Di era teknologi yang berkembang pesat saat ini, persaingan kerja semakin kompetitif, termasuk menjadi freelancer di dunia IT. Mungkin di benak orang awam jadi freelancer itu mudah dan menyenangkan, bisa kerja di mana pun dan kapan pun sesuka hati. Dan mereka juga kerap kali beranggapan bahwa freelancer itu bukan pekerjaan yang menjanjikan untuk masa depan. Padahal nyatanya belum tentu demikian. Banyak profesional muda yang berhasil melalui karir freelance mereka, dan bahkan bisa membangun perusahaan rintisan atau berkontribusi kepada masyarakat.
Sama seperti pekerjaan kantoran pada umumnya, memiliki kemampuan teknis atau hard skill saja tidak cukup untuk menjadi freelancer yang sukses. Penguasaan soft skill yang baik adalah wajib bagi setiap freelancer karena erat kaitannya dengan Emotional Intelligence di mana freelancer tersebut dapat menyelesaikan setiap proyek yang menantang secara mandiri dan bertanggung jawab.
Berikut rekomendasi soft skill yang bisa bermanfaat untuk karir sebagai freelancer dalam jangka panjang.
1. Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Mampu berkomunikasi yakni menyampaikan informasi secara jelas, to the point, mudah dipahami, bukanlah sesuatu hal yang mudah. Butuh kemauan untuk belajar dan jam terbang untuk menjadi komunikator yang handal.
Komunikasi yang berkualitas menunjukan kepiawaian komunikator mengungkapkan pendapatnya, disertai alasan yang jelas, pada waktu dan media yang sesuai. Sebagai contoh, kita tidak bisa langsung berbicara informal kepada prospect client melalui email seperti halnya kita meninggalkan komentar di Instagram. Hal semacam itu akan menurunkan respect klien dan menghilangkan kesempatan bekerja sama.
Ada beberapa jenis komunikasi yang penting untuk dikuasai saat ini: komunikasi lisan, komunikasi tulisan, komunikasi visual dan menyimak dengan penuh perhatian (attentive listening). Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan skill komunikasi, seperti menonton channel Youtube inspiratif, membaca buku, atau bahkan hal paling sederhana yaitu menjadi pendengar yang baik untuk orang-orang di sekitar kita. Sangat penting untuk bisa berkomunikasi dengan baik, karena nantinya akan menjadi jembatan untuk membangun skill bermanfaat lainnya untuk karir freelance yang menjanjikan.
2. Memahami Etika Kerja
Banyak yang memilih karir freelance dengan tujuan awal ingin bebas dari tekanan kerja oleh atasan kantor. Nyatanya, menjadi freelancer tidak semudah itu. Butuh komitmen dan kedisiplinan yang konsisten agar bisa bekerja secara mandiri. Akan tetapi, seringkali kita menghadapi klien yang membutuhkan kita untuk bekerja sama dengan timnya di kantor. Maka, kita harus selalu bersedia bekerja sama dengan klien mana pun.
Cobalah berkolaborasi dengan baik agar nantinya timbul rasa percaya pada klien yang nantinya bagus untuk hubungan kerja jangka panjang. Entah itu bekerja sendiri atau bersama-sama, kita harus tetap mempertahankan profesionalitas—selalu membiasakan tepat waktu (punctuality) seperti bekerja mengikuti deadline yang telah disetujui, mengikuti meeting, menyajikan hasil kerja yang sesuai dan memuaskan atau bahkan juga bisa memberikan value yang lebih dari perjanjian kerja di awal
3. Mampu Berpikir Kritis untuk Penyelesaian Masalah
Kemampuan memecahkan masalah berhubungan dengan seberapa paham kita dalam melihat tujuan akhir pekerjaan, dan outcome atau hasil akhir apa yang kita inginkan. Hasil akhir itu harus diprediksi secara realistis agar kita bisa lebih mudah meraihnya.
aat kita mengerjakan proyek, kita pasti menemui kendala. Hal itu adalah tantangan yang bisa jadi ruang belajar untuk pengembangan diri. Diskusikan kendala dengan klien atau mereka yang ahli, lalu berikan solusi yang mungkin bisa diterapkan. Untuk meningkatkan kemampuan problem solving sebenarnya bisa kita lakukan di aktivitas menganalisa sehari-hari seperti membiasakan diri menonton berita, double check berita hoax yang sering kita jumpai dan bergaul dengan orang-orang dari berbagai latar belakang.
4. Mengenal Dasar Penting dalam Berbisnis
Dengan menjadi freelancer, berarti kita harus siap menghadapi ketidakpastian pemasukan bulanan. Namun, bila kita mau meluangkan waktu untuk belajar ilmu tentang bisnis, kemungkinan kita bisa menghasilkan uang dari freelance yang bahkan melebihi untuk kebutuhan sehari-hari.
Untuk bisa mendapatkan penghasilan sesuai yang diharapkan, kita harus bisa mengorganisir segala aspek pekerjaan kita. Sekalipun bekerja sendiri, kita harus membuat aturan jelas untuk proyek freelance yang diambil. Selain itu, kemampuan negosiasi dari komunikasi yang baik bisa sangat membantu untuk menentukan harga penawaran proyek. Dengan menerapkan hal-hal ini nantinya kita akan lebih bisa menjaga hubungan baik dengan klien karena cara kerja bisnis kita sudah tersusun dengan matang.
5. Mampu Beradaptasi
Pada banyak kesempatan, klien dapat memajukan deadline secara tiba-tiba atau meminta freelancer merevisi kembali hasil kerja. Hal ini terjadi karena pada era digital sekarang, pesatnya arus informasi membuat kompetisi penjualan terutama produk/jasa online semakin sengit. Sebagai freelancer, kita harus terbuka akan cara kerja tersebut.
Tidak selalu hasil kerja kita dapat langsung diterima oleh klien. Berusahalah untuk dapat menerima setiap kritikan dari klien dengan lapang dada karena mungkin mereka memiliki ide lain yang lebih baik atau bahkan belum terpikirkan oleh kita. Jadilah pribadi yang fleksibel dan terus update dengan perkembangan zaman agar bisa menjadi freelancer yang sukses.
Bagaimana? Apa Kamu sudah menguasai semua soft skill di atas? Tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar, ya. Kamu bisa mempelajari semuanya dengan mulai mengamati orang di sekitarmu atau mungkin mengikuti kelas soft skill di BuildWith Angga. Miliki growth mindset supaya Kamu bisa terus berkembang, karena membangun karir freelance yang cemerlang itu butuh waktu dan kegigihan.