Cara Mengubah Desain Figma Menjadi HTML dengan Lovable AI (Step-by-Step)

Pernah gak sih kamu lagi dapet desain dari Figma — entah itu dari klien, temen tim, atau hasil desainmu sendiri — terus mikir, "Oke, ini bagus sih... tapi gimana ya mulai ngekodenya?"

Yup, dari desain ke kode itu ibarat naik gunung: kelihatannya keren dari jauh, tapi pas mau naik, baru terasa beratnya. Mulai dari nyusun struktur HTML, mikirin class name yang masuk akal, sampai styling CSS yang bikin pixel-nya pas — kadang bisa makan waktu berjam-jam. Belum lagi kalau harus ngebut karena deadline tinggal dua hari 🙃.

Dan yang paling ngeselin? Pas udah stuck cuma gara-gara bingung mau kasih nama apa buat class div utama. container, main-wrapper, box1? Ya ampun, capek deh.

Nah, di sinilah Lovable AI datang sebagai penyelamat. Bukan buat gantiin kamu sebagai developer, tapi buat bantuin proses konversi dari desain ke HTML/CSS jadi lebih cepat, rapi, dan... manusiawi. Kayak punya partner ngoding yang ngerti estetika dan struktur sekaligus. Jadi kamu bisa lebih fokus ke hal yang penting, kayak logika aplikasi atau nambahin interaksi keren.

Di artikel ini, kita bakal bahas gimana caranya kamu bisa ubah desain Figma jadi HTML step-by-step pakai Lovable AI. Tanpa ribet. Tanpa overthinking. Let's go! 🚀

💡 Apa Itu Lovable AI?

Bayangin ada asisten pribadi yang ngerti desain dan jago ngoding. Kamu kasih desain, dia langsung bantuin nyusun struktur HTML yang rapi, kasih class name yang masuk akal, dan styling-nya juga udah lumayan oke buat langsung dipake. Nah, itu dia Lovable AI.

Lovable AI adalah alat bantu yang didesain khusus buat developer dan designer yang pengen cepet ngejembatani antara dunia visual (kayak Figma) ke dunia kode (HTML & CSS). Tapi bedanya sama tool auto-code biasa, Lovable itu... well, lebih “manusiawi”.

Dia nggak asal convert desain jadi kode kaku. Lovable ngerti konteks. Misalnya: kalau kamu upload gambar desain hero section, dia bakal bikin struktur HTML-nya pakai tag semantic kayak <header>, <section>, atau <nav> kalau perlu — bukan cuma <div><div><div>...</div></div></div> kayak bot-bot auto-code zaman dulu 😅.

Beberapa fitur unggulan Lovable:

  • Deskripsi Kode Otomatis: kamu bisa tulis prompt kayak “buat hero section dengan judul besar, CTA, dan gambar di kanan”, dan dia bakal generate HTML/CSS-nya langsung.
  • 🧠 Struktur Semantic HTML: bukan cuma div-divan, tapi beneran mikirin struktur yang SEO-friendly dan mudah dipahami.
  • 🎨 Inspirasi Naming Class: kamu gak perlu lagi stuck di box1 atau container-main-final-fix-final-revisi3, karena Lovable ngasih nama class yang lebih logis dan clean.
  • ⚙️ Support CSS Framework: kamu bisa request output pakai TailwindCSS, Bootstrap, atau bahkan plain CSS.

Jadi kalau kamu pernah nyoba tools konversi Figma ke code dan hasilya bikin kamu malah makin pusing, Lovable bisa jadi solusi yang lebih realistis. Dia bukan sulap, tpi cukup cerdas buat bikin kamu bilang, “Akhirnya ada AI yang ngerti kerjaan gue.”

Kamu juga bisa baca artikel saya yang judulnya Apa itu Lovable AI? Tools AI yang Bikin Hidup Frontend Developer Lebih Mudah.

🎨 Persiapan Desain Figma

Sebelum kita lempar desain ke Lovable AI, ada baiknya kita siapin “makanannya” dulu dengan benar. Soalnya, sebagus apa pun alatnya, kalau input-nya berantakan... ya hasilnya juga bakal setengah hati.

Bayangin kamu ngasih desain yang isinya campur aduk: ada frame tapi isinya malah shape acak, ada teks tapi posisinya gak jelas, dan semua layer namanya “Rectangle 123” — duh, AI juga bisa jadi bingung 😅.

Nah, biar proses konversinya mulus, kamu bisa ikuti beberapa tips merapikan desain Figma berikut:


✅ Gunakan Frame, Bukan Group

Frame itu kayak “panggung utama” buat setiap bagian. Gunakan frame buat layout besar seperti Hero, Footer, atau Card. Hindari pakai Group doang karena frame punya struktur lebih jelas dan bisa dipahami lebih baik oleh AI.


