_USERNAME=root DB_PASSWORD= Buat database baru dengan nama rental_car_db melalui phpMyAdmin atau tool database lain yang Anda gunakan. Mengatur Migration Database Setiap Table Beserta Relationship Untuk membuat database sewa mobil, kita akan membuat beberapa tabel: mobils, kategoris, transaksis, dan users. Setiap tabel akan memiliki kolom dan relasi yang diperlukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat masing-masing tabel dengan migration di Laravel. Membuat Tabel mobils Jalankan perintah berikut di terminal untuk membuat migration tabel mobils: php artisan make:migration create_mobils_table Edit file migration yang baru dibuat di database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_mobils_table.php: public function up() { Schema::create('mobils', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('nama_mobil'); $table->unsignedBigInteger('kategori_id'); $table->decimal('harga_sewa', 10, 2); $table->enum('status', ['tersedia', 'tidak tersedia']); $table->text('deskripsi'); $table->string('gambar')->nullable(); $table->timestamps(); // Foreign key constraint $table->foreign('kategori_id')->references('id')->on('kategoris')->onDelete('cascade'); }); } Membuat Tabel kategoris Jalankan perintah berikut di terminal untuk membuat migration tabel kategoris: php artisan make:migration create_kategoris_table Edit file migration yang baru dibuat di database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_kategoris_table.php: public function up() { Schema::create('kategoris', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('nama_kategori'); $table->timestamps(); }); } Membuat Tabel transaksis Jalankan perintah berikut di terminal untuk membuat migration tabel transaksis: php artisan make:migration create_transaksis_table Edit file migration yang baru dibuat di database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_transaksis_table.php: public function up() { Schema::create('transaksis', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->unsignedBigInteger('user_id'); $table->unsignedBigInteger('mobil_id'); $table->date('tanggal_sewa'); $table->date('tanggal_kembali'); $table->decimal('total_harga', 10, 2); $table->timestamps(); // Foreign key constraints $table->foreign('user_id')->references('id')->on('users')->onDelete('cascade'); $table->foreign('mobil_id')->references('id')->on('mobils')->onDelete('cascade'); }); } Membuat Tabel users Laravel secara default sudah menyediakan migration untuk tabel users. Namun, jika Anda ingin menyesuaikannya, Anda dapat mengedit file migration yang ada di database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_users_table.php: public function up() { Schema::create('users', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('nama'); $table->string('email')->unique(); $table->timestamp('email_verified_at')->nullable(); $table->string('password'); $table->rememberToken(); $table->timestamps(); }); } Migrasi Database Setelah semua migration diatur, jalankan perintah berikut untuk menjalankan migration dan membuat tabel di database: php artisan migrate Relasi Antar Tabel Relasi antar tabel sudah ditentukan di dalam migration dengan menggunakan foreign key. Tabel mobils memiliki relasi many-to-one dengan tabel kategoris, sedangkan tabel transaksis memiliki relasi many-to-one dengan tabel users dan mobils Mengatur Model Fillable dan Controller Resource untuk CRUD Buat model dan controller untuk setiap tabel dengan perintah berikut: php artisan make:model Mobil -mcr php artisan make:model Kategori -mcr php artisan make:model Transaksi -mcr php artisan make:model User -mcr Tambahkan properti fillable di setiap model untuk mengizinkan mass assignment: class Mobil extends Model { protected $fillable = [ 'nama_mobil', 'kategori_id', 'harga_sewa', 