5 Package Laravel Terbaik Untuk Web Developer

Laravel merupakan Framework PHP yang sangat populer dan banyak digunakan oleh para developer untuk membangun sebuah aplikasi website. Laravel memungkinkan para developer untuk mengurangi kompleksitas dalam proyek-proyek web seperti sessions, routing, authentication, dan caching, yang menawarkan pembuatan aplikasi pada lingkungan sederhana dengan kemampuan prosesnya yang sangat baik. Dengan segala “keajaiban” yang dimiliki laravel, framework ini tidak pernah mengorbankan kualitas selama pengembangannya untuk memfasilitasi para developer.

5 Package Laravel Terbaik Untuk Web Developer

Laravel package merupakan sebuah modul dengan yang dibuat oleh seseorang ataupun golongan, berisikan sintaks untuk menjalankan suatu proses pada batasan tertentu

Laravel menawarkan fungsionalitas dan kemudahan bagi para developer yang mengembang aplikasi yang di desain secara khusus. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas package yang ada di laravel. Laravel package merupakan sebuah modul dengan batasan tertentu dalam fungsinya didalam laravel. Sebuah package dalam laravel akan selalu ditest saat dijalankan, hal ini diperlukan karena package terkadang mengeluarkan versi terbaru, oleh karena itu laravel selalu mengecek apakah package yang ada di aplikasi anda sudah up-to-date dengan versi yang terbaru.

Laravel menyediakan kemudahan dalam mengelola package-package yang ada dalam proses pengembangan website laravel. Ini memungkinkan seorang developer dapat menginstal dengan mudah melalui composer dan secara otomatis mendaftarkannya dalam penyedia layanan dan modul eksternal.

Ada Package Apa Saja yang Dimiliki oleh Laravel?

Sekarang ini laravel menawarkan lebih dari 500+ package yang mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda untuk beragam industri seperti eCommerce, start-up, Digital Marketing, dan di berbagai industri lainnya. Laravel mempunyai 2 macam tipe package, yaitu Framework Packages yang bisa dipakai oleh laravel dan frameworks PHP lainnya, kemudian ada Laravel Specific Packages merupakan package yang diciptakan khusus untuk laravel.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas 5 Package Laravel Terbaik Untuk Developer, kemudian bagaimana cara instalasi dan penggunaannya. Tapi sebelum itu anda perlu menginstall composer terlebih dahulu, agar meingstall package yang anda inginkan jauh lebih mudah.

1. Laravel Spatie Permission

Laravel Spatie Package merupakan sebuah Open Source Package

Laravel Spatie Permissions adalah sebuah package yang dibuat oleh tim Spatie untuk menyediakan sistem manajemen izin dan peran (role) yang mudah digunakan dalam aplikasi Laravel. Package ini memungkinkan pengembang untuk mengatur secara rapih izin-izin yang diberikan kepada pengguna (user) berdasarkan peran yang mereka miliki.

Fitur utama dari Laravel Spatie Permissions adalah sebagai berikut:

  1. Manajemen Peran: Package ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah membuat, mengedit, dan menghapus peran-peran yang ada dalam aplikasi Anda. Peran ini dapat mewakili berbagai tingkatan akses, seperti "Admin", "Pengguna Biasa", atau peran-peran kustom sesuai kebutuhan aplikasi Anda.
  2. Manajemen Izin: Dalam Laravel Spatie Permissions, Anda dapat mendefinisikan berbagai izin yang dapat diberikan kepada setiap peran. Misalnya, izin untuk "Membuat", "Mengedit", atau "Menghapus" entitas tertentu dalam aplikasi Anda.
  3. Penugasan Peran: Anda dapat dengan mudah menugaskan satu atau lebih peran kepada setiap pengguna dalam aplikasi. Dengan cara ini, Anda dapat dengan cepat mengatur tingkatan akses pengguna berdasarkan peran yang mereka miliki.
  4. Pemeriksaan Izin: Laravel Spatie Permissions menyediakan beragam metode untuk memeriksa izin yang dimiliki oleh pengguna saat aplikasi sedang berjalan. Anda bisa menggunakan metode ini untuk menentukan apakah pengguna memiliki izin untuk melaksanakan tindakan tertentu dalam aplikasi.
  5. Pengelompokkan Izin: Package ini memungkinkan Anda untuk mengelompokkan izin-izin ke dalam kategori-kategori tertentu. Dengan cara ini, Anda dapat mengatur dan mengelompokkan izin-izin dengan lebih terstruktur.
  6. Penerapan Sederhana: Salah satu keunggulan Laravel Spatie Permissions adalah penerapannya yang mudah dan cepat. Package ini menyediakan beragam metode yang intuitif untuk mengatur peran dan izin dalam kode Anda.

