Mengenal MongoDB: Exploring the NoSQL Revolution

Tahukah kamu? MongoDB adalah salah satu jenis database NoSQL yang menggunakan tipe document-oriented. Berbeda dengan database relasional tradisional, MongoDB menyimpan data dalam bentuk dokumen yang mirip dengan format JSON.

Apa itu MongoDB?

MongoDB adalah sebuah sistem database NoSQL yang terkenal karena kemampuannya dalam menyimpan data yang berstruktur maupun tidak berstruktur dalam format dokumen JSON yang fleksibel. MongoDB dirancang untuk menjadi scalable dan dapat diakses dengan mudah, menjadikannya populer di kalangan pengembang aplikasi modern. Keuntungan utama MongoDB adalah fleksibilitas skema, yang memungkinkan pengembang untuk menyimpan data dengan struktur yang berbeda dalam dokumen yang sama. Selain itu, MongoDB juga menawarkan kemampuan replikasi dan sharding, memungkinkan untuk mendistribusikan data secara horizontal dan meningkatkan kinerja serta ketersediaan sistem secara keseluruhan. Dengan dukungan untuk banyak bahasa pemrograman dan kerangka kerja, MongoDB menjadi pilihan yang populer untuk aplikasi web, mobile, dan IoT (Internet of Things) yang membutuhkan skalabilitas dan fleksibilitas dalam penyimpanan dan pengolahan data.

Kelebihan

  1. Skema Fleksibel: MongoDB menggunakan format dokumen JSON yang fleksibel. Ini memungkinkan pengembang untuk menyimpan data dengan struktur yang berbeda dalam dokumen yang sama tanpa memerlukan skema yang ketat.
  2. Skalabilitas Horizontal: MongoDB dirancang untuk skalabilitas horizontal dengan dukungan untuk replikasi dan sharding. Ini memungkinkan distribusi beban kerja secara merata dan meningkatkan ketersediaan sistem.
  3. Performa Tinggi: MongoDB memberikan kinerja tinggi dalam menangani beban kerja besar dan terdistribusi berkat desain yang dioptimalkan dan kemampuan mendistribusikan data secara horizontal.
  4. Dukungan Bahasa Pemrograman yang Luas: MongoDB kompatibel dengan berbagai bahasa pemrograman dan kerangka kerja, memudahkan integrasi dengan aplikasi dan teknologi lainnya.
  5. Dokumen yang Terstruktur dengan Alami: Format dokumen JSON yang digunakan oleh MongoDB cocok dengan struktur data kompleks, seperti data tersemantik atau semi-terstruktur.

Kekurangan

  1. Konsistensi Tersebar: MongoDB lebih fokus pada ketersediaan dan partisi yang toleran terhadap kegagalan daripada konsistensi yang kuat di seluruh server. Ini dapat mengakibatkan konsistensi yang lemah dalam beberapa situasi.
  2. Keterbatasan Transaksi: Meskipun MongoDB telah meningkatkan dukungan untuk transaksi, terutama dalam versi terbarunya, namun masih terbatas dibandingkan dengan sistem database relational traditional.
  3. Kompleksitas Pengelolaan: Mengelola database MongoDB secara efisien memerlukan pemahaman yang mendalam tentang konfigurasi, replikasi, dan sharding. Hal ini dapat meningkatkan kompleksitas operasional.
  4. Kurangnya Fungsionalitas Analitik: MongoDB mungkin kurang cocok untuk analisis data kompleks dan olah data bisnis yang memerlukan fitur analitik dan agregasi yang canggih. Meskipun MongoDB menyediakan fitur-fitur untuk ini, namun tidak sekomprehensif solusi database yang ditujukan untuk analisis.
  5. Kurangnya Dukungan untuk Transaksi ACID: MongoDB belum sepenuhnya mendukung transaksi ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) di semua situasi, meskipun ada peningkatan signifikan dalam dukungan transaksi dalam beberapa versi terbaru.

Kesimpulan

Kita telah membahas MongoDB secara mendalam, mencakup definisi, kelebihan, dan kekurangannya. MongoDB adalah sistem database NoSQL yang terkenal dengan fleksibilitasnya dalam menyimpan data dalam format dokumen JSON. Kelebihannya meliputi skema yang fleksibel, skalabilitas horizontal, performa tinggi, dukungan bahasa pemrograman yang luas, dan kemampuan menangani dokumen terstruktur dengan baik. Namun, MongoDB juga memiliki beberapa kekurangan, seperti konsistensi tersebar, keterbatasan transaksi, kompleksitas pengelolaan, kurangnya fungsionalitas analitik, dan kurangnya dukungan untuk transaksi ACID.

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan ini, pengembang perlu mengambil keputusan yang bijak saat memilih basis data untuk project yang akan kita buat. MongoDB merupakan pilihan yang kuat untuk aplikasi modern yang membutuhkan fleksibilitas, skalabilitas, dan performa tinggi, tetapi juga penting untuk memahami batasannya dan memastikan cocok dengan kebutuhan spesifik proyek.

Kamu bisa mengikuti rekomendasi kelas di Build With Angga dengan langsung mempelajari bagaimana MongoDB berjalan di sebuah project:

Kelas Online Full-Stack JavaScript Developer 2021: Website Top Up Voucher Game | BuildWithAngga