'status', 'deskripsi', 'gambar', ]; } Lakukan hal yang sama untuk model lainnya. Mengatur Routing web.php dengan Middleware Login Tambahkan routing untuk fitur CRUD di file routes/web.php dan pastikan menggunakan middleware auth untuk melindungi rute yang memerlukan login: Route::group(['middleware' => ['auth']], function () { Route::resource('mobils', MobilController::class); Route::resource('kategoris', KategoriController::class); Route::resource('transaksis', TransaksiController::class); }); Membuat Fitur CRUD pada Setiap Table Buat metode CRUD di setiap controller untuk mengelola data. Berikut adalah contoh metode store di MobilController: public function store(Request $request) { $request->validate([ 'nama_mobil' => 'required', 'kategori_id' => 'required', 'harga_sewa' => 'required', 'status' => 'required', 'deskripsi' => 'required', 'gambar' => 'required|image', ]); $gambar = $request->file('gambar')->store('public/gambar'); Mobil::create([ 'nama_mobil' => $request->nama_mobil, 'kategori_id' => $request->kategori_id, 'harga_sewa' => $request->harga_sewa, 'status' => $request->status, 'deskripsi' => $request->deskripsi, 'gambar' => $gambar, ]); return redirect()->route('mobils.index')->with('success', 'Mobil berhasil ditambahkan'); } Lakukan hal yang sama untuk metode lainnya seperti index, edit, update, dan destroy. Membuat Fitur Checkout Mobil Buat metode di TransaksiController untuk menangani proses checkout mobil. Contoh metode store untuk transaksi: public function store(Request $request) { $request->validate([ 'mobil_id' => 'required', 'tanggal_sewa' => 'required|date', 'tanggal_kembali' => 'required|date', ]); $mobil = Mobil::find($request->mobil_id); $total_harga = $mobil->harga_sewa * (strtotime($request->tanggal_kembali) - strtotime($request->tanggal_sewa)) / 86400; Transaksi::create([ 'user_id' => auth()->id(), 'mobil_id' => $request->mobil_id, 'tanggal_sewa' => $request->tanggal_sewa, 'tanggal_kembali' => $request->tanggal_kembali, 'total_harga' => $total_harga, ]); return redirect()->route('transaksis.index')->with('success', 'Transaksi berhasil dilakukan'); } Tambahan: Membuat CRUD dengan Cepat Menggunakan FilamentPHP Membangun aplikasi CRUD secara manual di Laravel memang memberikan kontrol penuh atas setiap detail aplikasi, namun memerlukan waktu dan usaha yang cukup banyak. Untuk mempercepat proses ini, kita bisa memanfaatkan berbagai paket atau framework tambahan yang dirancang untuk menyederhanakan pembuatan aplikasi CRUD. Salah satu alat yang sangat membantu dalam konteks ini adalah FilamentPHP. Apa itu FilamentPHP? FilamentPHP adalah sebuah paket Laravel yang memungkinkan pengembang untuk membuat antarmuka administrasi (admin panel) dengan cepat dan mudah. Paket ini menyediakan berbagai fitur out-of-the-box yang dapat digunakan untuk membuat operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) dengan sedikit usaha. Dengan FilamentPHP, Anda dapat menghemat waktu dan fokus pada logika bisnis daripada berurusan dengan detail implementasi CRUD yang berulang. Langkah-langkah Menggunakan FilamentPHP Berikut adalah langkah-langkah untuk mengintegrasikan FilamentPHP ke dalam proyek Laravel Anda dan membuat fitur CRUD dengan cepat: Instalasi FilamentPHP Pertama, tambahkan paket FilamentPHP ke dalam proyek Laravel Anda dengan menggunakan Composer: composer require filament/filamentMengkonfigurasi FilamentPHP Setelah instalasi, Anda perlu menjalankan perintah publish untuk mempublikasikan file konfigurasi FilamentPHP: php artisan vendor:publish --tag=filament-config File konfigurasi yang dipublikasikan akan memungkinkan Anda untuk menyesuaikan pengaturan Filament sesuai kebutuhan aplikasi Anda.Membuat Resource Filament Filament menggunakan konsep resource untuk mengelola model. Anda