Untuk mengimplementasikan Laravel Spatie kedalam aplikasi Laravel Anda, berikut ini adalah langkah-langkah implementasi laravel spatie:

Langkah 1: Instalasi Package

Buka terminal, dan masuk ke direktori aplikasi Laravel Anda. Kemudian, jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Spatie Permissions melalui Composer:

composer require spatie/laravel-permission

Langkah 2: Konfigurasi Provider dan Alias

Setelah package diinstal, buka file config/app.php kemudian pastikan Anda telah mendaftarkan provider dan alias package ini. Periksa apakah baris berikut ada di dalam array providers:

'providers' => [
    // ...
    Spatie\\Permission\\PermissionServiceProvider::class,
],

Kemudian pastikan baris berikut juga ada di dalam array aliases:

'aliases' => [
    // ...
    'Permission' => Spatie\\Permission\\Models\\Permission::class,
],

Langkah 3: Migrasi Database

Selanjutnya, Anda perlu membuat tabelyang diperlukan oleh Laravel Spatie. Jalankan perintah migrasi berikut untuk membuat tabel roles, permissions, dan tabel pivot model_has_roles, model_has_permissions, serta role_has_permissions:

php artisan migrate

Langkah 4: Periksa Model User

Kemudian, pastikan model User Anda menggunakan trait HasRoles dari package ini. Buka file app/Models/User.php, dan tambahkan trait berikut:

use Spatie\\Permission\\Traits\\HasRoles;

class User extends Authenticatable
{
    use HasFactory, Notifiable, HasRoles;

    // ...
}

Langkah 5: Mendefinisikan Peran dan Izin

Anda dapat mendefinisikan peran dan izin yang ingin Anda berikan kepada user dalam aplikasi. Ini biasanya dilakukan pada saat seeding atau dalam file DatabaseSeeder.php. Contohnya, Anda dapat menambahkan kode berikut di dalam method run():

use Spatie\\Permission\\Models\\Role;
use Spatie\\Permission\\Models\\Permission;

// Membuat peran "Admin"
$adminRole = Role::create(['name' => 'admin']);

// Membuat izin "Membuat Artikel"
$createArticlePermission = Permission::create(['name' => 'create article']);

// Menugaskan izin ke peran "Admin"
$adminRole->givePermissionTo($createArticlePermission);

Langkah 6: Penggunaan Sintaks pada Aplikasi

Setelah Anda mendefinisikan peran dan izin pada user, Anda dapat menggunakan Laravel Spatie Permissions untuk melakukan pemeriksaan izin dan menugaskan peran kepada pengguna dalam kode aplikasi Anda.

Contoh Untuk Pemeriksaan Izin:

if ($user->hasPermissionTo('create article')) {
    // Pengguna memiliki izin "Membuat Artikel"
    // Lakukan tindakan yang diizinkan di sini
} else {
    // Pengguna tidak memiliki izin "Membuat Artikel"
    // Tangani akses yang tidak diizinkan
}

Contoh Penugasan Peran ke Pengguna:

$user->assignRole('admin');

Anda juga dapat mencopot peran dari pengguna menggunakan metode removeRole(). Selengkapnya tentang penggunaan Laravel Spatie Permissions dapat ditemukan di dokumentasi resmi package ini.

2. Laravel Ignition

Laravel Ignition akan memberikan halaman tampilan yang lebih interaktif dan menarik untuk proses debugging.

Laravel Ignition adalah sebuah package yang dibuat oleh tim Laravel untuk memperbaiki dan memperbanyak pengalaman dalam penanganan error serta proses debugging dalam aplikasi Laravel. Package ini menyediakan halaman error interaktif yang sangat informatif, yang memberikan informasi rinci tentang exceptions dan error yang terjadi selama aplikasi berjalan.

