Tips Membuat Portfolio UI/UX yang Menarik Perhatian Client

Dalam dunia desain UI/UX yang semakin kompetitif, portofolio menjadi kunci utama bagi para desainer untuk membedakan diri dan menarik perhatian klien atau perusahaan yang potensial. Menyusun portofolio yang efektif bukanlah tugas yang mudah, namun dengan beberapa tips dan panduan yang tepat, kamu dapat membuat portofolio yang tidak hanya memikat, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan.

Apa yang Perlu Dimasukkan ke Dalam Portofoliomu?

Portofolio UI/UX adalah “kartu nama” kamu di dunia desain digital. Ini adalah hal yang memungkinkan kamu untuk memamerkan kreativitas, keterampilan, dan pendekatanmu dalam merancang pengalaman pengguna yang menakjubkan. Namun, menyusun portofolio yang memukau dan informatif memerlukan perhatian khusus. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu dimasukkan ke dalam portofolio-mu:

1. Project Terbaikmu

Image-1.png

Pilihlah proyek-proyek terbaikmu yang menunjukkan kemampuan desain dan konseptualisasi yang kuat. Pilih projects yang beragam untuk menunjukkan fleksibilitasmu dalam berbagai jenis proyek.

2. Deskripsi Project yang Jelas

Image-2.png

Sertakan deskripsi singkat untuk setiap project yang menjelaskan tujuan project, tantangan yang dihadapi, pendekatan desain yang diambil, dan hasil yang dicapai.

3. Proses Desain

Image-3.png

Tampilkan proses desainmu mulai dari riset awal, sketsa, wireframe, prototipe, hingga desain akhir. Ini membantu calon klien atau perusahaan untuk memahami bagaimana kamu mendekati dan menyelesaikan masalah desain.

4. Sertakan Screen Recording Video

Sertakan video interaktif dari desainmu untuk memberikan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana produkmu berfungsi.

5. Review atau Rekomendasi

Image-4.png

Jika memungkinkan, tambahkan review atau feedback dari klien atau rekan kerja yang memuji kualitas dan keahlian desainmu.

6. Kontak dan Informasi Latar Belakang

Image-5.png

Sertakan informasi kontak kamu dan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada pengunjung portofolio tentang siapa dirimu dan apa yang kamutawarkan.

7. Pengalaman Pengguna

Berikan fokus pada user experience pengguna dalam portofoliomu. Jelaskan bagaimana desain ini meningkatkan pengalaman pengguna dan menciptakan solusi yang mudah digunakan.

8. Konten Dinamis

Image-6.png

Jangan lupakan untuk menyertakanI projects terbarumu dan terus memperbarui portofolio kamu secara berkala untuk menunjukkan perkembangan dan update dalam desainmu.

Dengan memperhatikan elemen-elemen di atas, kamu dapat menyusun portofolio UI/UX yang efektif yang tidak hanya memukau, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga tentang kemampuan desain dan pendekatan kamu kepada calon klien atau perusahaan.

Platform Untuk Memamerkan Karya dan Portfoliomu

Ada beberapa platform yang dapat kmau gunakan untuk mempublikasikan portofolio UI/UX-mu. Berikut adalah beberapa opsi terbaik yang populer:

1. Behance

Image-7.png

Behance merupakan platform yang sangat populer di kalangan desainer. Kamu dapat membuat profil gratis dan mengunggah portofoliomu dalam berbagai format, termasuk gambar, video, dan animasi. Behance juga memungkinkan interaksi antara desainer, klien, dan perusahaan.

2. Dribbble

Image-8.png

Dribbble adalah platform desain yang fokus pada visual. Kamu dapat membagikan cuplikan desain kamu dalam format gambar atau GIF, serta berinteraksi dengan komunitas desainer lainnya. Meskipun Dribbble memiliki fokus yang lebih sempit daripada Behance, namun masih merupakan platform yang sangat berguna untuk mempublikasikan portofolio UI/UX.

3. LinkedIn

Image-9.png

LinkedIn bukan hanya untuk mencari pekerjaan atau membangun jaringan profesional, tetapi juga dapat digunakan untuk mempublikasikan portofolio. Kamu dapat menggunakan fitur "Featured" di profilmu untuk menampilkan proyek-proyek terbaik dirimu, serta menyertakan deskripsi dan gambar untuk setiap proyek.

