Mengenal GraphQL: Pintu Masuk Ke Dunia Pengembangan API yang Lebih Efisien

Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) memainkan peran krusial dalam pengembangan perangkat lunak modern. API memungkinkan komunikasi antara berbagai komponen perangkat lunak, memfasilitasi pertukaran data dan informasi. Dalam dunia pengembangan web, ada dua pendekatan utama untuk membangun API: GraphQL dan REST (Representational State Transfer).

Rest API

RestAPI_BuildWithAngga

REST (Representational State Transfer) adalah gaya arsitektur yang dirancang oleh Roy Fielding pada tahun 2000. REST API menggunakan protokol HTTP dan mengikuti panduan serta batasan tertentu untuk membangun layanan web yang dapat diskalakan dan dipelihara. REST API berfokus pada sumber daya, yang bisa berupa bagian data, layanan, atau fungsionalitas apa pun yang diekspos melalui API.

Contoh endpoints REST API:

  • GET /books: Ambil daftar semua buku.
  • GET /books/{id}: Ambil buku tertentu berdasarkan ID.
  • POST /books: Tambahkan buku baru ke koleksi.
  • PUT /books/{id}: Perbarui detail buku tertentu.
  • DELETE /books/{id}: Hapus buku dari koleksi.

Kelebihan REST API:

  • Sederhana dan Mudah Dipahami: REST API mudah dirancang, diimplementasikan, dan digunakan.
  • Skalabilitas: REST API dapat diskalakan dengan baik.

Kekurangan REST API:

  • Overfetching dan Underfetching: Klien seringkali mengambil lebih banyak atau kurang data daripada yang sebenarnya dibutuhkan.
  • Keterbatasan Kueri: Klien tidak memiliki kendali penuh atas data yang diterima.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari REST API kamu bisa mengikuti rekomendasi Kelas Online Membuat RestAPI Dengan Lumen | BuildWithAngga dan Kelas Online React Native: Integrasi Dengan REST API (CRUD) | BuildWithAngga untuk menambah wawasan kamu mengenai REST API

GraphQL API

GraphQL_BuildWithAngga

GraphQL dikembangkan oleh Facebook dengan tujuan menciptakan API yang lebih fleksibel dan efisien. Dalam GraphQL, klien dapat meminta data secara spesifik dengan menentukan bidang yang diinginkan dalam query. GraphQL memiliki sistem tipe bawaan yang memungkinkan pengembang menentukan struktur data.

Contoh query GraphQL:

query {
  books {
    title
    author
  }
}

Kelebihan GraphQL:

  • Permintaan yang Fleksibel: Klien dapat meminta data persis yang dibutuhkan.
  • Sistem Tipe: GraphQL memungkinkan definisi tipe data yang jelas.
  • Efisien: Mengurangi overfetching dan underfetching.

Kekurangan GraphQL:

  • Kompleksitas: Memerlukan pemahaman lebih dalam tentang skema dan resolusi.
  • Performa: Dalam beberapa kasus, performa dapat lebih lambat karena kompleksitas resolusi.

Di Build With Angga kamu bisa mengikuti Kelas Online Build API with GraphQL | BuildWithAngga dan Kelas Online Build CRUD with GraphQL | BuildWithAngga untuk mengenal lebih lanjut GraphQL

Kesimpulan

Secara keseluruhan, REST API dan GraphQL API menawarkan pendekatan yang berbeda dalam membangun antarmuka pemrograman aplikasi yang memungkinkan komunikasi antara berbagai komponen perangkat lunak. REST API, dengan pendekatannya yang sederhana dan mudah dipahami, menawarkan skalabilitas yang baik, meskipun terkadang menghadapi masalah overfetching dan underfetching. Di sisi lain, GraphQL menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dengan memungkinkan klien meminta data secara spesifik, yang mengurangi masalah overfetching dan underfetching. Namun, kelebihan ini datang dengan kompleksitas tambahan dalam pengelolaan skema dan resolusi, serta kemungkinan pengaruh terhadap performa. Pilihan antara REST API dan GraphQL API tergantung pada kebutuhan project yang kita bangun, dengan REST API cocok untuk skenario di mana sederhana dan skalabilitas adalah prioritas, sementara GraphQL lebih sesuai untuk kasus di mana fleksibilitas dalam pertukaran data menjadi kunci.