✅ Aktifkan Auto Layout

Auto Layout adalah sahabat sejati buat AI (dan juga developer!). Dengan auto layout, ukuran, padding, dan align elemen jadi lebih predictable. Lovable bakal lebih mudah baca hierarki dan struktur desainmu.


✅ Nama-nama Layer yang Masuk Akal

Jangan lagi kasih nama “Rectangle 99” atau “Text 14”. Coba kasih nama sesuai fungsinya, misal: Button - CTA, Image - Hero, Text - Subheading. Ini membantu AI nebak maksudmu dan kasih class name yang sesuai.


💡 Tips Tambahan Agar Lebih AI-Friendly:

  • 🔧 Gunakan Komponen: Buat tombol, kartu, input field dalam bentuk component. Ini nunjukkin bahwa elemen itu reusable dan penting.
  • 🪆 Hindari Nested Layer Terlalu Dalam: Layer yang terlalu dalam kayak Frame > Group > Group > Group bikin AI (dan kamu) pusing. Keep it simple.
  • 🔲 Pakai Sistem Grid & Spacing yang Konsisten: Kalau kamu pakai grid dan spacing yang rapi, Lovable bisa ngerti struktur dan susunan lebih cepat — bahkan bisa kasih layout yang responsive!

Kalau kamu belum punya desain siap, kamu bisa coba shaynakit.com di snaa banyak template keren gratis yang siap pakai. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buka shaynakit.com kemudian buat akun
  2. Pilih template yang kamu suka, lalu klik download. Pada tutorial ini saya pakai Learn Coding Landing App Page Figma Template.
Shaynakit.com: Download Template Figma Gratis
Shaynakit.com: Download Template Figma Gratis

🚀 Step-by-Step: Mengubah Figma ke HTML

Sekarang kita masuk ke bagian paling ditunggu: proses sulapnya! Dari desain Figma, jadi HTML yang siap masuk ke proyekmu. Santai aja, prosesnya gampang banget — bahkan bisa jadi ketagihan karena secepat itu.

  • Buka file dessain Figma yang udah kamu download dari shaynakit.com
Screenshot_18-6-2025_115936_www.figma.com.jpeg
Import file figma
  • Sekarang gunakan plugins Builder.io, caranya seperti gambar berikt ini:
Figma Builder.io
Figma Builder.io
  • Pilih Frame yang akan dieksport, kemudian klik Export Design
Builder.io: Export Design
Builder.io: Export Design
  • Tunggu beberapa saat, jika sudah akan ada dua pilihan hasil desain. Kemudian ppilih hasil yang sesuai.
Pilih Desain
Pilih Desain
  • Setelah itu klik Open in Lovable dan tunggu hingga proses selesai
Open in Lovable
Open in Lovable
  • Setelah itu klik Launch Project maka browser akan buka tab baru
Launch Project
Launch Project
  • Tunggu hingga proses selesai, maka hasil desain akan tampil seeperti berikut
Lovable Hasil Desain
Lovable Hasil Desain
  • Di sini masih ada yang kurang yaa… yaitu jenis font. Sekarang ketikan prompt ini dan tunggu hasilnya
gunakan font paytone one pada h1 dan poppins pada lainnya
  • Maka hasilnya akan seprti ini:
Lovable Fix Jenis Font
Lovable Fix Jenis Font
  • Hasilnya udah cukup bagus ya, kamu bisa lihat kodenya dengan klik Code Viewer di navbar. Sayangnya untuk bisa edit kodenya harus berlangganan dulu.
Lovable Code Viewer
Lovable Code Viewer
  • Jika udaah sesuai, kamu bisa klik Publish biar bisa dilihat oleh orang lain
Lovable Publish
Lovable Publish
Lovable: Connect GitHub
Lovable: Connect GitHub
  • Pilih akun GitHub
Pilih Akun GitHub
Pilih Akun GitHub
  • Setelah itu klik Authorize lovable.dev
Authorize lovable.dev
Authorize lovable.dev
  • Kemudian klik Add Organizations
Screenshot_18-6-2025_142335_lovable.dev.jpeg
Tambah Organization
  • Setelah itu pilih akun atau organisasi
Pilih Akun GitHub
Pilih Akun GitHub
  • Kemudian klik Continue
Lovable ke GitHub
Lovable ke GitHub
  • Kemudian klik Connect
Lovable ke GitHub
Lovable ke GitHub
Lovable GitHub Repository
Lovable GitHub Repository

📌 Tips Tambahan agar Hasil Lebih Maksimal

Walaupun Lovable AI itu pintar dan cukup ajaib, tapi tetap aja: hasil terbaik datang dari input yang baik. Jadi, kalau kamu pegen konversi desain ke HTML yang clean, gak ada salahnya kasih dia sedikit bantuan. Ibarat kerja tim — kamu kasih umpan yang enak, Lovable tinggal cetak gol.