Fitur utama dari Laravel Ignition meliputi:

  1. Interactive Error Page: Ignition menggantikan halaman error default Laravel dengan halaman error yang interaktif dan mudah digunakan. Halaman ini tidak hanya menampilkan pesan error, tetapi juga menyediakan stack trace, code snippets kontekstual, dan informasi relevan lainnya untuk membantu developer dengan cepat mendiagnosis dan memperbaiki masalah.
  2. Solution Suggestions: Ketika sebuah “exception” terjadi, Ignition dapat memberikan saran solusi untuk masalah umum berdasarkan jenis exception dan konteksnya. Fitur ini bertujuan membantu developer dalam menyelesaikan masalah dengan lebih efisien.
  3. Shareable Links: Ignition memungkinkan Anda untuk membuat tautan yang dapat dibagikan ke halaman error tertentu. Fitur ini sangat berguna ketika Anda ingin berkolaborasi dengan anggota tim atau meminta bantuan dari komunitas Laravel.
  4. Environment Insights: Ignition menyediakan informasi berharga tentang lingkungan aplikasi Anda, termasuk layanan yang dimuat, paket yang diinstal, rincian konfigurasi, dan lain-lain.
  5. Support for 3rd-party Packages: Ignition berkompatibilitas dengan aplikasi Laravel yang menggunakan package pihak ketiga. Package ini dapat berintegrasi dengan lancar dengan package Laravel populer lainnya.
  6. Custom Error Cards: Anda dapat membuat Custom Error Cards dalam Ignition untuk menangani jenis exceptions tertentu, dengan memberikan instruksi dan solusi khusus untuk skenario error yang berbeda.

Laravel Ignition dikembangkan dan dijaga oleh tim resmi Laravel, sehingga package ini mendapat dukungan yang baik dan selalu diperbarui sesuai dengan rilis terbaru Laravel. Ini adalah tambahan yang sangat baik untuk setiap proyek Laravel, terutama bagi para pengembang yang ingin meningkatkan kemampuan debugging dan penanganan error dalam aplikasi mereka.

Langkah 1: Instalasi Package

Buka terminal atau command prompt, arahkan ke direktori aplikasi Laravel Anda, lalu jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Ignition menggunakan Composer:

composer require facade/ignition

Langkah 2: Publish Assets (Opsional)

Anda dapat mempublikasikan aset-aset Ignition secara opsional untuk menyesuaikan tampilan halaman error. Untuk melakukannya, jalankan perintah berikut:

php artisan vendor:publish --tag=ignition-assets

Perintah ini akan mempublikasikan aset-aset Ignition ke direktori public dalam aplikasi Anda, sehingga Anda dapat mengubah tampilan CSS dan aset lainnya sesuai desain aplikasiAnda.

Langkah 3: Verifikasi Konfigurasi (Opsional)

Secara default, Laravel Ignition seharusnya sudah siap digunakan setelah diinstal. Namun, jika Anda ingin mengonfigurasi atau menyesuaikan beberapa pengaturan, Anda dapat mempublikasikan file konfigurasi Ignition:

php artisan vendor:publish --tag=ignition-config

Perintah ini akan membuat file ignition.php di direktori config Anda, sehingga Anda dapat menyesuaikan berbagai pengaturan sesuai kebutuhan

Langkah 4: Memulai Debugging

Dengan Laravel Ignition sudah terinstal, Anda tidak perlu melakukan apa pun tambahan untuk mengaktifkannya. Setiap kali terjadi kesalahan atau exception selama aplikasi berjalan, Laravel Ignition secara otomatis akan menangkapnya dan menampilkan halaman kesalahan interaktif dengan informasi debugging yang bermanfaat, berikut adalah contoh langkah-langkah untuk memulai debugging dengan menggunakan Laravel Ignition:

Misalkan Anda memiliki aplikasi Laravel yang memiliki route untuk menampilkan daftar artikel:

  1. Buka file web.php yang berada di direktori routes pada proyek Laravel Anda.
  2. Tambahkan rute berikut:
use Illuminate\\Support\\Facades\\Route;

Route::get('/articles', function () {
    // Sebuah kesalahan sengaja dibuat untuk contoh debugging
    $articles = null;
    return view('articles.index', compact('articles'));
});

Pada kode di atas, kita mengeksekusi route /articles yang mengambil daftar artikel $articles dan mengirimnya ke view articles.index. Namun, kita dengan sengaja mengatur variabel $articles menjadi null untuk menimbulkan kesalahan.