dapat membuat resource untuk model Mobil dengan perintah berikut: php artisan make:filament-resource Mobil Perintah ini akan menghasilkan beberapa file termasuk resource, model, dan migration jika belum ada. File resource akan berada di app/Filament/Resources/MobilResource.php.Menyesuaikan Resource Edit file resource yang telah dibuat untuk menyesuaikan tampilan dan operasi CRUD. Berikut adalah contoh penyesuaian sederhana pada Dalam file ini, kita mendefinisikan skema formulir untuk menambah atau mengedit mobil, serta kolom-kolom yang akan ditampilkan di tabel daftar mobil. namespace App\\Filament\\Resources; use App\\Filament\\Resources\\MobilResource\\Pages; use App\\Models\\Mobil; use Filament\\Resources\\Resource; use Filament\\Resources\\Table; use Filament\\Resources\\Form; use Filament\\Tables\\Columns\\TextColumn; use Filament\\Forms\\Components\\TextInput; use Filament\\Forms\\Components\\Select; use Filament\\Forms\\Components\\FileUpload; class MobilResource extends Resource { protected static ?string $model = Mobil::class; public static function form(Form $form): Form { return $form ->schema([ TextInput::make('nama_mobil')->required(), Select::make('kategori_id') ->relationship('kategori', 'nama_kategori')->required(), TextInput::make('harga_sewa')->required(), Select::make('status') ->options([ 'tersedia' => 'Tersedia', 'tidak tersedia' => 'Tidak Tersedia', ])->required(), TextInput::make('deskripsi')->required(), FileUpload::make('gambar')->image(), ]); } public static function table(Table $table): Table { return $table ->columns([ TextColumn::make('nama_mobil')->sortable()->searchable(), TextColumn::make('kategori.nama_kategori')->sortable()->searchable(), TextColumn::make('harga_sewa')->sortable(), TextColumn::make('status')->sortable(), ]) ->filters([ // ]) ->actions([ Tables\\Actions\\EditAction::make(), ]) ->bulkActions([ Tables\\Actions\\DeleteBulkAction::make(), ]); } public static function getPages(): array { return [ 'index' => Pages\\ListMobils::route('/'), 'create' => Pages\\CreateMobil::route('/create'), 'edit' => Pages\\EditMobil::route('/{record}/edit'), ]; } } Menjalankan Server Setelah resource dikonfigurasi, jalankan server Laravel dengan perintah: php artisan serve Anda dapat mengakses panel administrasi Filament di URL /admin. Dari sini, Anda dapat mengelola data mobil dengan mudah melalui antarmuka yang disediakan Filament. Keuntungan Menggunakan FilamentPHP Kecepatan Pengembangan: Menggunakan FilamentPHP memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi CRUD dengan cepat tanpa harus menulis kode boilerplate berulang-ulang.Antarmuka Pengguna yang Intuitif: Filament menyediakan antarmuka administrasi yang mudah digunakan dan intuitif.Fleksibilitas: Meskipun Filament mengautomatisasi banyak hal, Anda tetap memiliki kontrol penuh untuk menyesuaikan setiap aspek sesuai kebutuhan aplikasi. Dengan menggunakan FilamentPHP, Anda dapat fokus pada aspek bisnis dari aplikasi sewa mobil Anda, sementara Filament menangani detail teknis dari operasi CRUD. Hal ini akan sangat menghemat waktu dan usaha Anda dalam mengembangkan aplikasi yang handal dan efisien. Penutup Dalam tutorial ini, kita telah membahas langkah-langkah untuk membuat proyek CRUD sewa mobil menggunakan PHP Laravel 11. Mulai dari persiapan lingkungan pengembangan, desain database, pengaturan Laravel, hingga implementasi fitur CRUD dan checkout mobil. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat aplikasi sewa mobil yang fungsional dan membantu bisnis Anda menjangkau lebih banyak pelanggan secara online. Jika Anda tertarik belajar dengan mentor maka bisa kunjungi katalog kelas BuildWithAngga dalam menciptakan portfolio menarik sebagai modal bekerja website developer di tahun 2025, sampai jumpa di kelas guys!

