5 Framework Back-end yang Cocok untuk Mobile Dev Pemula

Hello, Spirit of learning!!! Tahukah kamu apa itu Mobile Development? Mobile development adalah proses pembuatan aplikasi yang berjalan pada perangkat seluler seperti ponsel pintar (smartphone) dan tablet. Aplikasi ini dapat berjalan pada sistem operasi khusus seperti Android atau iOS, serta pada platform web melalui browser. Dalam men-development suatu aplikasi tentu kita akan mengenal juga Framework.

Framework adalah struktur yang digunakan untuk membangun sebuah Software. Ia berfungsi sebagai dasar, sehingga kita tidak harus memulai dari awal. Framework biasanya terkait dengan bahasa pemrograman tertentu dan cocok untuk berbagai jenis tugas.

Dalam Mobile apps kita juga mengenal 3 jenis pengembangan aplikasi yakni:

Native App

Native App dibangun khusus untuk satu platform atau jenis perangkat tertentu, seperti Android atau iOS. Kita juga mendapatkan beberapa keuntungan dan kekurangan dari jenis pengembangan Native:

  • Keuntungan
    • Kinerja Tinggi: Aplikasi native berjalan lebih cepat karena mereka menggunakan fitur dan API sistem operasi secara langsung.
    • Akses Penuh ke Perangkat: Pengembang dapat mengakses semua fitur perangkat, seperti kamera, GPS, dan sensor.
    • Antarmuka Pengguna yang Konsisten: Aplikasi native mengikuti pedoman desain platform, memberikan pengalaman yang konsisten bagi pengguna.
  • Kekurangan
    • Biaya Pengembangan Lebih Tinggi: Memerlukan pengembangan terpisah untuk setiap platform.
    • Waktu Pengembangan Lebih Lama: Pengembang harus menulis kode khusus untuk setiap platform.

Hybrid App

Hybrid App adalah aplikasi native yang memiliki web browser terintegrasi di dalamnya. Aplikasi ini menggunakan teknologi web (HTML, CSS, JavaScript) untuk membangun antarmuka pengguna, tetapi juga dapat mengakses fitur perangkat melalui web view.

Dengan menggunakan Hybrid kita akan memiliki beberapa keuntungan serta kekurangan dari hybrid ini sendiri :

  • Keuntungan:
    • Kode yang Dapat Digunakan Kembali: Satu basis kode dapat digunakan untuk berbagai platform.
    • Pengembangan Lebih Cepat: Tidak perlu mengembangkan terpisah untuk setiap platform.
    • Biaya Pengembangan Lebih Rendah: Hanya perlu satu tim pengembang.
  • Kekurangan:
    • Kinerja Sedikit Lebih Lambat: Aplikasi hybrid memerlukan web view, yang mungkin tidak secepat akses langsung ke fitur perangkat.
    • Keterbatasan Akses Perangkat: Tidak semua fitur perangkat dapat diakses dengan mudah.

Web App

Web App adalah aplikasi yang diakses melalui web browser dan tidak perlu diinstal pada perangkat. Aplikasi ini sepenuhnya menggunakan teknologi web (HTML, CSS, JavaScript) untuk beroperasi dan dirancang untuk bekerja pada berbagai perangkat dengan web browser.

Berikut adalah beberapa keuntungan serta kekurangan dari Web App:

  • Keuntungan:
    • Aksesibilitas Tinggi: Dapat diakses dari perangkat apa pun yang memiliki web browser.
    • Pembaruan Otomatis: Pembaruan dapat diterapkan secara langsung pada server, sehingga pengguna selalu menggunakan versi terbaru.
    • Biaya Pengoperasian Lebih Rendah: Tidak perlu distribusi melalui app store, mengurangi biaya dan kompleksitas.
  • Kekurangan:
    • Ketergantungan pada Koneksi Internet: Membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk beroperasi dengan baik.
    • Kinerja Bervariasi: Kinerja dapat bervariasi tergantung pada browser dan perangkat yang digunakan.
    • Keterbatasan Fitur: Mungkin tidak dapat mengakses semua fitur perangkat keras seperti aplikasi native.