  1. Selanjutnya, buka halaman /articles di browser Anda (misalnya, http://localhost:8000/articles).
  2. Setelah mengakses halaman tersebut, Anda akan melihat bahwa Laravel Ignition akan menangkap error dan menampilkan halaman error yang interaktif.
  3. Halaman error akan menampilkan informasi lengkap tentang kesalahan, termasuk pesan error, stack trace, dan konteks kode yang menyebabkan kesalahan. Informasi ini akan sangat membantu Anda dalam proses debugging untuk menemukan penyebab kesalahan tersebut.
  4. Jika Ignition mengenali kesalahan yang umum, halaman kesalahan juga akan memberikan saran solusi untuk masalah yang mungkin telah terjadi.

Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah menganalisis dan menyelesaikan masalah pada kode Anda langsung dari halaman kesalahan yang disediakan oleh Laravel Ignition. Hal ini akan memudahkan proses debugging dan membantu Anda mengidentifikasi dan memperbaiki masalah dengan lebih cepat dan efisien.

Perlu diingat bahwa Laravel Ignition lebih ditujukan untuk digunakan selama tahap pengembangan dan debugging, dan sebaiknya dimatikan di produksi karena alasan keamanan. Anda dapat melakukannya dengan mengatur variabel lingkungan IGNITION_ENABLED menjadi false di lingkungan produksi.

3. Laravel DebugBar

Laravel DebugBar adalah package yang dikembangkan oleh Barry vd. Heuvel untuk aplikasi Laravel yang menyediakan debugging dan profiling toolbar yang sangat berguna. Package ini menawarkan wawasan mendalam tentang performa aplikasi, query dalam database, tampilan yang menarik, informasi route, dan masih banyak lagi. Laravel DebugBar meningkatkan pengalaman debugging bagi para developer, sehingga memudahkan dalam mengoptimalkan dan menyelesaikan masalah dalam aplikasi yang dibuat di Laravel.

Fitur utama dari Laravel DebugBar meliputi:

  1. Debug Toolbar: Laravel DebugBar mengintegrasikan toolbar yang interaktif dan mudah digunakan di bagian bawah halaman aplikasi Anda selama dalam mode pengembangan. Toolbar ini menampilkan berbagai informasi debug, seperti query, waktu eksekusi, penggunaan memori, dan logs.
  2. Database Query Debugger: Package ini menangkap dan menampilkan semua query database yang dibuat oleh aplikasi Anda. Ini mencakup SQL statements yang dieksekusi, waktu yang dibutuhkan untuk setiap query, dan jumlah query yang dieksekusi. Fitur ini membantu mengidentifikasi potensi permasalahan performa dan mengoptimalkan interaksi dengan database.
  3. View Debugger: Laravel DebugBar menampilkan informasi tentang tampilan yang dirender, termasuk waktu yang dibutuhkan untuk merender setiap tampilan, data yang dikirimkan ke tampilan, dan direktori dari tampilan. Fitur ini membantu menemukan masalah yang terkait dengan tampilan dan mengidentifikasi performa render tampilan.
  4. Route Information: Package ini menyediakan detail tentang route saat ini, seperti URI, middleware yang digunakan, dan controller/method yang menangani permintaan. Ini membantu melacak alur route selama eksekusi aplikasi.
  5. Timeline: Fitur Timeline pada DebugBar menampilkan timeline dari berbagai peristiwa dalam aplikasi, seperti query database, render tampilan, dan kode yang dieksekusi. Ini memungkinkan Anda untuk memvisualisasikan urutan peristiwa dan memahami waktu eksekusinya.
  6. Log Messages: Laravel DebugBar menangkap pesan log dari aplikasi Anda dan menampilkannya di toolbar. Ini memudahkan untuk memeriksa keluaran log langsung dari browser dan memantau log aplikasi.
  7. Collectors: DebugBar memungkinkan Anda menambahkan collector kustom untuk mengumpulkan dan menampilkan informasi tambahan yang khusus untuk aplikasi Anda. Ini membuat toolbar dapat diperluas dengan data debugging yang dipersonalisasikan.

Langkah 1: Instalasi Package

Buka terminal atau command prompt, arahkan ke direktori aplikasi Laravel Anda, lalu jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel DebugBar menggunakan Composer:

composer require barryvdh/laravel-debugbar --dev

Package ini harus ditambahkan sebagai dependensi develop (dengan flag --dev) agar hanya diaktifkan saat dalam mode develop.