Kelas Perbedaan MySQL dan Postgresql dan Kapan Harus Memilihnya? di BuildWithAngga

Perbedaan MySQL dan Postgresql dan Kapan Harus Memilihnya?

Apa Itu SQL dan Manfaat Utama untuk Web Developer Structured Query Language (SQL) adalah bahasa standar untuk mengelola dan memanipulasi database relasional. SQL memungkinkan web developer untuk berinteraksi dengan database melakukan berbagai operasi, seperti menambah, menghapus, dan memperbarui data (CRUD). Salah satu manfaat utama SQL bagi web developer adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan pengelolaan data dan memastikan integritas data dalam aplikasi web. Berikut adalah 5 contoh query SQL yang umum digunakan dalam projek toko online Menampilkan semua produk dari kategori tertentu: SELECT * FROM products WHERE category = 'electronics'; Query ini digunakan untuk mengambil semua produk yang berada dalam kategori 'electronics'.Menambahkan produk baru ke dalam tabel products: INSERT INTO products (product_name, category, price, stock) VALUES ('Smartphone XYZ', 'electronics', 299.99, 50); Query ini akan menambahkan produk baru dengan nama 'Smartphone XYZ', kategori 'electronics', harga $299.99, dan stok sebanyak 50 unit.Memperbarui harga produk berdasarkan ID produk: UPDATE products SET price = 249.99 WHERE product_id = 101; Query ini akan memperbarui harga produk dengan product_id 101 menjadi $249.99.Menghapus produk dari tabel products: DELETE FROM products WHERE product_id = 101; Query ini akan menghapus produk dengan product_id 101 dari tabel products.Menampilkan total penjualan per kategori: SELECT category, SUM(price * quantity) AS total_sales FROM order_items JOIN products ON order_items.product_id = products.product_id GROUP BY category; Query ini akan menampilkan total penjualan untuk setiap kategori produk, dengan menjumlahkan hasil dari harga dikali kuantitas produk yang terjual. Query di atas mencakup beberapa operasi dasar yang sering digunakan dalam manajemen toko online, seperti mengambil data, menambah data, memperbarui data, menghapus data, dan data untuk analisis penjualan. Apa Itu MySQL dan Perbedaan dengan SQL MySQL adalah salah satu sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang paling populer, menggunakan SQL sebagai bahasa pengelolaannya. Perbedaan utama antara MySQL dan SQL adalah bahwa MySQL adalah implementasi spesifik dari sistem database yang menggunakan SQL untuk mengelola database. Fitur Unggulan MySQL dan Benefit untuk Web Developer MySQL memiliki beberapa fitur unggulan yang menjadikannya pilihan populer di kalangan web developer: Skalabilitas: MySQL dapat menangani database besar dan mendukung banyak pengguna secara bersamaan.Kinerja Tinggi: MySQL dirancang untuk menyediakan kinerja yang cepat dan efisien.Keamanan: MySQL memiliki fitur keamanan yang kuat, termasuk autentikasi pengguna dan izin akses.Komunitas yang Kuat: MySQL didukung oleh komunitas besar yang menyediakan banyak sumber daya dan dukungan. Bagi web developer, MySQL menawarkan manfaat berupa kemudahan penggunaan, dukungan luas, dan kompatibilitas dengan banyak platform dan bahasa pemrograman. Apa Itu PostgreSQL dan Fitur Unggulan Utamanya PostgreSQL adalah RDBMS open-source yang dikenal karena kekayaannya dalam fitur dan ketaatan pada standar SQL. Beberapa fitur unggulan PostgreSQL meliputi: Kompatibilitas SQL yang Lebih Tinggi: PostgreSQL mendukung lebih banyak fitur SQL standar daripada MySQL.Ekstensi dan Fungsionalitas Tambahan: PostgreSQL memungkinkan pengguna untuk menambahkan fungsi-fungsi kustom dan mendukung tipe data yang lebih kompleks.Konsistensi dan Integritas Data: PostgreSQL menyediakan fitur untuk menjaga