Berikut beberapa tips biar hasil konversimu makin mantap:


🧼 1. Gunakan Desain yang Clean & Konsisten

Kalau desainnya udah rapi dari awal — jarak antar elemen konsisten, font size seimbang, layout nggak acak-acakan — AI juga lebih gampang baca maksudnya.

Coba deh bandingin dua desain:

  • Yang satu full padding random, warna bentrok, dan layer nggak jelas.
  • Yang satu lagi clean, spacing konsisten, dan ada hierarchy visual yang jelas.

Lovable bakal jauh lebih akurat pas ngerjain yang kedua.


✍️ 2. Tambahkan Deskripsi Prompt yang Jelas

Kalau kamu pakai mode “Text to HTML”, jangan pelit kasih konteks. AI bukan cenayang — dia butuh clue biar hasilnya sesuai harapan.

Contoh:

“Buat hero section dengan heading besar, subheading singkat, tombol CTA warna biru, dan gambar ilustrasi di sisi kanan. Gunakan TailwindCSS.”

Daripada cuma:

“Hero section aja ya.”

Semakin jelas prompt-nya, semakin pas output-nya.


🛠️ 3. Gabungkan dengan Tools Preview

Setelah kamu dapet kodenya, kamu bisa langsung tes tampilannya pakai tools kayak:

  • 🌐 Tailwind Play – kalau kamu pakai TailwindCSS
  • 🧪 CodePen / JSFiddle – buat preview cepat
  • ⚙️ Live Server di VS Code – buat kamu yang mau test langsung di lokal

Dengan begitu, kamu bisa lihat hasil real-time, tweak dikit-dikit, dan langsung pakai di project.


Sedikit effort di awal bisa bikin hasil akhir jauh lebih solid. Ingat, Lovable itu partner kerja yang handal, tapi tetap butuh arahan dari kamu sebagai pemilik visi desainnya. 🎨💻

🎯 Kesimpulan

Kadang, bagian paling berat dari ngoding itu… memulai.

Desain udah siap di Figma, tapi kamu masih bengong di depan VS Code, mikir:

“Mulainya dari div mana dulu, ya?”

Nah, di sinilah Lovable AI jadi penyelamat.

Bukan sulap, bukan gantiin kerjaan kamu sepenuhnya, tapi dia bantu banget buat ngelewatin fase awal: dari desain ke HTML/CSS yang rapi, readable, dan bisa langsung dipakai. Jadi kamu gak lagi buang waktu buat bikin struktur dasar atau mikirin class name yang “bagus”.

Lovable cocok banget buat:

  • 👩‍💻 Freelancer yang harus gerak cepat
  • 🎨 UI Developer yang fokus di tampilan
  • 👥 Tim kecil yang butuh efisiensi

Intinya, Lovable itu bukan pengganti developer. Tapi dia kayak partner kerja yang sigap, siap bantu kamu jalanin langkah pertama — biar kamu bisa fokus ke yang lebih penting: fungsionalitas, interaksi, dan finishing touch.

Karena pada akhirnya, coding itu tetap soal rasa. Dan Lovable cuma bantu kamu sampai ke titik start... dengan lebih cepat dan lebih nyaman. 💖💻

🔁 Bonus: Kapan Sebaiknya Kamu Gunakan Lovable AI?

Lovable AI itu kayak temen nongkrong yang jago ngoding — gak selalu kamu ajak, tapi pas dibutuhin, dia selalu siap bantuin.

Berikut beberapa momen pas banget buat ngajak Lovable kerja bareng:


💡 Saat Butuh Inspirasi Struktur Kode

Pernah bengong lama cuma buat nentuin struktur HTML buat satu section?

Lovable bisa kasih gambaran awal yang masuk akal. Cocok banget buat kamu yang suka overthinking mulai dari <div> pertama.


😵‍💫 Ketika Stuck dengan Naming Class

Class box-main-wrapper-content-final-fix bikin kamu frustasi?

Lovable punya ide nama-nama class yang bersih, konsisten, dan mudah dibaca. Gak perlu ngabisin waktu mikir satu nama tombol.


⚡ Untuk Prototyping Cepat

Mau nunjukin hasil desain yang udah bisa diklik atau dilihat klien dengan cepat?

Lovable bantu kamu nyusun HTML/CSS tanpa harus ngoding dari nol. Tinggal tweak dikit, langsung jadi prototype ringan yang bisa di-preview.


🧍 Saat Jadi Satu-Satunya Dev di Proyek Desain-Heavy

Kalau kamu ngerjain proyek solo, apalagi yang desainnya kompleks, Lovable bisa jadi sidekick setia.

Dia bantu kamu jembatani Figma ke kode, biar kamu gak kehabisan tenaga sebelum masuk ke logika atau backend-nya.


Intinya: pakai Lovable AI bukan karena kamu malas, tapi karena kamu cerdas memilih alat bantu biar kerjaan lebih efisien.

Karena di dunia dev yang serba cepat, kerja cerdas > kerja keras. 😎✨