Langkah 2: Verify Configuration (Optional)

Laravel DebugBar biasanya bekerja tanpa perlu konfigurasi tambahan. Namun, jika Anda ingin menyesuaikan beberapa pengaturan, Anda dapat mempublikasikan file konfigurasi package untuk melakukan penyesuaian:

php artisan vendor:publish --provider="Barryvdh\\Debugbar\\ServiceProvider"

Perintah ini akan membuat file konfigurasi debugbar.php di direktori config Anda. Anda dapat mengubah file ini sesuai dengan kebutuhan khusus Anda.

Langkah 3: Enable the DebugBar (Optional)

Secara default, Laravel DebugBar secara otomatis diaktifkan di lingkungan develop. Namun, jika Anda ingin mengaktifkannya atau menonaktifkannya secara manual, Anda dapat melakukannya dengan menggunakan pernyataan kondisional di dalam AppServiceProvider atau provider layanan lain yang relevan.

Contohnya, Anda dapat menggunakan kode berikut di dalam AppServiceProvider untuk mengaktifkan DebugBar berdasarkan lingkungan aplikasi Anda:

use Barryvdh\\Debugbar\\Facade as Debugbar;

public function boot()
{
    if (config('app.debug')) {
        Debugbar::enable();
    }
}

Langkah 4: Start Debugging

Berikut adalah contoh langkah-langkah untuk memulai debugging menggunakan Laravel DebugBar:

Misalkan Anda memiliki aplikasi Laravel dengan route untuk menampilkan daftar artikel dan ingin memeriksa waktu eksekusi dan query database yang terjadi saat halaman daftar artikel diakses.

  1. Buka file web.php yang berada di direktori routes pada proyek Laravel Anda.
  2. Tambahkan routes berikut:
use Illuminate\\Support\\Facades\\Route;
use App\\Models\\Article;

Route::get('/articles', function () {
    // Memulai DebugBar untuk mengumpulkan data debugging
    \\Debugbar::startMeasure('render', 'Render Time');
    \\Debugbar::startMeasure('query', 'Database Queries');

    // Mengambil daftar artikel dari database
    $articles = Article::all();

    // Mengakhiri pengukuran waktu eksekusi untuk render dan kueri database
    \\Debugbar::stopMeasure('render');
    \\Debugbar::stopMeasure('query');

    return view('articles.index', compact('articles'));
});

Pada kode di atas, dengan menggunakan \\Debugbar::startMeasure() untuk memulai pengukuran waktu eksekusi untuk menampilkan tampilan dan query database. Kemudian, setelah mengambil daftar artikel dari database, kita menggunakan \\Debugbar::stopMeasure() untuk menghentikan pengukuran waktu.

  1. Buka halaman /articles di browser Anda (misalnya, http://localhost:8000/articles).
  2. Setelah membuka halaman tersebut, buka DebugBar dengan mengklik ikon panah di bagian bawah layar. Anda akan melihat tab "Render Time" dan "Database Queries".
  3. Tab "Render Time" akan menampilkan waktu eksekusi untuk menampilkan tampilan halaman daftar artikel, dan tab "Database Queries" akan menampilkan kueri-kueri database yang dijalankan untuk mengambil daftar artikel dari database.

Dengan begitu, Anda dapat dengan mudah melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan tampilan dan berapa banyak query database yang dijalankan saat mengakses halaman daftar artikel. Informasi ini sangat berguna untuk mengidentifikasi potensi permasalahan performa dan memperbaikinya jika diperlukan.

Selalu diingat bahwa penting untuk menonaktifkan Laravel DebugBar di lingkungan production untuk menghindari pengungkapan informasi sensitif dan menjaga keamanan aplikasi. Anda dapat melakukannya dengan memperbarui konfigurasi atau menggunakan pernyataan kondisional untuk mengaktifkan package ini hanya di lingkungan develop saja.

4. Laravel Socialite

Laravel Socialite menyederhanakan untuk menintegrasikan akun sosial media pengguna dengan aplikasi laravel anda

Laravel Socialite adalah package populer yang memudahkan proses integrasi autentikasi sosial (OAuth) ke dalam aplikasi Laravel. Package ini menyediakan cara yang mudah dan konsisten untuk authenticate users menggunakan berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, Google, GitHub, dan banyak lainnya. Dengan Laravel Socialite, Anda dapat memungkinkan pengguna masuk atau mendaftar ke aplikasi Anda menggunakan akun media sosial mereka.