4. Personal Website

Membuat website pribadi adalah cara yang sangat efektif untuk mempublikasikan portofolio milikmu sendiri. Ini memberikan kamu kontrol penuh atas tampilan dan isi portofoliomu. Kamu dapat menggunakan platform seperti WordPress, Wix, atau Squarespace untuk membuat website dengan mudah tanpa perlu memiliki pengetahuan teknis yang mendalam.

5. Cargo Collective

Image-10.png

Cargo Collective adalah platform yang dikhususkan untuk para kreatif. Kamu dapat membuat portofolio yang menarik dan responsif dengan berbagai macam template yang tersedia. Meskipun Cargo Collective tidak gratis, namun menawarkan fitur-fitur khusus yang mungkin tidak tersedia di platform lain.

Pilihlah platform yang sesuai dengan gaya dan kebutuhanmu, serta pastikan untuk memperbarui portofoliomu secara berkala untuk menjaga keterkinian dan relevansi.

Hal-hal yang Dilihat Recruiter Dalam Portfolio UI/UX Desainmu:

Rekruiter dalam industri desain UI/UX akan melihat beberapa hal kunci dalam portofolio seorang desainer. Berikut adalah hal-hal utama yang biasanya mereka perhatikan:

  • Kualitas Desain Rekruiter akan menilai kualitas visual dari desain yang ditampilkan dalam portofolio. Mereka akan mencari desain yang estetis, bersih, dan mudah dimengerti.
  • Proses Desain Rekruiter akan menilai kualitas visual dari desain yang ditampilkan dalam portofolio. Mereka akan mencari desain yang aesthetic, bersih, dan mudah dimengerti.
  • Pengalaman Pengguna Pengalaman pengguna yang baik merupakan prioritas utama dalam desain UI/UX. Rekruiter akan meilhat bagaimana desainer memperhatikan detail-detail kecil dalam pengalaman pengguna dan bagaimana mereka menghadirkan solusi yang mudah digunakan dan intuitif.
  • Sesuai Dengan Kebutuhan Perusahhaan Rekruiter akan mencari portofolio yang menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perusahaan dan industri tempat mereka melamar. Mereka akan mencari karya-karya yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan dan nilai perusahaan.
  • Testimoni dan Rekomendasi Previous Client Testimoni atau rekomendasi dari klien atau rekan kerja sebelumnya dapat memberikan bukti tambahan tentang kualitas dan keahlian desainer. Rekruiter akan memperhatikan apakah ada testimoni atau rekomendasi yang menyatakan bahwa desainer telah memberikan kontribusi yang berharga dalam project sebelumnya.
  • Mengikuti Tren Recruiter ingin melihat apakah kamu cukup up-to-date dengan tren yang ada. Rekruiter akan menginginkan portofolio yang diperbarui secara berkala dengan project terbaru dan relevan. Portofolio yang tidak diperbarui atau tidak relevan mungkin tidak memberikan kesan yang baik kepada rekruiter.

Kesimpulan

Dalam dunia desain UI/UX, portofolio adalah kunci untuk membuka pintu kesempatan karier yang menarik. Rekruiter akan melihat banyak hal dalam portofolio kamu, mulai dari kualitas desain yang menarik perhatian hingga proses desain yang terdokumentasi dengan baik. Mereka juga akan mencari pengalaman pengguna yang baik dan diversitas proyek yang menunjukkan fleksibilitas kamu dalam berbagai konteks. Penting juga untuk menunjukkan kesesuaian dengan nilai dan kebutuhan perusahaan serta memperlihatkan keahlian teknis kamu.

Testimoni atau rekomendasi dari klien atau rekan kerja sebelumnya juga bisa menjadi nilai tambah yang memperkuat kesan positif rekruiter tentang kualitas dan keahlian kamu sebagai desainer UI/UX.

Dengan memperhatikan semua aspek ini dalam menyusun portofolio, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk menarik perhatian rekruiter dan memperoleh kesempatan kerja yang diinginkan.

Tertarik belajar lebih dalam tentang UI/UX? Jangan khawatur! Di BuildWithAngga, kami menyiapkan kelas-kelas gratis UI/UX dan upgrade ke Premium untuk benefits lainnya! ;)