integritas data dengan lebih baik melalui dukungan penuh untuk transaksi ACID.Skalabilitas Horizontal dan Vertikal: PostgreSQL dirancang untuk dapat diskalakan baik secara horizontal maupun vertikal. ACID adalah singkatan dari Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability. Ini adalah seperangkat prinsip yang memastikan transaksi database dieksekusi dengan andal: Atomicity: Menjamin bahwa semua operasi dalam transaksi dieksekusi sepenuhnya atau tidak sama sekali.Consistency: Memastikan bahwa transaksi hanya membawa database dari satu status valid ke status valid lainnya.Isolation: Menjamin bahwa transaksi yang berjalan bersamaan tidak saling mengganggu.Durability: Menjamin bahwa hasil transaksi yang berhasil tetap ada meskipun terjadi kegagalan sistem. PostgreSQL menyediakan fitur untuk menjaga integritas data dengan lebih baik melalui dukungan penuh untuk transaksi ACID. Kenapa Harus Pilih PostgreSQL Dibandingkan MySQL Beberapa alasan utama untuk memilih PostgreSQL dibandingkan MySQL adalah: Kekayaan Fitur: PostgreSQL memiliki lebih banyak fitur dan mendukung tipe data yang lebih kompleks.Ketaatan pada Standar SQL: PostgreSQL lebih sesuai dengan standar SQL, membuatnya lebih fleksibel dan kuat dalam berbagai skenario.Transaksi dan Integritas Data: Dukungan penuh untuk transaksi ACID menjadikan PostgreSQL lebih andal dalam menjaga integritas data. Apakah PostgreSQL Gratis Digunakan? Yupp, PostgreSQL adalah open-source yang dapat digunakan secara gratis untuk projek latihan dan komersil. developer memiliki akses penuh ke source code dan dapat memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan projek mereka tanpa dikenakan lisensi. Gimana Cara Tingatkan Performa MySQL Untuk meningkatkan performa MySQL, beberapa langkah yang bisa diambil adalah: Optimisasi Query: Memastikan query SQL ditulis dengan efisien dan menggunakan indeks dengan tepat.Penggunaan Indeks: Menggunakan indeks pada kolom yang sering digunakan dalam kondisi pencarian atau join.Konfigurasi Server: Menyesuaikan konfigurasi MySQL untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya hardware.Pembersihan Data: Menghapus data yang tidak diperlukan secara berkala untuk mengurangi ukuran database. Cara Meningkatkan Performa PostgreSQL Beberapa langkah untuk meningkatkan performa PostgreSQL meliputi: Penggunaan Indeks: Seperti MySQL, indeks dapat sangat meningkatkan performa query.Konfigurasi Autovacuum: Menyesuaikan pengaturan autovacuum untuk memastikan pembersihan ruang yang optimal.Optimisasi Query: Menulis query SQL yang efisien dan menggunakan rencana eksekusi yang optimal.Tuning Parameter: Menyesuaikan parameter konfigurasi seperti shared_buffers, work_mem, dan maintenance_work_mem. Website Developer Harus Pilih yang Mana? Pemilihan antara MySQL dan PostgreSQL tergantung pada kebutuhan spesifik projek. Jika prioritas utama adalah kinerja cepat, kemudahan penggunaan, dan dukungan komunitas yang kuat, MySQL mungkin menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika projek membutuhkan fitur lanjutan, kepatuhan yang ketat pada standar SQL, dan integritas data yang tinggi, PostgreSQL bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Soooo, MySQL atau juga PostgreSQL adalah RDBMS yang sangat baik dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing. Web developer harus mempertimbangkan kebutuhan spesifik projek mereka dan memilih yang paling sesuai. Pelajari materi selengkapnya yang tersedia pada website BuildWithAngga, belajar dengan benefit akses seumur hidup, bisa bertanya juga kepada mentor kelas tanpa batasan waktu! mari ciptakan portfolio menarikmu, dan sampai jumpa di kelas!