Fitur utama dari Laravel Socialite meliputi:

  1. Unified API: Laravel Socialite menawarkan API yang sederhana dan mudah untuk autentikasi pengguna di berbagai platform media sosial. Package ini menyembunyikan kompleksitas proses OAuth, sehingga Anda dapat mengintegrasikan dengan berbagai platform media sosial tanpa perlu memikirkan detail implementasi yang spesifik.
  2. Easy Configuration: Pengaturan autentikasi media sosial menjadi sederhana dengan Laravel Socialite. Anda hanya perlu mendaftarkan aplikasi Anda dengan platform media sosial yang bersangkutan untuk mendapatkan ID dan berbagai informasi rahasia yang dibutuhkan, lalu mengkonfigurasikannya di aplikasi Laravel Anda.
  3. User Data Retrieval: Socialite menangani proses pertukaran token akses dengan platform media sosial untuk mengambil detail pengguna seperti nama, email, gambar profil, dan lainnya. Data ini dapat digunakan untuk autentikasi pengguna di dalam aplikasi Anda.
  4. Fluent API: Socialite menyediakan API yang mudah digunakan untuk berinteraksi dengan berbagai media sosial. Anda dapat memulai alur autentikasi, mengarahkan pengguna ke halaman login media sosial, dan menangani callback setelah autentikasi berhasil dengan sintaks yang bersih dan intuitif.
  5. Multiple Providers: Laravel Socialite mendukung banyak penyedia media sosial secara default, dan Anda dapat dengan mudah menambahkan media sosial lain untuk mengintegrasikan dengan aplikasi jika diperlukan.

Untuk menggunakan Laravel Socialite, ikut langkah-langkah berikut ini:

Langkah 1: Menginstal Package

Buka terminal atau command prompt, masuk ke direktori aplikasi Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Socialite menggunakan Composer:

composer require laravel/socialite

Langkah 2: Mengkonfigurasi Penyedia Media Sosial

Selanjutnya, Anda perlu mengkonfigurasi penyedia media sosial yang ingin Anda gunakan di file config/services.php. Sebagai contoh, untuk mengkonfigurasi Facebook:

'facebook' => [
    'client_id' => env('FACEBOOK_CLIENT_ID'),
    'client_secret' => env('FACEBOOK_CLIENT_SECRET'),
    'redirect' => env('FACEBOOK_REDIRECT_URI'),
],

Langkah 3: Mengimplementasikan Laravel Socialite

Di dalam aplikasi Anda, Anda dapat menggunakan Socialite untuk memulai alur autentikasi dan menangani callback setelah autentikasi berhasil. Sebagai contoh:

use Laravel\\Socialite\\Facades\\Socialite;

// Mengalihkan pengguna ke halaman login Facebook
public function redirectToProvider()
{
    return Socialite::driver('facebook')->redirect();
}

// Menangani callback setelah Facebook mengotentikasi pengguna
public function handleProviderCallback()
{
    $user = Socialite::driver('facebook')->user();
    // Proses data pengguna dan masuk atau mendaftar pengguna
}

Dengan langkah-langkah sederhana ini, Anda dapat dengan mudah mengimplementasikan Laravel Socialite di aplikasi Laravel Anda. Package ini menyederhanakan proses integrasi dengan penyedia media sosial, memungkinkan pengguna masuk dengan akun media sosial favorit mereka secara cepat dan aman.

5. Laravel Telescope

Kesulitan dalam debugging di aplikasi bisa dipermudah dengan menggunakan Laravel Telescope

Laravel Telescope adalah package yang kuat untuk debugging aplikasi Laravel. Package ini menyediakan antarmuka berbasis web untuk memantau dan debugging berbagai aspek aplikasi Anda selama tahap developing. Dengan Telescope, Anda dapat dengan mudah memeriksa query database, melihat detail dari request yang masuk, mencatat informasi debug, dan banyak lagi. Ini adalah alat yang penting bagi para developer untuk memahami cara kerja aplikasi mereka dan menyelesaikan masalah dengan efisien.

