Postman API adalah sebuah alat pengembangan dan pengujian aplikasi yang populer dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Postman API dirancang untuk membantu pengembang dalam membangun, menguji, dan mendokumentasikan API. API adalah sekumpulan aturan dan protokol yang memungkinkan berbagai aplikasi berkomunikasi satu sama lain. Dalam pengembangan perangkat lunak, API memungkinkan aplikasi untuk berinteraksi dengan aplikasi lain dengan cara yang terstruktur dan terstandarisasi.
5 Fungsi Utama Software Postman API
Postman API menyediakan antarmuka pengguna yang intuitif dan lengkap untuk mengelola, mengirim, dan menerima permintaan API. Anda dapat menggunakannya untuk mengirim permintaan HTTP seperti GET, POST, PUT, dan DELETE ke endpoint API yang ditentukan, serta untuk mengirim dan menerima data dalam berbagai format seperti JSON dan XML.
Mengirim HTTP Request kepada Server
HTTP Request adalah sebuah permintaan yang dilakukan dari sisi klien kepada server menggunakan protokol HTTP. Ada beberapa metode yang untuk melakukan HTTP Request sebagai contoh jika kamu ingin mengambil sebuah data maka kamu perlu menggunakan metode GET, sedangkan jika kamu ingin mengirim sebuah data kamu bisa menggunakan metode POST, untuk mengupdate sebuah data kamu bisa menggunakan metode PUT, dan jika kamu ingin menghapus data kamu bisa menggunakan metode DELETE.
Pengujian Terhadap Response Yang Diterima
Postman API menyediakan alat pengujian yang kuat untuk memvalidasi respons API. Anda dapat memeriksa status kode, header, dan data yang diterima dari permintaan API. Ini memungkinkan kamu untuk menguji fungsionalitas dan memastikan bahwa API bekerja dengan benar.
Sebagai contoh kita akan mencoba untuk melakukan testing terhadap respon yang telah kita terima sebelumnya, kita akan menguji apakah response yang kita dapat memiliki status code 200 yang berarti respon telah sukses diberikan. Kita akan menuliskan kode seperti di bawah ini di bagian Test yang ada pada aplikasi Postman untuk menguji respon yang diberikan.
pm.test("Status code is 200", function () {
pm.response.to.have.status(200);
});
Dan hasilnya akan seperti berikut.
Membuat Mock Server
Mock server pada Postman adalah fitur yang memungkinkan Anda membuat server tiruan yang dapat mensimulasikan respons API tanpa perlu mengakses server asli atau melibatkan pengembangan penuh dari sisi server. Dengan menggunakan mock server, kamu dapat menguji permintaan API dan merancang respons yang diharapkan tanpa perlu menunggu atau mengandalkan server yang sebenarnya.
Mock server memungkinkan Anda membuat skenario respons API yang berbeda berdasarkan permintaan yang diterima. Anda dapat menentukan respons yang ingin dikirimkan oleh mock server, termasuk status kode, header, dan tubuh respons. Ini memungkinkan kamu untuk mensimulasikan berbagai kasus pengujian dan melihat bagaimana klien berinteraksi dengan respons yang berbeda.
Membuat Dokumentasi API
Dokumentasi API pada Postman API adalah fitur yang memungkinkan kamu untuk membuat dokumentasi yang terstruktur dan mudah dibaca untuk API yang Anda buat atau gunakan. Dokumentasi API ini berfungsi sebagai panduan penggunaan dan referensi bagi developer atau pengguna lain yang ingin berinteraksi dengan API tersebut.
Dokumentasi API pada Postman API membantu dalam berbagi dan memahami penggunaan API. Dengan dokumentasi yang baik, pengguna atau pengembang lain dapat dengan mudah memahami cara menggunakan API, melihat contoh permintaan dan respons, serta memahami parameter dan header yang dibutuhkan. Hal ini memfasilitasi kolaborasi tim dan meningkatkan adopsi dan penggunaan API secara keseluruhan.
Mengatur Environtment pada Postman
Dalam Postman, kamu dapat membuat lingkungan (environment) untuk menyimpan nilai variabel yang spesifik untuk setiap lingkungan, seperti lingkungan pengembangan, produksi, atau uji. Misalnya, jika Anda bekerja dengan API yang memiliki URL yang berbeda di lingkungan pengembangan dan produksi, Anda dapat menyimpan URL ini sebagai variabel dalam masing-masing lingkungan. Dengan cara ini, Anda dapat dengan mudah mengubah nilai variabel sesuai dengan lingkungan yang ingin Anda gunakan.
Selain URL, variabel-variabel lain yang umum disimpan dalam environment Postman meliputi token otentikasi, header, parameter, dan body dari permintaan HTTP. Anda dapat merujuk ke variabel-variabel ini dengan menggunakan sintaks {{nama_variabel}}
dalam permintaan Anda, dan Postman akan menggantikan variabel-variabel ini dengan nilai yang tepat saat Anda menjalankan permintaan.
Sebagai contoh, kita telah membuat sebuah environtment bernama “BWA test” kemudian kita membuat sebuah variabel “url” yang memiliki nilai berupa url https://jsonplaceholder.typicode.com yang akan memberikan kita respon berupa data. Sehingga pada saat kita ingin melakukan request pada url tersebut kita tidak perlu menuliskan alamat url nya secara lengkap, cukup dengan menuliskan nama variabel yang telah kita buat pada environtment. Contohnya sebagai berikut.
Kesimpulan
Dalam rangka pengembangan dan pengujian API yang efisien, Postman menjadi alat yang penting bagi para pengembang. Dengan lima fungsi utama yang telah kita bahas dalam artikel ini, yaitu pengujian endpoint, pengaturan dan pemantauan koleksi permintaan, dokumentasi API, kolaborasi tim, dan lingkungan pengembangan yang dapat dipersonalisasi, Postman API menjadi solusi yang kuat dan efektif bagi para pengembang dalam mengelola dan memperbaiki API mereka. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Postman API kamu dapat mengikuti kelas Full-Stack Laravel Flutter 2021: Building E-Commerce and Chat Apps dan Full Stack Flutter Laravel: Laundry Market App dari buildwithangga.com atau kamu juga bisa membaca dokumentasi resmi dari Postman API.