Berikut adalah rekomendasi Framework Backend yang cocok untuk pemula untuk Mobile Dev:

1. Swift

Swift adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Apple untuk pengembangan aplikasi iOS, macOS, watchOS, dan tvOS. Swift dirancang untuk menjadi bahasa yang aman, cepat, dan interaktif.

5FrameworkBackendMobileDev_BuildWithAngga
  • Kelebihan:
    • Mudah Dipelajari: Swift memiliki sintaks yang bersih dan mirip dengan Python, membuatnya mudah dipelajari, terutama bagi pemula.
    • Kinerja Tinggi: Swift menyediakan kinerja yang serupa dengan bahasa C, yang sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan kinerja tinggi.
    • Keamanan Tipe: Swift mencegah kesalahan umum seperti null pointer exceptions dengan sistem tipe yang ketat.
    • Manajemen Memori Otomatis: Swift mengelola memori secara otomatis, mengurangi kemungkinan kebocoran memori.
    • Dukungan Multi-Paradigma: Swift mendukung berbagai paradigma pemrograman, termasuk pemrograman fungsional dan OOP.
  • Kekurangan:
    • Relatif Baru: Swift masih relatif baru dibandingkan dengan Objective-C, sehingga beberapa pustaka lama mungkin belum kompatibel.
    • Sumber Daya Terbatas: Karena Swift spesifik untuk ekosistem Apple, sumber daya dan dukungan mungkin lebih terbatas dibandingkan dengan bahasa yang lebih luas seperti Java atau C#.
    • Ketergantungan pada Apple: Swift sangat terikat pada platform Apple, yang membatasi penggunaannya di luar ekosistem Apple.

Apakah kamu tertarik untuk mengasah atau menambah skill Swift? Kamu bisa mengikuti kelas berikut :

Kelas Online SwiftUI & iOS Engineer: The Complete App Development Bootcamp | BuildWithAngga

Kelas Online iOS Development Menggunakan Swift UI | BuildWithAngga

2. Native Script

NativeScript adalah framework open-source yang memungkinkan pengembangan aplikasi mobile native untuk iOS dan Android dengan satu basis kode menggunakan JavaScript atau TypeScript, CSS, dan kerangka kerja yang kita kenal seperti Angular atau Vue.js.

5FrameworkBackendMobileDev_BuildWithAngga
  • Kelebihan
    • Pengembangan Cross-Platform: Dengan NativeScript, kita dapat membuat aplikasi untuk iOS dan Android dari satu basis kode.
    • Akses API Native: NativeScript memberikan akses langsung ke API native dari JavaScript, memungkinkan fungsionalitas penuh dan kinerja aplikasi yang optimal.
    • Pengalaman Pengguna Native: Aplikasi yang dibuat dengan NativeScript memiliki UI yang dirender secara native, memberikan pengalaman pengguna yang lancar dan responsif.
    • Kompatibilitas dengan Angular dan Vue.js: NativeScript bekerja dengan baik dengan Angular dan Vue.js, memudahkan pengembang yang sudah familiar dengan kerangka kerja tersebut untuk memulai.
  • Kekurangan:
    • Komunitas yang Lebih Kecil: Dibandingkan dengan kerangka kerja lain seperti React Native, NativeScript memiliki komunitas yang lebih kecil, yang mungkin berarti sumber daya dan dukungan yang lebih terbatas.
    • Ukuran Aplikasi yang Lebih Besar: Aplikasi yang dibangun dengan NativeScript cenderung memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan Native App lainnya.
    • Kurva Pembelajaran: Bagi pengembang yang baru mengenal JavaScript atau pengembangan mobile, NativeScript mungkin memiliki kurva pembelajaran yang lebih curam.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari NativeScript kamu bisa mengikuti rekomendasi kelas berikut untuk mengasah JavaScript dan Framework Angular atau Vue.js di Build With Angga:

Kelas Online Complete JavaScript Fundamentals: Website Development | BuildWithAngga

Kelas Online Website Developer: Vue JS 3 dari Nol Hingga Mahir | BuildWithAngga

Kelas Online Vue JavaScript Framework | BuildWithAngga

3. React Native

React Native adalah framework dari Facebook yang memungkinkan kita dapat mengembangkan aplikasi mobile menggunakan JavaScript dan React.