Fitur utama dari Laravel Telescope meliputi:

  1. Real-time Monitoring: Telescope menawarkan monitoring secara real-time dari berbagai aktivitas aplikasi, seperti query database, operasi caching, notifikasi email, dan lain-lain. Ini memungkinkan pengembang untuk melihat apa yang terjadi di aplikasi saat berjalan.
  2. Request Details: Package ini memungkinkan Anda melihat informasi detail tentang permintaan HTTP yang masuk, termasuk header, request dan response payloads, serta data session. Hal ini membantu Anda memahami alur permintaan dan respon dalam aplikasi Anda.
  3. Database Queries: Telescope menangkap dan menampilkan semua query database yang dieksekusi, beserta waktu eksekusi dan parameter yang digunakan. Ini membantu dalam mengoptimalkan interaksi dengan database dan mengidentifikasi potensi masalah performa.
  4. Log Viewer: Package ini menyediakan tampilan log yang mudah digunakan, memungkinkan Anda melihat dan menyaring pesan log yang dihasilkan oleh aplikasi. Hal ini memudahkan dalam men-debug masalah dan melacak peristiwa aplikasi.
  5. Exception Handling: Telescope melacak dan menampilkan exception yang terjadi selama eksekusi aplikasi. Anda dapat melihat stack trace dan konteks exception untuk memudahkan proses debugging.
  6. Artisan Command Insights: Package ini memberikan wawasan tentang perintah Artisan yang dieksekusi, memudahkan dalam memonitor task yang dilakukan dan background tracing.
  7. Notifications Monitoring: Telescope menangkap dan menampilkan notifikasi yang dikirimkan oleh aplikasi Anda, membantu Anda memverifikasi dan men-debug masalah yang terkait dengan notifikasi.
  8. Customizable and Extendable: Telescope dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan, dan Anda dapat menambahkan collectors kustom untuk memantau data dan metriks yang spesifik untuk aplikasi Anda.

Untuk menggunakan Laravel Telescope, ikut langkah-langkah dibawah ini:

Langkah 1: Menginstal Package

Buka terminal atau command prompt, masuk ke direktori aplikasi Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut untuk menginstal package Laravel Telescope menggunakan Composer:

composer require laravel/telescope --dev

Flag --dev memastikan bahwa package diinstal sebagai dependensi dilingkungan develop, sehingga package ini hanya tersedia di lingkungan develop.

Langkah 2: Menjalankan Perintah Instalasi

Setelah diinstal, jalankan perintah berikut untuk mempublikasikan konfigurasi dan aset Telescope:

php artisan telescope:install

Langkah 3: Mengakses Dashboard Telescope

Dengan Telescope terinstal dan dikonfigurasi, jalankan server pengembangan Laravel Anda dengan perintah:

php artisan serve

Anda sekarang dapat mengakses dashboard Telescope dengan membuka alamat /telescope pada URL server pengembangan Anda (misalnya, http://localhost:8000/telescope). Dari sini, Anda dapat menjelajahi berbagai informasi aplikasi, memonitor permintaan, melihat query, dan men-debug exception yang terjadi dalam aplikasi Anda.

Perlu diingat untuk menonaktifkan Telescope di lingkungan production untuk menghindari pengungkapan informasi sensitif dan memastikan kinerja aplikasi tetap terjaga.

Kesimpulan

Pilihan laravel package ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi para web developer, baik yang berpengalaman maupun yang baru memulai perjalanan mereka dalam pengembangan web. Dengan mengintegrasikan package ini ke dalam proyek Laravel mereka, developer dapat meningkatkan produktivitas, keamanan, dan performa aplikasi web yang mereka bangun. Tentu saja, masih ada banyak Laravel Package lainnya yang juga menawarkan fitur-fitur hebat. Namun, dalam artikel yang telah dibahas dalam artikel ini telah terbukti menjadi pilihan utama bagi para developer karena kehandalannya.

Dengan ini kita telah mengetahui fitur lainnya dari laravel. Ada ungkapan menarik mengenai hal ini, “Semakin kita tahu, Semakin kita tidak tahu” karena semakin dengan mendalami ilmu yang kita pelajari, semakin banyak juga kita belajar hal kita ketahui sebelumnya. Jadi jika ingin belajar lebih banyak mengenai laravel, di BWA kita menyediakan Kelas Online Mastering Laravel 8 For Beginners & Intermediate: Bangun Website Bootcamp bagi anda yang ingin menguasai laravel. Bagi anda yang pemula dan ingin belajar laravel, kita punya Tips Belajar Laravel Untuk Pemula dan Alur Belajar menjadi seorang Fullstack Website Developer menggunakan laravel.Denganbelajar di platform BuildWith Angga anda juga dapat menambah portofolio dan menambah ilmu untuk memulai karir dibidang ini. Karena dari BuildWith Angga, #semuabisabelajar.