5FrameworkBackendMobileDev_BuildWithAngga
  • Kelebihan:
    • Reuseable Code: Banyak kode dapat digunakan kembali antara Android dan iOS.
    • Komunitas Aktif: Banyak dukungan dan dokumentasi dari komunitas.
    • Performa Baik: Lebih cepat daripada hybrid apps.
  • Kekurangan:
    • Keterbatasan Akses Perangkat: Tidak semua fitur perangkat dapat diakses.
    • Ukuran Aplikasi: Aplikasi React Native juga bisa cukup besar.

Kamu juga bisa mempelajari dan eksplorasi React Native dengan mengikuti rekomendasi kelas berikut di Build With Angga:

Kelas Online React Native Dasar | BuildWithAngga

Kelas Online React Native: Integrasi Dengan REST API (CRUD) | BuildWithAngga

4. ionic

Ionic adalah framework open-source yang memungkinkan kita dalam mengembangkan aplikasi mobile dengan HTML, CSS, dan JavaScript.

  • Kelebihan:
    • Pengembangan Cepat: Dengan menggunakan teknologi web.
    • Antarmuka Seragam: Tampilan yang konsisten di berbagai platform.
    • Komunitas Besar: Banyak sumber daya dan dokumentasi.
  • Kekurangan:
    • Kinerja: Aplikasi Ionic mungkin tidak secepat Native Apps.
    • Keterbatasan Fitur: Tidak semua fitur perangkat dapat diakses.

Apakah kamu tertarik dengan bahasa pemrograman Javascript sebagai backend yang digunakan di framework ionic? Kamu bisa mengikuti kelas Javascript yang ada di Build With Angga Kelas Online ES6 Dasar | BuildWithAngga dan Kelas Online Complete JavaScript Fundamentals: Website Development | BuildWithAngga

5. Spring Boot

Spring Boot adalah framework Java yang memudahkan pengembangan aplikasi dengan konfigurasi minimal.

5FrameworkBackendMobileDev_BuildWithAngga
  • Kelebihan:
    • Produktivitas Tinggi: Konfigurasi otomatis dan banyak fitur bawaan.
    • Skalabilitas: Cocok untuk aplikasi besar.
    • Dukungan Komunitas: Komunitas Spring yang kuat.
  • Kekurangan:
    • Memerlukan Pengetahuan Java: kamu perlu menguasai bahasa Java.
    • Ukuran Aplikasi: Aplikasi Spring Boot cenderung lebih besar.

Kamu bisa mengasah bahasa pemrograman Java juga di Build With Angga, ayo jelajahi kelas di build with angga Kelas Online Java Android Integrasi API dan Animasi | BuildWithAngga dan Kelas Online Java Dasar 2020 Development | BuildWithAngga

Kesimpulan

Setelah kita menjelajahi artikel diatas, kita sudah mendalami tentang Mobile Development, mengeksplorasi dua jenis utama pengembangan aplikasi mobile, yaitu Native App, Hybrid App dan Web App. Native App, meskipun memberikan kinerja tinggi dan akses penuh ke perangkat, memiliki kekurangan biaya pengembangan dan waktu pengembangan yang lebih lama. Sementara itu, Hybrid App, dengan keuntungan kode yang dapat digunakan kembali dan pengembangan lebih cepat, memiliki kinerja sedikit lebih lambat dan keterbatasan akses perangkat. Web App menawarkan pendekatan yang berbeda. Berbeda dengan Native App yang menawarkan kinerja optimal dan Hybrid App yang menawarkan fleksibilitas dalam pengembangan, Web App menawarkan kemudahan akses dan pemeliharaan. Meskipun bergantung pada koneksi internet dan memiliki keterbatasan dalam mengakses fitur perangkat keras, Web App memungkinkan pengembang untuk memberikan pengalaman pengguna yang konsisten di berbagai perangkat dengan biaya operasional yang lebih rendah. Pemilihan antara NativeHybrid, dan Web App harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti target audiens, anggaran, sumber daya yang tersedia, dan tujuan jangka panjang dari aplikasi yang akan dikembangkan.

Jika kamu bingung mengenai roadmap menjadi backend mobile developer kamu bisa mengikuti alur belajar di Build With Angga:

Roadmap React Native Apps Developer | BuildWithAngga

Roadmap Become Flutter Apps Developer. | BuildWithAngga

Roadmap JavaScript Back-End Developer | BuildWithAngga